(Image by usertrmk on Freepik)
Bagi yang masih bingung menentukan karier, kamu bisa mempertimbangkan industri manufaktur. Industri satu ini memiliki prospek yang cukup baik, lho. Sepanjang 2021 lalu, pertumbuhan ekonomi untuk industri manufaktur meningkat dari 2,93% menjadi 3,39%.
Apalagi, perusahaan manufaktur yang ada di sekitar kita pun banyak. Dengan kata lain, kamu punya kesempatan untuk mengeksplor banyak peluang kerja di bidang manufaktur.
Memangnya, contoh perusahaan manufaktur itu seperti apa, sih? Supaya lebih paham, Jobstreet akan membahas serba-serbi tentang perusahaan manufaktur pada artikel ini, mulai dari arti, ciri-ciri, proses kerja, hingga contoh dan prospek kariernya. Simak sampai selesai, ya.
Sebelum membahas lebih jauh tentang contoh perusahaan manufaktur, yuk, kenalan dulu dengan apa itu manufaktur.
Dilansir dari Oracle, manufaktur adalah proses mengubah bahan mentah menjadi produk jadi siap pakai melalui rangkaian pengolahan. Proses manufaktur melibatkan tenaga kerja manusia, penggunaan mesin, peralatan, hingga pemrosesan kimia.
Sementara perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang melakukan kegiatan manufaktur. Umumnya, perusahaan manufaktur tidak membeli barang jadi dari supplier. Mereka membeli bahan mentah untuk diproduksi menjadi barang yang siap dipakai.
Contoh proses bisnis perusahaan manufaktur banyak ditemukan dalam pabrik, peternakan, dan pembangkit tenaga listrik. Supaya lebih jelas, mari kenali ciri-ciri perusahaan manufaktur.
Baca Juga: Pelajari Negosiasi Gaji yang Tepat
(Image by aleksandarlittlewolf on Freepik)
Ciri-ciri perusahaan manufaktur bisa dilihat dari aktivitas bisnisnya, sumber pendapatan, serta jenis inventarisnya. Berikut informasi selengkapnya.
Aktivitas utama perusahaan manufaktur adalah produksi. Pada proses produksi, mereka menjalankan rangkaian proses mengubah bahan mentah menjadi produk yang siap dijual kepada konsumen.
Umumnya, perusahaan manufaktur melakukan produksi dalam skala besar untuk memenuhi permintaan pasar.
Untuk mendukung proses produksi tersebut, perusahaan manufaktur memiliki fasilitas produksi. Fasilitas ini biasanya meliputi peralatan, aneka mesin, serta tenaga kerja yang dibutuhkan untuk proses mengubah bahan mentah tersebut.
Setelah melakukan aktivitas produksi, perusahaan manufaktur akan menjual produk hasil produksi mereka. Dari sinilah mereka akan menerima pendapatan.
Jenis produk yang dihasilkan bisa berupa barang jadi maupun setengah jadi. Contoh barang jadi adalah makanan dan minuman kemasan serta peralatan rumah tangga. Sementara contoh barang setengah jadi adalah tepung, benang, dan mesin kendaraan.
Dalam proses produksi, perusahaan manufaktur menggunakan bahan mentah sebagai input utama. Itulah kenapa salah satu inventaris utama perusahaan manufaktur adalah bahan baku.
Contoh bahan baku yang digunakan, seperti plastik, logam, kayu, dan bahan-bahan mentah lain tergantung dari jenis produk yang dihasilkan.
Karena melakukan produksi dalam skala besar, perusahaan manufaktur pun biasanya mempunyai stok barang atau produk yang dihasilkan dan sudah siap jual.
Nah, berbagai ciri-ciri tersebut bisa memudahkan kamu untuk mengenali perusahaan manufaktur, terlepas dari jenisnya. Memangnya, jenis-jenis perusahaan manufaktur terdiri dari apa saja?
Secara umum, jenis-jenis perusahaan manufaktur terbagi menjadi perusahaan berskala besar, kecil dan menengah, serta lokal vs. multinasional. Begini masing-masing perbedaannya!
Perusahaan manufaktur besar mempunyai kapasitas produksi dalam skala yang besar. Mereka melakukan produksi secara otomatis menggunakan teknologi mutakhir. Dengan begitu, perusahaan bisa menghasilkan barang dengan jumlah sangat besar dalam sekali produksi.
Untuk jenis skala besar seperti ini, beberapa contoh perusahaan manufaktur adalah pabrik baja, pabrik otomotif, dan pabrik kimia.
Jenis perusahaan manufaktur satu ini berada di antara skala besar dan kecil. Dalam proses produksi, mereka cenderung memadukan sistem manual dan otomatis.
Perusahaan manufaktur menengah mampu memproduksi barang dalam jumlah banyak, meski tidak sebanyak yang dihasilkan perusahaan manufaktur besar.
Contohnya, perusahaan manufaktur menengah, yaitu perusahaan manufaktur peralatan khusus dan produsen komponen industri.
Perusahaan manufaktur kecil mempunyai kapasitas produksi yang cenderung terbatas. Mereka punya kemampuan tinggi dalam memproduksi barang secara manual. Itulah kenapa sumber daya manusia (SDM) memegang peran utama dalam proses produksi manufaktur kecil.
Perusahaan manufaktur kecil dapat mempersonalisasi produk yang dihasilkan sesuai permintaan pelanggan. Contoh dari jenis perusahaan ini adalah studio desain produk dan produsen kerajinan tangan.
Jenis perusahaan manufaktur juga dibedakan berdasarkan lokasi operasionalnya, yaitu perusahaan manufaktur lokal dan multinasional.
Perusahaan manufaktur lokal melakukan operasional bisnisnya di Indonesia. Pemilik atau pihak yang mendirikan perusahaan pun orang Indonesia.
Lain halnya dengan perusahaan manufaktur multinasional yang kegiatan operasionalnya berjalan di lebih dari satu negara. Mereka memiliki cabang di berbagai kota di penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Meskipun contoh perusahaan manufaktur yang ada di sekitar kita cukup beragam, namun metode penjualannya cenderung seragam. Berikut penjelasannya.
Baca Juga: FMCG: Contoh Perusahaan, Jenis, dan Prospek Kariernya
(Image by Lifestylememory on Freepik)
Secara umum, terdapat tiga metode penjualan pada industri manufaktur, yaitu:
Inilah metode penjualan yang digunakan oleh mayoritas perusahaan manufaktur. Pada metode make to stock (MTS), perusahaan membuat produk dalam jumlah banyak terlebih dulu untuk disimpan sebagai stok atau persediaan.
Supaya jumlah produksinya cukup, perusahaan manufaktur akan menganalisis penjualan produk yang dihasilkan selama periode tertentu. Tak hanya itu, mereka juga akan melihat bagaimana kondisi ekonomi makro dan ekspektasi pelanggan.
Setelah analisis ada yang matang, perusahaan manufaktur kemudian membuat forecasting atau perkiraan tentang jumlah unit barang yang harus diproduksi.
Contoh perusahaan manufaktur di Indonesia yang menerapkan metode penjualan make to stock adalah perusahaan mobil dan sepeda motor.
Jika perusahaan manufaktur menerapkan metode make to order (MTO), artinya mereka baru akan membuat produk setelah ada pesanan dari pelanggan. Dengan kata lain, MTO adalah metode penjualan yang menyesuaikan produksi dengan pesanan pelanggan.
Sistem MTO bisa ditemukan pada perusahaan yang memproduksi produk untuk tujuan spesifik. Contohnya adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang konstruksi, teknologi, atau kedirgantaraan.
Make to assemble (MTA) adalah metode penjualan dengan mengombinasikan sistem MTS dan MTO.
