Banyaknya kandidat yang masuk untuk suatu lowongan biasanya membuat perekrut hanya memiliki waktu rata-rata kurang dari satu menit untuk membaca resume kamu. Oleh karena itu, memiliki resume yang disusun dengan baik dan sesuai dengan kualifikasi lowongan kerja yang kamu lamar adalah salah satu langkah penting agar kamu lebih menonjol dari kandidat lainnya dan dapat memperbesar peluang untuk maju ke sesi wawancara.
Selain menulis pengalaman dalam resume, menulis rangkaian skill yang tepat dan dibutuhkan dalam sebuah lowongan pekerjaan akan memperbesar peluang resume kamu dilirik oleh perekrut. Dalam proses perekrutan, seseorang yang memiliki skill set khusus untuk sebuah posisi akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan karena hal tersebut menunjukkan tingkat profesionalisme yang tinggi dan akan meningkatkan produktivitas ketika bekerja.
Langkah pertama dalam membuat resume dengan skill set yang dapat membuat perekrut tertarik adalah mengidentifikasi hard skill dan soft skill yang kamu miliki dengan mengevaluasi pengalaman kerjamu selama ini baik itu dalam organisasi atau di perusahaan sebelumnya. Dalam proses pencarian kerja, menunjukkan skill relevan yang paling kamu kuasai dapat membantu perekrut melihat bahwa kamu adalah kandidat yang cocok untuk pekerjaan tersebut.
Dalam proses perekrutan, seseorang yang memiliki hard skill dan soft skill yang seimbang lebih dicari oleh perekrut karena ada kemungkinan kandidat tersebut dapat lebih maksimal dalam mengerjakan tugasnya. Contohnya, jika kamu seorang videografer, memiliki soft skill berupa critical thinking, problem solving, dan kemampuan komunikasi yang baik akan mempermudah kamu dalam menerjemahkan brief dan berkomunikasi dengan klien untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Setelah mengetahui dan mengidentifikasi skill yang dimiliki, kemudian bagaimana mewujudkannya dalam resume yang akan kita kirimkan? Ikuti bagian selanjutnya!
Hard skill dipahami senagai salah satu kemampuan yang perlu ada dalam resume kamu ketika melamar kerja. Hard skill atau biasa disebut technical skill merupakan kemampuan yang dapat diukur dan dipelajari melalui pengalaman selama bekerja, pelatihan, atau jalur pendidikan. Beberapa hard skill juga termasuk ke dalam skill set yang bersifat general dan dapat dipecah menjadi berbagai subdivisi berdasarkan kebutuhan posisi tertentu.
Sebelum memasukkan semua hard skill yang sudah kamu pelajari selama ini, ada baiknya kamu melihat deskripsi lowongan pekerjaan yang akan kamu lamar dengan teliti. Jika kamu memiliki hard skill yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut, tulislah hard skill tersebut dalam resume di bagian pengalaman kerja.
Contohnya, jika dalam deskripsi lowongan pekerjaan tersebut membutuhkan seseorang yang memiliki pengalaman dalam menulis minimal satu tahun, maka kamu dapat memasukkan kemampuan seperti copywriting, content writing, atau bahkan SEO writing. Menuliskan hard skill dalam pengalaman kerja dapat membantu perekrut memahami bagaimana kamu menerapkan kemampuan tersebut di perusahaan atau pekerjaan kamu sebelumnya.
Berikut adalah contoh-contoh hard skill yang bisa kamu sertakan dalam resume:
Selain berbagai macam hard skill yang dapat kamu masukkan di dalam resume, soft skill juga merupakan rangkaian kemampuan penting yang harus kamu perhatikan juga di dalam resume. Soft skill adalah kemampuan yang menunjukkan bagaimana seseorang berinteraksi, beradaptasi, dan bersosialisasi dalam dunia kerja. Ini merupakan kemampuan yang dimiliki individu dan tidak dapat diukur atau dipelajari melalui pendidikan formal. Posisi pekerjaan apa pun pasti akan memerlukan soft skill yang baik seperti kemampuan komunikasi, manajemen waktu, berpikir kritis, kecerdasan emosional, dan beberapa bentuk soft skill lainnya untuk mendukung kinerja pekerjaan tersebut.
Sama seperti hard skill, soft skill juga merupakan rangkaian kemampuan yang dapat kamu kembangkan melalui pengalaman serta latihan. Untuk dapat meningkatkan soft skill yang dimiliki, kamu dapat menyusun skala prioritas dari soft skill yang ingin kamu kembangkan terlebih dahulu. Contohnya, jika kamu merasa kurang dalam kemampuan manajemen waktu, kamu dapat berlatih dengan membuat jadwal untuk mengerjakan tugas atau proyek.
