Introvert dan extrovert adalah jenis kepribadian yang dicetuskan Carl Jung. Tokoh utama dalam psikologi analitis ini membuat kelompok kepribadian untuk memudahkan menilai karakteristik seseorang.
Kedua jenis kepribadian itu memiliki sifat dan karakteristik yang saling berlawanan. Introvert memiliki kepribadian yang nyaman saat sedang sendiri. Di lain sisi, kepribadian ekstrovert ditandai dengan mudah bergaul. Orang dengan tipe kepribadian ekstrovert juga cenderung lebih ramah dan ekspresif.
Lalu, seperti apa ciri-ciri tipe kepribadian ekstrovert? Apa saja profesi yang cocok untuk ekstrovert, hingga kelebihan dan kekurangannya di tempat kerja? Yuk, simak penjelasan mengenai ekstrovert dalam artikel berikut ini!
Temukan lowongan kerja sales hanya di situs dan aplikasi Jobstreet by SEEK.
Menurut Carl Jung, arti extrovert adalah individu yang mendapatkan energi dari berinteraksi di lingkungan sosial.
Oleh karena itu, kepribadian ekstrovert lebih menikmati situasi sosial yang aktif. Orang ekstrovert juga lebih suka berinteraksi dan senang berbicara dengan orang-orang di sekitarnya. Mereka juga lebih terbuka dengan segala hal yang dirasakannya.
Tidak heran, sifat extrovert cenderung lekat dengan karakter banyak bicara, mudah bergaul, antusias, ramah, supel, suka berteman, hangat, aktif, dan bersikap positif.
Nah, kebalikan dari ekstrovert adalah introvert. Orang berkepribadian extrovert lebih menikmati waktu dengan bergaul dan berbincang dengan orang lain. Namun, sifat introvert cenderung fokus pada perasaan dan pemikirannya sendiri.
Kecenderungan ini dipengaruhi oleh bagaimana setiap orang mendapatkan energi. Bagi orang introvert, interaksi sosial cenderung menguras energi mereka. Karenanya, orang introvert mengembalikan energi mereka dengan cara menyendiri.
Untuk lebih memahami apa itu ekstrovert, ada baiknya kita membahas perbedaannya dengan introvert. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ekstrovert dan introvert adalah dua tipe kepribadian yang berbeda.
Namun, perlu dipahami bahwa ekstrovert dan introvert adalah sebuah spektrum.
Artinya, tidak ada orang yang 100% introvert maupun 100% extrovert. Setiap orang memiliki sisi introvert sekaligus sisi extrovert. Hanya saja, salah satunya lebih dominan. Seseorang dikatakan memiliki kepribadian ekstrovert apabila ciri-ciri ekstrovert dalam dirinya lebih kuat.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa perbedaan antara ekstrovert dan introvert:
Introvert mendapatkan energi dari pikiran dan perasaannya sendiri. Di lain sisi, extrovert mendapatkan energi dari orang lain.
Hal inilah yang menjadikan seseorang yang introvert lebih suka menyendiri untuk memulihkan energi. Berbeda dengan extrovert yang justru malah mencari energi dari sosialisasi dengan dunia luar.
Kepribadian introvert cenderung melihat ke dalam diri untuk menemukan solusi. Ketika menghadapi masalah, mereka akan memikirkan dan mengamati masalah itu terlebih dahulu.
Sebaliknya, extrovert lebih suka mendiskusikan masalah bersama orang lain.
Introvert cenderung lebih tertutup dan pendiam. Sikap itu membuat introvert terkadang dianggap sebagai pemalu. Padahal, introvert tidak selalu pemalu. Secara garis besar, pemalu adalah perasaan takut dengan penilaian negatif sehingga cenderung menghindar.
Adapun seorang introvert cenderung diam karena mereka mudah mengalami overstimulasi dalam interaksi sosial.
Sebaliknya, extrovert justru mendapatkan energi dari interaksi di lingkungan sosial. Karenanya, sikap extrovert cenderung lebih blak-blakan, ramah, dan senang berada di sekitar orang lain.
Secara umum, orang extrovert memiliki sifat sosial dan suka bekerja dengan orang lain. Mereka juga cenderung langsung terjun ke dalam proyek.
Sebaliknya, orang introvert perlu lebih banyak waktu untuk berpikir. Orang dengan kepribadian ekstrovert cenderung lebih unggul dalam pekerjaan yang membutuhkan kolaborasi, seperti di bidang marketing, penjualan, atau manajemen tim.
Di lain sisi, orang introvert lebih memiliki kinerja baik dalam pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu untuk memikirkan cara mengatasi apa yang ada di depan mereka. Contohnya adalah penulis, akuntan, dan desainer grafis.
