Branding adalah upaya yang harus dilakukan perusahaan agar brand unggul dari kompetitor.
Strategi branding yang tepat dapat meningkatkan identitas brand sehingga lebih mudah dikenal audiens.
Memangnya, apa arti branding? Bagaimana manfaatnya terhadap keberlangsungan bisnis suatu brand atau perusahaan?
Yuk, kita kulik sama-sama tentang apa itu branding! Informasi ini juga cocok untuk kamu yang tertarik berkarier di bidang marketing!
Jika diartikan langsung dari bahasa Inggris, istilah branding berarti pencitraan merek.
Namun, pengertian branding lebih luas daripada sekadar pencitraan merek. Branding juga meliputi nama dagang perusahaan, produk, atau jasa yang ditawarkan.
Hal ini sebagaimana pengertian branding menurut para ahli. Salah satu pendapat yang paling terkenal diungkapkan oleh ahli marketing asal Amerika, Philip Kotler.
Menurutnya, branding adalah serangkaian nama, simbol, tanda, istilah, rancangan, atau gabungan dari semua hal tersebut. Tujuannya untuk mengidentifikasi suatu produk dan membedakannya dari kompetitor.
Kemudian, Nugroho J. Setiadi, penulis buku pemasaran menjelaskan bahwa “brand”, kata dasar branding, merupakan keseluruhan persepsi terhadap suatu merek. Persepsi tersebut dibentuk dengan cara memproses informasi dari beragam sumber.
Jadi, jika disimpulkan, pengertian branding adalah aktivitas untuk membangun dan memperkuat brand. Ini melibatkan berbagai elemen seperti simbol, warna, dan tagline yang membentuk karakteristik produk.
Sayangnya, masih banyak orang yang menganggap bahwa branding adalah sama dengan logo. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Logo adalah salah satu elemen yang membentuk identitas brand. Kalau dijabarkan lebih lanjut, berikut rincian perbedaan di antara keduanya:
Logo adalah simbol, tanda, atau lambang visual dengan makna tertentu. Bagian ini menjadi identitas suatu brand atau perusahaan. Dengan kata lain, bentuk logo fokus pada gambar visual.
Sementara itu, branding bisa dikatakan tidak memiliki bentuk pasti seperti logo. Pasalnya, branding lahir dari kombinasi berbagai elemen.
Hadir dalam bentuk visual, logo berfungsi mengkomunikasikan informasi melalui gambar simbol, tanda, atau lambang tertentu. Hampir setiap merek memiliki logo. Tujuannya untuk membuat konsumen lebih mudah mengingat merek mereka.
Adapun fungsi branding adalah membangun citra positif atau image yang kuat pada merek. Tujuannya untuk membedakan merek tersebut dari merek kompetitor.
Kalau dilihat dari unsur pembentuknya, logo sebagai gambar visual biasanya terdiri dari unsur garis, warna, bentuk, serta tipografi.
Di lain sisi, unsur pembentuk branding lebih beragam. Konsep branding melibatkan nama merek, desain kemasan, tampilan visual pada konten marketing, tagline, slogan, jingle, hingga logo itu sendiri.
Pembuatan logo dan branding bisa berjalan beriringan. Ketika perusahaan hendak menciptakan sebuah merek, proses brand pun dimulai. Perusahaan harus merancang strategi untuk menentukan image seperti apa yang ingin mereka tampilkan pada merek.
Idealnya, perusahaan mengkomunikasikan pesan tertentu melalui branding usaha mereka. Nah, strategi brand harus mampu mendukung komunikasi pesan tersebut. Hal ini akan melibatkan perancangan banyak elemen, salah satunya termasuk logo.
Logo menjadi salah satu elemen branding untuk membangun citra suatu merek. Keduanya menciptakan identitas merek agar produk atau perusahaan lebih mudah diingat masyarakat. Kemudian, secara tak langsung berujung pada meningkatnya brand awareness.
