Mengembangkan Interpersonal Skill untuk Karier yang Cemerlang

Mengembangkan Interpersonal Skill untuk Karier yang Cemerlang
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 11 August, 2023
Share

Tahukah kamu bahwa selain technical skill, kemampuan interpersonal skill seperti membangun hubungan baik dan keterampilan komunikasi yang efektif, merupakan hal penting untuk mencapai kesuksesan? Apa itu interpersonal skill?

Interpersonal skill adalah keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk berinteraksi, berkomunikasi dan bekerja sama secara efektif dengan orang lain. Ini melibatkan kemampuan untuk memahami dan merespons perasaan, kebutuhan dan perspektif orang lain. 

Skill ini mencakup aspek komunikasi verbal dan nonverbal, kemampuan mendengarkan dengan empati, kepemimpinan, kerjasama tim dan kemampuan mengatasi konflik dengan bijaksana.

Pentingnya interpersonal skill 

Interpersonal skill memainkan peran penting dalam kehidupan personal dan profesional seseorang. Dalam konteks personal, keterampilan ini memungkinkan kita untuk membentuk hubungan yang sehat dan membangun ikatan yang erat dengan keluarga, teman dan orang-orang di sekitar kita. Dengan memiliki interpersonal skill yang baik, kita dapat meningkatkan kualitas hubungan, menghindari konflik yang tidak perlu dan menciptakan lingkungan sosial yang positif.

Di sisi profesional, keterampilan ini menjadi kunci kesuksesan dalam berbagai bidang karier. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif, bekerja sama dalam tim serta membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja, atasan dan klien dapat membuka peluang karier yang lebih baik. Interpersonal skill yang kuat juga berperan dalam kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, memimpin tim dan menjalin kerja sama yang produktif di tempat kerja.

Dengan begitu, interpersonal skill merupakan hal mendasar bagi hubungan dan lingkungan kerja yang sehat. Kemampuan ini dapat membantu menciptakan interaksi yang harmonis dan meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, perusahaan sangat menghargai orang-orang dengan interpersonal skill yang baik. 

Elemen utama dalam interpersonal skills 

Untuk menjadi karyawan yang menonjol, kamu perlu memiliki berbagai interpersonal skill. Kemampuan-kemampuan seperti komunikasi yang efektif, kecerdasan emosional, penyelesaian konflik, kolaborasi dan adaptasi adalah landasan untuk membangun hubungan yang kuat dengan orang lain. 

Berikut adalah contoh interpersonal skill yang penting untuk dipelajari demi karier yang lebih cemerlang:

1. Komunikasi efektif

Komunikasi yang efektif merupakan sebuah fondasi dari berbagai hubungan, baik personal maupun profesional. Keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal yang baik, dibarengi dengan keterampilan mendengarkan secara aktif dapat mencegah kesalahpahaman yang menyebabkan konflik. Karena itu, meningkatkan keterampilan komunikasi yang efektif diperlukan untuk membangun hubungan yang kuat dan mencapai kesuksesan karier. 

Nah, berikut ini adalah daftar beberapa skill komunikasi yang wajib kamu miliki dan asah.

  • Komunikasi verbal
    Komunikasi verbal adalah cara paling kredibel untuk menyampaikan pesan secara langsung. Dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, kemampuan berkomunikasi lisan sangat dibutuhkan. Melalui komunikasi verbal, pesan dapat disampaikan dengan jelas dan cepat, serta menghasilkan umpan balik yang instan. 

    ⁠Dengan komunikasi verbal menggunakan bahasa yang baik, kamu bisa mempengaruhi orang lain secara positif dan membangun hubungan yang kuat dengan mereka. Penting untuk mengasah keterampilan ini agar bisa melakukan public speaking dengan percaya diri dan mencapai kesuksesan.
  • Komunikasi nonverbal
    Komunikasi nonverbal sangat mendukung komunikasi efektif dan harus diperhatikan agar pesan yang disampaikan tidak disalahpahami. Komunikasi nonverbal melibatkan bahasa tubuh, ekspresi wajah dan intonasi suara. Artinya, komunikasi nonverbal dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan kamu yang sebenarnya yang mungkin bertentangan dengan apa yang kamu katakan. 

