(Image by Freepik)
Semua orang pasti ingin bekerja di perusahaan dengan lingkungan suportif, ya. Sayangnya, tidak semua perusahaan memiliki culture seperti yang kamu harapkan.
Budaya organisasi yang baik dapat memberi peluang bagi karyawan utnuk mengejar kepuasan dan pengembangan diri. Itulah kenapa 81% pekerja setuju bahwa budaya perusahaan merupakan faktor yang penting dipertimbangkan sebelum melamar kerja, seperti dikutip dari Greenthumbs.
Nah, supaya kamu bisa mendapatkan tempat kerja dengan lingkungan positif, kamu perlu memahami apa itu budaya organisasi terlebih dahulu.
Lewat artikel ini, Jobsreet akan kupas tuntas tentang definisi, manfaat, tips mendapatkan, hingga contoh budaya organisasi. Yuk, simak sampai akhir!
Achievers menjelaskan, budaya organisasi adalah seperangkat nilai, keyakinan, sistem, dan kebiasaan yang dianut bersama oleh anggota organisasi. Prinsip tersebut memengaruhi cara anggota organisasi dalam berperilaku, mulai dari ketepatan waktu hingga aktivitas kerja.
Banyak faktor yang membentuk budaya organisasi, di antaranya visi dan misi organisasi, sejarah berdirinya, kepemimpinan, serta interaksi antarkaryawan.
Nah, budaya organisasi juga berlaku di dunia kerja. Budaya yang kuat dapat menjadi pembeda bagi perusahaan.
Tak hanya itu, budaya organisasi juga memiliki fungsi lain bagi perusahaan. Lantas, apa saja fungsi budaya organisasi?
Budaya organisasi sangat memengaruhi lingkungan kerja yang nantinya akan dirasakan oleh karyawan. Berikut beberapa fungsi umum budaya organisasi bagi perusahaan:
Jika perusahaan memiliki budaya organisasi yang positif, lingkungan kerja pun akan ikut suportif. Situasi ini dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.
Selain itu, antarkaryawan juga akan lebih saling menghormati sehingga mendorong kolaborasi kerja yang lebih efektif.
Budaya organisasi yang baik idealnya mampu melibatkan karyawan untuk aktif berpartisipasi di perusahaan. Hal ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dalam diri karyawan.
Loyalitas terhadap perusahaan juga akan ikut meningkat, sehingga karyawan lebih termotivasi untuk mencapai tujuan bersama.
Fungsi budaya organisasi dapat memengaruhi perkembangan diri karyawan. Berdasarkan studi Robert Half, sekalipun tugas atau perannya cocok, para pekerja tidak ragu untuk menolak pekerjaan tersebut jika budaya perusahaannya tidak sesuai.
Saat perusahaan menerapkan budaya yang suportif dan terbuka, karyawan jadi punya lebih banyak ruang untuk mengeksplorasi potensi diri dan berkontribusi maksimal bagi perusahaan.
Dengan membangun budaya organisasi yang dinamis dan inovatif, perusahaan dapat menarik talenta terbaik dan menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif. Hal ini dapat mendorong perusahaan untuk terus berkembang dan berinovasi.
Mengingat pentingnya berbagai fungsi tersebut, kamu perlu memahami tentang budaya organisasi secara mendalam. Yuk, cari tahu alasannya di bawah ini!
(Image by tirachardz on Freepik)
Dengan memahami seluk-beluk budaya organisasi perusahaan, para jobseeker bisa merasakan berbagai manfaat berikut:
Bekerja akan lebih nyaman jika kamu berada di perusahaan yang tepat. Nah, budaya organisasi dapat menentukan apakah suatu perusahaan sesuai dengan nilai dan gaya kerjamu.
Apabila sesuai, kepuasan kerjamu akan meningkat, sehingga memberimu motivasi untuk mencapai tujuan karier.
Sebelum melamar kerja, pelajari dulu budaya organisasi di perusahaan tujuan, sehingga kamu bisa mempersiapkan diri dengan baik saat interview kerja nanti. Selain itu, kamu juga bisa menunjukkan kesesuaian profilmu dengan nilai-nilai perusahaan.
Budaya organisasi perusahaan di Indonesia sangat beragam. Dengan memahami budaya di industri kerja tertentu, kamu bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Gunakan informasi tersebut untuk menyesuaikan ekspektasi, cara kerja, dan soft skills sebelum memasuki dunia kerja.
Dengan mengetahui budaya organisasi di perusahaan, kamu bisa membangun personal branding yang sesuai.
Sesuaikan citra diri dan caramu berkomunikasi dengan budaya organisasi perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan peluangmu untuk diterima kerja.
