Apa Itu Soft Skill? Ini Definisi, Contoh, dan Jenis-jenisnya

Apa Itu Soft Skill? Ini Definisi, Contoh, dan Jenis-jenisnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 18 July, 2024
Share

Dalam dunia kerja profesional, setiap orang pasti ingin memiliki karier yang sukses, entah itu dari segi ekonomi ataupun pencapaian di bidang tertentu. Nah, soft skill adalah salah satu aspek penting yang bisa membantumu mencapai impian tersebut.

Hasil riset dari Harvard University, Stanford Research Center, dan Carnegie Foundation jadi buktinya. Menurut hasil riset tersebut, soft skill yang baik bisa memengaruhi kesuksesan karier hingga 85%. 

Bahkan, kesuksesan itu juga berlaku pada industri yang mengutamakan skill teknis, seperti teknologi atau teknik. Lantas, apakah lantas hard skill jadi tidak penting? 

Nyatanya, soft skill dan hard skill adalah dua jenis keterampilan yang sama-sama penting dalam pengembangan karier. 

Namun, hard skill saja akan percuma tanpa diimbangi dengan soft skill. Jadi, sebetulnya apa itu soft skill? Apa saja contoh soft skill yang penting di dunia kerja? Bagaimana cara mengembangkan soft skill? Yuk, kita pelajari bersama dengan membaca artikel ini.


⁠Apa Itu Soft Skill?  

Soft skill adalah keterampilan personal yang dapat mendukungmu dalam interaksi dengan orang lain secara efektif. 

Karena sifatnya personal, soft skill umumnya tidak bisa dipelajari secara formal. Namun, kamu bisa melatihnya secara otodidak. 

Beberapa contoh soft skill adalah komunikasi, manajemen waktu, berpikir kritis, kreatif, dan leadership

Dengan soft skill yang baik, kamu bisa lebih mudah beradaptasi di berbagai situasi, mengasah kekuatan mental, hingga mampu memecahkan masalah dengan baik. 

Tak hanya itu, soft skill juga sangat penting dalam dunia kerja yang dapat membantumu mewujudkan karier impian.


⁠Mengapa Soft Skill Penting dalam Dunia Kerja?

Dua orang karyawan yang punya soft skill komunikasi efektif sedang berdiskusi di tempat kerja. (Image by tirachardz on Freepik)

Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, memiliki keterampilan teknis atau hard skill saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan karir. Kamu juga perlu menguasai soft skill, seperti komunikasi efektif, kerja sama tim, atau kepemimpinan, agar bisa bersaing dengan yang lain.

Dengan menguasai berbagai soft skill, kamu akan merasakan banyak manfaat dalam dunia kerja. Apa saja manfaatnya? Berikut rinciannya:

1. Meningkatkan produktivitas kerja 

Salah satu contoh soft skill yang penting dalam dunia kerja adalah manajemen waktu. Ketika mampu mengelola waktu dengan baik, kamu tentu bisa menyelesaikan seluruh pekerjaan tepat waktu. Dengan kata lain, soft skill dapat mendukung produktivitas kerjamu.

2. Mempercepat Proses Adaptasi

Dengan menguasai soft skill komunikasi, kamu pasti akan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai situasi di lingkungan kerja. Hal itu tentu sangat penting karena dunia kerja pasti tidak akan stagnan atau terus berubah seiring waktu.

Dengan kata lain, soft skill adalah salah satu senjata yang bisa membantu kamu menghadapi berbagai perubahan di lingkungan kerja.

Jika kamu karyawan baru, penguasan soft skill komunikasi tidak hanya akan mempercepat proses adaptasi, tetapi juga mempermudah kamu melakukan kolaborasi atau kerja sama dengan rekan kerja.

3. Memperluas Networking

Networking adalah salah satu kunci kesuksesan dalam karier. Dengan networking yang luas dan kuat, peluang untuk belajar hal baru dan mengembangkan karir akan lebih terbuka.

