Kamu ingin karimu berkembang? Yuk, kita belajar public speaking! Skill satu ini bisa memberimu banyak manfaat di pekerjaan, lho.
Public speaking yang baik akan membantumu menyampaikan ide dengan lancar, meningkatkan rasa percaya diri, sampai menumbuhkan leadership!
Pasalnya, skill public speaking atau berbicara di depan publik lebih dari sekadar kemampuan berbicara. Kamu harus memastikan bahwa audiens paham akan pesan yang kamu sampaikan.
Jadi, sebetulnya public speaking artinya apa? Yuk, kita kulik bareng-bareng dalam artikel ini!
Arti public speaking adalah sebuah aktivitas, tindakan, atau keterampilan berbicara untuk menyampaikan suatu pesan kepada banyak orang dengan cara yang mudah dipahami.
Dalam dunia kerja, soft skill satu ini sangat dibutuhkan untuk banyak hal, seperti pitching di hadapan klien, membahas materi bersama tim, menyajikan proposal di hadapan investor, atau sekadar mengutarakan ide saat meeting bulanan.
Nah, agar bisa menyampaikan pesan yang mudah dipahami audiens, terdapat sejumlah metode yang dapat kamu kuasai. Ada apa saja, sih?
Jika disingkat, pengertian public speaking adalah kemampuan berbicara di depan khalayak dengan cara yang mudah dipahami. Dalam pelaksanaannya, kamu bisa menggunakan berbagai metode berikut ini:
Apabila dilihat secara teoritis, istilah “impromptu” mempunyai arti “dibuat di tempat”.
Dalam konteks public speaking, metode impromptu merujuk pada bicara di depan publik yang dilakukan secara mendadak atau langsung.
Jadi, pembicara tidak menyiapkan naskah tertulis dulu sebelumnya. Mereka menyampaikan materi dari gagasan yang muncul secara spontan.
Alhasil, materi public speaking pada metode impromptu kerap menunjukkan pikiran dan perasaan sebenarnya dari pembicara.
Namun, biasanya metode satu ini menghasilkan gagasan dan kesimpulan yang kurang sistematis karena pembicara tidak punya persiapan matang.
Itulah kenapa metode impromptu kurang disarankan untuk kamu yang masih pemula dalam berbicara di depan publik.
Sebaliknya, metode naskah adalah berbicara di depan publik dengan membaca teks yang sudah disiapkan sebelumnya.
Umumnya, cara public speaking seperti ini dilakukan oleh para pejabat negara atau siapapun yang menyampaikan sambutan di acara formal.
Dengan adanya naskah, pembicara bisa meminimalisir kesalahan sehingga lebih lancar berbicara.
Namun, biasanya metode public speaking satu ini kurang melibatkan interaksi dengan audiens sehingga cenderung terlihat kaku.
Metode public speaking lainnya adalah hafalan atau memoriter. Sesuai dengan namanya, metode hafalan adalah teknik bicara di depan audiens dengan cara menghafal naskah yang telah disiapkan.
Artinya, metode hafalan benar-benar mengandalkan kemampuan ingatan. Ketika tampil di depan publik, pembicara tidak lagi membawa naskah, tapi menyampaikan pesan sesuai teks yang telah dihafalkan.
Ketika menerapkan teknik public speaking satu ini, pembicara dituntut untuk menguasai seluruh susunan bahasa, gagasan, dan ide yang tertulis dalam naskah.
Itulah kenapa metode hafalan cenderung lebih cocok untuk kamu yang punya daya ingat tinggi, serta lebih pas untuk topik berbicara di depan publik yang simpel dan menarik.
Dari seluruh cara public speaking yang tersedia, metode extempore yang paling dianjurkan untuk pembicara.
Pasalnya, metode satu ini menggunakan naskah yang hanya berisi outline dan beberapa pokok penunjang.
Outline dan pokok-pokok penunjang tersebut menjadi pedoman bagi pembicara untuk menyusun gagasan dalam pikiran sebelum disampaikan ke audiens.
Dengan begitu, materi pidato yang disampaikan akan lebih terpola sehingga membantu mengurangi kesalahan.
Terlepas dari metode yang kamu gunakan, aktivitas bicara di depan publik idealnya melibatkan sejumlah komponen penting.
Seluruh komponen ini saling bekerja sama untuk membantu menyampaikan pesan kepada audiens.
Terdapat tujuh komponen penting dalam meningkatkan kemampuan bicara di depan publik. Tujuh komponen itu adalah pembicara, pesan, audiens, saluran yang dipakai, hambatan, feedback, hingga konteks.