Memahami budaya organisasi dapat membantumu menentukan strategi karier yang tepat. Kamu bisa mengetahui budaya kerja seperti apa yang menjadi standar idealmu. Berdasarkan standar tersebut, kamu bisa membangun networking yang efektif dan mentor yang sesuai.
Memangnya, budaya organisasi di perusahaan terdiri dari apa saja? Yuk, cari tahu beberapa contohnya pada poin berikut!
Baca Juga: 8 Alasan Pentingnya Learning Culture di Perusahaan
Supaya makin jelas, berikut contoh budaya organisasi yang bisa kamu cermati:
Perusahaan yang menerapkan budaya birokrasi biasanya memiliki struktur organisasi yang bersifat hierarkis. Perusahaan sangat menekankan kepatuhan terhadap peraturan. Itulah kenapa mayoritas dari mereka mempunyai prosedur kerja yang sangat terstruktur.
Budaya kerja seperti ini umum ditemukan pada instansi pemerintahan, seperti kantor kementerian atau perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Contoh budaya organisasi di perusahaan berikutnya yaitu budaya kolaboratif. Jenis budaya organisasi ini mengutamakan kerja sama tim dan komunikasi terbuka.
Pengambilan keputusan biasanya bersifat partisipatif dengan melibatkan karyawan. Dengan sifatnya tersebut, budaya kolaboratif mampu memperkuat kolaborasi antar-tim.
Di sisi lain, perusahaan juga tetap menghargai kontribusi individu. Tiap anggota saling berbagi pengetahuan dan pengalaman demi mencapai tujuan bersama.
Kalau suatu perusahaan mengutamakan kreativitas, inovasi, dan fleksibilitas, kemungkinan besar mereka menerapkan budaya inovatif.
Perusahaan seperti ini mendorong para karyawannya untuk mengembangkan ide-ide baru. Mereka memberimu ruang untuk bereksperimen dan mengambil risiko. Dengan begitu, kamu pun bisa menghasilkan produk atau solusi yang inovatif.
Dalam dunia kerja, budaya kekeluargaan disebut juga dengan clan culture. Rasa kekeluargaannya begitu kuat, umumnya terlihat melalui dinamika perusahaan yang kolaboratif, saling mendukung, dan partisipatif.
Tak hanya itu, perusahaan dengan budaya kekeluargaan juga biasanya menerapkan sistem musyawarah mufakat. Budaya kerja seperti ini umum ditemukan pada perusahaan baru yang memiliki jumlah karyawan sedikit.
Banyak perusahaan jasa yang menerapkan jenis budaya satu ini. Contohnya seperti digital agency atau kantor pelayanan publik. Fokus utama dari budaya pelayanan adalah kepuasan dan kebutuhan pelanggan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, biasanya perusahaan akan mendorong karyawan untuk responsif terhadap masalah pelanggan. Dengan begitu, mereka bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dan membantu menyelesaikan masalah mereka.
Ada juga contoh budaya organisasi di perusahaan yang berorientasi pada hasil. Fokus utamanya memang pada pencapaian target. Itulah kenapa pada umumnya, perusahaan dengan budaya ini mempunyai standar kerja yang tinggi.
Budaya berorientasi hasil juga biasanya menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif, ambisius, dan berkomitmen tinggi terhadap keunggulan. Lantas, bagaimana cara mengetahui budaya organisasi yang diterapkan oleh suatu perusahaan?
(Image by tirachardz on Freepik)
Saat perusahaan memiliki budaya organisasi yang sejalan dengan nilai dan gaya kerjamu, kamu bisa lebih bahagia dalam berkarier. Yuk, cari tahu dulu budaya organisasi perusahaan sebelum melamar kerja. Begini caranya:
Luangkan waktu untuk mencari sebanyak mungkin informasi tentang perusahaan. Kunjungi website, jelajahi media sosial, browsing berita tentang perusahaan, serta pelajari visi dan misi. Perhatikan pula bagaimana perusahaan mempresentasikan diri.
Selain itu, bacalah review company di situs job portal seperti Jobstreet by SEEK. Platform Jobstreet memiliki fitur Company Profiles and Reviews yang menampilkan ulasan dari para alumni karyawan perusahaan.
Seperti yang telah disebutkan, nilai inti menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi budaya organisasi di perusahaan. Ini berfungsi layaknya kompas yang mengarahkan budaya organisasi.
Oleh sebab itu, perhatikan nilai-nilai inti yang dikomunikasikan perusahaan dan bagaimana mereka menerapkannya dalam keseharian.
Cari tahu apakah perusahaan menjunjung tinggi kolaborasi, kreativitas, atau integritasi? Dengan memahami nilai inti, kamu bisa mendapat gambaran awal tentang budaya organisasi di perusahaan.
