Marketing adalah aspek yang tak bisa dipisahkan dari dunia bisnis. Ibaratnya, marketing menjadi jantungnya bisnis. Tanpa marketing, bisnis tidak akan berjalan meraih profit.
Kebanyakan orang beranggapan aktivitas marketing sebatas membuat materi iklan atau promosi saja. Padahal, cakupannya sangatlah luas, mulai dari riset pasar hingga menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
Oleh karena itu, kalau kamu tertarik terjun berkarier di bidang marketing, kamu harus punya pemahaman yang luas juga. Yuk, kita bahas serba-serbi tentang marketing, termasuk gambaran tentang profesi di bidang marketing dalam artikel ini.
Dari segi bahasa, istilah marketing artinya pemasaran. Nah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pemasaran adalah proses, cara, perbuatan memasarkan suatu barang dagangan. KBBI juga menjelaskan arti pemasaran sebagai perihal menyebarluaskan ke tengah-tengah masyarakat
Menurut American Marketing Association, pengertian marketing adalah strategi dan taktik untuk menciptakan, menyampaikan, dan menjaga nilai pelanggan.
Aktivitas yang termasuk dalam marketing sangat beragam. Hal tersebut mencakup identifikasi target pasar, penentuan harga, promosi, distribusi, hingga pelayanan pelanggan.
Sementara Forbes menjelaskan bahwa marketing adalah strategi untuk mengubah calon konsumen menjadi pelanggan yang puas. Tujuannya untuk meyakinkan seseorang bahwa produkmu layak untuk mereka gunakan. Dengan begitu, loyalitas merek akan terbangun dan penjualan secara keseluruhan juga meningkat.
Jadi, seorang staf marketing bukan hanya tentang menjual produk atau layanan saja. Saat menjadi staf marketing, kamu juga harus memahami pasar dan konsumen dengan baik.
Dalam praktiknya, marketing dapat dilakukan melalui berbagai metode dan salah satunya adalah digital marketing atau internet marketing.
Sesuai namanya, digital marketing menggunakan media digital untuk menyampaikan pesan promosi kepada pelanggan.
Profesi yang berkaitan dengan hal ini disebut digital marketer. Adapun digital marketing terdiri dari beberapa cabang, seperti SEO (Search Engine Optimization), social media marketing, affiliate marketing, dan sebagainya.
Meski saling berkolaborasi, staf marketing dan sales dalam sebuah perusahaan bekerja di tim berbeda. Sebabnya, ada perbedaan mendasar antara sales dan marketing. Berikut penjelasannya:
Seperti yang disebutkan di awal, marketing adalah strategi untuk mengubah calon konsumen menjadi pelanggan yang puas. Fokus utamanya menciptakan kesadaran, minat, dan permintaan terhadap produk atau layanan. Sebab, target marketing adalah membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Sementara itu, sales adalah kegiatan menjual aset, produk, atau jasa. Seorang sales harus menjual produk atau layanan secara langsung kepada konsumen. Target yang dicapai pun berupa penjualan dalam jangka pendek.
Dari sisi tugas, marketing dan sales juga berbeda. Secara umum, tugas staff marketing adalah menciptakan strategi pemasaran, yang umumnya meliputi:
Sementara itu, tugas sales memastikan penjualan berjalan sesuai rencana dan diterima oleh konsumen. Fokusnya adalah pada transaksi langsung antara penjual dan pembeli. Beberapa ruang lingkup pekerjaan sales adalah:
Selain kedua istilah tersebut, kita juga mengenal istilah sales marketing. Nah, sales marketing adalah upaya untuk membuat orang tertarik dan membeli produk dengan cara memberitahu mereka tentang produk tersebut.
Seorang sales marketer bekerja dengan memberikan informasi yang jelas dan menarik kepada orang-orang. Alhasil, calon konsumen pun tertarik untuk menjadi konsumen dan mau melakukan pembelian.