Nah, kini bisa disimpulkan bahwa logo dan branding adalah dua hal berbeda. Meski demikian, keduanya saling mendukung. Membangun Brand akan sulit dilakukan tanpa logo yang memperkuat aspek visual suatu merek.
Ada alasan kuat kenapa banyak perusahaan yang melakukan branding produk.
Aktivitas satu ini menyimpan fungsi dan tujuan yang dapat memperluas jangkauan merek yang pada akhirnya berujung pada peningkatan penjualan.
Berikut ini sejumlah alasan pentingnya menetapkan strategi branding:
Pembentukan identitas merek (brand identity) menjadi salah satu alasan di balik pentingnya branding.
Ketika kamu menyatukan berbagai elemen seperti nama merek, logo, tagline, kemasan, hingga konten visual, yang serasi dan konsisten, maka akan terbentuk identitas kuat yang melekat pada merek. Identitas inilah yang membedakan suatu merek dari merek-merek lain.
Dengan brand identity yang kuat, suatu merek akan lebih mudah diingat oleh masyarakat. Hal ini pun dapat membantu meningkatkan kesadaran merek atau brand awareness.
Brand awareness adalah kesadaran konsumen terhadap eksistensi suatu merek, terlepas dari apakah ia pernah menggunakan produk dari merek tersebut atau tidak.
Fungsi lain di balik branding produk adalah untuk memperkuat brand values. Tujuannya untuk meningkatkan nilai yang melekat pada merek.
Brand values inilah yang membuat konsumen memilih buatan merek tertentu daripada merek lainnya.
Kombinasi brand identity, brand awareness, dan brand values yang kuat dapat membangun brand image secara positif.
Brand image adalah perspektif atau penilaian konsumen terhadap suatu merek. Ketika brand memiliki image yang positif, reputasi perusahaan juga ikut meningkat. Alhasil, ini dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand tersebut.
Branding sangat penting untuk meningkatkan potensi penjualan. Ketika konsumen sudah percaya dengan suatu merek berkat image yang positif, mereka akan lebih yakin untuk membeli dari merek tersebut.
Selama reputasi perusahaan selalu memberi kualitas yang baik, konsumen pun tidak akan ragu untuk melakukan pembelian ulang. Pada akhirnya, loyalitas pelanggan dan penjualan produk akan meningkat.
Kamu pernah bertanya-tanya kenapa suatu brand menggunakan warna tertentu untuk memperkuat image mereka?
Atau kenapa ada brand lain yang memiliki tagline khusus? Hal ini ternyata berhubungan dengan psikologi konsumen.
Penggunaan elemen branding yang tepat dapat memengaruhi psikologi konsumen untuk memotivasi mereka berinteraksi dengan brand dari perusahaan.
Setiap perusahaan mungkin memiliki tujuan berbeda dalam membangun brand. Namun, yang jelas mereka akan merasakan berbagai manfaat branding berikut ini:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, aktivitas branding dapat memperkuat identitas suatu merek.
Identitas inilah yang akan membedakan merek tertentu dari merek-merek kompetitor.
Semakin kuat identitas yang melekat pada brand, perusahaan berpeluang lebih besar untuk dipilih oleh konsumen.
Melalui strategi membangun brand, kamu pun berkesempatan membentuk image suatu merek secara secara positif.
Komunikasikan nilai-nilai yang relatable dengan target konsumen kamu. Dengan begitu, konsumen akan lebih percaya kepada brand kamu sehingga tidak ragu untuk membeli produk atau jasa.
Salah satu fungsi dan tujuan branding produk adalah meningkatkan brand awareness. Saat hal ini tercapai, artinya brand berhasil dikenal lebih luas dan berhasil menjadi pengendali pasar.
Ketika konsumen baru pertama kali mendengar nama brand tersebut, dapat menjadi langkah yang baik untuk meningkatkan interaksi konsumen dengan brand.
Konsumen akan cenderung membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh brand yang sudah mereka kenal.
Ketika brand awareness meningkat dan jangkauan konsumen meluas, itu berarti merek itu juga sudah mengendalikan pasar.
Pada dasarnya, branding tidak hanya terbatas pada membangun merek suatu produk atau jasa.
