Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menambah ilmu dan meningkatkan skills. Salah satunya adalah mengikuti workshop atau lokakarya.
Dengan mengikuti workshop, kamu berkesempatan untuk bertukar pikiran dan sharing pengalaman dengan orang lain.
Materi dan hasil workshop juga bisa kamu jadikan bekal untuk mengembangkan karier. Tidak hanya itu, workshop juga bermanfaat untuk memperluas networking atau relasi.
Lalu, apa sebenarnya arti workshop? Yuk, kita pelajari bersama dengan membaca artikel ini.
Masih banyak orang yang mengira bahwa workshop atau lokakarya merupakan pelatihan. Padahal, arti workshop sebetulnya lebih luas lagi. Pengertian workshop adalah pertemuan berkelompok untuk melakukan kegiatan intensif terkait proyek atau topik tertentu.
Kegiatan yang dimaksud cukup beragam. Bisa dalam bentuk diskusi, studi kasus, latihan, hingga simulasi. Dengan mengikuti beragam kegiatan itu, peserta workshop diharapkan mampu meningkatkan kemampuannya.
Peserta workshop biasanya akan menerima sertifikat pada akhir sesi sebagai bukti resmi bahwa dia sudah menyelesaikan kegiatan.
Sebagian orang beranggapan workshop, training, dan seminar adalah hal yang sama. Ketiganya memang sama-sama metode pembelajaran untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Aktivitas workshop, training, dan seminar dapat ditemukan di perkuliahan hingga di dunia kerja.
Namun, ada perbedaan dari ketiganya. Apalagi kalau kita break down berdasarkan tujuan, peserta, dan durasinya.
Berikut ini penjelasan tentang perbedaan workshop, training, dan seminar:
Sesuai dengan pengertiannya, tujuan workshop adalah saling berinteraksi langsung dengan fasilitator. Artinya, peserta akan terlibat aktif melalui praktik langsung. Ilmu yang diberikan saat workshop juga biasanya bersifat praktis.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa tujuan workshop adalah untuk meningkatkan skills peserta sekaligus mempertajam kemampuan problem-solving.
Apalagi, setelahnya kamu juga akan mendapat sertifikat workshop. Sertifikat ini berguna sebagai bukti kredibel bahwa kamu telah mengikuti acara dengan baik.
Di lain sisi, seminar merupakan acara pembelajaran yang cenderung formal. Umumnya, dalam seminar akan ada seorang expert yang menjadi pembicara. Narasumber tersebut membagikan materi tentang suatu topik yang diangkat kepada audiens.
Dengan begitu, seminar bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap suatu topik atau isu terkini dari para ahli di bidangnya.
Sementara itu, training adalah acara pembelajaran yang lebih terstruktur untuk mengembangkan skill tertentu. Maka dari itu, training idealnya terdiri dari beberapa sesi dengan adanya modul.
Tujuan training adalah agar peserta bisa meningkatkan skill dalam suatu bidang pekerjaan secara spesifik.
Perbedaan seminar dan workshop juga bisa dilihat dari pesertanya. Seminar biasanya diikuti oleh banyak peserta dengan skala besar, bahkan bisa mencapai ratusan. Hal ini berbeda dari workshop yang berskala kecil sehingga jumlah pesertanya terbatas.
Di sisi lain, peserta training biasanya merupakan orang yang memiliki minat dan orang-orang yang terpilih. Contohnya seperti karyawan yang ditunjuk perusahaan untuk mengikuti training tentang perpajakan.
Aspek lain yang menjadi dasar perbedaan seminar dan workshop serta training adalah durasi. Pada seminar, sesi pembelajaran berlangsung tidak terlalu lama, biasanya sekitar 3-5 jam. Namun, seminar bisa berlangsung selama beberapa hari.
Sementara itu, durasi workshop adalah sekitar 3-9 jam yang berlangsung selama 1-3 hari. Hal ini berbeda dari training yang dapat berlangsung selama 1-30 hari.
Terjawab sudah perbedaan antara workshop, seminar, dan training. Kalau dibandingkan dengan seminar dan training, workshop bis dibilang kegiatan yang cenderung intim. Apalagi, jumlah pesertanya hanya terdiri dari beberapa orang.
Jadi, dengan mengikuti lokakarya, kamu akan merasakan tujuan dan manfaat berikut ini:
Diskusi menjadi fokus utama dalam susunan acara workshop. Melalui diskusi, kamu dan peserta lain dapat saling bertukar opini tentang proyek atau topik yang sedang dibahas. Pengetahuan dan sudut pandang kamu dalam menghadapi suatu proyek juga bertambah.
