(Image by zinkevych on Freepik)
Adakah di antara kamu yang ingin bekerja di dunia kesehatan, tapi enggan menjadi dokter atau perawat? Kalau begitu, jurusan farmasi adalah pilihan yang cocok untukmu!
Saat mendengar jurusan farmasi, banyak dari kamu yang mungkin langsung teringat dengan profesi apoteker. Padahal, prospek kerja jurusan farmasi sebetulnya cukup luas, lho. Hal ini juga tidak terlepas dari banyaknya ilmu yang kamu pelajari selama kuliah.
Lantas, hal apa saja yang akan kamu pelajari selama kuliah farmasi? Lalu, apakah jurusan farmasi itu sulit? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, kita kenalan lebih jauh dengan jurusan farmasi!
Artikel ini juga akan memberimu informasi tentang jawaban dari pertanyaan "jurusan farmasi kerja apa?", hingga tips berkarier di industri farmasi. Baca sampai tuntas, ya!
Jurusan farmasi adalah program studi yang mempelajari segala seluk-beluk tentang obat-obatan. Dalam praktiknya, program studi farmasi menggabungkan ilmu kimia dan ilmu kesehatan.
Sebab, kamu akan belajar cara meracik, mencampur, menganalisis, memadukan, hingga menciptakan obat sesuai standar kualitas dan kelayakan. Bukan cuma itu, kamu juga akan belajar tentang cara menggunakan obat secara aman.
Hal-hal tersebut membutuhkan skill analisis yang mumpuni. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui bahan mana saja yang dapat diracik menjadi obat manusia dengan efek samping minimal.
Tak berhenti sampai situ, kerja lulusan farmasi juga mendalami ilmu tentang manajemen dan pemasaran obat. Jadi, apakah jurusan farmasi itu sulit?
Jawabannya sangat relatif karena tiap orang punya tingkat kesulitan yang berbeda. Tapi satu yang pasti, kesulitan selama kuliah farmasi bakal worth it dengan manfaat yang akan kamu dapatkan.
Kuliah salah satu jurusan farmasi menyimpan sederet manfaat bagi para mahasiswanya. Kalau kamu masih mencari alasan memilih jurusan farmasi, berbagai manfaat berikut akan meyakinkanmu:
Mata kuliah farmasi termasuk program studi di bawah payung ilmu medis. Jadi, setelah lulus nanti, kamu akan punya kesempatan untuk bekerja di bidang kesehatan.
Bidang tersebut memiliki peluang kerja yang luas, lho. Kamu bisa menjadi apoteker, dosen, hingga konsultan farmasi.
Industri farmasi umumnya menawarkan gaji yang kompetitif bagi para lulusan farmasi. Alhasil, kamu punya kesempatan untuk mendapatkan gaji yang menjanjikan dan stabil. Hal ini dapat membantumu untuk meningkatkan kualitas hidup.
Kamu akan menggunakan ilmu farmasi untuk memberikan obat terbaik yang efektif dan aman kepada pasien.
Melalui pekerjaan yang menggunakan ilmu farmasi tersebut, kamu bisa membantu orang lain untuk merawat kesehatan mereka. Peranmu sangat dibutuhkan dalam menyejahterakan masyarakat.
Ilmu farmasi akan selalu dibutuhkan dalam kehidupan, terutama di bidang kesehatan. Artinya, kebutuhan terhadap tenaga ahli farmasi akan terus ada. Situasi ini meningkatkan peluangmu untuk segera mendapatkan kerja setelah lulus kuliah.
Farmasi merupakan ilmu yang terus berkembang. Hal ini memberimu kesempatan untuk terus belajar meningkatkan skill dan wawasan. Dengan begitu, kamu bisa terus keep up dengan tren dan kebutuhan terkini di industri farmasi.
Baca Juga: 6 Pekerjaan dengan Prospek Tinggi
(Image by Freepik)
Berdasarkan ulasan pada poin sebelumnya, prospek kerja yang luas menjadi salah satu alasan memilih jurusan farmasi.
Memangnya, sarjana jurusan farmasi kerja apa? Ini dia berbagai prospek kerja bagi kamu yang kuliah di farmasi!
Apoteker adalah ahli farmasi yang menguasai spesialisasi dalam menyimpan, menggunakan, dan menyediakan obat.
Untuk menjadi apoteker, kamu wajib mengambil program profesi apoteker setelah lulus sarjana dan mengucap sumpah jabatan apoteker.
Tenaga kefarmasian merupakan tenaga ahli yang bertugas membantu apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.
Pada umumnya, tenaga kefarmasian terdiri atas analis farmasi, sarjana farmasi, asisten apoteker, serta ahli madya farmasi.
