Apa itu CMS? Ini Definisi, Contoh, dan Fungsinya

Apa itu CMS? Ini Definisi, Contoh, dan Fungsinya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 24 June, 2024
Share

Ketika kamu membaca artikel dengan nyaman di suatu situs web, ada peran besar CMS di baliknya. CMS adalah salah satu tools yang digunakan untuk mengelola konten di website. Tak hanya untuk blog pribadi, CMS juga digunakan untuk publikasi konten di situs perusahaan. 

Menurut data dari Story Blok, 47% perusahaan menggunakan 2-3 CMS sekaligus, lho. Artinya, kalau kamu tertarik bekerja di content marketing, kamu perlu tahu cara menggunakan CMS. 

Memangnya, CMS itu apa, sih? Seperti apa fungsi dan manfaat bagi content marketing perusahaan? Yuk, simak pengertian, contoh, hingga tips memilih CMS yang tepat dalam artikel ini! 


⁠Apa Itu CMS?
 

Kepanjangan dari CMS adalah Content Management System. Ini merujuk pada tools untuk membuat, mengubah, dan mempublikasikan konten pada situs web.  

Dengan CMS, kamu bisa mempublikasikan konten digital, baik itu berupa teks, gambar, audio, dan video di sebuah website

Untuk mengoperasikannya, kamu tidak memerlukan pengetahuan khusus tentang pemrograman atau desain web. Artinya, kamu jadi tidak perlu menuliskan kode (coding) dari nol untuk membuat situs web

Tak hanya itu, CMS juga memudahkan kamu untuk berkolaborasi dalam pengelolaan konten. Sebab, salah satu fitur yang dimiliki sebagian besar CMS berbagi akses ke beberapa pengguna.  


⁠Fungsi CMS
 

Seorang content writer sedang mengupload artikel lewat CMS. (Image by Freepik)

Secara fungsi, CMS menjadi kunci keberhasilan perusahaan atau individu dalam pengelolaan konten website. Dengan CMS, kamu bisa dengan mudah membuat dan memelihara situs web sendiri tanpa harus bergantung pada pengembang web profesional. 

Biar makin jelas, berikut adalah beberapa fungsi yang bisa kamu lakukan dengan CMS:

Manajemen konten 

Sesuai namanya, fungsi utama content management system adalah untuk manajemen konten. Kamu bisa membuat dan mengedit konten dengan mudah lewat CMS. 

Cara menggunakannya juga mudah karena user interface yang intuitif. Kamu bahkan bisa mengoperasikan CMS meski tidak memiliki latar belakang teknis untuk membuat halaman baru.

Berkat CMS, kamu bisa memperbarui konten dan menambahkan elemen tanpa harus menulis kode HTML atau CSS. 

Manajemen pengguna 

Kolaborasi jadi lebih mudah dengan Content Management System. Sebab, CMS bisa diakses oleh lebih dari satu pengguna dalam satu waktu. Kamu dapat menetapkan peran berbeda, seperti penulis, editor, dan administrator. 

Demi mencegah akses oleh orang tidak bertanggung jawab, CMS juga memiliki pengaturan hak akses. 

Desain dan tata letak 

Mayoritas CMS website zaman sekarang hadir dengan fitur template layout. Kamu tidak perlu mendesain situs web dari nol karena bisa memiliki template yang tersedia.  

Template tersebut juga biasanya bersifat fleksibel. Artinya, kamu masih bisa mengubah detail-detail tertentu sesuai keinginan, misalnya mengganti warna, font, atau mengatur tata letak. 

SEO dan optimasi situs web 

Fungsi CMS juga mencakup optimasi website untuk SEO. Saat ini, perusahaan berlomba-lomba agar website mereka bisa muncul pada peringkat atas hasil pencarian online

Menurut Semrush, mayoritas orang cenderung membuka website yang muncul pada halaman pertama Google. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, website-mu harus ramah SEO. Untungnya, CMS sudah dilengkapi dengan plugin untuk mengoptimalkan situs web. Hal ini penting agar lebih mudah ditemukan oleh mesin pencari. 

Keamanan dan backup 

Pada umumnya, coding pada content management system telah diuji agar bisa berjalan dengan baik. Hal ini tentu mengurangi risiko terjadinya error pada website.  

