Selamat buat kamu yang telah lulus pendidikan keperawatan! Sekarang, kamu harus mempersiapkan diri untuk melamar kerja dan menghadapi interview perawat.
Untuk membantumu, Jobstreet by SEEK sudah menyiapkan sederet contoh pertanyaan interview perawat beserta jawabannya.
Tak hanya itu, kamu juga bisa mempelajari skill apa saja yang penting untuk menjadi perawat profesional dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!
Sama seperti jenis pekerjaan lain, seleksi rekrutmen sebagai perawat juga melibatkan tahap interview. Lakukan hal-hal berikut untuk mempersiapkan diri sebelum interview perawat:
Sebelum interview, Pahami dengan baik visi dan misi rumah sakit yang menjadi calon tempat kerjamu. Pelajari pula nilai-nilai yang mereka junjung tinggi.
Berbagai informasti itu nantinya dapat membantu kamu untuk menyelaraskan nilai-nilai personalmu dengan perusahaan.
Kemudian, cari tahu juga jenis layanan yang disediakan. Misalnya seperti perawatan intensif, penyakit malam, atau bedah. Hal tersebut dapat menunjukkan minatmu terhadap bidang spesifik.
Tak kalah penting, cari tahu prestasi yang telah dicapai rumah sakit serta tantangan yang pernah mereka hadapi.
Dengan mengetahui informasi tentang rumah sakit ini, kamu bisa memahami budaya kerja dan ekspektasi perusahaan secara lebih baik.
Ajak teman atau keluarga untuk membantumu melakukan simulasi interview perawat. Minta mereka berperan sebagai pewawancara yang mengajukan pertanyaan interview kerja perawat.
Jangan lupa rekam sesi simulasi tersebut agar kamu bisa mendengarkan kembali hasil rekamannya.
Evaluasi caramu berbicara, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah selama simulasi interview. Identifikasi hal-hal apa saja yang masih kurang, lalu segera lakukan perbaikan.
Lantas, pertanyaan apa saja yang sering muncul dalam contoh interview perawat di rumah sakit?
Ketika interview, berikan jawaban yang jujur dan relevan dengan pertanyaan. Selain itu, tunjukkan antusiasme dan dedikasimu terhadap profesi keperawatan.
Untuk membantumu mempersiapkan diri, berikut adalah kumpulan contoh pertanyaan saat interview kerja perawat beserta contoh jawabannya:
“Saya selalu tertarik pada bidang kesehatan dan ingin membantu orang lain. Dengan menjadi perawat, saya berkesempatan untuk memberikan perawatan langsung kepada pasien dan melihat mereka pulih. Selain itu, saya juga merasa tertantang oleh kompleksitas pekerjaan ini sehingga ingin terus belajar berkembang.”
“Saya selalu tertarik dengan ilmu kesehatan dan ingin memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat.
Menjadi perawat adalah cara saya untuk membantu orang lain pulih dari penyakit, sehingga ia bisa mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Selain itu, saya juga merasa tertantang oleh dinamika pekerjaan ini, yang setiap harinya menghadirkan situasi berbeda.”
“Saya sangat mengagumi reputasi RS ABC dalam bidang persalinan. Saya tahu bahwa RS ABC berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi kepada pasien.
Di samping itu, saya juga tertarik dengan program Keluarga Berencana Pasca Persalinan yang sedang berjalan di RS ABC.
Jika diterima, saya ingin berkontribusi pada program Keluarga Berencana Pasca Persalinan tersebut agar bisa membantu lebih banyak ibu untuk mengatur jarak aman pada kehamilan berikutnya.”
“Saya sangat mengagumi komitmen RS ABC dalam memberikan pelayanan medis yang berpusat pada pasien. Saya juga tertarik dengan program Keluarga Berencana Pasca Persalinan yang sejalan dengan minat saya dalam bidang persalinan dan kesehatan keluarga.”
“Saya menyadari bahwa bekerja di bidang kesehatan bisa memiliki tekanan tinggi hingga menyebabkan stres.
