8 Pertanyaan Wawancara bersifat Pribadi dan Cara Menjawabnya

8 Pertanyaan Wawancara bersifat Pribadi dan Cara Menjawabnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 30 June, 2022
Share

Di era digital tentunya sudah banyak sumber yang dapat membantu kamu dalam mempersiapkan diri untuk mencari pekerjaan. Mulai dari menyempurnakan resume, mencari tahu persyaratan perekrutan pekerjaan, sampai mempersiapkan diri melakukan wawancara kerja. Nah, yang terakhir disebutkan itulah yang sering membuat kita gugup. Berhadapan langsung dengan perekrut yang mengajukan serangkaian pertanyaan cukup membuat jantung dergegup kencang, bukan? Maka dari itu persiapan untuk wawancara kerja juga harus benar-benar matang. Cara berpakaian, memulai wawancara tepat waktu, nada bicara, dan cara menjawab pertanyaan; hal-hal seperti ini yang biasanya perlu kamu siapkan.

Meskipun kamu telah mempersiapkan diri untuk dapat menjawab semua pertanyaan wawancara dengan baik, kadang ada pertanyaan yang tetap saja membuat bingung; contohnya ada pertanyaan yang bersifat pribadi dan personal. Pertanyaan wawancara seperti ini biasanya membuat kamu terasa terjebak dalam dilema karena kamu sungkan untuk memberikan informasi dan data pribadimu, namun di sisi lain kamu tidak mungkin tidak menjawab pertanyaan saat diwawancarai. Tetapi kamu tidak perlu khawatir, sebenarnya kamu tidak harus menjawab pertanyaan semacam ini karena menurut hukum, kamu berhak untuk tidak memberikan data pribadi milikmu. 

Menurut Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Pasal 1 Ayat (1), data pribadi adalah “setiap data tentang seseorang baik yang teridentifikasi dan/atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik dan/atau nonelektronik.” Pada Pasal 3, RUU PDP juga membagi data pribadi menjadi dua jenis: yang bersifat umum dan bersifat spesifik. Simak lebih lanjut, yuk.

Data pribadi yang bersifat umum termasuk:

  1. nama lengkap;
  2. jenis kelamin;
  3. kewarganegaraan;
  4. agama; dan/atau
  5. data pribadi yang dikombinasikan untuk mengidentifikasi seseorang.

sementara data pribadi yang bersifat spesifik termasuk:

  1. data dan informasi kesehatan;
  2. data biometrik;
  3. data genetika;
  4. kehidupan/orientasi seksual;
  5. pandangan politik;
  6. catatan kejahatan;
  7. data anak;
  8. data keuangan pribadi; dan/atau
  9. data lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Saat wawancara kerja berlangsung, kamu sebagai pemilik data pribadi tidak wajib memberikan informasi terkait hal-hal di atas ketika menjawab. Pasal 12 RUU PDP menjelaskan bahwa kamu “berhak untuk memilih atau tidak memilih pemrosesan Data Pribadi melalui mekanisme pseudonim untuk tujuan tertentu.” Kebijakan dalam RUU PDP ini bertujuan untuk melindungi privasi kamu sebagai pemilik data pribadi.

Pertanyaan Bersifat Pribadi dan Cara Menanganinya

Walaupun begitu, pada praktiknya, tidak menjamin bahwa perekrut tidak akan menanyakan hal-hal terkait data pribadi kamu. Perekrut kemungkinan besar akan berusaha mengenalmu sebaik mungkin sehingga terkadang pertanyaan yang bersifat pribadi akan tetap mereka tanyakan padamu. Jika kamu mendapati dirimu berada dalam situasi ini, janganlah langsung gugup dan memberi penolakan keras. Tentunya, Jobstreet akan membantumu untuk memahami cara menolak dengan halus pertanyaan seperti ini. Berikut adalah delapan pertanyaan pribadi yang sering diajukan saat wawancara kerja. Baca lebih lanjut untuk mengetahui cara menanganinya.

