250+ Contoh Hard Skill dan Soft Skill yang Menarik untuk Resume Kamu

250+ Contoh Hard Skill dan Soft Skill yang Menarik untuk Resume Kamu
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 10 August, 2023
Share

Banyaknya kandidat yang masuk untuk suatu lowongan biasanya membuat perekrut hanya memiliki waktu rata-rata kurang dari satu menit untuk membaca resume kamu. Oleh karena itu, memiliki resume yang disusun dengan baik dan sesuai dengan kualifikasi lowongan kerja yang kamu lamar adalah salah satu langkah penting agar kamu lebih menonjol dari kandidat lainnya dan dapat memperbesar peluang untuk maju ke sesi wawancara.

Selain menulis pengalaman dalam resume, menulis rangkaian skill yang tepat dan dibutuhkan dalam sebuah lowongan pekerjaan akan memperbesar peluang resume kamu dilirik oleh perekrut. Dalam proses perekrutan, seseorang yang memiliki skill set khusus untuk sebuah posisi akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan karena hal tersebut menunjukkan tingkat profesionalisme yang tinggi dan akan meningkatkan produktivitas ketika bekerja. 

Mengidentifikasi skill yang dimiliki

Langkah pertama dalam membuat resume dengan skill set yang dapat membuat perekrut tertarik adalah mengidentifikasi hard skill dan soft skill yang kamu miliki dengan mengevaluasi pengalaman kerjamu selama ini baik itu dalam organisasi atau di perusahaan sebelumnya. Dalam proses pencarian kerja, menunjukkan skill relevan yang paling kamu kuasai dapat membantu perekrut melihat bahwa kamu adalah kandidat yang cocok untuk pekerjaan tersebut. 

Dalam proses perekrutan, seseorang yang memiliki hard skill dan soft skill yang seimbang lebih dicari oleh perekrut karena ada kemungkinan kandidat tersebut dapat lebih maksimal dalam mengerjakan tugasnya. Contohnya, jika kamu seorang videografer, memiliki soft skill berupa critical thinkingproblem solving, dan kemampuan komunikasi yang baik akan mempermudah kamu dalam menerjemahkan brief dan berkomunikasi dengan klien untuk mencapai hasil yang diinginkan. 

Setelah mengetahui dan mengidentifikasi skill yang dimiliki, kemudian bagaimana mewujudkannya dalam resume yang akan kita kirimkan?  Ikuti bagian selanjutnya!

Skill yang perlu ditulis dalam resume

1. Hard skill

Hard skill dipahami senagai salah satu kemampuan yang perlu ada dalam resume kamu ketika melamar kerja. Hard skill atau biasa disebut technical skill merupakan  kemampuan yang dapat diukur dan dipelajari melalui pengalaman selama bekerja, pelatihan, atau jalur pendidikan. Beberapa hard skill juga termasuk ke dalam skill set yang bersifat general dan dapat dipecah menjadi berbagai subdivisi berdasarkan kebutuhan posisi tertentu.

Sebelum memasukkan semua hard skill yang sudah kamu pelajari selama ini, ada baiknya kamu melihat deskripsi lowongan pekerjaan yang akan kamu lamar dengan teliti. Jika kamu memiliki hard skill yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut, tulislah hard skill tersebut dalam resume di bagian pengalaman kerja. 

Contohnya, jika dalam deskripsi lowongan pekerjaan tersebut membutuhkan seseorang yang memiliki pengalaman dalam menulis minimal satu tahun, maka kamu dapat memasukkan kemampuan seperti copywritingcontent writing, atau bahkan SEO writing. Menuliskan hard skill dalam pengalaman kerja dapat membantu perekrut memahami bagaimana kamu menerapkan kemampuan tersebut di perusahaan atau pekerjaan kamu sebelumnya.

