“Hmm, tiga bulan lalu sudah melamar pekerjaan yang ini, dan sampai sekarang belum dapat panggilan. Tapi kenapa lowongannya masih ada sampai sekarang, ya?”
Kamu pernah mengalami situasi seperti kalimat di atas? Bisa jadi, lowongan kerja tersebut adalah ghost job!
Fenomena ghost job ternyata cukup umum terjadi di dunia kerja. Menurut hasil survei Resume Builder, 4 dari 10 perusahaan mengunggah lowongan kerja palsu pada tahun 2024.
Lantas, apa itu ghost job? mengapa perusahaan melakukan ghost job? Untuk apa mereka rela membuang waktu dan tenaga untuk mem-posting lowongan kerja tanpa merekrut karyawan baru?
Sebelum sibuk melamar kerja, ada baiknya kamu memahami definisi ghost job dan cara menghindarinya dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!
Definisi ghost job adalah lowongan pekerjaan yang di-posting perusahaan di situs job portal, tapi perusahaan tidak berniat merekrut karyawan yang melamar. Beberapa orang juga menyebut fenomena tersebut sebagai phantom job listing.
Dengan kata lain, ghost job adalah lowongan pekerjaan yang sebetulnya tidak benar-benar ada.
Jadi, walaupun kamu sudah mengirimkan CV dan surat lamaran sesuai informasi dalam lowongan pekerjaan, kamu tidak akan mendapat panggilan tes atau interview.
Atau jika kamu mendapat panggilan interview, perusahaan biasanya tidak akan melanjutkan proses rekrutmen. Lantas, apa penyebab ghost job dari kacamata perusahaan?
Tentunya, ada alasan mengapa perusahaan melakukan ghost job. Berikut beberapa di antaranya:
Keseluruhan proses rekrutmen karyawan bisa berlangsung hingga beberapa bulan. Selama periode tersebut, bisa jadi kebutuhan perusahaan berubah.
Alhasil, proses seleksi yang sedang berlangsung tidak dapat dilanjutkan karena perusahaan harus mengganti kebutuhan kualifikasi karyawan.
Di samping itu, perusahaan juga tidak punya kewajiban untuk menginformasikan perubahan tersebut kepada para kandidat.
Umumnya, proses rekrtumen perusahaan untuk mendapatkan karyawan baru membutuhkan waktu yang cukup lama.
Nah, dalam satu waktu, perusahaan mungkin membutuhkan karyawan baru untuk mengisi posisi dengan cepat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, mereka pun mem-posting ghost job.
Berdasarkan lamaran yang masuk, perusahaan akan menyeleksi CV dan surat lamaran terbaik sesuai kualifikasi. Lalu, mereka akan memasukkan profil karyawan ke dalam database pencari kerja.
Jadi, ketika sewaktu-waktu perusahaan butuh karyawan baru, tim rekruter bisa segera menghubungi pencari kerja yang sudah tercatat dalam database.
Sebetulnya, banyak juga perusahaan yang membuka lowongan kerja karena memang membutuhkan karyawan baru.
Selain waktu, anggaran atau budget juga jadi faktor yang memengaruhi proses rekrutmen karyawan. Budget untuk mengadakan rekrutmen karyawan baru tentu tidak murah karena ada banyak tahapan, mulai dari seleksi administrasi, psikotes, wawancara, hingga tes kesehatan.
Faktor budget itu juga bisa menyebabkan kemunculan ghost job. Ketika perusahaan terkendala budget rekrutmen, biasanya mereka akan tetap mem-posting lowongan pekerjaan sebagai trial.
Nantinya, perusahaan baru akan melanjutkan proses rekrutmen ketika anggaran mereka sudah cukup. Situasi ini disebut juga dengan istilah evergreen requisitions.
Ghost job sebenarnya terlihat sama dengan lowongan kerja pada umumnya. Namun, kamu bisa menghindari perasaan kecewa akibat ghost job dengan mengamati tanda-tanda berikut:
Kamu patut curiga kalau sebuah lowongan pekerjaan hanya mencantumkan job desc yang terlalu umum.
Sebab, perusahaan yang serius idealnya akan memberikan gambaran jelas tentang peran dan tanggung jawab karyawan.
