UMK Adalah Standar Gaji Minimum: Ini Pentingnya UMK bagi Pencari Kerja
(Image by Drazen Zigic on Freepik)
UMK adalah salah satu faktor penentu perusahaan dalam memberi upah kepada karyawan. Yuk, kita kenalan lebih jauh dengan UMK melalui ulasan berikut!
Sebaiknya sebelum melamar kerja, jangan lupa cari info tentang UMK terlebih dulu. UMK inilah yang bisa kamu jadikan patokan untuk negosiasi gaji nanti.
Apalagi, jumlah UMK di tiap daerah di Indonesia cenderung berbeda. Plus, biasanya besaran UMK mengalami kenaikan tiap tahun. Maka dari itu, kamu perlu update soal info seputar UMK. Memangnya, apa yang dimaksud dengan UMK?
Artikel ini juga bakal memberimu informasi daftar UMK 2024 dengan jumlah tertinggi di Indonesia, serta tips mendapatkan kerja dengan gaji minimal UMK. Baca terus sampai tuntas, ya!
- Apa itu UMK?
- Perbedaan UMK, UMR, dan UMP
- Pentingnya memahami UMK bagi calon karyawan
- Faktor yang mempengaruhi besarnya UMK
- Daftar UMK 2024: 10 kota/kabupaten dengan UMK tertinggi
- Tips mencari kerja dengan gaji sesuai UMP dan UMK
- Kesimpulan tentang UMK aalah acuan negosiasi gaji
- Pertanyaan Seputar UMK adalah acuan negosiasi gaji
Apa itu UMK?
UMK adalah singkatan dari upah minimum kabupaten/kota. Arti upah minimum kabupaten/kota (UMK) adalah standar minimum upah bagi para pekerja yang berlaku di setiap kota atau kabupaten.
Penjelasan tersebut tertuang dalam Pasal 88C Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja (Perppu Cipta Kerja).
Karena berlaku di kabupaten/kota, pengajuan UMK pun dilakukan oleh bupati/walikota. Namun, penetapannya tetap dilakukan oleh gubernur.
Biasanya, gubernur akan menetapkan upah minimum kabupaten/kota apabila hasil penghitungan UMK lebih tinggi dari UMP.
Memangnya, apa perbedaan UMP dan UMK? Apakah keduanya sama dengan UMR? Penjelasan selengkapnya bisa kamu temukan dalam poin selanjutnya!
Perbedaan UMK, UMR, dan UMP
(Image by 8photo on Freepik)
Berbeda dengan UMK yang merupakan upah minimum kabupaten/kota, UMR adalah singkatan dari upah minimum regional, sedangkan UMP adalah upah minimum provinsi.
Dulunya, Indonesia menggunakan istilah UMR untuk menyebut upah minimum di tiap daerah. Penetapan UMR dijelaskan dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No. 1 Tahun 1999.
Menurut kebijakan tersebut, UMR ditetapkan oleh gubernur sesuai dengan standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di tiap daerah.
Namun penggunaan istilah UMR tidak lagi relevan, sejak Permenaker direvisi menjadi Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kepmenakertrans No. 226 Tahun 2000) tentang Perubahan Pasal 1, 3, 4, 8, 11, 20, dan 21 Permenaker tentang Upah Minimum.
Keputusan tersebut menjelaskan bahwa kini istilah UMR telah berganti istilah menjadi UMP (untuk UMR tingkat I) dan UMK (untuk UMR tingkat II). Apa bedanya?
UMP adalah upah minimum provinsi yang ditetapkan oleh gubernur provinsi. Beberapa faktor yang memengaruhi penetapan UMP adalah adat istiadat, sumber daya, struktur ekonomi, kebudayaan, dan kinerja. Itulah kenapa tiap provinsi bisa memiliki UMP yang berbeda-beda.
Sementara itu, UMK adalah standar minimum upah bagi pekerja yang lingkup keberlakuan ketentuan UMK berlaku di masing-masing kabupaten atau kota.
Bupati atau walikota bertugas mengajukan besaran UMK sesuai hasil penghitungan Dewan Pengupahan Kabupaten.
Kemudian, bupati atau walikota bisa merekomendasikan penetapan upah minimum yang berlaku kepada gubernur tingkat I provinsi, UMK daerah mereka berapa.
Sebagai calon karyawan, kamu perlu mengetahui tentang beda UMP dan UMK karena hal ini berhubungan erat dengan gaji yang akan kamu terima.
Tak hanya itu, masih ada sederet alasan lain di balik pentingnya memahami ketentuan UMK lebih khusus. Apa saja?