Yuk, cari tahu masing-masing detailnya di bawah ini!
Pembicara adalah sosok yang menyampaikan pesan atau pidato. Namun, tugas pembicara sebetulnya lebih dari itu.
Agar public speaking bagus, seorang pembicara perlu melakukan beberapa hal berikut ini:
Bahkan, beberapa sesi pidato juga mengharuskan pembicara untuk menjawab pertanyaan saat sesi Q&A.
Komponen pesan merujuk pada seluruh informasi yang disampaikan pembicara kepada audiens, baik yang bersifat verbal maupun non-verbal.
Umumnya, komponen pesan verbal terdiri dari konten, style, dan struktur.
Konten merupakan topik yang disampaikan oleh pembicara. Di lain sisi, style adalah gaya penyampaian public speaking.
Adapun struktur merupakan cara pembicara dalam menyampaikan pesan secara terstruktur.
Cara atau teknik public speaking yang baik juga wajib memperhatikan komponen penonton atau pendengar.
Sebelum menyampaikan pidato, kenali dulu audiens yang akan mendengarkan kamu, berapa jumlahnya, rentang usia, jenis kelamin, dan sebagainya.
Kemudian, susunlah materi public speaking sesuai profil audiens tersebut. Alhasil, materi kamu bisa relevan dengan audiens sehingga mereka akan tertarik untuk menyimak pidato kamu sampai selesai.
Komponen lain yang tak kalah penting dalam public speaking adalah channel. Secara garis besar, channel adalah saluran komunikasi yang kamu pakai untuk menyampaikan pesan.
Secara umum, channel untuk bicara di depan publik terdiri dari saluran visual, nonverbal, dan auditory (pendengaran).
Contoh saluran visual adalah grafik, diagram, tabel, foto, atau video. Adapun contoh saluran non-verbal bisa berupa ekspresi wajah, gestur, postur tubuh, dan pergerakan tubuh.
Di lain sisi, saluran auditory bisa berbentuk variasi volume suara, intonasi, serta material audio.
Dalam konteks public speaking, hambatan atau noise mengacu pada semua hal yang bisa mengganggu audiens dalam memahami pesan dari pembicara.
Hambatan ini bisa berasal dari eksternal maupun internal.
Contoh hambatan eksternal adalah adanya suara konstruksi bangunan dari luar ruangan hingga mengganggu kualitas output suara pembicara.
Sedangkan contoh hambatan internal adalah adanya perbedaan budaya antara audiens dan pembicara, sehingga pesan sulit dimengerti.
Bagaimana cara untuk tahu bahwa kamu telah melakukan public speaking yang baik? Kamu bisa memperhatikan feedback yang diberikan audiens. Feedback ini bisa berupa verbal maupun nonverbal.
Misalnya, saat menyampaikan jokes, audiens kamu menanggapinya dengan tertawa. Artinya, tujuan dari jokes tersebut berhasil disampaikan.
Komponen konteks merujuk pada situasi atau lingkungan di mana kamu menyampaikan public speaking.
Idealnya, pesan yang kamu sampaikan akan lebih efektif diterima audiens apabila situasinya tenang dan bebas noise. Karena itu, lakukan persiapan untuk memastikan tempat pidato kamu benar-benar kondusif.
Dengan memperhatikan seluruh komponen tersebut, ditambah dengan penerapan metode yang tepat, kamu pun bisa mendapatkan manfaat maksimal dari bicara di depan publik.
Setelah mengetahui apa itu public speaking, terbukti bahwa aktivitas satu ini lebih dari sekadar kemampuan berbicara di depan audiens.
Ada persiapan khusus yang perlu kamu lakukan supaya audiens bisa memahami pesan dengan baik. Di sisi lain, kamu juga akan merasakan berbagai manfaat berikut:
Berbicara di depan publik adalah suatu hal yang tidak mudah. Apalagi, kamu baru pertama kali melakukannya.
Kamu mungkin akan merasa malu saat bicara di depan publik untuk pertama kalinya.
Namun, dengan terus berlatih meningkatkan kemampuan bicara di depan publik, kamu akan lebih percaya diri dan semakin nyaman untuk tampil di depan publik.
Kamu harus terus berlatih karena skill public speaking bisa membantu menunjang karier kamu.
Sebagai contoh, kamu ditugaskan oleh perusahaan untuk presentasi di depan klien atau investor.
Nah, kamu tentu akan lebih mudah menghadapi presentasi itu jika sudah menguasai public speaking.
