5 Cara Mengatasi Burnout untuk Kamu si Ambisius di Dunia Kerja!

5 Cara Mengatasi Burnout untuk Kamu si Ambisius di Dunia Kerja!
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 14 November, 2022
Share

Pernahkah kamu merasa mudah frustrasi dalam menyelesaikan pekerjaan? Atau merasa susah fokus dalam mengerjakan tugasmu dan cenderung sering menunda pekerjaan? Jika kamu pernah mengalami hal-hal tersebut, kamu tidak sendirian. Stress dalam bekerja merupakan hal yang lumrah terjadi dan bisa disebabkan karena terlalu memforsir diri, tidak mencapai ekspektasi yang dibuat untuk diri sendiri, rutinitas yang monoton, atau beban pekerjaan yang terlalu berat.

Walaupun hal ini biasa dijumpai di kalangan pekerja, kamu juga perlu waspada jika stress yang kamu rasakan sudah terjadi dalam waktu yang cukup panjang. Jika hal tersebut mulai mengganggu kehidupan sehari-hari dan kesehatanmu, kamu mungkin saja sedang merasakan burnout

Baca terus artikel berikut untuk mengetahui apa itu burnout dan tahu cara mengatasi burnout!

Kenali Tanda-Tanda Kelelahan Sebagai Cara Mengatasi Burnout

Apa itu burnout adalah kondisi kelelahan yang dirasakan secara fisik, emosional, dan mental yang bisa terjadi akibat stress yang berlebihan dan kelebihan beban yang ditanggung oleh tubuh dan pikiran. 

Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh stress yang berat dan berkepanjangan yang disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan seperti ekspektasi yang terlalu tinggi, jam tidur atau istirahat yang kurang, tanggung jawab dan beban pekerjaan yang terlalu berat, atau tidak memiliki waktu untuk relaksasi.

Burnout bisa menyebabkan seseorang menjadi mudah tersinggung, lebih emosional, tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, bahkan dapat mengganggu kesehatan. Jika sudah mengalami burnout, butuh waktu cukup panjang dan penanganan intensif untuk menyembuhkannya. Berikut adalah tanda-tanda burnout yang kamu perlu waspadai:

  • Merasakan emosi negatif yang berkepanjangan

Salah satu tanda seseorang mengalami burnout adalah mereka merasa putus asa dan hilang harapan ketika melakukan pekerjaannya. Seseorang yang sedang burnout cenderung memiliki emosi negatif yang berkepanjangan dan memiliki pandangan yang sangat pesimistis terhadap apa yang dikerjakan seolah-olah yang dilakukan tidak penting. Perasaan negatif yang dirasakan ketika burnout juga dapat meliputi sinisme, frustrasi, kelalaian, kekecewaan, kesedihan, hingga depresi.

Ketika bekerja, memang normal untuk mengalami hari yang buruk dan emosi-emosi negatif juga dapat muncul silih berganti. Namun, jika kamu sudah merasakan emosi-emosi negatif tersebut secara terus menerus dalam kurun waktu lebih dari dua minggu, kamu mungkin saja sudah berada dalam stress yang terlalu berat dan berada di kondisi burnout.

  • Kelelahan yang terus-menerus

Rasa lelah fisik dan mental merupakan hal yang sangat wajar terjadi ketika bekerja. Namun, jika kamu merasakan lelah yang tidak berkesudahan dalam waktu yang cukup panjang, kamu bisa jadi berada di dalam fase burnout. Kelelahan yang dirasakan ketika burnout tentunya jauh lebih intens dibandingkan lelah bekerja biasa. Kamu perlu waspada jika kamu merasa lelah dari waktu bangun tidur sampai kembali tidur atau ketika kamu sudah merasa tidur dalam waktu yang cukup panjang namun lelah yang dirasakan tidak hilang juga.

Selain kelelahan secara fisik, kamu juga perlu waspada ketika merasa terlalu lelah untuk berpikir dan berinteraksi dengan orang lain untuk waktu yang cukup lama karena mungkin saja kamu juga lelah secara mental. 

Tanda bahwa kamu kelelahan secara mental lainnya adalah kamu merasa muak dan takut bekerja setiap pagi. Kelelahan secara mental dan emosional sama buruknya dengan kelelahan fisik, jadi pastikan kamu tidak mengabaikannya dan menganggap hal tersebut dapat hilang dengan sendirinya.