  1. Berapa usia Anda?

Mungkin pertanyaan ini terlihat biasa saja. Tetapi usia tidak selalu memiliki pengaruh besar dalam melakukan pekerjaan, maka pertanyaan seperti terasa tidak perlu dijawab. Jika pertanyaan ini muncul, kamu bisa dengan tenang mengalihkan pertanyaan untuk menonjolkan skills yang kamu miliki atau kontribusi yang dapat kamu berikan pada perusahaan berdasarkan dari pengalaman kamu. Cobalah beri jawaban seperti: “Saya telah bekerja dalam industri ini selama bertahun-tahun dan saya yakin saya tetap dapat bekerja dengan baik.”  Dengan mengalihkan topik pertanyaan ke lamanya pengalamanmu di bidang tersebut, perekrut akan paham bahwa berapapun usiamu bukanlah hal yang krusial dan pembicaraan dapat dilanjut ke pertanyaan lain.

  1. Apakah Anda lajang atau sudah menikah?

Beberapa perusahaan atau perekrut memiliki pemahaman bahwa menanyakan status perkawinan adalah hal yang normal, tetapi nyatanya tidak. Hal yang mungkin mereka khawatirkan adalah jam kerja yang kurang fleksibel seperti tidak bisa kerja lembur atau kerja di akhir pekan karena waktumu dibutuhkan untuk keluarga. Tetapi, mirip dengan usia, hal ini juga seringnya tidak mempengaruhi performa kerja. Jika kamu dihadapkan situasi seperti ini, kamu berhak untuk menolak untuk menjawabnya dengan alasan sesederhana kamu tidak ingin membagikan informasi itu. Hal lain yang bisa kamu lakukan adalah menyatakan bahwa menurutmu status perkawinan kamu tidak memiliki pengaruh pada pekerjaanmu ataupun posisi yang kamu lamar. 

  1. Apakah Anda punya anak atau berencana memilikinya di masa depan?

Seperti yang tertulis dalam RUU PDP, kamu sangat tidak diwajibkan untuk memberikan seputar data mengenai anak termasuk data pribadi yang bersifat spesifik. Perekrut kemungkinan menanyakan ini untuk mempersiapkan apakah kamu akan membutuhkan cuti hamil (untuk perempuan) dan cuti istri melahirkan (untuk laki-laki). Namun, perlu diketahui perusahaan memang sudah seharusnya dapat mengakomodir dan mengantisipasi kebutuhan karyawan terkait cuti hamil meskipun karyawan tersebut baru bergabung. Kamu dapat menolak menjawab dengan tenang dan ramah, ini akan memberi isyarat pada perekrut bahwa informasi mengenai anak tidak perlu dibahas. Jika kamu ingin menjawab, kamu dapat tegaskan komitmen kamu dalam bekerja dan yakinkan perekrut bahwa kamu dapat menyimbangkan waktu kerja dan waktu pribadi.

  1. Apa suku Anda?

Ini adalah salah satu pertanyaan yang sangat tidak sesuai untuk ditanyakan saat wawancara kerja. Pertanyaan dalam sebuah wawancara sebaiknya tidak berhubungan dengan suku maupun budaya kamu dibesarkan karena hal ini tidak akan memengaruhi pekerjaanmu maupun etos kerja kamu miliki. Jika pertanyaan ini muncul saat wawancara kerja, pastikan kamu bisa menjawab dengan kepala dingin. Sebaiknya kamu coba berikan jawaban yang mengalihkan topik utama ke kewarganegaraanmu. Sampaikan pula bahwa sebagai warga negara, kamu memiliki hak bekerja di negara ini. Jika perekrut tetap bersikeras menuntutmu untuk menjawab, kamu dapat menjelaskan dengan tenang bahwa kamu tidak melihat bagaimana hal hal itu dapat mempengaruhi kemampuanmu dalam bekerja. Ingat untuk tetap perhatikan nada berbicaramu agar tetap terdengar ramah. 

  1. Apakah Anda merokok atau minum?

Jika kamu sungguh-sungguh tidak nyaman untuk membahas ini, kamu dapat menolak dengan sopan untuk memberikan jawabanmu. Tentu saja kamu juga dapat menanyakan kepentingan informasi ini bagi perusahaan dan apa keterkaitannya dengan pekerjaan yang kamu lamar. Hal lain yang dapat kamu lakukan adalah meyakinkan perekrut bahwa hal ini tidak akan menjadi masalah dalam performa kamu bekerja. Katakanlah apapun kebiasaanmu, kamu selalu melakukannya dengan bertanggung jawab dan kamu tidak mungkin bertindak seenaknya saat bekerja. Dengan begitu, diharapkan tidak ada yang perlu dikhawatirkan baik dari kamu maupun perusahaan.

