Mau Ambil Gap Year? Ketahui Arti, Alasan, dan Plus-Minusnya

Mau Ambil Gap Year? Ketahui Arti, Alasan, dan Plus-Minusnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 12 March, 2024
Share

Ada pepatah yang mengatakan kalau kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Hal ini juga berlaku bagi kamu yang sedang mengambil gap year alias tahun jeda karena alasan tertentu. 

Memilih untuk mengambil gap year bukan akhir dari segalanya. Kamu justru berkesempatan mempersiapkan diri lebih baik untuk menyambut kesuksesan di masa mendatang. Asalkan pada tahun jeda, kamu melakukan aktivitas yang bermanfaat. 

Nah, berikut ulasan mengenai apa itu gap yaer dan alternatif kegiatan yang bisa dilakukan selama waktu tersebut. Alhasil, waktu kamu selama "menganggur" tidak terbuang sia-sia. 


⁠Apa Itu Gap Year? 

Seorang wanita yang memutuskan mengambil gap year setelah lulus kuliah. (Sumber : Envato)

Mayoritas pelajar SMA/sederajat di Indonesia berharap bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Hal ini terlihat dari tingginya jumlah pendaftar seleksi masuk PTN. Sayangnya, kuota mahasiswa di PTN terbatas. 

Mengutip laman Kompas.id, dari 663.181 pendaftar seleksi masuk PTN jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2023, hanya 143.805 peserta yang diterima.

Artinya, persaingan masuk PTN sangat ketat karena hanya 21,68% saja yang lolos. 

Nah, alasan inilah yang memicu seseorang mengambil gap year alias tahun jeda. Lantas, apa itu gap year kuliah? 

Menurut situs Top Universities, gap year adalah istilah untuk siswa yang mengambil waktu jeda dari studi reguler. Waktu jeda ini biasanya berlangsung sekitar satu tahun. Jadi, waktunya setelah lulus sekolah menengah akhir hingga sebelum masuk perguruan tinggi. 

British Council menyebut arti gap year adalah waktu yang diambil pelajar untuk berhenti sejenak dari pendidikan formal. Waktu kosong ini bisa digunakan untuk sekadar beristirahat maupun melakukan berbagai hal lainnya. 

Bisa dibilang, gap year adalah periode nganggur setahun sebelum kuliah. Istilah ini juga dapat disebut sebagai tahun jeda dalam hal akademik.

Intinya, seseorang dikatakan gap year jika beristirahat sejenak dan mempunyai rencana melanjutkan pendidikannya. 

Beberapa Alasan Gap Year 

Seorang wanita tampak percaya diri setelah memutuskan mengambil gap year. (Sumber : Envato)

Tahun jeda lebih sering diambil seseorang pada periode selepas SMA dan sebelum kuliah.

Tetapi, kondisi ini sebenarnya juga bisa terjadi pada kurun waktu pendidikan formal lainnya. Misalnya, lulus SD sebelum SMP, lulus SMP sebelum SMA, bahkan setelah lulus S1 sebelum bekerja atau lanjut S2, dan seterusnya. 

Hal tersebut terjadi karena berbagai alasan, mulai dari keadaan finansial, kemampuan otak, minat studi ke luar negeri, hingga masalah kesehatan. 

Berikut ini beberapa alasan seseorang mengambil gap year: 

Faktor finansial 

Alasan pertama ini sangat klasik, tetapi memang masih menjadi salah satu masalah utama seseorang mengambil gap year setelah lulus sekolah.

Banyak anak-anak berprestasi tidak bisa melanjutkan pendidikan karena masalah finansial, terutama untuk melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi. 

Seperti yang kita tahu, biaya kuliah memang mahal. Untuk itu, diperlukan dana yang tidak sedikit untuk dapat menempuhnya, terlebih untuk jurusan tertentu seperti kedokteran atau teknik, kemungkinan biayanya akan lebih mahal. 

Maka, tidak heran banyak orang yang memutuskan untuk menunda kuliah karena alasan tersebut. Jika begitu, maka bisa mengisi waktu gap year dengan bekerja atau mempersiapkan seleksi beasiswa.

