(Image by pressfoto on Freepik)
Apa yang akan kamu dan tim lakukan jika diminta untuk mengusulkan ide acara? Tentunya, kamu dan tim akan berdiskusi terlebih dulu untuk menyiapkan rencana acara yang menarik, bukan?
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa lepas dari kegiatan diskusi, terlebih di lingkungan tempat kerja. Diskusi dilakukan untuk menyelesaikan masalah dan mencapai kesepakatan bersama.
Dengan diskusi, kamu dan rekan kerja bisa bertukar pikiran secara terbuka dan menyamakan pemahaman. Hal ini sangat membantu dalam mengurangi risiko miskomunikasi.
Mengingat pentingnya diskusi, kamu perlu paham apa itu diskusi dan etika yang tepat dalam melakukannya. Karena itu, Jobstreet telah merangkum informasi tentang pengertian diskusi, tujuan, hingga contohnya dalam artikel ini. Simak sampai habis, ya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran tentang suatu topik atau masalah. Pengertian tersebut juga bisa diterapkan untuk konteks masyarakat dan juga tempat kerja.
Di tempat kerja, diskusi merujuk pada kegiatan yang dilakukan secara kelompok untuk menemukan masalah dan solusi yang disetujui semua pihak.
Melalui diskusi, kamu dan rekan kerja dapat membangun budaya komunikasi yang sehat dan transparan. Tidak hanya itu, diskusi juga bisa membantu kamu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Setiap diskusi di tempat kerja pasti memiliki tujuan tertentu, bergantung pada masalah yang dibahas. Namun, pada umumnya, tujuan diskusi meliputi hal-hal berikut ini:
Diskusi di tempat kerja bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama terkait suatu masalah. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya ide-ide penyelesaian masalah dari tiap peserta.
Tiap peserta diskusi biasanya memiliki ide yang berbeda. Dengarkan secara saksama dan catat usulan yang disampaikan peserta lain. Dari sana, kamu akan punya sudut pandang baru dalam menyelesaikan masalah di tempat kerja.
Saat sesi diskusi, tiap peserta pasti diminta untuk aktif berpartisipasi. Melalui kesempatan ini, kamu jadi bisa belajar menyampaikan pendapat di hadapan banyak orang.
Namun, jangan lupa lakukan persiapan sebelum ikut diskusi. Pelajari topik yang akan dibahas, lalu catat ide-ide yang muncul di kepala secara runtut.
Meskipun tiap peserta memiliki ide dan pendapat berbeda, pada akhirnya kamu dan tim harus bisa satu suara untuk mencapai kesepakatan bersama.
Nah, diskusi dapat membantu kamu untuk menyamakan visi dan misi. Nantinya, kamu dan tim bisa lebih mudah menentukan langkah kerja selanjutnya.
Tidak hanya itu, masih ada alasan lain kenapa metode diskusi adalah penting di tempat kerja. Apa saja?
Selain untuk mencapai tujuan tertentu, metode diskusi adalah kegiatan penting di tempat kerja karena memberi beberapa manfaat berikut ini:
Dalam sesi diskusi di tempat kerja, kamu akan didorong untuk memberikan input yang produktif. Hal ini memaksa kamu untuk memutar otak demi menemukan solusi. Alhasil, kreativitas dan inovasi kamu bakal lebih terasah.
Pada dasarnya, tujuan akhir diskusi yaitu untuk mencapai keputusan atau kesepakatan bersama. Dengan kata lain, diskusi dapat mendukung proses pemecahan masalah di tempat kerja melalui komunikasi terbuka.
Komunikasi terbuka tidak hanya menyelesaikan masalah, melainkan juga salah satu sarana memperkuat hubungan dan kolaborasi dalam tim.
Diskusi kelompok memberikan ruang bagi kamu dan rekan kerja untuk saling bertukar pikiran. Kamu dan tim bisa belajar memahami perspektif satu sama lain yang akan membantu dalam kehidupan sosial di tempat kerja.
Baca Juga: Feedback: Pengertian, Tips Menyampaikan dan Menerima di Tempat Kerja
(Image by pressfoto on Freepik)
Diskusi memberi kamu kesempatan untuk mengeksplor suatu topik lebih mendalam. Melalui diskusi, kamu dan rekan kerja bisa saling bertukar pikiran, perspektif, dan pengalaman terkait yang dibahas. Alhasil, kamu jadi mendapat pengetahuan dari banyak sudut pandang.
Saat diskusi, biasanya kamu diminta untuk menyampaikan pendapat. Hal ini melatih keterampilan berbicara kamu. Di sisi lain, kamu juga dapat meningkatkan keterampilan mendengar (active listening) untuk memahami pendapat anggota lain.