Untuk mengatasinya, saya biasanya menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam. Selain itu, saya juga berusaha menjaga komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan atasan.
Saya juga selalu berusaha memprioritaskan tugas dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.”
“Saya memiliki beberapa coping mechanism untuk mengelola stres. Contohnya seperti olahraga teratur, meluangkan waktu untuk hobi, dan menjaga hubungan baik dengan teman dan keluarga.
Selain itu, saya juga selalu berusaha untuk melihat sisi positif dari setiap situasi dan mencari solusi yang efektif.”
“Saya pernah menangani pasien yang sangat cemas dan sulit diajak berkomunikasi. Saat itu, saya berusaha membangun hubungan yang baik dengan pasien tersebut. Caranya dengan menerapkan empati saat mendengarkan keluhan pasien.
Di sisi lain, saya juga melibatkan keluarga pasien dalam proses perawatan untuk memberikan dukungan emosional. Dengan pendekatan yang sabar dan penuh pengertian, lambat laun pasien pun mau bekerja sama dengan saya.”
“Saya pernah merawat pasien yang mengalami depresi berat dan menolak berinteraksi dengan siapa pun.
Ketika itu, saya berusaha untuk membangun kepercayaan dengan pasien tersebut. Caranya dengan memberikan perhatian penuh dan menunjukkan empati. Tak hanya itu, saya juga melibatkan terapis untuk memberikan dukungan psikologis bagi pasien.”
“Sebagai perawat, salah satu kekuatan saya adalah kemampuan dalam berempati dengan pasien. Selain itu, saya juga memiliki keterampilan komunikasi yang baik serta kemampuan untuk bekerja dalam tim. Sementara itu, kelemahan utama saya adalah kadang-kadang terlalu perfeksionis. Namun, saya terus berusaha untuk memperbaiki diri dengan cara mengelola ekspektasi.”
“Kekuatan saya adalah kemampuan untuk berpikir kritis, membuat keputusan dengan cepat dan efektif, serta bekerja sama dalam tim yang multidisiplin.
Di sisi lain, kelemahan saya adalah terkadang terlalu fokus pada detail sehingga terlambat melihat gambaran besar. Namun, saya sedang berusaha meningkatkan kemampuan saya dalam memahami situasi dari perspektif yang lebih luas.”
“Saya percaya bahwa komunikasi yang jujur dan transparan adalah kunci untuk membangun hubungan baik dengan rekan kerja dan pasien.
Maka dari itu, saya selalu berusaha untuk menghormati pendapat orang lain dan bekerja sama sebagai tim. Sedangkan dengan pasien, saya berusaha untuk memberikan perawatan yang menyeluruh dengan memperhatikan aspek fisik, psikologis, dan sosial.”
“Saya percaya bahwa komunikasi efektif adalah kunci untuk membangun hubungan yang baik. Untuk itu, saya selalu berusaha memberikan feedback yang konstruktif dan menghargai pendapat.
Lalu, dengan pasien, saya berusaha untuk menciptakan suasana yang aman agar mereka merasa nyaman untuk berbagi perasaan dan kekhawatiran.”
“Dalam 5 tahun ke depan, saya ingin menjadi perawat yang kompeten dan berpengalaman. Saya ingin terus belajar dan mengembangkan keterampilan saya, terutama di bidang persalinan.
Saya juga bertekad untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.”
“Dalam 5 tahun ke depan, saya ingin menjadi seorang perawat spesialis di bidang persalinan. Saya ingin terus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan saya melalui pendidikan formal dan pelatihan berkelanjutan. Saya juga ingin berperan aktif dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat di Indonesia.”
“Saya selalu mengikuti perkembangan terbaru di bidang keperawatan dengan membaca jurnal ilmiah dan menghadiri seminar.
Saya juga cukup aktif mengikuti pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan klinis saya. Tak hanya itu, saya pun selalu terbuka untuk menerima saran dan masukan dari rekan kerja maupun atasan.”
“Saya mengikuti perkembangan terbaru di bidang keperawatan melalui berbagai sumber, seperti jurnal ilmiah dan konferensi.