    ⁠Memahami dan memperhatikan isyarat nonverbal dapat membantu menghindari kesalahpahaman dan meningkatkan dampak pesan verbal. Melalui komunikasi nonverbal, kamu dapat mengekspresikan berbagai emosi dengan mengandalkan hal lain selain perkataan, sehingga tercipta interaksi yang lebih berarti dan berdampak.
  • Mendengarkan secara aktif
    Mendengarkan secara aktif adalah skill mendasar untuk meningkatkan hubungan interpersonal. Mendengarkan secara aktif berarti memperhatikan pembicara secara penuh, menunjukkan empati dan berinteraksi melalui isyarat verbal dan nonverbal. 

    ⁠Dengan mendengarkan secara aktif, seseorang dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang suatu topik dan menjalin ikatan yang lebih kuat dengan pembicara. 

2. Kecerdasan emosional

Meningkatkan kecerdasan emosional atau EQ merupakan hal krusial untuk mencapai kesuksesan dalam karier dan hubungan antarmanusia. Kecerdasan ini memungkinkan kita untuk memahami dan menanggapi emosi, mengelola perasaan dan membuat keputusan. Kecerdasan emosional dapat mempererat hubungan dan meningkatkan motivasi seseorang untuk mencapai tujuan. 

Skill ini sangat diperlukan bagi perusahaan karena berdampak positif terhadap kinerja dan kepuasan kerja. Mengasah kecerdasan emosional adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dan membangun hubungan yang bermakna dengan orang lain. 

Berikut ini adalah aspek-aspek yang dibutuhkan untuk mengasah kecerdasan emosional:

  • Kesadaran diri
    Kesadaran diri adalah bagian esensial dari kecerdasan emosional dan interpersonal skill. Hal ini melibatkan pemahaman mengenai dampak tindakanmu pada orang lain, mengelola respons serta mengekspresikan pikiran dan emosimu secara efektif. 

    ⁠Jika kamu memiliki kesadaran diri berarti kamu dapat mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri, belajar dari kritik dan berfokus pada pertumbuhan pribadi. Memahami dan memperbaiki kekuatan dan kelemahanmu adalah kunci kecerdasan emosional. 

    ⁠Karena itu, menumbuhkan kesadaran diri dapat meningkatkan interpersonal skill, memperkuat koneksi dan memupuk komunikasi yang efektif, yang mengarah pada pengembangan personal dan profesional.
  • Kendali diri
    Memahami diri sendiri dan orang lain melalui kecerdasan emosional dan kendali diri diperlukan untuk hubungan interpersonal yang sehat. Dengan mengenali dan mengelola emosi secara efektif, kamu menjadi lebih dapat diandalkan, berempati dan perhatian terhadap orang lain. 

    ⁠Kendali diri berarti menunjukkan emosi yang dikelola, bukan menyembunyikan emosi tersebut sepenuhnya. Mengembangkan kecerdasan emosional ini membantu mengelola stres dan menyeimbangkan perasaan dengan pemikiran rasional. Sehingga, meningkatkan keterampilan ini dapat menghasilkan hubungan yang lebih baik, kesejahteraan pribadi dan kesuksesan.
  • Empati
    Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain. Ini memungkinkan terjadinya percakapan yang bermakna dan koneksi yang lebih dalam dengan menempatkan diri pada posisi orang lain. 

    ⁠Berbeda dengan simpati yang merasa kasihan pada seseorang, empati melibatkan pemahaman dan pengalaman yang benar-benar dirasakan terhadap apa yang dialami orang lain. Empati membutuhkan kesadaran akan emosi orang lain, mendengarkan tanpa menghakimi dan menahan diri dari memberikan nasihat yang tidak diminta. 

    ⁠Karena itu, mengembangkan empati membantu menumbuhkan pemahaman dan hubungan yang lebih erat serta berdampak positif bagi kehidupan orang lain.

3. Penyelesaian konflik

Konflik adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan, baik dalam hubungan personal maupun profesional. Konflik sering terjadi saat bertemunya dua individu yang memiliki perbedaan pandangan karena adanya perbedaan nilai, keyakinan, kebutuhan atau kepentingan. 

⁠Penting untuk mengatasi konflik secara kolaboratif guna memupuk rasa persatuan dan saling memahami. Menerima konflik secara terbuka dapat membawa pertumbuhan personal dan profesional yang lebih baik, hubungan yang lebih kuat dan kesuksesan. 

