Berpikir Komputasional: Arti, Manfaat, Tujuan, Metode & Contoh

Berpikir Komputasional: Arti, Manfaat, Tujuan, Metode & Contoh
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 11 June, 2024
Share

Membekali diri dengan soft skill menjadi aspek penting yang memudahkanmu dalam mendapatkan pekerjaan. Salah satu soft skill yang krusial di era digital adalah computational thinking

Dengan kemampuan berpikir komputasional, kamu bisa lebih efektif dalam memecahkan berbagai masalah kompleks di berbagai bidang. Namun, apakah kamu tahu apa itu berpikir komputasional? 

Untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci mengenai istilah berpikir komputasi, simak penjelasannya berikut ini! 

Apa Itu Berpikir Komputasional? 

Sumber : Envato

Mendengar istilah berpikir komputasi, kamu mungkin bakal mengasosiasikannya dengan teknik ilmu komputer informatika. Hal tersebut cukup lumrah. Mengingat computational thinking memang mempunyai kaitan erat dengan cara kerja komputer. 

Computational thinking adalah proses berpikir yang sistematis dan logis. Lewat kemampuan ini, kamu bisa mengidentifikasi sebuah permasalahan yang sangat kompleks. Kemudian, kamu juga bisa menemukan solusi yang paling efektif serta efisien untuk mengatasinya.  

Dalam penerapan cara berpikir komputasional, pemahaman terhadap sebuah permasalahan menjadi hal penting. Kamu dapat membagi permasalahan tersebut dalam beberapa tugas dan langkah sederhana untuk menyelesaikannya. 

Setiap tahapan sederhana itu bisa mudah dipahami, baik oleh komputer maupun pikiran manusia.  

Sejarah Computational Thinking 

Sumber : Envato

Konsep dan prinsip computational thinking sejatinya sudah ada sejak tahun 1950-an. Hanya saja, istilah ini pertama kali dimunculkan oleh Seymour Papert pada tahun 1980. Kemudian, istilah ini dipopulerkan oleh Jeannette Wing pada 2006.  

Dalam esai yang dibuatnya, Jeannette mengatakan kalau penerapan computational thinking bisa memberikan manfaat bagi masyarakat umum secara luas. 

Oleh karena itu, Jeannette mengatakan kemampuan ini dapat membantu anak-anak. Kemampuan ini bisa menyelesaikan permasalahan secara lebih efektif dan cepat.  

Sejak itu, para peneliti melakukan riset secara lebih mendalam tentang konsep berpikir komputasional. Selain itu, peneliti juga mencari tahu penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Salah satu upaya peningkatan implementasi kemampuan berpikir komputasi dilakukan oleh Prolog Education Committee secara global. 

Manfaat dari Berpikir Komputasional 

Sumber : Envato

Belajar tentang computational thinking tidak cuma berkaitan dengan keahlian coding atau bahasa pemrograman. Ada berbagai manfaat dari berpikir komputasional yang sangat penting lainnya, yakni: 

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah 

Berpikir komputasional adalah kemampuan yang bisa membantu kamu dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. 

Keahlian ini membantu kamu untuk menyelesaikan problem yang terlihat rumit menjadi lebih sederhana. Dengan begitu, proses penyelesaian masalah menjadi lebih cepat dan efisien.  

Meningkatkan kreativitas dan inovasi 

Dalam konsep computational thinking, terdapat tahapan dekomposisi. Hal tersebut memungkinkan kamu untuk memecah sebuah permasalah kompleks menjadi beberapa bagian kecil. 

Dari situlah kamu dapat melakukan berbagai pendekatan secara leluasa. Jadi, kamu pun mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. 

Pola pendekatan yang dilakukan oleh setiap orang bisa berbeda satu sama lain. Perbedaan tersebut berkaitan erat dengan kreativitas dari masing-masing orang. 

Semakin sering menerapkan metodenya, tingkat kreativitas dalam menangani sebuah permasalahan bakal semakin meningkat.  

Meningkatkan kemampuan kolaborasi 

Pemahaman yang tepat tentang apa itu computational thinking juga dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi. Apalagi, kemampuan ini membantu kamu untuk bisa berpikir secara logis dan terstruktur. Dengan begitu, kamu pun bisa melakukan komunikasi dengan lebih efektif dan efisien. 

