Sebagai pekerja, kamu berhak mendapatkan gaji pokok dari perusahaan yang sesuai standar upah di tempat kamu bekerja. Umumnya, perusahaan memberikan gaji pokok setiap bulan sebagai bentuk balas jasa atas pekerjaan yang kamu lakukan.
Namun, jumlah gaji pokok biasanya berbeda dari take home pay yang kamu terima, ya. Gaji pokok hanyalah salah satu komponen dalam take home pay.
Jadi, sebetulnya apa itu gaji pokok? Apa saja faktor yang memengaruhi gaji pokok? Bagaimana rumus dan cara menghitung gaji pokok? Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!
Gaji pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan. Umumnya, gaji pokok dibayarkan setiap bulan. Beberapa perusahaan juga menyebut gaji pokok sebagai upah minimum pokok atau base salary. Lalu, berapa gaji pokok yang diterima karyawan?
Jumlah gaji pokok masing-masing karyawan dapat berbeda. Pasalnya, gaji pokok didasarkan pada jenis pekerjaan serta kesepakatan bersama antara karyawan dan perusahaan.
Namun, berdasarkan Pasal 94 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, minimal gaji pokok adalah 75% dari total jumlah gaji pokok dan tunjangan tetap.
Dengan kata lain, jumlah gaji pokok berbeda dari tunjangan. Hal ini pun memengaruhi take home pay yang akan kamu terima tiap bulan.
Agar kamu tidak bingung, simak penjelasan tentang perbedaan gaji pokok, tunjangan, dantake home pay di bawah ini!
Untuk poin pertama, kita akan membahas perbedaan gaji pokok dan tunjangan terlebih dahulu. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, gaji pokok adalah imbalan dasar yang diberikan perusahaan kepada karyawan.
Di lain sisi, tunjangan adalah fasilitas atau tambahan pendapatan di luar gaji pokok. Jenis tunjangan pun bisa berbeda-beda di setiap perusahaan.
Ada perusahaan yang memberikan tunjangan berupa uang tunai. Ada juga perusahaan yang menyediakan tunjangan non-tunai seperti kendaraan dinas, fasilitas makan siang, atau asuransi kesehatan.
Nah, perusahaan memberikan gaji pokok secara berkala setiap periode tertentu, umumnya sebulan sekali. Beberapa jenis tunjangan juga diberikan bersamaan dengan gaji pokok tersebut.
Namun, ada pula tunjangan yang diberikan pada waktu-waktu tertentu saja. Contohnya adalah tunjangan hari raya (THR) yang baru diberikan menjelang hari raya keagamaan.
Lantas, apakah itu berarti total gaji pokok dan tunjangan akan menjadi take home pay? Ternyata tidak, lho. Perbedaan take home pay dan gaji pokok bisa kamu lihat dari rincian komponen gaji.
Take home pay adalah gaji bersih karyawan setelah mengalami pengurangan. Jadi, take home pay mencakup gaji pokok, tunjangan, bonus, atau insentif lain.
Untuk menghitung take home pay, perusahaan akan menjumlahkan seluruh komponen dalam gaji terlebih dahulu. Setelah itu, jumlahnya dikurangi biaya untuk potongan pajak, iuran BPJS, asuransi, atau cicilan kepada perusahaan. Hasil pengurangan inilah yang menghasilkan take home pay.
Sebenarnya, gaji pokok lebih dari sekadar bentuk imbalan jasa kepada karyawan. Tapi, gaji pokok juga menyimpan sejumlah fungsi bagi karyawan maupun perusahaan. Berikut beberapa di antaranya:
Dalam dunia kerja, karyawan memiliki kewajiban untuk menjalankan job desc sesuai masing-masing jabatan. Sebagai bentuk balas jasa, perusahaan wajib memberikan minimal gaji pokok kepada karyawan. Nah, gaji pokok merupakan hak karyawan yang menjadi sumber penghasilan utama mereka.
Setiap jenis tunjangan biasanya memiliki rumus perhitungan tersendiri. Nah, perhitungan tersebut umumnya didasarkan pada besaran gaji pokok. Misalnya untuk THR, karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun di perusahaan akan menerima THR sebesar satu kali gaji pokok.
Jumlah gaji pokok didasarkan pada berbagai komponen, salah satunya adalah kontribusi karyawan bagi perusahaan. Semakin baik performa kerja, biasanya akan semakin besar pula gaji pokok, tunjangan, dan benefit lainnya. Itulah kenapa jika ditanya tentang berapa gaji pokok, setiap karyawan bisa menyebut angka yang berbeda.
Gaji pokok merupakan salah satu hak karyawan yang wajib dipenuhi perusahaan. Dengan memenuhi kewajiban tersebut, perusahaan dapat menarik dan mempertahankan talenta terbaik.
Apalagi jika jumlah gaji pokoknya besar, karyawan pun akan merasa semakin diapresiasi. Nah, nominal gaji pokok ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Apa saja?
Dalam menentukan gaji, perusahaan akan mempertimbangkan berbagai faktor, mulai dari pengalaman karyawan, industri bisnis, standar biaya hidup, hingga regulasi pemerintah. Berikut adalah faktor umum yang memengaruhi gaji pokok:
Tingkat keterampilan dan pengalaman karyawan biasanya berbanding lurus dengan gaji pokok dari perusahaan. Semakin tinggi tingkat keterampilan dan jam terbangmu di dunia kerja, perusahaan kemungkinan akan memberi gaji yang lebih besar.