Baca Juga: Cara Menjawab Gaji yang Diharapkan
Pentingnya memahami UMK bagi calon karyawan
Kenapa, sih, kamu harus update dengan informasi seputar UMK? Sebab, UMK dapat berfungsi sebagai hal-hal berikut:
1. Acuan UMP atau UMK dalam menegosiasikan gaji
Jika kamu lolos interview kerja, biasanya tim HRD perusahaan akan memberimu offering letter.
Dokumen tersebut mencantumkan job desc serta berbagai benefit yang akan kamu dapatkan jika menerima penawaran, termasuk gaji.
Kamu boleh melakukan negosiasi gaji, apalagi jika jumlahnya tidak sesuai dengan UMK. Jadikan UMK sebagai acuan dalam proses negosiasi tersebut.
Jelaskan bahwa besaran UMK adalah standar minimum upah, yang penetapannya telah disesuaikan dengan KHL (Kebutuhan Hidup Layak). Dengan begini, argumenmu pun jadi terdengar lebih kuat.
2. Pertimbangan dalam menentukan lokasi kerja yang ideal
Tiap kabupaten dan kota di Indonesia memiliki besaran UMK yang berbeda. Sebab, penentuan jumlah UMK didasarkan pada standar KHL masing-masing daerah.
Jadi, wajar kalau ada suatu kota atau kabupaten memiliki UMK yang lebih tinggi daripada daerah lain.
Nah, kamu bisa mempertimbangkan hal tersebut untuk menentukan lokasi kerja. Coba tanyakan kepada dirimu sendiri, kira-kira kamu ingin bekerja di lokasi seperti apa?
Ingatlah pula bahwa besaran UMK biasanya berbanding lurus dengan standar biaya hidup.
3. Indikator daya beli dan standar hidup di suatu daerah
Saat pindah ke suatu kota atau kabupaten untuk bekerja, kamu harus mampu beradaptasi dengan standar hidup di daerah tersebut.
Gambaran tentang standar hidup ini bisa kamu dapatkan melalui informasi UMK.
Biasanya, semakin besar nominal UMK yang dimiliki suatu kota atau kabupaten, maka akan semakin tinggi pula standar hidup di daerah tersebut. Artinya, masyarakat di kota atau kabupaten tersebut memiliki daya beli yang cukup tinggi.
4. Memahami hak dan kewajiban sebagai pekerja
Dengan update informasi tentang UMK, kamu bisa lebih memahami hak dan kewajibanmu sebagai pekerja.
Bagaimana pun juga, gaji merupakan salah satu hak yang wajib diberikan perusahaan. Namun, hak tersebut bisa saja kurang layak apabila tidak memenuhi standar yang berlaku.
Jika itu terjadi, kamu bisa melakukan negosiasi dengan menjelaskan tentang UMK yang berlaku. Di sisi lain, sebetulnya kamu juga membantu perusahaan untuk menjalankan kewajibannya.
Namun, ingatlah kembali bahwa UMK di tiap kota dan kabupaten bisa berbeda-beda. Hindari menerapkan standar UMK yang sama.
Memangnya, faktor apa saja yang memengaruhi perbedaan jumlah UMK di Indonesia?
Faktor yang mempengaruhi besarnya UMK
Beberapa faktor utama yang memengaruhi besaran UMK adalah biaya hidup kelayakan, pertumbuhan ekonomi daerah, kondisi pasar tenaga kerja, serta upah minimum tahun sebelumnya.
Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Biaya kebutuhan hidup layak (KHL)
Melalui Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pemerintah Indonesia resmi menetapkan kebutuhan hidup layak (KHL) sebagai dasar penentuan upah minimum.
KHL adalah standar kebutuhan hidup seorang pekerja untuk bisa hidup layak secara fisik, non-fisik, dan sosial dalam sebulan.
Standar KHL berasal dari hasil survei Dewan Pengupahan Nasional dan ditinjau ulang setiap lima tahun.
Berdasarkan KHL 2020, terdapat 7 jenis kebutuhan utama yang terdapat dalam standar KHL.
Kebutuhan ini mencakup makanan dan minuman, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi, jaminan sosial, tabungan, serta rekreasi.
2. Produktivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah
Bupati dan walikota juga mempertimbangkan produk domestik regional bruto (PDRB) dalam menentukan UMK.
Sebab, PDRB menjadi indikator penting untuk mempelajari pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
PDRB merupakan total nilai tambah atas barang maupun jasa dari berbagai unit produksi di suatu wilayah negara. Umumnya, periode penghitungan PDRB adalah satu tahun.
Semakin tinggi PDRB, artinya suatu atau kabupaten memiliki produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang baik. Dengan begitu, besaran UMK pun bisa lebih tinggi.
