Insentif Adalah: Arti, Jenis, dan Manfaatnya

Insentif Adalah: Arti, Jenis, dan Manfaatnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 03 January, 2024
Share

Insentif adalah salah satu di antara pendapatan yang kerap disebut sebagai uang stimulus yang dapat mendorong karyawan lebih giat bekerja. 

Pendapatan atau gaji menjadi penghasilan rutin yang bisa kamu peroleh saat bekerja sebagai karyawan. Di dalamnya pun terdapat berbagai jenis komponen.    

Namun, apakah kamu benar-benar paham pengertian insentif? 

Untuk dapat memperoleh pemahaman secara lebih tepat tentang insentif, simak penjelasannya sebagai berikut!

Apa Itu Insentif? 

Ilustrasi seorang karyawan sedang memegang uang insentif dari perusahaan.

Dalam pengertiannya secara umum, insentif adalah jenis tambahan penghasilan. 

Pemberiannya bisa berupa uang tunai, barang, maupun fasilitas lain yang tujuan pemberiannya berguna untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. 

Lebih lanjut, kamu dapat mengetahui pengertian insentif menurut para ahli sebagai berikut:

  • Andrew F. Sikula
    ⁠Dalam pendapatnya, Andrew F. Sikula mengungkapkan kalau gaji insentif adalah salah satu bentuk rangsangan pada sebuah kegiatan. Pemberiannya berguna untuk memperbaiki produksi.
  • Gorda
    ⁠Selanjutnya, Gorda mengungkapkan kalau uang insentif adalah sarana dalam meningkatkan motivasi karyawan. Pemberiannya pun dilakukan dengan sengaja dengan harapan agar karyawan bisa lebih giat dan produktif dalam menyelesaikan pekerjaannya.
  • Heidjrachman
    ⁠Pengertian apa itu insentif kerja menurut heidjrachman merupakan salah satu bentuk tindakan dari perusahaan yang pemberiannya beda dari gaji atau upah. Tujuan pemberiannya adalah karena tingkat prestasi antar karyawan yang berbeda satu sama lain.
  • Samsudin
    ⁠Dalam penjabarannya, Samsudin mengemukakan kalau insentif adalah jenis upah atau gaji yang berbeda. Pemberiannya dilakukan bukan dengan memperhatikan jabatan, tetapi lebih berdasarkan pada prestasi kerja masing-masing karyawan.
  • Simamora
    ⁠Menurut pendapat Simamora, pemberian insentif adalah program yang pelaksanaannya mempunyai kaitan erat dengan nilai pembayaran serta produktivitas karyawan di tempat kerja.
  • Hasibuan
    ⁠Dalam pendapatnya, Hasibuan mengungkapkan kalau pemberian insentif merupakan bentuk tambahan balas jasa. Pemberiannya ditujukan pada karyawan tertentu yang dianggap punya prestasi melebihi karyawan lain. Keberadaannya pun menjadi sarana perusahaan dalam menempatkan prinsip kompensasi yang adil.

Perbedaan Insentif dan Bonus 

Ilustrasi uang insentif untuk karyawan.

Kamu mungkin bakal mengalami kesulitan dalam membedakan arti insentif dengan bonus. 

Keduanya memang mempunyai kemiripan. Meski begitu, keduanya mempunyai perbedaan yang penting untuk kamu pahami.  

Bonus umumnya merupakan jenis pemberian dari perusahaan yang sebelumnya tidak dijanjikan. 

Selain itu, pemberiannya berlangsung setelah karyawan berhasil mencapai tujuan tertentu. 

Contohnya adalah ketika mencapai target penjualan atau menyelesaikan proyek tepat waktu.  

Sementara itu, arti insentif dalam kerja adalah jenis pemberian yang sudah menjadi bagian dari skema pembayaran kesejahteraan karyawan. 

Pemberian insentif dilakukan berdasarkan performa dan mempunyai kaitan erat dengan target tertentu yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. 

Baca juga: Tips Kembali Kerja di Perusahaan Setelah Bertahun-tahun Absen! 

Dari penjabaran tersebut, kamu bisa mengetahui perbedaan insentif dan bonus yang paling utama terletak pada cara dan manfaat pemberian insentifnya. 