Marketing memerlukan analisis pasar, identifikasi kebutuhan konsumen, persiapan tools, dan konsep. Proses kerja marketing juga termasuk menciptakan strategi pemasaran yang lebih luas dan tidak selalu melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan. Untuk lebih memahaminya, simak contoh kerja marketing berikut ini:
"Sebuah perusahaan sepatu melakukan riset pasar untuk memahami tren fashion terbaru dan kebutuhan pelanggan. Mereka menganalisis tren mode, karakteristik demografis dan psikografis target pasar, serta melakukan survei dan analisis pesaing. Berdasarkan hasil riset ini, perusahaan dapat mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan merancang strategi pemasaran yang efektif."
Di sisi lain, proses kerja sales melibatkan interaksi langsung dengan konsumen melalui kunjungan, telepon, atau acara. Prosesnya bersifat one-on-one dengan tujuan mencapai kesepakatan penjualan.
Dilihat dari durasi kerja, marketing bersifat long-term. Sebab, fokusnya sendiri termasuk menjaga hubungan harmonis dengan partner bisnis. Hal tersebut melibatkan market research, public relations, dan customer satisfaction untuk menciptakan fondasi yang kuat dalam jangka panjang.
Sebaliknya, sales bersifat short-term. Alasannya karena penekanannya terletak di penjualan produk dengan fokus pada hasil transaksi yang cepat.
Prioritas marketing adalah upaya menjangkau dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Oleh karena itu, divisi marketing berfokus membangun brand image dan persepsi pelanggan yang baik terhadap produk.
Di sisi lain, sales lebih berfokus pada upaya mengakomodasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan secara langsung.
Berbicara soal marketing, kamu juga akan menemukan istilah inbound dan outbound marketing. Kedua istilah ini merupakan dua pendekatan yang berbeda dalam memasarkan produk atau layanan. Mari kita bahas perbedaannya.
Perbedaan utama antara keduanya bisa dilihat dari segi pendekatannya. Inbound marketing bersifat tidak langsung (indirect marketing). Di sisi lain, outbound marketing bersifat langsung (direct marketing).
Inbound marketing akan dilakukan dengan mendorong interaksi dengan brand. Tujuannya untuk meningkatkan awareness dan menarik pelanggan secara alami.
Sementara itu, outbound marketing dilakukan secara terang-terangan untuk meminta audiens menggunakan produk melalui pendekatan yang lebih langsung.
Jenis marketing inbound lebih disukai karena memberikan manfaat bagi pelanggan dan merek. Adapun outbound sering mendapat kritik karena biaya tinggi, kurang responsif, dan tidak bertarget.
Outbound marketing adalah upaya memperkenalkan produk secara terang-terangan kepada audiens atau calon konsumen. Umumnya, melalui metode seperti iklan radio, TV, telemarketing, iklan di media cetak, dan lainnya.
Sebaliknya, target pasar inbound marketing berfokus pada menarik perhatian calon pelanggan dengan konten yang menarik dan informatif. Contohnya membuat content marketing seperti blog, media sosial, infografis, dan konten-konten menarik lainnya.
Meskipun inbound marketing lebih disukai, efektivitasnya sulit diukur karena fokusnya pada peningkatan kesadaran merek dan tidak memaksa menjual. Sebanyak 71% perusahaan secara global mengumumkan fokus mereka pada inbound marketing.
Meski demikian, baik inbound maupun outbound memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Mana pilihan yang tepat? Itu tergantung pada tujuan dan karakteristik target pasar suatu perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab seorang marketer tidak hanya sebatas mempromosikan produk atau jasa. Namun, tugasnya melibatkan berbagai strategi untuk mencapai tujuan pemasaran. Berikut penjelasannya:
Langkah pertama dalam pemasaran adalah merancang strategi pemasaran yang komprehensif. Perencanaan ini meliputi analisis pasar, penetapan tujuan, dan pengembangan rencana untuk mencapai target.
Seorang marketer harus memikirkan dengan matang bagaimana cara terbaik untuk menarik perhatian konsumen. Kamu harus memahami apa yang dibutuhkan konsumen dan bagaimana produk atau jasa bisa membantu mereka.
Selain merencanakan pemasaran, seorang marketer juga harus menyusun strategi penjualan yang efektif. Prosesnya termasuk menentukan harga yang tepat, memilih saluran distribusi, dan mengidentifikasi metode promosi yang paling efisien.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan dan mencapai target revenue yang telah ditetapkan.