Diskusi di pekerjaan tidak selamanya berlangsung dengan tim internal, lho. Ada kalanya kamu harus berdiskusi dengan klien, vendor, atau event diskusi seperti diskusi panel. Manfaatkan kesempatan tersebut untuk memperluas jaringan dan koneksi.
Memangnya, ada berapa jenis-jenis diskusi di dunia kerja, sih? Yuk, cari tahu sama-sama!
Diskusi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu diskusi berdasarkan sifatnya dan berdasarkan tujuannya. Berikut jenis-jenis diskusi yang umum ditemukan di dunia kerja.
Umumnya, diskusi formal berlangsung di sebuah institusi dan sudah direncanakan sebelumnya. Sementara itu, diskusi formal biasanya terjadi tanpa rencana atau spontan. Selain itu, suasana diskusi informal juga lebih santai.
Diskusi juga ada yang bersifat terstruktur dan tidak terstruktur. Diskusi terstruktur mirip seperti diskusi formal karena direncanakan sebelumnya.
Jadi, pada diskusi terstruktur ada susunan acara yang harus diikuti oleh peserta. Berbeda dengan diskusi tidak terstruktur yang berlangsung tanpa rencana atau susunan acara.
Saat kamu bertemu langsung dengan peserta diskusi, itulah yang dinamakan diskusi tatap muka. Namun, kalau kamu melakukan diskusi melalui sambungan telepon atau video call, diskusi tersebut bersifat online.
Pada diskusi tim atau kelompok, tiap peserta mendapat kesempatan untuk menyampaikan ide dan pendapat dalam menyelesaikan masalah. Selain untuk mencapai kesepakatan bersama, biasanya diskusi tim juga bertujuan untuk melatih peserta agar saling menghargai pendapat.
Diskusi brainstorming bertujuan untuk mengumpulkan ide dari para peserta. Kemudian, kamu akan menganalisis tiap ide untuk mengetahui apakah ide tersebut dapat menjadi solusi terbaik dari suatu masalah. Itulah kenapa diskusi brainstorming biasanya membutuhkan kreativitas.
Tujuan utama dari diskusi jenis ini adalah menyelesaikan suatu masalah, khususnya di tempat kerja. Melalui diskusi, kamu dan tim bisa mengambil kesepakatan bersama terkait solusi terbaik untuk memecahkan masalah.
Macam-macam diskusi juga mencakup evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala, misalnya setiap 3-6 bulan sekali. Tujuannya untuk mengukur performa karyawan dan mengetahui apakah kamu berhasil mencapai target kerja yang diberikan.
Pengertian diskusi panel adalah diskusi yang bertujuan untuk memperluas wawasan tentang suatu isu. Biasanya, isu tersebut sedang ramai dibicarakan. Salah satu ciri khas diskusi panel adalah susunan acara yang umumnya diawali dengan pembahasan suatu isu.
Sedikit berbeda dari diskusi panel, diskusi publik adalah jenis diskusi yang bersifat interaktif dan melibatkan peserta umum. Mayoritas topik yang dibahas dalam diskusi publik adalah isu sosial politik, akademis, bisnis, nasional, hingga internasional.
Meskipun ada banyak jenis diskusi, sesi diskusi pada umumnya memiliki struktur yang sama. Berikut struktur diskusi yang biasa diterapkan di dunia kerja, yaitu:
Bagian awal struktur diskusi adalah pnejelasan singkat tentang isu yang akan dibahas. Tujuannya untuk menetapkan arah dan fokus diskusi, sehingga para peserta bisa memahami isu dengan jelas.
Untuk isu atau topiknya sendiri bisa bermacam-macam. Misalnya, contoh isu diskusi panel yaitu tentang media sosial atau adopsi teknologi di tempat kerja.
Berikutnya, diskusi juga melibatkan argumen pro dan kontra. Argumen pro berisi pernyataan yang mendukung pembahasan isu, sedangkan argumen kontra memberikan sanggahan. Dengan adanya argumen pro dan kontra, kamu bisa memahami masalah dari banyak sudut pandang.
Terakhir, struktur teks diskusi yaitu simpulan. Bagian ini bisa berupa solusi atas masalah yang dibahas, rekomendasi, atau rangkuman hasil diskusi. Satu yang pasti, simpulan tersebut harus sudah mendukung pendapat seluruh peserta.
Baca Juga: Meeting: Apa itu, Manfaat, Jenis-Jenis, dan Etikanya
Selain struktur di atas, suatu diskusi juga perlu memiliki komponen moderator, peserta, topik, dan aturan. Begini penjelasan selengkapnya!
Moderator kerap disebut sebagai pemimpin diskusi. Sebab, moderator lah yang bertugas memimpin jalannya diskusi agar sesuai dengan rencana. Lalu, jika ada peserta yang berdebat di tengah sesi diskusi, moderator inilah yang bertanggung jawab menengahi.