Berikut adalah contoh-contoh hard skill yang bisa kamu sertakan dalam resume:

Skill yang perlu ditulis dalam resume - hard skill

2. Soft skill

Selain berbagai macam hard skill yang dapat kamu masukkan di dalam resume, soft skill juga merupakan rangkaian kemampuan penting yang harus kamu perhatikan juga di dalam resume. Soft skill adalah kemampuan yang menunjukkan bagaimana seseorang berinteraksi, beradaptasi, dan bersosialisasi dalam dunia kerja. Ini merupakan kemampuan yang dimiliki individu dan tidak dapat diukur atau dipelajari melalui pendidikan formal. Posisi pekerjaan apa pun pasti akan memerlukan soft skill yang baik seperti kemampuan komunikasi, manajemen waktu, berpikir kritis, kecerdasan emosional, dan beberapa bentuk soft skill lainnya untuk mendukung kinerja pekerjaan tersebut. 

Sama seperti hard skillsoft skill juga merupakan rangkaian kemampuan yang dapat kamu kembangkan melalui pengalaman serta latihan. Untuk dapat meningkatkan soft skill yang dimiliki, kamu dapat menyusun skala prioritas dari soft skill yang ingin kamu kembangkan terlebih dahulu. Contohnya, jika kamu merasa kurang dalam kemampuan manajemen waktu, kamu dapat berlatih dengan membuat jadwal untuk mengerjakan tugas atau proyek. 

Kamu juga dapat meningkatkan soft skill dengan mengobservasi orang-orang dengan soft skill yang unggul di sekitarmu, misalnya memperhatikan rekan kerjamu yang tidak ragu untuk menyampaikan pendapat ketika rapat berlangsung, dan mengobservasi bagaimana ia menyusun kerangka berpikirnya ketika menyampaikan pendapatnya.

Agar resume kamu dilirik oleh perekrut, kamu dapat mencantumkan soft skill yang kamu miliki yang sesuai dengan pekerjaan yang kamu lamar. Contohnya, jika kamu melamar sebagai seorang customer service, kamu dapat menambahkan kemampuan komunikasi yang baik dalam resume. 

Untuk mempermudah perekrut melihat berbagai soft skill yang kamu miliki, cobalah untuk membuat kolom skills yang menunjukkan tidak hanya hard skill, namun juga soft skill yang akan berguna dalam pekerjaan yang kamu lamar. Sama seperti tahapan penulisan hard skill pada resume, pastikan kamu sudah membaca deskripsi lowongan pekerjaan dan mencantumkan hanya kemampuan yang relevan untuk pekerjaan tersebut.

Berikut adalah contoh-contoh soft skill yang bisa kamu sertakan dalam resume:

Skill yang perlu ditulis dalam resume - soft skill

Pentingnya menyusun skill berdasarkan deskripsi pekerjaan

Perempuan bekerja dengan komputer laptop

Langkah awal untuk menyusun resume yang baik adalah dengan membaca deskripsi pekerjaan dengan teliti. Dalam deskripsi pekerjaan biasanya terdapat kata kunci yang berkaitan dengan pekerjaan maupun industri pekerjaan tersebut. Kamu dapat mencoba untuk meng-highlight persyaratan khusus seperti jenjang pendidikan, pelatihan, atau tahun pengalaman. 

Selain itu, perhatikan juga bagian tanggung jawab dalam deskripsi lowongan pekerjaan. Biasanya, poin pertama dan kedua adalah tanggung jawab yang diprioritaskan oleh perekrut, sehingga kamu dapat menyesuaikan penulisan skill yang kamu miliki dengan tanggung jawab tersebut. 

Contohnya, jika dalam lowongan pekerjaan translator terdapat persyaratan ‘memiliki kemampuan berbahasa Jepang, Inggris, dan Indonesia’ serta ‘dapat bekerja dengan baik di bawah tekanan dan tenggat waktu yang ketat’, kamu dapat menulis dan menyusun hard skill berupa kemampuan bahasa yang baik, serta soft skill berupa fleksibilitas serta manajemen waktu yang baik. Untuk mengukur hard skill yang kamu miliki, kamu juga dapat menyertakan sertifikat tes bahasa yang sudah kamu ambil atau menyusun portofolio yang berisi hasil karya penerjemahan.

