(Image by Freepik)
Berkarier di beauty industry? Why not! Bagi yang tertarik bekerja di bidang tersebut, MUA adalah salah satu profesi yang bisa kamu tekuni.
Apalagi, popularitas MUA sedang naik belakangan ini. Banyak orang membutuhkan keahlian MUA untuk meningkatkan penampilan mereka di berbagai momen spesial, seperti acara pernikahan, lamaran, wisuda, dan ulang tahun.
Memangnya, kepanjangan MUA itu apa, sih? Seperti apa kerjanya, dan skill apa yang harus kamu kuasai kalau ingin berkarier sebagai MUA? Yuk, kita kenalan lebih jauh dengan apa itu MUA melalui artikel di bawah ini!
MUA adalah singkatan dari makeup artist. Mengutip MakeupArtistEDU.org, makeup artist adalah orang yang ahli mengaplikasikan bahan riasan untuk mengubah penampilan seseorang dengan tujuan kecantikan.
Seorang MUA dituntut untuk menguasai berbagai teknik merias, seperti contouring, shading, blending, dan sebagainya. Bukan hanya itu, mereka juga harus bisa memperkirakan gaya makeup seperti apa yang cocok untuk setiap orang.
Karena pekerjaannya tersebut, profesi MUA pun kerap dianggap sama dengan penata rias atau perias. Padahal, keduanya cukup berbeda, lho.
Perbedaan MUA dan perias bisa dilihat dari scope pekerjaan masing-masing. Jasa perias memiliki lingkup kerja yang lebih luas. Tidak hanya merias klien, penata rias juga menyediakan jasa dekorasi, buku tamu, bahkan hingga MC. Sementara MUA fokus merias wajah klien sesuai permintaan.
Nah, setelah mengetahui perbedaan MUA dan perias, kamu mungkin jadi penasaran tentang detail pekerjaan seorang MUA. Memangnya, seperti apa tugas dan tanggung jawab mereka?
Baca Juga: Outsourcing: Pengertian, Sistem, Jenis, dan Contohnya
Dalam menjalani pekerjaannya, seorang MUA memiliki tugasdan tanggung jawab sebagai berikut:
Tugas utama seorang makeup artist adalah merias wajah. Namun, tak sekadar merias atau mengaplikasikan make-up, seorang MUA juga harus bisa menyesuaikan riasan dengan kebutuhan setiap klien.
Sebagai contoh, make-up untuk acara pernikahan tentu akan berbeda dari make-up untuk pemotretan editorial. Tak hanya itu, MUA juga harus mampu menyesuaikan make-up dengan request klien.
Salah satu skill dasar seorang MUA yaitu mampu menyesuaikan produk make-up yang tepat untuk setiap klien. Tidak semua make-up dan riasan cocok untuk semua klien. Sebab, tiap klien memiliki tipe dan kondisi kulit wajah yang berbeda.
Karena itu, MUA harus bisa memilih produk make-up yang sesuai dengan kebutuhan kulit wajah masing-masing klien. Sebagai contoh, produk make-up berbasis minyak (oil-based) kurang cocok untuk klien yang memiliki oily skin, sehingga make-up artist harus menggunakan produk make-up lain.
Seorang MUA juga bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan seluruh alat dan produk make-up. Peralatan make-up, seperti brush dan spons, harus dibersihkan dengan teknik yang tepat secara rutin. Tujuannya untuk menghindari terjadinya breakout, iritasi, atau jerawat pada kulit klien.
Lalu, apabila ada peralatan make-up yang kondisinya sudah tidak layak, MUA juga harus segera menggantinya dengan yang baru. Tentu supaya bisa selalu memberikan hasil riasan terbaik bagi klien.
Seperti yang telah disebutkan, menjadi MUA artinya kamu harus mampu memberi make-up sesuai kebutuhan dan kondisi kulit wajah. Hal ini hanya bisa terwujud melalui komunikasi dengan klien bersangkutan.
Oleh sebab itu, seorang MUA juga bertugas melakukan komunikasi aktif dengan setiap klien. Tugas satu ini bahkan biasanya sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari-H acara, sehingga MUA bisa mempersiapkan peralatan make-up yang dibutuhkan.
MUA adalah profesi yang fokus pada riasan wajah. Itulah kenapa biasanya MUA sering bekerja sama dengan tim kreatif lain untuk meningkatkan penampilan klien.
Namun, kolaborasi ini tidak dilakukan setiap saat, melainkan tergantung kebutuhan pada acara klien. Misalnya, hair stylist dan hijab stylist ikut hadir saat menangani klien acara wisuda atau pernikahan. Juga ketika pemotretan editorial, maka kehadiran fashion stylist tidak boleh absen di lokasi.
Lantas, dengan berbagai tugas dan tanggung jawab tersebut, berapa gaji yang akan diterima oleh seorang MUA?
