Dokter Spesialis Patologi
Bagaimana rasanya menjadi Dokter Spesialis Patologi?
Dokter Spesialis Patologi bertanggung jawab untuk mendiagnosis penyakit dengan melakukan pemeriksaan dan analisis sampel organ, jaringan, darah, urin, dan cairan tubuh manusia lainnya, seperti mengidentifikasi sel kanker atau melakukan tes gula darah. Mereka memberikan informasi penting untuk membantu mendiagnosis dan menentukan perawatan medis untuk pasien.
Tugas dan kewajiban
- Menyediakan informasi diagnosis tentang penyebab dan perkembangan penyakit pada sel, jaringan, dan organ tubuh manusia.
- Menganalisis hasil tes laboratorium dan membantu memperbaiki diagnosis dan pengobatan pasien.
- Merekomendasikan tindak lanjut dan perawatan pasien.
- Menerapkan pengetahuan dan keahlian dalam bidang patologi untuk membantu mengembangkan metode baru dalam pengobatan dan pencegahan penyakit.
- Bekerja sama dengan dokter dan tim medis lainnya untuk memberikan perawatan yang terbaik bagi pasien.
Profesi ini bekerja di rumah sakit atau laboratorium diagnostik.
Cara menjadi Dokter Spesialis Patologi
Sama seperti profesi Dokter lainnya, pendidikan formal di bidang kedokteran menjadi syarat wajib untuk menjadi seorang Dokter Spesialis Patologi. Selain itu, lisensi juga sangat dibutuhkan untuk menjadi Dokter Spesialis Patologi.
- 1.
Memiliki gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) dengan mengikuti pendidikan S1 Ilmu Kedokteran selama 3.5 tahun atau 7 semester.
- 2.
Menyelesaikan fase klinik sebagai dokter muda atau koas (Cooperative Assistant) selama 2 tahun untuk mendapat gelar Dokter (dr.).
- 3.
Mengikuti Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) untuk mendapat izin registrasi dalam melaksanakan praktik kedokteran, kemudian mengurus Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai bukti legal untuk seorang Dokter membuka praktek kedokteran di Indonesia.
- 4.
Mengikuti program pendidikan spesialis patologi dan mendapat gelar dokter spesialis patologi anatomi (Sp.PA) atau spesialis patologi klinik (Sp.PK) selama 4-6 tahun.