Etika Kerja yang Wajib Dimiliki untuk Tingkatkan Karir

Etika Kerja yang Wajib Dimiliki untuk Tingkatkan Karir
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 18 March, 2023
Share

Beradaptasi di lingkungan kerja, bagi sebagian orang, bisa menjadi sebuah tantangan. Salah satunya adalah adaptasi mengenai etika kerja. Walau sudah punya pengalaman di dunia kerja, terkadang hal ini masih menantang.

Etika dalam bekerja adalah sikap seseorang dalam mempertahankan nilai-nilai baik di lingkungan kerja. Hal ini mencakup cara seseorang melakukan tugas pekerjaannya, cara berinteraksi dengan rekan kerja, dan cara berkomunikasi.

Dalam lingkungan pekerjaan, etika kerja penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, rapi, dan efisien. Pekerjaan kantor dapat berjalan dengan lancar jika semua individu dalam kantor bekerja dengan baik dan bekerja sama dengan baik pula.

Selain itu, keuntungan bagi kamu untuk mengaplikasikan etika kerja yang baik adalah kamu dapat menjalani hubungan yang lebih sehat dengan kolega dan memiliki lingkungan kerja yang positif, sehingga kamu merasa nyaman dengan lingkungan kerjamu.

Untuk mengetahui apa saja yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan di lingkungan kerja, terus simak!

Contoh Profesionalisme yang Baik

Sebelum mengetahui etika dan sikap kerja yang baik, ada baiknya kamu mengetahui dulu nilai-nilai profesionalisme apa saja yang dihargai di lingkungan kerja. Nilai-nilai profesionalisme ini mengacu kepada sifat-sifat yang membantu agar seseorang dapat menjadi ahli dalam pekerjaannya.

Dengan mengetahui nilai-nilai tersebut, akan lebih mudah untuk menjalankan etika kerja, yaitu serba tindakan yang layak dan tidak layak dilakukan, yang berlaku di lingkungan kerja.

1. Bertanggung jawab

Salah satu sifat profesional yang paling dijunjung tinggi di lingkungan kerja adalah tanggung jawab. Mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu, berkomunikasi secara jujur, dan tidak melimpahkan pekerjaan ke orang lain adalah ciri-ciri orang yang bertanggung jawab di kantor.

Ingat, lingkungan kerja adalah lingkungan kolaboratif, dan itu berarti kinerja kamu akan mempengaruhi kinerja orang lain. Pastikan kamu memiliki kinerja yang efektif untuk menjaga sistem kerja yang kondusif.

2. Mampu Beradaptasi

Kemampuan untuk adaptasi adalah kunci untuk pertumbuhan dalam karir. Dalam industri kerja zaman sekarang, penting untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan inovasi. 

Kemampuan adaptasi juga mengacu ke kemampuan kita menerima perubahan dalam lingkungan kerja. Perubahan ini dapat berawal dari perubahan kursi dan meja kantor, perubahan alur kerja, sampai perubahan atasan. 

Seorang profesional sebaiknya cukup fleksibel untuk dapat menerima perubahan-perubahan ini dan tetap menjalankan pekerjaannya dengan baik.

3. Efisien WaktuAda kalanya pekerjaan kita menumpuk sampai kita kewalahan dalam mengatasi semuanya. Hal ini normal, namun kita tetap bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Work smarter, not harder adalah cara bekerja untuk efisien waktu. Atur waktu dan usahamu dengan baik agar semua pekerjaan dapat selesai tepat waktu. Hal ini kadang berarti kerja lembur atau membawa pulang pekerjaan, tetapi ini hanya lazim dilakukan jika kamu diberikan upah lembur sesuai peraturan pemerintah dan tidak dilakukan terlalu sering.

Bekerja secara efisien membutuhkan ketelitian, tetapi perlu diketahui bahwa pekerjaan kadang tidak selalu harus sempurna. Terlalu mementingkan kesempurnaan bisa menunda pekerjaan. Jika sifatnya urgent, prioritaskan pekerjaan selesai secara tepat dan efisien dulu, daripada harus telat dan menghambat pekerjaan.

