Dari berbagai jenis kegiatan sosial, volunteer adalah salah satu kegiatan yang memiliki peran penting. Selain bermanfaat bagi banyak orang atau komunitas tertentu, volunteer ternyata bisa membuka jalur karier masa depan kamu, lho!
Melalui kegiatan volunteer, kamu bisa bertemu banyak relasi baru baru dari berbagai kalangan pendidikan hingga profesi. Selain itu, pengalaman volunteer juga turut dipertimbangkan oleh HR saat kamu melamar pekerjaan, lho.
Nah, apakah kamu jadi berminat ikut volunteer? Pertama-tama, pahami dulu, yuk, apa itu volunteer dan manfaatnya bagi karier lebih lanjut.
Secara umum, volunteer artinya orang yang melakukan sesuatu untuk pihak lain tanpa dibayar. Akan tetapi, dalam dunia pendidikan dan profesional, kata volunteer punya makna yang lebih luas. Berikut beberapa contohnya:
Mieg dan Wehner (2002) memperluas makna volunteer. Menurut mereka arti volunteer adalah kegiatan tak berbayar yang dilakukan secara individu maupun terorganisir. Akan tetapi, ada penekanan lain di sini, yaitu adanya keuntungan terkait pengalaman kerja yang bisa diperoleh.
Jiang, Garris, dan Aldamer (2018) menekankan aspek komunitas dalam kegiatan volunteer. Menurut mereka, elemen dalam aktivitas volunteer bukan hanya sifatnya yang sukarela, tetapi juga manfaatnya dalam kemajuan sosial.
Sementara itu, Yumagulova dan Handmer (2021) menambahkan profesionalitas dalam pengertian volunteer. Mereka menyatakan bahwa begiatan sukarela tidak hanya membantu komunitas tertentu, tetapi juga mengembangkan keahlian peserta volunteer terkait partisipasi sosial.
Dari semua pengertian baru ini, terlihat bahwa definisi kerja volunteer bukan sekadar “kerja tanpa bayaran”, tetapi juga memiliki dampak positif bagi komunitas sekaligus potensi karier pelaku volunteer.
Semakin rajin kamu mengikuti kegiatan volunteer secara profesional, semakin banyak pula pengaruhnya untuk potensi karier kamu di dunia kerja. Nah, inilah beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan jika bergabung dengan volunteer secara profesional.
Tahukah kamu kalau pengalaman volunteer bisa memperbesar peluang sukses di dunia kerja? Ini karena keikutsertaan dalam volunteer bisa mendongkrak nilai CV dan portofolio kamu.
Berbagai perusahaan menyukai kandidat yang aktif mengikuti kegiatan kerja secara profesional, seperti volunteer dan magang. Hal ini menunjukkan kandidat memiliki keinginan belajar tinggi dan keunggulan kompetitif lewat pengalaman tersebut.
Lalu, dengan menjelaskan kegiatan yang kamu ikuti selama volunteer, perusahaan juga dapat menilai bagaimana kemampuan bekerja secara tim, manajemen waktu, hingga kemampuan berkomunikasi kamu.
Mengikuti kegiatan volunteer bisa menjadi tambahan referensi untuk keperluan mencari kerja, apalagi jika masih relevan dengan profesi yang akan kamu lamar.
Misalnya, kamu bercita-cita melamar kerja di LSM. Kamu bisa terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti program mengajar atau pendampingan. Untuk yang berminat terhadap industri IT, kamu bisa ikut program edukasi teknologi untuk pelaku usaha rumah tangga.
Alasan mengikuti volunteer yang mungkin sering kamu dengar adalah “ingin mengembangkan keterampilan atau pengalaman”, dan itu benar!
Rajin melakukan kegiatan sukarela membuatmu terbiasa melakukan berbagai hal di ruang publik, tidak terbatas pada bangunan sekolah atau kampus. Kamu bisa belajar berbicara di depan orang banyak, beradaptasi dengan beragam orang, melakukan manajemen tugas dan waktu, serta berkolaborasi.
Jika kamu bingung menentukan tujuan karier, volunteer bisa jadi cara jitu untuk menemukan minatmu.
Dengan mengikuti kegiatan volunteer, kamu bisa menjajal suatu bidang tanpa terikat seperti karyawan perusahaan. Selain itu, kamu jadi punya waktu untuk menjelajahi seluk- beluk bidang tersebut sebelum memutuskan.
Keinginan tampil lebih percaya diri juga bisa dilatih lewat kegiatan volunteer, lho. Hal ini bisa menjadi motivsai mengikuti volunteer hingga kamu berhasil mewujudkannya.
