Screening adalah salah satu tahapan dalam melamar pekerjaan di perusahaan. Jika surat lamaran (cover letter) dan curriculum vitae (CV) yang kamu kirim cocok dengan kebutuhan perusahaan, kamu akan menghadapi screening test.
Meskipun masih dalam tahap awal rekrutmen, screening test adalah proses yang sangat penting karena bakal menentukan kelanjutan langkahmu.
Maka dari itu, kamu perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa lolos screening interview.
Kamu bisa memulai persiapan dengan membaca seluk-beluk tentang apa itu screening test, mulai dari tahapan, hingga pertanyaan apa saja yang akan kamu dapatkan.
Yuk, cari tahu informasi lengkap seputar screening interview dalam artikel ini!
Ketika kamu mengirim CV untuk melamar kerja, pihak HRD akan menerima dan menilai lamaran tersebut.
Apabila pengalaman dan kompetensi kamu sesuai dengan kualifikasi, HRD akan menghubungi kamu untuk menanyakan beberapa hal. Tahap inilah yang disebut screening interview atau initial interview.
Jadi, screening interview adalah wawancara singkat sebelum interview user untuk mengevaluasi kandidat apakah memenuhi persyaratan dan kriteria yang dibutuhkan perusahaan atau tidak.
Screening interview biasanya dilakukan melalui panggilan telepon, video, atau kuesioner dalam waktu 15-30 menit.
Menurut Academy to Innovate HR, screening interview lebih fokus membahas kualifikasi, pengalaman, keterampilan, ekspektasi gaji, dan minat kandidat terhadap pekerjaan.
Tujuannya adalah untuk memastikan kecocokan antara kandidat dengan syarat dan kualifikasi yang diharapkan perusahaan.
Screening interview yang dilakukan oleh HRD memiliki fungsi krusial terhadap performa kerja perusahaan. Memangnya, apa saja fungsi dari screening interview? Berikut penjelasannya:
Kondisi kerja sangat dipengaruhi oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya. Jika setiap karyawan bersikap baik dan menghargai satu sama lain, kondisi kerja yang aman, nyaman, dan kondusif pun bisa terwujud.
Karena itu, perusahaan perlu memastikan calon karyawan memiliki track record yang baik. Maksudnya, kandidat harus memiliki kepribadian yang baik, dapat dipercaya, dan tidak pernah terlibat dalam kasus berbahaya.
Nah, tahap screening kerja adalah cara yang dilakukan pihak HR perusahaan untuk melakukan penilaian tersebut. Dengan kondisi kerja yang baik, reputasi perusahaan pun juga akan positif.
Berdasarkan jawaban dari para kandidat saat screening interview, HRD dapat menilai kepribadian calon karyawan dan kesesuaian profil mereka dengan kebutuhan perusahaan.
Hal ini dapat membuat proses rekrutmen jadi lebih efisien dan perusahaan jadi bisa memilih kandidat terbaik yang benar-benar memenuhi kriteria.
Tahap screening adalah proses penting untuk merekrut SDM terbaik. Sebab, karyawan yang kompeten menjadi investasi penting dalam proses mewujudkan kesuksesan perusahaan.
Dalam proses screening interview, pihak HRD akan melakukan verifikasi atas pengalaman kerja dan informasi lain yang dicantumkan kandidat pada CV.
Dengan begitu, perusahaan bisa mengetahui apakah hal-hal yang tertulis dalam CV sudah benar atau tidak. Karyawan yang kompeten dan punya kepribadian baik tentunya akan meningkatkan kinerja perusahaan.
Baca Juga: Tips Lolos Tes CPNS hingga Alur Seleksinya, Lengkap!
Setiap perusahaan bisa jadi memiliki tahapan screening karyawan yang berbeda, tergantung kepada kebutuhan. Namun umumnya, proses screening dalam pekerjaan melibatkan sejumlah tahapan berikut ini:
Proses screening kandidat diawali dengan evaluasi CV. Saat ini, banyak HRD yang melakukan hal tersebut menggunakan software Applicant Tracking System (ATS) Namun, ada juga yang masih mengecek CV secara manual.
Meski begitu, aspek-aspek penilaian tentu tetap sama. Biasanya, HRD akan memerhatikan pengalaman kerja, pencapaian yang pernah diraih, latar belakang pendidikan, hingga skill yang relevan.
Tak kalah penting, pihak HRD juga akan mempertimbangkan perjalanan karier pelamar kerja.
Untuk itu, tuliskan hal tersebut secara ringkas pada surat lamaran atau cover letter. Sesuaikan isinya dengan posisi kerja yang kamu lamar untuk meningkatkan peluang lolos rekrutmen.