Kemampuan komunikasi dan pola pikir terstruktur juga membantumu dalam menjelaskan setiap hal kepada rekan kerja. Alhasil, kamu bisa bekerja sama secara efektif dengan anggota tim untuk menyelesaikan permasalahan. 

Mempersiapkan diri untuk masa depan pekerjaan 

Belajar tentang konsep berpikir komputasional juga bisa menjadi langkah persiapan untuk masa depan. Tak hanya bagi yang tertarik dengan karier di bidang teknologi, tetapi juga dunia kerja secara umum.  

Computational thinking membuat dirimu menjadi pribadi yang mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Kamu juga dapat berpikir secara logis dan terstruktur dalam menghadapi serta memecahkan permasalahan. 

Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan aspek yang sangat penting dan banyak dicari di dunia kerja.   

Bisa belajar lebih efektif 

Terakhir, kamu bisa memperoleh kemampuan belajar yang cepat dan efektif. Kamu dapat belajar dari setiap permasalahan yang dihadapi. 

Semakin sering berhadapan dengan sebuah permasalahan, makin banyak pembelajaran yang bisa kamu peroleh.  

Tujuan dari Berpikir Komputasional 

Sumber : Envato

Kemampuan berpikir komputasional penting karena beberapa alasan berikut: 

Memecahkan masalah kompleks 

Melalui cara berpikir komputasi, kamu lebih mampu menerapkan pola pikir yang sistematis dan logis. Hal ini akan membantu dalam pemecahan masalah secara efisien. 

Dekomposisi masalah menjadi bagian-bagian yang kecil dan mudah dikelola adalah kunci proses ini. Berkat inilah, kamu bisa mengidentifikasi sumber permasalahan dan menemukan solusi terbaik untuk mengatasinya. 

Merancang solusi inovatif dan kreatif 

Adanya kemampuan berpikir komputasi memungkinkan kamu untuk melakukan berbagai pendekatan dalam menyelesaikan masalah. Kamu jadi tahu bahwa ada berbagai solusi yang bisa dilakukan untuk penyelesaian setiap permasalahan. 

Tak hanya itu, kamu juga dapat menciptakan solusi yang lebih inovatif dan kreatif. Hal ini karena proses berpikir ini mendorong eksplorasi berbagai kemungkinan dan pendekatan. 

Menganalisis data dan informasi secara efektif 

Kemampuan berpikir komputasional membantumu untuk bisa melakukan analisis data maupun informasi secara efektif. Bahkan, ketika dihadapkan pada permasalahan yang pelik dan informasi yang kompleks sekalipun. 

Dengan berpikir komputasional kamu dapat menyederhanakan data tersebut, mencari pola, dan menghasilkan wawasan yang berguna. Skill satu ini sangat berguna dalam berbagai bidang seperti bisnis, sains, dan teknologi. 

Berkomunikasi dan berkolaborasi dengan lebih baik 

Salah satu tujuan belajar cara berpikir komputasional adalah meningkatkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi. 

Kamu bisa belajar cara memberikan penjelasan setiap informasi secara terstruktur dan jelas. Dalam tim kerja, kemampuan ini penting untuk menjelaskan ide secara efektif dan bekerja sama dengan orang lain. 

Meningkatkan kemampuan belajar dan beradaptasi 

Selanjutnya, ada tujuan yang berkaitan dengan meningkatkan kemampuan belajar serta beradaptasi. Computational thinking adalah proses yang mendorongmu untuk terus belajar. Kamu juga akan berupaya melakukan evaluasi dari setiap permasalahan yang dihadapi. 

Seiring dengan banyaknya permasalahan yang dihadapi, kamu pun bisa memperoleh lebih banyak pembelajaran. Hal ini kemudian dapat membantu kamu untuk bisa melakukan adaptasi dalam berbagai situasi. 

Kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi adalah kualitas penting di dunia yang selalu berubah. 

Fondasi Berpikir Komputasional 

Sumber : Envato

Dalam penerapan computational thinking, terdapat empat fondasi penting yang menjadi landasan utama. Fondasi ini membantu dalam memahami dan menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien. 

Berikut adalah penjelasan mengenai keempat fondasi tersebut: 

1. Abstraksi 

Fondasi pertama dalam berpikir komputasional adalah abstraksi. Tujuan abstraksi untuk mengidentifikasi aspek-aspek penting dari permasalahan dan memilah yang kurang penting. 