Belum diterima di kampus dan prodi tujuan 

Belum diterima di universitas impian menjadi alasan lainnya mengapa seseorang memilih gap year. Selain itu, seseorang juga bisa mengambil gap year jika program studi belum sesuai impian.

Seperti yang disebutkan di awal, tingkat persaingan masuk PTN sangatlah ketat. Hal ini mengakibatkan tingginya jumlah siswa yang gagal masuk perguruan tinggi impian. Alhasil, gap year SMA menjadi pilihan. 

Begitupun jika kamu diterima di prodi yang tidak sesuai minat yang dimiliki. Keputusan ambil tahun jeda menjadi kesempatan untuk mencoba kembali tahun berikutnya dengan persiapan yang lebih matang. 

Melanjutkan pendidikan ke luar negeri 

Tidak sedikit orang yang memutuskan untuk ambil gap year demi bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Persiapan untuk study abroad memang jauh lebih rumit. Sebab, diperlukan pelatihan seleksi maupun bahasa asing secara intensif terlebih dahulu. 

Dengan begitu, tahun jeda dapat dimanfaatkan untuk belajar dan ikut berbagai pelatihan. Alhasil, persiapan lebih matang dan cita-cita kuliah di luar negeri dapat tercapai.  

Kesehatan mental 

Ada kalanya seseorang mengambil tahun jeda karena alasan kesehatan mental. Tak ada salahnya mengambil rehat sejenak dari pendidikan formal saat jenuh dan burnout. Jika tidak ditangani secara optimal, masalah kesehatan mental bisa berakibat fatal. 

Saat mengambil tahun jeda, kamu bisa mengisi waktu senggang untuk aktivitas yang menyenangkan. Eksplorasi hal-hal atau tempat baru bisa menjadi pilihan. Jika sudah pulih, kamu bisa kembali melanjutkan pendidikan untuk mengejar masa depan. 


⁠Manfaat Ambil Gap Year 

Seorang pria mengisi kesibukan dengan mengikuti pelatihan saat mengambil gap year. (Sumber: Envato)

Orang yang mengambil tahun jeda cenderung dipandang sebelah mata pada masa lalu. Kini, gap year justru dianjurkan, terutama dalam kondisi-kondisi tertentu. 

Di samping itu, mengambil waktu jeda sebelum kuliah juga memiliki berbagai manfaat. Berikut beberapa di antaranya. 

1. Mengasah kemampuan baru 

Tidak bisa dipungkiri kalau kehidupan sebagai pelajar cukup menyita waktu. Pagi sampai sore dihabiskan untuk kegiatan di sekolah. Saat malam tiba, kita masih dituntut mengerjakan tugas atau belajar untuk esok hari. 

Hal ini membuat kita kehilangan waktu untuk mengeksplorasi sesuatu yang baru sesuai passion.

Maka dari itu, mengambil tahun jeda bisa menjadi sarana bagi kita mengasah skill baru di luar pendidikan formal.

Misalnya untuk yang suka memasak, bisa coba resep-resep baru. Kalau suka pemrograman, kamu bisa coba ikut kursus coding, dan sebagainya. 

2. Menikmati sedikit waktu istirahat untuk cegah burnout

Melakukan rutinitas tak berujung seperti belajar bisa menyebabkan seseorang mengalami burnout. Kondisi ini bisa ditandai dengan berbagai masalah fisik akibat kelelahan mental dan emosional. 

Untuk itu, sebaiknya hindari burnout agar tak menyebabkan hal yang tak diinginkan. 

Nah, mengambil gap year bisa menjadi salah satu sarananya. Pada waktu luang tersebut, kamu bisa sedikit beristirahat dari segala rutinitas.

Hal ini bisa membuat fisik dan mentalmu kembali fresh serta meningkatkan produktivitas.

3. Memahami diri sendiri 

Banyak orang, terutama anak muda, yang tidak mengetahui apa kelebihan diri dan tujuan pribadinya.

