Apa Itu Visualisasi Data? Manfaat, Jenis, dan Contohnya

Apa Itu Visualisasi Data? Manfaat, Jenis, dan Contohnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 22 May, 2024
Share

Membaca dan menganalisis data seringkali menjadi tugas yang kompleks dan menantang. Nah, di sinilah kamu akan memerlukan proses visualisasi data. 

Alih-alih menyajikannya dalam bentuk data mentah, kamu bisa mengubahnya dalam bentuk visual, seperti grafik, diagram, atau peta. Dengan begitu, informasi lebih mudah dipahami dan proses analisis data pun menjadi lebih praktis. 

Lantas, bagaimana sebenarnya bentuk contoh visualisasi data atau data visualization? Kenapa hal ini penting dalam pekerjaan dan bisnis masa kini? Ketahui seluk-beluknya di sini! 

Apa Itu Visualisasi Data? 

Sumber : Pexels

Sesuai namanya, visualisasi data adalah representasi data dalam bentuk visual. Bentuknya juga beragam seperti tabel, diagram, grafik, dan bahkan animasi. 

Visual tersebut mewakili kerumitan data dan menampilkan ringkasannya dalam bentuk yang lebih mudah dicerna. 

Sering kali visualisasi dikaitkan dengan tim data atau IT dalam perusahaan. Padahal, data visualization bermanfaat untuk seluruh lini kerja atau bisnis. Proses visualisasi juga memanfaatkan berbagai aspek, seperti teknologi, ilmu komunikasi, desain, dan statistik. 

Kemudahan pembacaan data, analisis, dan penarikan kesimpulan membuat visualisasi mampu mendukung berbagai aktivitas. 

Manfaat dari Visualisasi Data 

Sumber : Pexels

Proses visualisasi data memungkinanmu menyajikan data dalam bentuk yang menarik dan mudah dipahami. Tetapi, bagaimana visualisasi bermanfaat dalam penggunaan data untuk seluruh lini kerja atau bisnis? 

Inilah beberapa manfaat visualisasi data yang bisa menguntungkan bisnis atau kariermu: 

1.  Mempermudah proses membaca data 

Bayangkan seandainya orang biasa harus membaca data yang rumit untuk mengambil kesimpulan. Lantaran datanya rumit dipahami, maka proses pengambilan keputusan pun akan lebih sulit. 

Dengan visualisasi, kamu bisa melihat representasi data dalam bentuk yang mudah dipahami, bahkan lengkap dengan perbandingannya. Jadi, sekalipun orang yang tak memiliki latar belakang teknis juga bisa memahaminya. 

2.  Mengidentifikasi pola dan tren 

Menyajikan data dalam pekerjaan atau bisnis, kamu sebenarnya sedang berusaha menangkap “pola” atau tren tertentu. Misalnya, kamu ingin tahu tren penggunaan bahan produk skincare di kalangan konsumen kelas menengah. Caranya tentu saja dengan merujuk pada data hasil studi. 

Visualisasi merupakan kunci untuk menemukan tren yang kamu cari. Dengan diagram batang atau bundar, misalnya, kamu bisa membandingkan jumlah pemilihan bahan tertentu dalam produk skincare. Hal ini memudahkanmu mengidentifikasi trend atau pola dalam bisnis skincare

Selain itu, data visualization juga bisa kamu gunakan untuk melacak outlier, lho! Outlier sendiri merupakan data yang hasilnya berbeda jauh secara signifikan dari data lainnya. 

3.  Menyampaikan pesan secara lebih efektif 

Selain membantu dalam analisis data, visualisasi juga memungkinkan untuk menyampaikan pesan dengan lebih efektif. Terlebih tidak semua orang bisa dengan mudah memahami data hasil studi, survei, atau analisis statistik. 

Di sisi lain, isi data tersebut penting untuk aktivitas kerja, bisnis, atau kolaborasi. Nah, grafik, diagram, dan infografis digunakan untuk mengilustrasikan temuan atau hasil analisis tersebut. Ini menjadi sangat penting dalam komunikasi bisnis, presentasi, dan pelaporan. 

Baca Juga: Apa Itu Proaktif? Ini Manfaat, Contoh, dan Tipsnya!

4. Praktis dalam pengambilan keputusan 

Daripada harus menyusun dan menganalisis data dalam bentuk tabel atau spreadsheet yang rumit, pemangku kepentingan dapat lebih mudah memahami informasi yang disajikan dalam bentuk grafis. 

Ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan dengan cepat dan efektif. Stakeholder pun tak harus meluangkan waktu untuk menganalisis data secara mendalam. 

