Ini Contoh Budaya Organisasi di Dunia Kerja dan Tipsnya

Ini Contoh Budaya Organisasi di Dunia Kerja dan Tipsnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 06 December, 2024
Share

(Image by Freepik)

Semua orang pasti ingin bekerja di perusahaan dengan lingkungan suportif, ya. Sayangnya, tidak semua perusahaan memiliki culture seperti yang kamu harapkan.

Budaya organisasi yang baik dapat memberi peluang bagi karyawan utnuk mengejar kepuasan dan pengembangan diri. Itulah kenapa 81% pekerja setuju bahwa budaya perusahaan merupakan faktor yang penting dipertimbangkan sebelum melamar kerja, seperti dikutip dari Greenthumbs.

Nah, supaya kamu bisa mendapatkan tempat kerja dengan lingkungan positif, kamu perlu memahami apa itu budaya organisasi terlebih dahulu.

Lewat artikel ini, Jobsreet akan kupas tuntas tentang definisi, manfaat, tips mendapatkan, hingga contoh budaya organisasi. Yuk, simak sampai akhir!

Apa itu Budaya Organisasi?

Achievers menjelaskan, budaya organisasi adalah seperangkat nilai, keyakinan, sistem, dan kebiasaan yang dianut bersama oleh anggota organisasi. Prinsip tersebut memengaruhi cara anggota organisasi dalam berperilaku, mulai dari ketepatan waktu hingga aktivitas kerja.

Banyak faktor yang membentuk budaya organisasi, di antaranya visi dan misi organisasi, sejarah berdirinya, kepemimpinan, serta interaksi antarkaryawan.

Nah, budaya organisasi juga berlaku di dunia kerja. Budaya yang kuat dapat menjadi pembeda bagi perusahaan.

Tak hanya itu, budaya organisasi juga memiliki fungsi lain bagi perusahaan. Lantas, apa saja fungsi budaya organisasi?

Fungsi dari Budaya Organisasi

Budaya organisasi sangat memengaruhi lingkungan kerja yang nantinya akan dirasakan oleh karyawan. Berikut beberapa fungsi umum budaya organisasi bagi perusahaan:

Menciptakan lingkungan kerja yang positif dan suportif

Jika perusahaan memiliki budaya organisasi yang positif, lingkungan kerja pun akan ikut suportif. Situasi ini dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.

Selain itu, antarkaryawan juga akan lebih saling menghormati sehingga mendorong kolaborasi kerja yang lebih efektif.

Menumbuhkan rasa memiliki dan loyalitas terhadap perusahaan

Budaya organisasi yang baik idealnya mampu melibatkan karyawan untuk aktif berpartisipasi di perusahaan. Hal ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dalam diri karyawan.

Loyalitas terhadap perusahaan juga akan ikut meningkat, sehingga karyawan lebih termotivasi untuk mencapai tujuan bersama.

Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang dan berkontribusi

Fungsi budaya organisasi dapat memengaruhi perkembangan diri karyawan. Berdasarkan studi Robert Half, sekalipun tugas atau perannya cocok, para pekerja tidak ragu untuk menolak pekerjaan tersebut jika budaya perusahaannya tidak sesuai.

Saat perusahaan menerapkan budaya yang suportif dan terbuka, karyawan jadi punya lebih banyak ruang untuk mengeksplorasi potensi diri dan berkontribusi maksimal bagi perusahaan.

Menawarkan lingkungan kerja yang menarik dan kompetitif

Dengan membangun budaya organisasi yang dinamis dan inovatif, perusahaan dapat menarik talenta terbaik dan menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif. Hal ini dapat mendorong perusahaan untuk terus berkembang dan berinovasi.

Mengingat pentingnya berbagai fungsi tersebut, kamu perlu memahami tentang budaya organisasi secara mendalam. Yuk, cari tahu alasannya di bawah ini!

Pentingnya Job Seeker Memahami Budaya Organisasi

(Image by tirachardz on Freepik)

Dengan memahami seluk-beluk budaya organisasi perusahaan, para jobseeker bisa merasakan berbagai manfaat berikut:

Memilih perusahaan yang tepat untuk bekerja

Bekerja akan lebih nyaman jika kamu berada di perusahaan yang tepat. Nah, budaya organisasi dapat menentukan apakah suatu perusahaan sesuai dengan nilai dan gaya kerjamu.

Apabila sesuai, kepuasan kerjamu akan meningkat, sehingga memberimu motivasi untuk mencapai tujuan karier.

Meningkatkan peluang diterima di perusahaan impian

Sebelum melamar kerja, pelajari dulu budaya organisasi di perusahaan tujuan, sehingga kamu bisa mempersiapkan diri dengan baik saat interview kerja nanti. Selain itu, kamu juga bisa menunjukkan kesesuaian profilmu dengan nilai-nilai perusahaan.

