Apa itu Shift Kerja? Ini Manfaat, Aturan dan Jenisnya

Apa itu Shift Kerja? Ini Manfaat, Aturan dan Jenisnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 10 May, 2024
Share

Image by pressfoto on Freepik 

 

Masuk kerja di pagi hari, bekerja selama 8 jam, dan pulang ketika matahari terbenam. Inilah rutinitas kerja yang akrab bagi para pekerja saat ini. Namun, aturan tersebut tak bisa diterapkan bagi sebagian industri. Sebagai gantinya, pemberlakuan shift adalah sistem jam kerja yang tepat untuk perusahaan tersebut.  

Perusahaan layanan kesehatan, kantor polisi, bandara, hingga logistik, misalnya, harus buka 24 jam. Alhasil, perusahaan pun harus membagi jam kerja hingga 3 shift untuk karyawannya. 

Pembagian shift kerja ini bertujuan agar produksi dan layanan perusahaan berjalan dengan optimal. Setiap perusahaan dapat menerapkan jadwal kerja yang berbeda, tergantung kebutuhan dan skala usaha. 

Tetapi, sebenarnya apa itu shift dalam pekerjaan dan bagaimana cara menerapkannya? Yuk, simak serba-serbi shift kerja, manfaat, aturan, hingga jenis penerapannya berikut ini! 

Apa Itu Shift Kerja? 

Shift adalah sistem yang membagi jam kerja menjadi beberapa periode waktu yang berbeda. Jika memberlakukan shift, perusahaan akan membagi jam kerja beberapa pegawai dalam sejumlah kloter waktu. Lalu, sesuai arti namanya, saat shift selesai, karyawan akan bergantian dengan karyawan lain. 

Dengan kata lain, shift kerja adalah sistem jadwal kerja yang sifatnya bergantian. Setelah seseorang selesai dengan shift-nya sendiri, perannya akan digantikan oleh rekan kerja yang bertugas pada jam berikutnya. 

Dalam satu hari, shift kerja bisa terdiri dari 2-3 shift. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi perusahaan. 

Alasan pemberlakukan shift kerja juga beragam, misalnya untuk menjaga kuantitas produksi, memaksimalkan layanan untuk pelanggan, memantau keamanan, dan alasan lainnya. 

Pentingnya Menerapkan Shift Kerja 

Kerja sistem shift memiliki banyak manfaat untuk pegawai. Berikut adalah beberapa di antaranya: 

Fleksibilitas waktu kerja 

Kelebihan pertama dari kerja shift adalah keleluasaan menentukan waktu kerja. Jika tempat kerja menerapkan sistem shift yang fleksibel, kamu sebagai pegawai bisa menentukan sendiri. Karyawan bisa memilih jam kerja yang paling sesuai dengan rutinitas serta kebutuhanmu. 

Kamu juga bisa merencanakan waktu perjalanan ke tempat kerja dengan lebih baik. Jika memilih shift tertentu, kamu bisa menghindari keramaian dan kemacetan di jalanan pada jam sibuk kebanyakan pekerja. 

Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi 

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, kelebihan dari sistem bekerja dalam shift juga mengizinkanmu mencapai work-life balance. Dengan kata lain, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang baik. 

Kalau kamu sudah mengetahui kapan saja jadwal kerjamu, kamu bisa merencanakan waktu untuk kegiatan pribadi di luar jam tersebut. Contohnya, untuk meningkatkan kompetensi, menghabiskan waktu bersama keluarga, atau menjalani hobi. 

Jadi, kamu bisa menunjang kesehatan mental agar tetap produktif di tempat kerja dan terhindar dari burnout

Peluang kerja yang lebih banyak 

Adanya sistem shift juga memberikan lebih banyak kesempatan untuk bekerja. Sebab, bisa saja tempat kerjamu menawarkan shift di luar jam kerja pada umumnya. 