Saya juga aktif mengikuti pelatihan dan workshop untuk meningkatkan keterampilan klinis saya. Selain itu, saya sering berdiskusi dengan rekan kerja yang lebih berpengalaman untuk mendapatkan saran dan masukan.”
“Saya memiliki passion yang sangat besar untuk membantu orang lain, dan saya sangat menikmati tantangan dalam bekerja sebagai perawat.
Selain itu, saya juga menguasai kemampuan untuk beradaptasi saat menghadapi situasi darurat yang cepat berubah. Kemampuan ini membuat saya dapat bekerja dengan baik di bawah tekanan.”
“Saya mempunyai passion kuat untuk memberikan perawatan yang holistik kepada pasien. Saya percaya bahwa setiap pasien adalah individu unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda.
Untuk itu, saya selalu berusaha memahami perspektif pasien dan memberikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.”
“Ya, saya ingin tahu lebih banyak tentang program orientasi untuk perawat baru. Bagaimana RS ABC mendukung pengembangan karier para perawatnya?”
“Saya ingin tahu lebih banyak tentang budaya kerja di RS ABC. Bagaimana RS ABC mendukung keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi para perawatnya?”
“Jika seorang pasien menolak perawatan, saya akan berusaha memahami alasan di balik penolakan pasien tersebut dengan mendengarkannya secara aktif.
Kemudian, saya akan menjelaskan manfaat dari perawatan yang ditawarkan dan memberikan informasi akurat. Apabila pasien tetap menolak, saya akan mendokumentasikan penolakan tersebut dan melaporkan kepada dokter yang menanganinya.”
“Saya akan mencoba memahami alasan di balik penolakan tersebut dengan cara yang empatik dan non-judgmental. Saya akan menjelaskan kembali manfaat dari perawatan yang ditawarkan.
Selain itu, saya juga akan memberikan pilihan lain yang mungkin sesuai dengan kebutuhan pasien. Jika pasien tetap menolak, saya akan mendokumentasikan penolakan tersebut dan melaporkan kepada dokter.”
“Jika terjadi konflik dengan rekan kerja, saya akan berusaha untuk menyelesaikan masalah secara langsung dengan orang yang bersangkutan.
Saya akan memilih waktu dan tempat yang tepat untuk berbicara secara jujur dan terbuka. Kalau seandainya masalah tidak bisa diselesaikan, saya akan meminta bantuan dari supervisor.”
“Saya akan berusaha menyelesaikan masalah secara langsung dengan rekan kerja bersangkutan.
Saya akan memilih waktu dan tempat yang tepat untuk berbicara secara pribadi dan mencari solusi bersama. Jika konflik tidak selesai, saya akan meminta bantuan dari supervisor atau mediator.”
“Apabila saya membuat kesalahan dalam perawatan, saya akan segera melaporkannya kepada supervisor. Setelah itu, saya akan mengambil langkah-langkah untuk segera memperbaiki situasi. Tentunya, saya juga akan belajar dari kesalahan tersebut agar tidak terulang di masa depan.”
“Jika saya membuat kesalahan, saya akan segera melaporkan kejadian tersebut kepada supervisor dan mengambil tindakan korektif. Saya akan melakukan evaluasi diri untuk mengidentifikasi akar masalah dan mencegah terjadinya kesalahan yang sama di masa depan.”
Dengan mempelajari contoh pertanyaan interview perawat, kamu bisa menjalani interview perawat dengan lebih percaya diri.
Manfaatkan kesempatan interview perawat tersebut untuk menonjolkan skill-mu sebagai perawat. Memangnya, apa saja skill yang dibutuhkan untuk bekerja sebagai perawat?
Skill teknis adalah kemampuan yang didapat melalui pendidikan dan pelatihan khusus.
Kemampuan ini berkaitan langsung dengan praktik keperawatan, sehingga sering muncul dalam pertanyaan saat interview kerja perawat.