5. Mendukung persaingan bisnis 

Di dunia bisnis yang kompetitif, informasi adalah kunci untuk kesuksesan. Visualisasi data memungkinkan perusahaan untuk menggali wawasan yang lebih dalam dari data mereka. 

Hal tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang baru, memahami perilaku pelanggan, dan mengantisipasi tren pasar. Dengan menggunakan visualisasi data, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih strategis. Alhasil, ini pun dapat membantu perusahaan tetap bersaing di pasar yang berubah-ubah. 

Tujuan Melakukan Visualisasi Data 

Sumber : Pexels

Jadi, apa sebenarnya tujuan visualisasi data? Jika harus dijabarkan, visualisasi data sebenarnya harus dilakukan untuk hal-hal sebagai berikut: 

Meringkas data 

Data yang rumit bisa menjadi lebih ringkas jika disampaikan dalam bentuk grafis. Visual seperti batang, garis, atau lingkaran dengan ukuran tertentu adalah perwakilan dari data yang lebih rumit. 

Menjelaskan isi data 

Studi atau penghitungan statistik bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena. Dengan data visualization, kamu bisa segera mendapat penjelasan terkait hasil studi tersebut. Penjelasannya pun lebih mudah dimengerti terkait konteksnya tanpa harus menekuni setiap angka. 

Menciptakan representasi data yang akurat 

Fungsi visualisasi data lainnya untuk menciptakan representasi terkait tujuan pengambilan data tersebut. Misalnya, diagram data menghadirkan jumlah pekerja pabrik lulusan SMA di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Diagram tersebut mewakili informasi terkait perbandingan jumlah pekerja pabrik di ketiga daerah tersebut. 

Memudahkan analisis data 

Pengambilan data adalah kegiatan yang penting untuk menemukan suatu kesimpulan. Salah satu tujuan utama visualisasi adalah kemudahan menganalisis hasil pendataan. 

Proses penyajian data lebih praktis 

Kamu tidak perlu membawa beratus-ratus halaman hasil penelitian ke rapat. Sebagai gantinya, kamu hanya perlu membawa file hasil visualisasi data tersebut untuk presentasi. Dengan kemudahan analisis tersebut, siapa saja bisa mengambil keputusan berdasarkan data yang tersedia. 

Jenis Visualisasi Data 

Sumber : Pexels

Visualisasi data hadir dalam berbagai bentuk. Masing-masing bentuk ini bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan serta tipe data. 

Inilah jenis-jenis visualisasi data yang umum kamu temukan di dunia kerja dan profesional: 

1.  Grafik garis (line charts) 

Grafik garis adalah salah satu jenis visualisasi data yang paling umum digunakan. Biasanya, line charts digunakan untuk menampilkan data kuantitatif dalam satu interval tertentu. 

Contohnya data peningkatan kepemilikan ponsel di kalangan orang Indonesia setiap tahun. Garis yang digambar menghubungkan titik data dalam urutan waktu atau kategori tertentu. Hal ini memungkinkan kita untuk melihat pola dan perubahan seiring waktu dengan jelas. 

2.  Grafik batang (bar chart) 

Sesuai namanya, grafik ini bisa berupa batang vertikal atau horizontal. Grafik batang juga merupakan visualisasi data yang populer. 

Umumnya digunakan untuk membandingkan jumlah atau frekuensi di antara beberapa kategori yang berbeda. Batang vertikal atau horizontal digunakan untuk mewakili nilai-nilai data, dengan panjang atau tinggi batang menunjukkan besarnya nilai yang diwakili. 

3.  Diagram lingkaran (pie charts) 

Grafik lingkaran (pie chart) adalah bentuk visualisasi data yang digunakan untuk menggambarkan informasi menggunakan proporsi. Contohnya adalah grafik lingkaran yang menunjukkan opini responden terhadap suatu fenomena. Di dalamnya terdapat informasi "Setuju, Tidak Setuju, Netral, Tidak Peduli". 

Ukuran setiap sektor mencerminkan proporsi relatif dari nilai yang diwakili. Diagram lingkaran berguna untuk menyoroti komposisi atau distribusi relatif dari data. 

4.  Peta 

Peta juga bisa kamu gunakan sebagai data visualization. Contohnya mewarnai wilayah-wilayah tertentu di peta suatu kota untuk menandai tingkat kepadatan populasinya. Semakin gelap warnanya, semakin padat juga area tersebut. 