Apalagi, dilansir dari Factorial HRskeleton shift atau shift kerja pada jam-jam sepi seperti malam dan dini hari, bisa membawa banyak keuntungan untuk pegawai maupun tempat kerja. 

Untuk bisnis, mereka bisa melayani pelanggan sepanjang waktu dan meningkatkan pemasukan. Di saat yang bersamaan, pegawai dapat memperoleh lebih banyak upah karena sudah bersedia bekerja pada jam yang lebih menantang. 

Peningkatan produktivitas 

Pada beberapa kasus, shift kerja adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas pegawai. Bagaimana bisa? 

Kalau kamu merasa bisa lebih berkonsentrasi pada malam hari, kamu dapat mengambil shift malam, begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, kamu pun bisa menyelesaikan lebih banyak tugas dengan baik. 

Hal ini akan membuatmu semakin dipercaya oleh rekan kerja maupun atasan. Buka tak mungkin, kalau peluang promosi pun juga lebih besar. 

Baca Juga: 4 Cara Menjawab Pertanyaan Gaji

Dampak Menerapkan Shift 

Shift kerja telah menjadi bagian tak terpisahkan dari banyak sektor industri, mulai dari pabrik, rumah sakit, hingga layanan darurat. Namun, di balik fleksibilitasnya, ada juga sejumlah dampak yang perlu diatasi, antara lain: 

Gangguan pada ritme sirkadian 

Menurut Profesor Giovanni Costa dari Department of Occupational Health University of Milano, Italia, sistem shift dalam bekerja bisa memengaruhi ritme sirkadian alami tubuh. 

Ritme sirkadian sendiri berguna untuk menentukan kapan tubuh kita bisa beraktivitas dengan intens dan kapan kita harus beristirahat. 

Untuk mengatasinya, cobalah untuk tetap konsisten dengan jadwal tidur, bahkan saat sedang libur. Gunakan penutup mata atau penenang suara untuk membantu tidur siang yang lebih baik setelah shift malam. 

Kelelahan dan stres 

Bergantian antara shift pagi, siang, dan malam dapat menyebabkan tingkat stres dan kelelahan yang tinggi. Kurangnya waktu istirahat yang cukup juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik. 

Akibatnya, tidak menutup kemungkinan kamu akan merasa mengantuk di tempat kerja atau bahkan tertidur saat jam kerja. Bahkan, pada akhirnya hal ini akan memengaruhi kinerja di mata rekan kerja maupun atasan. 

Selain itu, menurut WebMD, tingkat stres yang terlalu tinggi dari tekanan eksternal juga bisa meningkatkan risiko mengidap gangguan mental. Temukan cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, olahraga, atau hobi yang menyenangkan. Pastikan juga untuk menyediakan waktu istirahat yang cukup antara shift, ya! 

Kesulitan bersosialisasi 

Bekerja dalam sistem shift bisa membuat proses sosialisasi dengan orang lain lebih sulit. Terutama, kalau kamu sering bekerja pada malam dan dini hari. Mengapa demikian? 

Sebab, tidak menutup kemungkinan orang terdekat seperti keluarga, pasangan, atau teman akan bekerja pada pagi hari. Lalu, ketika malam hari tiba, mereka akan memutuskan untuk beristirahat. 

Perbedaan jadwal ini tentunya akan menjadi masalah ketika kamu ingin membuat jadwal untuk berkumpul bersama atau sekadar mengobrol. Pada akhirnya, kamu akan lebih mudah merasa kesepian. 

Untuk itulah, kamu harus manfaatkan waktu luang dengan bijaksana. Jadwalkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, meskipun hanya sebentar. Terlibatlah dalam kegiatan sosial di luar pekerjaan untuk menjaga koneksi sosial. 

Risiko kesehatan 

Lelaki memegang dada kirinya yang sakit akibat shift bekerja yang tidak berimbang

Image by Lifestylememory on Freepik 

Shift kerja yang tidak teratur dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang, meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan gangguan pencernaan. 

