Radiolog
Di halaman ini
- Bagaimana rasanya menjadi a Radiolog?
- Cara menjadi Radiolog
- Keahlian dan pengalaman teratas untuk Radiologs
Bagaimana rasanya menjadi Radiolog?
Radiolog menganalisis hasil tes pencitraan seperti ultrasound, Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan Computer Tomography (CT). Profesi ini menggunakan hasil tes pencitraan untuk membuat diagnosa. Kesehariannya, Radiolog bekerja sama dengan dokter atau spesialis lain sehingga dapat merujuk pasien ke tenaga spesialis kesehatan lainnya untuk menentukan tindak lanjut setelah diagnosa. Radiolog dapat memilih spesialisasi di berbagai bidang seperti mamografi, onkologi, dan lain-lain. Umumnya, Radiolog dapat bekerja di rumah sakit atau institusi kesehatan besar lainnya.
Tugas dan kewajiban
- Menentukan metode tes pencitraan yang tepat untuk pasien.
- Melakukan pemeriksaan radiologi.
- Melakukan tes Magnetic Resonance Imaging (MRI) atau Computer Tomography (CT) untuk pasien.
- Menganalisis dan mengevaluasi hasil tes pasien.
- Memberikan rekomendasi atau rujukan kepada pasien apabila dibutuhkan.
Cara menjadi Radiolog
Untuk menjadi Radiolog, kamu membutuhkan pendidikan khusus di bidang radiologi. Tidak hanya itu, kamu juga harus memiliki sertifikasi yang diakui serta surat izin agar diperbolehkan untuk menjalankan praktek radiologi.
- 1.
Memiliki pendidikan minimal D3 Radiologi untuk Radiografer. Memiliki pendidikan S1 Kedokteran dan Spesialis Radiologi untuk Dokter Spesialis Radiologi. Pendidikan dapat dicapai dalam waktu 4-6 tahun.
- 2.
Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) aktif. Informasi mengenai Surat Tanda Registrasi (STR) dapat dibaca dalam laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.