Ekstrovert adalah seseorang dengan sifat-sifat yang membuatnya tampak menonjol dari yang lain. Berikut ciri-ciri ekstrovert:
Ciri kepribadian extrovert yang paling mudah dikenali adalah kesukaannya untuk bicara dan bercerita. Bagi mereka, interaksi sosial semacam ini menjadi bahan bakar yang bisa mengisi energi mereka.
Jadi, kalau kamu sangat suka bicara dan berbagi cerita, kemungkinan besar kamu extrovert.
Kepribadian ini memiliki keberanian untuk mengungkapkan apa yang mereka pikirkan. Extrovert bisa lebih spontan dan impulsif. Hal ini berbeda dengan introvert yang berpikir panjang sebelum bertindak.
Orang yang ekstrovert tidak ragu untuk menyampaikan pendapat mereka dengan jelas. Keterbukaan ini membuat mereka pandai dalam berkomunikasi.
Seperti yang sudah dijelaskan , orang yang ekstrovert mendapatkan energi dengan bertemu orang lain. Atas dasar itu, ekstrovert cenderung kurang suka menghabiskan waktu sendirian.
Orang yang bersifat ekstrovert merasa hidupnya seru dan berwarna saat ada orang di sekitarnya. Jadi, kalau kamu senang mengajak ngobrol atau berkumpul, itu berarti spektrum ekstrovert-mu lebih besar.
Orang ekstrovert tidak suka berdiam diri. Sebaliknya, mereka suka mencari petualangan dan sensasi baru.
Oleh karena itulah seseorang yang ekstrovert tidak takut mencoba hal baru maupun pengalaman yang seru. Kalau kamu memiliki teman ekstrovert, dia akan mengajakmu ke tempat yang menantang.
Kalau ada masalah, ekstrovert biasanya lebih cepat menyelesaikannya. Sebab, mereka tidak terlalu banyak berpikir dan langsung bertindak. Ini bisa menjadi kelebihan mereka dalam menanggapi situasi yang berubah-ubah.
Karakter ini juga sangat membantu mereka di dunia kerja. Apalagi, jika mereka menduduki posisi yang bertanggung jawab sebagai pembuat keputusan.
Ekstrovert biasanya orang yang mudah beradaptasi dengan berbagai situasi dan orang-orang baru.
Hal ini karena mereka suka bergaul dengan siapa saja dan bisa nyaman dalam berbagai keadaan. Artinya, mereka cenderung punya fleksibilitas untuk dijadikan rekan kerja maupun teman yang menyenangkan.
Mencari pekerjaan yang cocok dengan karakter diri bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, untuk para extrovert, ada banyak pilihan karier terbuka lebar. Terlebih, mereka memiliki karakter yang mudah beradaptasi.
Jika kamu adalah seorang ekstrovert, berikut pekerjaan-pekerjaan yang cocok untukmu:
Menjadi pramugari atau pramugara cocok untuk para ekstrovert. Pasalnya, tugas pramugari/pramugara harus berinteraksi dengan penumpang. Melalui peran pramugari dan pramugara, kebutuhan penumpang dapat dibantu.
Pekerjaan ini mengharuskan kamu memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Selain itu, kamu juga harus ramah dan siap berbaur dengan berbagai macam orang.
Menjadi event planner adalah pilihan pekerjaan yang pas untuk tipe orang yang ekstrovert. Profesi ini memerlukan keterampilan komunikasi dan kecakapan bekerja dalam tim.
Seorang event planner juga diharuskan membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak. Pasalnya, pekerjaan ini sering melibatkan interaksi dengan klien, vendor, dan peserta acara.
Pekerjaan sebagai guru juga cocok banget untuk orang yang suka bergaul. Sebagai guru, kamu harus banyak berbicara dan berinteraksi dengan orang lain tidak hanya murid, tetapi juga rekan sesama guru, higga orang tua murid.
Keterampilan berbicara di depan umum juga harus dimiliki seorang guru. Selain itu, guru juga bisa membangkitkan suasana di kelas agar seru dan penuh energi. Kegiatan belajar mengajar di kelas pun menjadi lebih hidup dengan guru yang extrovert.
Pekerjaan sebagai investigator atau penyelidik memerlukan kemampuan analisis yang cakap. Di sisi lain, profesi ini juga membutuhkan skills komunikasi dan interaksi.
Dalam bekerja, kamu diharuskan melakukan wawancara dan observasi untuk mendukung data. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, kamu akan mudah memecahkan masalah atau mengungkap fakta.
Jika dilakukan orang ekstrovert, seorang investigator akan mudah membangun hubungan sosial. Kemampuan kamu ini akan menjadi nilai tambah dalam menjalankan tugas penyelidikan.