⁠Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengasah kemampuan manajemen konflik:

Teknik penyelesaian konflik

  • Bicara secara langsung
  • Jangan menyalahkan orang lain
  • Mendengarkan dengan saksama
  • Kompromi
  • Kolaborasi menyelesaikan masalah bersama
  • Negosiasi

Strategi negosiasi yang efektif

Untuk menyelesaikan konflik, gunakan taktik komunikasi seperti mendengarkan dengan empati dan mencari titik tengah demi kepentingan bersama. Perlu juga untuk mempertimbangkan kepentingan semua pihak dalam pengambilan keputusan.

4. Kolaborasi dan kerja tim

Kolaborasi dan kerja sama tim dibutuhkan untuk mencapai kekompakan dan kesuksesan. Dengan terlibat dalam diskusi aktif dan penugasan berdasarkan kemampuan individu, tim dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja. Bekerja bersama merupakan hal yang krusial dalam mencapai tujuan bersama. Melakukan kolaborasi membuka potensi untuk pencapaian lebih besar dan membuka jalan menuju kesuksesan secara keseluruhan.

  • Pentingnya kolaborasi
    Kolaborasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan dan anggota tim, termasuk mendorong inovasi, meningkatkan dinamika tim, peningkatan produktivitas dan tingkat turnover yang lebih rendah. Sebuah tim yang berkolaborasi dengan baik lebih mungkin untuk mencapai tujuannya dan menghasilkan proyek yang sukses.
  • Dinamika tim
    Dinamika tim yang positif diperlukan untuk kolaborasi yang efektif dan keberhasilan proyek. Mengenali individualitas setiap anggota tim dan mendorong komunikasi terbuka adalah hal yang fundamental. Dinamika tim berkembang dengan baik ketika perspektif yang beragam dihargai dan diterima. 
  • Membangun kepercayaan dalam tim
    Kepercayaan adalah kunci utama dari tim yang sukses. Dengan membangun kepercayaan melalui komunikasi terbuka, pengakuan kesalahan, apresiasi terhadap kontribusi dan dorongan untuk menjadi lebih baik, anggota tim dapat bekerja dengan lebih efektif dan meraih hasil yang terbaik. 

    ⁠Kepercayaan juga esensial dalam menjalin hubungan antardepartemen yang kuat. Dengan membangun kepercayaan, tim dapat mencapai kesuksesan yang besar.

5. Kemampuan adaptasi

Adaptabilitas berarti siap menerima perubahan, siap beradaptasi dan memiliki ketahanan. Interpersonal skill ini sangat mendesak di dunia kerja yang cepat dan dinamis saat ini. Kamu perlu terus meningkatkan keterampilan berikut ini agar tetap relevan.

  • Fleksibilitas dalam hubungan interpersonal
    Bersifat fleksibel berarti kamu akan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak fleksibel, kamu mungkin hanya menggunakan cara yang terbatas dalam menghadapi situasi tertentu. 

Cara mengembangkan interpersonal skill

Cara mengembangkan interpersonal skill

Dari beragam elemen interpersonal skill di atas, ada beberapa aspek yang bisa dilatih dan diperkuat untuk membantu perkembangan kariermu.

1. Melatih ketegasan

Ketegasan adalah kemampuan untuk menetapkan batasan, menyuarakan pendapat dan mengungkapkan perasaan dengan tegas. Menjadi seorang yang tegas berarti bisa membela hak-hak diri sendiri dan orang lain dengan cara yang positif, tanpa menjadi agresif atau pasif.

Cara menjadi pribadi yang lebih tegas

  • Berlatih untuk mengatakan tidak
  • Fokus pada tujuan yang ingin dicapai
  • Gunakan bahasa tubuh yang menunjukkan kepercayaan diri, seperti menegakkan bahu dan berbicara dengan suara yang lantang
  • Buat keputusan berdasarkan prioritas yang telah ditetapkan
  • Hormati pendapat orang lain
  • Pertahankan sikap positif bahkan dalam situasi yang kurang menyenangkan

Menyeimbangkan ketegasan dan sikap diplomatis

Beberapa cara untuk menyeimbangkan keberanian dan diplomasi adalah:

  • Aktif mendengarkan
  • Memperhatikan pemilihan kata saat berbicara
  • Menghargai pandangan orang lain
  • Menetapkan batasan pribadi

Ingatlah bahwa ketegasan bukan berarti berperilaku otoriter, namun lebih kepada sikap yang menjunjung tinggi nilai rasa hormat dalam sebuah hubungan.