Seandainya terjadi error dan kamu tidak bisa mengakses website, biasanya pihak pengembang CMS akan segera memberikan update. Nah, kamu bisa melakukan update tersebut untuk meningkatkan performa dan keamanan situs web

Integrasi dengan tools lain 

CMS sering kali dapat diintegrasikan dengan berbagai alat dan layanan pihak ketiga. Salah satu contoh integrasinya adalah dengan alat analitik seperti Google Analytics. Dengan tools ini, kamu dapat melacak kinerja konten dan membuat keputusan berdasarkan data. 

Selain itu, CMS juga dapat terintegrasi dengan media sosial, email  marketing, dan e-commerce. Hal Ini memungkinkan pengguna untuk memperluas fungsionalitas situs web-nya.


⁠Manfaat Menggunakan
Content Management System (CMS) 

Dengan fungsi-fungsi di atas, CMS menawarkan sejumlah manfaat bagi para penggunanya. Berikut ini adalah beberapa manfaat CMS:

Mempermudah pembuatan dan pengelolaan website 

Kok bisa, ya, suatu website memiliki ratusan hingga ribuan konten, tapi tetap nyaman dibaca? Nah, CMS adalah tool yang mampu melakukan hal tersebut.  

Dengan fitur-fitur seperti tags, kategori, dan filter, CMS memudahkan kamu untuk membuat dan mengelola konten situs web

Menghemat waktu dan biaya 

Karena proses membuat website jadi lebih mudah, kamu pun bisa menghemat waktu. Di sisi lain, kelebihan CMS juga dapat membantumu menekan pengeluaran. 

Soalnya, biaya pembuatan website dengan CMS relatif lebih murah daripada jika kamu membuat situs web dari nol. 

Meningkatkan keamanan website 

Dengan menggunakan CMS, kamu bisa meningkatkan keamanan website. Seperti yang telah disebutkan, coding pada aplikasi CMS telah melalui berbagai tahap uji coba. 

Tujuannya untuk memastikan bahwa CMS bisa kamu gunakan secara lancar dan aman. 

Memberikan akses ke berbagai fitur dan plugin 

Banyaknya fitur dan plugin yang tersedia juga termasuk salah satu kelebihan CMS. Kalau kamu ingin mengoptimalkan website dengan fungsi tambahan, misalnya untuk menambah formulir kontak, kamu bisa langsung memasang plugin yang sesuai.


⁠Perbedaan CMS dan
Website Builder 

Selain Content Management System, terdapat alat lain yang juga bermanfaat untuk membangun dan mengelola situs web, yakni website builder. Nah, karena fungsi dan manfaatnya, CMS pun kerap disamakan dengan website builder. 

Keduanya memang memiliki tujuan yang sama, yaitu membantumu dalam mengelola situs web. Namun, ternyata terdapat perbedaan antara CMS dan Website Builder, di antaranya: 

Cara kerja 

CMS lebih fokus mengatur konten pada website yang sudah ada. Alat ini ideal untuk pengguna yang memerlukan kontrol penuh atas desain dan fungsionalitas situs web. 

Nah, website builder akan berguna jika kamu hendak membuat website dari nol. Tool ini menyediakan antarmuka drag-and-drop yang intuitif. Lewat website builder, kamu bisa merancang situs web dengan elemen visual yang telah ditentukan sebelumnya. 

Tujuan penggunaan 

CMS lebih mampu menangani pertumbuhan dan kompleksitas yang meningkat. Dengan begitu, tool ini cocok untuk situs web yang diharapkan tumbuh seiring waktu dengan tambahan fungsionalitas yang signifikan. 

Adapun website builder terbatas dalam hal skalabilitas. Website builder lebih cocok untuk situs web kecil hingga menengah dengan kebutuhan fungsionalitas yang standar. 

Biaya 

Biaya untuk CMS lebih bervariasi tergantung pada kebutuhan hosting, tema premium, dan plugin. Beberapa CMS open-source seperti WordPress memang gratis. Namun, kamu tetap harus mengeluarkan biaya untuk mendapatkan fitur tambahan. 

Di lain sisi, website builder menawarkan paket harga yang tetap dengan berbagai fitur, termasuk hosting dan dukungan. Biasanya, website builder lebih mahal daripada CMS open-source. Namun, website builder lebih murah dalam hal biaya keseluruhan untuk situs web sederhana.