Pekerjaan sebagai tour guide atau pemandu wisata juga cocok buat kamu yang extrovert. Tour guide harus bisa berinteraksi dengan wisatawan. Ketika memandu wisatawan, kamu harus bisa menjelaskan dengan rinci tapi tidak membosankan.
Kemampuan berkomunikasi yang menyenangkan dapat menambah nilai lebih seorang pemandu wisata. Semua karakter ini dimiliki oleh seorang extrovert. Apalagi, karakter extrovert yang energetik dan suka tantangan sangat sesuai di lingkungan pariwisata yang serba dinamis. Semua karakter ini dimiliki oleh seorang extrovert.
Sebagai Sales Representative, kamu akan sering berinteraksi dengan calon pembeli atau rekan kerja. Karenanya, pekerjaan ini sangatlah cocok buat orang dengan kepribadian ekstrovert.
Kepribadian ekstrovert yang suka bersosialisasi, menjadi nilai tambah di pekerjaan ini. Apalagi, jika kamu suka tantangan dan memiliki semangat untuk mencapai target penjualan.
Manager Marketing juga cocok untuk kamu yang berjiwa extrovert. Dalam pekerjaan ini, kamu akan sering berinteraksi dengan tim, klien, dan banyak orang lainnya.
Sebagai seorang tenaga pemasaran, kamu juga harus bisa percaya diri dalam mempromosikan produk. Nah, sebagai seorang ekstrovert, kepribadianmu yang outgoing pasti menjadi nilai plus.
Buat extrovert yang berjiwa sosial tinggi, menjadi suster bisa menjadi pilihan karier menarik. Pekerjaan ini memerlukan banyak interaksi, baik dengan pasien, keluarga, atau tim di rumah sakit. Selain itu, kepribadian yang ceria juga dibutuhkan untuk profesi ini.
Nah, kalau kamu punya kepribadian ekstrovert, pastinya akan lebih mudah bagi kamu untuk membangun kedekatan dengan orang-orang di lingkungan pekerjaan.
Jadi, kalo kamu suka membantu orang, punya empati, dan senang kerja sama tim, menjadi suster bisa jadi pilihan karier yang tepat.
Seorang pengacara dituntut untuk memiliki skill komunikasi yang tajam. Profesi bagi lulusan ilmu hukum ini sering kali harus berhadapan dengan berbagai pihak, seperti klien, hakim, dan rekan kerja di dalam firma hukum.
Seorang pengacara menjadi pusat perhatian saat menyampaikan argumen di hadapan sidang. Itulah kenapa pengacara bisa menjadi pilihan karier yang cocok buat kamu si extrovert.
Apalagi, extrovert cenderung menikmati tantangan berbicara di depan umum dan berargumentasi dengan meyakinkan.
Buat kamu yang punya sifat extrovert, karier sebagai sales bisa jadi pilihan. Sales bertugas untuk menjual produk atau jasa kepada konsumen secara langsung. Seorang sales harus menawarkan produk tersebut hingga terjadi transaksi.
Karenanya, profesi ini memerlukan kepribadian ekstrovert yang ramah, energik, dan suka bersosialisasi. Pembawaan extrovert yang positif juga akan sangat membantu dalam menarik pembeli. Tak ketinggalan, kemampuan komunikasi juga dapat membantu membangun networking.
Seorang public relation atau hubungan masyarakat (humas) harus berinteraksi langsung dengan banyak orang. Pasalnya, public relation menjadi jembatan informasi antara perusahaan dan publik. Mereka harus menjalin komunikasi dengan konsumen, partner bisnis, pemerintah, dan rekan media.
Tipe kepribadian extrovert yang ramah, komunikatif, dan suka bersosialisasi bermanfaat untuk profesi ini. Selain itu, kemampuan untuk berbicara dengan jelas dan meyakinkan dapat memberikan rasa percaya.
Customer Service adalah profesi yang berinteraksi dengan pelanggan mewakili sebuah organisasi atau perusahaan. Bisa dibilang, staf CS berada di garis terdepan dalam membantu melayani konsumen.
Profesi ini juga melibatkan interaksi yang intens dengan pelanggan. Nah, tipe kepribadian extrovert yang mudah berkomunikasi akan sangat membantu pekerjaan customer service.
Bagi ekstrovert yang memiliki latar belakang di bidang ilmu psikologi dan psikiatri, karier sebagai Psikolog atau Psikiater bisa banget menjadi pilihan yang bagus. Sebagai seorang Psikolog, kamu akan terlibat dalam membantu orang mengatasi masalah psikologis mereka.
Dalam hal ini, kepribadian extrovert-mu bisa menjadi nilai tambah. Sifat ramah, empati yang tinggi, dan mudah bersosialisasi akan membantu menciptakan hubungan yang baik antara kamu dan klien.