Kamu pasti tahu bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Kebutuhan dan keinginan inilah yang mendorong seseorang untuk melakukan pembelian.
Karenanya, seorang marketer harus mengidentifikasi karakteristik demografis dan psikografis dari target pasar bisnis. Hal itu ditujukan untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen.
Dengan informasi ini, marketer dapat membuat kampanye yang lebih relevan dan menarik bagi audiens.
Promosi adalah cara untuk mengenalkan produk atau jasa kepada orang banyak. Makin dikenal, makin besar peluang produk tersebut untuk laris di pasaran.
Inilah mengapa seorang marketer harus mampu membuat materi promosi yang menarik dan efektif, seperti iklan, konten media sosial, artikel blog, infografis, dan lainnya. Kreativitas dalam membuat konten yang menarik dapat meningkatkan kesadaran merek dan minat konsumen.
Setelah strategi dan materi promosi siap, langkah berikutnya adalah melaksanakan kampanye pemasaran. Prosesnya melibatkan koordinasi berbagai aktivitas , mulai dari peluncuran iklan hingga penyelenggaraan acara promosi.
Seorang marketer harus memastikan semua elemen kampanye berjalan sesuai rencana dan mengukur efektivitasnya.
Seiring dengan perubahan lanskap bisnis, marketing pun juga ikut berubah. Oleh karena itu, seorang staf marketing harus terus-menerus mempelajari pasar dan tren terbaru.
Mereka harus mengumpulkan data tentang preferensi konsumen, tren industri, dan kegiatan pesaing. Informasi ini sangat berharga untuk membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik mengenai pengembangan produk dan strategi pemasaran.
Dalam dunia marketing, mengukur keberhasilan kampanye pemasaran sangatlah penting. Seorang marketer harus memonitor performa kampanye secara terus-menerus. Hasil data tersebut harus dianalisa sehingga efektivitas strategi yang telah diterapkan dapat dievaluasi.
Prosesnya bisa melibatkan analisis metrik seperti penjualan, lalu lintas situs web, konversi, dan ROI (Return on Investment).
Tak cukup sampai di situ, tugas marketing lainnya adalah menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan. Seorang marketer harus bekerja untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun loyalitas merek.
Hal tersebut bisa melibatkan komunikasi langsung dengan pelanggan, mengelola feedback, dan memberikan layanan purna jual yang baik.
Jenjang karir di bidang marketing sangat beragam, begitu pula gajinya. Kalau kamu berminat mengejar karir di bidang marketing, berikut ini gambaran jenis pekerjaan serta kisaran gaji marketing.
Sebagai staff marketing, kamu akan menjadi bagian dari tim yang bertugas menjalankan kegiatan pemasaran.
Tugasmu mencakup membantu merencanakan kampanye, mengelola media sosial, atau melakukan riset pasar. Gaji untuk posisi ini biasanya berkisar antara Rp3 hingga Rp4 juta per bulan.
Saat naik menjadi senior marketing, kamu akan mendapat tanggung jawab lebih besar. Kamu akan dipercaya untuk memimpin proyek pemasaran tertentu atau mengelola tim kecil. Gaji untuk posisi senior marketing awal biasanya berkisar antara Rp5 hingga Rp6 juta per bulan.
Sebagai marketing manager, kamu akan menjadi pemimpin tim pemasaran. Tanggung jawab marketing manager melibatkan segala sesuatu tentang marketing management, termasuk di antaranya:
Untuk menjadi marketing manager profesional, dibutuhkan keahlian membuat marketing plan, kepemimpinan, serta kemampuan komunikasi mumpuni.
Mengingat tanggung jawabnya yang besar, gajinya pun cukup besar. Menurut data Jobstreet, rata-rata gaji marketing manager di Indonesia mencapai Rp11 juta hingga Rp14 juta per bulan.
Pada level tertinggi, kamu bisa menjadi head of marketing. Di sini, kamu akan memiliki peran strategis dalam menentukan arah pemasaran perusahaan. Kamu akan mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang mendukung tujuan bisnis.
Gaji untuk posisi ini biasanya lebih dari Rp10 juta per bulan, tergantung pada ukuran perusahaan dan industri.