⁠Kumpulan Contoh CMS Paling Populer
 

Seorang content writer sedang membuka CMS di komputer. (Image by pressfoto on Freepik) 

Saat ini, kamu bisa dengan mudah menemukan layanan penyedia CMS website. Berikut adalah rekomendasi macam-macam CMS yang worth it untuk kamu pertimbangkan: 

WordPress 

Salah satu aplikasi CMS yang sering digunakan untuk membuat website profil perusahaan adalah WordPress. Bahkan, sebanyak 43,3% website di dunia ternyata menggunakan WordPress sebagai CMS.

Karena sifatnya open source, WordPress memungkinkan siapa pun bisa mengakses kode dasar dari WordPress dan mengembangkannya sendiri.  

WordPress juga menyediakan ribuan plugin untuk memperkaya website-mu, memiliki fitur plugin SEO yang open source dan backup pengelolaan konten. 

Drupal 

Bagi yang sudah mempunyai web hosting dengan nama domain sendiri, kamu bisa menggunakan CMS Drupal secara gratis. Sama seperti WordPress, Drupal juga termasuk contoh CMS open source

Keunggulan Drupal terletak pada keragaman tema dan memiliki fitur modul kustomisasi untuk website

Joomla 

Selain WordPress, jenis CMS yang sering digunakan untuk membuat website profil perusahaan adalah Joomla.  

Banyak pengguna menilai Joomla sebagai CMS yang fleksibel. Soalnya, kamu bisa lebih leluasa mengembangkan website berkat adanya Joomla framework

Magento 

Ingin mengembangkan marketplace tapi tidak memiliki keahlian dalam membuat website? Cobalah untuk menggunakan CMS Magento. Tools ini termasuk open source yang hadir dengan fitur-fitur bawaan untuk online shop.  

Menariknya, Meganto menawarkan sistem laporan penjualan, pengelolaan produk, serta dukungan multibahasa dan pengaturan mata uang (multi-currency)

PrestaShop 

Untuk kebutuhan e-commerce dan toko online, rekomendasi content management system lainnya adalah PrestaShop.  

Meski performa dan fleksibilitasnya tidak setinggi Magento, PrestaShop relatif lebih mudah dinavigasi. Tampilan dashboard-nya cenderung simpel dan ramah pemula. 

Shopify 

Macam-macam CMS untuk e-commerce ternyata cukup banyak, lho. Selain Magento dan PrestaShop, masih ada pula Shopify yang cocok untuk toko online.  

CMS berbasis cloud ini menyediakan berbagai fitur seperti shopping cart, manajemen pesanan, hingga integrasi pembayaran. 

Wix 

Wix cocok untuk kamu yang membutuhkan solusi all-in-one untuk membuat website. Soalnya, Wix juga menawarkan layanan web hosting dan domain website di samping CMS.  

Jadi, semua kebutuhan tersebut bisa kamu penuhi dalam satu tempat sekaligus. Meskipun tidak open source, Wix masih menawarkan pengelolaan konten yang mudah. 

Squarespace 

Mirip seperti Wix, Squarespace juga menawarkan solusi pembuatan website bersifat all-in-one, mulai dari CMS hingga web hosting dan domain website.  

Kamu bisa memilih Squarespace jika butuh salah satu CMS dengan pengelolaan konten web yang terintegrasi. 

Webflow 

Umumnya, Webflow menjadi pilihan banyak desainer dan agensi sebagai solusi pembuatan website mereka.  

Pasalnya, Webflow menyediakan banyak sekali fitur dan opsi kustomisasi untuk mengelola konten. Alhasil, kamu bisa lebih fleksibel mengatur pengelolaan konten web sesuai keinginan. 

Ghost 

Kalau fokus utama pengelolaan konten web kamu adalah tulisan, Ghost merupakan pilihan CMS yang tepat. Fitur dan interface-nya begitu simpel. Alhasil, Ghost sangat cocok untuk website tulisan. Pengunjung website pun bisa membaca konten tersebut dengan nyaman. 


⁠Tips Memilih CMS untuk
Website 

Bagaimana? Kamu tertarik memakai CMS untuk keperluan konten? Jika iya, pastikan kamu memperhatikan berbagai tips berikut agar tidak salah memilih CMS. Berikut adalah tips memilih CMS untuk website:

Kebutuhan dan tujuan website 

Tentukan dulu kebutuhan dan tujuan website yang akan kamu kembangkan. Hal ini dapat memudahkan kamu memilih CMS yang sesuai.  