Selain job desc, perhatikan juga gaji dan fasilitas dalam lowongan kerja. Kalau lowongan tersebut tidak memberikan informasi transparan tentang gaji dan fasilitas pekerjaan, hal itu bisa menjadi indikasi kuat dari sebuah ghost job.
Tanda-tanda ghost job juga bisa kamu lihat dari alamat dan kontak perusahaan. Kalau alamat kantor perusahaan tidak jelas, kamu patut untuk curiga.
Kemudian, pastikan juga perusahaan tersebut memiliki nomor telepon dan email yang mudah dihubungi.
Nomor telepon dan email perusahaan yang mudah dihubungi adalah tanda bahwa perusahaan serius ingin merekrut karyawan baru untuk mengisi kebutuhan suatu posisi.
Mendapat undangan interview tentu jadi momen yang melegakan bagi pelamar kerja. Tapi, kamu harus tetap waspada dengan melakukan riset terkait perusaahan dan pewawancara.
Pasalnya, masih ada kemungkinan kamu menjadi korban ghost job meski sudah mendapat undangan interview.
Ketika mendapat undangan interview, coba lihat dengan teliti cara perusahaan memberi undangan. Perusaahan kredibel pasti akan mengirim undangan interview melalui email resmi dengan menggunakan kalimat baku yang profesional.
Jika menggunakan saluran pribadi seperti WhatsApp, perwakilan perusahaan biasanya juga akan memakai kalimat baku dan pasti memperkenalkan diri sesuai jabatan di perusahaan.
Nah, jika kamu mendapat undangan interview dengan cara yang tidak profesional, itu bisa jadi tanda-tanda ghost job atau bahkan lowongan kerja palsu.
Selain itu, jangan lupa memperhatikan pewawancara dari perusahaan. Apakah ia kompeten?
Kalau ia tidak dapat menjelaskan secara jelas tentang perusahaan, posisi yang ditawarkan, atau bahkan terlihat tidak tertarik denganmu, kemungkinan perusahaan tersebut memang tidak serius merekrut karyawan.
Tak kalah penting, waspadai pula pertanyaan yang diajukan pewawancara. Idealnya, perusahaan yang serius akan fokus pada pertanyaan seputar pengalaman dan keahlian relevan sesuai posisi yang kamu lamar.
Selain teliti mengamati tanda-tanda di atas, kamu juga bisa menghindari ghost job dengan menerapkan beberapa cara berikut ini:
Ketika menemukan lowongan pekerjaan yang terlihat menarik, sebaiknya jangan buru-buru langsung mengirimkan CV dan surat lamaran.
Cari tahu dulu reputasi perusahaan dengan membaca ulasan dari mantan karyawan, pelanggan, hingga klien. Temukan informasi tersebut melalui mesin pencari online, media sosial, forum diskusi, atau media online.
Kalau mencari lowongan kerja di situs Jobstreet, kamu bisa mengakses halaman Company Profiles & Reviews untuk membaca ulasan lengkap tentang berbagai perusahaan.
Riset perusahaan sangat penting tidak hanya untuk membantu kamu menghindari ghost job.
Tapi, hasil riset juga bisa kamu gunakan untuk menyesuaikan surat lamaran kerja dan memahami perusahaan jika nanti mendapat undangan interview.
Untuk menghindari ghost job, pastikan kamu menggunakan platform rekrutmen yang terkenal dan terpercaya, seperti Jobstreet.
Platform yang kredibel biasanya memiliki sistem verifikasi lebih ketat terhadap perusahaan yang memasang lowongan kerja. Jadi, kamu bisa mengurangi risiko terjebak ghost job.
Lantas, apa saja ciri-ciri platform lowongan kerja yang kredibel? Kamu bisa memperhatikan jumlah pengguna platform tersebut, fitur yang ditawarkan, serta testimoni para pengguna.
Situs portal job yang terpercaya umumnya mendapatkan banyak ulasan positif dari pengguna mereka.
Cara lain untuk menghindari ghost job adalah dengan memeriksa informasi kontak perusahaan. Ketika ragu dengan lowongan kerja, coba hubungi perusahaan secara langsung melalui telepon atau email.
Dengan begitu, kamu bisa memastikan kebenaran informasi yang tertera dalam iklan lowongan pekerjaan.