Menulis skill berdasarkan deskripsi pekerjaan menunjukkan ketertarikan serta keseriusanmu kepada perekrut karena kamu memikirkan dengan saksama isi dari resume tersebut. Dengan memfokuskan resume pada hal-hal yang relevan dengan deskripsi pekerjaan, secara tidak langsung kamu juga menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang memiliki performa dan tanggung jawab yang sesuai dengan posisi lowongan kerja.

Cara menulis skill dalam resume

Perempuan bekerja dengan komputer laptop

Ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk menonjolkan skill di resumemu. Salah satunya adalah memberikan tempat atau kolom khusus untuk menulis skill yang kamu miliki. Di kolom tersebut, kamu dapat menulis skill dalam bentuk bullet point

Ini adalah cara yang paling banyak digunakan pelamar kerja karena mudah, simpel, dan dapat mempermudah perekrut dalam melakukan scanning terhadap resume kandidat. Kamu dapat memberikan ruang untuk penulisan skill setelah bagian pengalaman kerja. Namun, jika kamu adalah seorang fresh graduate yang belum memiliki riwayat bekerja, kamu dapat menuliskan skill set-mu sebelum pengalaman pekerjaan.

Selain menggunakan bullet point, kamu bisa mencoba untuk membagi kemampuanmu berdasarkan kategori seperti hard skillsoft skill, hingga aplikasi yang dapat kamu gunakan. Cara ini cocok untuk kandidat yang memiliki banyak keterampilan dan ingin perekrut dapat langsung menemukan kemampuan tertentu yang dimiliki kandidat.

Selain menggunakan kolom khusus untuk penulisan skill, cobalah untuk mengaitkan skill dengan pengalaman kerja. Menuliskan skill di deskripsi pengalaman kerjamu sebelumnya akan memberikan gambaran kepada perekrut bagaimana kamu menyelesaikan sebuah tugas atau pekerjaan. 

Cara ini juga dapat memberikan gambaran seberapa efektif kemampuan yang kamu miliki ketika digunakan dalam pekerjaan sehari-hari. Contoh penulisan skill dalam deskripsi pengalaman kerja kalau misalnya kamu bekerja sebagai content creator adalah ‘membuat 3 video pendek mengenai product knowledge setiap minggu’, ‘menganalisis perkembangan traffic pada 3 platform sosial media setiap sebulan sekali’.

Tips lain untuk menunjukkan skill kamu 

Pria bekerja dengan komputer tablet

Menggunakan keywords dan action verbs

Penggunaan kata kunci untuk menunjukkan skill yang dimiliki dalam resume dapat membuat perekrut lebih cepat menemukan kelebihanmu. Contohnya, jika kamu melamar sebagai Human Resources Staff, kamu dapat menggunakan kata kunci seperti recruitingstaffingemployer branding, dan sebagainya. 

Selain itu, menggunakan kata kerja dalam menjabarkan pengalaman kerja dan mengaitkannya dengan kemampuanmu juga dapat membantu meng-highlight skill yang kamu miliki. Kata kerja yang bisa kamu gunakan adalah mengelola, memimpin, mengembangkan, menciptakan, dan sebagainya. Misalnya, di pekerjaan sebelumnya kamu bertugas mengembangkan sistem perekrutan yang lebih baik, kamu dapat menulis ‘mengembangkan dan meningkatkan efektivitas proses perekrutan’.

Mengukur pencapaian secara kuantitatif

Selain menggunakan kata kunci dan action verbs yang tepat, kamu juga dapat mencoba memberikan deskripsi singkat untuk menggambarkan pencapaianmu secara kuantitatif. Penjelasan ini dapat kamu cantumkan ketika menjelaskan tentang pengalaman kerja sebelumnya. Contohnya, jika sebelumnya kamu adalah Customer Service, kamu dapat memberikan deskripsi pada pengalaman kerja sebelumnya seperti ‘meningkatkan reply rate keluhan pelanggan sebanyak 5% dalam waktu enam bulan’.