Masih ada berbagai jenis branding lain yang penting untuk kamu ketahui, yaitu:
Meskipun sudah memiliki nama merek, perusahaan tetap perlu menetapkan strategi branding.
Hal ini disebut juga dengan corporate branding atau branding perusahaan.
Dengan menjalankan strategi Corporate Branding, perusahaan menunjukkan bahwa mereka menjalankan bisnis secara etis.
Perusahaan juga dinilai mampu merawat hubungan baik dengan stakeholders, baik internal maupun eksternal.
Lalu, ada pula jenis branding personal, yaitu strategi brand yang dilakukan oleh seorang individu.
Tujuan branding personal adalah membangun image yang menunjukkan kelebihan dan keunikan diri.
Dengan begitu, kamu pun bisa terlihat lebih menonjol daripada orang lain. Biasanya, jenis personal branding ini dilakukan untuk mendukung proses pencarian kerja supaya lebih dilirik oleh tim HR perusahaan. Personal branding juga seringkali dilakukan di media sosial.
Co-branding adalah strategi branding yang menggabungkan dua atau lebih merek. Biasanya dilakukan untuk menciptakan produk atau layanan baru.
Masing-masing brand akan menyumbangkan identitas mereka, seperti logo, warna, dan keahlian. Dengan begitu, akan tercipta kesatuan brand yang memiliki skema unik, dengan tanpa menghilangkan identitas masing-masing brand.
Strategi ini sudah cukup sering dilakukan di Indonesia. Contohnya adalah co-branding produk antara brand makeup lokal dan brand fast food yang sempat viral.
Jenis branding satu ini fokus pada service atau layanan yang ditawarkan kepada target konsumen. Jika dibandingkan dengan branding barang, service branding bisa dibilang lebih menantang. Hal ini karena bentuk service atau layanan tidak kasatmata.
Jadi, kamu memerlukan pemahaman mendalam tentang keunikan dan manfaat layanan perusahaan sehingga kamu bisa membentuk branding yang kuat.
Sekilas, jenis branding ini terlihat mirip dengan arti branding perusahaan. Keduanya sama-sama melakukan strategi branding untuk membentuk citra positif perusahaan.
Bedanya, employer branding biasanya dilakukan untuk menarik perhatian pencari kerja. Semakin baik branding yang dilakukan perusahaan, akan semakin banyak pula calon karyawan yang tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Ini dia jenis branding yang paling familiar di kalangan masyarakat luas. Perusahaan melakukan product branding untuk menyampaikan suatu pesan positif melalui produk mereka.
Tujuannya untuk menarik perhatian target konsumen agar membeli produk atau layanan tersebut.
Unsur-unsur branding di atas perlu kamu perhatikan untuk membangun merek yang kuat. Setelah itu, kamu bisa mulai membangun branding dengan cara-cara berikut ini:
Target audiens branding bisa didasarkan pada target pelanggan produk. Kelompok audiens seperti apa, sih, yang ingin kamu incar melalui branding produk?
Untuk itu, kamu perlu melakukan riset dan analisis target audiens. Caranya bisa dengan menyebar survei, mengadakan wawancara, focus group discussion, atau memantau audiens dari merek kompetitor.
Cari tahu kebiasaan, gaya hidup, hingga nilai-nilai yang dianut target audiens. Hal itu ditujukan agar kamu bisa mengemas branding sesuai ketertarikan mereka.
Masih ingat, kan, bahwa pengertian branding berhubungan dengan upaya pembentukan identitas brand? Nah, identitas yang kuat idealnya memiliki pesan yang kuat juga.
Tuliskan pesan atau misi yang ingin kamu bawa melalui branding, seperti untuk melestarikan lingkungan atau meningkatkan eksistensi merek lokal.
Kamu bisa mencantumkan misi tersebut di berbagai channel marketing, seperti website, media sosial, hingga kemasan produk.
Berdasarkan misi yang telah ditentukan, identifikasi nilai unik, ciri khas, dan manfaat dari merek yang kamu bangun.