Semua yang dilakukan hanya untuk memenuhi ekspektasi orang lain, misalnya keluarga. Kondisi ini bisa menyebabkan hal berbahaya jika tidak segera ditangani. 

Tahun jeda memberikan kesempatan untuk memahami diri sendiri sekaligus tujuanmu di masa depan.

Tentunya hal ini harus diiringi dengan berbagai kegiatan positif, ya! Jadi, waktu selama tahun jeda tak berakhir percuma. 


⁠Kekurangan Gap Year 

Seorang wanita mengikuti pelatihan menulis pada waktu gap year. (Sumber : Envato)

Gap year bukan pilihan yang direkomendasikan jika kamu tidak memiliki alasan kuat. Kamu yang bisa melanjutkan pendidikan tanpa kendala apa pun, tidak disarankan mengambilnya. 

Alasannya jelas, masa tahun jeda memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut. 

1. Dianggap tidak memiliki keahlian yang cukup 

Stigma dari masyarakat umum terhadap orang yang mengambil gap year kuliah cenderung negatif. Mereka dianggap tak memiliki keahlian yang cukup sehingga tak mampu bersaing. 

Padahal, alasan mengambil tahun jeda tak melulu soal keahlian, tetapi bisa jadi karena faktor ekonomi, mental, dan sebagainya. 

2. Menghabiskan banyak biaya 

Lulus SMA, langsung lanjut kuliah, artinya kamu hanya perlu mengikuti satu kali seleksi. Jika ambil tahun jeda, kamu harus belajar lagi, ikut tes lagi. 

Hal ini berarti ada lebih banyak biaya yang harus dikeluarkan. 

3. Cukup membuang waktu 

Salah satu tujuan ambil tahun jeda adalah untuk explore hal baru. Padahal, hal ini sebenarnya juga bisa dilakukan sembari kuliah.

Jika demikian, masa-masa gap year cukup membuang waktu yang berharga. 

4. Merasa tertinggal dalam hal usia 

Saat teman-temanmu sudah menjadi mahasiswa, kamu masih menganggur karena mengambil tahun jeda. 

Ketika tahun berikutnya kamu masuk kuliah, teman-temanmu sudah naik tingkat. Artinya, secara usia, tahun jeda menyebabkan kamu tertinggal dari yang lainnya. 

5. Tekanan sosial yang tinggi karena stigma negatif 

Apakah gap year buruk? Orang yang paham akan bilang tidak. Sayangnya, tidak semua orang berpikir demikian. 

Orang yang ambil tahun jeda terlanjur dicap sebagai orang yang gagal. Artinya, tekanan sosial akan sangat tinggi karena hal ini. 

6. Memerlukan perencanaan yang lebih matang 

Jika ingin hasilnya baik, perencanaan untuk mengambil tahun jeda harus dilakukan secara matang. Kamu harus fokus meraih tujuan dan tidak mudah teralihkan oleh hal apa pun, mengingat waktu yang sudah kamu korbankan. 

Jadi, pastikan kamu melakukan apapun yang di masa jeda ini dengan maksimal, ya! Supaya hasilnya sesuai dengan waktu yang sudah kamu korbankan. 


⁠Manfaat Ikut Magang Ketika Gap Year 

Seorang wanita sedang menjalani magang pada saat gap year. (Sumber: Envato)

Salah satu aktivitas yang bisa kamu lakukan saat gap year adalah mengikuti program magang.

Kamu bisa mengikuti magang di lembaga-lembaga atau perusahaan yang sesuai dengan minatmu. 

Tak hanya sekadar mengisi waktu, ikut magang saat gap year juga bermanfaat, di antaranya: 

1. Pengalaman bekerja 

Magang akan memberikan pengalaman bekerja yang berguna untuk kamu. Kelak pengalaman ini akan berguna saat akan melamar pekerjaan.

Tetapi, pastikan kamu memilih program magang yang sesuai dengan minatmu, ya! Hal ini agar waktu magangmu tidak sia-sia. 