(Image by Freepik)
Rata-rata gaji MUA di Indonesia adalah sekitar Rp3-5 juta. Jumlahnya bergantung pada tingkat keahlian dan pengalaman yang dimiliki MUA, juga tingkat kesulitan riasan yang diminta klien.
Bahkan untuk MUA yang sudah punya jam terbang tinggi dengan portofolio mengagumkan, tarifnya dapat mencapai belasan juta rupiah untuk sekali sesi rias, lho.
Tarif tersebut biasanya ditawarkan oleh MUA yang sudah punya nama dan reputasi baik di beauty industry. Nah, untuk bisa mendapatkan gaji MUA dalam jumlah besar dan dikenal banyak orang, tentunya kamu perlu membuktikan keahlian terlebih dulu.
Baca Juga: Personal Branding: Contoh, Fungsi, dan Cara Membangunnya
Untuk meningkatkan penampilan klien secara maksimal sesuai kebutuhan, seorang MUA perlu menguasai beberapa skill berikut ini:
Bisa dibilang, makeup artist adalah “seniman” yang bekerja menggunakan peralatan make-up. Sebagai seorang seniman, MUA pun wajib memiliki kemampuan artistik di samping menguasai teknik make-up.
Dalam konteks MUA, kemampuan artistik merujuk pada kemampuan untuk menciptakan tampilan yang menarik sesuai tema atau keinginan klien.
Tak kalah penting, seorang MUA juga wajib menguasai teknik-teknik make-up, seperti contouring, shading, highlighting, dan sebagainya.
Selain kemampuan artistik dan teknik make-up, MUA juga perlu memiliki pengetahuan tentang produk. Dengan begitu, kamu bisa memilih dan menggunakan produk make-up sesuai kebutuhan klien dan tipe kulitnya.
Lengkapi juga pengetahuanmu dengan selalu update tren make-up terkini agar hasil riasan pada klien tidak terlihat jadul. Di samping itu, jika klien request tampilan make-up dengan mengikuti tren tertentu, kamu pun tidak akan bingung.
Menjadi seorang MUA artinya kamu tidak akan bekerja sendiri. Kamu harus berhadapan dengan banyak klien dengan beragam kebutuhan.
Karenanya, kamu perlu menguasai keterampilan komunikasi dan interpersonal agar bisa memahami kebutuhan tiap klien dan membuat mereka nyaman.
Menurut JD Institute of Fashion Technology, komunikasi yang baik sudah harus terbangun dari saat pertama klien menghubungi untuk menanyakan layanan, baik lewat media sosial atau telepon.
Keterampilan tersebut tidak hanya dibutuhkan saat bekerja dengan klien. Tapi juga ketika kamu berkolaborasi dengan tim kreatif lain, seperti hair stylist, hijab stylist, fotografer, videografer, dan fashion stylist.
Mayoritas MUA bekerja dengan sistem appointments atau booking. Jadi, dalam sehari, seorang MUA bisa saja menangani lebih dari satu klien. Karenanya, kamu perlu manajemen waktu yang baik supaya jadwal tidak bertabrakan.
Selain itu, klien biasanya memiliki susunan acara yang padat, sehingga sering kali MUA harus bisa merias wajah dalam waktu relatif singkat.
Di sinilah kemampuanmu untuk bekerja di bawah tekanan akan diuji. Lagi-lagi, manajemen waktu pun akan sangat dibutuhkan.
Dengan menguasai berbagai skill di atas, kamu bisa memulai jenjang karier sebagai seorang MUA. Prospek kariernya cukup beragam dan menjanjikan, lho!
Kamu bisa mengekpslor prospek jenjang karier sebagai freelance MUA hingga membangun bisnis make-up dan riasan wajah sendiri. Berikut penjelasannya.
Jalur karier inilah yang banyak dipilih para pemula MUA. Sebagai freelance MUA, kamu punya banyak fleksibilitas dalam bekerja.
Namun, tentunya kamu harus aktif mempromosikan diri untuk menarik perhatian calon klien. Semakin banyak klien yang kamu tangani, akan semakin besar pula jumlah gaji yang akan kamu dapatkan.
Bagi yang ingin bekerja sebagai MUA dengan jam kerja pasti, kamu bisa mencoba bergabung dengan salon kecantikan.
Biasanya, pihak salon juga akan memberikan gaji bulanan dengan jumlah pasti, terlepas dari jumlah klien atau pelanggan yang ditangani.
Selain bekerja di salon kecantikan, kamu juga bisa menjadi MUA untuk brand kosmetik. Keahlianmu akan dibutuhkan saat sesi pemotretan dengan model, terutama jika brand hendak meluncurkan produk baru.
Selain itu, MUA untuk brand kosmetik biasanya juga akan diminta untuk menghadiri berbagai event kecantikan dan melakukan demo riasan wajah.
Jika kamu sudah berhasil membangun reputasi yang baik sebagai MUA dan punya nama besar, tidak ada salahnya untuk membangun bisnis make-up sendiri.