  • Susah fokus dan cenderung menunda pekerjaan

Apakah kamu merasa sering menunda-nunda pekerjaan lebih dari biasanya di kantor? Salah satu faktor kita menunda-nunda pekerjaan bisa jadi karena kita merasa pekerjaan atau tugas tersebut terlalu berat atau sulit dilakukan. 

Namun, jika kamu merasa sudah terlalu sering menunda pekerjaan bahkan untuk pekerjaan yang paling mudah dan tidak menemukan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut, kamu mungkin sedang berada di fase burnout.

Menunda pekerjaan ketika kamu sedang burnout bisa terjadi karena kamu merasa terlalu lelah untuk mengerjakan pekerjaan yang paling mudah sekalipun. Hal ini dapat terasa seperti menyeret diri sendiri untuk menghadapi tugas-tugas yang semakin menumpuk dan dapat menyebabkan kamu merasa frustrasi dan kecewa dengan diri sendiri karena tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

  • Merasa terjebak dalam rutinitas

Memiliki rutinitas dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang sehat. Namun, kamu perlu waspada jika kamu sudah merasa terjebak dalam rutinitas yang itu-itu saja serta merasa hidupmu mulai stagnan. Perasaan stagnan ketika burnout ini bisa datang dari perasaan bahwa pekerjaan yang dilakukan tidak cukup baik dan tidak membantumu tumbuh ke tujuan yang kamu inginkan. 

Ketika kamu merasa terjebak dalam rutinitas, kamu bisa juga mulai merasakan gangguan kesehatan seperti sakit kepala hingga sulit tidur yang akan menambah kelelahan fisik jika dibiarkan terus menerus. Jika kamu sudah merasakan hal tersebut, mungkin ini saatnya kamu beristirahat sejenak.

  • Kesehatan mulai terganggu

Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kesehatan adalah stress. Jika kamu sudah mulai merasa kurang istirahat, lelah terus-menerus, dan gaya hidupmu mulai berantakan, ada kemungkinan bahwa kesehatanmu juga akan terganggu.

Gangguan kesehatan yang ditimbulkan karena stress bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan dan bisa hilang dengan sendirinya. Jika kamu mulai merasakan gejala-gejala fisik seperti sering sakit kepala, susah tidur, atau gangguan kesehatan lainnya, mungkin ini tandanya kamu harus mulai istirahat sebelum kondisimu semakin memburuk.

Bagaimana Cara Mengatasi Burnout?

Jika kamu sudah merasakan tanda-tanda burnout, pastikan kamu segera mengambil tindakan untuk mengatasinya sebelum semakin parah dan memperburuk kondisi kesehatanmu. Berikut adalah cara mengatasi burnout yang bisa kamu coba:

Virtual Career Fair

  • Mencari waktu untuk istirahat dan relaksasi

Salah satu penyebab seseorang bisa burnout adalah karena jam istirahat yang kurang serta tidak adanya kesempatan untuk relaksasi atau bersosialisasi. Jika kamu sudah mulai merasakan tanda-tanda burnout, ambil jeda sebentar dari pekerjaanmu untuk benar-benar beristirahat.

Kamu bisa mencoba untuk memberikan dirimu istirahat dan relaksasi yang berkualitas dengan melakukan hal-hal yang senang kamu lakukan seperti menonton film, membaca buku, bertemu teman, meditasi, atau se-simple tidur dan menghindari membuka sosial media terlalu sering.

  • Menyesuaikan kecepatan bekerja

Jika kamu merupakan ingin menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin dan mulai merasakan tanda-tanda burnout, mungkin ini saatnya kamu harus bekerja sedikit lebih lambat agar kamu tidak kelelahan. Menyesuaikan kecepatan bekerja dapat membantumu dalam menentukan tugas mana yang ingin kamu selesaikan terlebih dahulu.

Seseorang yang ambis memiliki risiko burnout yang lebih besar dalam melakukan pekerjaan. Apa itu ambis? Ambis merupakan kependekan dari ambisius dan sering menjadi stereotip bagi orang yang terlalu sering bekerja dan memiliki keinginan untuk menyelesaikan banyak pekerjaan dalam satu waktu. Untuk itu, untuk seseorang yang ambis, penting untuk memiliki skala prioritas dan penyesuaian kecepatan kerja agar tidak mudah burnout.

