Jika kamu bergabung di sebuah perusahaan pada pertengahan bulan, jangan terkejut jika gaji pertama yang dibayarkan tidak penuh, ya. Hal itu bisa terjadi karena perusahaan menerapkan sistem penggajian berdasarkan prorata atau prorate.
Jadi, penghitungan upah didasarkan pada masa kerja dalam satu periode penggajian tertentu.
Sayangnya, tidak sedikit pelamar kerja ataupun karyawan yang belum memahami secara mendalam konsep gaji prorata. Padahal, gaji prorata adalah salah satu aspek penting dalam sistem penggajian yang adil dan transparan.
Minimnya pemahaman mengenai gaji prorata bisa membuat kebingungan atau bahkan ketidakpuasan terhadap gaji yang diterima. Oleh karena itu, penting bagi setiap karyawan memahami apa itu gaji prorata.
Dalam artikel ini, akan ada penjelasan lengkap tentang konsep gaji prorata, jenis dan faktor yang memengaruhinya, hingga cara menghitung gaji prorata. Simak sampai habis, ya!
Dilansir dari Investopedia, prorata adalah istilah yang digunakan untuk penghitungan upah atau kompensasi berdasarkan proporsi masa kerja. Prorata juga dapat diartikan sebagai alokasi aset secara proporsional berdasarkan basis tertentu.
Dalam konteks gaji, prorata artinya upah yang diterima karyawan sesuai dengan jumlah hari atau jam kerja mereka dalam satu bulan. Jadi, penghitungan gaji prorata bukan berdasarkan total hari kerja penuh seperti karyawan lama.
Setiap karyawan, terutama karyawan yang baru bergabung di suatu perusahaan wajib memahami aturan mengenai penggajian, termasuk perhitungan gaji prorata. Berikut ini beberapa alasannya:
Pemahaman tentang gaji prorata sangat penting bagi setiap karyawan. Hal itu dapat memberikan keadilan dan kepastian bagi karyawan baru dalam menerima gaji mereka.
Dengan mengetahui cara menghitung gaji prorata karyawan baru, karyawan dapat memastikan bahwa mereka menerima upah sesuai dengan jumlah hari kerja yang telah mereka jalani, meski belum bekerja satu bulan penuh.
Sistem penggajian berdasarkan prorata membuat perusahaan dapat memastikan bahwa semua karyawan mendapatkan kompensasi yang proporsional dengan kontribusi mereka.
Menerapkan sistem prorata akan membantu mencegah kesenjangan gaji antara karyawan lama dan baru. Poin ini penting untuk menjaga moral dan kepuasan kerja di perusahaan.
Penerapan pembayaran prorata adalah salah satu cara untuk meningkatkan transparansi dan keadilan dalam sistem penggajian di suatu perusahaan.
Karyawan yang memahami bagaimana penghitungan gaji prorata dapat lebih percaya pada integritas sistem penggajian perusahaan. Pada akhirnya, cara ini dapat membantu menghindari konflik atau ketidakpuasan yang mungkin timbul akibat ketidaktahuan tentang metode pengitungan gaji.
Prorata dalam dunia kerja berarti dihitung secara proporsional, biasanya berdasarkan waktu masa kerja. Berikut beberapa jenis prorata yang umum digunakan oleh HRD atau payroll:
Jenis prorata ini adalah yang paling umum. Prorata gaji digunakan untuk menghitung gaji karyawan yang bekerja kurang dari periode pembayaran penuh, seperti untuk karyawan baru yang mulai di tengah bulan atau karyawan yang mengundurkan diri.
Tidak jarang, perhitungan bonus atau komisi berdasarkan kinerja bulanan atau periode tertentu. Jadi, prorata dapat digunakan untuk menghitung jumlah bonus pada pekerjaan paruh waktu atau pekerjaan yang kurang dari periode penuh, dalam hal ini adalah satu bulan.
Bagi karyawan yang sudah mendapat cuti tahunan, prorata digunakan untuk menghitung jumlah hari cuti yang diperoleh karyawan baru atau yang bekerja kurang dari setahun penuh.
Beberapa jenis tunjangan, seperti tunjangan makan siang atau transportasi, juga dapat dihitung secara prorata berdasarkan hari kerja aktual karyawan dalam suatu bulan.
Beberapa jenis manfaat, seperti asuransi kesehatan, juga ditawarkan secara prorata kepada karyawan paruh waktu atau yang bekerja kurang dari jam tertentu per minggu.
Setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa perhitungan gaji setiap karyawan dilakukan dengan benar dan sesuai ketentuan hukum. Oleh karena itu, mereka juga memiliki kebijakan mengenai gaji prorata.