Mempersiapkan diri dengan baik sebelum memasuki dunia kerja

Budaya organisasi perusahaan di Indonesia sangat beragam. Dengan memahami budaya di industri kerja tertentu, kamu bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Gunakan informasi tersebut untuk menyesuaikan ekspektasi, cara kerja, dan soft skills sebelum memasuki dunia kerja.

Membangun personal branding sesuai budaya organisasi

Dengan mengetahui budaya organisasi di perusahaan, kamu bisa membangun personal branding yang sesuai.

Sesuaikan citra diri dan caramu berkomunikasi dengan budaya organisasi perusahaan. Hal ini dapat meningkatkan peluangmu untuk diterima kerja.

Menavigasi karier dengan lebih efektif

Memahami budaya organisasi dapat membantumu menentukan strategi karier yang tepat. Kamu bisa mengetahui budaya kerja seperti apa yang menjadi standar idealmu. Berdasarkan standar tersebut, kamu bisa membangun networking yang efektif dan mentor yang sesuai.

Memangnya, budaya organisasi di perusahaan terdiri dari apa saja? Yuk, cari tahu beberapa contohnya pada poin berikut!

Baca Juga: 8 Alasan Pentingnya Learning Culture di Perusahaan

Contoh Budaya Organisasi

Supaya makin jelas, berikut contoh budaya organisasi yang bisa kamu cermati:

Budaya birokrasi

Perusahaan yang menerapkan budaya birokrasi biasanya memiliki struktur organisasi yang bersifat hierarkis. Perusahaan sangat menekankan kepatuhan terhadap peraturan. Itulah kenapa mayoritas dari mereka mempunyai prosedur kerja yang sangat terstruktur.

Budaya kerja seperti ini umum ditemukan pada instansi pemerintahan, seperti kantor kementerian atau perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Budaya kolaboratif

Contoh budaya organisasi di perusahaan berikutnya yaitu budaya kolaboratif. Jenis budaya organisasi ini mengutamakan kerja sama tim dan komunikasi terbuka.

Pengambilan keputusan biasanya bersifat partisipatif dengan melibatkan karyawan. Dengan sifatnya tersebut, budaya kolaboratif mampu memperkuat kolaborasi antar-tim.

Di sisi lain, perusahaan juga tetap menghargai kontribusi individu. Tiap anggota saling berbagi pengetahuan dan pengalaman demi mencapai tujuan bersama.

Budaya inovatif

Kalau suatu perusahaan mengutamakan kreativitas, inovasi, dan fleksibilitas, kemungkinan besar mereka menerapkan budaya inovatif.

Perusahaan seperti ini mendorong para karyawannya untuk mengembangkan ide-ide baru. Mereka memberimu ruang untuk bereksperimen dan mengambil risiko. Dengan begitu, kamu pun bisa menghasilkan produk atau solusi yang inovatif.

Budaya kekeluargaan

Dalam dunia kerja, budaya kekeluargaan disebut juga dengan clan culture. Rasa kekeluargaannya begitu kuat, umumnya terlihat melalui dinamika perusahaan yang kolaboratif, saling mendukung, dan partisipatif.

Tak hanya itu, perusahaan dengan budaya kekeluargaan juga biasanya menerapkan sistem musyawarah mufakat. Budaya kerja seperti ini umum ditemukan pada perusahaan baru yang memiliki jumlah karyawan sedikit.

Budaya pelayanan

Banyak perusahaan jasa yang menerapkan jenis budaya satu ini. Contohnya seperti digital agency atau kantor pelayanan publik. Fokus utama dari budaya pelayanan adalah kepuasan dan kebutuhan pelanggan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, biasanya perusahaan akan mendorong karyawan untuk responsif terhadap masalah pelanggan. Dengan begitu, mereka bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dan membantu menyelesaikan masalah mereka.

Budaya berorientasi hasil

Ada juga contoh budaya organisasi di perusahaan yang berorientasi pada hasil. Fokus utamanya memang pada pencapaian target. Itulah kenapa pada umumnya, perusahaan dengan budaya ini mempunyai standar kerja yang tinggi.

Budaya berorientasi hasil juga biasanya menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif, ambisius, dan berkomitmen tinggi terhadap keunggulan. Lantas, bagaimana cara mengetahui budaya organisasi yang diterapkan oleh suatu perusahaan?