Perusahaan memberikan bonus setelah berhasil mencapai tujuan. Sementara itu, pemberian insentif menjadi tambahan penghasilan bagi karyawan yang didapatkan sebagai dorongan untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan.

Jenis-jenis Insentif 

Ilustrasi uang insentif untuk karyawan perusahaan.

Setelah memahami arti insentif, kamu dapat mengenalnya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: 

1. Social incentive 

Pertama adalah jenis insentif yang bersifat sosial. Pemberian insentif sosial umumnya jarang disadari oleh para karyawan. 

Beberapa contoh insentif karyawan yang berupa jenis insentif sosial antara lain:

  • Acara family gathering yang diadakan oleh kantor
  • Pelaksanaan makan malam bersama di kantor
  • Penghargaan karyawan berprestasi yang diumumkan secara terbuka di lingkup perusahaan
  • Pelaksanaan aktivitas outbound untuk mendekatkan hubungan antara masing-masing karyawan 

2. Financial incentive atau insentif finansial 

Ada pula insentif finansial yang pemberiannya berupa uang, baik yang berwujud digital atau tunai. Pihak perusahaan melakukan pemberian insentif finansial di luar gaji pokok. 

Insentif finansial juga kerap jadi pilihan perusahaan karena pelaksanaannya yang relatif mudah dan efektif dalam mendongkrak performa karyawan.  

Ada banyak contoh pemberian insentif finansial yang bisa diberikan oleh pihak perusahaan, termasuk di antaranya adalah:

  • Biaya rekreasi
  • Reimbursement yang berkaitan dengan kebutuhan keluarga
  • Asuransi kesehatan 

3. Non financial incentive atau insentif non finansial 

Berikutnya adalah jenis insentif yang disebut insentif non finansial. Contoh insentif karyawan yang termasuk dalam jenis insentif non finansial di antaranya adalah:

  • Fasilitas tempat tinggal
  • Penggunaan kendaraan dinas
  • Kesempatan dalam pengembangan karier
  • Jenjang karier yang jelas
  • Promosi jabatan

Manfaat Insentif untuk Karyawan 

Seorang karyawan wanita tampak bahagia setelah menerima uang insentif dari perusahaan.

Pemberian insentif oleh perusahaan dapat memberikan banyak manfaat bagi karyawan. Manfaat tersebut meliputi:  

1. Pekerjaan terasa lebih bermakna 

Pemberian incentive oleh perusahaan membuat karyawan merasa kalau pekerjaannya punya makna yang lebih. 

Karyawan akan menganggap kalau pekerjaan yang mereka jalani di tempat kerja punya makna lebih besar.  

Bukan sekadar tempat untuk mengais rezeki dan mendapatkan penghasilan rutin. 

Namun, tempat kerja juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas diri, beraktivitas sehari-hari dan bahkan bagian dari aktualisasi diri.  

Baca juga: Siap Banting Setir dalam Berkarir, Hindari Kesalahan Ini! 

2. Merasa dihargai 

Selanjutnya, karyawan juga bisa mendapatkan manfaat insentif berupa adanya penghargaan dari pihak perusahaan. 

Apalagi, penghargaan tersebut muncul berkat kerja keras serta dedikasi yang telah mereka berikan kepada perusahaan.  

Keberadaan insentif yang mereka terima merupakan bukti rasa terima kasih perusahaan kepada karyawan. 

Alhasil, karyawan akan terus berusaha meningkatkan performa kerjanya dan berupaya memajukan perusahaan.  

Apa jadinya kalau karyawan yang telah bekerja keras dan menunjukkan dedikasinya tidak pernah memperoleh incentive dari perusahaan? 

Mereka bakal merasa tak dihargai bahkan tidak dianggap keberadaannya oleh perusahaan. 

Padahal, keberadaan mereka memberikan dampak secara positif kepada perusahaan.  

3. Nyaman di kantor 

Manfaat pemberian insentif kepada karyawan juga membuat mereka bisa bekerja dengan lebih nyaman. 