Jadi, perusahaan manufaktur akan memproduksi barang secara rutin. Kemudian, mereka akan memodifikasi produk yang dihasilkan tersebut sesuai permintaan pasar.
Karena perusahaan telah mengerjakan sebagian proses manufaktur, biasanya mereka dapat lebih cepat mengirim barang kepada pelanggan daripada melalui metode MTO.
Metode MTO ini kerap ditemukan pada perusahaan elektronik.
Meski metode penjualannya berbeda, pada umumnya perusahaan manufaktur memiliki proses kerja yang mirip. Seperti apa?
Jika kamu tertarik berkarier di industri manufaktur, kamu juga perlu mengetahui bagaimana proses kerja yang berlangsung di perusahaan manufaktur.
Tiap perusahaan manufaktur mungkin memiliki detail tahapan kerja yang berbeda. Namun, secara umum, proses kerja dalam industri manufaktur meliputi hal-hal berikut ini:
Agar perusahaan manufaktur dapat membuat produk yang mampu memenuhi kebutuhan pasar, mereka perlu melakukan research & development (R&D) terlebih dulu.
Melalui R&D, masalah dan kebutuhan pelanggan yang sebenarnya akan diketahui. Dengan begitu, perusahaan bisa menentukan produk seperti apa yang perlu dikembangkan, bahan baku dan peralatan, hingga keunggulan produk terhadap kompetitor.
Dalam industri manufaktur, bill of material (BOM) adalah dokumen berisi daftar bahan mentah dan berbagai komponen pendukung yang dibutuhkan untuk proses produksi.
BOM dapat membantu merencanakan dan mengendalikan proses produksi. Dengan begitu, perusahaan bisa mengoordinasikan aktivitas produksi dan merencanakan pengadaan bahan baku secara akurat.
Bill of material sangat dibutuhkan dalam anggaran perusahaan manufaktur. Adanya dokumen tersebut membuat perusahaan lebih mudah mengkontrol biaya pengeluaran.
Perusahaan manufaktur juga akan melakukan production planning & inventory control (PPIC). PPIC adalah proses perencanaan produksi manufaktur dan pengendalian bahan.
Tujuan PPIC yaitu untuk mengoptimalkan proses produksi dan meminimalisir biaya produksi. Caranya bisa ditempuh melalui pengolahan yang efektif terhadap bahan mentah dalam persediaan.
Procurement adalah seluruh kegiatan usaha terkait pengadaan bahan baku dan komponen lain untuk kebutuhan produksi dan operasional. Proses kerja ini penting untuk mendukung kelangsungan perusahaan manufaktur.
Idealnya, pengadaan barang dalam procurement harus mengikuti bill of material dan PPIC yang telah ditentukan.
Beberapa contoh kebutuhan yang harus disediakan saat procurement adalah bahan baku, alat pertukangan, suku cadang, dan sebagainya.
Perusahaan manufaktur tentu tidak akan dapat berjalan tanpa adanya aktivitas produksi. Sebab, sumber pendapatan perusahaan manufaktur berasal dari hasil penjualan produk. Itulah kenapa production menjadi salah satu proses inti di perusahaan manufaktur.
Pada proses production, perusahaan manufaktur mengubah bahan mentah menjadi produk solid untuk dijual kepada pelanggan.
Untuk kelancaran produksi, biasanya beberapa divisi akan terlibat langsung. Contohnya seperti PPIC dan quality control.
Proses bisnis perusahaan manufaktur juga melibatkan quality control (QC). Setelah selesai produksi barang, perusahaan manufaktur tidak langsung menjual barang kepada pelanggan.
Sebelum barang beredar di pasar, perusahaan akan memeriksa setiap produk yang dihasilkan terlebih dulu, mulai dari kondisi keseluruhan, keamanan, hingga adanya penyimpangan.
Pemeriksaan produk dilakukan untuk memastikan bahwa produk akhir sudah memenuhi standar kualitas dan aman digunakan. Nah, proses pemeriksaan tersebut dinamakan QC.