Nah, agar bisa membangun dan memperluas networking, kamu harus menguasai berbagai soft skill, mulai dari komunikasi efektif, empati, hingga negosiasi.

4. Meningkatkan ROI 

Kesuksesan perusahaan bergantung pada tingkat return on investment (ROI). Nah, pelatihan soft skill ternyata bisa membantu menaikkan ROI. 

Menurut riset dari MIT Sloan, pelatihan soft skill bisa meningkatkan ROI hingga 250% dalam 8 bulan. 

5. Mempersiapkan diri untuk masa depan 

Kamu pasti sudah tahu bahwa kecanggihan artificial intelligence (AI) bisa mengubah berbagai aktivitas kerja menjadi otomatis, sampai tidak membutuhkan lagi tenaga manusia. Beberapa contoh pekerjan yang mulai terdampak AI adalah administrasi dan operator mesin.

Ketika teknologi AI terus berkembang, tugas yang berbasis hard skill diperkirakan akan terus menurun. Alhasil, soft skill pun menjadi nilai unik karena dapat mendukung pekerjaan lain yang membutuhkan empati, sehingga robot atau AI tidak dapat menggantikannya. 

Meski begitu, bukan berarti hard skill jadi tidak penting, ya! Agar lebih paham, yuk, kita bahas perbedaan soft skill dan hard skill


⁠Perbedaan antara Hard Skill dan Soft Skill 

Apa itu soft skill dan hard skill? Secara garis besar, soft skill merujuk pada kecerdasan sosial, keterampilan sosial, hingga komunikasi. Di lain sisi hard skill berhubungan dengan memiliki kemampuan teknis. 

Perbedaan lainnya juga bisa dilihat dari cara belajar dan implementasinya. 

Umumnya, soft skill lebih banyak dipelajari melalui komunikasi dan interaksi dengan orang lain. Selain itu, kamu juga bisa menerapkan soft skill untuk pekerjaan di berbagai industri. 

Di sisi lain, hard skill dapat kamu pelajari di bangku sekolah atau kuliah. Lalu, kamu bisa menerapkan keterampilan hard skill tersebut di bidang kerja yang sesuai. 

Jadi, hard skill membantumu mengerjakan tugas sesuai keahlian teknis yang kamu kuasai. Di lain sisi, soft skill akan mendukung kemampuan komunikasi dan kolaborasi, beradaptasi dalam berbagai situasi, serta memperkuat hubungan dengan rekan kerja. 

Dengan kata lain, hard skill dan soft skill melengkapi satu sama lain. Memiliki hard skill dan soft skill yang sama kuatnya akan membantumu mencapai kesuksesan dalam karier.

Supaya lebih jelas, berikut adalah beberapa contoh hard skill dan soft skill:

Contoh hard skill  

Hard skill merujuk pada keterampilan teknis. Setiap bidang kerja biasanya membutuhkan hard skill yang berbeda. Berikut beberapa contoh hard skill di dunia kerja: 

  • Keterampilan teknis (hard skill desain grafis, pemrograman komputer, dan sebagainya).
  • Keterampilan bahasa asing.
  • Keterampilan akuntansi.
  • Analisis data.
  • Pemahaman teknologi informasi. 

Contoh soft skill 

Sementara itu, kamu bisa menerapkan soft skill pada berbagai bidang kerja maupun kehidupan personal. Berikut beberapa contoh soft skill:

  • Public speaking
  • Kepemimpinan
  • Kemampuan berpikir kritis
  • Kreatif
  • Inovatif 


⁠Contoh Soft Skill Penting dalam Dunia Kerja 

Setelah mengetahui perbedaan serta contoh soft skill dan hard skill, kini kamu tahu bahwa soft skill bisa diterapkan untuk bidang kerja apa pun. 

Berikut adalah beberapa contoh soft skill yang penting kamu kuasai agar sukses di dunia kerja:

1. Komunikasi efektif 

Dalam mengembangkan karier, kamu tidak bisa bekerja sendiri. Sebaliknya, kamu justru akan berinteraksi dan berkolaborasi dengan banyak orang, baik itu rekan kerja, atasan, klien, hingga konsumen.

