Soft skill adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. Sebanyak 85% kesuksesan karier dipengaruhi oleh soft skill dan kemampuan sosial. Angka ini dibuktikan melalui riset dari Harvard University, Stanford Research, dan Carnegie Foundation,
Artinya, skill teknis serta IPK yang tinggi harus diimbangi soft skill yang mumpuni. Jadi, dengan kombinasi ketiganya, kemungkinan besar kamu bakal survive di pekerjaan.
Memangnya, arti soft skill adalah apa, sih? Lalu, apa saja contoh kemampuan yang dibutuhkan untuk berkarier?
Yuk, cari tahu jawabannya sama-sama di bawah ini!
Pengertian soft skill adalah sekumpulan atribut personal dan interpersonal yang mendukung seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif dalam beragam situasi.
Beberapa aspek soft skill adalah kecerdasan emosional, komunikasi, kepemimpinan, dan komunikasi.
Soft skill akan lebih membantumu beradaptasi, bersosialisasi, dan berinteraksi di dunia kerja. Itulah kenapa semua perusahaan mencantumkan syarat soft skill saat membuka lowongan pekerjaan.
Selain soft skill, ada juga yang namanya hard skill. Keduanya sama-sama penting untuk membantu kamu berkembang di dunia profesional.
Namun, terdapat perbedaan yang cukup signifikan di antara keduanya.
Arti soft skill adalah keterampilan sosial, kecerdasan sosial, hingga komunikasi. Berbeda dengan hard skill, yakni kemampuan teknis yang bisa diukur secara konkret. Beberapa contoh hard skill adalah keterampilan bahasa asing, matematika, dan pemrograman.
Jadi, apabila dibandingkan, soft skill bersifat lebih subjektif daripada hard skill. Soft skill juga umumnya sulit diukur secara kuantitatif karena melibatkan karakteristik personal seseorang. Itulah kenapa soft skill cenderung lebih sulit dikuasai.
Perbedaan soft skill dan hard skill juga terlihat pada cara pembelajaran dan implementasinya. Kamu bisa mempelajari hard skill secara formal di bangku sekolah atau kuliah. Kemudian bisa menggunakan ilmu tersebut pada bidang kerja yang sesuai.
Namun, tidak begitu halnya dengan soft skill. Kemampuan satu ini lebih banyak dipelajari melalui interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Implementasinya pun dapat dilakukan di berbagai profesi dan industri.
Tentunya, baik soft skill dan hard skill sama-sama penting untuk kesuksesan di pekerjaan. Pasalnya, hard skill memberi bekal keterampilan secara teknis. Di sisi lain, soft skill menyimpan manfaat untuk memaksimalkan kemampuan diri kamu.
Pada dasarnya, soft skill adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi. Keterampilan satu ini tidak hanya bermanfaat dalam pekerjaan, tapi juga kehidupan personal.
Terlebih, soft skill mencakup banyak aspek penting, mulai dari kepemimpinan, empati, berpikir kritis, kolaborasi, hingga manajemen waktu.
Dengan menguasai soft skill, kamu tugas-tugas di kantor lebih mudah. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja kamu.
Berikut ini sejumlah manfaat dari mengembangkan soft skill:
Setelah memahami apa itu soft skill, kini saatnya kita mengetahui contoh soft skill.
Berbagai skill berikut ini dapat membantu kamu untuk memberikan performa kerja terbaik. Ada apa saja, sih?
Skill kepemimpinan atau leadership penting untuk dikuasai. Meskipun sekarang kamu belum menjadi manajer atau direktur, kamu tetap perlu mempersiapkan diri sejak sekarang.
Soalnya, skill kepemimpinan dapat membantu kamu dalam mengambil keputusan secara cermat.
Skill yang dibutuhkan dalam leadership adalah delegasi, manajemen konflik, manajemen proyek, dan mentoring.
Semua pekerjaan pasti membutuhkan komunikasi. Itulah kenapa komunikasi menjadi salah satu contoh soft skill yang penting dikuasai.
Beberapa kemampuan yang dapat kamu asah untuk meningkatkan skill komunikasi di antaranya adalah:
Dalam dunia profesional, kamu tidak bisa bekerja sendirian. Kamu harus bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan perusahaan.