Menggunakan bantuan visual untuk menonjolkan kemampuan

Resume yang disusun dengan desain yang simpel dan jelas juga dapat membantu kemampuan yang kamu miliki lebih terlihat oleh perekrut. Cobalah buat desain resume yang memiliki kolom atau bagian khusus untuk skill yang kamu miliki, baik itu soft skill maupun hard skill

Dengan memberikan ruang untuk menulis skill yang dimiliki, kamu juga sudah membantu mengarahkan perekrut untuk menemukan kemampuanmu. Menyusun desain resume yang jelas juga akan mengurangi kemungkinan perekrut melewati detail yang penting dalam resume.

Cara menunjukkan skill di surat lamaran dan wawancara

Wanita bekerja dengan komputer laptop untuk rapat

Menunjukkan skill di surat lamaran

Sama seperti penulisan skill di resume, untuk menunjukkan kemampuanmu di surat lamaran, pastikan kamu menyesuaikan isinya dengan deskripsi lowongan pekerjaan yang ada. Kamu dapat menonjolkan kemampuanmu yang berhubungan dengan pekerjaan dan perusahaan tersebut. 

Jika kamu mendaftar sebagai guru TK, misalnya, kamu dapat tuliskan pengalamanmu bekerja di perusahaan sebelumnya seperti, ‘Ketika saya bekerja di TK A, kemampuan saya mengajar anak-anak berkembang pesat. Saya juga dapat membuat silabus yang simpel dan menyenangkan untuk anak-anak’. Dengan begitu, perekrut dapat mengetahui bahwa kamu memiliki berbagai skill yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas sehari-hari sebagai guru TK.

Menunjukkan skill dalam sesi wawancara

Ketika kamu sudah berhasil memasuki sesi wawancara, kamu akhirnya memiliki kesempatan untuk menunjukkan soft skill yang kamu miliki serta menjelaskan lebih lanjut tentang hard skill yang sudah kamu kuasai. Dalam sesi wawancara biasanya perekrut akan bertanya seputar hard skill yang kamu miliki untuk melihat kemampuanmu. 

Di sesi inilah kamu dapat menjabarkan tentang bagaimana kamu menggunakan kemampuan tersebut dalam fungsi pekerjaan sehari-hari. Ketika perekrut mengajukan pertanyaan teknis mengenai pekerjaan, kamu juga dapat mencoba menjawab secara efektif dan memberikan pertanyaan lanjutan tentang pekerjaan tersebut. Dalam sesi wawancara, kamu juga dapat menceritakan pengalamanmu saat menerima pelatihan atau caramu menyelesaikan masalah terkait dengan pekerjaan tersebut.

Sedangkan untuk soft skill yang dimiliki, kamu dapat menunjukkannya melalui berbagai bahasa tubuh dan cara menjawab pertanyaan yang jelas. Contohnya, ketika perekrut mengutarakan pertanyaan atau memberikan pernyataan, cobalah  sesekali menjaga kontak mata dan mengajukan pertanyaan kepada perekrut untuk menunjukkan bahwa kamu adalah seorang pendengar yang baik. Selain itu, dengan menjawab pertanyaan perekrut dengan jelas juga dapat menunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan komunikasi yang efektif.

Beberapa kesalahan menulis skill dalam resume

Terlalu umum

Salah satu kesalahan dalam menulis skill dalam resume adalah mencantumkan skill yang terlalu umum dan tidak relevan dengan deskripsi pekerjaan yang dibutuhkan. Misalnya, kamu akan melamar menjadi seorang ilustrator dan di deskripsi pekerjaan mencantumkan persyaratan untuk memiliki kemampuan menggambar secara tradisional. 

Pastikan kamu menulis skill yang kamu miliki secara lengkap dalam bagian skill seperti ‘watercolor painting’ atau ‘graphite sketches’ untuk menunjukkan media tradisional apa yang biasa kamu gunakan dan tidak hanya menulis ‘painting’ atau ‘drawing’.

Tidak jujur 

Tidak selamanya menunjukkan banyaknya kemampuan yang kamu miliki akan membuahkan hasil yang baik. Jika dalam resume kamu menuliskan skill yang sebenarnya tidak kamu kuasai dan suatu saat perekrut mengetahui bahwa kamu berbohong, kamu tentunya akan kehilangan kesempatan untuk diterima di perusahaan tersebut serta merusak reputasi di mata perekrut tersebut. 