2. Membangun hubungan harmonis

Hubungan harmonis dengan rekan kerja dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif, membantu seseorang bekerja lebih baik dalam tim dan membuat seseorang merasa lebih terlibat dalam pekerjaan.

Mencari kesamaan minat dengan orang lain

Untuk membangun hubungan yang baik, penting untuk menunjukkan perhatian dan membangun kepercayaan. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menunjukkan empati dan mencari kesamaan dengan orang lain. Dengan menemukan minat atau pengalaman yang sama, kamu dapat dengan mudah membangun hubungan dengan seseorang.

Menggunakan teknik mirroring

Mirroring dalam komunikasi adalah salah satu keterampilan untuk membangun hubungan yang baik. Mirroring berarti mengulangi atau menguraikan kembali apa yang dikatakan orang lain untuk menunjukkan bahwa kita mendengarkan dengan baik.

Peran humor dalam membangun hubungan harmonis

Humor dapat membantu membangun keharmonisan dengan memperkuat ikatan, mengurangi ketegangan dan menciptakan kebersamaan. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang tepat.

3. Melatih empati

Empati dapat membangun terciptanya hubungan yang kuat. Dengan memahami orang lain dan menerima perbedaan, kita bisa membangun kepercayaan dan tetap terbuka. 

Jenis-jenis empati

Empati dapat dikategorikan menjadi tiga jenis: 

  • Cognitive empathy: sadar akan emosi orang lain dan mempertahankan fokus rasional. 
  • Emotional empathy: ikut merasakan perasaan orang lain. 
  • Compassionate empathy: tidak hanya merasakan apa yang dirasakan orang lain, tetapi juga memberikan bantuan.

Strategi untuk meningkatkan empati

Untuk meningkatkan empati, kamu bisa menerapkan strategi berikut:

  • Memperluas perspektif
  • Mengevaluasi bias
  • Aktif mendengarkan
  • Bertemu orang baru
  • Mengikuti kegiatan sukarela
  • Keluar dari zona nyaman
  • Pergi ke tempat baru
  • Bertemu dengan orang baru

Manfaat empati dalam hubungan interpersonal

Empati merupakan kunci untuk memahami seseorang dan mengurangi konflik. Empati dapat menciptakan atmosfer yang membuat orang dalam tim merasakan kebersamaan yang berpengaruh dalam meningkatkan kerja sama dan hubungan antaranggota yang lebih akrab.

4. Meningkatkan keterampilan mendengar aktif 

Mendengarkan bukan hanya tentang mendengar perkataan orang lain tapi juga memahami makna yang lebih dalam dari perkataan mereka. Mendengarkan secara aktif dibutuhkan dalam komunikasi untuk mengurangi konflik dan membangun kepercayaan. 

Hambatan dalam mendengarkan secara aktif

Mendengarkan sepertinya mudah dilakukan. Tapi, ada beberapa halangan yang tanpa disadari bisa membuatmu menjadi pendengar yang buruk. Misalnya, prasangka dan kurangnya minat bisa menghalangi kamu untuk sepenuhnya terlibat dalam percakapan. 

Hanya mendengar dari sudut pandang sendiri dan membuat asumsi adalah contoh perilaku mendengarkan yang buruk. 

Teknik untuk menjadi pendengar yang lebih baik

  • Menyimak pembicaraan dengan penuh untuk menunjukkan minat yang tulus
  • Tunjukkan rasa ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan terbuka
  • Melatih kesadaran diri untuk tetap fokus pada momen saat ini
  • Ulangi informasi yang dikatakan untuk memastikan ketepatan pemahaman
  • Kontak mata dengan pembicara dan perhatikan isyarat nonverbal
  • Dengarkan pembicaraan sampai selesai

Peran umpan balik dalam mendengarkan aktif

Sebagai pendengar aktif, kita harus tetap tanggap terhadap isyarat yang menunjukkan partisipasi dalam suatu percakapan. Memberikan umpan balik atau feedback dapat membuat pembicara merasa dihargai sehingga menciptakan komunikasi yang efektif dan hubungan yang baik.

5. Meningkatkan komunikasi nonverbal

Komunikasi nonverbal terkadang dapat menyebabkan kesalahpahaman jika tidak dipahami dengan saksama. Untuk menyampaikan pesan dengan tepat, penting untuk memahami makna berbagai isyarat nonverbal.