Tingkat keinginan karyawan untuk pindah kerja ke tempat lain menurun. Hal ini kemudian berdampak pada penurunan turnover karyawan.  

Apalagi, ketika memilih pindah ke tempat kerja yang baru, mereka tidak mempunyai jaminan memperoleh kenyamanan yang sama. 

Ditambah lagi, tak semua perusahaan memiliki standar pemberian insentif yang sama.  

4. Kebutuhan tambahan terpenuhi 

Manfaat insentif selanjutnya yang bisa didapatkan karyawan dari pemberian gaji insentif adalah pemenuhan terhadap kebutuhan menjadi lebih tercukupi. 

Apalagi, kalau mereka sudah mendapatkan nominal gaji yang cukup tinggi.

Keberadaan incentive membuat karyawan dapat mencapai tingkat kesejahteraan hidup yang lebih baik.  

Sebagai bagian dari penghasilan tambahan, keberadaan incentive bakal mendorong para karyawan bekerja lebih bersemangat. 

Dengan begitu, mereka bisa mencapai target yang telah ditetapkan pihak perusahaan dan memperoleh incentive sebagai bagian dari haknya.  

5. Meningkatkan produktivitas dan keterampilan kerja 

Ada pula manfaat incentive yang berperan dalam meningkatkan motivasi kerja para karyawan. 

Dengan tingkat motivasi yang tinggi, karyawan bisa bekerja secara lebih efektif dan efisien. Alhasil, karyawan pun bisa meningkatkan produktivitas mereka secara drastis.  

Di waktu yang sama, pemberian incentive juga membantu karyawan dalam meningkatkan keterampilan kerja. Seperti yang kamu ketahui, pemberian stimulus tidak cuma berupa uang insentif. 

Ada pula contoh insentif nonfinansial yang berupa keikutsertaan dalam pelatihan, workshop, atau aktivitas yang bersifat meningkatkan keahlian lainnya.

Alasan Pemberian Insentif 

Seorang pimpinan perusahaan sedang menghitung uang insentif karyawan.

Pihak perusahaan melakukan pembagian incentive kepada para karyawan dengan tujuan tertentu. 

Beberapa alasan yang menjadi landasan kenapa perusahaan memberikan insentif tersebut di antaranya adalah: 

1. Menangani tugas di luar lingkup pekerjaan 

Perusahaan mempunyai alasan dalam memberikan incentive ketika karyawan melakukan pekerjaan di luar tanggung jawabnya. 

Kemampuan seorang karyawan dalam melaksanakan tugas di luar kewajibannya merupakan salah satu bentuk dedikasi serta loyalitas kepada perusahaan.  

Oleh karena itu, perusahaan dapat memberikan insentif sebagai bagian dari rasa terima kasih dan penghargaan kepada karyawan. 

Dengan begitu, karyawan akan terus berupaya dalam melakukan upaya yang terbaik demi tercapainya tujuan bisnis perusahaan dalam masa-masa mendatang.  

Baca juga: Baru saja memulai pekerjaan dan mendapat tawaran lain? Inilah yang harus Anda lakukan 

2. Mengikuti rangkaian pelatihan 

Selanjutnya, ada alasan pemberian uang insentif ketika karyawan secara aktif mengikuti berbagai pelatihan. 

Apalagi, perusahaan umumnya mempunyai program peningkatan kualitas dengan mengikutsertakan karyawan dalam program pelatihan maupun sertifikasi sebagai delegasi.  

Pihak perusahaan pun dapat melakukan inisiatif untuk memberikan insentif kepada para karyawan yang berpartisipasi dalam program tersebut. 

Tujuannya, agar mereka mempunyai semangat tinggi dalam mengikuti acara dan sekaligus dapat mengaplikasikan pengetahuan barunya demi kemajuan perusahaan.  

3. Menjadi perwakilan kantor dalam sebuah acara 

Pihak perusahaan bisa juga memberikan incentives bagi karyawan saat menugaskannya sebagai delegasi dalam sebuah acara. 

Apalagi, acara tersebut memiliki manfaat penting bagi perusahaan. Misalnya, ketika karyawan diminta untuk menghadiri undangan klien dalam menghadiri sebuah acara.  