Selain itu, menuliskan skill sesuai dengan kemampuanmu dan tidak dilebih-lebihkan akan membantu membuatmu aman ketika perekrut mengadakan tes untuk mengukur sejauh mana kemampuanmu dalam menguasai sebuah skill. Oleh karena itu, pastikan kamu selalu jujur dalam penulisan skill agar terhindar dari reputasi yang buruk di mata perekrut dan tidak lolos masuk ke pekerjaan yang kamu inginkan.

Tidak menyebutkan skill yang penting

Salah satu kesalahan yang dapat membuat resume gagal dilirik oleh perekrut adalah dengan tidak menyebutkan skill yang penting dan sangat dibutuhkan oleh lowongan pekerjaan yang akan kamu lamar. Misalnya, ketika kamu melamar sebagai videographer, kamu akan menemukan persyaratan ‘dapat menggunakan Adobe Creative Suites’ dalam deskripsi lowongan pekerjaan di urutan pertama. Jika dalam resume kamu ternyata tidak tercantum hard skill berupa kemampuan mengaplikasikan Adobe Creative Suites, maka perekrut akan langsung melewati resume kamu dan lanjut ke kandidat selanjutnya yang lebih sesuai.

Menggunakan bahasa atau istilah yang sulit dimengerti 

Menunjukkan skill khusus yang terdengar keren memang menarik untuk dilakukan ketika menyusun resume. Namun, perlu diperhatikan bahwa jika kamu menulis skill menggunakan bahasa atau istilah yang terlalu asing dan sulit dimengerti, hal ini juga tidak akan berdampak baik pada proses pencarian kerjamu. 

Penulisan skill yang baik adalah dengan mencantumkan skill yang sesuai dengan keyword dari deskripsi pekerjaan dari lowongan pekerjaan yang ada. Misalnya, kamu mencoba mendaftar sebagai seorang SEO Strategist dan di dalam deskripsi lowongan pekerjaan terdapat persyaratan ‘memiliki pengalaman mengoperasikan Semrush’, kamu dapat menuliskan bahwa kamu memiliki kemampuan untuk mengoperasikan aplikasi-aplikasi lain yang berhubungan dengan SEO seperti Google Keyword PlannerGoogle TrendSemrush, dan lainnya.

Tingkatkan soft skill dan hard skill kamu bersama JobStreet!

Itulah berbagai penjelasan dan tips dalam mencantumkan skill dalam resume agar dapat menarik perhatian perekrut. Setelah mengetahui perbedaan hard skill dengan soft skill dan mengetahui berbagai contohnya, cobalah untuk mencantumkan skill yang sesuai dengan deskripsi lowongan pekerjaan yang kamu lamar.

Jika kamu masih belum tahu di mana kemampuan terbaikmu, kamu dapat menuliskan hal-hal yang kamu senang melakukannya serta bertanya kepada teman atau rekan kerja di sekitarmu mengenai hal-hal yang dapat kamu lakukan dengan mudah.

Sekarang kamu juga bisa mempelajari keterampilan baru dengan mengikuti berbagai pelatihan berkualitas di seekMAX agar kamu semakin dekat dengan kesuksesan karier yang diinginkan. Di sana, kamu juga bisa networking dengan komunitas JobStreet untuk berdiskusi secara online dengan ahli berpengalaman dan sesama talent.

Jika kamu belum juga menerima surat penawaran kerja dari perusahaan yang kamu lamar, mungkin ini tandanya kamu harus segera perbarui profil JobStreet kamu. Kunjungi juga laman Tips Karier kami untuk berbagai tips seputar cara melamar kerja, fitur latihan wawancara, hingga survei soal pekerjaan dengan gaji tinggi.

Untuk akses yang lebih mudah, unduh aplikasi JobStreet di Google Play Store dan juga Apple App Store. Dengan begitu, kamu bisa melihat lowongan kerja baru langsung dari smartphone kamu!