Riset dari Profesor Giovanni Costa juga telah menunjukkan bahwa pekerja shift jam non-reguler cenderung lebih sering mengonsumsi makanan cepat saji. Hal ini karena hanya restoran tersebut yang beroperasi pada jam kerja mereka. 

Dalam jangka panjang, tingginya kadar gula dan lemak pada makanan tersebut akan berdampak pada jantung serta organ pencernaan. Apalagi, jika dipadukan dengan minimnya frekuensi berolahraga. 

Aturan Shift Kerja 

Di Indonesia, aturan shift kerja merujuk kepada Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kepmenakertrans) Nomor 233.  

Berdasarkan aturan tersebut, pemilik tempat kerja dapat mempekerjakan pegawai pada hari libur resmi yang telah ditetapkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan operasional. Terutama, untuk pekerjaan yang bersifat harus dilaksanakan secara terus-menerus. 

Maka dari itu, mengacu kepada ketentuan pemerintah, kerja shift adalah sistem yang sering diterapkan dalam sektor-sektor berikut: 

  • Jasa pos dan telekomunikasi; 
  • Penyediaan energi dan sumber daya (contoh: listrik dan BBM); 
  • Pelayanan kesehatan; 
  • Keamanan; 
  • Media massa; 
  • Lembaga konservasi atau layanan darurat; 
  • Perbaikan alat transportasi; Sektor retail seperti restoran dan minimarket

Meski demikian, pegawai dalam sistem shift hanya boleh bekerja maksimal 8 jam sehari untuk 5 hari kerja atau 7 jam per hari untuk 6 hari kerja. Waktu ini sudah termasuk jam istirahat selama 1 jam. 

Jadi, kalau ditotal, ketentuan jam kerja masing-masing shift tidak boleh melebihi 40 jam seminggu. Di atas 40 jam seminggu itu, akan mengatur jam kerja lembur yang memiliki aturan berbeda. Biasanya jam kerja lembur akan ada insentif tambahan. 

Jenis-jenis Shift Kerja 

Sebenarnya perusahaan memiliki ketentuan dan kebijakan sendiri mengenai pembagian shift kerja. Namun, umumnya terdapat berbagai jadwal jam kerja shift yang lazim diterapkan, yaitu: 

Jam kerja shift pagi 

Jam kerja shift pagi adalah aturan jam kerja karyawan yang dimulai pada pagi hari. Jadi, jadwalnya pun mengikuti jam kerja karyawan pada umumnya, yaitu dari pukul 08.00 sampai 17.00 waktu setempat. 

Namun, tidak menutup kemungkinan ada juga jam kerja karyawan yang berbeda seperti pukul 07.00-15.00 atau 09.00-18.00 waktu lokal. Semuanya kembali lagi ke kebutuhan operasional tempat kerja. 

Jam kerja shift siang 

Berikutnya, jam kerja shift siang yang dimulai pada siang hari. Biasanya, jam mulai shift siang adalah setelah jam makan siang, yakni di pukul 12.00. Tetapi, ada juga yang memulai shfit siang pada awal sore dan berlangsung hingga malam hari. 

Misalnya, kamu bisa saja mulai bekerja pada pukul 15.00 sampai 22.00. Bahkan di pukul 13.00 sampai 20.00 waktu setempat tergantung aturan jam kerja yang disepakati. 

Jam kerja shift malam 

Ini adalah jenis jam kerja shift yang paling lazim digunakan oleh usaha yang beroperasi selama 24 jam sehari. Setelah pegawai pada shift pagi dan siang berakhir, pegawai shift malam akan menggantikan tugas mereka. 

Umumnya, shift malam bermula setelah matahari terbenam. Contohnya, ada aturan jam kerja karyawan mulai dari pukul 19.00 sampai 03.00 atau 22.00 sampai 06.00 waktu setempat. Jadi tetap mengacu pada aturan maksimal 8 jam sehari di atas. 