Selain CV dan cover letter, ada dokumen lain yang akan diverifikasi oleh pihak HR. Jenis dokumen ini beragam, tergantung kualifikasi yang ditetapkan perusahaan.
Beberapa contohnya adalah fotokopi KTP, ijazah, transkrip nilai, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), dan sertifikat.
Dengan mengecek dokumen-dokumen tersebut, perusahaan bisa memastikan kredensial kandidat untuk menghindari adanya pemalsuan berkas.
Tahap berikutnya dalam tes screening adalah penetapan kriteria. HRD akan menentukan syarat dan kriteria yang harus dipenuhi oleh pelamar kerja.
Biasanya, HR bekerja sama dengan departemen terkait agar nantinya kandidat terbaik benar-benar memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan posisi kerja.
Misalnya, jika perusahaan membuka lowongan kerja Social Media Officer, HRD akan berdiskusi dengan departemen Digital Marketing untuk menentukan syarat dan kriteria screening karyawan yang tepat.
Tidak semua perusahaan melakukan screening media sosial kandidat. Namun, melalui screening akun media sosial, pihak HRD bisa menilai karakter pelamar kerja dan apakah mereka cukup bijak dalam menggunakan media sosial.
Soalnya, sudah ada banyak kasus calon karyawan gagal lolos rekrutmen atau bahkan dipecat karena berperilaku buruk di media sosial. Contohnya seperti ketahuan mengumpat mantan atasan, bersikap rasis dan sexist, hingga membocorkan rahasia perusahaan.
Maka dari itu, pastikan kamu selalu berhati-hati setiap berkomentar dan meng-upload konten. Jangan sampai konten tersebut jadi bumerang buat diri sendiri saat screening.
Pada tahap inilah biasanya wawancara dengan HRD dilakukan. Jika kamu lolos CV screening, berkas-berkas, dan media sosial, HRD perusahaan akan menghubungimu melalui telepon atau panggilan video.
Namun, ada juga perusahaan yang lebih suka bertemu langsung untuk screening interview, apalagi kalau kamu tinggal di kota yang sama dengan lokasi kantor perusahaan.
Tahap terakhir dalam proses screening adalah pemilihan kandidat. Berdasarkan hasil screening dokumen, media sosial, dan interview saat mencari karyawan, pihak HRD akan mencocokkannya dengan kriteria yang telah ditentukan.
Biasanya, HRD akan memilih beberapa kandidat yang paling memenuhi kriteria untuk lanjut ke tahap rekrutmen selanjutnya.
Lalu, bagaimana supaya lolos proses screening interview? Tentunya, kamu harus menjawab setiap pertanyaan dengan baik dan lancar. Memangnya, apa saja pertanyaan yang sering muncul saat screening interview?
Seperti yang telah disebutkan, screening interview adalah tahap rekrutmen awal yang dilakukan oleh HRD. Jadi, mayoritas pertanyaan yang diajukan pun tidak bersifat teknis.
Melansir Robert Half, topik pertanyaan screening interview berkutat pada:
Saat screening interview, HRD akan mengulik tentang informasi dasar serta latar belakang kamu. Tujuannya untuk menilai apakah latar belakang kamu cocok dengan posisi yang dilamar.
Sebagai gambaran, berikut sejumlah pertanyaan yang biasanya akan ditanyakan rekruter saat proses screening interview:
Pertanyaan lain yang biasanya akan diajukan saat initial interview adalah seputar gaji. Melalui pertanyaan ini, HRD ingin mengetahui ekspektasi gaji yang kamu harapkan dari perusahaan.
Kira-kira seperti ini pertanyaan yang mungkin akan kamu terima:
Supaya tidak bingung menjawab, kamu bisa melakukan riset sebelum menghadapi screening interview. Kamu bisa mencari informasi soal rata-rata gaji untuk posisi yang kamu lamar atau, sehingga kamu dapat menjawab pertanyaan menggunakan data.
Tahap screening adalah kesempatan bagi HRD untuk mengenal kandidat dengan lebih baik, termasuk dalam hal ketertarikan mereka terhadap posisi kerja yang dilamar.
Di mata perekrut, kandidat yang mempunyai minat dan passion tinggi terhadap sebuah pekerjaan tentu akan terlihat lebih menarik.
Untuk mengetahui hal tersebut, biasanya perekrut akan menanyakan hal-hal seperti berikut:
Jadi, agar perekrut tertarik dengan kamu, tunjukkan passion dan antusiasme kamu terhadap bidang pekerjaan yang dilamar. Namun, pastikan kamu memang benar-benar menyukai posisi kerja tersebut, ya.
Kalau kamu hanya berpura-pura dan ternyata kamu tidak menyenangi pekerjaan tersebut, ke depannya kamu akan kesulitan sendiri jika ternyata kamu diterima.