FAQ

  1. Skill apa saja yang harus dimasukkan ke dalam resume?
    Kamu dapat memasukkan hard skill dan soft skill yang kamu kuasai ke dalam resume. Pastikan kamu juga memasukkan skill yang relevan dengan deskripsi lowongan pekerjaan yang dilamar.
  2. Bagaimana cara mengetahui skill yang harus dimasukkan ke dalam resume?
    Jika kamu belum tahu skill apa saja yang kamu miliki, cobalah untuk menulis tugas-tugas yang kamu senang melakukannya atau mencoba bertanya ke orang-orang di sekitarmu tentang kemampuan terbaikmu ketika menyelesaikan tugas. Jika kamu sudah mengetahui daftar skill yang kamu miliki, baca deskripsi lowongan pekerjaan dan masukkan skill yang relevan dengan pekerjaan tersebut ke dalam resumemu.
  3. Haruskah skill yang tidak relevan dengan pekerjaan dimasukkan ke dalam resume?
    Tidak perlu, karena perekrut hanya mencari rangkaian skill yang relevan dengan posisi pekerjaan yang dilamar untuk mempersingkat waktu.
  4. Bagaimana format penulisan kolom skill yang baik dalam resume?
    Kolom skill dalam resume dapat ditulis dengan format bullet points atau dalam bentuk list. Kamu juga dapat menambahkan sedikit deskripsi tentang skill yang dimiliki.
  5. Apakah skill yang tidak terlalu dikuasai dapat dimasukkan ke dalam resume?
    Tidak perlu. Pastikan kamu hanya memasukkan skill yang kamu kuasai dalam resume karena biasanya perekrut akan bertanya mengenai skill. Dalam beberapa proses perekrutan, akan ada tes untuk skill yang berkaitan dengan posisi pekerjaan yang dilamar.
  6. Apakah skill yang dipelajari sendiri dapat dimasukkan ke dalam list?
    Jika kamu memiliki skill yang kamu kuasai dengan belajar sendiri, kamu dapat memasukkan skill tersebut ke dalam list selama kemampuan tersebut relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar.
  7. Berapa banyak skill yang harus dimasukkan di resume?
    Kamu dapat memasukkan 5 hingga 10 skill yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar di kolom skill. Namun, jika kamu ingin menambahkan skill atau menonjolkan skill tertentu, kamu dapat memasukkannya bersamaan dengan deskripsi pengalaman pekerjaan.
  8. Bagaimana cara menunjukkan skill saat sesi wawancara?
    Dalam sesi wawancara, kamu dapat menunjukkan hard skill-mu dengan menceritakan bagaimana kamu menggunakan skill tersebut dalam pekerjaan sehari-hari atau menjawab pertanyaan teknis dari perekrut. Sedangkan untuk soft skill, kamu dapat menunjukkannya dengan memperlihatkan  bahasa tubuh yang baik, seperti sesekali melakukan eye contact dengan perekrut untuk menunjukkan kemampuan active listening. Atau mengajukan pertanyaan kepada perekrut untuk menunjukkan bahwa kamu adalah seseorang yang memiliki antusiasme.
  9. Apakah di surat lamaran kerja harus menyebutkan skill yang sama seperti di resume?
    Dalam surat lamaran kerja, kamu dapat menambahkan skill yang tidak ada di resume tetapi masih relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar untuk membantu memperbesar kesempatanmu menarik perhatian perekrut.
  10. Bagaimana cara mengukur skill?
    Kamu dapat mengukur hard skill yang kamu miliki dari seberapa banyak tugas yang dapat kamu selesaikan dalam rentang waktu tertentu. Kamu juga dapat mencoba mengikuti sertifikasi atau mengikuti tes yang akan mengukur kemampuanmu. Selain itu, kamu juga dapat bertanya kepada rekan kerja terkait seberapa efektif kamu menggunakan skill tersebut dalam pekerjaan sehari-hari.

    ⁠Sedangkan untuk soft skill, kamu bisa mengukurnya dari bagaimana kamu menyelesaikan sebuah masalah sehari-hari dalam lingkup kerjamu. Kamu juga bisa mengukurnya dengan berapa banyak tim atau pelanggan yang berkomunikasi denganmu setiap harinya.

More from this category: Resumes

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.