Sebagai sarjana farmasi, kamu juga bisa bekerja sebagai peneliti farmasi. Tugas utamanya adalah melakukan penelitian untuk pengembangan obat.
Dengan begitu, kamu juga bisa sekaligus terlibat dalam pengembangan ilmu farmasi.
Meski terdengar mirip dengan peneliti farmasi, analis farmasi merupakan profesi yang berbeda.
Tugas analis farmasi adalah menguji bahan baku, produk akhir, serta memantau kualitas produk farmasi secara berkala.
Sesuai namanya, konsultan farmasi bertugas menyediakan layanan konsultasi. Biasanya kepada lembaga penelitian, organisasi kesehatan, atau perusahaan farmasi.
Konsultasi tersebut bisa tentang kebijakan farmasi, pengelolaan obat, hingga saran tentang pengembangan obat.
Masih di bidang ilmu kesehatan, kamu juga bisa berkarier sebagai dosen S1 farmasi. Untuk menjadi dosen, kamu wajib melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana dan studi profesi.
Setelah itu, kamu bisa mengeksplor peluang kerja di berbagai mata kuliah dan jurusan farmasi terbaik di Indonesia.
Sebagai formulator obat, kamu bertugas meracik formula obat baru sesuai standar kualitas dan kelayakan.
Kamu juga harus mampu memilih bahan-bahan yang tepat, serta menentukan komposisinya agar aman dan sesuai dengan arahan, ketika bekerja sebagai formulator obat.
Petugas quality control bisa bekerja di perusahaan obat, kosmetik, atau makanan. Tugasmu adalah mengecek kualitas dan kadar obat dalam suatu produk.
Lalu, kamu juga harus memastikan bahwa kandungan obat tersebut sudah sesuai dengan standar dan kebijakan yang berlaku.
Research & development (R&D) umumnya mengembangkan produk farmasi baru. Namun, ada juga R&D yang bertugas memperbaiki kualitas produk lama.
Untuk itu, biasanya staff R&D melakukan studi literatur, membuat beberapa alternatif formulasi, hingga uji stabilitas.
Pada umumnya, petugas regulatory affairs bertanggung jawab untuk mengawasi produk-produk farmasi.
Tujuannya adalah memastikan bahwa produk-produk tersebut memenuhi kebijakan yang berlaku di Indonesia, khususnya yang ditetapkan Kementerian Kesehatan dan BPOM.
Kalau ditanya jurusan farmasi kerja apa, marketing dan sales mungkin menjadi jawaban yang jarang muncul.
Untuk pekerjaan marketing dan sales ini, kamu bertanggung jawab atas strategi pemasaran dan penjualan produk farmasi. Itulah kenapa biasanya perusahaan butuh orang yang dapat membaca pasar.
Selain bekerja di bidang kesehatan dan farmasi, lulusan farmasi juga bisa mengeksplor bidang kerja lain.
Salah satunya dengan bekerja sebagai peneliti atau staf pengawas di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Bukan cuma rumah sakit atau puskesmas yang membutuhkan ahli farmasi, laboratorium klinik juga membutuhkan skill dan wawasanmu untuk menyiapkan dan meracik obat.
Selain menyiapkan dan meracik obat, kamu juga bertanggung jawab untuk menyediakan informasi obat kepada pasien.
Lulusan farmasi bisa bekerja di industri makanan dan minuman sebagai tim regulasi atau quality management.
Tugasmu adalah memastikan agar proses produksi makanan dan minuman memenuhi standar dan aturan yang berlaku.
Industri kecantikan juga membutuhkan ahli farmasi, lho! Biasanya, perusahaan mencari ahli farmasi untuk mengembangkan produk-produk makeup dan skincare agar sesuai dengan ketentuan dan regulasi dari BPOM.
Untuk bidang satu ini, kamu bisa bekerja sebagai ahli kesehatan masyarakat. Tugasmu adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penggunaan obat yang efektif dan aman.
Cara meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat bisa dengan sosialisasi, hingga kolaborasi dengan organisasi kesehatan.
Dengan banyaknya jenis pekerjaan di bidang farmasi, gaji yang bisa kamu dapatkan pun ikut beragam. Jumlahnya bergantung pada profesi, lokasi tempat kerja, tingkat skill, hingga kebijakan perusahaan.