Jika lolos ke tahap wawancara, manfaatkan kesempatan tersebut untuk menggali informasi tentang budaya organisasi perusahaan. Kamu bisa menyiapkan pertanyaan seperti:
Perhatikan jawaban HRD dan bagaimana mereka menjelaskan tentang budaya kerja. Jawaban rekruter akan memberimu banyak insight tentang budaya organisasi di perusahaan.
Kamu sudah mendapatkan banyak informasi tentang budaya organisasi perusahaan di Indonesia. Selanjutnya, lakukan cara ini untuk menemukan budaya organisasi yang sesuai dengan tujuan karier kamu:
Luangkan waktu untuk introspeksi diri. Tanyakan kepada dirimu sendiri, seperti:
Berangkat dari pertanyaan tersebut, kamu bisa lebih mudah memilih perusahaan yang budaya organisasinya sejalan dengan nilai-nilai dirimu.
Mengetahui gaya kerja juga dapat membantumu menentukan budaya organisasi yang tepat. Apakah kamu lebih suka bekerja dalam tim atau secara mandiri? Mana yang lebih kamu sukai: lingkungan kerja terstruktur atau yang cenderung cepat dan dinamis?
Dengan mengenali gaya kerja diri sendiri, kamu bisa mencari perusahaan yang budayanya mendukung gaya kerjamu tersebut.
Tujuan utama bekerja memang untuk mencari nafkah. Tapi lebih dari itu, bekerja juga merupakan kesempatan bagimu untuk mengembangkan diri.
Kesempatan mengasah skill dan meningatkan peluang karier hanya bisa kamu wujudkan jika perusahaan memiliki budaya organisasi yang mendukung.
Oleh sebab itu, cari tahu apakah perusahaan menawarkan kesempatan untuk belajar bagi para karyawan? Jika iya, kamu juga perlu mencari tahu program mentoring, pelatihan, dan promosi yang ada di perusahaan tersebut.
Bekerja memang penting, tapi ingatlah bahwa kamu juga punya kehidupan lain di luar ranah profesional. Maka carilah perusahaan dengan budaya organisasi yang sehat.
Perusahaan yang mengedepankan budaya sehat akan menjunjung tinggi keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional (work-life balance).
Hal tersebut bisa kamu ketahui melalui aturan jam kerja perusahaan, kebijakan cuti, serta bagaimana perusahaan mendukung karyawan dalam mencapai work-life balance.
Kerja akan terasa lebih menyenangkan jika kamu berada di lingkungan yang positif. Apalagi, kondisi lingkungan kerja juga dapat mencerminkan budaya organisasi. Maka dari itu, carilah informasi tentang lingkungan kerja di perusahaan.
Coba perhatikan bagaimana karyawan berinteraksi dengan satu sama lain. Apakah mereka saling menghargai dan mendukung? Apakah ada budaya saling membantu? Lingkungan kerja yang positif dapat meningkatkan semangat dan motivasi kerja kamu.
Jadi, budaya organisasi adalah seperangkat nilai, keyakinan, sistem, dan kebiasaan yang dianut bersama oleh anggota organisasi. Hal-hal tersebut memengaruhi cara anggota organisasi dalam berperilaku dan bekerja sehari-hari.
Budaya organisasi yang sehat dapat menciptakan lingkungan kerja positif, meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, serta memberi peluang bagi karyawan untuk mengembangkan diri.
Mengingat pentingnya fungsi tersebut, pastikan kamu mencari tahu budaya organisasi di perusahaan sebelum melamar kerja. Dengan begitu, kamu bisa memilih perusahaan yang budaya organisasinya sesuai dengan nilai-nilaimu.
Untuk mengetahui budaya organisasi perusahaan, lakukan riset sebanyak mungkin. Salah satu caranya dengan membaca ulasan tentang perusahaan di laman Company Profiles and Reviews milik Jobstreet by SEEK. Download dulu aplikasinya melalui Apple App Store atau Google Play Store, ya!
Setelah yakin dengan perusahaan yang akan kamu lamar, perbarui profil Jobstreet kamu dengan data diri terbaru. Kemudian, kamu bisa mencari lowongan kerja di perusahaan tersebut, atau mengeksplor ribuan lowongan kerja lain yang tersedia di Jobstreet!
Tak hanya itu, Jobstreet by SEEK juga menyediakan banyak informasi menarik seputar dunia kerja. Kamu bisa mengaksesnya melalui rubrik Tips Karier untuk meningkatkan skill dan wawasan. Bersama Jobstreet, yuk, ambil langkah lebih dekat untuk bekerja di perusahaan impianmu!
Baca Juga: 14 Transferable Skills yang Membuat Perusahaan Tertarik Padamu