Cara Mengetahui Budaya Organisasi Perusahaan

(Image by tirachardz on Freepik)

Saat perusahaan memiliki budaya organisasi yang sejalan dengan nilai dan gaya kerjamu, kamu bisa lebih bahagia dalam berkarier. Yuk, cari tahu dulu budaya organisasi perusahaan sebelum melamar kerja. Begini caranya:

Lakukan riset tentang perusahaan sebelum melamar atau bergabung

Luangkan waktu untuk mencari sebanyak mungkin informasi tentang perusahaan. Kunjungi website, jelajahi media sosial, browsing berita tentang perusahaan, serta pelajari visi dan misi. Perhatikan pula bagaimana perusahaan mempresentasikan diri.

Selain itu, bacalah review company di situs job portal seperti Jobstreet by SEEK. Platform Jobstreet memiliki fitur Company Profiles and Reviews yang menampilkan ulasan dari para alumni karyawan perusahaan.

Perhatikan nilai-nilai inti yang dikomunikasikan oleh perusahaan

Seperti yang telah disebutkan, nilai inti menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi budaya organisasi di perusahaan. Ini berfungsi layaknya kompas yang mengarahkan budaya organisasi.

Oleh sebab itu, perhatikan nilai-nilai inti yang dikomunikasikan perusahaan dan bagaimana mereka menerapkannya dalam keseharian.

Cari tahu apakah perusahaan menjunjung tinggi kolaborasi, kreativitas, atau integritasi? Dengan memahami nilai inti, kamu bisa mendapat gambaran awal tentang budaya organisasi di perusahaan.

Tanyakan tentang budaya organisasi selama wawancara kerja

Jika lolos ke tahap wawancara, manfaatkan kesempatan tersebut untuk menggali informasi tentang budaya organisasi perusahaan. Kamu bisa menyiapkan pertanyaan seperti:

  • bagaimana perusahaan mendukung pengembangan karier karyawan?
  • bagaimana cara perusahaan mendorong kolaborasi antar-karyawan?
  • bagaimana perusahaan membangun work-life balance yang baik?

Perhatikan jawaban HRD dan bagaimana mereka menjelaskan tentang budaya kerja. Jawaban rekruter akan memberimu banyak insight tentang budaya organisasi di perusahaan.

Cara Menemukan Budaya Organisasi yang Tepat untuk Karier

Kamu sudah mendapatkan banyak informasi tentang budaya organisasi perusahaan di Indonesia. Selanjutnya, lakukan cara ini untuk menemukan budaya organisasi yang sesuai dengan tujuan karier kamu:

Sesuaikan dengan nilai-nilai dirimu

Luangkan waktu untuk introspeksi diri. Tanyakan kepada dirimu sendiri, seperti:

  • nilai-nilai apa saja yang aku pegang teguh selama ini?
  • apakah aku termasuk orang yang menjunjung tinggi inovasi, kreativitas, integritas, atau mungkin kolaborasi?

Berangkat dari pertanyaan tersebut, kamu bisa lebih mudah memilih perusahaan yang budaya organisasinya sejalan dengan nilai-nilai dirimu.

Pertimbangkan gaya kerja

Mengetahui gaya kerja juga dapat membantumu menentukan budaya organisasi yang tepat. Apakah kamu lebih suka bekerja dalam tim atau secara mandiri? Mana yang lebih kamu sukai: lingkungan kerja terstruktur atau yang cenderung cepat dan dinamis?

Dengan mengenali gaya kerja diri sendiri, kamu bisa mencari perusahaan yang budayanya mendukung gaya kerjamu tersebut.

Cari tahu peluang pertumbuhan

Tujuan utama bekerja memang untuk mencari nafkah. Tapi lebih dari itu, bekerja juga merupakan kesempatan bagimu untuk mengembangkan diri.

Kesempatan mengasah skill dan meningatkan peluang karier hanya bisa kamu wujudkan jika perusahaan memiliki budaya organisasi yang mendukung.

Oleh sebab itu, cari tahu apakah perusahaan menawarkan kesempatan untuk belajar bagi para karyawan? Jika iya, kamu juga perlu mencari tahu program mentoring, pelatihan, dan promosi yang ada di perusahaan tersebut.

Keseimbangan kehidupan kerja

Bekerja memang penting, tapi ingatlah bahwa kamu juga punya kehidupan lain di luar ranah profesional. Maka carilah perusahaan dengan budaya organisasi yang sehat.

Perusahaan yang mengedepankan budaya sehat akan menjunjung tinggi keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional (work-life balance).

Hal tersebut bisa kamu ketahui melalui aturan jam kerja perusahaan, kebijakan cuti, serta bagaimana perusahaan mendukung karyawan dalam mencapai work-life balance.