Hal ini akan menjadi keunggulan tersendiri yang dapat membedakan brand kamu dari para kompetitor.
Perkuat branding usaha kamu dengan aset visual yang eye-catching. Aset visual biasanya meliputi logo, palette warna, font, hingga tipografi.
Pastikan aset tampilan visual mampu mengkomunikasikan misi dan pesan yang ingin kamu sampaikan.
Selain menggunakan aset visual, sampaikan pula pesan branding melalui brand voice yang tepat. Supaya pesan tersampaikan secara optimal, sesuaikan brand voice dengan target audiens.
Kamu bisa menggunakan brand voice yang kasual jika target audiensmu berasal dari kalangan milenial dan Gen Z.
Manfaat dan fungsi branding hanya bisa kamu dapatkan secara maksimal apabila implementasinya konsisten. Artinya, lakukan strategi branding pada setiap aspek, mulai dari kemasan produk, konten marketing di media sosial, website, hingga event.
Di samping itu, perhatikan pula channel marketing yang kamu gunakan untuk membangun branding. Ingat, setiap channel punya karakteristik berbeda sehingga membutuhkan treatment yang berbeda pula.
Untuk membangun branding yang kuat, kamu tidak bisa hanya mengandalkan satu atau dua channel marketing.
Artinya, kamu juga perlu strategi branding untuk tiap channel. Jangan khawatir, kamu bisa intip caranya di bawah ini!
Dengan memiliki website, brand kamu akan terlihat lebih kredibel di mata target audiens. Melalui platform inilah mereka bisa mengenal brand secara mendalam.
Oleh sebab itu, buatlah website dengan aset visual yang sejalan dengan branding. Imbangi juga dengan konten teks yang ditulis dalam brand voice tertentu.
Terapkan search engine optimization (SEO) agar website-mu mudah ditemukan di halaman pencarian.
Sesuaikan pemilihan media sosial dengan audiens yang kamu targetkan.
Contohnya, jika target audiens kamu adalah Gen Z, Instagram dan TikTok merupakan pilihan yang tepat. Tidak melulu hard-selling, buatlah konten yang relatable dengan target audiens. Sesuaikan dengan style ala brand kamu sendiri agar branding tetap berjalan.
Kalau produk yang kamu jual berupa barang, manfaatkan kemasan produk sebagai media branding.
Gunakan aspek-aspek visual yang sejalan dengan branding kamu, mulai dari color palette, pemilihan font, gambar, logo, hingga tipografi.
Iklan merupakan cara yang untuk meningkatkan promosi dan daya tarik produk. Selain itu, iklan juga bisa kamu manfaatkan untuk branding, baik iklan di media konvensional maupun digital.
Kuncinya adalah menerapkan story-telling yang memiliki pesan relatable dengan target audiens kamu.
Dalam proses penjualan, mungkin ada beberapa konsumen yang menghubungi customer service. Mereka akan menanyakan produk atau menyampaikan komplain.
Pastikan kamu memberikan respons cepat dan baik kepada konsumen, baik untuk yang menghubungi kamu via telepon, media sosial, hingga email.
Lalu, berikan tanggapan dengan sopan. Hal ini tidak hanya meningkatkan loyalitas pelanggan, tapi juga meningkatkan citra positif brand.
Ketika membahas apa arti branding, sulit untuk tidak menyinggung tentang cara membangunnya.
Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa prosesnya cukup menantang. Karenanya, perhatikan beberapa tips berikut ini supaya lebih mudah melakukan branding!
Kamu tentu tidak mau brand yang kamu bangun terlihat seperti robot, kan? Maka dari itu, usahakan untuk memperlakukan branding layaknya manusia sejak awal.
Sebagai tips, kamu bisa membuat persona merek. Jika brand kamu adalah seorang manusia, akan seperti apa sifatnya? Apa warna favoritnya? Bagaimana gaya hidup dan cara ia berkomunikasi? Media sosial apa yang ia gunakan?
Hal tersebut membantu membentuk identitas brand yang humanis dan dekat dengan target audiens.