Aturan jam kerja rotasi 

Ketiga shift di atas bersifat fixed atau tetap. Artinya, kamu akan bekerja pada hari dan jam yang sama setiap minggunya. Namun, hal ini berbeda kalau tempat kerjamu menerapkan sistem jam kerja shift rotasi. 

Seperti namanya, shift rotasi mengharuskan pergantian aturan jam kerja karyawan secara berkala. Misalnya, pada hari Senin-Rabu, kamu memiliki shift pagi. Tapi, bisa saja kamu harus bekerja dalam shift malam pada hari Kamis-Sabtu. 

Jadwal ini bisa berubah setiap minggu, bulan, atau tahun bergantung dari kebijakan masing-masing tempat kerja. 

Shift split 

Shift split artinya aturan jam kerja karyawan yang terpecah menjadi dua bagian. Contohnya, kamu bekerja selama 5 jam dalam sehari pada pagi hari, lalu kamu bisa ambil jam istirahat selama siang hari. 

Kemudian, untuk menuntaskan sisa jam kerjamu di hari tersebut, kamu hanya perlu bekerja selama 3 jam pada sore atau malam hari. 

Kesimpulan 

Shift kerja adalah sistem pembagian jadwal kerja pegawai, yang umumnya terdiri dari 2-3 shift. Tujuan dari pembagian jadwal ini untuk menunjang operasional bisnis yang harus melayani masyarakat selama 24 jam. 

Pembagian jadwal kerja ini menjadi bagian tak terpisahkan di berbagai sektor industri. Dari pabrik hingga rumah sakit, shift kerja memberikan fleksibilitas operasional yang penting bagi banyak perusahaan. 

Mekanisme pembagian jadwal dalam shift juga beragam berdasarkan jam kerjanya. Karyawan bisa bekerja di pagi, siang, malam, atau bahkan di waktu yang berbeda setiap hari atau minggunya. 

Tanpa strategi yang tepat, sistem shift bisa berpengaruh pada kesehatan fisik maupun mental. 

Ingin cari perusahaan dengan jam kerja yang sehat dan sesuai aturan? Mulailah memperbarui profil JobStreet kamu dan pilih pekerjaan impian dengan benefit yang cocok untuk kamu. 

Untuk menyiapkan dirimu bekerja dalam sistem shift, teruslah memperkaya pengetahuan dan skill-mu dengan berbagai artikel dalam rubrik Tips Karier!  

Kalau inign lebih praktis, download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store dan App Store! 

Jangan lupa memperbarui profil Jobstreet kamu untuk menarik perhatian HRD. 

Pertanyaan Seputar Shift Kerja 

1. Bagaimana cara sukses bekerja shift? 

⁠Agar kamu bisa sukses bekerja dalam sistem shift,berikut ini langkah yang bisa kamu lakukan: 
⁠- Pilihlah jadwal yang paling sesuai dengan ritme alami tubuhmu jika memungkinkan. 
⁠- Buatlah daftar prioritas untuk mengelola waktu di tempat kerja 
⁠- Biasakan diri membawa bekal makanan sehat. 
⁠- Jangan lupa sempatkan waktu untuk berolahraga, tidur yang cukup, dan berjemur di bawah sinar matahari. 

2. Apa yang harus diperhatikan dalam menerapkan sistem kerja shift? 

⁠Saat menerapkan jadwal shift di tempat kerja, kamu harus mempertimbangkan permintaan dari pelanggan, gaya hidup pegawai, dan skill yang dibutuhkan untuk setiap jadwal kerja.  

3. Sistem kerja shift mana yang terbaik? 

⁠Sistem shift yang terbaik sebenarnya sangat bergantung pada kebutuhan operasional tempat kerja dan pegawai.  

⁠Untuk pegawai yang sudah memiliki keluarga, shift pagi merupakan yang terbaik. Hal ini karena mereka punya lebih banyak kesempatan quality time. Sedangkan, bagi pegawai yang bukan morning personshift siang atau malam adalah pilihan terbaik. 

More from this category: Eksplorasi Karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.