Jenis-jenis komunikasi nonverbal

  • Bahasa tubuh
  • Ekspresi wajah
  • Kontak mata
  • Intonasi suara
  • Sentuhan
  • Penampilan

Beragam isyarat nonverbal tersebut mendasar untuk kita ketahui agar dapat memahami perasaan dan maksud orang lain tanpa harus berbicara. Dengan memperhatikan isyarat nonverbal, kita bisa menjadi lebih peka terhadap apa yang sedang dirasakan orang lain. Hal ini membuat kita lebih dekat dengan rekan kerja dan membantu menjalin hubungan baik dengan orang lain.

Tips meningkatkan komunikasi nonverbal

  • Menjaga kontak mata dengan orang lain ketika berbicara 
  • Mengamati gerakan tubuh dan ekspresi wajah orang lain untuk memahami apa yang mereka rasakan 
  • Memperhatikan intonasi suara dan nada bicara

Baca juga: Cara Berkomunikasi Dengan Baik ke Atasan dan Klien

Penerapan  interpersonal skill di lingkungan profesional

Penerapan  interpersonal skill di lingkungan profesional

Kamu perlu menyiapkan interpersonal skill untuk beragam penerapannya di lingkungan profesional berbagai sektor dan industri seperti perhotelan, sumber daya manusia, penjualan dan hubungan masyarakat. 

1. Networking

Networking adalah kunci untuk peluang karier dan pertumbuhan profesional. Dengan membangun hubungan dan tetap terhubung dengan perkembangan industri, kamu dapat membuka pintu menuju peluang baru yang sangat berharga.

Strategi networking yang efektif

  • Bergabung dengan organisasi profesional di grup dan platform media sosial
  • Kumpulkan kontak-kontak penting
  • Ikuti acara-acara yang spesifik untuk industri tertentu
  • Identifikasi individu atau kelompok yang ingin dihubungi dan cari cara untuk berinteraksi dengan mereka
  • Ciptakan eksistensi yang kuat di media sosial
  • Jalin hubungan dengan orang baru dan pertahankan hubungan yang ada

Mempertahankan hubungan profesional

Memelihara hubungan profesional melalui networking penting untuk kemajuan karier. Networking bukan hanya tentang perkenalan awal tetapi juga tentang menjaga hubungan tersebut untuk saling membantu.

Bertukarlah informasi kontak dengan mereka, ajaklah bertemu untuk sekedar ngobrol atau minum kopi, dan tawarkan bantuan ketika mereka membutuhkan bantuan.

2. Kepemimpinan

Kepemimpinan melibatkan cara seseorang menciptakan lingkungan kerja positif dan mencapai kesuksesan organisasi dengan interpersonal skill yang kuat. Pemimpin yang baik memiliki skill komunikasi efektif, kecerdasan emosional dan kemampuan pengambilan keputusan yang membantu mereka memotivasi tim dan mencapai tujuan bersama.

Gaya kepemimpinan dan dampaknya terhadap interpersonal skill

  • Otoriter: kepemimpinan dengan keputusan independen, aturan ketat, pembatasan eksplorasi 
  • Demokratis: gaya kepemimpinan yang mendorong kolaborasi tim, pengambilan keputusan berdasarkan kesepakatan bersama 
  • Laissez-faire: kepemimpinan yang memberikan kebebasan kreativitas

Mengembangkan keterampilan kepemimpinan

  • Ikuti program pelatihan pengembangan kepemimpinan
  • Temukan seorang mentor yang dapat membimbingmu
  • Mintalah umpan balik dari tim untuk memperbaiki diri
  • Jadilah tangkas dan tegas saat menghadapi tantangan
  • Ambil tugas baru untuk mendapatkan pengalaman dan menonjolkan kontribusimu
  • Kenali kekuatan dan kelemahanmu
  • Teruslah belajar dan tingkatkan keterampilan memimpinmu

3. Pemecahan masalah

Kemampuan memecahkan masalah secara efektif dibutuhkan dalam menghadapi situasi kerja kompleks dan mengatasi rintangan. Keterampilan pemecahan masalah dapat ditingkatkan dengan mengidentifikasi peluang di tempat kerja, beradaptasi dengan situasi baru dan mengajukan diri secara sukarela dalam proyek inovatif. 

Pemecahan masalah kolaboratif

Dengan memanfaatkan lebih banyak kepala, pemecahan masalah kolaboratif melibatkan kerja sama dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi. Melibatkan tim dalam tantangan yang dihadapi mendorong kerja tim dan membantu melatih mereka untuk situasi serupa di masa depan.