Metode diskusi tidak bisa berjalan tanpa adanya peserta yang ikut kegiatan diskusi. Biasanya, tiap peserta diminta untuk aktif menyampaikan pendapat agar bisa mendukung dan menyelesaikan suatu masalah.
Topik merujuk pada isu atau masalah yang dibahas saat diskusi. Biasanya, topik yang akan dibahas diberikan sebelum diskusi agar kamu bisa mempersiapkan materi yang sesuai. Jadi, ketika diskusi, kamu dapat memberikan masukan dan memberi argumen yang berisi.
Supaya diskusi berjalan tertib dan lancar, perlu adanya aturan yang wajib dipatuhi oleh seluruh peserta. Jika ada yang melanggar, moderator berhak memberikan peringatan. Tak kalah penting, kamu juga perlu memberikan argumen sesuai topik diskusi.
(Image by Freepik)
Pada diskusi, terdapat etika yang wajib kamu ikuti. Etika mungkin tidak selalu diutarakan secara lisan. Karena itu, kamu perlu tahu apa saja etika dalam diskusi, di antaranya:
Saat diskusi, tiap peserta berhak menyampaikan ide dan argumen. Masing-masing orang bisa memiliki sudut pandang yang berbeda, dan hal ini sangatlah wajar. Maka dari itu, hormatilah argumen orang lain dan jangan merendahkan pendapat mereka, ya.
Ketika kamu mendapat kesempatan untuk menyampaikan argumen saat diskusi, lakukan secara jelas. Tidak perlu terburu-buru dalam berbicara agar para peserta lain bisa memahami ucapanmu. Untuk mengurangi nervous, lakukan latihan pernapasan sebelum kamu mulai bicara.
Dengarkan argumen orang lain dengan serius selama diskusi berlangsung. Jika ada poin-poin ucapan yang kamu anggap penting, kamu bisa mencatatnya. Etika satu ini menunjukkan bahwa kamu mendukung para peserta diskusi.
Selain menerapkan active listening, hindari memotong argumen orang lain selama diskusi. Tunggu hingga lawan bicara selesai menyampaikan argumen, baru setelah itu kamu bisa melakukan hal yang sama.
Tak kalah penting dari etika, kamu juga perlu mengetahui langkah-langkah dalam melakukan diskusi agar sesi diskusi bisa berjalan sesuai rencana. Berikut penjelasannya.
Langkah pertama dalam metode diskusi adalah menentukan tujuan diskusi. Output apa yang ingin kamu dapatkan dengan melakukan diskusi? Misalnya, bisa berupa solusi atas suatu masalah, rundown untuk event perusahaan, atau rekomendasi vendor.
Mintalah para peserta untuk mempersiapkan informasi materi yang sesuai. Jadi, saat diskusi nanti, tiap peserta bisa mendukung temuan masing-masing sehingga ide yang muncul akan lebih beragam.
Aturan diskusi disusun untuk menjaga kelancaran sesi. Aturan bisa berisi jadwal dan durasi diskusi, tujuan, hingga tata cara menyampaikan pendapat. Sampaikan sebelum sesi berlangsung agar para peserta punya waktu untuk mempelajarinya.
Pada hari-H diskusi, para peserta wajib mematuhi rule yang telah ditetapkan. Jika terjadi situasi yang kurang kondusif atau melenceng, moderator berhak memberikan peringatan atau mengambil tindakan yang diperlukan.
Seperti apa hasil dari diskusi yang kamu ikuti? Perlu adanya simpulan yang jelas sebagai output dari sesi diskusi. Pastikan agar hasil diskusi sesuai dengan tujuan yang telah dibahas sebelumnya. Biasanya, simpulan hasil diskusi akan disampaikan oleh moderator sebagai pemimpin diskusi.
Kalau kamu ditunjuk sebagai moderator, persiapkan diri untuk memimpin jalannya diskusi. Agar diskusi berjalan efektif, terapkan beberapa tips berikut ini:
Setiap kali ada peserta yang berbicara, dengarkan dengan aktif untuk memahami ucapan mereka. Setelah itu, rangkum secara singkat pendapat peserta untuk memastikan bahwa kamu memiliki pemahaman yang sama. Hal ini dapat mengurangi terjadinya misinterpretasi.
Agar diskusi mengalir produktif, kamu perlu mengajukan pertanyaan yang relevan dengan pembahasan. Pertanyaan relevan dapat memancing brainstorming untuk menemukan solusi atas suatu masalah.
Aturlah waktu dengan baik saat diskusi dimulai. Jika ada peserta yang terlalu lama menyampaikan pendapat, kamu berhak untuk mengingatkan. Pastikan bahwa diskusi berlangsung sesuai jadwal yang ditetapkan.