Konsistensi adalah kunci penting branding kuat. Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga konsistensi branding.
Sebagai contoh, gunakan color palette yang sama di seluruh konten marketing, terapkan brand voice, rutin posting konten, serta selalu menjaga kualitas produk dan layanan.
Branding yang kuat mustahil dicapai tanpa adanya strategi. Untuk itu, mulailah pembangunan branding dengan menyusun strategi terlebih dulu. Sesuaikan strategi tersebut dengan target audiens yang telah ditentukan.
Agar lebih mudah mengikuti strategi yang dirancang, kamu bisa membuat brand guideline. Jadi, ketika kamu harus membuat campaign baru, pengemasannya akan tetap konsisten dengan branding.
Dalam membangun branding, wajar kalau kamu mencari inspirasi dari cara kompetitor membangun merek. Namun, hindari meniru inspirasi tersebut ke dalam branding kamu.
Hal ini tidak hanya membuat merek kamu jadi terlihat sama dengan merek lain, tapi juga dapat berisiko terkena isu plagiarisme.
Lalu, seperti apa contoh branding yang sukses? Yuk, simak beberapa contoh strategi branding yang berhasil berikut ini:
Branding adalah ilmu yang dinamis sehingga akan terus berkembang mengikuti zaman. Jadi, pastikan kamu selalu update dengan tren terkini agar strategi branding yang akan kamu susun sesuai dengan keadaan dan tentunya tepat sasaran.
Kunci dari berhasilnya strategi branding adalah kreatif. Ketahui lanskap industri saat ini sehingga kamu dapat menonjolkan keunikan merekmu.
Selanjutnya, pastikan konsisten untuk menerapkannya di berbagai channel pemasaran yang dimiliki.
Dalam dunia kerja profesional, branding erat kaitannya dengan marketing. Ada banyak pilihan karir dalam dunia marketing mulai dari brand marketing, product marketing, digital marketing, hingga content marketing.
Turunan dari berbagai jenis pekerjaan di bidang marketing itu juga beragam. Sebagai contoh, ada profesi content writer, copywriter, social media specialist, hingga graphic designer, yang masuk dalam lingkup digital marketing atau content marketing.
Tertarik bekerja di dunia marketing dan menerapkan strategi branding? Kamu bisa memanfaatkan situs atau aplikasi Jobstreet by SEEK untuk menemukan berbagai lowongan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlian kamu.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Apa itu branding?
Branding adalah aktivitas membangun dan memperkuat brand yang melibatkan berbagai elemen seperti simbol, warna, dan tagline untuk membentuk identitas merek.
Mengapa branding penting?
Branding penting dilakukan perusahaan karena memiliki fungsi berikut:
- Mengembangkan brand identity yang kokoh
- Meningkatkan brand awareness
- Memperkuat brand values
- Membangun brand image
- Mendukung peningkatan penjualan
- Memengaruhi psikologi dan benak konsumen.
Apa tujuan branding?
Tujuan branding adalah sebagai berikut:
- Membedakan diri dari kompetitor
- Memperkuat kepercayaan dan loyalitas pelanggan
- Memperluas pangsa pasar
- Menahan gejolak pasar.
Apa saja isi branding?
Isi branding pada umumnya mencakup hal-hal berikut:
- Brand positioning
- Brand identity
- Brand targeting
- Brand promise
- Brand voice
- Brand value.
Bagaimana cara membangun branding?
Secara garis besar, cara membangun branding adalah sebagai berikut:
- Tentukan target audiens
- Buat pernyataan misi merek
- Definisikan nilai unik, ciri, dan manfaat merek
- Buat aset visual
- Temukan brand voice
- Implementasi branding dalam setiap kegiatan.
Apa perbedaan logo dengan branding?
Logo adalah simbol, tanda, atau lambang visual dengan makna tertentu. Logo merupakan salah satu aspek penting yang membentuk identitas brand untuk mendukung strategi branding. Dengan kata lain, branding membutuhkan logo untuk memperkuat identitas merek.