Layoff Adalah PHK: Simak Tips Menghadapinya Berikut Ini!

Layoff Adalah PHK: Simak Tips Menghadapinya Berikut Ini!
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 20 May, 2024
Share

Layoff adalah salah satu hal yang ditempuh perusahaan saat terjadi permasalahan. Ketahui apa itu layoff, artinya, serta cara menghadapinya dibawah ini. 

Ketika terjadi permasalahan akibat faktor internal maupun eksternal, perusahaan sering kali terpaksa mengurangi tenaga kerja.

Pengurangan karyawan ini dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu pemecatan dan layoff.

Apa itu layoff? Mengapa perusahaan menetapkan kebijakan ini? Agar tidak salah paham dengan pemecatan, mari kita cari tahu apa perbedaan keduanya.

Siapkan pula dirimu andaikata kamu termasuk pegawai yang terkena layoff karyawan. 

Apa itu layoff? 

Sumber : Envato

Layoff adalah keputusan untuk memberhentikan karyawan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil. 

Layoff karyawan ini sifatnya tidak pasti, bisa menangguhkan atau memberhentikan secara permanen. Semua itu tergantung kondisi perusahaan dan keputusan manajemen. 

Pemutusan hubungan kerja (PHK) semacam ini juga dikenal dengan istilah downsizingrightsizing, atau smartsizing

Downsizing artinya perampingan organisasi dengan mengurangi tenaga kerja di beberapa posisi. Rightsizing artinya restrukturisasi perusahaan, seperti mengurangi tenaga kerja, mengatur ulang manajemen, memotong biaya, dan mengubah job description

Sementara itu, smartsizing artinya usaha perusaahaan untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan pengeluaran dari perubahan manajemen. Smartsizing merupakan jalan tengah antara downsizing dan rightsizing

Penyebab dari layoff perusahaan 

Sumber : Envato

Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab layoff, baik internal maupun eksternal perusahaan. 

Faktor ekonomi 

Kelesuan ekonomi atau tingkat inflasi yang tinggi di sebuah negara dapat menyebabkan daya beli masyarakat menurun. 

Dengan demikian, industri juga akan mengalami kelesuan. Demi menyesuaikan bisnis, perusahaan mungkin memilih mengurangi karyawan. 

Restrukturisasi bisnis 

Dalam rangka efisiensi, dapat dilakukan perubahan terhadap organisasi. Beberapa divisi yang kelebihan karyawan mungkin mengalami efisiensi. Sangat mungkin juga divisi yang kurang urgen akan dilebur atau bahkan ditiadakan. 

Penurunan performa perusahaan 

Apabila performa perusahaan mengalami penurunan, perlu dilakukan upaya agar perusahaan tidak terus merugi dan terancam gulung tikar. 

Kebijakan memberhentikan sebagian pegawai dapat dilakukan untuk menyelamatkan dan meningkatkan kinerja perusahaan. 

Layoff startup sangat sering terjadi akibat faktor turunnya performa perusahaan. 

Meskipun mendapat investasi, startup banyak yang gulung tikar karena sulit diterima pasar, kalah bersaing, atau struktur timnya kurang solid. 

Otomatisasi dan teknologi 

Penggunaan teknologi yang lebih canggih untuk operasional perusahaan membawa konsekuensi pengoptimalan peran kepegawaian. 

Demi mengurangi biaya operasional, karyawan yang  tergantikan oleh mesin bisa mengalami layoff

Merger dan akuisisi 

Ketika mengalami merger atau diakuisisi oleh perusahaan lain, akan terjadi kepemimpinan baru. 

Kepemimpinan yang baru bisa jadi akan melakukan perombakan organisasi dan relokasi perusahaan sehingga beberapa orang kehilangan posisinya. 

Perbedaan layoff dan PHK 

Sumber : Envato

Sering kali orang salah mengartikan layoff dan Pemutusan Hubungan Kerja. Sekalipun sama-sama melakukan penghentian hubungan kerja dengan karyawan, ada perbedaan layoff dan PHK. 