Salah satu tujuan diskusi untuk mengumpulkan ide dari tiap peserta. Maka dari itu, sudah menjadi tugas pemimpin diskusi untuk mendorong semua peserta agar aktif berpartisipasi. Pastikan bahwa tiap peserta menyampaikan pendapatnya saat diskusi.
Baca Juga: Panduan dan Contoh Minutes of Meeting yang Wajib Diketahui!
Memasuki pekerjaan, kamu akan ikut banyak diskusi untuk membahas berbagai masalah. Berikut beberapa contoh diskusi di tempat kerja:
Terkadang, suatu diskusi di tempat kerja bisa berjalan kurang lancar karena adanya tantangan tertentu. Ini dia beberapa tantangan yang umum terjadi:
Tiap peserta memiliki pendapat masing-masing saat diskusi. Hal ini sangatlah wajar, tapi bisa berubah menjadi konflik apabila para peserta bersikukuh mempertahankan ideologi masing-masing. Akibatnya, kamu dan tim jadi sulit mengambil kesimpulan diskusi.
Tantangan satu ini umumnya dialami oleh moderator. Beberapa situasi membuat kamu kesulitan memimpin diskusi, misalnya karena para peserta saling menyela pendapat satu sama lain saat berdiskusi.
Peserta yang pasif dan kurang pengalaman juga bisa menjadi tantangan dalam berdiskusi. Jika hal ini terjadi, ide yang muncul pun cenderung minim sehingga mempersulit kamu untuk mencapai tujuan. Alhasil, diskusi tidak mampu memberikan output yang diinginkan.
(Image by Lifestylememory on Freepik)
Tantangan atau konflik dalam diskusi dapat diantisipasi. Dengan begitu, kamu bisa mengelola konflik tersebut sehingga diskusi tetap berjalan lancar. Berikut beberapa tips yang dapat kamu terapkan:
Cobalah mengingat kembali sesi-sesi diskusi sebelumnya. Konflik apa saja, sih, yang biasanya sering terjadi? Catat konflik-konflik tersebut, lalu ajak rekan kerja untuk mengidentifikasi penyebabnya. Dengan begitu, kamu bisa mengelola konflik dari akarnya langsung.
Berdasarkan penyebab konflik yang sudah kamu identifikasi, susunlah strategi yang tepat untuk mengatasinya. Misalnya kalau moderator sulit memimpin diskusi, kamu bisa coba menunjuk rekan kerja lain untuk menggantikannya.
Pandangan berbeda saat diskusi merupakan hal yang wajar, kok. Agar tidak berkembang menjadi konflik, pertahankan keseimbangan antara perbedaan argumen tersebut. Jika diskusi mulai memanas, tidak ada salahnya untuk break sejenak sambil mendinginkan kepala.
Agar diskusi mampu mencapai tujuan yang ditentukan, perlu adanya kesimpulan yang kuat. Idealnya, kesimpulan diskusi berisi rangkuman, solusi, atau rekomendasi masalah yang dibahas. Kamu bisa membuat kesimpulan dengan memperhatikan poin-poin ini:
Diskusi merupakan aktivitas yang pasti akan kamu lakukan dalam pekerjaan. Diskusi bertujuan membantu kamu dan tim dapat saling bertukar pikiran untuk menemukan solusi atas suatu masalah. Selain itu, diskusi juga bisa membangun budaya komunikasi yang sehat dan transparan.
Agar diskusi berjalan kondusif, kamu perlu mengikuti etika yang berlaku. Mulai dari mendengarkan peserta lain, menghormati perbedaan argumen, dan tidak menyela ucapan orang lain. Untuk mempertajam berbagai skill komunikasi, kamu juga bisa mengunjungi blog Jobstreet, ya!
Di blog Jobstreet, tersedia banyak insight menarik seputar dunia kerja dan pengembangan karier. Yuk, download aplikasi Jobstreet sekarang juga melalui Apple App Store atau Google Play Store!
Baca Juga: 5 Tips Agar Rapat Menjadi Efektif
Diskusi bertujuan untuk saling bertukar pendapat, sedangkan debat lebih fokus mempertahankan pendapat sendiri dengan mematahkan argumen lawan bicara.
Tetaplah tenang dan dengarkan pendapatnya dengan saksama. Tegaskan bahwa kamu juga punya kesempatan yang sama untuk mengemukakan pendapat, lalu sampaikan secara jelas. Di sisi lain, moderator juga perlu tegas untuk memastikan tiap peserta bisa menyampaikan pendapatnya.
Moderator berhak menegur dan memperingatkan peserta yang melanggar. Jika tetap dilakukan, moderator bisa tegas meminta orang tersebut untuk keluar ruangan.
- tentukan tujuan diskusi
- pertimbangkan minat dan kebutuhan peserta
- mencari inspirasi di media sosial
- gunakan pengalaman pribadi sebagai ide bahasan.