Pemecahan masalah kolaboratif dapat dilatih dengan cara sebagai berikut:

  • Rapat rutin untuk kolaborasi dan berbagi ide
  • Diskusi terbuka untuk anggota tim menyampaikan aspirasi mereka
  • Sesi brainstorming untuk menggali kreativitas kolektif
  • Mengidentifikasi penyebab dan dampak secara bertahap dengan analisis akar penyebab masalah
  • Menggunakan analisis SWOT untuk mengevaluasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi masalah

Pengambilan keputusan dalam kelompok

Pengambilan keputusan dalam kelompok bisa menjadi suatu tantangan, terutama ketika melibatkan tim dengan berbagai kebutuhan dan tujuan yang berbeda. Dalam hal ini, penting untuk menetapkan suatu kerangka kerja pengambilan keputusan yang dapat menyederhanakan proses dan mencapai kesimpulan yang rasional. 

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah menentukan tujuan dan kategori keputusan secara jelas. Selain itu, sebuah kelompok kecil yang beragam dapat memberikan fleksibilitas dan bermacam sudut pandang. 

Dalam upaya ini, penting juga untuk memanfaatkan keahlian dan peran setiap anggota tim dengan menggunakan suatu grafik atau daftar yang jelas guna memastikan keterlibatan semua orang. Sehingga, kolaborasi dalam pengambilan keputusan kelompok dengan berbagai pemikiran yang beragam dapat dioptimalkan untuk mencapai hasil yang lebih baik.

4. Memberi dan menerima umpan balik

Umpan balik diperlukan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan komunikasi serta meningkatkan pertumbuhan pribadi. Memberikan umpan balik yang membangun membantu tim meningkatkan kinerja mereka dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan. Menerima umpan balik menunjukkan keterbukaan dan tekad untuk menjadi lebih baik lagi.

Sederhananya, umpan balik dapat berdampak pada peluang pengembangan dan motivasi untuk performa yang lebih baik.

Cara memberikan umpan balik yang konstruktif

  • Jelaskan niatmu sebelum berbicara
  • Ciptakan suasana yang nyaman dan penuh kepercayaan
  • Libatkan rekan kerja dalam mencari solusi
  • Sampaikan umpan balik secara jujur dan tanpa menghakimi

Dengan strategi ini, kamu dapat memberikan umpan balik yang membantu pertumbuhan rekan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Menerima umpan balik dengan baik

  • Terima masukan dari rekan kerja sebagai peluang untuk tumbuh menjadi lebih baik
  • Sampaikan rasa terima kasih saat mendapat pujian dan masukan
  • Kendalikan emosi dan renungkan masukan yang diberikan
  • Ambil tindakan untuk perbaikan diri dan minta masukan lanjutan

5. Kompetensi budaya

Kompetensi budaya adalah kemampuan penting untuk memahami, berinteraksi dan berkomunikasi dengan rekan antarbudaya. Dengan mengakui keragaman dalam budaya, kita bisa meningkatkan efisiensi tim dan mendapatkan sudut pandang berbeda dengan sikap terbuka.

Mempertahankan hubungan yang harmonis dengan menghormati budaya rekan kerja adalah kunci penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif.

Membangun kesadaran akan budaya

Kesadaran budaya berarti memahami bahwa setiap orang memiliki pengalaman dan latar belakang yang berbeda. Berikut adalah cara untuk memperluas pemahaman akan kebudayaan seseorang:

  • Kenali orang dengan latar belakang mereka masing-masing
  • Pelajari sejarah orang lain untuk memperoleh wawasan tentang tradisi dan nilai-nilai yang mereka yakini
  • Kunjungi berbagai situs budaya untuk memperdalam pemahaman tentang budaya mereka

Dengan mengembangkan kesadaran budaya, kamu dapat memperluas wawasan dan membangun hubungan yang beragam dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.