Kamu juga dapat meningkatkan soft skill dengan mengobservasi orang-orang dengan soft skill yang unggul di sekitarmu, misalnya memperhatikan rekan kerjamu yang tidak ragu untuk menyampaikan pendapat ketika rapat berlangsung, dan mengobservasi bagaimana ia menyusun kerangka berpikirnya ketika menyampaikan pendapatnya.
Agar resume kamu dilirik oleh perekrut, kamu dapat mencantumkan soft skill yang kamu miliki yang sesuai dengan pekerjaan yang kamu lamar. Contohnya, jika kamu melamar sebagai seorang customer service, kamu dapat menambahkan kemampuan komunikasi yang baik dalam resume.
Untuk mempermudah perekrut melihat berbagai soft skill yang kamu miliki, cobalah untuk membuat kolom skills yang menunjukkan tidak hanya hard skill, namun juga soft skill yang akan berguna dalam pekerjaan yang kamu lamar. Sama seperti tahapan penulisan hard skill pada resume, pastikan kamu sudah membaca deskripsi lowongan pekerjaan dan mencantumkan hanya kemampuan yang relevan untuk pekerjaan tersebut.
Berikut adalah contoh-contoh soft skill yang bisa kamu sertakan dalam resume:
Langkah awal untuk menyusun resume yang baik adalah dengan membaca deskripsi pekerjaan dengan teliti. Dalam deskripsi pekerjaan biasanya terdapat kata kunci yang berkaitan dengan pekerjaan maupun industri pekerjaan tersebut. Kamu dapat mencoba untuk meng-highlight persyaratan khusus seperti jenjang pendidikan, pelatihan, atau tahun pengalaman.
Selain itu, perhatikan juga bagian tanggung jawab dalam deskripsi lowongan pekerjaan. Biasanya, poin pertama dan kedua adalah tanggung jawab yang diprioritaskan oleh perekrut, sehingga kamu dapat menyesuaikan penulisan skill yang kamu miliki dengan tanggung jawab tersebut.
Contohnya, jika dalam lowongan pekerjaan translator terdapat persyaratan ‘memiliki kemampuan berbahasa Jepang, Inggris, dan Indonesia’ serta ‘dapat bekerja dengan baik di bawah tekanan dan tenggat waktu yang ketat’, kamu dapat menulis dan menyusun hard skill berupa kemampuan bahasa yang baik, serta soft skill berupa fleksibilitas serta manajemen waktu yang baik. Untuk mengukur hard skill yang kamu miliki, kamu juga dapat menyertakan sertifikat tes bahasa yang sudah kamu ambil atau menyusun portofolio yang berisi hasil karya penerjemahan.
Menulis skill berdasarkan deskripsi pekerjaan menunjukkan ketertarikan serta keseriusanmu kepada perekrut karena kamu memikirkan dengan saksama isi dari resume tersebut. Dengan memfokuskan resume pada hal-hal yang relevan dengan deskripsi pekerjaan, secara tidak langsung kamu juga menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang memiliki performa dan tanggung jawab yang sesuai dengan posisi lowongan kerja.
Ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk menonjolkan skill di resumemu. Salah satunya adalah memberikan tempat atau kolom khusus untuk menulis skill yang kamu miliki. Di kolom tersebut, kamu dapat menulis skill dalam bentuk bullet point.
Ini adalah cara yang paling banyak digunakan pelamar kerja karena mudah, simpel, dan dapat mempermudah perekrut dalam melakukan scanning terhadap resume kandidat. Kamu dapat memberikan ruang untuk penulisan skill setelah bagian pengalaman kerja. Namun, jika kamu adalah seorang fresh graduate yang belum memiliki riwayat bekerja, kamu dapat menuliskan skill set-mu sebelum pengalaman pekerjaan.
Selain menggunakan bullet point, kamu bisa mencoba untuk membagi kemampuanmu berdasarkan kategori seperti hard skill, soft skill, hingga aplikasi yang dapat kamu gunakan. Cara ini cocok untuk kandidat yang memiliki banyak keterampilan dan ingin perekrut dapat langsung menemukan kemampuan tertentu yang dimiliki kandidat.
Selain menggunakan kolom khusus untuk penulisan skill, cobalah untuk mengaitkan skill dengan pengalaman kerja. Menuliskan skill di deskripsi pengalaman kerjamu sebelumnya akan memberikan gambaran kepada perekrut bagaimana kamu menyelesaikan sebuah tugas atau pekerjaan.