Layoff dapat bersifat sementara atau permanen, sementara Pemutusan Hubungan Kerja sifatnya permanen. 

Layoff sering kali dilatarbelakangi alasan yang terkait dengan kondisi keuangan perusahaan. Namun, dapat pula dipengaruhi oleh kondisi perekonomian secara umum. Akibatnya, perusahaan harus melakukan optimalisasi dalam berbagai hal. 

Sementara itu, latar belakang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) termuat dalam Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja. Hal ini lebih banyak berhubungan dengan kesalahan karyawan. 

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dapat terjadi jika performa kerja karyawan buruk, melakukan tindakan kriminal, atau melanggar peraturan perusahaan. 

PHK dapat pula dilakukan jika terjadi merger atau akuisisi, bangkrut, atau permohonan resign

Dampak dari layoff 

Sumber : Envato

Layoff membawa dampak cukup signifikan, terutama untuk individu dan perusahaan. Beberapa dampak layoff adalah sebagai berikut: 

Dampak individu 

Dampak layoff terhadap karyawan yang terkena akan menyerang dua hal, yakni sisi finansial dan mental. 

1. Kehilangan pendapatan 

Dampak yang paling nyata ialah karyawan kehilangan gaji untuk menghidupi keluarganya. Pesangon yang diberikan perusahaan mungkin hanya setara gaji beberapa bulan. Jika tidak ada mata pencaharian baru, uang yang ada di tabungan akan menipis. 

2. Stres dan kecemasan 

Karyawan yang terdampak layoff memiliki risiko mengalami stres dan kecemasan. Terlebih lagi jika ia memiliki banyak tanggungan keluarga dan cicilan. 

3. Krisis identitas dan kepercayaan diri 

Bekerja bukan hanya persoalan mendapatkan penghidupan, tetapi juga tentang aktualisasi diri. Jika memiliki self esteem rendah, karyawan yang terdampak layoff akan merasa hidupnya tidak lagi berguna sehingga terjadi krisis kepercayaan diri. 

4. Gangguan kesehatan mental 

Dalam taraf yang lebih lanjut, kecemasan yang berlebih dapat membuat seseorang mengalami kesulitan tidur, halusinasi, bahkan perilaku self harm

Tidak cukup dengan melakukan refreshing, seseorang sudah membutuhkan bantuan psikolog atau psikiater

Dampak Organisasi 

Meskipun dianggap sebagai solusi, layoff adalah tindakan yang juga membawa dampak negatif bagi bisnis. 

1. Penurunan moral dan produktivitas karyawan 

Mendapati banyak rekan satu tim yang diberhentikan, sedikit banyak karyawan yang masih bertahan akan mengalami penurunan moral. Hal ini dapat menurunkan performa kerja mereka. 

2. Rusaknya reputasi perusahaan 

Tindakan merumahkan karyawan tentunya akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat, klien, dan investor. Perusahaan pun kesulitan mendapatkan investor dan mengalami pembatalan proyek. 

3. Kesulitan dalam rekrutmen talenta baru 

Manakala kondisi membaik, dibutuhkan tim terbaik untuk menunjang kegiatan operasional. 

Namun, karena riwayat pemberhentian karyawan, pelamar yang bertalenta akan segan mengikuti rekrutmen. 

Hak karyawan terdampak layoff

Sumber : Envato

Lalu, apakah layoff mendapat pesangon? Ini hak karyawan. Hal ini termuat dalam PP Nomor 35 Tahun 2021 Pasal 20 ayat 2. 

Pesangon terdiri atas uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak. Besaran uang pesangon dipengaruhi terutama oleh masa kerja. 

Hal ini perlu kamu ketahui ketika menandatangani perjanjian kerja. Tujuannya agar kamu memahami hak dan kewajiban kedua belah pihak. 

Baca Juga: Pelajari Negosiasi Gaji yang Tepat

Tips menghadapi layoff 

Sumber : Envato

Kebijakan layoff perusahaan dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama ketika terjadi kelesuan ekonomi. 

Beberapa tips berikut dapat kamu terapkan untuk menghadapi layoff adalah sebagai berikut. 