Kenapa kemampuan bicara di depan publik dibutuhkan di dalam pekerjaan? Soalnya, ada banyak contoh public speaking yang kemungkinan besar akan kamu lakukan di dunia kerja.
Apalagi, kalau kamu merupakan seorang manajer atau team lead. Kamu pasti akan lebih sering berbicara di depan tim, misalnya saat presentasi materi baru atau meeting mingguan.
Dengan public speaking yang baik, kamu pasti bisa belajar mengontrol diri untuk menyampaikan informasi secara jelas dan tegas.
Hal ini dapat membantu kamu dalam mengembangkan keahlian leadership.
Ketika sedang meeting atau diskusi di kantor, terkadang kamu merasa ragu atau tidak percaya diri untuk menyampaikan pendapat.
Atasi masalah tersebut dengan cara melatih public speaking, misalnya dengan belajar berbicara di depan cermin.
Ternyata, kemampuan berbicara di depan umum dapat menjadi salah satu cara terbaik untuk mengemukakan pendapat.
Dengan keterampilan berbicara di depan umum, kamu akan semakin menonjol di dunia kerja. Ketika kamu menyampaikan ide saat meeting atau mengajukan diri untuk presentasi, kamu akan dinilai sebagai sosok yang berani, profesional, aktif, dan kritis.
Kualitas diri seperti ini bisa membantumu untuk meningkatkan jenjang karier.
Manfaat public speaking juga bisa kamu rasakan melalui meningkatnya kemampuan berpikir kritis.
Ketika menyusun pidato, kamu harus berpikir secara cermat untuk melakukan riset topik dan audiens, menulis kalimat secara terstruktur, hingga menemukan cara terbaik untuk menyesuaikan materi dengan kebutuhan audiens.
Secara tidak langsung, arti public speaking bukan hanya menyampaikan pesan kepada audiens, tapi juga meyakinkan mereka untuk melakukan aksi tertentu.
Misalnya, kalau kamu berpidato tentang bahaya konsumsi gula berlebih, sebetulnya kamu juga mengajak mereka untuk mengurangi asupan gula.
Itulah kenapa dengan menguasai kemampuan bicara di depan publik, lambat laun kamu juga akan lebih persuasif sehingga dapat memotivasi orang untuk melakukan suatu tindakan.
Selain memberikan manfaat untuk diri sendiri dan masa depan karier, bicara di depan publik juga memiliki tujuan.
Tujuan tersebut biasanya disesuaikan dengan tujuan sang pembicara dalam menyampaikan pesan. Apa saja tujuan yang dimaksud? Berikut penjelasannya:
Lewat public speaking yang baik, seseorang bisa memberikan motivasi atau dorongan semangat kepada audiens.
Salah satu contoh public speaking dengan tujuan seperti ini adalah acara training motivasi kerja. Kalau di dunia profesional, contohnya adalah seorang atasan yang memberi semangat dan motivasi kepada anggota timnya.
Ternyata, penyampaian informasi menjadi tujuan paling mendasar saat orang-orang berbicara di depan publik. Tipe informasinya pun macam-macam, mulai dari berita terkini, ilmu pengetahuan, hingga hasil sebuah riset.
Seorang pembicara dinilai berhasil menyampaikan informasi saat bicara di depan publik apabila audiens mampu memahami informasi tersebut dan menerapkannya dengan baik.
Pentingnya public speaking ternyata juga bisa dirasakan untuk mengontrol situasi tertentu. Tujuan satu ini biasanya diterapkan untuk mengubah situasi sesuai yang diharapkan.
Misalnya jika suatu acara cenderung terasa sepi, pembicara bisa berbicara di depan publik untuk menghidupkan suasana.
Contoh lain adalah ketika audiens tampak sibuk sendiri. Pembicara dapat melontarkan jokes untuk mengambil kembali perhatian audiens.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu manfaat berbicara di depan publik adalah meningkatkan keterampilan persuasi.
Dengan kata lain, kamu bisa memengaruhi perilaku atau pola pikir audiens dengan berbicara di depan publik. Saat tujuan ini tercapai, artinya kamu sudah berhasil menyampaikan informasi secara efektif.
Tidak selamanya tujuan public speaking bersifat formal atau serius. Dalam beberapa situasi, berbicara di depan publik dilakukan untuk menghibur audiens, contohnya seperti stand-up comedy.
Meskipun kesannya “hanya” bercerita lucu, para stand-up comedian sebenarnya telah melakukan public speaking.