Dengan demikian, kamu bisa fokus pada elemen-elemen yang relevan dalam mencari solusi. Abstraksi membantu dalam menyederhanakan masalah kompleks dengan menyembunyikan detail yang tidak perlu. Alhasil, kamu dapat lebih mudah memahami inti permasalahan. 

2. Algoritma 

Selanjutnya, ada fondasi berupa algoritma. Algoritma adalah tahapan-tahapan yang berurutan dalam proses penyelesaian masalah. Setiap langkah dalam algoritma harus jelas dan dapat diikuti untuk mencapai solusi yang diinginkan. 

Algoritma memberikan kerangka kerja yang terstruktur untuk menyelesaikan masalah. Fondasi ini juga membantumu untuk memastikan bahwa setiap langkah logis dan sistematis. 

3. Dekomposisi 

Dekomposisi adalah fondasi penting lainnya dalam computational thinking. Dekomposisi melibatkan pemecahan masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. 

Dengan menyusun formula dari sebuah persoalan, kamu dapat menyelesaikannya secara efisien. Dekomposisi memungkinkan kamu untuk fokus pada setiap komponen masalah satu per satu. Hal ini membuat proses penyelesaian menjadi lebih sistematis dan terorganisir. 

4. Pengenalan pola 

Terakhir, ada fondasi pengenalan pola. Prinsip ini bertujuan untuk mengenali pola atau kesamaan dalam sebuah permasalahan. Dengan mengenali pola, kamu dapat menggunakan solusi yang telah berhasil diterapkan pada masalah lain yang sejenis. 

Pengenalan pola membantu dalam mempercepat proses pemecahan masalah. Sebab, kamu dapat mengandalkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya untuk menemukan solusi yang efektif. 

Karakteristik Berpikir Komputasional 

Sumber : Envato

Terdapat beberapa karakteristik penting yang dapat dikenali dari keahlian ini. Karakteristik ini mencerminkan kemampuan seseorang dalam menerapkan pemikiran komputasional. Berikut adalah lima karakteristik utama dari berpikir komputasional: 

1. Pemecah masalah yang baik 

Seorang yang memiliki kemampuan berpikir komputasional adalah seorang pemecah masalah yang baik. Pemikiran komputasional memungkinkan seseorang untuk berpikir jernih dan logis dalam mengidentifikasi permasalahan serta mencari solusi yang tepat. 

Dengan pendekatan sistematis, kamu dapat memecah masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana, mengidentifikasi akar penyebab, dan mengembangkan solusi yang efektif. 

2. Pemikir logis dan analitis 

Kemampuan berpikir komputasional mendorong seseorang untuk senantiasa mengedepankan pemikiran yang logis dan analitis. 

Kamu lebih terbiasa menganalisis setiap aspek dari permasalahan yang dihadapi. Karakteristik ini sangat penting dalam mengevaluasi berbagai kemungkinan solusi dan memilih yang terbaik. 

3. Kreatif dan inovatif 

Karakteristik lain dari computational thinking adalah pola pikir yang kreatif. Orang yang berpikir komputasional selalu mencari solusi baru dan lebih baik untuk masalah yang ada. 

Selain mengikuti metode yang ada, kamu berusaha menciptakan solusi yang inovatif dan efektif. Kemampuan untuk berpikir out of the box adalah kunci menemukan cara-cara baru untuk mengatasinya. 

4. Komunikator yang baik 

Keahlian dalam berpikir komputasional juga mencakup kemampuan untuk menjadi komunikator yang baik. Kemampuan ini membuatmu terbiasa menggunakan analogi serta kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. 

Jadi, saat menjelaskan sesuatu, kamu bisa menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Orang lain pun dapat memahami dan mengikuti pemikiranmu dengan baik. 

5. Berkolaborasi dengan baik 

Karakteristik berpikir komputasional yang terakhir adalah kemampuan untuk berkolaborasi dengan baik. Saat terbiasa menerapkannya, kamu mampu bekerja sama dalam tim secara efektif dan efisien. 

Selain itu, kamu juga dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. Kolaborasi yang baik memungkinkanmu untuk menggabungkan ide-ide dan keterampilan dari berbagai individu untuk menciptakan solusi yang lebih baik. 