Selain menyiapkan modal besar, kamu juga harus meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk melakukan riset dan pengembangan produk riasan wajah.
Jadi, apakah kamu tertarik berkarier sebagai MUA? Untuk menekuni profesi MUA, ada beberapa cara yang penting untuk kamu lakukan. Apa saja?
(Image by Freepik)
Cara menjadi MUA membutuhkan proses yang tidak singkat.
Kamu perlu menjalani pelatihan formal, membangun portofolio, menjalin networking, mempromosikan diri, hingga terus update dengan tren terbaru.
Berikut ulasan selengkapnya.
Sebetulnya, kamu tidak wajib sekolah MUA atau memiliki pendidikan di bidang kecantikan untuk bisa bekerja sebagai MUA. Namun, memang, ada beberapa klien yang prefer menggunakan jasa MUA dengan kualifikasi akademik.
Meski begitu, kemampuan artistik dan teknik make-up masih menjadi skill utama yang dibutuhkan. Jadi, kamu masih bisa berkarier sebagai MUA walaupun tidak mempunyai background pendidikan di bidang kecantikan.
Alternatif dari sekolah MUA adalah dengan mengikuti kursus dan pelatihan formal yang banyak diadakan berbagai pihak, seperti brand atau sekolah kecantikan.
Biasanya, kamu akan mendapatkan sertifikasi jika berhasil menjalani pelatihan dengan baik.
Tunjukkan keahlianmu sebagai MUA dengan membangun portofolio yang menarik. Sebagai permulaan, kamu bisa merias diri sendiri atau orang-orang terdekatmu terlebih dulu, lalu foto hasilnya dan upload ke media sosial.
Saat kamu mendapatkan klien pun, jangan lupa untuk memotret hasilnya dan mengunggahnya ke medsos sebagai portofolio.
Dengan adanya portofolio, calon klien bisa mengetahui hasil makeup-mu dan menilai kecocokan dengan preferensi mereka.
Cara menjadi MUA juga melibatkan networking dengan profesional lain, terutama di bidang kreatif. Kamu bisa rajin ikut pelatihan atau kelas make-up, bergabung dengan komunitas MUA setempat, atau menghadiri berbagai event workshop.
Dengan networking luas, kamu jadi punya peluang lebih besar untuk bekerja sama dengan sesama MUA atau tim lain seperti hair stylist dan hijab stylist.
Jangan malu mempromosikan jasamu sebagai penata rias! Selain aktif update portofolio di medsos, kamu juga bisa melakukan promosi secara offline.
Tidak ada salahnya memasang banner di depan rumah bahwa kamu menerima jasa MUA, atau mengandalkan kekuatan word of mouth untuk menyebarkan keahlianmu dalam merias wajah.
Last but not least, seorang penata rias harus terus belajar karena beauty industry seperti tata rias adalah dunia yang dinamis. Artinya, akan selalu ada tren baru yang bermunculan dalam tata rias.
Maka dari itu, teruslah belajar update dengan tren terkini dan luangkan waktu untuk mempraktikkan tren tersebut. Jadi, kamu pun tidak akan kagok saat harus mengaplikasikannya pada klien.
Kepanjangan MUA adalah makeup artist, sehingga fokus kerjanya yaitu merias wajah klien untuk meningkatkan penampilan.
Untuk menjadi seorang MUA profesional, kamu harus paham terlebih dulu berbagai teknik makeup.
Setelah itu, kamu bisa mencoba membuat portofolio dengan menjadi freelance MUA, bergabung dengan salon kecantikan, bekerja sebagai MUA brand kosmetik, dan membangun bisnis makeup sendiri jika memiliki cukup modal.
Nah, bagi yang tertarik berkarier sebagai MUA, kamu bisa mengeksplor lowongan kerja terkait di platform Jobstreet!
Jangan lupa juga kunjungi blog Jobstreet untuk mendapatkan berbagai insight menarik seputar dunia kerja, ya.
Biar aksesnya lebih mudah, download aplikasi mobile JobStreet melalui Google Play Store atau Apple App Store!
Baca Juga: 30+ Contoh Soal Tes Psikotes Kerja dan Tips Agar Lolos
Sebagai permulaan, kamu bisa merias diri sendiri atau orang-orang terdekatmu terlebih dulu, lalu foto hasilnya dan upload ke medsos seperti Instagram untuk portofolio.
Kemudian, saat sudah mendapatkan klien, potret juga hasilnya dan unggah ke akun medsos yang sama. Lakukan hal tersebut secara konsisten agar portofoliomu semakin beragam.
Untuk sukses di industri penata rias, berikut beberapa tipsnya:
Untuk mendapatkan klien sebagai penata rias, bangunlah portofolio terlebih dulu di media sosial. Tuliskan profesi tersebut pada bagian bio agar lebih mudah ditemukan calon klien.
Selain itu, kamu juga bisa promosi dari mulut ke mulut ke orang-orang terdekat.