3. Kondisi pasar tenaga kerja
Kondisi pasar tenaga kerja juga menjadi faktor penting dalam pertimbangan UMK.
Pemerintah akan mempelajari upah yang diberikan beberapa perusahaan untuk jenis pekerjaan dan golongan jabatan yang sama. Hal ini disebut juga dengan istilah upah rata-rata di pasaran.
Kalau misalnya upah di pasaran naik, kemungkinan jumlah UMK pun akan ikut menyesuaikan.
Kenaikan upah pasaran ini bisa terjadi jika demand terhadap tenaga kerja begitu tinggi, tapi ketersediaannya justru terbatas.
4. Upah minimum pada tahun sebelumnya
Sebelum mengajukan UMK kepada gubernur provinsi, bupati dan walikota akan mempelajari upah minimum tahun sebelumnya terlebih dulu.
Pada umumnya, UMK selalu mengalami kenaikan tiap tahun karena turut mempertimbangkan nilai pertumbuhan ekonomi dikurangi inflasi kabupaten/kota.
Lantas, mana saja kota dan kabupaten yang memiliki UMK tertinggi di Indonesia? Yuk, kita cari tahu pada poin selanjutnya!
Daftar UMK 2024: 10 kota/kabupaten dengan UMK tertinggi
(Image by Freepik)
Dilansir dari situs Katadata, berikut daftar UMK 2024 untuk kota dan kabupaten yang memiliki upah minimum tertinggi:
- Kota Bekasi, Jawa Barat: Rp5.343.430
- Kabupaten Karawang, Jawa Barat: Rp5.257.834
- Kabupaten Bekasi, Jawa Barat: Rp5.219.263
- DKI Jakarta: Rp5.067.381
- Kota Depok, Jawa Barat: Rp4.878.612
- Kota Cilegon, Banten: Rp4.815.102
- Kota Bogor, Jawa Barat: Rp4.813.988
- Kota Tangerang, Jawa Barat: Rp4.760.289
- Kota Surabaya, Jawa Timur: Rp4.725.479
- Kota Tangerang Selatan, Jawa Barat: Rp4.670.791
Tips mencari kerja dengan gaji sesuai UMP dan UMK
Setelah mengetahui daftar di atas, kira-kira kamu tertarik bekerja di kota atau kabupaten yang mana?
Apapun pilihannya, semoga kamu bisa mendapatkan kerja dengan gaji sesuai UMK. Berikut beberapa tips yang dapat kamu terapkan:
1. Melakukan riset UMK di daerah tujuan kerja
Ingatlah kembali bahwa tiap kota dan kabupaten memiliki UMK berbeda. Oleh sebab itu, lakukan riset UMK di daerah tujuan kerjamu.
Sebagai contohnya, saat ini kamu tinggal di Surabaya, tapi kamu ingin kerja di DKI Jakarta. Berarti, carilah informasi tentang UMK DKI Jakarta dan sekitarnya.
2. Memilih perusahaan yang memiliki reputasi baik dalam pembayaran gaji
Sayangnya, belum semua perusahaan untuk memberikan upah sesuai UMK kepada karyawannya.
Untuk menghindari kondisi seperti itu, pilihlah perusahaan dengan reputasi baik dalam pembayaran gaji.
Kamu bisa browsing berita tentang mereka dan membaca review perusahaan di Jobstreet by SEEK.
3. Menawar gaji dengan percaya diri dan profesional
Bagaimana kalau perusahaan menawarkan gaji di bawah UMK, tapi kamu suka dengan budaya dan lingkungan kerjanya?
Untuk situasi seperti ini, cobalah menawar gaji dengan percaya diri. Siapkan data UMK agar argumenmu saat negosiasi terdengar lebih kuat dan profesional.
4. Bergabung dengan komunitas atau organisasi pekerja
Bergabunglah dengan komunitas atau organisasi pekerja untuk mendapat update terkini seputar dunia kerja.
Biasanya, para anggota akan saling share info tentang pengupahan, perusahaan red flag yang sebaiknya dihindari, hingga perlindungan hak-hak pekerja.
Kesimpulan tentang UMK adalah acuan negosiasi gaji
Jadi, UMK adalah singkatan dari upah minimum kabupaten atau kota. UMK adalah standar minimum upah yang berlaku di masing-masing kabupaten atau kota.
Bupati atau walikota bertugas mengajukan besaran UMK sesuai hasil penghitungan Dewan Pengupahan Kabupaten. Kemudian, mereka wajib merekomendasikannya kepada gubernur di provinsi masing-masing.