Pemberian stimulus bagi karyawan yang terpilih sebagai perwakilan kantor, mendorong mereka untuk dapat menjalankan tugas dengan baik dan penuh semangat. 

Mereka pun bakal selalu berupaya yang terbaik agar citra perusahaan tetap terjaga selama menjalankan tugas. 

4. Memegang peran penting dalam menjaga kelangsungan bisnis

Terakhir, manfaat insentif bagi perusahaan adalah dapat membantu pengusaha dalam menjaga kelangsungan bisnis mereka. 

Apalagi, bagi karyawan yang dianggap memiliki peran sentral dalam aktivitas bisnis perusahaan.  

Pemberian stimulus tersebut menjadi bentuk rasa terima kasih perusahaan kepada karyawan. 

Harapannya, karyawan dapat terus melanjutkan peran pentingnya sehingga memberikan manfaat yang lebih besar kepada perusahaan.

Syarat Pemberian Insentif 

Seorang pimpinan perusahaan bersalaman dengan karyawannya setelah memberi uang insentif kerja.

Incentive mempunyai kemiripan dengan bonus. Salah satu kemiripannya adalah karena tidak semua karyawan memiliki hak untuk menerima insentif dari perusahaan. 

Terdapat persyaratan yang perlu dipenuhi sehingga seorang karyawan memiliki hak untuk menerimanya.  

Oleh karena itu, perusahaan umumnya menetapkan indikator terkait karyawan yang berhak menerima apa itu insentif kerja. 

Terdapat beberapa parameter yang umumnya digunakan dalam penilaian penerima insentif dari pihak perusahaan, yaitu:  

1. Prestasi kerja 

Faktor pertama yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam menetapkan penerima insentif adalah prestasi kerja. 

Perusahaan ingin memberikan insentif, baik yang berupa uang maupun barang, kepada karyawan yang mereka anggap memiliki capaian kerja sangat baik.  

Ada beberapa contoh capaian kerja yang kemudian membuat seorang karyawan berhak mendapatkan incentive dari kantor, di antaranya adalah:

  • Berhasil melakukan penjualan produk jauh melebihi target
  • Mengembangkan produk yang inovatif
  • Mampu mengimplementasikan sistem operasional kantor yang efektif dan efisien 

2. Jam kerja pegawai 

Parameter selanjutnya yang kerap menjadi pertimbangan pemberian stimulus kepada karyawan adalah jam kerja. 

Perusahaan memiliki kecenderungan untuk memberikan insentif dengan nilai lebih besar kepada mereka yang mempunyai jam kerja lebih banyak.  

Hanya saja, dalam praktiknya parameter jam kerja pegawai tidak berlaku secara mutlak. 

Perusahaan kerap pula memperhatikan aspek lain, termasuk di antaranya adalah efektivitas serta efisiensi kerja karyawan.  

3. Pengalaman pegawai 

Aspek selanjutnya yang menjadi perhatian lebih bagi perusahaan saat memberikan gaji insentif adalah tingkat pengalaman kerja karyawan. 

Perusahaan akan memberikan alokasi insentif yang lebih banyak bagi karyawan dengan tingkat pengalaman tinggi.  

Pemberian incentive bagi karyawan berpengalaman ini memiliki tujuan tertentu. 

Harapannya, karyawan tersebut dapat memanfaatkan pengalamannya untuk bisa bekerja secara lebih efektif dan efisien.  

Selain itu, keberadaan pegawai berpengalaman juga dapat menjadi panutan bagi karyawan baru. 

Mereka bisa memberikan teladan dan membagikan pengalamannya kepada mereka. Dengan begitu, karyawan baru bisa mendapatkan insight penting dari pegawai berpengalaman.  

4. Kebutuhan staf 

Selanjutnya, perusahaan bakal aktif dalam memberikan insentif ketika mereka ingin mempertahankan keberadaan karyawan. 

Nilai incentive tersebut dapat meningkat, terutama jika ditujukan kepada karyawan yang mempunyai talenta tinggi.  

Harapannya, keberadaan insentif dari perusahaan dapat mendorong keinginan para talenta tinggi tersebut untuk bertahan. 