Mereka menggunakan gestur tubuh untuk memperkuat penyampaian cerita. Selain itu, mereka biasanya juga menulis materi terlebih dulu sebelum membawakannya di atas panggung.
Arti public speaking ternyata mencakup banyak hal, mulai dari persiapan matang, komponen penting, pemilihan metode yang tepat, hingga menentukan tujuan.
Karena banyak hal yang harus diperhatikan, belajar public speaking tentu membutuhkan waktu.
Namun, kamu tidak perlu khawatir. Kamu bisa menguasai skill ini selama konsisten berlatih. Ini dia beberapa cara meningkatkan public speaking yang dapat kamu terapkan:
Practice makes perfect! Pepatah ini juga berlaku untuk tips public speaking, lho. Tiap orang mungkin punya cara ideal masing-masing untuk berlatih.
Selain bicara di depan cermin, kamu juga bisa merekam dirimu saat menyampaikan materi.
Kemudian, putar ulang rekaman tersebut untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki. Jika memungkinkan, tidak ada salahnya mengirimkan rekaman tersebut ke teman terdekat untuk meminta masukan dan kritik.
Last but not least, Harvard Extension School juga menganjurkan untuk membaca ulang catatan yang akan disampaikan sebelum kamu tampil.
Tujuannya untuk me-recall materi sehingga kamu bisa lebih siap membawakan pesan kepada audiens.
Memahami demografi audiens adalah cara agar public speaking bagus. Misalnya, katakanlah audiens kamu adalah anak-anak muda berusia 19-27 tahun.
Berarti, kamu perlu memilih materi yang relate dengan kehidupan mereka. Tak kalah penting, sampaikan juga materi tersebut dalam bahasa yang mudah mereka pahami.
Dengan begini, pesan yang kamu sampaikan bisa lebih efektif dicerna oleh audiens.
Perkuat pesan pidato kamu dengan menggunakan bahasa tubuh yang tepat.
Ternyata, gabungan antara gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan gerak tangan bisa membantu menyampaikan isi pikiranmu dengan lebih baik.
Jadi, cobalah melatih pandangan agar fokus kepada audiens, menjaga posisi tubuh agar selalu tegak, dan mengontrol gerakan tubuh.
Tak kalah penting, kamu juga perlu menguasai panggung supaya tidak hanya diam di satu tempat dan terlihat canggung.
Apakah kamu punya tokoh favorit yang menjadi panutan dalam public speaking? Jika iya, kamu bisa mempelajari gaya mereka sebagai cara meningkatkan public speaking, lho.
Tapi jika tidak, kamu tetap bisa menerapkan tips ini dengan mempelajari teknik bicara di depan publik dari figur terkenal.
Soalnya, para tokoh ini pasti sudah memiliki jam terbang tinggi dalam berbicara di depan publik. Artinya, mereka memiliki teknik yang terbukti mampu menarik perhatian audiens.
Oleh sebab itu, coba perhatikan cara mereka ketika menyampaikan materi, mengatur ritme berbicara, mengontrol bahasa tubuh, hingga menguasai panggung.
Kamu juga bisa mencari tahu metode yang mereka gunakan untuk menjaga engagement dengan audiens.
Catat semua hal yang kamu dapatkan dari pengamatan tersebut, lalu berlatihlah dengan menerapkan catatan tersebut.
Dalam public speaking, seorang pembicara tentu jadi sosok yang paling dominan dalam bicara.
Namun, bukan berarti interaksi dalam satu forum hanya bersifat satu arah. Sebaliknya, pembicara justru disarankan untuk melakukan interaksi aktif dengan penonton.
Banyak cara yang bisa dilakukan seorang pembicara agar interaksi dalam satu forum menjadi dua arah. Seorang pembicara bisa menanyakan kabar penonton, meminta penonton untuk tepuk tangan, melemparkan jokes yang mengundang tawa, atau mengadakan sesi Q&A setelah selesai menyampaikan materi.
Sekeras apa pun kamu berlatih public speaking, perasaan demam panggung akan tetap bisa muncul.
Umumnya, demam panggung ditandai dengan napas dan denyut nadi yang jadi lebih cepat, telapak tangan dingin dan berkeringat, mulut kering, kulit pucat, hingga muncul perasaan tidak nyaman di perut.
Namun, perasaan demam panggung adalah hal wajar. Jadi, kamu tidak perlu panik berlebihan. Coba tenangkan diri dengan melakukan latihan pernapasan.