Sebagai gambaran, berikut kisaran gaji beberapa profesi di bidang farmasi, seperti yang dilansir dari Jobstreet dan CNN Indonesia:
(Image by Freepik)
Apakah kini kamu jadi tertarik untuk berkarier di bidang farmasi? Agar bisa bersaing di tengah bursa kerja, bekali dirimu dengan beberapa keahlian berikut:
Sebagai lulusan farmasi, kamu dituntut untuk menguasai tentang seluk-beluk obat-obatan. Hal tersebut mengharuskanmu untuk memiliki kemampuan ilmiah yang kuat. Tidak hanya di bidang kimia, tapi juga biologi dan matematika.
Saat memasuki dunia kerja, kamu akan berinteraksi dengan sesama tenaga media, rekan kerja dari departemen lain, hingga pasien.
Oleh sebab itu, kuasai skill komunikasi yang baik agar interaksi berjalan lancar, baik komunikasi verbal maupun non-verbal.
Komunikasi yang baik dapat membantu kamu bekerja sama dengan tim. Namun, efektivitas kerja sama tim juga membutuhkan skill lain.
Beberapa contohnya adalah skill pemecahan masalah, saling menghormati, jujur, koordinasi, dan empati.
Selain kerja sama tim, kamu juga harus mampu bekerja secara mandiri. Bagaimana pun juga, pasti ada tugas-tugas yang harus kamu kerjakan sendiri.
Untuk itu, bekali dirimu dengan kemampuan manajemen waktu yang baik, critical thinking, dan bertanggung jawab.
Apa pun industrinya, dunia kerja tidak bisa lepas dari tantangan. Ada kalanya kamu harus berhadapan dengan situasi yang kompleks.
Maka dari itu, tingkat kemampuan problem-solving agar kamu bisa menyelesaikan berbagai masalah kerja yang muncul.
Apakah kamu harus kuliah di jurusan farmasi terbaik di Indonesia agar bisa sukses berkarier?
Semua orang punya kesempatan yang sama untuk meniti karier di bidang farmasi. Selain menguasai skill yang telah disebutkan, kamu juga bisa menerapkan berbagai tips berikut:
Siapkan perjalanan kariermu sejak masa perkuliahan! Usahakan untuk aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan, seperti ikut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Pengalaman organisasi kemahasiswaan ini bisa membantumu mengasah kemampuan interpersonal.
Selama kuliah, biasanya ada banyak seminar dan pelatihan farmasi dari berbagai organisasi. Ikuti sebanyak mungkin acara tersebut untuk meningkatkan wawasan seputar farmasi.
Kamu juga bisa memanfaatkan acara seminar ini untuk networking dengan para peserta lain.
Memasuki semester akhir perkuliahan, biasanya kamu sudah bisa melakukan magang. Cobalah untuk apply magang di apotek, rumah sakit, atau perusahaan farmasi.
Pengalaman magang ini akan memberimu gambaran nyata tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
Koneksi yang luas bisa membuka lebih banyak pintu kesempatan. Maka dari itu, bangunlah jaringan dengan profesional di bidang farmasi.
Kamu bisa memulainya dari dosen sendiri. Caranya dengan aktif di kelas atau rutin melakukan bimbingan.
Ilmu farmasi akan terus berkembang. Karenanya, kamu perlu aktif mengikuti perkembangan tersebut. Sering-seringlah membaca berita, artikel, atau jurnal ilmiah seputar farmasi. Hal ini dapat membantumu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.
Jadi, jurusan farmasi adalah program studi yang mempelajari segala seluk-beluk tentang obat-obatan.
Kamu akan belajar cara meracik obat, mencampur, menganalisis, memadukan, hingga menciptakan obat sesuai standar kualitas dan kelayakan.
Dengan kuliah jurusan farmasi, kamu bakal punya prospek kerja luas dan peluang mendapatkan gaji yang menjanjikan.
Tak hanya itu, kuliah jurusan farmasi juga memberimu kesempatan untuk membantu orang lain merawat kesehatan mereka.
Setelah lulus kuliah, kamu bisa mengeksplor peluang kerja sebagai apoteker, tenaga kefarmasian, peneliti dan analis farmasi, petugas quality control, bahkan hingga marketing & sales.
Gunakan platform Jobstreet by SEEK untuk mencari lowongan kerja yang kamu inginkan di bidang farmasi.
Segera download aplikasi Jobstreet melalui Apple App Store atau Google Play Store. Kemudian, lengkapi profil Jobstreet-mu agar bisa mengeksplor ribuan lowongan kerja.
Selain itu, Jobstreet juga memiliki rubrik Tips Karier berisi informasi menarik seputar dunia kerja, termasuk di bidang farmasi. Dengan begini, kamu jadi bisa meningkatkan skill dan wawasan untuk menunjang karier!
Untuk membantumu lebih memahami tentang alasan memilih jurusan farmasi, simak jawaban dari berbagai pertanyaan seputar jurusan farmasi berikut ini: