Bagi kamu yang punya passion di bidang tulis-menulis, copywriting adalah salah satu skill penting yang perlu kamu kuasai. Menurut data Career Explorer, lowongan kerja yang membutuhkan skill copywriting masih akan berkembang hingga 7,6% pada 2026.
Namun, copywriting lebih dari sekadar menulis biasa. Banyak perusahaan membutuhkan karyawan dengan skill satu ini karena dapat mendukung promosi produk secara optimal.
Lantas, apa itu copywriting dan contohnya? Yuk, temukan jawaban selengkapnya dalam artikel ini.
Temukan lowongan kerja copywriter hanya di situs dan aplikasi Jobstreet by SEEK.
Istilah copywriting berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu “copy” dan "writing". Copy merujuk kepada teks pemasaran yang umumnya kita temukan di billboard, iklan, dan media pemasaran seperti teks lain. Sementara itu, writing artinya menulis.
Apabila digabungkan, pengertian copywriting adalah keahlian menulis teks bersifat persuasif untuk mendorong target audiens melakukan tindakan tertentu.
Sementara menurut American Writers & Artists Institute, copywriting diartikan sebagai proses penyusunan materi pemasaran dan promosi persuasif yang memotivasi orang untuk melakukan suatu tindakan.
Tindakan yang harapkan dari copywriting beragam, seperti melakukan pembelian, meng-klik tautan, mengunjungi website, mendaftar subscription, menyumbang untuk suatu tujuan, atau menjadwalkan konsultasi.
Jadi, copywriting bukan hanya sekadar proses menulis tanpa strategi dan teknik karena ada goal atau tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan utama copywriting adalah membangkitkan emosi audiens supaya terpikat dan terlibat dengan materi pemasaran yang kamu buat. Biasanya perusahaan membutuhkan skill copywriting untuk mencapai berbagai tujuan berikut:
Kebutuhan memang jadi faktor pertimbangan utama seseorang saat membeli produk. Namun, tak sedikit juga orang yang membeli karena tertarik dengan iklan produk tersebut. Nah, copywriting adalah aspek penting untuk menarik perhatian target konsumen.
Dengan pesan yang tepat, audiens akan tergiur dengan penawarannya dan berakhir melakukan pembelian.
Apalagi kalau kamu menyelipkan call-to-action (CTA), target konsumen dapat semakin tergerak untuk melakukan tindakan tertentu.
Beberapa contoh CTA yang biasanya dipakai untuk mendapat perhatian pelanggan adalah “Beli sekarang sebelum kehabisan!” atau “Gabung sekarang selagi diskon!”
Melalui copywriting, kamu juga bisa mengembangkan identitas brand dan meningkatkan citranya secara positif.
Soalnya, brand copywriting artinya kamu tetap mengutamakan kejujuran dalam menulis pesan promosi. Fokus utama kamu adalah menonjolkan keunggulan yang melekat pada produk.
Nah, pesan tersebut dikemas menggunakan teknik khusus agar tampak mengesankan tanpa harus membohongi target pelanggan.
Beberapa perusahaan juga menggunakan teknik copywriting untuk mendorong audiens agar membeli produk mereka. Tujuannya tentu agar pendapatan mereka meningkat.
Biasanya, perusahaan akan menciptakan urgensi dalam copy yang ditulis, seperti menyelipkan kata “limited edition”, stok barang terbatas, atau promosi diskon yang hanya berlangsung selama beberapa hari.
Brand awareness yang tinggi membuat suatu brand akan langsung muncul di benak pelanggan ketika mereka butuh suatu produk.
Contoh paling umum adalah brand Indomie yang selalu disebut saat orang-orang ingin menikmati mi instan.
Nah, copywriting adalah hal yang bisa membantu brand meningkatkan brand awareness. Hal ini tentu membutuhkan formula dan strategi brand copywriting yang tepat, termasuk pemilihan jenis copywriting.
Dalam praktiknya, copywriting terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan fungsi dan tujuannya. Dengan aplikasi yang tepat, kamu bisa mendapatkan hasil maksimal. Nah, berikut ini jenis-jenis copywriting yang bisa kamu pelajari:
Disebut juga sebagai marketing copywriting, jenis copywriting satu ini biasanya digunakan untuk menawarkan suatu produk. Caranya dengan membuat copy yang menonjolkan manfaat atau solusi yang ditawarkan produk tersebut.
Kebanyakan perusahaan menerapkan pemasaran pada email marketing copywriting atau homepage website, dengan tujuan meyakinkan target pelanggan supaya membeli produk mereka.
Bagi yang subscribe email dari brand tertentu, kamu pasti pernah mendapatkan email berisi penawaran produk, misalnya saat program 12.12. Nah, teks dalam email tersebut bisa disebut sebagai copywriting pemasaran.
Kalau tujuan kamu adalah mendapat respons langsung dari target konsumen, direct response copywriting patut kamu coba. Biasanya direct response copywriting ditulis di iklan sosmed atau landing page website. Beberapa contoh direct response copywriting, yaitu:
- Klik untuk mendapatkan e-book gratis!
- Daftarkan e-mail dan dapatkan diskon!
- Klik untuk info selengkapnya!
Perusahaan menerapkan copywriting satu ini untuk menyampaikan identitas atau citra suatu brand. Hal ini dilakukan untuk membedakan brand dari para kompetitornya.
Contoh brand copywriting adalah tagline atau slogan, atau lirik jingle iklan televisi yang dibuat se-catchy mungkin. Sedangkan untuk media online, kamu dapat menemukan copywriting brand pada halaman “About Us”.
Coba kamu perhatikan akun brand besar di media sosial. Setiap brand pasti memiliki gaya penulisan teks yang berbeda-beda. Nah, hal ini disebut dengan brand voice yang juga termasuk teknik copywriting, lho!
Penting diketahui bahwa social media copywriting bukan cuma untuk caption. Kalau kamu pernah melihat postingan foto atau reels di Instagram yang memiliki teks, itu juga termasuk dalam jenis social media copywriting.
Umumnya, technical copywriting digunakan untuk menyampaikan informasi mendalam tentang fitur atau cara kerja suatu produk, baik barang maupun jasa.
Contoh technical copywriting adalah penjelasan cara kerja produk kesehatan, tutorial gadget, atau prosedur perawatan kecantikan. Kamu bisa menemukan contoh technical copywriting dalam bentuk artikel blog di website atau brosur lipat.
Copywriting email termasuk salah satu jenis copywriting pemasaran. Sesuai dengan namanya, copywriting satu ini bisa kamu temukan pada email dari perusahaan yang dikirimkan kepada subscribers.
Isi copy-nya bermacam-macam, bisa tentang pemberian diskon, reminder untuk check out produk di keranjang, informasi tentang pembukaan cabang toko baru, dan sebagainya.
SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimization, yang berarti strategi mengoptimalkan konten agar bisa muncul di peringkat teratas hasil pencarian mesin pencari, seperti Google. Nah, karena melibatkan strategi khusus, penulis harus memahami teknik SEO copywriting.
Beberapa contoh SEO copywriting adalah teks landing page di situs web perusahaan serta deskripsi produk atau layanan yang ditawarkan. SEO copywriting termasuk sangat populer di beberapa tahun terakhir, lho.
Iklan online merupakan iklan yang muncul pada media online, seperti website dan media sosial. Kalau kamu pernah melihat banyak banner saat mengakses situs berita online, itu termasuk salah satu contoh iklan online.
Nah, dengan banyaknya brand yang memasang iklan online, copywriting pun dibutuhkan. Perannya supaya teks pada iklan mampu menggaet target secara optimal dan menjelaskan deskripsi produk dengan baik.
Pengertian copywriting kreatif adalah penulisan copy yang tidak terbatas oleh platform maupun tujuan tertentu. Umumnya, tujuan copywriting kreatif adalah untuk membuat suatu brand lebih unggul daripada kompetitor. Itulah kenapa penulisannya tetap konsisten dengan identitas brand.
Salah satu contohnya adalah billboard yang dipasang Gojek di area Kuningan, Jakarta Selatan pada 2017 lalu. Berbeda dari kebanyakan billboard yang biasanya mengutamakan konten visual, billboard tersebut justru berisi tulisan panjang.