Tutup mata, tarik napas panjang melalui hidung, diamkan selama beberapa detik, lalu embuskan melalui mulut. Lakukan terus hingga kamu merasa lebih rileks, ya.
Alternatifnya, kamu juga bisa menggerakkan tubuh untuk mengatasi demam panggung. Cobalah untuk meregangkan kaki dan tangan, berjalan, atau melompat-lompat.
Cara ini akan membuat tubuh kamu lebih rileks sehingga rasa cemas akan berkurang.
Setelah mempelajari berbagai tips, apakah kini kamu sudah siap untuk berbicara di depan publik?
Sebelum itu, lakukan persiapan matang seperti yang telah dijelaskan di atas. Nah, salah satu yang paling krusial dalam persiapan sebelum bicara di depan publi adalah membuat naskah atau teks materi.
Panjang teks tentu bisa kamu sesuaikan dengan durasi public speaking, ya. Namun, sebagai contoh, kali ini kamu bisa mengintip contoh public speaking singkat berikut ini.
Contoh:
Sebagai konteks, kamu adalah seorang praktisi HR yang diminta untuk memberi materi singkat kepada para manajer, supervisor, dan team lead di perusahaan.
Topiknya adalah tentang tips bekerja sama dengan Gen Z. Berikut ini adalah contoh public speaking singkat berdasarkan topik tersebut:
Assalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh. Selamat pagi, rekan-rekan manajer, supervisor, dan team lead yang hadir di sini. Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk menghadiri workshop.
Beberapa waktu lalu, saya menemukan fakta yang cukup wow. Ternyata menurut Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia didominasi oleh milenial (25,87%) dan Gen Z (27,94%). Jumlah ini sepertinya bakal terus naik, terutama Gen Z, karena belum semua dari mereka memasuki usia produktif.
Sekadar informasi agar tidak bingung, Gen Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1997-2012. Nah, mengingat bahwa tiap generasi punya karakteristik berbeda, cara untuk menyikapi Gen Z tentu juga berbeda dari—misalnya—kita yang termasuk milenial atau Bapak Manajer dari kelompok boomer.
Soalnya, kebanyakan Gen Z tidak suka diperintah sehingga mereka cenderung sulit mematuhi perintah. Jadi, bagaimana caranya agar kita tetap bisa membuat tim Gen Z bekerja sesuai arahan? Daripada hanya memerintah, kita bisa memimpin dengan memberi contoh.
Selain itu, kita juga perlu aktif memberikan feedback supaya mereka dapat terus berkembang. Mungkin kita bisa rutin mengadakan sesi 1-on-1 sebagai safe space bagi mereka untuk menyampaikan unek-unek. Di sisi lain, kita juga bisa belajar dari hal-hal yang disampaikan Gen Z.
Tapi ingat, tiap individu tetaplah unik. Artinya, tiap Gen Z pasti punya motivasi berbeda dalam bekerja. Dengan mengetahui motivasi tersebut, kita bisa membantu mereka untuk mencapai personal growth masing-masing orang melalui pekerjaan yang mereka lakukan di sini.
Supaya lebih termotivasi, kita juga bisa memberikan apresiasi tiap kali Gen Z berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Sampai sini, apakah ada pertanyaan dari rekan-rekan sekalian? Jika tidak ada, kita bisa lanjut ke pembahasan selanjutnya setelah break. Terima kasih atas perhatiannya. Kita break dulu 15 menit, ya. Wassalamualaikum warrahmatullah wabarakatuh.
Pentingnya public speaking akan sangat terasa di berbagai aspek kehidupan, terutama untuk mendukung karier kamu.
Maka dari itu, jangan ragu untuk mulai belajar berbicara di depan publik dari sekarang. Kamu bisa menerapkan berbagai tips dan menggunakan contoh di atas untuk berlatih.
Jika sudah menguasai, tidak ada salahnya mencantumkan keterampilan berbicara di depan publik dalam resume kamu. Dengan begitu, kamu bisa memiliki value tambahan yang membuatmu lebih unggul dari kandidat lain.
Atau kalau ingin meningkatkan peluang, cobalah cari lowongan pekerjaan yang menjadikan public speaking sebagai salah satu syarat skill utama.
Kamu bisa menemukan lowongan kerja itu dengan mudah di situs atau aplikasi Jobstreet by SEEK.
Kamu hanya perlu mengetik kata kunci “public speaking” di kolom pencarian Jobstreet. Setelah itu, sistem Jobstreet akan menampilkan banyak lowongan kerja yang membutuhkan skill public speaking.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbar seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!