Komunikasi lintas budaya yang efektif

Komunikasi antarbudaya yang efektif meliputi pemahaman atas bias, asumsi dan sikap orang dengan latar belakang yang berbeda serta penerapan strategi untuk menjadi kompeten dalam berkomunikasi antarbudaya. Strategi ini meliputi: 

  • Pemahaman terhadap berbagai budaya
  • Penggunaan bahasa yang sama
  • Peningkatan komunikasi aktif
  • Penetapan tujuan bersama
  • Pemberian rasa hormat terhadap pandangan yang berbeda
  • Penyesuaian gaya komunikasi dengan norma budaya
  • Penerapan pendengaran aktif dan komunikasi nonverbal untuk mengatasi hambatan bahasa

8 posisi yang sangat membutuhkan interpersonal skill 

8 posisi yang sangat membutuhkan interpersonal skill

Pada dasarnya, semua posisi membutuhkan interpersonal skill yang baik. Kemampuan ini diperlukan untuk membangun hubungan baik dengan orang lain, mendengarkan secara aktif, menyelesaikan konflik dan mempraktikkan empati. Namun, interpersonal skill sangat krusial untuk beberapa posisi berikut ini:

  1. Sales
    ⁠Keberhasilan dalam menjual suatu produk memerlukan pemahaman akan kebutuhan klien dan hubungan yang kuat berdasarkan kepercayaan. Kemampuan untuk melakukan komunikasi efektif dengan klien berperan penting dalam posisi sales representative atau account manager.

  2. Customer service 
    Profesional di bidang customer service atau layanan pelanggan harus dapat mengantisipasi dan mengatasi kebutuhan serta keinginan pelanggan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas. Keterampilan dalam penyelesaian konflik dan empati memainkan peran fundamental di bidang ini. 

  3. Manajer atau direktur
    ⁠Keterampilan interpersonal yang kuat sangat krusial bagi pemimpin yang mendengarkan, menetapkan aturan komunikasi, mendorong diskusi dan menyelesaikan konflik untuk menyusun rencana tindakan. Contohnya adalah pemimpin di level manajer atau direktur.

  4. Tenaga kesehatan 
    Profesional di bidang kesehatan perlu mengembangkan empati, kemampuan berkolaborasi dan komunikasi yang berpusat pada hubungan untuk memberikan pelayanan berkualitas dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Contoh profesinya adalah dokter atau perawat.

  5. Tenaga pendidikan
    ⁠Pendidik berhadapan dengan hal-hal yang berhubungan dengan manajemen kelas, teknik pengajaran dan komunikasi yang efektif untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik. Keterampilan interpersonal membantu membangun hubungan yang positif dengan siswa dalam meningkatkan pemahaman mereka. Termasuk di sini profesi guru TK, dosen atau guru tingkat sekolah lainnya. 

  6. Tim HR
    ⁠Profesional sumber daya manusia atau SDM berperan sebagai perantara antara karyawan dan pihak manajemen serta perlu berkemampuan menyelesaikan konflik dan menangani berbagai pertanyaan dengan empati. Mendengarkan dengan aktif, berkomunikasi dengan jelas dan tetap tenang dalam tekanan sangat penting dalam bidang ini. Contohnya adalah beragam profesi terkait di bidang Human Resource atau Human Capital.

  7. Hubungan masyarakat
    ⁠Posisi humas atau public relations (PR) berinteraksi dengan pelanggan dan klien, membangun hubungan yang baik dan penuh kepercayaan antara perusahaan dan para pemangku kepentingan. Contohnya adalah PR manager.

  8. Penegak hukum
    ⁠Interpersonal skill
    yang kuat sangat penting bagi profesional di bidang hukum untuk mengelola situasi yang kompleks, membangun hubungan dan mempromosikan perilaku positif. Kemampuan komunikasi yang efektif dan pemecahan masalah diperlukan dalam menegakkan hukum dan melayani klien. Contohnya pengacara dan hakim.

Kembangkan interpersonal skill bersama JobStreet! 

Interpersonal skill adalah cara kita berinteraksi dan berkomunikasi untuk membangun hubungan dengan orang lain. Keterampilan ini mencakup komunikasi efektif, kecerdasan emosional, penyelesaian konflik, kolaborasi dan kerja sama, kemampuan beradaptasi, empati, aktif mendengar, kepemimpinan, pemecahan masalah, dan kompetensi budaya. Semua itu penting dalam berbagai situasi sosial dan dapat diasah untuk dikuasai. 

Perusahaan sangat menghargai karyawan dengan interpersonal skill yang kuat karena mereka dapat meningkatkan kerja tim dan komunikasi yang efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Keterampilan ini juga bermanfaat dalam mendapatkan pekerjaan dan menjalin hubungan yang harmonis dengan rekan kerja. Maka dari itu, penting untuk melatih keterampilan ini demi karier yang lebih gemilang. Gunakanlah seekMAX untuk berlatih berbagai interpersonal skill yang dibutuhkan dengan mudah!