Apalagi, kalau kamu memiliki jabatan yang tinggi di tempat kerja. Kamu tentunya akan mendapat gaji yang lebih tinggi mengikuti tanggung jawabmu yang juga besar.
Merujuk pada Pasal 81 Angka 33 Perppu Cipta Kerja, tingkat pendidikan kini tidak lagi menjadi salah satu faktor dalam menyusun gaji pokok.
Namun, masih ada beberapa perusahaan yang menggunakan faktor tersebut. Biasanya, semakin tinggi tingkat pendidikan seorang karyawan, akan semakin besar pula gaji pokok yang akan diterimanya.
Cara menghitung gaji pokok juga kerap mempertimbangkan lokasi tempat kerja. Sebab, jumlah gaji pokok biasanya mengacu pada upah minimum kota/kabupaten (UMK) yang ditetapkan pemerintah. Sementara itu, jumlah UMK sendiri bisa berbeda-beda di tiap daerah.
Skala atau ukuran perusahaan juga dapat memengaruhi besaran gaji pokok dan upah minimum. Semakin besar skala bisnis suatu perusahaan, akan semakin tinggi pula kemampuan finansial mereka. Alhasil, mereka pun dapat memberikan gaji pokok yang lebih besar.
Setiap industri pasti memiliki standar gaji pokok yang berbeda. Misalnya, industri IT dikenal memiliki rata-rata gaji pokok yang cenderung besar. Nah, perusahaan umumnya turut mempertimbangkan standar industri dalam menentukan gaji pokok.
Umumnya, permintaan dan penawaran tenaga kerja berbanding terbalik dari jumlah gaji pokok. Saat ketersediaan tenaga kerja cenderung sedikit, biasanya perusahaan akan menawarkan gaji pokok yang tinggi untuk merekrut mereka.
Faktor biaya hidup juga memengaruhi besaran gaji pokok. Dasar penentuan faktor ketujuh ini adalah kebutuhan hidup layak (KHL). Secara garis besar, KHL adalah standar kebutuhan hidup karyawan lajang untuk hidup layak dalam sebulan. Adapun data KHL berasal dari survei Dewan Pengupahan Nasional yang rutin ditinjau setiap lima tahun sekali.
Perusahaan wajib menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Oleh sebab itu, pemberian gaji pokok wajib memenuhi regulasi nasional, baik itu Undang-Undang, peraturan kementerian, maupun peraturan pemerintah.
Baca Juga: 5 Hal Gak Penting yang Buat Gaji Cepat Habis
Sebetulnya, tidak ada rumus gaji pokok yang berlaku di Indonesia. Namun, menurut UU Ketenagakerjaan, jumlah minimal gaji pokok adalah 75% dari total gaji pokok dan tunjangan.
Jadi, seandainya total gaji yang kamu terima adalah Rp6 juta, minimal perhitungan gaji pokoknya adalah: Rp6 juta x 75% = Rp4,5 juta.
Meskipun tidak ada rumus gaji pokok, bukan berarti tidak ada perhitungan gaji karyawan bulanan atau take home pay. Untuk memperkuat pemahaman kamu, berikut adalah contoh perhitungan gaji karyawan:
Berdasarkan contoh rincian gaji karyawan di atas, perhitungan jumlah gaji bersih atau take home pay-nya adalah:
Take home pay = total pendapatan - potongan gaji
= (Rp4.500.000 + Rp500.000 + Rp500.000) - (Rp125.000 + Rp200.000)
= Rp5.500.000 - Rp325.000
= Rp5.175.000
Jadi, total gaji bersih yang akan diterima seorang karyawan dengan rincian di atas adalah sebesar Rp5.175.000 per bulan.
Setelah membaca ulasan tentang arti hingga contoh gaji pokok, kini kamu tak lagi bingung dengan hal tersebut, kan? Gaji pokok adalah imbalan dasar yang dibayarkan oleh perusahaan kepada karyawan. Biasanya, pembayaran gaji pokok dan benefit lainnya adalah setiap bulan.
Gaji pokok merupakan salah satu komponen dalam perhitungan take home pay atau gaji bersih. Bagi perusahaan, gaji pokok berfungsi sebagai dasar perhitungan tunjangan, indikator kontribusi karyawan, serta alat untuk menarik talenta terbaik.
Adapun bagi karyawan, gaji pokok adalah hak atas kinerja dan kontribusi yang mereka berikan untuk perusahaan.
Terkait besaran gaji pokok, terdapat banyak faktor yang memengaruhinya. Beberapa faktor itu adalah keterampilan dan pengalaman, tingkat pendidikan, lokasi tempat kerja, ukuran perusahaan, industri, permintaan tenaga kerja, biaya hidup, hingga peraturan pemerintah.
Mengingat pentingnya gaji pokok, jangan ragu untuk menanyakannya kepada HRD saat kamu mengikuti proses rekrutmen, ya.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Baca Juga: Haruskah Kita Jujur Ketika Menyatakan Gaji Saat Ini dan Gaji Yang Diharapkan?