Agar kerja sama tersebut berjalan lancar, kamu butuh komunikasi efektif. Skill komunikasi efektif tidak soal berbicara, ya!

Tapi, komunikasi efektif juga mencakup komunikasi non-verbal, seperti, mendengarkan secara aktif (active listening), mengendalikan bahasa tubuh, serta kemampuan untuk berempati terhadap lawan bicara.

Dengan menguasai komunikasi efektif, kamu akan lebih mudah melakukan presentasi, negosiasi, meeting, hingga public speaking.  

2. Keterampilan manajemen waktu 

Contoh soft skill lain yang sangat penting untuk karier adalah manajemen waktu. Dalam dunia kerja, sering kali kamu harus menyelesaikan banyak tugas dengan deadline berdekatan. Dalam situasi seperti itu, kamu perlu mengatur waktu secara efisien. 

Nah, skill manajemen waktu dapat membantu kamu untuk menyusun prioritas kerja secara tepat. Dengan begitu, kamu pun bisa lebih fokus dan produktif bekerja. Hasilnya, seluruh pekerjaan pun dapat selesai dengan tepat waktu. 

3. Kerja tim 

Mustahil rasanya bekerja sendirian di dunia profesional. Kamu pasti akan bekerja sama atau berkolaborasi dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.  

Maka dari itu, skill kerja tim sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Beberapa caranya adalah dengan menghormati pendapat rekan kerja, aktif menyampaikan pendapat saat meeting, atau menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 

Tak kalah penting, kerja tim juga membutuhkan skill mengatasi konflik. Dengan banyaknya kepala dalam satu tim, kemunculan konflik merupakan hal wajar. Namun, kamu dan tim harus bisa menyatukan pendapat untuk mengatasi konflik tersebut.  

4. Kreativitas dan inovasi 

Kebutuhan konsumen pasti terus berkembang seiring dengan perubahan zaman. Agar bisa terus memenuhi kebutuhan tersebut, perusahaan perlu melahirkan banyak inovasi. 

Nah, inovasi muncul dari ide-ide kreatif yang dipikirkan oleh kamu dan tim. Oleh sebab itu, kreativitas dan inovasi menjadi salah satu soft skill yang penting dalam dunia kerja. 

Untuk mengasah keterampilan ini, kamu bisa memperluas wawasan, lebih peka terhadap lingkungan sekitar, hingga berpikir kritis lebih jauh ke depan. 

5. Keterampilan pemecahan masalah 

Ketike terjun ke dunia kerja, kamu pasti akan menghadapi berbagai tantangan atau masalah. Ketika hal itu terjadi, kamu akan membutuhkan skill pemecahan masalah atau problem solving.

Skill problem solving pasti melibatkan kemampuan berpikir kritis untuk mengidentifikasi masalah yang sedang terjadi. 

Dengan berpikir kritis, kamu dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan melakukan manajemen risiko yang tepat. 

Setelahnya, kamu jadi bisa belajar dari masalah tersebut dan meningkatkan performa kerja selanjutnya. 

Lantas, bagaimana cara memiliki kemampuan berpikir kritis, problem solving, dan berbagai soft skill penting lainnya? Kamu bisa cari tahu caranya di bawah ini, ya! 


⁠Cara Melatih Soft Skill

Seorang karyawan wanita tampak bahagia setelah berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan soft skill problem solving. (Image by tirachardz on Freepik)

Sekarang kamu tidak lagi bingung, kan, dengan contoh hard skill dan soft skill di dunia kerja? 

Hard skill seperti keterampilan komputer dan bahasa asing bisa kamu pelajari secara formal. Sementara itu, soft skill seperti berbagai contoh di atas bisa kamu kembangkan dengan cara-cara berikut ini: 

Pengembangan dan pelatihan soft skill 

Umumnya, soft skill memang tidak dipelajari secara formal di bangku sekolah atau kuliah. Namun, kamu dapat mengembangkannya dengan mengikuti pelatihan atau workshop.  