Ditulis dalam brand voice yang santai, copy tersebut sukses menyita perhatian para pengguna jalan dan sempat viral di sosmed.
Copywriting business-to-business (B2B) digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk mereka ke pelaku bisnis lain. Jadi, copy yang ditulis pun lebih sering membahas pain points atau masalah yang kerap dialami perusahaan.
Contohnya macam-macam, salah satunya teks di website milik agency yang menjual jasa digital marketing ke perusahaan lain.
Sementara itu, copywriting business-to-customers (B2C) dibuat oleh perusahaan untuk mendorong target pelanggan melakukan tindakan tertentu. Contohnya adalah CTA seperti “Beli sekarang!” atau “Klik tombol ini untuk mendapat diskon!”.
Nah, dengan banyaknya jenis copywriting, bagaimana perusahaan menulis copy yang efektif sesuai tujuan? Untuk itu, mereka merekrut karyawan yang menguasai skill copywriting.
Baca Juga: Tren Karier Era 4.0, Yuk Menjadi Digital Nomad!
Orang yang mengerjakan copywriting adalah copywriter. Copywriter inilah yang bertugas merangkai kata demi kata hingga menghasilkan pesan yang dapat memikat target pelanggan.
Jenis copy-nya tentu saja beragam, mulai dari tagline, slogan, konten website, e-mail marketing copywriting, konten sosmed, teks pada katalog dan brosur, hingga skrip iklan berbayar di radio dan televisi.
Banyak perusahaan membutuhkan copywriter untuk berbagai media promosi sekaligus. Namun, ada juga perusahaan yang merekrut copywriter untuk kebutuhan lebih spesifik, misalnya penulis copy khusus social media atau skrip video.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang copywriter harus menguasai skill menulis yang baik. Tapi tak hanya itu, proses penulisan copywriting juga biasanya membutuhkan skill lain seperti kemampuan memahami brief dan target audiens, berpikir kreatif, riset, serta komunikasi.
Jangan khawatir kalau kamu merasa masih belum menguasai berbagai skill tersebut. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk belajar copywriting.
Sama seperti banyak skill lain, copywriting adalah kemampuan yang bisa kamu pelajari. Yuk, terapkan berbagai cara membuat copywriting yang menarik berikut ini:
Supaya bisa menulis copy yang efektif dan tepat sasaran, kamu perlu terlebih dulu mengenali produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan. Anggaplah ini sebagai masa pendekatan (PDKT) kamu dengan produk.
Selama masa PDKT tersebut, pahami keunikan, keunggulan, dan fitur-fitur produk yang melekat. Tidak hanya itu, kamu juga harus memahami manfaat yang bisa dirasakan dan mengajak calon konsumen untuk menggunakannya. Bahkan kalau perlu, kamu bisa mencatat semua informasi penjualan tersebut supaya tidak lupa.
Setelah memahami produk, kamu harus mendalami kebutuhan dan keinginan audiens supaya copy yang akan kamu tulis relate dengan mereka.
Untuk copywriting tips satu ini, kamu bisa melakukan survei terhadap target calon konsumen produk serta mengamati perilaku mereka di sosmed.
Biasanya, dari sini kamu dapat mengetahui gaya bahasa yang mereka gunakan, tren yang sedang dibicarakan, hingga masalah yang mereka hadapi.
Berbekal informasi tersebut, kamu pun akan lebih mudah meracik copy dalam bahasa dan topik yang masuk radar mereka.
Tahukah kamu bahwa ternyata 8 dari 10 audiens hanya akan membaca bagian headline pada copy buatanmu?
Oleh sebab itu, cara membuat copywriting yang efektif sangat bergantung dengan headline. Kamu harus mampu menciptakan headline yang catchy dan relevan supaya menarik perhatian audiens.
Tentu butuh kreativitas untuk melakukan hal tersebut. Tapi, kamu bisa melakukan brainstorming bersama tim untuk mengumpulkan ide sebanyak mungkin.
Headline yang menarik dan memikat memang penting dalam copywriting tips. Namun, bukan berarti kamu boleh mengabaikan bagian lain.