Misalnya, website profil perusahaan lebih cocok menggunakan WordPress. Namun, jika ingin mengelola website e-commerce akan lebih optimal dengan Shopify.  

Kemudahan penggunaan 

Pada dasarnya, arti CMS adalah aplikasi untuk memudahkanmu mengelola konten web. Namun, tiap CMS memiliki tingkat kemudahan dan fleksibilitas penggunaan yang berbeda. 

Sesuaikan pilihan dengan kemampuan kamu dalam mengoperasikan fitur-fitur CMS. 

Fitur dan plugin yang tersedia 

CMS memiliki fitur dan plugin yang bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan website. Misalnya kalau kamu ingin membuat website artikel, pastikan CMS pilihanmu memiliki plugin SEO. 

Namun, jika tujuanmu website e-commerce, kamu harus memilih CMS dengan fitur plug-in yang mendukung online shop. 

Komunitas dan support 

CMS yang error merupakan situasi yang bisa saja terjadi di luar kehendak kamu. Maka dari itu, pilihlah CMS yang user friendly serta memiliki komunitas dan support yang kuat.  

Jadi, jika nanti mengalami masalah, kamu bisa cepat mendapatkan solusi dari pengembang CMS. 

Biaya 

Tiap CMS menawarkan biaya yang beragam. Sebetulnya ada banyak, kok, CMS yang bisa kamu gunakan secara gratis.  

Namun, biasanya kamu harus tetap mengeluarkan biaya kalau ingin menambah web hosting dan nama domain. Sesuaikan saja dengan kebutuhan dan budget yang kamu miliki, ya! 


⁠Kesimpulan
 

Content Management System atau CMS adalah tools untuk mengelola konten website tanpa harus memahami bahasa pemrograman.

Dengan CMS, kamu bisa melakukan manajemen konten digital, mengatur akses pengguna, mengelola desain dan layout, mengoptimalkan SEO, hingga meningkatkan keamanan website. Alhasil, proses mengelola website jadi lebih mudah dan hemat waktu.

Itulah kenapa kini banyak perusahaan membutuhkan karyawan yang mampu mengoperasikan CMS sebagai syaratnya. Biasanya, kemampuan dan pemahaman soal CMS dibutuhkan untuk bidang digital marketing, seperti content management, SEO Specialist, dan sejenisnya.

Kamu tertarik membangun karier sebagai content marketing atau digital marketing? Temukan lowongan kerja Content Marketing hanya di situs dan aplikasi Jobstreet by SEEK. 

Jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.  

Selain itu, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.  

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di seekMAX dalam aplikasi Jobstreet. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil! 


⁠Pertanyaan Seputar CMS
 

  1. Apa Itu CMS? 
    ⁠CMS atau Content Management System, adalah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk membuat, mengelola, dan memodifikasi konten di situs web tanpa memerlukan pengetahuan teknis yang mendalam.  
  2. CMS digunakan untuk apa? 
    ⁠CMS sangat fleksibel dan sering digunakan oleh perusahaan, blog, dan situs e-commerce yang memerlukan kontrol penuh atas konten dan fungsionalitas situs mereka.
  3. CMS mana yang terbaik? 
    ⁠Beberapa rekomendasi CMS terbaik dan populer untuk website adalah WordPress, Joomla, Drupal, Magento, dan Ghost. 
  4. CMS mana yang terbaik untuk SEO? 
    ⁠Sejumlah rekomendasi CMS terbaik untuk SEO friendly adalah WordPress, Drupal, Squarespace, Joomla, Magento, dan PrestaShop. 
  5. Apakah CMS aman digunakan? 
    ⁠Bergantung dari masing-masing pengembang, CMS relatif aman digunakan karena dilengkapi security system dan pengaturan hak akses. 
  6. Berapa biaya menggunakan CMS? 
    ⁠Ada beberapa CMS yang memiliki fitur pengelolaan dan pembuatan konten dan bisa kamu gunakan secara gratis. Namun, untuk menambah fitur lain seperti web hosting, domain website, hingga advanced maintenance, kamu membutuhkan biaya sekitar ratusan ribu hingga jutaan Rupiah. 

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.