  • Menyesuaikan ekspektasi pada diri sendiri

Dalam bekerja, ekspektasi tentunya akan selalu ada, baik dari rekan kerja maupun dari diri sendiri. Namun jika ekspektasi tersebut terlalu tinggi dan sulit untuk dicapai, seringkali kita akan merasa kecewa pada diri sendiri. 

Selain itu, ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita akan membuat kita merasa menjadi seseorang yang tidak kompeten dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Hal tersebut dapat menjadi salah satu penyebab burnout dan munculnya perasaan keputusasaan dalam diri ketika melakukan pekerjaan.

Untuk menghindari burnout, kamu dapat belajar untuk menyesuaikan ekspektasi terhadap dirimu. Jika ekspektasi tersebut datang dari diri sendiri, cobalah untuk tidak terlalu keras pada dirimu sendiri dan berikan dirimu sendiri waktu untuk tumbuh. Jika ekspektasi tersebut datang dari rekan kerja atau atasanmu, kamu dapat mencoba untuk mengomunikasikan hal tersebut dengan atasanmu dan cobalah berikan pengertian mengapa ekspektasi mereka terlalu tinggi.

  • Belajar untuk mengatakan tidak

Memiliki beban pekerjaan yang terlalu banyak dan tidak memiliki rekan kerja untuk membantu menyelesaikannya dapat membuat kita merasa kewalahan dan tentunya kelelahan. Jika hal ini berlangsung dalam waktu yang cukup panjang, ada kemungkinan kamu dapat mengalami burnout

Salah satu cara untuk bisa menghindari burnout adalah belajar untuk mengetahui kapasitas diri sendiri dan belajar untuk mengatakan tidak ketika beban pekerjaan yang ditanggung sudah cukup banyak.

Jika kamu termasuk seseorang yang ambis dan selalu ingin produktif, mungkin akan sulit untuk belajar mengatakan tidak dan menolak projek yang tidak sanggup dilakukan karena kapasitas diri sedang tidak cukup. Namun, berlatih dan membiasakan diri untuk mengetahui kapasitas diri sendiri dan mengatakan tidak akan sangat berguna untuk menghindari pola burnout yang berulang dalam pekerjaan.

  • Menjaga work-life balance

Jam kerja yang terlalu panjang dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan antara kehidupanmu dan pekerjaan. Hilangnya work-life balance ini dapat menyebabkanmu masuk ke dalam fase burnout jika terjadi dalam waktu yang cukup lama. Untuk menghindari hal tersebut, kamu dapat mencoba mencari kegiatan atau hobi di luar pekerjaan kantor seperti berolahraga atau mengikuti komunitas yang ada di sekitarmu.

Menjaga keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan dapat menjadi cara untuk meringankan beban yang kamu rasa agar tidak mudah kewalahan dalam menerima tugas baru. Menjaga work-life balance juga dapat kamu lakukan dengan menikmati waktu di luar jam kerja dengan tidak memikirkan pekerjaan atau membawa pekerjaan kantor ke rumah.

Itulah berbagai tips yang dapat kamu lakukan sebagai cara mengatasi burnout. Setelah kamu mengetahui apa itu ambis, serta mengetahui tanda-tanda burnout dan cara mengatasinya, pastikan kamu tetap menjaga keseimbangan kehidupan dan pekerjaanmu agar terus produktif secara sehat. 

Jika pola burnout-mu terus berulang dan kamu merasa tempat kerjamu yang sekarang tidak lagi sehat, segera perbarui profil dengan pengalaman serta keterampilan baru dari mengikuti berbagai pelatihan dan kursus untuk mendapatkan tempat bekerja yang lebih sehat dan agar kamu semakin dekat dengan kesuksesan karier yang diinginkan. Kunjungi juga laman Tips Karier kami untuk berbagai tips seputar cara melamar kerja, jenjang karir tertentu, cara menangani burnout, dan meningkatkan motivasi bekerja. 

Untuk akses yang lebih mudah, unduh aplikasi JobStreet di Google Play Store dan juga Apple App Store. Dengan begitu, kamu bisa melihat lowongan kerja baru langsung dari smartphone saja!

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karir, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karir. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK Asia

SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat  yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.

More from this category: Kesejahteraan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.