Secara keseluruhan, perusahaan pun menginginkan agar karyawan betah dan menurunkan turnover

Kamu perlu tahu bahwa tingkat turnover tinggi sangat merugikan perusahaan. Kerugian tersebut di antaranya adalah:

  • Biaya tinggi. Apalagi, perusahaan perlu mengalokasikan anggaran khusus untuk setiap proses perekrutan karyawan baru.
  • Citra perusahaan yang memburuk. Turnover yang tinggi dapat pula berdampak pada citra perusahaan. Perusahaan jadi lebih sulit mencari karyawan baru bertalenta tinggi dan bisa pula berdampak pada aktivitas bisnis.
  • Mengganggu operasional bisnis. Tak kalah penting, turnover bisa berdampak buruk pada operasional bisnis perusahaan. Perusahaan dapat mengalami kekurangan tenaga kerja karena banyaknya karyawan yang resign.  

5. Keadilan dan kesesuaian 

Aspek yang tak kalah penting berkaitan dengan pemberian stimulus adalah keadilan dan kelayakan karyawan. 

Perusahaan biasanya mempunyai sistem penilaian keadilan dan kelayakan tersendiri yang kemudian dapat digunakan untuk menilai karyawan yang layak dan berhak mendapatkan insentif. 

Transparansi dalam penilaian punya peran yang sentral dalam pemberian incentive. Tujuannya, biar perusahaan benar-benar memberikan imbalan yang layak dan dilakukan secara tepat. 

Dengan begitu, tidak ada kecemburuan sosial di antara para karyawan yang kemudian berdampak pada kondusifitas lingkungan kerja.  

6. Penilaian jabatan karyawan 

Parameter selanjutnya yang kerap menjadi penilaian perusahaan dalam menentukan insentif karyawan adalah jabatannya. 

Mereka yang memiliki jabatan tinggi, umumnya bisa memperoleh insentif yang lebih banyak.  

Jabatan memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan tanggung jawab. Oleh karena itu, mereka yang mempunyai jabatan tinggi bisa memberikan dampak yang lebih besar terhadap perusahaan dibandingkan karyawan dengan jabatan rendah.  

Dengan pertimbangan tersebut, perusahaan bersedia memberikan insentif tinggi bagi karyawan yang punya jabatan tinggi. 

Hal ini pun membuat karyawan pada jabatan yang rendah termotivasi untuk bekerja lebih giat dan optimal biar bisa naik jabatan.

Kesimpulan

Ilustrasi uang insentif kerja.

Itulah pembahasan lengkap terkait apa itu insentif serta berbagai hal terkait yang penting untuk kamu ketahui. 

Lewat pemberian stimulus ini, perusahaan bisa memaksimalkan kinerja serta potensi dari para karyawan demi mencapai keuntungan bisnis.  

Bagi kamu yang saat ini tengah mencari kesempatan baru di dunia kerja, manfaatkan Jobstreet untuk mendapatkan ribuan lowongan yang sesuai dengan bidang kamu. 

Temukan juga berbagai tips seputar pekerjaan yang berguna untuk perjalanan karir kamu di laman Tips Karier Jobstreet by SEEK. 

Untuk akses yang lebih mudah, unduh aplikasi Jobstreet by SEEK di Google Play Store dan juga App Store. Jangan lupa untuk selalu perbarui profil Jobstreet kamu dan mulai cari lowongan kerja untuk meraih kondisi karir idealmu, ya!