5.  Scatter Plot 

Scatter plot adalah jenis visualisasi data yang terdiri dari titik-titik serta garis. Grafik ini menunjukkan kaitan antara dua variabel. Misalnya, jika titik-titik tersebut menunjukkan pola menanjak bersamaan, berarti keduanya memiliki kaitan erat. 

6.  Heatmaps 

Heatmaps adalah grafik yang memadukan garis-garis dengan warna-warni berbeda. Warna tersebut menunjukkan tingkat aktivitas dari variabel yang dibandingkan. 

Visualisasi data ini digunakan untuk menunjukkan pola dalam data multidimensional dengan menggunakan warna. Ketika warna-warni tersebut disandingkan dalam grafis, kamu akan mendapat informasi tentang manakah yang aktivitasnya banyak, mana yang sedikit. 

7. Infografis (infographics) 

Infografis adalah representasi visual yang kompleks dari informasi. Visualisasi ini seringkali mencakup kombinasi grafik, ikon, teks, dan elemen desain lainnya. 

Umumnya, infografis digunakan menyajikan informasi yang kompleks atau berat secara ringkas dan menarik. Dengan begitu, data yang tersaji lebih mudah dipahami dan diingat oleh audiens. 

Contoh Penerapan Visualisasi Data 

Sumber : Pexels

Contoh visualisasi data bisa kamu lihat pada berbagai kegiatan dan pembahasan. Berikut ini beberapa ilustrasinya: 

1.  Visualisasi data penjualan 

Contoh visualisasi data penjualan bisa kamu tunjukkan dengan grafik batang sederhana. Misalnya, Perusahaan ABC ingin membandingkan informasi penjualan dari tahun 2014 hingga 2024. 

Grafiknya bisa berupa grafik batang yang masing-masing menunjukkan tingkat penjualan tahunan. Tinggi-rendahnya batang bisa menunjukkan kapan penjualan mencapai titik tertinggi dan terendah. 

2.  Visualisasi data tren pasar 

Contoh informasi terkait tren pasar adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian makanan ringan "Lezat". 

Nah, untuk memvisualisasikannya, kamu bisa menggunakan diagram lingkaran. Nantinya, lingkaran ini menunjukkan proporsi setiap faktor berdasarkan data dari responden. 

Misalnya, diagram lingkaran menunjukkan faktor seperti “media sosial”, “rekomendasi orang lain,” “iklan media massa”, dan sebagainya dalam persentase. Setiap sektor lingkaran mewakili proporsi dari faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian makanan ringan "Lezat". 

Dengan melihat diagram ini, kita dapat dengan mudah melihat proporsi relatif dari setiap faktor dan seberapa besar pengaruhnya terhadap pembeliannya. 

3.  Visualisasi data kinerja karyawan 

Selain dalam bidang penjualan, kamu juga bisa menggunakan data visualization dalam aspek lainnya. Misalnya, sebagai HRD, kamu ingin menyajikan data kinerja karyawan. 

Dalam kasus ini, visualisasi data menggunakan grafik garis akan sangat cocok. Tujuannya untuk memperlihatkan kinerja produksi karyawan dari bulan ke bulan. 

Data kinerja karyawan bisa menggunakan grafik garis yang menunjukkan pencapaian produksi setiap bulan. Posisi naik-turunnya garis diagram bisa menunjukkan apakah kinerja produksi karyawan meningkat atau menurun. 

Dengan visualisasi ini, manajemen dapat dengan mudah melacak kinerja produksi karyawan selama periode waktu yang ditetapkan. Selain itu, bisa juga sekaligus untuk mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian lebih lanjut. 

Tools Pendukung Proses Visualisasi Data 

Sumber : Pixabay

Teknik visualisasi data semakin mudah dengan adanya berbagai perangkat untuk membuatnya. Beruntungnya, dengan perkembangan teknologi, sejumlah alat visualisasi data telah muncul untuk membantu mempermudah proses ini. 

Melansir dari data Forbes, berikut tools data visualization yang populer di tahun 2024: 

1.  Looker 

Looker adalah salah satu alat visualisasi data yang paling populer di pasaran saat ini, terutama dalam konteks marketplaceTools ini didesain untuk menyediakan solusi analisis data yang mudah digunakan. 

Kamu bisa memilih beragam visualisasi, mulai dari grafik sederhana hingga dashboard yang kompleks. Selain itu, keunggulan Looker terletak pada sistem analisis real-time yang memungkinkan pengguna untuk menganalisis data dengan cepat. 

2.  Microsoft Power BI 

Microsoft Power BI merupakan solusi lengkap untuk visualisasi data yang cocok untuk korporasi menengah hingga besar. Fungsinya tak sekadar menyediakan berbagai visuaslis data saja. Namun, kamu bisa melakukan analisis tren bisnis yang mendalam. 