Persiapan sebelum layoff 

Tak perlu menunggu layoff benar-benar terjadi, kamu bisa mempersiapkan dirimu sejak sekarang dengan melakukan hal berikut. 

1. Memperbarui resume dan portofolio 

Mencari pekerjaan baru merupakan hal yang paling logis bagi kamu jika terkena layoff karyawan. 

Untuk mencari pekerjaan baru, resume yang menarik tentunya menjadi syarat wajib. Sampaikan segala kualifikasi dan pengalamanmu dalam tampilan yang menarik. 

Ajukan portofolio terbaikmu agar calon atasan barumu tidak punya alasan untuk menolakmu. Proyek-proyek besar dengan klien yang punya reputasi baik tentunya akan menjadi nilai plus untuk mereka. 

2. Memperluas jaringan profesional 

Tidak cukup dengan rekam jejak yang baik di perusahaan sebelumnya, kamu juga butuh jaringan profesional. 

Dengan banyaknya jaringan, kamu dapat memperoleh informasi lebih banyak tentang peluang karier dan proyek atau mendapatkan mitra bisnis. 

3. Mengikuti pelatihan dan pengembangan diri 

Andaikata perusahaan tempatmu bekerja kurang bisa membuatmu berkembang, tidak ada salahnya meningkatkan skill secara mandiri. Latihan public speaking cukup baik untuk meningkatkan rasa percaya diri. 

4. Mengumpulkan dana darurat 

Menikmati gaji bukanlah hal yang dilarang. Namun, kamu juga perlu mengurangi biaya yang tidak perlu dan menyisihkan sebagian gaji untuk dana darurat

Dana darurat dapat kamu gunakan untuk keperluan mendadak seperti sakit, perbaikan kendaraan, atau bertahan ketika belum mendapat sumber pendapatan baru. 

Besarnya dana darurat ini idealnya 6 kali lipat pengeluaran per bulan untuk yang masih lajang, 9 kali lipat untuk yang sudah menikah, dan 12 kali lipat untuk yang menikah dan punya anak. 

Agar tidak tergoda untuk memakainya, kamu bisa menyisihkan per bulan di rekening berbeda. 

Strategi setelah layoff 

Sedih karena mengalami layoff sangatlah wajar. Setelah itu kesedihanmu tuntas, jalanilah proses bangkit dengan melakukan hal yang positif. 

1. Mencari pekerjaan baru secara aktif 

Agar masa jobless-mu makin singkat, tentunya kamu harus mencari info lowongan sebanyak mungkin. 

Manfaatkan jejaring pertemanan dan platform digital seperti media sosial untuk mencari peluang karier. 

2. Mengikuti pelatihan dan workshop 

Sambil proses rekrutmen, kamu bisa meningkatkan skill dengan mengikuti berbagai pelatihan, baik yang berbayar maupun yang cuma-cuma. 

Bahkan, kini kamu bisa mengakses pelatihan secara daring lewat Zoom atau Google Meeting. 

3. Memulai bisnis sendiri 

Bosan menjadi karyawan, memulai bisnis sendiri juga jadi pilihan yang baik untuk menghadapi layoff. Jika modalmu sedikit, mulailah dari bisnis skala kecil atau sistem droshipper

4. Beralih karier 

Barangkali bidang pekerjaanmu selama ini tidak sesuai dengan minat dan bakatmu. Layoff artinya peluang untuk menekuni bidang pekerjaan yang menjadi impianmu. 

5. Mencari bantuan profesional 

Perubahan rutinitas yang drastis dapat jadi menyebabkan seseorang stres. Jika hal ini sudah cukup mengganggu kualitas hidupmu, sebaiknya kamu mencari bantuan dari psikolog. Atau jika bimbang dalam karier, kamu bisa menggunakan jasa konsultan karier. 

Kesimpulan tentang apa itu layoff 

Layoff adalah keputusan untuk memberhentikan karyawan akibat kondisi perusahaan yang tidak stabil. 