Cara ini juga dapat memberikan gambaran seberapa efektif kemampuan yang kamu miliki ketika digunakan dalam pekerjaan sehari-hari. Contoh penulisan skill dalam deskripsi pengalaman kerja kalau misalnya kamu bekerja sebagai content creator adalah ‘membuat 3 video pendek mengenai product knowledge setiap minggu’, ‘menganalisis perkembangan traffic pada 3 platform sosial media setiap sebulan sekali’.
Penggunaan kata kunci untuk menunjukkan skill yang dimiliki dalam resume dapat membuat perekrut lebih cepat menemukan kelebihanmu. Contohnya, jika kamu melamar sebagai Human Resources Staff, kamu dapat menggunakan kata kunci seperti recruiting, staffing, employer branding, dan sebagainya.
Selain itu, menggunakan kata kerja dalam menjabarkan pengalaman kerja dan mengaitkannya dengan kemampuanmu juga dapat membantu meng-highlight skill yang kamu miliki. Kata kerja yang bisa kamu gunakan adalah mengelola, memimpin, mengembangkan, menciptakan, dan sebagainya. Misalnya, di pekerjaan sebelumnya kamu bertugas mengembangkan sistem perekrutan yang lebih baik, kamu dapat menulis ‘mengembangkan dan meningkatkan efektivitas proses perekrutan’.
Selain menggunakan kata kunci dan action verbs yang tepat, kamu juga dapat mencoba memberikan deskripsi singkat untuk menggambarkan pencapaianmu secara kuantitatif. Penjelasan ini dapat kamu cantumkan ketika menjelaskan tentang pengalaman kerja sebelumnya. Contohnya, jika sebelumnya kamu adalah Customer Service, kamu dapat memberikan deskripsi pada pengalaman kerja sebelumnya seperti ‘meningkatkan reply rate keluhan pelanggan sebanyak 5% dalam waktu enam bulan’.
Resume yang disusun dengan desain yang simpel dan jelas juga dapat membantu kemampuan yang kamu miliki lebih terlihat oleh perekrut. Cobalah buat desain resume yang memiliki kolom atau bagian khusus untuk skill yang kamu miliki, baik itu soft skill maupun hard skill.
Dengan memberikan ruang untuk menulis skill yang dimiliki, kamu juga sudah membantu mengarahkan perekrut untuk menemukan kemampuanmu. Menyusun desain resume yang jelas juga akan mengurangi kemungkinan perekrut melewati detail yang penting dalam resume.
Sama seperti penulisan skill di resume, untuk menunjukkan kemampuanmu di surat lamaran, pastikan kamu menyesuaikan isinya dengan deskripsi lowongan pekerjaan yang ada. Kamu dapat menonjolkan kemampuanmu yang berhubungan dengan pekerjaan dan perusahaan tersebut.
Jika kamu mendaftar sebagai guru TK, misalnya, kamu dapat tuliskan pengalamanmu bekerja di perusahaan sebelumnya seperti, ‘Ketika saya bekerja di TK A, kemampuan saya mengajar anak-anak berkembang pesat. Saya juga dapat membuat silabus yang simpel dan menyenangkan untuk anak-anak’. Dengan begitu, perekrut dapat mengetahui bahwa kamu memiliki berbagai skill yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas sehari-hari sebagai guru TK.
Ketika kamu sudah berhasil memasuki sesi wawancara, kamu akhirnya memiliki kesempatan untuk menunjukkan soft skill yang kamu miliki serta menjelaskan lebih lanjut tentang hard skill yang sudah kamu kuasai. Dalam sesi wawancara biasanya perekrut akan bertanya seputar hard skill yang kamu miliki untuk melihat kemampuanmu.
Di sesi inilah kamu dapat menjabarkan tentang bagaimana kamu menggunakan kemampuan tersebut dalam fungsi pekerjaan sehari-hari. Ketika perekrut mengajukan pertanyaan teknis mengenai pekerjaan, kamu juga dapat mencoba menjawab secara efektif dan memberikan pertanyaan lanjutan tentang pekerjaan tersebut. Dalam sesi wawancara, kamu juga dapat menceritakan pengalamanmu saat menerima pelatihan atau caramu menyelesaikan masalah terkait dengan pekerjaan tersebut.
Sedangkan untuk soft skill yang dimiliki, kamu dapat menunjukkannya melalui berbagai bahasa tubuh dan cara menjawab pertanyaan yang jelas. Contohnya, ketika perekrut mengutarakan pertanyaan atau memberikan pernyataan, cobalah sesekali menjaga kontak mata dan mengajukan pertanyaan kepada perekrut untuk menunjukkan bahwa kamu adalah seorang pendengar yang baik. Selain itu, dengan menjawab pertanyaan perekrut dengan jelas juga dapat menunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan komunikasi yang efektif.