Apalagi, workshop juga biasanya memiliki sesi praktik. Jadi, kamu dapat memahami materi secara langsung sekaligus melatih skills.
Secara langsung, pengetahuan ini dapat menjadi bekal untuk meningkatkan karier kamu.
Susunan acara workshop memang cenderung lebih mengutamakan diskusi. Namun, bukan berarti tidak ada pembicara yang memberikan materi, lho.
Penyelenggara acara akan menghadirkan praktisi dari berbagai industri untuk bertindak sebagai pembicara.
Jadi, kamu pun bisa bertemu langsung dengan mereka untuk bertukar pikiran dan pengalaman. Melalui interaksi inilah kamu akan belajar secara lebih mendalam.
Ketika menjadi peserta workshop, kamu akan bertemu orang dengan minat dan keahlian sama. Dengan demikian, kamu dapat belajar banyak dari para peserta lain. Sebab, dalam rangkaian acaranya akan ada sesi diskusi dan tukar pendapat.
Nah, siapa tahu kamu dan peserta lain punya kesempatan untuk kolaborasi, kan?
Umumnya, seseorang mengikuti workshop adalah kegiatan untuk mempertajam skill. Namun, bukan berarti kamu hanya boleh ikut workshop di bidang keahlianmu saja.
Ada banyak sekali topik workshop yang bisa kamu ikuti. Kamu juga boleh banget mengikuti workshop di luar bidang spesialisasimu. Justru kegiatan ini bisa membuka pintu bagi kamu untuk mencoba keahlian baru.
Apakah ada di antara kamu yang memiliki minat melakukan career switching? Tentu tidak ada yang salah dengan hal ini. Pastikan kamu membekali diri dengan pengetahuan dan skill yang kuat sebelum pindah ke bidang lain, ya!
Nah, ikut workshop bisa menjadi cara efektif untuk mempersiapkan diri sebelum career switching. Nantinya, sertifikat yang kamu peroleh membantu kamu mengambil langkah awal pada perjalanan karier yang baru.
Seperti dijelaskan sebelumnya, kamu berkesempatan untuk melakukan praktik ketika mengikuti workshop. Itulah kenapa lokakarya juga cocok untuk kamu yang ingin mulai berbisnis.
Ada banyak kegiatan seputar bisnis yang bisa kamu ikuti. Fokus topiknya pun beragam, seperti cara menjadi pebisnis, mengelola keuangan, dan sebagainya. Tidak hanya teori bisnis, ada banyak topik lain untuk meningkatkan skills yang berguna untuk bisnismu.
Saat ini, kamu bisa menemukan berbagai jenis workshop dari penyelenggara yang berbeda. Sebagai gambaran, berikut ini beberapa jenis lokakarya yang bisa kamu ikuti:
Sesuai namanya, tujuan workshop satu ini adalah membantu peserta mengembangkan diri. Lokakarya ini bisa melalui peningkatan ilmu dan keterampilan untuk kebutuhan pribadi maupun profesional.
Contoh materi dalam lokakarya pengembangan diri adalah skill presentasi, komunikasi, dan manajemen waktu.
Pada jenis workshop ini, peserta akan belajar tentang cara mengelola tim secara efektif. Sejumlah topik akan kamu pelajari jika mengikuti workshop manajemen dan kepemimpinan, mulai dari konsep dasar keduanya, strategi pengambilan keputusan, hingga cara mengatasi konflik.
Kemudian, kamu juga akan mempelajari cara menguasai keterampilan untuk memotivasi tim.
Lokakarya manajemen dan kepimpinan biasanya diikuti karyawan sebelum menjadi leader atau guru.
Kalau ingin fokus meningkatkan keterampilan teknik, kamu bisa mengikuti jenis workshop ini. Pihak penyelenggara akan memberikanmu workshop tool sesuai proyek atau latihan yang dilakukan.
Misalnya. kamu mengikuti lokakarya tentang website development. Nah, di sini kamu akan mempelajari teori dan praktik langsung menggunakan software.
Contoh workshop lain yang termasuk jenis ini adalah desain grafis, programming, dan menulis.
Tujuan utama kegiatan workshop adalah untuk membantu peserta meningkatkan skill dan pengembangan diri.