4. Kooperatif

Dalam dunia kerja, kamu tentu perlu berinteraksi dengan orang-orang lain, seperti atasan, rekan kerja, dan klien. Karena itu, sifat kooperatif penting agar pekerjaan kantor berjalan lancar dan hubungan kamu dengan rekan kerja terjalin dengan baik.

Untuk menjadi seseorang yang kooperatif, kamu seharusnya memiliki kemampuan untuk menghargai orang lain, tidak egois, sadar akan kekurangan sendiri, dan manajemen prioritas untuk mencapai tujuan bersama.

Selain itu, sifat kooperatif yang baik juga mencakup mengetahui etika berkomunikasi dengan rekan kerja, baik yang sebaya maupun yang tidak.

5. Terbuka dan Mau Belajar

Terbuka berarti siap untuk menerima sudut pandang dan pendapat yang berbeda dari rekan kerja. Hal ini berarti menghormati berbagai pendapat dan memiliki kerendahan hati untuk menerima kritik yang membangun. 

Lingkungan kerja adalah lingkungan yang kolaboratif, dan untuk mempertahankan kolaborasi yang efektif dan aman, dibutuhkan sifat ini.

Semua orang dapat mengambil manfaat dari saran orang lain. Jika ingin maju dalam karir, penting untuk menyadari kesalahan dan siap belajar untuk menjadi lebih baik. Kamu dapat bertanya kepada rekan kerja untuk mengetahui cara melakukan suatu pekerjaan, cara mengasah keterampilan, dan lain-lain.

Etika dalam Kerja

Setelah mengetahui sifat-sifat profesional yang penting untuk dimiliki di dunia kerja, etika kerja yang perlu diterapkan sehari-hari di kantor harus mendukung sifat profesional.

Etika kerja juga sebaiknya disesuaikan dengan yang berlaku di perusahaan masing-masing. Berikut adalah beberapa etika kerja yang baik di kantor.

1. Menghargai batasan orang lain

Kantor adalah ruang bersama, tetapi bukan berarti barang-barang pribadi menjadi milik bersama.

Jika kamu menemukan makanan di kulkas kantor milik rekan kerja dan bukan untuk kebutuhan bersama, kamu tidak boleh mengambilnya.

Barang-barang pribadi lain yang harus dihormati dan tidak digunakan tanpa izin adalah laptop atau komputer, buku, alat tulis, dekorasi meja, dan lain-lain.

Hal ini mungkin terkesan mendasar, namun ini menunjukkan bahwa kamu menghargai batasan dan barang pribadi milik rekan kerjamu.

2. Tidak mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan

Ada waktunya untuk kerja dan ada waktunya untuk urusan pribadi. Tidak menggabungkan keduanya di lingkup kerja adalah salah satu etika kerja yang baik.

Jika kamu sedang mengalami masalah di luar pekerjaan, seperti di rumah atau di pertemanan, sebaiknya kamu tidak terlalu sering membahasnya di kantor. Terutama jika kamu sekantor dengan pasangan atau temanmu.

Usahakanlah untuk meregulasi emosi ketika bekerja. Kalau sekiranya kamu butuh pengertian dari atasanmu karena sedang menghadapi masalah, kamu bisa mengatur waktu untuk berdiskusi dan mencari jalan tengah agar pekerjaan tetap terselesaikan.

Selain itu, hindari menghabiskan waktu terlalu banyak untuk kepentingan pribadi, misalnya terlalu lama berbelanja online, chatting dan telponan dengan teman, dan pergi sesuka hati untuk bertemu kerabat atau teman di saat jam kerja.

Kamu dapat melakukannya setelah selesai jam kerja. Atasan dan rekan kerja akan lebih menghargaimu jika waktu kerjamu digunakan secara efisien.

3. Menghargai peraturan perusahaan

Tiap perusahaan tentu ada peraturan-peraturannya sendiri, dan perusahaan juga mengharapkan karyawannya menghargai peraturan tersebut dan menjalankannya. Salah satu contoh peraturan perusahaan adalah jam kerja.

Time is money. Kebiasaan datang telat saat masuk kantor atau telat sehabis istirahat akan membuat kamu dilihat sebagai orang yang tidak menghargai waktu, baik oleh atasan maupun rekan kerja.