Salah satu keunggulan utama Power BI adalah integrasinya yang kuat dengan ekosistem Microsoft, seperti Office 365 dan Azure. Fitur keamanannya juga mumpuni untuk melindungi data sensitif. 

3.  Tableau 

Tableau cocok untuk yang menyukai tampilan interaktif dalam visualisasi data. Kamu bisa dengan mudah menggerakkan atau memindahkan elemen data serta membuat presentasimu makin menarik. 

Dengan Tableau, pengguna dapat membuat dashboard interaktif. Ini memungkinkanmu untuk menjelajahi data dengan lebih dalam dan menyajikannya dalam presentasi yang menarik dan mudah dipahami. 

Cara Membuat Visualisasi Data 

36-7 unsplash.jpeg

Sumber : Unsplash

Visualisasi data yang berkualitas membantu stakeholder dalam bisnis membuat keputusan yang lebih bijak.  

Untuk itulah, dalam membuatnya, kamu memerlukan langkah-langkah yang tepat. Inilah beberapa cara membuat visualisasi data yang efektif. 

Tentukan tujuan visualisasi data 

Langkah pertama dalam pembuatan visualisasi data adalah menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Apakah kamu ingin menyoroti tren, membandingkan data, atau mengidentifikasi hal-hal yang belum sesuai? 

Menetapkan tujuan yang jelas, membantumu memilih jenis visualisasi yang paling sesuai dengan kebutuhan. 

Pilih jenis visualisasi tepat 

Seperti penjelasan sebelumnya, model visualisasi harus disesuaikan dengan peranannya. Beberapa jenis visualisasi yang umum digunakan termasuk grafik garis untuk menunjukkan tren seiring waktu. 

Lalu ada juga grafik batang yang digunakan untuk membandingkan kategori, diagram lingkaran untuk menampilkan proporsi, dan banyak lagi. Pilih jenis visualisasi yang dapat memperjelas pesan yang ingin kamu sampaikan. 

Siapkan data yang lengkap 

Setiap data visualization membutuhkan informasi lengkap agar grafiknya lengkap dan relevan. Jadi, sebelum mulai membuat visualisasi, pastikan datamu sudah lengkap dan siap digunakan. 

Kamu harus menyiapkan data dari semua variabel agar grafik visualisasinya utuh dan masuk akal. Misalnya, data terkait perbandingan penjualan dengan kompetitor membutuhkan data penjualan tahunan dari kedua perusahaan. 

Bersihkan data dari nilai-nilai yang tidak valid atau duplikat, lakukan pre-processing jika diperlukan. Pastikan juga format data sudah sesuai dengan jenis visualisasi yang akan kamu buat. 

Gunakan tools yang sesuai 

Alat pembuatan visualisasi data seperti Tableau, Looker, dan Microsoft Power BI. Masing-masing memiliki fitur dan karakteristik unik. Pilih yang cocok untuk kebutuhan. 

Jika perusahaanmu termasuk perusahaan besar misalnya, maka Microsoft Power cocok digunakan. Jadi, pastikan kamu memilih tools yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tingkat keahlianmu. 

Mulailah merancang visualisasi 

Bahkan dengan alat, kamu masih harus memastikan visualisasi datamu efektif. Hindari memadatkan terlalu banyak informasi. Pastikan juga setiap variabel punya koneksi satu sama-lain agar grafik tidak membingungkan. 

Saat membuat visualisasi data, pastikan untuk memperhatikan desain dan estetika. Gunakan warna, font, dan elemen desain lainnya secara bijak untuk membuat visualisasi lebih menarik. Selain itu, pastikan visualisasi jelas dan informatif. Sertakan label yang jelas, judul yang deskriptif, dan penjelasan lainnya yang diperlukan. 

Sajikan visualisasi dengan jelas 

Setelah membuat visualisasi data, uji visualisasi dengan menyajikannya kepada orang lain atau mengujinya sendiri. Evaluasi apakah visualisasi tersebut berhasil menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Lalu, apakah mudah dipahami oleh audiens. 

Jika perlu, lakukan perubahan atau penyesuaian untuk meningkatkan kualitas visualisasimu, ya! 

Tips Membuat Visualisasi Efektif 

Sumber : Pexels

Visualisasi adalah salah satu cara membantu menyampaikan informasi dengan lebih jelas dan kuat. Namun, bagaimana cara agar visualisasi datamu efektif dan tepat sasaran? Ikuti beberapa metode visualisasi data berikut: 

Buat latar belakang visualisasi yang tepat 

Pastikan visualisasi datamu menyajikan informasi yang relevan dan tidak membingungkan. Hindari penggunaan variabel, hipotesis, dan kesimpulan yang tidak berhubungan dengan tujuan visualisasimu, ya! 