Cari tahu tips lain mengenai dunia kerja dengan mengunjungi laman Tips KarierUpdate profil JobStreet-mu untuk kesempatan karier yang lebih luas. Jangan lupa juga download aplikasi JobStreet di Google Play Store atau Apple App Store untuk akses JobStreet yang lebih mudah kapan pun dan di mana pun!

FAQ

  1. Apa saja aspek interpersonal skill yang penting untuk dikembangkan?
    Interpersonal skill yang penting untuk ditingkatkan meliputi komunikasi, kecerdasan emosional, kerja sama tim, empati dan mendengarkan dengan aktif. Semua itu membantu individu dalam berinteraksi, menyampaikan ide dan mencapai tujuan bersama secara efektif. 

  2. Bagaimana cara meningkatkan interpersonal skill dalam lingkup profesional?
    Mintalah umpan balik dari rekan kerja dan atasan. Masukan mereka bisa membantumu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan sehingga kamu dapat memperbaiki keterampilan tersebut. Setelah mengetahui kelebihan dan kelemahanmu, cari kesempatan untuk refleksi diri dan mendapatkan bimbingan untuk memperbaiki diri.

  3. Bagaimana cara melatih interpersonal skill dalam kehidupan sehari-hari?
    Melatih interpersonal skill sehari-hari bisa dengan cara berinteraksi dengan keluarga, teman dan rekan kerja. Mendengarkan dengan aktif, menunjukkan empati dan berkomunikasi secara efektif dapat meningkatkan interpersonal skill. Selain itu, bergabung dalam kegiatan kelompok dapat melatih kolaborasi dan kerja tim.

  4. Bagaimana cara melatih kesadaran diri untuk membantu meningkatkan interpersonal skill?
    Kesadaran diri memicu pengenalan diri dan kendali emosi. Ini memungkinkanmu untuk lebih memahami emosimu sendiri dan mengenali emosi orang lain, sehingga meningkatkan empati dan komunikasi.

  5. Bisakah seorang yang introvert mengembangkan interpersonal skill yang kuat?
    Introvert bisa mengembangkan interpersonal skill dengan memanfaatkan pendengaran aktif dan empati, serta mengasah kemampuan komunikasi dan kolaborasi. Introvert juga dapat menggunakan kepekaan dan kehati-hatian untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kecerdasan emosional. 

  6. Apa saja sumber yang dibutuhkan untuk pengembangan interpersonal skill lebih lanjut?
    Untuk pengembangan interpersonal skill lebih lanjut, terdapat beberapa sumber yang dapat dimanfaatkan, seperti:

    • Buku pengembangan diri

    • Workshop dan kelas daring

    • Seminar dan konferensi

    • Mentorship

  7. Apa hubungan interpersonal skill dengan kecerdasan emosional?
    Interpersonal skill dan kecerdasan emosional saling terkait satu sama lain. Mengelola emosi saat membimbing tim menciptakan lingkungan yang produktif. Sedangkan, kecerdasan emosional meningkatkan komunikasi, pendengaran aktif, empati, penyelesaian konflik dan kepemimpinan.

  8. Bagaimana cara menangani pembicaraan yang sulit dengan lebih efektif?

    • Tetap tenang dan cari waktu yang tepat untuk berbicara. Dengarkan dengan baik, tunjukkan empati dan cari solusi bersama.

    • Pahami masalah dan tujuan yang ingin dicapai. Dengarkan pandangan orang lain dengan saksama dan sampaikan pendapat dengan sopan.

    • Berikan kesempatan orang lain untuk berbicara. 

  9. Bisakah interpersonal skill ditingkatkan melalui kursus daring atau program pelatihan?
    Kursus daring dan program pelatihan dapat membantumu meningkatkan interpersonal skill. Namun, sangat penting untuk mengaplikasikan keterampilan-keterampilan ini dalam situasi kehidupan nyata agar bisa menguasainya.

  10. Bagaimana cara mempertahankan interpersonal skill yang kuat di lingkungan kerja remote

    • Komunikasi rutin dengan rekan kerja melalui pertemuan daring

    • Aktif berpartisipasi dalam pertemuan dan diskusi virtual

    • Mengaktifkan video untuk memperlihatkan bahasa nonverbal

    • Brainstorming dan memecahkan masalah bersama secara virtual

More from this category: Melamar pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.