Lingkungan kerja yang positif

Kerja akan terasa lebih menyenangkan jika kamu berada di lingkungan yang positif. Apalagi, kondisi lingkungan kerja juga dapat mencerminkan budaya organisasi. Maka dari itu, carilah informasi tentang lingkungan kerja di perusahaan.

Coba perhatikan bagaimana karyawan berinteraksi dengan satu sama lain. Apakah mereka saling menghargai dan mendukung? Apakah ada budaya saling membantu? Lingkungan kerja yang positif dapat meningkatkan semangat dan motivasi kerja kamu.

Kesimpulan

Jadi, budaya organisasi adalah seperangkat nilai, keyakinan, sistem, dan kebiasaan yang dianut bersama oleh anggota organisasi. Hal-hal tersebut memengaruhi cara anggota organisasi dalam berperilaku dan bekerja sehari-hari.

Budaya organisasi yang sehat dapat menciptakan lingkungan kerja positif, meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, serta memberi peluang bagi karyawan untuk mengembangkan diri.

Mengingat pentingnya fungsi tersebut, pastikan kamu mencari tahu budaya organisasi di perusahaan sebelum melamar kerja. Dengan begitu, kamu bisa memilih perusahaan yang budaya organisasinya sesuai dengan nilai-nilaimu.

Untuk mengetahui budaya organisasi perusahaan, lakukan riset sebanyak mungkin. Salah satu caranya dengan membaca ulasan tentang perusahaan di laman Company Profiles and Reviews milik Jobstreet by SEEK. Download dulu aplikasinya melalui Apple App Store atau Google Play Store, ya!

Setelah yakin dengan perusahaan yang akan kamu lamar, perbarui profil Jobstreet kamu dengan data diri terbaru. Kemudian, kamu bisa mencari lowongan kerja di perusahaan tersebut, atau mengeksplor ribuan lowongan kerja lain yang tersedia di Jobstreet!

Tak hanya itu, Jobstreet by SEEK juga menyediakan banyak informasi menarik seputar dunia kerja. Kamu bisa mengaksesnya melalui rubrik Tips Karier untuk meningkatkan skill dan wawasan. Bersama Jobstreet, yuk, ambil langkah lebih dekat untuk bekerja di perusahaan impianmu!

Baca Juga: 14 Transferable Skills yang Membuat Perusahaan Tertarik Padamu

Pertanyaan Seputar Budaya Organisasi

  1. Bagaimana cara mengetahui budaya organisasi di suatu perusahaan?
    ⁠Untuk mengetahui budaya organisasi di suatu perusahaan, lakukan cara-cara ini:
    ⁠- Lakukan riset tentang perusahaan sebelum melamar kerja atau bergabung.
    ⁠- Perhatikan nilai-nilai inti yang dikomunikasikan oleh perusahaan.
    ⁠- Tanyakan tentang budaya organisasi saat interview kerja.
  2. Apa yang harus dilakukan jika budaya organisasi perusahaan tidak sesuai dengan ekspektasi?
    ⁠Jika budaya organisasi perusahaan tidak sesuai dengan ekspektasimu, kamu bisa coba melakukan langkah-langkah berikut:
    ⁠- Identifikasi perbedaan antara budaya organisasi dalam ekspektasimu dan yang terjadi di lapangan.
    ⁠- Jika memungkinkan, sampaikan kekhawatiranmu secara sopan kepada atasan atau HRD.
    ⁠- Cobalah untuk beradaptasi dengan budaya organisasi yang sudah ada.
    ⁠- Carilah kesempatan untuk berkontribusi menciptakan perubahan positif di perusahaan.
    ⁠- Jika tetap merasa tidak cocok setelah mencoba adaptasi, pertimbangkan mencari alternatif pekerjaan lain.
  3. Apa perbedaan antara budaya organisasi dan nilai-nilai perusahaan?
    ⁠Budaya organisasi adalah seperangkat nilai, keyakinan, sistem, dan kebiasaan yang dianut bersama oleh anggota organisasi. Sementara itu, nilai-nilai perusahaan adalah prinsip etika dan moral yang dianut perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
  4. Bagaimana cara mengetahui budaya organisasi perusahaan yang buruk?
    ⁠Kenali tanda-tanda perusahaan memiliki budaya organisasi yang buruk, yaitu:
    ⁠- kurangnya rasa percaya terhadap karyawan;
    ⁠- komunikasi cenderung buruk, tidak terbuka;
    ⁠- lingkungan kerja penuh konflik, toxic, dan banyak drama;
    ⁠- turnover karyawan cenderung tinggi;
    ⁠- tidak ada upaya untuk mewujudkan work-life balance;
    ⁠- terjadi diskriminasi dan ketidakadilan;
    ⁠- kurangnya tanggung jawab.

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.