Tentu saja, gaji di atas hanyalah kisaran umum. Besaran gaji bisa bervariasi tergantung pada tingkat pengalaman dan seberapa besar perusahaan tempat bekerja. Selain itu, kota tempat bekerja juga berpengaruh pada besaran nominal gaji.
Pekerjaan di bidang marketing sangatlah dinamis dan penuh tantangan. Bagi yang ingin sukses membangun karir di bidang marketing, berikut adalahbeberapa tips yang bisa kamu terapkan:
Sebelum memulai karir di marketing, pastikan kamu memahami konsep dasarnya. Informasi ini meliputi pemasaran digital, perilaku konsumen, dan analisis pasar. Nantinya, pengetahuan tersebut memberikan fondasi yang kuat untuk langkah-langkah berikutnya.
Pertimbangkan untuk mengikuti kelas online atau pelatihan yang menawarkan sertifikasi di bidang marketing. Sertifikasi ini dapat meningkatkan kredibilitasmu di mata calon pemberi kerja.
Kalau kamu mau mengasah keterampilan marketing, salah satu skill yang wajib dikuasai adalah marketing communication. Kemampuan ini ditujukan untuk berinteraksi dengan tim maupun untuk berkomunikasi dengan audiens.
Kemampuan untuk menganalisis data dan menginterpretasikan hasil kampanye pemasaran juga sangat penting. Pelajari cara menggunakan alat analisis seperti Google Analytics untuk mengukur efektivitas kampanye.
Lalu, kembangkan skill spesifik seperti SEO tools, copywriting, membuat landing page, dan sebagainya.
Selanjutnya, mulailah dengan proyek-proyek pribadi atau freelance untuk membangun portofolio. Misalnya, buatlah blog pribadi, kelola akun media sosial, atau terlibat proyek untuk bisnis kecil.
Cari juga peluang magang atau kerja sama dengan perusahaan untuk mendapatkan pengalaman praktis. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga memperluas jaringan profesional.
Setelah itu, memperbarui CV juga sama pentingnya. Jadi, jika nanti muncul peluang karir, kamu bisa langsung melamar. Pastikan CV-mu terperinci, ya. Tambahkan prestasi atau daftar proyek marketing yang telah kamu jalankan.
Langkah berikutnya adalah mengajukan lamaran pekerjaan di perusahaan-perusahaan yang kamu minati.
Buatlah surat lamaran yang lugas tetapi menonjolkan keunggulanmu. Tambahkan juga informasi tentang bagaimana kamu bisa berkontribusi pada perusahaan tersebut. Tak ketinggalan, sertakan referensi juga, ya.
Saat melamar pekerjaan, pastikan untuk menunjukkan hasil konkret dari pekerjaanmu, seperti peningkatan ROI, pertumbuhan audiens, atau keberhasilan kampanye.
Networking adalah kunci untuk memperluas jaringan profesional dan mendapatkan wawasan baru. Tidak tahu harus mulai dari mana?
Kamu bisa membangun networking dengan para expert marketing dengan menghadiri event, seminar, atau bergabung dengan komunitas. Acara ini adalah kesempatan baik untuk belajar dan membangun koneksi yang berguna.
Lalu, bergabunglah dengan komunitas atau forum online yang berkaitan dengan marketing. Komunitas dapat menjadi tempat yang baik untuk berbagi pengetahuan dan mendapatkan wawasan.
Ternyata, mengetahui apa yang dimaksud marketing sangatlah penting, ya! Marketing adalah proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan. Tugasnya mencakup berbagai aktivitas mulai dari riset pasar, perencanaan kampanye, hingga analisis hasil.
Melihat dari berbagai tujuan dan manfaatnya, keberadaan marketing sangatlah penting untuk keberlangsungan bisnis. Melalui strategi marketing yang tepat, perusahaan bisa memuaskan konsumen yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan profit.
Bagi kamu yang tertarik mengembangkan karir marketing, penting juga memahami tren seputar marketing. Tak lupa, ikuti tips cara membangun karir di bidang marketing, mulai dari mengembangkan skill hingga menjalin networking.
Bagaimana, sudah siap berkarir di bidang marketing? Temukan banyak lowongan kerja marketing hanya di situs dan aplikasi Jobstreet.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!