Bukan tidak mungkin pertanyaan mengenai profil perusahaan juga muncul saat screening interview. Tujuannya pertanyaan itu adalah untuk melihat seberapa jauh kamu mengenal calon tempat kerja.
Sebelum interview, pastikan kamu mempelajari profil perusahaan agar nanti bisa menjawab berbagai pertanyaan seperti berikut ini:
Meskipun sebelumnya telah melakukan screening test terhadap CV, HRD akan tetap mengajukan pertanyaan tentang isi CV kamu saat screening interview.
Mereka ingin mendengar bagaimana kamu mengasah dan memanggunakan skill pada CV untuk menyelesaikan pekerjaanmu.
Karenanya, review kembali CV-mu sebelum interview agar nanti tidak bingung. Untuk jenis pertanyaan satu ini, biasanya perekrut akan menanyakan hal-hal berikut:
Setelah tahap interview, bukan berarti proses screening selesai. Ada beberapa hal penting yang perlu kamu lakukan untuk meningkatkan peluang lolos rekrutmen dan mendapatkan pekerjaan. Apa saja?
Umumnya, tahap terakhir dalam proses screening test adalah interview antara HRD dan kandidat. Nah, sebaiknya kamu tidak berdiam diri setelah menjalani screening interview.
Lakukan hal-hal berikut ini agar kamu punya peluang lebih besar untuk lolos ke tahap screening karyawan selanjutnya:
Pada akhir sesi screening interview, biasanya HRD akan menjelaskan tentang tahap selanjutnya dalam proses rekrutmen. Jika mereka tidak memberikan penjelasan, kamu berhak untuk menanyakannya.
Tiap perusahaan tentu memiliki kebijakan yang berbeda. Ada yang memberikan tes untuk dikerjakan kandidat, tapi ada juga yang langsung meminta kamu untuk menunggu pengumuman hasil screening interview.
Maka dari itu, perhatikan baik-baik petunjuk yang disampaikan oleh perekrut dan jalankan dengan baik. Jangan ragu untuk bertanya jika kamu merasa tidak yakin dengan instruksi tertentu.
Tes screening adalah proses rekrutmen yang berjalan dua arah. Di satu sisi, perusahaan membutuhkan kamu untuk mengisi posisi kerja tertentu. Namun di sisi lain, Kamu juga membutuhkan pekerjaan baru.
Maka, jangan lupa ucapkan terima kasih setelah interview kepada tim perekrut. Lakukan pada akhir sesi sebelum keluar ruangan atau menutup sambungan telepon dengan HR perusahaan. Kamu juga bisa mengirim ucapan terima kasih melalui e-mail.
Melansir Business News Daily, ucapan terima kasih setelah interview adalah salah satu etika dan bukti profesionalisme yang baik.
Sikap ini juga memungkinkan kamu untuk mengekspresikan minat pada posisi yang dilamar, apresiasi atas kesempatan wawancara, dan menunjukkan bahwa kamu adalah pendengar yang baik.
Sebagai kandidat karyawan, tentu kamu ingin lolos ke tahap selanjutnya setelah screening interview. Namun, tidak ada yang tahu pasti kapan pihak HRD akan mengundang kamu untuk mengikuti tahap screening karyawan berikutnya.
Maka dari itu, kamu harus selalu mempersiapkan diri dengan baik selama masa menunggu pengumuman. Misalnya, kamu bisa memperbanyak pengetahuan tentang bidang kerja yang kamu lamar atau riset lebih banyak tentang perusahaan.
Jadi, apabila tim perekrut tiba-tiba menghubungi kamu untuk user interview, kamu pun tidak akan merasa bingung.
Itulah penjelasan lengkap tentang screening interview, mulai dari fungsi, tahapan, pertanyaan yang umum diajukan, hingga hal-hal yang perlu kamu lakukan setelah screening interview.
Screening artinya tahap penyaringan awal yang harus kamu lalui agar bisa lolos ke tahap rekrutmen selanjutnya.
Untuk memperbesar peluang lolos screening interview, kamu harus melakukan riset terkait perusahaan tujuan mulai dari budaya kerjanya hingga profil.
Selain itu, kamu juga harus melakukan riset soal pekerjaan yang kamu lamar. Pasalnya, screening interview juga menjadi alat bagi HRD untuk mengukur kompetensi kandidat.
Terakhir, jangan lupa juga untuk terus berlatih menjawab pertanyaan, ya! Kamu bisa menggunakan alat simulasi wawancara Jobstreet sebelum menghadapi screening interview.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Baca Juga: Etika dalam Wawancara Kerja dan Hal yang Tidak Perlu Dilakukan