Dengan mengikuti kegiatan sukarela, otomatis kamu akan berinteraksi dengan banyak orang. Dalam interaksi tersebut, kamu akan belajar berkolaborasi dan mengajukan pendapat. Lam-kelamaan, rasa percaya diri pun semakin meningkat.
Memiliki relasi yang baik dari berbagai kalangan adalah kunci sukses di dunia kerja.
Nah, Volunteer membuka kesempatan kamu untuk bisa bertukar cerita dan menjalin hubungan baik dengan orang-orang di luar circle kuliah atau kantormu. Melalui interaksi inilah kamu bisa memperluas jaringan pertemanan maupun profesional.
Terlalu terpaku pada teori di kelas bisa membuatmu kaget saat lulus ketika terjun di dunia kerja.
Namun, jika ikut volunteer lebih dulu, setidaknya kamu pernah masuk ke ruang publik dan langsung berinteraksi dengan berbagai komunitas. Sehingga bisa meminimalisir culture shock di lingkungan kerja.
Belum pernah ikut volunteer tetapi ingin mencoba? Sebagai pertimbangan, inilah beberapa contoh volunteer yang bisa kamu ikuti:
Volunteer bidang kesehatan cukup menarik, selain karena banyak anggota masyarakat yang membutuhkannya. Kamu bisa bergabung dengan kegiatan donor darah masal, sosialisasi risiko penyakit tertentu dari kanker serviks hingga HIV/AIDS, atau penyuluhan kesehatan mental.
Menjadi sukar lingkungan termasuk salah satu kegiatan sukarela paling populer. Ada banyak kegiatan yang bisa kamu ikuti. Misalnya, mengajak masyarakat untuk mengubah sampah daur ulang menjadi produk bernilai ekonomi sebagai bagian dari UMKM.
Jika kamu senang terlibat dalam event hiburan, maka bergabung dalam volunteer event bisa jadi pilihan tepat. Mulai dari volunteer konser, pameran, dan acara sejenis lain. Contoh tugas yang bisa kamu kerjakan antara lain mengarahkan dan menyediakan informasi untuk penonton, mengelola pendaftaran, membantu kegiatan di belakang layar, hingga menjadi seksi dokumentasi.
Sukarelawan pendidikan juga salah satu kegiatan yang populer. Kamu bisa menjadi pengajar untuk anak sekolah atau orang dewasa.
Kata “pengajar” di sini juga bisa merujuk ke pelatihan khusus. Misalnya melatih orang dewasa membuat kerajinan atau mengoperasikan media sosial untuk bisnis kecil.
Tertarik dengan isu-isu sosial? Kamu bisa menjadi sukarelawan advokasi untuk mendampingi komunitas tertentu. Misalnya, kamu bisa ikut kegiatan pendampingan pengungsi atau korban diskriminasi.
Contoh kegiatannya ada banyak, mulai dari menjadi sesi komunikasi, membuat dokumentasi, hingga edukasi masyarakat terkait isu tersebut.
Volunteer dengan fokus pada kegiatan donasi banyak melibatkan pencatatan, dokumentasi, dan pengelolaan uang. Detail pekerjaanmu juga tergantung pada tujuan donasinya, terutama yang spesifik seperti donasi untuk masyarakat area terpencil yang terkena bencana.
Jika fokus kegiatanmu adalah donasi, biasanya kamu bisa mengambil banyak tugas pasif atau yang bisa dilakukan di rumah. Cocok untukmu yang sudah punya pekerjaan dan ingin bisa membagi tugas antara kerja serta menjadi sukarelawan.
Belum punya pengalaman atau kualifikasi profesional tetapi ingin jadi sukarelawan? Jangan khawatir, ada banyak kegiatan volunteer menarik untuk menambah pengalaman. Berikut beberapa contohnya:
Admin media sosial adalah tugas volunteer yang relatif mudah dilakukan pemula. Kamu biasanya mendapat tugas untuk menjawab pertanyaan atau komentar, juga membuat konten untuk media sosial.
Postingan media sosial juga biasanya sudah memiliki format sendiri. Jadi, pastikan kamu mengikuti panduannya agar bisa mewakili organisasi atau aktivitas dengan tepat. Pengalaman ini menunjukkan bahwa kamu bisa menyampaikan pesan teks maupun video dengan efektif kepada audiens.
Jika kamu senang mengkreasikan sesuatu, seperti makanan atau kerajinan tangan, kamu juga bisa menyalurkannya dalam program volunteer, lho. Misalnya, mengajari peserta atau orang yang membutuhkan atau menjual produkmu untuk kebutuhan donasi.
Membersihkan sungai atau pantai yang tercemar tidak sesederhana kedengarannya. Selain membutuhkan tenaga, kamu harus mengikuti rencana yang terorganisir, terutama jika area yang harus dibersihkan cukup luas.