Salah satu kesalahan dalam menulis skill dalam resume adalah mencantumkan skill yang terlalu umum dan tidak relevan dengan deskripsi pekerjaan yang dibutuhkan. Misalnya, kamu akan melamar menjadi seorang ilustrator dan di deskripsi pekerjaan mencantumkan persyaratan untuk memiliki kemampuan menggambar secara tradisional.
Pastikan kamu menulis skill yang kamu miliki secara lengkap dalam bagian skill seperti ‘watercolor painting’ atau ‘graphite sketches’ untuk menunjukkan media tradisional apa yang biasa kamu gunakan dan tidak hanya menulis ‘painting’ atau ‘drawing’.
Tidak selamanya menunjukkan banyaknya kemampuan yang kamu miliki akan membuahkan hasil yang baik. Jika dalam resume kamu menuliskan skill yang sebenarnya tidak kamu kuasai dan suatu saat perekrut mengetahui bahwa kamu berbohong, kamu tentunya akan kehilangan kesempatan untuk diterima di perusahaan tersebut serta merusak reputasi di mata perekrut tersebut.
Selain itu, menuliskan skill sesuai dengan kemampuanmu dan tidak dilebih-lebihkan akan membantu membuatmu aman ketika perekrut mengadakan tes untuk mengukur sejauh mana kemampuanmu dalam menguasai sebuah skill. Oleh karena itu, pastikan kamu selalu jujur dalam penulisan skill agar terhindar dari reputasi yang buruk di mata perekrut dan tidak lolos masuk ke pekerjaan yang kamu inginkan.
Salah satu kesalahan yang dapat membuat resume gagal dilirik oleh perekrut adalah dengan tidak menyebutkan skill yang penting dan sangat dibutuhkan oleh lowongan pekerjaan yang akan kamu lamar. Misalnya, ketika kamu melamar sebagai videographer, kamu akan menemukan persyaratan ‘dapat menggunakan Adobe Creative Suites’ dalam deskripsi lowongan pekerjaan di urutan pertama. Jika dalam resume kamu ternyata tidak tercantum hard skill berupa kemampuan mengaplikasikan Adobe Creative Suites, maka perekrut akan langsung melewati resume kamu dan lanjut ke kandidat selanjutnya yang lebih sesuai.
Menunjukkan skill khusus yang terdengar keren memang menarik untuk dilakukan ketika menyusun resume. Namun, perlu diperhatikan bahwa jika kamu menulis skill menggunakan bahasa atau istilah yang terlalu asing dan sulit dimengerti, hal ini juga tidak akan berdampak baik pada proses pencarian kerjamu.
Penulisan skill yang baik adalah dengan mencantumkan skill yang sesuai dengan keyword dari deskripsi pekerjaan dari lowongan pekerjaan yang ada. Misalnya, kamu mencoba mendaftar sebagai seorang SEO Strategist dan di dalam deskripsi lowongan pekerjaan terdapat persyaratan ‘memiliki pengalaman mengoperasikan Semrush’, kamu dapat menuliskan bahwa kamu memiliki kemampuan untuk mengoperasikan aplikasi-aplikasi lain yang berhubungan dengan SEO seperti Google Keyword Planner, Google Trend, Semrush, dan lainnya.
Itulah berbagai penjelasan dan tips dalam mencantumkan skill dalam resume agar dapat menarik perhatian perekrut. Setelah mengetahui perbedaan hard skill dengan soft skill dan mengetahui berbagai contohnya, cobalah untuk mencantumkan skill yang sesuai dengan deskripsi lowongan pekerjaan yang kamu lamar.
Jika kamu masih belum tahu di mana kemampuan terbaikmu, kamu dapat menuliskan hal-hal yang kamu senang melakukannya serta bertanya kepada teman atau rekan kerja di sekitarmu mengenai hal-hal yang dapat kamu lakukan dengan mudah.
Sekarang kamu juga bisa mempelajari keterampilan baru dengan mengikuti berbagai pelatihan berkualitas di seekMAX agar kamu semakin dekat dengan kesuksesan karier yang diinginkan. Di sana, kamu juga bisa networking dengan komunitas JobStreet untuk berdiskusi secara online dengan ahli berpengalaman dan sesama talent.
Jika kamu belum juga menerima surat penawaran kerja dari perusahaan yang kamu lamar, mungkin ini tandanya kamu harus segera perbarui profil JobStreet kamu. Kunjungi juga laman Tips Karier kami untuk berbagai tips seputar cara melamar kerja, fitur latihan wawancara, hingga survei soal pekerjaan dengan gaji tinggi.
Untuk akses yang lebih mudah, unduh aplikasi JobStreet di Google Play Store dan juga Apple App Store. Dengan begitu, kamu bisa melihat lowongan kerja baru langsung dari smartphone kamu!