Biasanya, acara tersebut menghadirkan narasumber yang ahli di bidang tertentu. Jadi, kamu bisa mendapatkan ilmu dari para profesional, dan bahkan kesempatan untuk langsung mempraktikkan ilmu tersebut. Dengan begitu, kamu bisa sekaligus menerima feedback untuk perbaikan. 

Praktik dan pengalaman 

Belajar soft skill dengan menyerap materi memang cara yang bagus. Namun, kamu juga perlu mengimbanginya dengan praktik langsung untuk mengasah soft skill.  

Luangkan waktu khusus untuk hal ini. Misalnya, kamu bisa latihan presentasi di depan cermin, aktif bergabung dalam organisasi, atau menjalin lebih banyak interaksi dengan orang lain.  

Untuk mengasah soft skill, kamu juga harus berani mengambil tantangan baru untuk menambah pengalaman. Cari ini dapat meningkatkan jam terbang kamu sehingga soft skill akan lebih terasah.

Ingat, soft skill berhubungan dengan interaksi antarmanusia. Jadi, untuk mengasah soft skill. kamu harus sering dan berani berinteraksi dengan banyak orang, mulai dari teman, kerabat, rekan kerja, atau bahkan kenalan baru.

Manajemen waktu yang efektif 

Belajarlah mengelola waktu secara efektif untuk meningkatkan keterampilan time management.

Untuk mengasah skill manajemen waktu, kamu bisa mulai dengan to-do list harian agar kamu tahu apa yang harus dikerjakan dalam sehari. Kemudian, tentukan pekerjaan apa saja yang prioritasnya paling urgent

Tak kalah penting, tentukan deadline pekerjaan untuk diri sendiri. Dengan begini, kamu akan punya waktu untuk mengecek pekerjaan sebelum menyetornya ke rekan kerja atau atasan. Hasilnya, kualitas pekerjaan kamu pun akan lebih maksimal. 

Belajar dari orang lain 

Mengembangkan soft skill tidak harus kamu lakukan sendirian, kok! Kamu juga bisa belajar dari orang lain, yakni dengan mencari mentoring dari seorang profesional yang berpengalaman. 

Sebagai contoh, kamu bisa belajar dari atasan, rekan kerja, atau ikut program coaching di luar perusahaan. 

Dengan kehadiran orang lain yang ahli di bidangnya, kamu bisa belajar banyak dari pengalaman mereka. 

Tak hanya itu, kamu juga bisa menceritakan tantangan yang sedang dihadapi untuk mendapatkan solusi. 

Jika sudah berhasil mengembangkan soft skill yang kamu butuhkan, kini kamu bisa menuliskannya dalam curriculum vitae (CV). Memangnya, seperti apa contoh soft skill dalam CV? 


⁠Tips Menulis Soft Skill dalam CV 

Dengan menulis soft skill di CV, kamu selangkah lebih maju untuk mendapatkan perhatian dari rekruter. Pasalnya, soft skill bisa menjadi penanda kecocokan antara kamu dengan perusahaan dan bidang pekerjaan.

Biasanya, penulisan soft skill terletak di bagian bawah CV. Kamu dapat memperhatikan beberapa tips berikut ini untuk menulis soft skill pada CV: 

  • Tulis soft skill dengan jujur
  • Tulis soft skill sesuai dengan pekerjaan yang kamu lamar
  • Gunakan format bullet points.
  • Jika memungkinkan, berilah deskripsi singkat. 


⁠Contoh Soft Skill dalam CV 

Anggaplah kamu hendak melamar kerja untuk posisi content editor. Agar relevan dengan pekerjaan tersebut, beberapa soft skill yang bisa kamu tuliskan dalam CV adalah: 

  • Manajemen waktu efektif
  • Ketelitian
  • Keterampilan memimpin tim
  • Growth mindset 


⁠Kesimpulan

Secara garis besar, soft skill adalah keterampilan personal seseorang yang dapat mendukungmu untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif.