Lantas, dari berbagai jenis lokakarya yang tersedia, mana yang akan kamu ikuti? Nah, agar tujuan ini bisa tercapai secara maksimal, pastikan kamu memilih yang tepat. Begini caranya:
Apa sih, tujuan spesifik yang ingin kamu capai melalui kegiatan workshop? Kalau merasa bingung, kamu bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan. Pilihlah yang sejalan dengan kebutuhan dan tujuan tersebut.
Misalnya, kamu butuh meningkatkan skill di bidang leadership agar mendapatkan promosi. Untuk kebutuhan ini, kamu bisa mengikuti lokakarya tentang manajemen dan kepemimpinan. Pilih topik yang memang bertujuan untuk memperdalam skill seputar pengelolaan tim.
Jangan buru-buru dalam memilih workshop! Luangkan waktu untuk riset tentang penyelenggara acara lokakarya tersebut. Baca testimoni di media sosial dan minta saran dari rekan kerja yang pernah jadi peserta.
Pastikan penyelenggara tersebut punya reputasi baik dan bisa dipercaya. Bahkan jika perlu, cek juga workshop tool yang digunakan. Selain itu, kamu juga bisa melihat contoh sertifikat workshop yang mereka keluarkan di internet.
Kebanyakan workshop mematok biaya bagi para peserta. Jadi, kalau kamu inisiatif ikut sendiri, pertimbangkan nominal biayanya.
Kamu bisa mengukur, apakah biayanya sebanding dengan manfaat yang bakal kamu dapatkan? Jika memang sepadan, cek kembali jadwal lokakaryanya, ya! Pastikan tidak bentrok dengan kegiatanmu yang lain.
Sudah paham tentang workshop itu apa dan berbagai manfaatnya? Nah, kini saatnya kamu mendapatkan seluruh manfaat jenis workshop tersebut secara maksimal.
Untuk itu, terapkan beberapa tips berikut ini, ya!
Hindari datang ke lokakarya dengan tangan kosong. Sebaiknya, lakukan persiapan terlebih dulu agar mendapatkan manfaat maksimal dari kegiatan satu ini.
Cari tahu tentang proyek atau topik yang akan dipelajari di lokakarya, termasuk seperti apa konsep acaranya hingga susunan agendanya. Dengan begitu, kamu jadi punya gambaran tentang aktivitas yang akan dilakukan di workshop.
Tak kalah penting, coba perhatikan lagi agenda lokakarya. Kira-kira adakah kegiatan yang membutuhkan perlengkapan khusus seperti kertas, alat tulis, atau lainnya? Jika iya, kamu bisa menyiapkannya supaya nanti bisa mengikuti lokakarya dengan lancar.
Workshop adalah kesempatan emas kamu untuk menyerap ilmu dan keterampilan baru sebanyak mungkin. Jadi, jangan ikut lokakarya hanya karena ingin mendapat sertifikat workshop.
Usahakan untuk menjadi peserta yang aktif. Selama diskusi berlangsung, jangan ragu mengemukakan pendapat.
Manfaatkan lokakarya ini untuk bertanya agar kamu bisa mendapat penjelasan lebih lanjut. Dengan berpartisipasi aktif, kamu bisa berinteraksi dengan peserta lain juga. Tentunya ini membantu memperluas networking.
Setelah workshop selesai, bukan berarti pembelajaran juga ikut berhenti. Sebaliknya, ini adalah momen yang tepat untuk segera menerapkannya secara langsung. Kamu bisa mengaplikasikan materi yang kamu pelajari ke dalam pekerjaan maupun proyek personal.
Agar lebih terstruktur, susun action plan berisi langkah-langkah yang akan kamu lakukan setelahnya.
Buka kembali catatan kamu selama lokakarya untuk menyesuaikan action plan dengan materi. Cara ini dapat membantu kamu untuk benar-benar mendalami suatu keterampilan.
Dengan mengikuti workshop, kamu bisa menambah wawasan sekaligus mengembangkan keterampilan. Materi yang kamu peroleh dapat berguna untuk menunjang karier.
Apalagi, peserta lokakarya juga biasanya akan mendapatkan sertifikat. Gunakan sertifikat ini sebagai bukti bahwa kamu memiliki pengetahuan dan skills tertentu.
Nah, cantumkan sertifikat workshop ke dalam resume untuk memperkuat value diri sebagai kandidat karyawan. Dengan begitu, tim HR akan semakin tertarik untuk merekrut kamu.
Sudah siap melamar kerja? Yuk, persiapkan diri kamu dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK agar kamu semakin dekat dengan pekerjaan impian. Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!