Sementara sebagai Psikiater, kamu akan lebih fokus pada aspek medis dan pengobatan psikiatri. Kepribadian extrovert dapat menciptakan suasana yang lebih nyaman saat berinteraksi dengan pasien.
Apalagi, beberapa orang dengan masalah kejiwaan sulit untuk diajak komunikasi. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, kamu bisa menjelaskan proses pengobatan dengan lebih efektif dan membangun kepercayaan pasien.
Buat para extrovert, dunia content creation bisa jadi pilihan karier yang sangat menjanjikan. Apalagi, saat ini konten digital menjadi media paling populer.
Sebagai content creator, kemampuan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan audiens adalah kunci. Kreativitas dan energi positif dari seorang extrovert bisa menciptakan konten yang menarik.
Ketika sudah mampu menghibur audiens, kamu bisa menghasilkan engagement yang baik.
Live streamer adalah influencer yang menyiarkan dirinya kepada audiens secara online. Pilihan platform siaran langsung juga banyak, seperti YouTube, TikTok, Twitch, dan Instagram.
Menjadi live streamer tidak hanya memerlukan interaksi langsung dengan audiens, tetapi juga membuat audiens merasa terlibat secara aktif.
Live streamer juga harus mampu mencairkan suasana agar audiens betah untuk menontonnya. Itulah kenapa pekerjaan ini cocok untuk orang ekstrovert.
Jadi, buat kamu yang suka tampil di depan publik, punya banyak ide kreatif, dan senang berkomunikasi, menjadi live streamer bisa jadi pilihan karier menarik.
Dalam dunia kerja, setiap orang memiliki peran dan kontribusi berbeda, begitu juga dengan orang ekstrovert.
Bagi kamu yang ekstrovert, kamu punya kelebihan yang sangat berguna di tempat kerja, seperti:
Semua kelebihan ini membuat orang berkepribadian extrovert bisa menjadi aset berharga di dunia kerja. Jadi, tak salah kalau banyak extrovert yang terlihat menonjol dalam kariernya.
Setiap manusia memiliki kekurangan, begitu juga orang dengan kepribadian extrovert.
Apa saja kekurangan extrovert di tempat kerja? Berikut di antaranya:
Bagi para ekstrovert, terlalu asyik mengobrol terkadang bisa membuat mereka lupa waktu. Sayangnya, hal ini dapat mengganggu produktivitas kerja.
Ekstrovert perlu belajar menetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kegiatan sosial. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan hubungan sosial di tempat kerja.
Manajemen waktu yang buruk sering kali menjadi tantangan bagi seorang ekstrovert.
Pasalnya, kecenderungan mereka yang senang berinteraksi dan berbicara dengan orang lain terkadang bisa mengalihkan perhatian dari tugas-tugas yang harus diselesaikan.
Untuk mengatasi masalah ini, ekstrovert perlu meningkatkan keterampilan manajemen waktu, misalnya dengan memiliki jadwal harian, menetapkan prioritas, dan menggunakan productivity tool.
Dengan begitu, ekstrovert bisa tetap produktif di tempat kerja.
Karena senang berinteraksi, ekstrovert lebih terbuka dan mudah dalam menangkap opini orang lain. Namun, terlalu terpengaruh oleh opini orang terkadang bisa berdampak pada pengambilan keputusan yang tidak objektif.
Oleh karena itu, sembari mendengarkan masukan dari rekan kerja, extrovert juga harus tetap mempertahankan prinsip kerja profesional.
Ambisi merupakan hal positif. Namun, terlalu berambisi juga bisa menyebabkan burn out.
Extrovert sering mempunyai banyak ide dan keinginan untuk mencapai banyak hal sekaligus. Hal ini menjadikannya rawan kelelahan dan menanggung beban kerja berlebihan.
Untuk mengatasi kecenderungan ini, extrovert perlu belajar untuk fokus kepada tujuan-tujuan yang realistis. Selain itu, jangan lupa tetapkan prioritas pada hal-hal yang benar-benar penting. Ingat, tidak semuanya harus dikejar dan dicapai bersamaan.
Pada akhirnya, extrovert juga manusia yang tidak sempurna. Dengan berbagai kelebihannya, extrovert juga punya segelintir kekurangan.
Hal yang paling penting adalah terus memperbaiki diri, baik di lingkungan pribadi ataupun lingkungan kerja.
Meski begitu, sifat-sifat extrovert yang positif tetap dibutuhkan di tempat kerja. Kepribadian yang ramah, komunikatif, dan percaya diri sangat berperan penting untuk menunjang karier.
Di luar pekerjaan, kemampuan sosialisasi yang baik menjadi nilai plus. Skill ini akan mendukungmu dalam menjalin hubungan profesional dan membangun jejaring profesional.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!