Lalu, jika memungkinkan, coba kunjungi kantor perusahaan sesuai alamat yang tertera pada iklan lowongan kerja untuk memastikan kebenaran lowongan.
Salah satu cara mengidentifikasi tanda-tanda awal lowongan kerja palsu adalah dengan menilai kejelasan deskripsi pekerjaan.
Seharusnya, perusahaan yang serius akan memberikan informasi jelas tentang tugas dan tanggung jawab pekerjaan. Kalau informasi job desc terlalu umum, kamu perlu waspada.
Selain itu, perhatikan juga bagaimana perusahaan menjalankan proses rekrutmen secara keseluruhan. Apakah mereka responsif, transparan, dan profesional?
Jika tidak, besar kemungkinan lowongan kerja tersebut adalah ghost job.
Bagi kamu yang mendapat undangan wawancara, susunlah daftar pertanyaan yang tepat. Tanyakan visi, misi, nilai-nilai, dan budaya kerja perusahaan sehari-hari.
Informasi tersebut dapat membantu kamu memahami lebih dalam tentang perusahaan. Jadi, kamu bisa menilai apakah kamu cocok dengan lingkungan kerja di perusahaan tersebut atau tidak.
Kemudian, tanyakan juga secara spesifik tentang tugas dan tanggung jawab yang akan kamu lakukan jika diterima nanti, serta bagaimana kinerjamu nanti akan dinilai.
Bagaimana jika sudah menerapkan berbagai cara menghindari ghost job, tapi kamu masih terjebak lowongan kerja palsu tersebut? Kamu bisa melakukan langkah-langkah berikut:
Ketika mencium tanda-tanda ghost job, tunggu hingga sekitar 2 minggu setelah kamu mengirim lamaran. Kalau tidak kunjung mendapat kabar, coba hubungi perusahaan melalui email atau pesan teks.
Tanyakan secara sopan tentang status lamaran kerjamu serta perkiraan waktu untuk mendapatkan jawaban.
Jika tidak mendapatkan jawaban dalam beberapa hari, lakukan follow-up kembali. Tunjukkan bahwa kamu serius dengan peluang kerja tersebut dan ingin mengetahui perkembangannya.
Kalau kamu yakin bahwa suatu lowongan pekerjaan ternyata palsu, laporkan ke platform rekrutmen di mana kamu menemukannya.
Jelaskan alasan mengapa kamu menganggap mereka membuka lowongan kerja tersebut sebagai ghost job.
Kemudian, berikan feedback konstruktif kepada platform rekrutmen atau job portal. Adanya feedback tentnunya dapat membantu mereka meningkatkan kualitas layanan dan mencegah kejadian serupa kembali terulang.
Apabila dibutuhkan, kamu bisa mencari bantuan dari konsultan karier atau ahli profesional lain.
Seorang konsultan karier dapat memberi saran dan dukungan yang kamu butuhkan. Dengan bantuan ahli profesional, kamu bisa menyusun strategi pencarian kerja yang lebih efektif.
Namun, jika kamu merasa telah menjadi korban penipuan atau pelanggaran hukum, jangan ragu untuk mencari bantuan hukum.
Konsultasikan dengan seorang ahli hukum untuk mengetahui hak-hak kamu dan tindakan hukum yang dapat kamu ambil.
Ghost job adalah lowongan pekerjaan yang di-posting perusahaan di situs job portal, tapi mereka tidak benar-benar berniat merekrut karyawan.
Penyebabnya sangat beragam, mulai dari perubahan kebutuhan perusahaan, keinginan perusahaan membangun database kandidat, hingga perusahaan belum memiliki anggaran yang cukup untuk merekrut karyawan.
Umumnya, ghost job memiliki deskripsi pekerjaan yang tidak spesifik, kontak perusahaan sulit dihubungi, dan proses wawancara tidak profesional.
Untuk menghindari ghost job, pelajari dulu reputasi perusahaan sebelum kamu melamar kerja. Kamu bisa mendapatkan informasinya melalui website mereka, media sosial, situs berita, dan forum diskusi online.
Kalau menggunakan situs portal job tepercaya seperti Jobstreet, kamu bisa mengakses halaman Company Profiles & Reviews untuk membaca ulasan lengkap tentang berbagai perusahaan.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!