Cara Berpikir Komputasional 

Sumber : Envato

Untuk belajar metode computational thinking, ada enam tahapan yang dapat dipelajari. Tahapan-tahapan ini membantumu memahami dan menerapkan cara berpikir komputasional secara sistematis. Ketahui penjelasan dari setiap tahapannya: 

Deteksi masalah 

Tahapan pertama dalam belajar berpikir komputasional adalah dengan mendeteksi permasalahan yang terjadi. Deteksilah sebuah permasalahan dengan melakukan pengamatan secara mendalam tentang problem yang tengah terjadi. 

Tujuannya agar kamu dapat mengetahui sumber permasalahan yang ada. Deteksi masalah ini merupakan langkah awal yang krusial untuk memahami apa yang sebenarnya perlu diselesaikan. 

Dekomposisi 

Setelah melakukan deteksi dan analisis terhadap permasalahan, langkah selanjutnya adalah dekomposisi. Tahap ini bertujuan untuk menguraikan masalah besar menjadi sub-problem yang lebih sederhana dan mudah diselesaikan. 

Cara ini membantumu lebih fokus pada setiap komponen secara terpisah. Alhasil, proses penyelesaian lebih terstruktur dan terorganisir. 

Representasi 

Tahap berikutnya adalah menetapkan model atau representasi dari setiap sub-problem. Tujuannya agar kamu bisa memprioritaskan hal-hal yang penting dan mendesak. 

Representasi membantu dalam visualisasi masalah dan solusi, membuatnya lebih mudah untuk dipahami dan dipecahkan. Ini bisa berupa diagram, grafik, tabel, atau bentuk visual lainnya yang memudahkan interpretasi. 

Algoritma 

Dalam berpikir komputasional, algoritma adalah langkah penting selanjutnya. Algoritma merujuk pada proses penyusunan langkah-langkah untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. 

Selain itu, algoritma juga dapat berupa aturan yang kamu tetapkan dalam proses penyelesaian masalah. Proses ini harus jelas, logis, dan dapat diikuti untuk mencapai solusi yang diinginkan. 

Implementasi 

Langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah mengimplementasikan algoritma di dunia nyata. Kamu perlu mengikuti setiap langkah yang telah dijabarkan dalam algoritma untuk pemecahan masalah. 

Implementasi melibatkan penerapan solusi yang telah dirancang dan melihat bagaimana solusi tersebut bekerja dalam praktik. 

Evaluasi 

Tahap terakhir dalam cara berpikir komputasional adalah evaluasi. Algoritma yang telah kamu buat bisa saja memunculkan solusi yang kurang tepat atau tidak optimal. 

Oleh karena itu, kamu perlu mengembangkan solusi menjadi lebih baik dengan adanya proses evaluasi. Proses ini melibatkan pengecekan hasil, pengidentifikasian kesalahan atau kekurangan, dan melakukan penyesuaian untuk meningkatkan efektivitas solusi. 

Contoh Penerapan Berpikir Komputasional 

Sumber : Envato

Ingin lebih tahu computational thinking secara lebih jelas? Yuk, simak contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai bidang: 

Menyusun rencana perjalanan yang efisien 

Seorang traveler dapat menerapkan kemampuan berpikir komputasi dalam menyusun itinerary perjalanan. 

Kemampuan ini membuatnya bisa memilih transportasi yang paling cepat, efektif, dan biaya terjangkau. Tahapannya melibatkan: 

  • Deteksi kebutuhan perjalanan 
  • Dekomposisi rencana perjalanan menjadi segmen-segmen kecil seperti waktu keberangkatan, jenis transportasi, dan biaya 
  • Mengembangkan algoritma untuk menemukan rute terbaik 
  • Mengimplementasikannya dalam rencana perjalanan. 

2. Menganalisis data penjualan untuk meningkatkan strategi bisnis 

Penerapan computational thinking juga bisa ditemukan dalam proses analisis data penjualan. Di sini, kamu perlu melakukan identifikasi permasalahan, seperti penurunan penjualan, dan memilah setiap problem dalam lingkup yang lebih kecil dan sederhana. 