  1. Apakah Anda religius?

Pertanyaan seperti ini juga tidak sesuai untuk ditanyakan saat wawancara kerja karena, seperti beberapa hal yang sudah kita bahas bersama, hal ini hampir tidak pernah memiliki pengaruh pada kemampuan kamu bekerja. Kamu dapat mengajukan pertanyaan mengenai keperluan perusahaan untuk mengetahui agama ataupun kepercayaanmu dan bagaimana hal itu terkait dengan pekerjaan yang kamu lamar. Pertanyaan ini juga mungkin diajukan untuk mengetahui ketersediaan kamu untuk bekerja pada hari-hari besar keagamaan. Untuk memastikan ini, kamu dapat mengajukan pertanyaan mengenai jadwal pekerjaan dan kegiatan perusahaan pada hari-hari besar tertentu. Ini memungkinkan kamu untuk bernegosiasi dan menjelaskan ketersediaan kamu pada hari-hari tertentu jika memang perlu untuk dijelaskan.

  1. Partai politik mana yang Anda dukung?

Partai politik yang kamu dukung bukanlah topik yang pantas untuk dibahas saat melakukan wawancara kerja. Pandangan politik yang spesifik adalah informasi pribadi sehingga kamu dapat melakukan penolakan halus untuk tidak menjawab pertanyaan ini. Lagi-lagi, tidak ada alasan pula untuk perusahaan mengetahui partai politik dukunganmu dan mungkin saja menimbulkan bias ketika bekerja. Sama seperti poin sebelumnya, hal ini sebaiknya tidak dibahas dalam wawancara kerja. Kamu dapat menolak menjawab dengan halus dan sopan dengan mengatakan apapun pandangan politikmu tidak akan memengaruhi pekerjaanmu atau menjelaskan dengan sopan bahwa kamu memilih untuk tidak membahas topik ini karena kamu kurang nyaman untuk berbagi pandangan politik dalam wawancara. 

  1. Apakah Anda memiliki disabilitas?

Jika tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan kita sebagai pekerja, maka pertanyaan seperti ini tidak valid. Sehingga, ada pertanyaan dan cara menjawab kelebihan dan kekurangan saat interview yang lebih baik. Jika pertanyaan ini diajukan pada saat wawancara kerja, pastikan untuk tidak mengaitkan apapun situasimu sebagai “kelemahan” kamu dalam bekerja. Kamu dapat menjelaskan bahwa kinerja kamu dalam melakukan pekerjaan tidak akan terancam, baik kamu memiliki disabilitas ataupun tidak. Namun, jika dirasa perlu, kamu juga bisa memastikan apa tujuan pewawancara memberi pertanyaan tersebut. Kamu juga tentunya dapat memutuskan untuk tidak menjawab pertanyaan ini jika kamu belum siap untuk memberikan informasi pribadi mengenai kesehatanmu. 

Itu dia delapan contoh pertanyaan yang kurang sesuai untuk ditanyakan saat wawancara kerja dan bagaimana cara untuk menjawabnya. Meskipun penting bagi kita sebagai pencari kerja untuk tetap profesional dan melakukan yang terbaik dalam menjawab pertanyaan perekrut saat wawancara, alangkah baiknya jika kita tetap memperhatikan dan menjaga hak kita sebagai pemilik data pribadi. Lakukan sebaik mungkin untuk membuat perekrut percaya padamu dalam proses yang pantas dan nyaman untuk kedua pihak. Dengan mencapai titik tengah dan saling menghormati serta menghargai, kamu dapat memperbesar kemungkinan kamu untuk berhasil menjalankan wawancara kerja yang baik. Hal ini tentunya akan membantumu melihat juga jika kamu cocok bekerja di tempat tersebut.

Jangan lupa untuk update terus Profil Jobstreet kamu untuk mendapatkan pekerjaan yang memiliki nilai yang sesuai denganmu. Kunjungi Tips Karir untuk berlatih dengan Fitur Simulasi Wawancara Kerja dari JobStreetmenyempurnakan resume, serta informasi terkait lainnya. Tetap semangat dan semoga berhasil mencapai posisi kerja yang kamu impikan! 

Mulailah mencari lowongan kerja impianmu sekarang untuk mencapai kesuksesan karir! Tetaplah terhubung bersama kami kapan pun dan di mana pun dengan mengunduh aplikasi JobStreet melalui Google Play Store atau Apple App Store.

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK Asia

SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat  yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.

More from this category: Interview pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.