Psikiater adalah profesi yang bergerak di bidang medis dengan tugas menangani masalah kesehatan mental, seperti depresi, serangan panik, gangguan kecemasan, atau bipolar.
Di Indonesia, profesi psikiater sangatlah dibutuhkan. Terlebih jika mengingat masalah kesehatan mental yang memang cukup serius. Namun di sisi lain, jumlah psikiater di Tanah Air cenderung rendah, yaitu hanya 1.120 orang.
Menurut data Kemenkes, sebanyak 6,1% penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas mengalami masalah mental. Artinya, satu psikiater harus melayani 241.000 pasien.
Jika kamu memiliki passion di bidang kesehatan mental, kamu bisa bekerja sebagai psikiater. Tetapi sebelumnya, yuk kenalan lebih lanjut dengan profesi satu ini!
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), psikiater adalah dokter yang ahli dalam penyakit jiwa. Bisa dibilang, seorang psikiater sama seperti dokter lain pada umumnya. Namun, psikiater punya spesialisasi dalam bidang kesehatan mental.
Istilah lain dari psikiater adalah dokter dengan keahlian bidang kejiwaan. Agar dapat menjadi seorang psikiater, kamu harus mendapat gelar dr. SpKJ (dokter spesialis kedokteran jiwa).
Dalam memberikan layanan medis, psikiater menerapkan ilmu psikiatri. Cabang ilmu medis ini fokus pada pencegahan, diagnosis, serta pengobatan terhadap masalah kesehatan emosional, mental, serta perilaku manusia.
Psikiater akan bertugas di rumah sakit, rumah sakit jiwa, pusat rehabilitasi, hingga panti jompo.
Dalam menangani pasien, psikiater sebetulnya sering bekerja sama dengan psikolog. Dengan kata lain, lingkup kerja psikiater fokus pada kondisi mental atau kejiwaan manusia. Hal serupa juga dilakukan oleh profesi psikolog.
Tak heran kalau banyak orang menganggap bahwa psikolog dan psikiater merupakan profesi yang sama. Padahal, keduanya merupakan profesi yang berbeda.
Lantas, apa saja perbedaan antara psikolog dan psikiater? Berikut penjelasannya:
Salah satu faktor yang jadi perbedaan psikolog dan psikiater adalah riwayat pendidikan. Psikiater merupakan dokter yang telah menyelesaikan pendidikan spesialisasi ilmu psikiatri.
Untuk menjadi spesialis kedokteran jiwa, kamu harus menempuh pendidikan kedokteran umum terlebih dulu. Lalu, setelah mendapat gelar S.Ked., barulah melanjutkan pendidikan spesialisasi psikiatri.
Sementara itu, psikolog bukanlah lulusan Sarjana Kedokteran, melainkan S1 Ilmu Psikologi. Jika sarjana psikologi (S.Psi) ingin membuka konseling atau praktik mandiri, dia harus melanjutkan pendidikan program magister (S2) psikologi profesi.
Nah, calon psikolog bisa memilih jurusan S2 sesuai bidang yang ingin diminati. Berikut beberapa jenis program S2 psikologi profesi yang tersedia di berbagai universitas:
Dengan riwayat pendidikan yang berbeda, psikiater dan psikolog mempunyai proses mendiagnosis pasien yang berbeda.
Biasanya, seorang psikolog akan meminta pasien untuk menceritakan masalah yang sedang dihadapi. Pasien juga akan diminta melakukan tes cognitive behavioral. Hal ini bertujuan agar psikolog dapat menilai perilaku dan kondisi emosional mereka.
Tes cognitive behavioral biasanya terdiri dari tes IQ, pengisian kuesioner, serta neuropsikologi. Hasil dari tes tersebut dapat menunjukkan perkembangan memori dan kognitif pasien. Kalau ternyata kondisinya parah, barulah psikolog akan merujuk pasien untuk periksa ke psikiater.
Nah, seorang psikiater pun memahami semua hal terkait diagnosis tersebut. Bedanya, mereka juga mampu melakukan perawatan pada berbagai kondisi psikologis pasien.
Sebab, psikiater memang mempelajari secara mendalam ketidakseimbangan kimia dalam otak manusia. Biasanya psikiater melakukan sejumlah prosedur yang meliputi:
Psikolog dan psikiater memang sama-sama menangani masalah kesehatan mental. Namun, terdapat perbedaan pada gangguan jiwa yang didiagnosis dan ditangani masing-masing profesi.
Psikolog tidak dapat memberikan diagnosis gangguan jiwa terhadap pasien. Kondisi gangguan yang ditangani pun biasanya tidak terlalu kompleks. Umumnya hasil diagnosisnya seperti kurang percaya diri, masalah keluarga, atau stres ringan.
Cara meredakan intensitas gejala yang pasien alami pun juga beragam. Tetapi, biasanya melalui rekomendasi gaya hidup yang lebih sehat.