Barang yang sudah lolos QC disebut sebagai finished goods. Artinya, barang yang dibuat sudah sesuai standar dan layak dipasarkan, namun belum terjual.
Jika finished goods berhasil terjual atau ada yang membeli, maka barang tersebut berubah menjadi barang dagang.
Nah, agar kamu punya gambaran lebih jelas tentang perusahaan manufaktur, yuk, kita cari tahu berbagai contohnya di Indonesia!
(Image by aleksandarlittlewolf on Freepik)
Industri manufaktur merupakan salah satu industri besar di Indonesia, lho. Selama periode 2014-2022, kontribusi perusahaan manufaktur di Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) adalah 19,9%. Angka tersebut lebih tinggi daripada rata-rata kontribusi manufaktur dunia terhadap PDB, yang hanya sebesar 16,26%.
Untuk skala menengah dan besar, jumlah perusahaan industri manufaktur di Indonesia mencapai 32.193 unit pada 2023 lalu.
Hal ini tidak terlepas dari para pemain aktif di industri manufaktur nasional, mulai dari perusahaan manufaktur makanan hingga otomotif. Berikut beberapa contoh perusahaan manufaktur yang paling terkenal:
Pertama kali hadir pada Juni 1971, PT Astra Honda Motor (AHM) menjadi pelopor industri sepeda motor di tanah air. Ia merupakan hasil kerja sama antara Honda Motor Co., Ltd dan Astra International.
Berdasarkan situs resmi AHM, mereka memiliki empat pabrik dengan jumlah karyawan lebih dari 20.000 orang. Saat ini, PT AHM menjadi perusahaan manufaktur serta distribusi sepeda motor terbesar di Indonesia.
Perusahaan manufaktur makanan ini telah menjadi bagian penting di kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Indofood) bergerak di sektor industri barang konsumsi. Perusahaan ini memiliki lebih dari 30 merek produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Merek-merek Indofood memproduksi mi instan, makanan ringan, produk olahan susu, nutrisi dan makanan khusus, penyedap makanan, serta minuman. Beberapa merek yang paling populer, yaitu Indomie, Pop Mie, Indomilk, dan Chitato.
Serupa dengan Indofood, produk-produk PT Unilever Indonesia Tbk (Unilever Indonesia) juga bisa kamu temukan di keseharian masyarakat Indonesia.
Bedanya, Unilever Indonesia fokus bergerak di bidang fast moving consumer goods (FMCG). Beberapa merek terkenal mereka adalah Lifebuoy, Rinso, Molto, Bango, dan Royco. Sejak 11 Januari 1982, Unilever Indonesia juga telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Contoh perusahaan manufaktur di Indonesia satu ini bergerak di produksi es krim. PT Campina Ice Cream Industry Tbk (Campina) pertama kali berdiri pada Juli 1972 di garasi rumah penemunya, Darmo Hadipranoto, di Gembong Sawah, Surabaya.
Pada 1984, Campina memindahkan pabriknya ke lokasi yang lebih besar di Rungkut, Surabaya dan masih aktif hingga sekarang. Pemindahan dilakukan karena peningkatan permintaan pasar dan jumlah produksi.
PT Siantar Top Tbk (Siantar Top) merupakan contoh perusahaan manufaktur makanan ringan ternama yang berpusat di Jawa Timur. Beberapa merek ternama buatan mereka adalah Twistko, French Frie 2000, Gemez, dan Go! Potato.
Sejak 1996, Siantar Top telah terdaftar sebagai perusahaan publik dalam Bursa Efek Indonesia. Mereka juga sudah mulai ekspansi ke luar negeri, salah satunya Cina.
Apakah kamu jadi makin tertarik bekerja di sektor industri manufaktur? Jika iya, ada cukup banyak prospek karier yang menarik buat kamu eksplor, lho! Ini dia beberapa di antaranya:
Sebagai teknisi industri, kamu akan bertanggung jawab mengawasi jadwal, spesifikasi, dan tahapan produksi di perusahaan manufaktur. Ada juga beberapa perusahaan yang menyebut posisi ini sebagai operator pabrik atau teknisi pabrik.