Pertanyaan Seputar Insentif

  1. Apa yang dimaksud dengan insentif?
    ⁠Insentif adalah stimulus yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan. Perusahaan dapat memberikannya dalam berbagai bentuk, mulai dari social incentive, financial incentive, hingga nonfinancial incentive.
  2. Apa itu insentif dalam gaji?
    ⁠Uang insentif adalah tambahan di luar gaji pokok. Namun, pemberiannya kerap dilakukan bersamaan dengan pembayaran gaji karyawan. Dalam praktiknya, beberapa perusahaan dapat memberikan nilai incentive yang besar dan bahkan melebihi gaji pokok. Tujuannya, biar membuat karyawan lebih giat bekerja. 
  3. Apa contoh insentif?
    ⁠Ada banyak contoh pemberian stimulus yang biasanya dilakukan oleh perusahaan. Beberapa di antaranya adalah:
    ⁠- Fasilitas rumah dinas. Pemberiannya biasanya ditujukan bagi karyawan dengan tingkat jabatan tertentu. Biasanya, lokasi rumah dinas berada tidak terlalu jauh dari tempat kerja. Dengan begitu, karyawan dapat bekerja dengan lebih nyaman tanpa perlu melakukan perjalanan jauh. 
    ⁠- Penggantian biaya kuliah. Perusahaan bisa pula memberikan incentive berupa reimbursement bagi karyawan yang tengah melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Tujuannya, biar karyawan lebih termotivasi untuk meningkatkan keahlian lewat jalur pendidikan formal maupun program sertifikasi.
    ⁠- Jadwal kerja yang fleksibel. Perusahaan dapat pula memberikan insentif berupa jadwal kerja yang fleksibel. Skema seperti ini biasanya berlaku bagi perusahaan yang mempunyai karyawan dari berbagai negara dan merupakan sistem kerja populer di kalangan gen Z.
    ⁠- Fasilitas makan siang. Pemberian jatah makan siang termasuk dalam bagian insentif karyawan. Apalagi, mereka tidak hanya bisa menghemat pengeluaran, tetapi juga menjadi momen untuk bisa saling berinteraksi dengan suasana yang santai. 
    ⁠- Voucher. Perusahaan dapat pula memberikan voucher belanja atau tiket masuk ke wahana permainan sebagai bentuk apresiasi kinerja karyawan. Mereka pun dapat secara bebas menggunakan voucher tersebut untuk melakukan berbagai kegiatan bersenang-senang bersama orang terdekat. 
  4. Apa tujuan dari insentif?
    ⁠Tujuan pemberian insentif adalah sebagai stimulan guna mendorong motivasi para pekerja. Dengan begitu, mereka bisa bekerja secara lebih produktif, efektif, dan efisien demi mencapai tujuan bisnis yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan.

    ⁠Tanpa adanya pemberian stimulus, karyawan bakal melakukan pekerjaan dengan semangat yang rendah.  Bahkan, tak menutup kemungkinan hal tersebut dapat mendorong karyawan untuk berinisiatif mencari kerja di tempat lain. Apalagi, kalau karyawan tersebut termasuk SDM yang memiliki talenta tinggi. 
  5. Bagaimana cara kerja insentif?
    Ketika memberikan incentive, pihak perusahaan menetapkannya sebagai rencana dalam mencapai tujuan bisnis. Dengan begitu, para karyawan dapat bersemangat dan termotivasi untuk dapat memenuhi target tersebut.

    ⁠Selanjutnya, pihak perusahaan akan memberikan insentif yang sebelumnya dijanjikan kalau karyawan berhasil memenuhi target. Dalam pelaksanaannya, perusahaan bisa menerapkan strategi ini secara berulang.
  6. Kapan insentif diberikan?
    ⁠Pemberian stimulus, baik yang berupa uang, barang, maupun bentuk yang lain, diberikan setelah karyawan mencapai target dari perusahaan. Target tersebut bisa bermacam-macam, termasuk di antaranya adalah target penjualan, penyelesaian proyek tepat waktu, dan lain semacamnya. 
  7. Apakah insentif itu wajib diberikan?
    ⁠Insentif bukanlah bagian dari gaji pokok. Oleh karena itu, pemberiannya bersifat opsional. Pihak perusahaan dapat memilih untuk menggunakan dananya untuk kebutuhan lain.  Apalagi, tidak ada aturan dari pemerintah yang secara khusus mengatur terkait pemberian stimulus.

    ⁠Hanya saja, tanpa adanya pemberian incentive, karyawan tidak akan memperlihatkan kinerja yang baik. Tak menutup kemungkinan, mereka bakal melakukan pekerjaan secara asal-asalan. Hal ini tentu saja sangat merugikan perusahaan, bukan?  

More from this category: Hak ketenagakerjaan kamu

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.