2. Menambah keterampilan 

Magang di tempat yang sesuai dengan bakat dan minat akan menambah keterampilan. Jika benar-benar serius menjalaninya, ada banyak ilmu baru yang bisa diserap.

Entah ilmu terkait softskill maupun hardskill, semua ada. Tinggal bagaimana kamu memanfaatkan semua itu. 

Selain itu, terkadang magang juga mendapatkan sertifikat magang. Tentu ini akan berguna sebagai penunjang karier kamu. 

3. Membentuk jaringan hubungan (networking) 

Lewat kegiatan magang, kamu juga akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. Hal ini jelas akan memperluas jaringan atau networking kamu. 

Pada masa depan, bukan tidak mungkin orang-orang dalam jaringan ini akan menjadi partner kerjamu.

4. Melatih kepercayaan diri 

Jika sebelumnya kamu adalah tipe orang yang kurang percaya diri, magang bisa menjadi solusi. Pasalnya, kamu bisa menyalurkan bakatmu di tempat magang.. 

Jika dilakukan secara tepat, perlahan bisa menambah kepercayaan dirimu. Terlebih, kalau ditambah lingkungan kerja yang suportif. 

5. Membuka peluang pekerjaan 

Magang selama gap year dapat melatih keterampilan profesional. Meskipun biasanya tidak dibayar, kamu bisa berpeluang menjadi karyawan tetap, lho! 

Jadi, walau berstatus karyawan magang, kamu harus memastikan performamu baik.

Tujuannya agar nilai kamu di mata karyawan lainnya menjadi positif. Bisa jadi, kamu yang awalnya hanya mengisi waktu, justru diangkat menjadi karyawan tetap. 


⁠Manfaat Kerja Part-Time Ketika Gap Year 

Seorang wanita sedang mengambil kerja part-time untuk mengisi waktu gap year. (Sumber : Envato)

Selain magang, kegiatan lainnya saat gap year adalah bekerja part-time atau kerja sambilan.

Ada banyak jenis pekerjaan freelance atau part time yang bisa dipilih. Tentunya hal ini juga memberikan beragam manfaat. 

Berikut beberapa keuntungan yang bisa kamu peroleh jika kamu memilih untuk kerja part-time:

1. Memiliki waktu ekstra untuk aktivitas lain 

Kerja part-time merupakan pekerjaan yang dilakukan secara paruh waktu, tidak penuh. Artinya, kamu masih memiliki banyak waktu luang. 

Waktu ini bisa digunakan untuk aktivitas bermanfaat lainnya, seperti mengikuti kursus untuk meningkatkan skill atau mengikuti workshop

2. Mengurangi stres 

Bayangkan kamu ambil gap year, tetapi tidak melakukan apa-apa. Bukan kesegaran yang akan didapatkan, justru rasa suntuk yang luar biasa. Faktanya, hal ini malah justru memicu stress dan depresi. 

Nah, bekerja paruh waktu bisa menjadi aktivitas yang kamu pilih agar tidak jenuh.

Kamu bisa bertemu rekan kerja untuk mengurangi stres akibat kejenuhan. Dengan demikian, kesehatan mental pun akan lebih terjaga. 

3. Memperbaiki keterampilan manajemen waktu 

Walau hanya paruh waktu, pekerjaan ini juga memiliki target yang harus dicapai. Hal ini juga membutuhkan kemampuan memanajemen waktu yang baik. Dengan begitu, kamu dapat memenuhi target tersebut sesuai deadline yang ditetapkan. 

Nah, seiring berjalannya waktu, kamu pasti bisa menyerap kemampuan tersebut dengan baik. Kelak, kamu bisa memanfaatkannya untuk memenuhi target lainnya.  

4. Berpotensi untuk punya keahlian baru 

Bekerja secara part-time memungkinkan kamu untuk memiliki keahlian tertentu yang sebelumnya tak pernah dimiliki. 

Sebagai contoh, kamu bekerja paruh waktu di kafe sebagai pelayan.