Jika latar belakang informasi tidak sesuai, pesan yang ingin disampaikan bisa hilang. Alhasil ini dapat menimbulkan kebingungan. 

Sederhanakan visualisasi 

Visualisasi data yang baik adalah yang mudah dipahami. Jadi, sebaiknya kamu fokus pada variabel yang penting. Hindari menggunakan terlalu banyak data dalam satu grafik. 

Sebagai tipsnya, kamu bisa menggunakan format yang bersih dan jelas. Dengan begitu, pesan yang ingin disampaikan dengan visualisasimu nantinya dapat diterima dengan mudah. 

Gunakan warna dan label yang jelas 

Warna dan label dalam visualisasi data sangat penting untuk meningkatkan kejelasan dan profesionalitasnya. Pilih warna yang tepat untuk mewakili setiap variabel. Selain itu, pastikan konsistensinya di seluruh grafik. 

Hindari penggunaan warna atau jenis huruf yang sulit terbaca atau membuat visualisasi terlihat kabur. 

Hindari visualisasi yang terlalu rumit 

Visualisasi data yang terlalu rumit dapat membuat pesan yang ingin disampaikan menjadi tidak jelas. Nah, untuk itulah usahakan untuk tidak memasukkan terlalu banyak informasi dalam satu grafik, 

Hal ini penting untuk menjaga visualisasi tetap mudah dipahami dan tidak terlalu padat. 

Beri konteks yang cukup 

Setiap visualisasi data harus disertai dengan konteks yang pas untuk memastikan pemahaman yang benar. Gunakan label yang jelas untuk setiap variabel. Kamu juga harus memastikan penggunaan skalanya agar data dapat direpresentasikan dengan akurat. 

Tanpa konteks yang memadai, visualisasi data bisa menjadi ambigu dan sulit dipahami. 

Kesimpulan 

Sumber : Pexels

Visualisasi adalah dalam proses analisa data. Dengan melakukan visualisasi data, informasi yang rumit dan kompleks pun menjadi mudah dipahami. Kamu juga bisa menemukan pola, tren, dan wawasan yang mungkin tersembunyi di dalam data. 

Visualisasi data memiliki fungsi penting dalam menganalisis fenomena, membuat keputusan, dan melakukan evaluasi. Pastikan kamu menggunakan metode dan tools yang tepat untuk membuat visualisasi data agar hasilnya lebih akurat. 

Keahlian atau skill visualisasi data sangat dibutuhkan di industri saat ini. Ada banyak pekerjaan bidang data mulai dari data scientistdata analyst, data engineer, sampai data administrator

Kamu tertarik membangun karier sebagai praktisi data? Temukan ribuan lowongan kerja di bidang data hanya di situs atau aplikasi Jobstreet by SEEK. 

Lalu, persiapkan juga diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.  

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di seekMAX dalam aplikasi Jobstreet. 

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.  

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil! 

Pertanyaan seputar Visualisasi Data 

1Bagaimana menghindari kesalahan umum dalam visualisasi data? 

Visualisasi data fokus pada tiga elemen: representasi data jelas, fokus pada informasi yang bermakna, dan desain yang mudah dilihat. Jika kamu berhasil fokus pada tiga hal ini, grafikmu cenderung lebih “bersih” dan mudah dipahami. 

2. Apa jenis visualisasi data yang paling populer? 

Tipe “klasik” seperti diagram batang, garis, dan lingkaran merupakan jenis terpopuler saat ini. Mereka bisa menunjukkan aneka jenis informasi dan tidak terlihat penuh sesak. 

3. Bagaimana memilih jenis visualisasi data yang tepat? 

Tentukan tujuan dan sifat pengumpulan datamu. Apakah kamu ingin membandingkan variabel, membaca tren, atau melihat proporsi informasi dari satu grup responden? Hal ini membantumu memilih grafik yang tepat untuk jenis informasinya. 

4. Apa ada tips untuk membuat visualisasi data mudah dipahami? 

Satu cara membuat visualisasi data mudah dimengerti adalah menggunakan pola yang konsisten. Saat membuat grafik, pahami cara orang membaca data secara manual. Misalnya, jika kamu menggunakan tabel grafik yang mengarah dari kiri ke kanan, tuliskan informasi grafikmu dengan orientasi yang sama. 

More from this category: Eksplorasi Karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.