Asuhan keperawatan merujuk pada interaksi antara perawat dengan pasien serta lingkungan sekitar. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan perawatan pasien.
Beberapa praktik yang termasuk dalam asuhan keperawatan adalah mengatur suhu tubuh pasien, memandikan pasien, merapikan tempat tidur pasien, memberikan obat sesuai jadwal dari dokter, dan mengambil darah untuk pemeriksaan medis lanjutan.
Kemampuan sebagai penyuluh dan konselor juga mungkin akan muncul dalam pertanyaan interview posisi perawat.
Perawat dituntut untuk mampu memberikan penyuluhan kepada pasien tentang kondisi kesehatan, upaya peningkatan kesehatan, serta pencegahan penyakit.
Lalu, bersama dokter, biasanya perawat akan terlibat aktif dalam konseling pasien dan keluarganya, terutama untuk menentukan opsi pengobatan pasien.
Sebagai perawat, kamu harus siap bertugas dalam kondisi apa pun. Ada kalanya mungkin kamu harus bekerja di situasi yang terbatas.
Sebagai contohnya seperti jumlah tenaga medis yang kurang, obat dan sarana terbatas, atau akses jauh menuju fasilitas kesehatan rujukan.
Dalam kondisi yang serba-terbatas tersebut, kamu harus tetap mampu memberikan layanan medis sesuai kebutuhan perawatan pasien.
Bersiaplah mendapat pertanyaan interview kerja perawat seputar emergency. Pasalnya, tugas perawat juga mencakup pemberian pertolongan pertama dalam keadaan gawat darurat.
Tujuan pemberian pertolongan pertama adalah untuk mencegah kecacatan lebih lanjut serta menyelamatkan nyawa pasien.
Sebagai contoh, pengalaman dalam pemberian pertolongan pertama yang perlu kamu kuasai adalah, memberikan bantuan napas serta pompa jantung saat terjadi kondisi henti jantung.
Dalam praktiknya, perawat bekerja membantu dokter dalam menangani para pasien. Sering kali, dokter akan memberikan berbagai tugas kepada perawat. Nah, kamu harus dapat melaksanakan tugas tersebut dengan tepat.
Ada dua jenis tugas yang biasanya dokter delegasikan kepada perawat, yaitu tugas delegatif dan mandat.
Beberapa contoh tugas delegatif adalah mengecek tanda vital pasien (seperti suhu tubuh dan tekanan darah), serta menyampaikan informasi tentang penyakit.
Sementara itu, tugas mandat artinya dokter akan tetap memantau tugas yang merupakan tanggung jawabnya. Namun, pihak yang mengerjakan adalah perawat. Sebagai contohnya seperti penjahitan luka dan pemasangan kateter pada saluran kemih.
Disebut juga dengan soft skill, kemampuan non-teknis berkaitan dengan interaksi sosial dan emosional.
Dalam konteks profesi perawat, skill ini penting untuk membangun hubungan yang baik dengan pasien, keluarga, dan tim medis lain.
Itulah kenapa pertanyaan contoh interview perawat di atas juga menyinggung tentang soft skills. Berikut ini beberapa skill non-teknis yang penting bagi profesi perawat:
Empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi lawan bicara. Dengan menguasai skill ini, kamu bisa lebih memahami perasaan dan sudut pandang pasien.
Hal tersebut dapat membantumu membangun hubungan yang baik dengan pasien. Ketika merasa dipahami dan didukung, pasien akan merasa lebih nyaman dan terbuka untuk berbagi informasi tentang kondisi mereka.
Tak hanya itu, pasien yang merasa diperhatikan juga biasanya akan lebih termotivasi untuk mengikuti anjuran pengobatan.
Komunikasi efektif sangat penting dalam posisi apa pun, tak terkecuali kandidat perawat. Dengan keterampilan dan pengalaman komunikasi yang baik, kamu bisa memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami kepada pasien, keluarga mereka, maupun tim medis lainnya.
Lalu, saat harus memberikan instruksi kepada pasien atau anggota tim, kamu akan mampu menyampaikan pesan dengan jelas dan tegas.