Oleh karena itulah, penting untuk menguasai skill kerja sama. Caranya bisa dengan mengerjakan tugas tepat waktu, aktif berpartisipasi saat rapat, serta menghormati opini rekan kerja.
Soft skill lain yang tidak kalah penting adalah etika kerja. Etika kerja yang kuat akan membantu kamu menjalin hubungan positif dengan rekan kerja maupun atasan.
Skill satu ini mencakup aspek manajemen waktu, gigih, integritas, hingga perhatian terhadap detail.
Merasa lelah saat kerja merupakan hal yang wajar. Apalagi, kalau kamu sedang menghadapi kesulitan. Namun, kamu harus tetap bisa bersikap positif dan berkepala dingin.
Tetaplah tenang supaya bisa berpikir kritis namun jernih. Jangan sampai kamu melampiaskan kekesalan kepada orang lain.
Sikap positif juga akan membantu kamu untuk tetap optimis, bahwa kamu pasti bisa menemukan jalan keluar dari kesulitan kerja yang dihadapi.
Berpikir kritis juga termasuk soft skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Skill satu ini merujuk kepada keterampilan analisis fakta sebelum mengambil keputusan, terutama jika terjadi konflik.
Untuk itu, kamu akan membutuhkan kemampuan riset dan analisis data serta manajemen risiko.
Dengan banyaknya informasi yang beredar, terutama di dunia maya, perusahaan membutuhkan karyawan yang mampu menganalisis informasi tersebut.
Melalui analisis, kamu bisa memastikan dulu kebenaran suatu informasi dengan memilahnya secara bijak.
Perusahaan membutuhkan banyak inovasi agar bisa terus keep up dengan perkembangan kebutuhan pelanggan. Inovasi lahir dari ide-ide kreatif yang dicetuskan oleh para anggota tim.
Itulah kenapa kreativitas termasuk soft skill yang penting di pekerjaan. Umumnya, kreativitas juga berjalan beriringan dengan soft skill lain seperti problem solving dan komunikasi.
Dalam lingkungan kerja, tentu kamu tidak mau berada di posisi yang sama terus-menerus, kan? Untuk bisa naik jabatan, kamu harus punya semangat kepemimpinan yang besar.
Tingkatkan keberanian dan rasa percaya diri kamu. Jika ada kesempatan untuk memimpin tim, cobalah untuk melakukannya.
Kemampuan adaptasi juga termasuk macam-macam soft skill, lho. Soalnya, dunia pekerjaan bersifat dinamis sehingga sering mengalami perubahan.
Untuk itu, kamu harus menguasai skill beradaptasi yang meliputi memiliki kemampuan organisasi, konsistensi, komunikasi, dan fleksibel.
Kolaborasi di dunia kerja dapat membantu kamu dan tim untuk mencari solusi terbaik. Hal ini terkait dengan pemecahan masalah atau problem solving.
Selain itu, kamu juga harus memiliki kemampuan untuk saling menghargai agar kolaborasi berjalan efektif. Apalagi, ada banyak orang dengan sudut pandang berbeda yang ikut dalam diskusi.
Public speaking juga tak kalah penting untuk dikuasai. Biasanya, kamu akan berbicara di depan umum saat presentasi atau pitching dengan klien.
Walaupun awalnya takut, tapi usahakan terus berlatih supaya skill public speaking semakin lancar.
Contoh soft skill lainnya adalah manajemen waktu. Kemampuan ini terkait dengan menggunakan waktu secara efisien.
Dengan manajemen waktu yang tepat, kamu bisa mudah menyelesaikan tugas berdasarkan skala prioritas. Alhasil, kamu juga akan lebih fokus dan produktif selama kerja.
Dalam lingkungan kerja profesional, kamu pasti akan bertemu dengan orang baru dari berbagai industri. Manfaatkan hal ini untuk memperluas koneksi. Caranya tentu saja dengan menguasai skill networking terlebih dulu.
Melalui networking yang luas, kamu bisa membuka lebih banyak pintu kesempatan untuk mengembangkan karier. Jadi, saat harus datang ke event bisnis, jangan ragu untuk memulai percakapan dengan orang lain.