Sebenarnya, tidak ada peraturan yang secara eksplisit mengatur perhitungan gaji prorata menurut Depnaker. Namun, terdapat beberapa regulasi yang dapat dijadikan acuan untuk menghitung gaji prorata, yaitu:
Dalam menetapkan atau menghitung gaji karyawan baru secara prorata, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan karena memengaruhi besar gaji yang didapat nantinya. Berikut rinciannya:
Faktor utama yang memengaruhi pembayaran prorata adalah jumlah hari kerja dalam sebulan.
Misalnya, jika karyawan bekerja selama 15 hari dari 30 hari kerja dalam sebulan, gaji mereka akan dihitung berdasarkan proporsi 15/30 dari gaji bulanan penuh.
Selain jumlah hari kerja, jam kerja per hari juga memengaruhi perhitungan gaji prorata. Jika seorang karyawan bekerja kurang dari 8 jam per hari, gaji mereka akan disesuaikan dengan jumlah jam kerja yang sebenarnya dilakukan.
Faktor lainnya adalah gaji pokok setiap karyawan. Perhitungan prorata dimulai dengan menentukan gaji pokok bulanan karyawan, kemudian disesuaikan dengan proporsi masa kerja yang dilakukan dalam periode penggajian tersebut.
Selain ketiga faktor sebelumnya, tunjangan dan bonus juga perlu diperhitungkan secara prorata bagi karyawan baru atau karyawan dengan aturan kerja tertentu.
Tunjangan biasanya dihitung berdasarkan jumlah hari kerja atau jam kerja. Di lain sisi, bonus dapat dihitung berdasarkan target yang telah dicapai selama periode tertentu.
Baca Juga: Peluang Karier di Perusahaan Sekuritas dan Kisaran Gajinya
Gaji prorata di perusahaan bisa diterapkan berdasarkan beberapa pertimbangan berikut ini:
Karyawan yang mulai bekerja di pertengahan bulan akan menerima gaji yang dihitung berdasarkan jumlah hari kerja yang mereka jalani.
Misalnya, jika karyawan mulai bekerja pada tanggal 15, mereka hanya akan menerima gaji untuk hari-hari kerja yang tersisa dalam bulan tersebut.
Karyawan yang resign atau mengundurkan diri di tengah bulan akan menerima gaji prorata berdasarkan jumlah hari kerja hingga tanggal pengunduran diri mereka. Perhitungan tersebut memastikan bahwa karywan mendapatkan upah yang adil untuk periode kerja yang telah diselesaikan.
Sementara itu, karyawan yang mengambil cuti tanpa gaji (unpaid leave) akan menerima gaji prorata berdasarkan jumlah hari kerja yang tersisa setelah dikurangi hari cuti tanpa gaji.
Pertimbangan tersebut penting untuk memastikan pembayaran gaji sesuai dengan hari kerja yang sebenarnya karyawan lakukan.
Jika seorang karyawan mengalami perubahan jam kerja, misalnya dari full-time menjadi part-time, gaji prorata akan disesuaikan dengan jumlah jam kerja yang baru. Perhitungan itu dilakukan agar karyawan mendapatkan gaji yang sesuai dengan jam kerja yang mereka jalani.
Rumus prorata gaji untuk gaji bulanan karyawan dapat dihitung berdasarkan waktu kerja harian, jam kerja, dan tunjangan atau bonus yang diperoleh. Berikut contohnya:
Untuk membantu kamu memahami bagaimana cara menghitung gaji prorata bulanan, berikut adalah contoh perhitungan dari beberapa situasi:
Khusus untuk karyawan baru yang memulai masa kerja di tengah bulan sebelum masa penggajian, perhitungan gajinya yaitu:
Selanjutnya, perhitungan gaji prorata untuk karyawan yang mengundurkan diri atau resign dengan periode waktu tengah bulan, yaitu:
Beberapa perusahaan menetapkan kebijakan pengajuan cuti karyawan tanpa penggajian.
Biasanya, kebijakan cuti tanpa bayaran ditujukan untuk kondisi tertentu, seperti merawat anggota keluarga yang sedang sakit, atau memerlukan waktu lebih lama untuk sembuh dari sakit. Jika demikian, perhitungan gajinya adalah:
Terakhir, perhitungan gaji prorata untuk karyawan yang mengalami perubahan waktu kerja adalah:
Pemahaman mengenai gaji atau tagihan prorata adalah hal penting bagi karyawan. Dengan pemahaman gaji prorarta, karyawan bisa memastikan mereka mendapatkan upah yang adil dan sesuai dengan kontribusi kerja yang telah dilakukan.
Sistem prorata menjadi salah satu cara yang efektif untuk memastikan bahwa penghitungan gaji dilakukan secara transparan dan adil.
Nah, jika ingin menghitung gaji prorata secara mandiri, kamu perlu mengetahui nominal upah per bulan di tempatmu bekerja terlebih dahulu. Setelah itu, kamu bisa mulai menghitung menggunakan berbagai rumus di atas sesuai dengan situasi yang kamu hadapi.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 10 Perusahaan dengan Gaji Terbesar di Indonesia!