Umumnya, tugas utama operator assembly adalah merakit produk sesuai panduan tertentu di perusahaan manufaktur. Selama proses perakitan produksi, kamu harus memastikan proses keselamatan kerja, memecahkan masalah yang muncul, serta merawat mesin produksi.
Operator mesin adalah orang yang memastikan performa mesin produksi baik dan aman. Nah, karena beberapa tipe mesin butuh sertifikasi khusus, kamu perlu menguasai keahlian yang dibutuhkan. Selain itu, kamu juga bertugas mengusulkan perbaikan hal-hal terkait mesin untuk efisiensi proses manufaktur.
Di perusahaan manufaktur, teknisi listrik bertugas memasang dan memperbaiki sistem kelistrikan pada mesin, komponen produk, peralatan, dan fasilitas lain. Lalu, untuk memastikan bahwa kelistrikan telah memenuhi standar keamanan, kamu juga harus menjalankan beberapa tes.
Tanggung jawab utama manajer inventory adalah menjaga semua inventori di perusahaan manufaktur. Sebagai manajer inventory, kamu juga bertugas menyusun dan menerapkan sistem operasional dan inventory yang efektif untuk seluruh SDM terlibat.
Industri manufaktur tentu membutuhkan research & development (R&D). Kalau bekerja di bidang ini, kamu akan banyak terlibat dengan proses pengembangan produk baru. Umumnya, proses R&D juga melibatkan riset pasar untuk mengetahui kebutuhan target pelanggan.
Profesi satu ini bertanggung jawab mengawasi proses produksi secara keseluruhan di pabrik. Selain itu, kamu juga harus bisa mengembangkan proses, metode, atau teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
Proses QC dilakukan pada bahan baku dan barang yang sudah selesai produksi. Jadi, kamu akan memeriksa kualitas dan kuantitas bahan baku yang akan digunakan untuk produksi.
Setelah itu, proses QC juga diakukan lagi setelah barang jadi. Pada QC ini, kamu harus memastikan barang tersebut aman, tidak memiliki cacat, dan sudah memenuhi standar kualitas perusahaan maupun pemerintah.
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi, lalu menjualnya kepada pelanggan. Jadi, aktivitas utamanya adalah produksi barang, dengan sumber pendapatan berasal dari penjualan barang tersebut.
Sementara itu, inventarisnya banyak berisi bahan baku untuk produksi. Dengan karakteristik tersebut, industri manufaktur menawarkan prospek karier cukup luas, mulai dari teknisi industri hingga quality control.
Bagi yang tertarik berkarier di industri manufaktur, kamu bisa mencari lowongan kerja yang sesuai melalui platform Jobstreet. Download aplikasinya untuk iOS atau Android agar kamu bisa lebih mudah menemukan lowongan kerja impian!
Baca Juga: Apa Itu Sales dan Business Development? Ini Persamaan dan Perbedaannya
Beberapa produk perusahaan manufaktur, di antaranya makanan ringan, mi instan, es krim, pakaian, mobil, dan sepeda motor.
1. Aktiflah mencari lowongan kerja di industri manufaktur
2. Apply lowongan kerja sesuai skill dan pengalaman
3. Bisa juga mulai dengan menjadi karyawan magang
4. Tingkatkan self-value dengan mengikuti sertifikasi khusus
5. Update dengan tren manufaktur terkini.
Dalam konteks perusahaan manufaktur, digitalisasi adalah proses mengintegrasikan teknologi digital dengan berbagai aspek produksi dan operasional perusahaan.
Pengertian perusahaan manufaktur lokal yaitu lebih fokus memproduksi barang untuk pelanggan dalam negeri. Sementara itu, perusahaan manufaktur multinasional telah mengembangkan diri di pasar global dengan membuka cabang di berbagai kota penting di dunia.