Tak kalah penting, komunikasi efektif juga membantumu untuk mendengarkan secara aktif (active listening). Dengan begitu, pasien jadi punya kesempatan untuk menyampaikan keluhan atau kekhawatirannya kepadamu.
Kalau melihat contoh interview perawat di rumah sakit, ada pertanyaan yang menyinggung tentang kondisi stres saat bekerja.
Melalui pertanyaan tersebut, pewawancara ingin menilai kemampuanmu dalam mengelola emosi. Dalam karir, perawat akan sering menghadapi situasi darurat yang stres dan emosional.
Nah, dengan skill mengelola emosi, kamu bisa tetap tenang dalam menghadapi situasi darurat sehingga mampu mengambil keputusan yang tepat.
Di samping itu, skill satu ini juga dapat membantumu membangun hubungan yang positif dengan rekan kerja.
Hubungan yang positif dengan rekan kerja akan meningkatkan kerja sama tim, dan mencegah terjadinya konflik. Lalu, dengan keseimbangan emosional kamu juga bisa mencegah burnout.
Ketelitian sangatlah penting untuk mencegah terjadinya kesalahan medis. Perawat yang teliti akan memeriksa ulang semua informasi yang dimiliki.
Sebelum melakukan tindakan medis, kamu harus memastikan bahwa informasi tersebut sudah benar dan akurat.
Kemudian, catatlah semua data medis dengan lengkap dan tepat untuk memantau perkembangan kondisi pasien.
Tak kalah penting, skill teliti juga dapat membantu perawat untuk memperhatikan detail-detail kecil yang mungkin saja terlewatkan oleh orang lain.
Seorang perawat tidak bisa bekerja sendirian. Nantinya, kamu akan bekerja sama dengan dokter, perawat lain, fisioterapis, dan tenaga medis lainnya.
Itulah kenapa kerja sama tim atau teamwork berperan sangat penting di lingkungan rumah sakit.
Teamwork yang baik dapat membantumu menghargai pendapat orang lain. Kamu bisa terbuka terhadap masukan dan kritik dari rekan kerja maupun atasan.
Selain itu, kamu juga harus bersedia membantu rekan kerja yang membutuhkan bantuan. Dengan begitu, pelayanan medis untuk pasien pun bisa semakin optimal.
Agar peluang sukses interview semakin meningkat, perhatikan beberapa tips berikut ini:
Kenakan pakaian yang bersih, rapi, dan sesuai dengan etika profesi kesehatan. Kemeja, celana kain, dan blazer dapat menjadi pilihan yang oke.
Lengkapi penampilan dengan sepatu formal yang menutupi seluruh mata kaki. Hindari pakaian yang terlalu kasual atau terbuka.
Datanglah lebih awal saat interview kerja perawat, kira-kira 10–15 menit sebelum jadwal yang ditentukan.
Dengan begini, kamu bisa punya waktu untuk menenangkan diri sebelum interview. Tak hanya itu, datang tepat waktu juga menunjukkan profesionalisme kamu sebagai perawat.
Cek kembali undangan interview kerja yang kamu terima. Biasanya, terdapat informasi tentang dokumen yang harus kamu bawa saat interview.
Tapi kalau tidak ada, sebaiknya tetaplah membawa CV, transkrip nilai, identitas asli, dan surat rekomendasi (jika ada).
Sama seperti jenis pekerjaan lain, proses rekrutmen sebagai perawat juga melibatkan tahapan interview. Jadi, kamu wajib mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk meningkatkan peluang diterima.
Persiapaun utama yang harus kamu lakukan adalah melakukan riset mendalam terkait rumah sakit atau kilink yang akan kamu lamar. Kemudian, lakukan simulasi interview perawat untuk mengetahui performa kamu dalam menjawab pertanyaan.
Cek kembali daftar pertanyaan di atas untuk mengetahui contoh jawaban yang tepat. Dengan begitu, kamu dapat menyiapkan jawaban yang sesuai dengan pengalaman kerja dan keahlianmu.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!