Di sisi lain, psikiater memiliki kemampuan melihat ketidakseimbangan kimia dalam otak manusia. Oleh sebab itu, psikiater mampu menangani gangguan mental yang kompleks sekali pun seperti skizofrenia, gangguan kecemasan, stres pasca-trauma (PTSD), dan bipolar.
Untuk menangani masalah tersebut, psikiater dapat menerbitkan resep dan terapi obat-obatan atau farmakoterapi.
Perbedaan psikolog dan psikiater juga dapat dilihat dari perawatan dan pemberian obat. Psikolog tidak punya wewenang untuk menerbitkan resep obat. Hal ini karena psikolog tidak mempunyai latar belakang pendidikan kedokteran.
Sebagai gantinya, psikolog akan melakukan perawatan pasien dalam bentuk konsultasi dan terapi psikologis.
Jenis perawatannya cenderung fokus pada pencarian akar masalah. Tujuannya agar pasien bisa mengubah perilaku secara tepat demi meningkatkan kualitas hidup.
Di sisi lain, psikiater punya wewenang meresepkan obat kepada pasien karena memiliki latar belakang pendidikan kedokteran. Seorang psikiater juga dapat memberikan konsultasi maupun terapi psikologis kepada pasien sesuai kebutuhan.
Pada dasarnya, tugas psikiater adalah melakukan diagnosis dan pengobatan pasien dengan masalah mental.
Dokter spesialis kejiwaan juga dapat mengambil upaya pencegahan agar pasien tidak semakin parah. Dalam menjalani perannya, psikiater akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa psikiater merupakan dokter dengan keahlian kejiwaaan. Artinya, seorang psikiater sudah menjalani pendidikan ilmu kejiwaan atau psikiatri.
Oleh sebab itu, seorang psikiater mampu menangani gangguan mental. Bahkan, permasalahan yang kompleks sekali pun seperti spesialis gangguan kecemasan.
Berikut berbagai kondisi yang umumnya dapat ditangani oleh psikiater:
Karena memiliki pendidikan kedokteran, seorang psikiater berwenang untuk melakukan tindakan medis terhadap pasien.
Berikut beberapa tindakan medis yang dimaksud:
Pada umumnya, psikiater akan melakukan metode konseling secara mendalam terhadap pasien. Tindakan ini dikenal juga dengan istilah psikoterapi atau terapi mental.
Melalui psikoterapi, psikiater dapat mengenali perasaan, pikiran, dan kondisi pasien terkait gejala atau keluhan yang dialami. Dengan begitu, psikiater bisa membantu pasien mengontrol dan meredakan gejala gangguan mental.
Tindakan medis satu ini memiliki beberapa jenis, yaitu:
Seorang psikiater juga memiliki wewenang untuk meresepkan obat-obatan terkait gangguan mental pasien. Tentunya, jenis obat dan dosis yang diberikan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Beberapa jenis obat yang umumnya diresepkan psikiater kepada pasien adalah sebagai berikut:
Hipnoterapi adalah tindakan medis yang dilakukan dengan cara memasuki alam bawah sadar pasien. Biasanya, metode ini diterapkan untuk menangani trauma parah yang memengaruhi perilaku dan pola pikir pasien.
Pada beberapa kondisi, hipnoterapi dilakukan bersama metode terapi lain, terutama untuk memperkuat penanganan atas fobia, gangguan kecemasan, atau meredakan nyeri fisik yang disebabkan gangguan psikosomatis.
Selanjutnya ada tindakan medis menggunakan gelombang magnetik dan arus listrik (electroconvulsive therapy) untuk merangsang saraf dalam otak.
Psikiater melakukan terapi stimulasi saraf otak sebagai salah satu pilihan terakhir. Metode ini dilakukan saat pengobatan lain dinilai tidak mampu meredakan gejala pada pasien.
Terapi ini biasanya dibutuhkan untuk pasien gangguan mental berat, seperti demensia, depresi, dan katatonia.
Psikiater juga bisa melakukan rehabilitasi adiksi khusus untuk pasien yang mengalami kecanduan minuman beralkohol, obat-obatan terlarang, atau zat psikoaktif,
Psikiater akan menjalankan perawatan untuk memulihkan kualitas hidup pasien. Caranya dengan membantu mengatasi, mengurangi, menghentikan, dan mencegah gangguan yang mereka alami.
Jadi, apakah kamu tertarik menjadi seorang dokter spesialis kesehatan jiwa?
Jika memilih profesi ini, kamu akan bekerja di rumah sakit umum, rumah sakit jiwa, atau puskesmas. Praktisi kesehatan mental juga bertugas di pusat rehabilitasi, panti jompo, atau praktik mandiri.