Setelah membaca headline, audiens biasanya akan lanjut membaca bagian lead atau paragraf pembuka. Jika kamu berhasil membuat lead yang tak kalah menarik, mereka akan terus membaca tulisan sampai selesai.
Oleh sebab itu, perkuat headline kamu dengan kalimat pendukung yang catchy. Kamu bisa membuka kalimat dengan fun fact, menunjukkan empati, atau menulis kalimat yang mengundang rasa penasaran.
Setelah menulis headline dan lead, lanjutkan penulisan ke bagian utama atau yang sering disebut sebagai copy. Pastikan kamu menulisnya dengan kualitas tinggi supaya pesan tersampaikan secara efektif ke target audiens.
Kabar baiknya, banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk merancang copy berkualitas tinggi, misalnya dengan menggunakan kalimat sederhana, memakai sub-heading, menjelaskan manfaat produk, dan menyapa pembaca dengan panggilan tertentu.
Kamu tentu masih ingat bahwa copywriting adalah penulisan pesan pemasaran untuk mengajak audiens melakukan tindakan tertentu.
Nah, kamu bisa melakukan hal tersebut dengan menutup copy menggunakan CTA (Call to Action). Namun, sebaiknya jangan hanya mendorong audiens untuk melakukan suatu tindakan, melainkan juga berikan benefit kepada mereka.
Beberapa contoh call to action untuk menutup copy adalah “Coba sekarang dan dapatkan diskon!” atau “Check out sekarang untuk dapat gratis ongkir!”.
Di samping cara-cara tersebut, kamu juga perlu mempelajari formula penulisan dalam copywriting. Formula ini dapat menjadi panduan kamu untuk menulis copy secara efektif.
Baca Juga: Terjawab! Ini 6 Skill Esensial untuk Memenuhi Tugas Manajer Pemasaran
Berbagai cara di atas memang dapat membantu kamu untuk menulis copy yang menarik. Namun, belajar copywriting tidak lengkap tanpa memahami formulanya. Apalagi, formula copywriting terdiri dari banyak jenis berdasarkan penggunaannya, di antaranya:
AIDA merupakan formula copywriting yang paling populer. AIDA merupakan singkatan dari attention, interest, desire, dan action yang artinya:
Selanjutnya, formula PPPP merupakan singkatan dari picture, promise, prove, dan push. Supaya lebih jelas, simak penjelasannya berikut ini:
Kamu juga bisa menggunakan formula BAB yang merupakan singkatan dari before, after, dan bridge. Formula copywriting BAB memiliki penjelasan, yaitu:
Formula lain yang bisa kamu terapkan saat membuat copywriting adalah PAS atau problem, agitate, dan solution. Berikut penjelasannya:
Formula copywriting yang bisa dicoba berikutnya adalah formula 4-C yang terdiri dari clear, concise, compelling, dan credible. Artinya, yaitu:
Formula satu ini cocok jika kamu ingin menonjolkan fitur suatu produk. FAB merupakan singkatan dari feature, advantage, dan benefit. Nah, berikut arti dan contoh copywriting FAB:
Feature: Tuliskan spesifikasi, kandungan, atau fitur dari produk yang ditawarkan. Contoh: “Mengandung Ginseng, Shampoo ABC Mengurangi Kerontokan Rambut”.
AIDCA merupakan formula copywriting yang dikembangkan dari AIDA. Formula ini terdiri dari aspek attention, interest, desire, conviction, dan action. Berikut penjelasan dan contohnya:
Jadi, buat kamu yang tertarik bekerja di bidang digital marketing, khususnya yang berhubungan dengan tulis-menulis, copywriting adalah skill yang tidak boleh kamu lewatkan.
Selain menambah wawasan seputar copywriting, jangan lupa imbangi dengan latihan. Kamu bisa berlatih dengan merombak tagline dari suatu brand atau mencoba menulis copy untuk website.
Sambil belajar dan latihan, tidak ada salahnya sekalian browsing lowongan kerja sebagai copywriter di situs JobStreet.
Kunjungi website JobStreet sekarang dan download aplikasinya di Apple App Store atau Google Play Store agar lebih mudah.