Beberapa contoh soft skill yang dibutuhkan dalam dunia kerja dalah komunikasi, manajemen waktu, kerja tim, kreativitas, kepemimpinan, hingga problem-solving

Soft skill begitu penting di dunia kerja karena dapat meningkatkan produktivitas kerja, mempercepat proses adaptasi, memperluas networking, menaikkan angka ROI, hingga membantu kamu menghadapi tantangan kemajuan teknologi.

Karena sangat penting dalam dunia kerja, soft skill bisa kamu tulis ke dalam CV. Daftar soft skill itu nantinya akan menjadi pertimbangan HRD apakah kamu cocok dengan budaya perusahaan dan kebutuhan pekerjaan.

Jadi, pastikan kamu menulis soft skill dengan jujur sesuai kapasitas diri dan sesuai dengan bidang pekerjaan yang kamu lamar, ya!

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Soft Skill 

  1. Bagaimana cara meningkatkan keterampilan komunikasi?
    ⁠Beberapa cara meningkatkan keterampilan komunikasi adalah sebagai berikut:
    ⁠- Kenali audiens atau lawan bicaramu
    ⁠- Sampaikan perkataan dalam bahasa yang mudah dipahami lawan bicara
    ⁠-Belajar mendengarkan dengan aktif
    ⁠- Kembangkan keterampilan menulis
    ⁠- Kendalikan bahasa tubuh dan ekspresi wajah
    ⁠- Berlatih berbicara di depan umum
    ⁠- Rutin praktik berbicara di depan kaca
  2. Mengapa kerja tim penting dalam lingkungan kerja?
    Kerja tim penting dalam lingkungan kerja karena kamu butuh orang lain untuk mencapai tujuan perusahaan.  Selama berada di lingkungan kerja, kamu akan sering melakukan diskusi, kolaborasi, negosiasi, dan brainstorming. Nah, seluruh aktivitas tersebut membutuhkan kerja sama tim.
  3. Bagaimana cara mengembangkan kreativitas dan inovasi?
    ⁠Berikut ini adalah beberapa cara mengembangkan kreativitas dan inovasi:
    ⁠- Tumbuhkan rasa ingin tahu
    ⁠- Tingkatkan kepekaan terhadap sekitar
    ⁠- Memperluas networking
    ⁠- Mencoba hobi baru
    ⁠- Mengobrol dengan rekan kerja dan atasan
  4. Apa yang harus dilakukan jika saya tidak memiliki soft skill yang kuat?
    ⁠Kamu bisa mengembangkannya dengan mengikuti pelatihan, memperluas wawasan, mencari mentor, mencari pengalaman atau hobi baru, hingga meluangkan waktu untuk praktik langsung.
  5. Berapa lama untuk mengembangkan soft skill yang signifikan?
    Hal ini bergantung pada niat, komitmen, dan konsistensi masing-masing orang. Semakin kamu sering berlatih dan rutin berinteraksi dengan banyak orang, soft skill kamu tentu akan ikut terasah dan meningkat.
  6. Apa saja teknik pemecahan masalah yang efektif dan dapat saya terapkan?
    ⁠Teknik pemecahan masalah yang efektif dan dapat kamu terapkan adalah sebagai berikut:
    ⁠- Identifikasi dan analisis masalah
    ⁠- Susun action plan
    ⁠- Kumpulkan data untuk menemukan solusi
    ⁠- Evaluasi dan perbaikan
  7. Apakah soft skill berbeda dari keterampilan sosial?
    Salah satu contoh soft skill adalah keterampilan sosial. Skill ini biasanya melibatkan komunikasi, empati, kerja sama, hingga pemecahan masalah.
  8. Bagaimana cara mengukur kemajuan dalam mengembangkan soft skill?
    Soft skill cenderung sulit untuk diukur. Untuk menilai tingkat keahlian soft skill, beberapa orang atau perusahaan biasanya melakukan metode survei.

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.