Datanglah tepat waktu untuk rapat dan masuk kantor pagi untuk menunjukkan sikap profesional. Seimbangkan waktumu untuk kehidupan pribadi dan kehidupan kerja agar semuanya mendapatkan pembagian waktu yang pas.

4. Fokus pada pekerjaan

Terlalu lama ngobrol dan bercengkrama sampai akhirnya lupa waktu dan tidak mengerjakan tugas bisa mempersulit pekerjaan tim. Ngobrol santai dan bercanda tentu saja boleh, tetapi ingatlah tempat dan waktu.

Selain itu, fokus pada pekerjaan berarti juga tidak ikut campur dalam pekerjaan orang lain tanpa diminta. Walaupun kita merasa ingin membantu, terkadang bisa jadi orang tersebut justru merasa risih. Kerja sama dan kolaborasi penting, tetapi hanya jika dibutuhkan.

Komunikasikanlah dengan rekan kerjamu tentang apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menjalankan hubungan kerja sama yang lancar. Pembagian tugas yang jelas akan memudahkan sistem kinerja, dan juga memastikan kamu tidak mengganggu pekerjaan orang lain.

5. Tidak bersikap negatif 

Sifat pesimis dan tidak bersemangat adalah sesuatu yang menular. Jika kamu selalu merendahkan pandangan orang lain, memikirkan hal yang buruk, dan tidak pernah melihat hal yang baik di lingkungan kerja, rekan kerjamu yang lain bisa merasakan energi itu, menjadi tidak nyaman, dan ikut bad mood.

Mengantisipasi kekurangan dalam suatu perencanaan adalah hal yang baik karena kamu dapat mencari solusinya. Menganggap semua hal buruk dan hanya melihat sisi negatif tentunya tidak membantu keadaan.

Jika kamu merasa ada yang bisa diperbaiki di tim, sampaikanlah dan diskusikanlah bersama atasan dan rekan kerjamu. Akan lebih baik lagi jika kamu juga membawa solusi untuk ditawarkan. Namun, tetap ingat untuk mendengar dan menghargai pendapat mereka.

Etika kerja memang memiliki tantangan tersendiri. Dengan latihan dan pembiasaan, kamu pasti bisa menerapkannya! Ditambah lagi, etika-etika ini dapat kamu aplikasikan ke kehidupan sehari-hari juga.

Sekarang kamu sudah memahami etika kerja yang baik. Ini saatnya untuk perbarui profil JobStreet kamu agar menemukan perusahaan dengan kultur yang baik juga! Kunjungi laman Tips Karir untuk berbagai tips lainnya mengenai cara mengatasi stres di tempat kerja dan cara menjaga hubungan baik dengan rekan kerja! 

Dalam laman Bantuan Karir, ada banyak tips mengenai work-life balance dan budaya kerja lainnya seperti artikel ini! Tidak perlu bingung lagi karena semua sudah berada di satu laman!

Download aplikasi JobStreet di Google Play dan App Store sekarang untuk membawa JobStreet bebas ribet! JobStreet siap membantumu kapan saja dan di mana saja.

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK di Asia 

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Di Asia, SEEK beroperasi dengan brand JobStreet dan JobsDB, platform ketenagakerjaan terbesar di Asia dan pilihan utama bagi kandidat dan perusahaan. SEEK menarik lebih dari 500 juta kunjungan per tahun di enam pasar yang dioperasikannya, yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan, yang terdiri dari bisnis rekrutmen online, pendidikan, komersial dan nirlaba. SEEK memberikan kontribusi positif pada kehidupan orang banyak dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Australian Securities Exchange, dan menjadi salah satu dari 100 perusahaan terbesar. Pada tahun 2022, SEEK diakui sebagai salah satu dari Australia’s Top Ten Places to Work in Tech dalam penghargaan AFR BOSS Best Places to Work. Tahun ini, SEEK merayakan 25 tahun membantu warga Australia menjalani kehidupan kerja yang lebih memuaskan dan produktif.

More from this category: Kesejahteraan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.