Masing-masing instansi memiliki gaji dan prospek karier masing-masing. Namun, umumnya gaji dan prospek karier profesi psikiater adalah sebagai berikut:
Gaji psikiater di Indonesia berkisar antara Rp 8 juta hingga Rp 12 juta per bulan. Nominal pastinya tergantung pada kebijakan masing-masing rumah sakit atau tempat kerja psikiater.
Selain itu, jam terbang dan kredibilitas juga menentukan gaji yang diterima setiap bulannya.
Berbicara jenjang karir, psikiater adalah profesi lanjutan saat kamu telah menjadi dokter umum. Selanjutnya, kamu bisa melanjutkan pendidikan ke Pendidikan Profesi Dokter Spesialis Kejiwaan (Sp.KJ).
Setelah lulus pendidikan spesialis, barulah kamu bisa membuka praktik sebagai psikiater.
Namun, ada juga beberapa psikiater yang menempati posisi struktural, baik itu di rumah sakit, puskesmas, klinik kesehatan, atau institusi serupa lainnya.
Seperti yang telah dibahas, syarat utama menjadi psikiater adalah menempuh pendidikan yang relevan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini tahapan umum jika ingin menjadi psikiater:
Seperti yang telah disebutkan, psikiater adalah dokter spesialis kejiwaan. Dengan kata lain, kamu harus kuliah S1 Ilmu Kedokteran terlebih dahulu.
Program studi pendidikan tinggi ini mempelajari ilmu praktik-praktik di bidang kesehatan.
Selama kuliah, kamu akan belajar secara mendalam tentang diagnosis dan pengobatan berbagai gangguan kesehatan. Idealnya, pendidikan sarjana Ilmu Kedokteran bisa kamu tempuh dalam waktu empat tahun.
Agar bisa lulus dari pendidikan S1 Kedokteran, kamu harus ikut UKMPPD. UKMPPD diikuti oleh para calon dokter di Indonesia untuk mendapatkan gelar dokter. Ujian ini digelar oleh negara sebanyak empat kali dalam setahun.
Nah, untuk bisa mengikuti UKMPPD, kamu harus terlebih dulu menyelesaikan pendidikan, pre-klinik, klinik, serta resmi dinyatakan lulus oleh fakultas kedokteran di universitas tempat kamu berkuliah.
Jika lulus, mahasiswa berhak mendapatkan Surat Tanda Lulus (STL) yang diterbitkan panitia nasional.
STL merupakan syarat utama bagi calon dokter di Indonesia untuk mengikuti wisuda dan sumpah dokter. Artinya, tahap selanjutnya untuk menjadi psikiater adalah melakukan sumpah dokter.
Sumpah dokter biasanya dibacakan oleh salah satu calon dokter yang melaksanakan profesi dokter. Setelah membacakan sumpah tersebut, barulah kamu akan mendapatkan gelar S.Ked. dan resmi menjadi dokter.
Tidak berhenti sampai situ, kamu masih harus mengikuti program magang selama periode tertentu.
Biasanya, program magang kedokteran sudah bekerja sama dengan banyak rumah sakit di Indonesia. Kamu bisa magang di rumah sakit yang berada di kota berbeda dari universitas kamu.
Tujuannya agar dokter bisa menyesuaikan materi yang telah dipelajari dengan kondisi nyata. Dengan begitu, dokter akan lebih mahir dan terampil dalam menangani beragam kasus pasien.
Setelah menjalani program magang, kamu harus kembali kuliah untuk mendapatkan gelar psikiater. Kali ini, kamu perlu menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Biasanya program ini berlangsung selama kurang-lebih empat tahun.
Karena tujuanmu adalah menjadi psikiater, kamu bisa mengambil PPDS bidang kedokteran jiwa. Setelah lulus, kamu akan bergelar Sp.KJ. Dengan gelar ini, kamu dapat melakukan praktik sebagai dokter spesialis kejiwaan atau psikiater.
Psikiater adalah dokter yang memiliki keahlian dalam menangani masalah kesehatan mental. Psikiater mampu mendiagnosis gangguan mental, termasuk gangguan kecemasan, depresi, dan sebagainya.
Sebagian orang mungkin juga akan menyebutmu sebagai spesialis gangguan kecemasan, spesialis gangguan depresi, atau spesialis gangguan mental lain.
Jika tertarik menjadi psikiater, kamu harus menempuh pendidikan kedokteran dan mengambil spesialis kejiwaan.
Setelah menjadi psikiater, kamu bisa mencari instansi yang membuka lowongan pekerja profesi ini. Untuk mengeksplor lowongan pekerjaan di bidang ini, kamu bisa mengandalkan Jobstreet, ya.
Tak ada salahnya juga untuk terus meningkatkan skill dengan membaca rubrik Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kunjungi situs Jobstreet dan masukkan keyword untuk mencari lowongan kerja yang sesuai. Mau lebih praktis? Download aplikasi Jobstreet by SEEK sekarang juga melalui Apple App Store atau Google Play Store!