Dalam menetapkan UMK, beberapa faktor yang menjadi pertimbangkan adalah:
- Biaya kebutuhan hidup layak
- Produktivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah
- Kondisi pasar tenaga kerja
- Upah minimum pada tahun sebelumnya
Dengan update soal UMK, kamu bisa memahami hakmu sebagai pekerja, serta menjadikannya acuan saat negosiasi gaji.
Selain itu, UMK juga dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi kerja ideal dan indikator standar hidup di suatu daerah.
Untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji minimal UMK, pilihlah perusahaan yang memiliki reputasi baik.
Kamu bisa membaca review perusahaan di situs portal job seperti Jobstreet by SEEK. Jadi, kalau merasa cocok dengan perusahaan tersebut, kamu bisa langsung apply.
Sebelum itu, download dulu aplikasi Jobstreet melalui Google Play Store atau Apple App Store. Kemudian, perbarui profil akun Jobstreet-mu agar bisa apply berbagai lowongan kerja.
Sambil menunggu kabar baik, kunjungi blog Jobstreet untuk mendapatkan banyak informasi menarik seputar dunia kerja.
Bersama Jobstreet by SEEK, nikmati kemudahan mengakses informasi pengembangan karier dan ribuan lowongan kerja dalam genggaman!
Pertanyaan Seputar UMK adalah acuan negosiasi gaji
Untuk membantumu lebih memahami tentang UMK adalah acuan negosiasi gaji, simak jawaban dari berbagai pertanyaan seputar UMK berikut ini:
- Apakah UMK berlaku untuk semua jenis pekerjaan?
Ya, idealnya UMK berlaku untuk semua jenis pekerjaan yang ada di tingkat II kabupaten/kota di Indonesia.
- Bagaimana cara mengecek UMK di daerah saya?
Kamu bisa mengecek UMK di daerah masing-masing melalui Google, media berita online, atau situs Wagepedia dari Kementerian Ketenagakerjaan.
- Apakah UMK selalu naik setiap tahun?
Ya, UMK di Indonesia selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya.
- Apa yang harus dilakukan jika gaji saya tidak sesuai UMK?
Jika jumlah gajimu tidak sesuai UMK, kamu bisa menempuh beberapa langkah hukum berikut ini:
- Jalur bipartit: perundingan antara pengusaha/perusahaan serta pekerja/serikat pekerja
- Jalur tripartit: mediasi yang melibatkan mediator sebagai penengah bersifat netral
- Jalur pengadilan hubungan industrial: gugatan yang didaftarkan ke Pengadilan Hubungan Industrial (apabila upaya perundingan tidak mendapat kesepakatan solusi).
- Apa saja yang memengaruhi besaran UMK?
Beberapa faktor yang memengaruhi besaran UMK adalah:
- Biaya kebutuhan hidup layak (KHL)
- Produktivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah
- Kondisi pasar tenaga kerja
- Upah minimum pada tahun sebelumnya.
- Apa bedanya UMK dan UMR?
UMR merupakan singkatan dari upah minimum regional. Istilah ini tidak lagi digunakan di Indonesia, dan telah berganti menjadi UMK dan UMP.
Jadi, pada dasarnya perbedaan UMP dan UMK adalah mereka merupakan pecahan dari UMR atau upah minimum regional.
UMK adalah standar minimum upah yang berlaku di tingkat kabupaten atau kota.
- Apa bedanya UMK dan UMP?
Karena berlaku di tingkat kabupaten dan kota, UMK pun diajukan oleh bupati dan walikota. Namun, penetapannya tetap dilakukan oleh gubernur.
Sementara itu, UMP adalah upah minimum yang ditetapkan oleh gubernur tingkat provinsi.
Beberapa faktor yang memengaruhi penetapan UMP adalah adat istiadat, sumber daya, struktur ekonomi, kebudayaan, dan kinerja. Idealnya, jumlah UMK tidak boleh lebih rendah dari UMP.
- Apakah UMK sama dengan gaji pokok?
UMK berbeda dari gaji pokok karena ia merupakan standar gaji minimum yang berlaku di tiap kabupaten dan kota. Jadi, sebetulnya UMK bisa berupa gaji pokok. Namun, ada pula UMK yang mencakup gaji pokok serta tunjangan tetap. - Bagaimana menghitung UMK?
Dilansir dari Detik Finance, cara menghitung penetapan UMK adalah dengan menggunakan rumus berikut: UM (t+1) = UM (t) + (Penyesuaian Nilai UM x UM (t))
Keterangan:
- UM (t+1) = upah minimum baru yang akan ditetapkan
- UM (t): upah minimum yang akan ditetapkan
- Penyesuaian Nilai UM: total penjumlahan inflasi serta perkalian pertumbuhan ekonomi dan alpha.