Lama kelamaan, bukan tidak mungkin kamu akan diajari cara memasak atau meracik minuman. Ini bisa menjadi keahlian baru. 

5. Sarana melakukan hobi 

Banyak orang yang memilih kerja part-time dengan alasan untuk mengejar hobi. Di samping memberikan rasa nyaman, pekerjaan sesuai hobi ini juga dapat mendorong kamu untuk meningkatkan kreativitas. 

Maka dari itu, masa-masa gap year memang perlu diisi dengan hal-hal positif dan produktif, ya! Tujuannya agar kamu tak kehilangan semangat untuk terus berjuang. 

Jika waktu tersebut hanya digunakan untuk bermalas-malasan, sudah pasti akan memunculkanbanyak masalah ke depannya. 


⁠Kesimpulan 

Istilah gap year digunakan untuk seseorang yang mengambil waktu jeda dari studi reguler. Biasanya waktu jeda ini berlangsung sekitar satu tahun. Tak ada salahnya memilih gap year, selama kamu memiliki alasan yang tepat. 

Agar pilihan yang kamu tidak sia-sia, kamu sebaiknya mengisinya dengan aktivitas yang bermanfaat.

Yuk, manfaatkan gap year untuk belajar kemampuan baru yang tak bisa diperoleh di bangku sekolah. Kamu bisa mengikuti program magang maupun kerja part-time. 

Temukan lowongan magang maupun kerja part-time hanya di situs atau aplikasi Jobstreet by SEEK.

Kalau kamu bingung mencari sumber pembelajaran pada masa gap year, Jobstreet siap membantumu.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di seekMAX dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar 
Gap Year 

  1. Apa yang dimaksud dengan gap year?
    Gap year adalah tahun yang diambil untuk jeda dari kegiatan reguler sebelum lanjut ke kegiatan selanjutnya. Umumnya, istilah ini digunakan bagi pelajar yang lulus SMA/sederajat dan belum melanjutkan kuliah karena alasan tertentu.
  2. Berapa lama gap year kuliah?
    ⁠Gap year kuliah bisa dilakukan selama satu tahun, dua tahun, atau bahkan lebih dari itu. Semua tergantung pada keputusan yang diambil seseorang. Selama ia masih punya keinginan kuliah, dan dari sisi usianya juga masih memungkinkan, selama itulah ia bisa mengambil tahun jeda.
  3. Apa saja yang bisa dilakukan saat gap year?
    ⁠Ada banyak hal yang bisa dilakukan selama mengambil tahun jeda. Mulai dari magang, kerja part-time, belajar, mengeksplorasi hal-hal baru, liburan, melakukan hobi, mempersiapkan studi ke luar negeri, hingga sekadar istirahat, dan sebagainya.
  4. Apa kekurangan gap year?
    ⁠Berikut beberapa kekurangan mengambil tahun jeda kuliah:
    ⁠- Dianggap tidak memiliki keahlian yang cukup.
    ⁠- Menghabiskan banyak biaya.
    ⁠- Cukup membuang waktu.
    ⁠- Merasa tertinggal dalam hal usia.
    ⁠- Tekanan sosial yang tinggi karena adanya stigma terkait gap year.
    ⁠- Memerlukan perencanaan yang lebih matang.
  5. Apa manfaat mengambil gap year?
    ⁠Ada banyak manfaat yang bisa didapat dengan mengambil tahun jeda. Berikut adalah beberapa di antaranya:
    ⁠- Mengasah kemampuan baru.
    ⁠- Menikmati sedikit waktu istirahat untuk cegah burnout.
    ⁠- Memahami diri sendiri dan tujuan pribadi.
  6. Apakah gap year buruk?
    Gap year sama sekali tidak buruk, meskipun masih banyak orang yang memandangnya secara negatif. Dengan mengambil tahun jeda sebelum melanjutkan pendidikan, ada banyak hal bermanfaat dan produktif yang bisa dilakukan. Jadi, tidak perlu takut atau malu jika memang harus ambil tahun jeda!

More from this category: Mencari pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.