Dengan pemilahan ini, kamu dapat mengetahui sumber permasalahan yang mempengaruhi angka penjualan. Apakah sumbernya adalah tren pasar, performa produk tertentu, atau masalah lainnya? 

Dari situ, kamu bisa mendapatkan solusi terbaik melalui analisis data yang mendalam dan logis. 

3. Mengembangkan algoritma untuk mengoptimalkan kinerja website 

Computational thinking digunakan dalam proses optimalisasi kinerja website. Proses ini melibatkan pembagian sumber permasalahan, seperti server, UI/UX, dan coding

Dengan metode berpikir komputasional, kamu bisa mengidentifikasi dan menyelesaikan masing-masing problem dengan efisien. 

Misalnya, kamu bisa merancang algoritma caching untuk meningkatkan kecepatan load halaman. Bisa juga dengan memperbaiki struktur database untuk efisiensi data retrieval

4. Merancang game edukasi yang interaktif 

Contoh lainnya adalah dalam perancangan dan pengembangan game edukasi yang interaktif. Kamu dapat menyusun bagian game secara terpisah, seperti pembuatan storyboardingmockup, hingga animasi. 

Setiap proses perlu dilakukan secara bertahap dan terstruktur. Tujuannya memastikan komponen berfungsi dengan baik dan harmonis untuk menciptakan game yang menarik. 

5. Membangun sistem robotika untuk membantu tugas manusia 

Contoh computational thinking juga diterapkan dalam pembangunan sistem robotika. Proses ini diawali dengan memahami permasalahan yang ingin diselesaikan. Contohnya tugas-tugas rumah tangga atau industri tertentu. 

Setelah itu, proses dekomposisi digunakan. Tujuannya membagi pembangunan sistem robotika menjadi beberapa bagian, seperti sensorik, aktuator, dan algoritma kontrol. 

Lalu, susun alur kerja yang memastikan sistem robotika terbangun dengan rapi dan berjalan lancar. 

Kesimpulan 

Sekarang, kamu jadi lebih paham dengan apa itu computational thinking, kan? Keahlian ini mempunyai kaitan yang sangat erat dengan kemampuan penyelesaian masalah. Penerapannya sangat luas dan dapat diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan dan pekerjaan. 

Kamu bisa menggunakannya untuk menyusun pola pikir yang terstruktur dalam memecahkan setiap permasalahan. Selanjutnya, keahlian dalam berpikir komputasi bisa memberikan banyak manfaat, khususnya di dunia kerja. 

Terlebih lagi, dalam dunia kerja kamu bakal dihadapkan dengan berbagai jenis permasalahan yang perlu diselesaikan dengan cepat.  

Selain kemampuan computational thinking, kamu juga harus membekali pengetahuan dan softskill lain relevan. Hal itu bisa kamu temukan dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.    

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.   

Selanjutnya, jangan lupa selalu perbarui profil Jobstreet kamu agar profil kamu mudah ditemukan HRD! 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!  

Pertanyaan Seputar Computational Thinking 

1. Apa saja keterampilan yang dibutuhkan untuk berpikir komputasional? 

Kamu harus punya keahlian dalam mengidentifikasi masalah dengan baik. Selain itu, kamu juga perlu mengedepankan kemampuan berpikir yang logis. 

2. Apakah berpikir komputasional hanya untuk programmer? 

Tidak. Pola pikir komputasi bisa membantu karier tidak hanya bagi programmer saja. Sebab, bagi karyawan di bidang industri lain juga memerlukan kemampuan ini. Apalagi kemampuan ini mempunyai kaitan erat dengan penyelesaian masalah yang efektif dan efisien.  

3. Bagaimana cara belajar berpikir komputasional? 

Kamu bisa mulai belajar dengan menerapkan 6 tahapan dalam penerapan cara berpikir komputasional. Enam tahap tersebut adalah: 

  1. Deteksi atau identifikasi permasalahan.
  2. Dekomposisi
  3. Representasi
  4. Algoritma
  5. Implementasi
  6. Evaluasi

4. Apakah semua orang dapat mempelajari berpikir komputasional? 

Ya. Kemampuan berpikir komputasional merupakan jenis keahlian yang bisa dilatih dan dipelajari. Kamu pun bisa melatihnya dengan mulai menerapkannya dalam proses penyelesaian masalah di kehidupan sehari-hari.

More from this category: Eksplorasi Karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.