Sifat layoff adalah tidak pasti, bisa menangguhkan atau memberhentikan secara permanen. Semua itu tergantung kondisi perusahaan dan keputusan manajemen. 

Persiapan sebelum layoff adalah sebagai berikut:  

  • Memperbarui resume dan portofolio  
  • Memperluas jaringan profesional  
  • Mengikuti pelatihan dan pengembangan diri  
  • Mengumpulkan dana darurat 

Sedangkan strategi setelah layoff adalah sebagai berikut:  

  • Mencari pekerjaan baru secara aktif  
  • Mengikuti pelatihan dan workshop  
  • Memulai bisnis sendiri  
  • Beralih karier  
  • Mencari bantuan profesional 

Tidak ada orang yang berharap kehilangan sumber penghidupannya, baik karena faktor kelesuan ekonomi, masalah internal organisasi, maupun kinerja yang dinilai tidak baik. 

Namun, kita harus bersiap dengan kondisi tidak pasti. 

Jika kamu melihat tanda-tanda bahwa perusahaan akan melakukan layoff, tidak ada salahnya kamu pencari peluang di kantor atau bidang lain. 

Keputusan resign juga tidak salah dengan alasan bahwa perusahaan tempatmu bekerja membuatmu sulit berkembang. 

Sebelum terkena layoff, kamu bisa mencari pekerjaan sebagai freelancer sebagai sumber pendapatan tambahan. 

Andaikata jumlahnya cukup untuk menunjang kegiatan operasional rumah tangga, tidak menjadi masalah jika kamu ingin menekuninya. 

Tidak perlu bingung mencari informasi tentang peluang karier karena kamu bisa mengakses ratusan lowongan di perusahaan lewat JobStreet. Bersama JobStreet, raih kesuksesan dalam karier sesuai minat dan potensimu. 

Yuk, cari tahu lebih banyak di blog Jobsreet yang menyediakan insight menarik seputar dunia kerja dan karier! Download aplikasinya sekarang juga melalui Google Play Store atau Apple App Store

Pertanyaan seputar apa itu layoff 

Terkait dengan apa itu layoff, beberapa pertanyaan berikut ini sering kali ditanyakan. 

1. Apa yang harus dilakukan saat diberitahu terkena layoff? 

Menghadapi layoff tidaklah mudah, tetapi sebaiknya kamu tenang dan tidak bersikap denial

Dalam kondisi tenang, kamu dapat berpikir dengan jernih untuk mengambil keputusan tentang rencana ke depan. 

Lakukan refleksi diri untuk bisa menemukan apa potensi dalam dirimu dan hal-hal apa yang ingin kamu capai dalam hidup dan karier. 

Setelah itu, kamu bisa mencoba untuk mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai pelatihan. 

Dengan skill yang meningkat, rasa kepercayaan dirimu pun akan meningkat sehingga kamu lebih siap untuk memulai karier baru. 

Terkait dengan finansial, terapkan kebijakan pengurangan biaya sehari-hari agar uang tabunganmu tidak terkuras. Gunakan uang dengan bijak dengan membuat skala prioritas. 

2. Bagaimana cara mencari pekerjaan baru setelah terkena layoff? 

Perbanyaklah koneksi dari berbagai kalangan untuk mencari peluang karier baru. Manfaatkan pula berbagai media yang memberikan banyak informasi mengenai lowongan. 

Jangan lupa untuk menyiapkan surat lamaran, CV, dan portofolio terbaikmu. 

3. Bagaimana cara mengatasi stres dan kecemasan setelah di-layoff? 

Perubahan rutinitas dari bekerja menjadi tinggal di rumah saja tentunya memicu stres. Perbedaan ritme kehidupan juga ditambah kecemasan akan kesulitan keuangan akibat tidak memiliki sumber pendapatan. 

Untuk mengatasinya, kamu dapat mengambil waktu istirahat sejenak untuk beristirahat atau refreshing

Memiliki kesibukan baru akan membuatmu bersemangat. Namun, jika taraf stresmu sudah parah, proses penyembuhannya perlu bantuan dari tenaga profesional. 

More from this category: Eksplorasi Karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.