Ketika bergabung di suatu acara, misalnya sebagai tenaga volunteer konser, kamu bisa melakukan tugas-tugas di belakang layar. Pekerjaan ini cukup menantang karena harus bergerak gesit untuk memastikan acara berjalan mulus.
Mengajar atau melatih adalah kegiatan volunteer yang ada di beragam bidang. Kamu bisa mengajar anak usia sekolah yang tidak mampu mengakses pendidikan formal.
Jika punya keahlian tertentu seperti bercocok tanam atau mengelola aplikasi pendukung UMKM, kamu bisa mengajar masyarakat yang membutuhkan.
Siapa bilang tidak bisa jadi sukarelawan sambil bekerja? Kamu tetap bisa ikut aktif volunteer dengan membuat strategi manajemen waktu. Nah, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
Jika sudah bekerja, akan sulit untuk mengikuti banyak volunteer. Jadi, pastikan kegiatan tersebut mencerminkan passion kamu. Coba tanyakan pada dirimu, apa motivasi paling mendasar ingin bergabung dengan volunteer tertentu.
Pertimbangkan beberapa keunggulan utamamu. Apakah kamu jago fotografi, social media savvy, atau teliti dalam hal administrasi. Dengan paham akan suatu keahlian atau bidang, setidaknya kamu akan lebih mudah dalam menyesuaikan waktu dan tahu urutan prioritasmu.
Tentunya, kamu perlu membuat skala prioritas. Terutama jika punya kegiatan lain di luar jam kerja, seperti menjadi relawan. Tempatkan kegiatan dengan deadline paling mendesak di urutan teratas. Lalu, perbarui daftarmu setiap hari. Adanya skala prioritas akan membantumu menyelesaikan semua tugas tepat waktu.
Tidak semua kegiatan sukarelawan menuntut mobilitas tinggi atau mengambil cuti panjang. Apa pun kegiatannya, biasanya ada tugas-tugas pasif yang bisa dilakukan tanpa berpergian. Contohnya adalah kegiatan administrasi, pengaturan keuangan, desain digital, hingga komunikasi.
Kamu bisa berfokus pada kegiatan yang relatif pasif selama hari kerja. Ketika mendapat cuti atau sedang libur, tidak ada salahnya bergabung dengan cara yang lebih membutuhkan partisipasi aktif.
Rencanakan kegiatanmu untuk beberapa bulan ke depan, atau bahkan awal tahun. Kamu bisa mengatur jadwal volunteer di sekitar jadwal libur atau cuti. Hal ini akan memudahkanmu mengatur waktu atau mengantisipasi jika ada halangan mendadak.
Kegiatan volunteer dari organisasi atau institusi juga membutuhkan CV. Jadi, pastikan kamu mengetahui format CV volunteer jika berminat menjadi sukarelawan profesional.
Untuk formatnya, CV volunteer hampir sama seperti CV untuk mencari kerja. Bedanya yaitu pada fokus tujuan. Nah, berikut contoh format CV sukarelawan yang bisa kamu ikuti:
NAMA: (Contoh deskripsi profil: Mahasiswa jurusan Bisnis dan Manajemen dengan minat utama bisnis digital. Berminat dalam edukasi penerapan teknologi digital bagi pelaku UMKM. Mampu bekerja sama dalam tim, mengelola tugas-tugas administrasi, dan familier dengan aneka management tool) PENDIDIKAN TERAKHIR PENGALAMAN KEAHLIAN INTERPERSONAL SKILL MINAT |
Format di atas bisa menjadi referensi awal untuk membuat CV volunteer. Kamu bisa menggunakan template digital gratis dan memasukkan data-data mu agar lebih praktis.
Kerja volunteer zaman sekarang biasanya juga menuntut sesuatu yang sudah menjadi kemampuan dasar, misalnya berbahasa Inggris dan menggunakan Office atau media sosial. Kamu akan mendapat nilai plus jika memiliki kemampuan teknis lain, misalnya mengoperasikan kamera atau menyunting video.
Memahami apa arti volunteer serta tuntutannya akan membantumu menyiapkan diri untuk kerja relawan. Mulailah merencanakan bekal untuk kegiatan volunteer agar kamu bisa berkontribusi sekaligus memupuk kompetensi profesionalmu.
Ingin tips, berita, atau informasi lainnya seputar pengembangan karier? Kunjungi rubrik Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK, sekarang.
Kalau kamu sedang mencari perusahaan yang tepat untuk mengembangkan kariermu, Jobstreet by SEEK menawarkan akses ribuan lowongan pekerjaan yang dapat kamu temukan di website dan aplikasi smartphone Android serta iOS.