Selama bekerja, kamu pasti akan menemui hambatan. Pada situasi inilah skill problem solving atau pemecahan masalah akan sangat dibutuhkan.
Beberapa kemampuan yang dapat mendukung skill satu ini adalah manajemen risiko, kreativitas, riset, berpikir kritis, dan kerja sama tim.
Dedikasi kerja juga termasuk salah satu contoh soft skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Tingginya dedikasi terhadap pekerjaan bisa ditunjukkan dengan memiliki kemampuan untuk tepat waktu, konsisten, fokus dan mengatur waktu dengan efektif.
Soft skill satu ini merujuk pada kemampuan seseorang dalam mengatur emosi diri, seperti saat sedih, kecewa, senang, marah, dan sebagainya.
Dengan menguasai kecerdasan emosional, kamu pun dapat mengendalikan perasaan di berbagai situasi.
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri sendiri di posisi orang lain. Skill satu ini membantumu untuk lebih memahami kondisi dan perasaan orang lain.
Tujuannya agar kamu bisa menjalin hubungan lebih baik dengan orang tersebut.
Mengetahui pengertian soft skill dan contohnya saja belum cukup untuk mendukung kariermu.
Kamu juga perlu meningkatkan soft skill mulai sekarang. Jangan khawatir, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan! Berikut ini beberapa di antaranya:
Seperti yang disebutkan di atas, soft skill bisa dipelajari melalui interaksi dengan orang lain. Aktivitas ini memberimu kesempatan untuk memahami sikap dan perilaku diri sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan hal tersebut, kamu pun bisa melakukan evaluasi untuk memperbaiki diri. Dari sinilah soft skill kamu dapat berkembang. Di sisi lain, kamu juga bisa sekaligus menjalin hubungan baik dengan orang lain.
Jangan menunggu hingga mendekati deadline untuk menyelesaikan pekerjaan! Saat banyak tugas datang, segera kerjakan berdasarkan prioritas paling urgent.
Lalu, tentukan deadline bagi diri sendiri supaya kamu punya waktu untuk mengoreksi pekerjaan sebelum disetor ke atasan atau rekan kerja lain. Cara ini dapat membantu kamu untuk mengelola waktu dengan lebih baik.
Kunci penting untuk mengelola emosi adalah dengan bersikap tenang. Jadi, ketika kamu merasakan emosi yang kuat, baik itu senang atau marah, cobalah tarik napas dan hembuskan perlahan.
Dengan mengendalikan diri dan emosi, kamu bisa memberikan respons yang tepat di berbagai situasi. Secara tidak langsung, hal ini berguna untuk menunjukkan profesionalitas kamu.
Jika memungkinkan, bergabunglah dengan organisasi sesuai bidang yang kamu minati. Kamu bakal banyak belajar selama menjadi panitia organisasi, mulai dari kerja sama, kemampuan komunikasi, dan menghargai pendapat orang lain.
Selain itu, aktif berorganisasi membantu kamu meningkatkan kemampuan manajemen proyek dan waktu, negosiasi, sampai problem-solving. Semua skill ini bakal sangat berguna di pekerjaan, lho!
Cara lain meningkatkan soft skill adalah dengan rajin ikut seminar. Acara seperti ini kerap menghadirkan para pembicara berpengalaman. Kamu bisa belajar hal tertentu dari ahlinya secara langsung.
Tidak cuma materi, kamu juga akan mendapat ide dan inspirasi dari materi yang disampaikan. Dengan mengikuti seminar, kamu pun bisa bertemu banyak peserta lain dan memperluas networking.
Selain organisasi, pertimbangkan juga untuk ikut kegiatan volunteer.
Mirip seperti organisasi, kegiatan satu ini juga dapat mengasah soft skill kamu, mulai dari kemampuan komunikasi, kolaborasi, public speaking, manajemen waktu, hingga kepemimpinan.
Selanjutnya, kamu bisa meningkatkan soft skill dengan membangun kebiasaan baca buku. Aktivitas ini tidak sekadar memperluas wawasan, tapi juga memperkaya kosakata dan memperdalam pemahaman akan suatu topik.
Biar lebih termotivasi, kamu bisa meminta teman atau rekan kerja untuk membaca buku yang sama. Jadi, setelahnya kalian bisa mendiskusikan isi buku tersebut. Hal ini bisa meningkatkan kemampuan berpikir kritis, lho!
Ungkapan “tak kenal maka tak sayang” tidak cuma berlaku bagi orang lain, tapi juga diri sendiri.
Dengan memahami diri sendiri, kamu bisa tahu kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Dari sinilah kamu dapat meningkatkan kemampuan yang dirasa masih kurang.
Apa sih, cita-cita atau mimpi yang ingin kamu capai? Kalau masih belum kepikiran, sekarang adalah saat tepat untuk mulai merancangnya.
Dengan punya cita-cita, kamu lebih termotivasi untuk meningkatkan soft skill supaya cita-cita tercapai.
Saat ikut organisasi atau volunteer, pastikan kamu juga menjalin relasi dengan sesama anggota.
Membangun relasi tidak hanya jadi ajang untuk memperluas networking, tetapi juga melatih skill komunikasi.
Cara satu ini bisa kamu lakukan untuk meningkatkan skill adaptasi.
Dengan mengenali situasi lingkungan di sekitar, terutama di tempat kerja, kamu bisa paham dinamika yang terjadi. Alhasil, kamu dapat mengambil langkah tepat untuk beradaptasi dengan baik.
Luangkan waktu untuk mengembangkan soft skill dengan menggali banyak informasi dari jurnal, buku, online course, atau situs Jobstreet by SEEK.
Jangan lupa untuk tetap kritis dalam mengolah informasi, ya! Tujuannya supaya informasi yang kamu pelajari benar-benar valid.
Saat berinteraksi dengan orang lain, sebetulnya kamu juga sedang mengasah skill bersosialisasi, lho. Supaya lebih maksimal, pastikan percakapan berjalan dua arah.
Kamu bisa menanyakan banyak hal tentang topik yang dikuasai lawan bicaramu, sehingga kamu juga bisa dapat ilmu baru.
Nah, setelah melakukan cara-cara di atas, kamu bisa menuliskan soft skill di curriculum vitae (CV) saat melamar kerja. Hal ini dapat menambah value pada profil kamu supaya makin dilirik tim HR!
Saat menulis soft skill dalam CV, pastikan skill tersebut sesuai dengan pekerjaan yang kamu lamar, ya.
Sebagai contoh, kamu ingin melamar kerja sebagai finance officer. Beberapa contoh soft skill dalam CV yang bisa kamu cantumkan adalah teliti, manajemen waktu yang efektif, dan kemampuan analisis.
Untuk cara penulisannya, kamu bisa menambahkan kalimat seperti ini:
“Skill tambahan: ketelitian tinggi, manajemen waktu efektif, dan kemampuan analisis.”
Dengan adanya contoh soft skill dalam CV, tim HR perusahaan pun akan memberi perhatian lebih terhadap profilmu. Jadi, kamu punya peluang lebih besar untuk dipanggil interview.
Selain di CV, kamu juga dapat mencantumkan soft skill di cover letter apabila dibutuhkan.
Soft skill adalah atribut personal dan interpersonal yang mendukung seseorang untuk berinteraksi secara efektif dalam beragam situasi.
Beberapa aspek soft skill mencakup kecerdasan emosional, komunikasi, kepemimpinan, kerja sama, dan komunikasi.
Mengingat bahwa soft skill adalah bekal penting di dunia kerja, kamu bisa melakukan berbagai hal untuk meningkatkannya. Setelah itu, jangan lupa cantumkan soft skill di CV kamu saat melamar kerja. Pastikan skill tersebut sesuai dengan pekerjaan yang kamu lamar, ya!
Tingkatkan terus soft skill dan konsisten mengembangkannya agar perjalan kamu dalam menggapi karier impian semakin lancar. Kalau kamu bingung mencari sumber pembelajaran untuk meningkatkan soft skill maupun hard skill, kamu bisa mengunjungi Tips Karier Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mencari pekerjaan yang sesuai dengan skills kamu di situs Jobstreet by SEEK. Segera perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan pekerjaan yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!