Fixed Mindset: Arti, Ciri, Dampak dan Cara Mengatasi di Dunia Kerja

Fixed Mindset: Arti, Ciri, Dampak dan Cara Mengatasi di Dunia Kerja
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 01 September, 2024
Share

(Image by Freepik)

Bagi yang berpikir bakat dan keterampilan tidak bisa berubah, kemungkinan kamu memiliki fixed mindset. Namun ternyata fixed mindset adalah salah satu penyebab orang jadi sulit berkembang.

Ya! Saat ada sebuah isu di tempat kerja, muncul beragam reaksi dari orang-orang yang terlibat. Kondisi ini bisa terjadi karena para karyawan memiliki pola pikir atau mindset yang berbeda. Salah satunya adalah fixed mindset.

Lantas, apa yang dimaksud dengan fixed mindset? Seperti apa ciri-ciri dan contoh fixed mindset di dunia kerja? Jawaban selengkapnya bisa kamu temukan melalui ulasan berikut!

Apa itu fixed mindset?

Fixed mindset adalah pola pikir yang menganggap bahwa bakat dan keterampilan bersifat tetap sehingga tidak dapat diubah.

Pada umumnya, orang dengan fixed mindset percaya bahwa bakat dan keterampilan merupakan bawaan lahir. Jadi, mereka merasa tidak perlu berusaha lebih keras untuk mencapai suatu tujuan.

Bagi orang dengan fixed mindset, bakat dan keterampilan bawaan tersebut sudah cukup menjadi bekal.

Karena pola pikir tersebut, pemilik fixed mindset di dunia kerja biasanya cenderung menghindari tantangan.

Saat harus berhadapan dengan tantangan atau masalah pun, orang dengan fixed mindset akan cenderung mudah menyerah.

Pola pikir seperti itu berbanding terbalik dari growth mindset. Agar lebih jelas, yuk, kita kenalan lebih jauh tentang perbedaan pola pikir growth mindset vs fixed mindset!

Perbedaan fixed mindset dan growth mindset

(Image by jcomp on Freepik)

Berbeda dari fixed mindset, growth mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa bakat dan keterampilan bisa terus berkembang. Dengan catatan, kamu harus mengasahnya secara baik. Untuk itu, kamu akan membutuhkan usaha dan persistensi.

Orang-orang dengan growth mindset yakin bahwa kesuksesan dapat terwujud melalui kerja keras. Meski tidak mau hanya bergantung dari bakat dan keterampilan yang dimiliki.

Perbedaan pola pikir growth mindset vs fixed mindset juga terlihat dari respons seseorang terhadap tantangan.

Pemilik growth mindset melihat tantangan sebagai peluang untuk mengembangkan skill dan keterampilan.

Lalu, jika ternyata gagal dalam mengatasi tantangan, pemilik growth mindset akan menganggapnya sebagai pengalaman untuk belajar dan tumbuh. Mereka percaya bahwa kegagalan merupakan bagian dari proses belajar.

Reaksi tersebut sangat berbeda dari orang-orang yang memiliki fixed mindset. Mari kita kenali ciri-ciri pola pikir growth mindset dan fixed mindset pada poin di bawah ini!

Ciri ciri fixed mindset adalah ini!

Bagaimana caranya untuk tahu apakah seseorang mempunyai pola pikir growth mindset dan fixed mindset? Kamu bisa kenali ciri-cirinya. Beberapa ciri ciri fixed mindset adalah berikut ini:

1. Selalu mencari validasi dari orang lain

Pemilik fixed mindset adalah orang yang percaya bahwa bakat bawaan saja dapat membawa mereka menuju kesuksesan.

Namun, di sisi lain, orang fixed mindset justru cenderung tidak percaya diri dan mencari zona nyaman.

Alhasil, orang-orang fixed mindset ini akan mencari validasi dari orang lain untuk mengonfirmasi bahwa mereka memiliki value.

2. Lebih fokus pada hasil daripada proses

Fixed mindset adalah pola pikir yang membuat seseorang cenderung lebih fokus pada hasil daripada proses.

Orang fixed mindset ingin mencapai kesuksesan, tapi enggan menjalani proses dan menghadapi tantangan.

Jadi, saat usaha yang dilakukan tidak memberikan hasil sesuai harapan, orang fixed mindset akan menganggap prosesnya mengalami kegagalan tanpa mau bangkit untk menghadapi tantangan lain.

3. Sulit menerima umpan balik negatif

Pada dasarnya, orang-orang dengan fixed mindset cenderung sulit untuk berkembang dan takut akan kegagalan.

Itulah kenapa kebanyakan dari orang fixed mindset sulit menerima feedback negatif. Terkadang, mereka bisa menganggap feedback tersebut sebagai serangan personal.

4. Cenderung menyalahkan orang lain atas kegagalan

Sering menyalahkan orang lain atas kegagalan juga termasuk ciri ciri fixed mindset.

Bagi pemilik pola pikir fixed mindset, mengakui dia mengalami kegagalan sama saja dengan mengakui bahwa bakat mereka tidak relevan.

Padahal, kegagalan merupakan bagian normal dari proses pembelajaran.

5. Merasa terancam oleh kesuksesan orang lain

Saat melihat kesuksesan orang lain antara pola pikir growth mindset dan fixed mindset, maka pemilik fixed mindset cenderung merasa terancam.

Pemilik fixed mindset hanya melihat hasil akhir kesuksesan tersebut tanpa mempertimbangkan proses di baliknya.

Itulah kenapa pemilik fixed mindset juga sering merasa iri, padahal mereka sendiri takut akan kegagalan.

Kini, coba luangkan waktu untuk refleksi diri. Apakah kamu pernah atau sering melakukan ciri ciri fixed mindset dan growth mindset di tempat kerja? Agar lebih jelas, Jobstreet akan memberikan beberapa contoh fixed mindset!

Contoh fixed mindset di tempat kerja

Pola pikir fixed mindset di tempat kerja dapat terlihat melalui sikap dan perilaku sehari-hari. Berikut beberapa contoh fixed mindset yang bisa kamu perhatikan:

Karyawan yang selalu mengeluhkan beban kerja, tapi tidak mau belajar dan berusaha untuk meringankan pekerjaan tersebut

  • Atasan melakukan kesalahan, tapi tidak mau mengakuinya dan malah selalu menyalahkan anggota timnya
  • Rekan kerja selalu membandingkan dirinya dengan orang lain dan merasa iri atas pencapaian orang tersebut
  • Anggota tim tidak mau menerima feedback dan selalu bersikap play victim tiap kali mendapat teguran dari atasan atau rekan kerja
  • Karyawan selalu melimpahkan pengambilan keputusan kepada anggota lain karena tidak mau menerima konsekuensi apabila keputusannya salah.

Jika kamu pernah melakukan contoh-contoh fixed mindset tersebut, usahakan untuk mengubahnya pelan-pelan. Sebab, kalau diteruskan, fixed mindset bisa berdampak negatif terhadap kariermu.

Dampak negatif fixed mindset dalam karier

(Image by DC Studio on Freepik)

Banyak dari kamu yang mungkin memiliki career goals. Akan sulit untuk mencapai goals tersebut apabila kamu memiliki fixed mindset. Pola pikir satu ini bisa memberikan dampak-dampak berikut:

1. Ketakutan akan kegagalan dan tantangan

Pada umumnya, orang-orang dengan fixed mindset cenderung menghindari tantangan.

Sebisa mungkin, mereka menjauhi tugas atau situasi yang dianggap sulit demi menghindari risiko kegagalan. Hal ini membuat mereka jadi sulit berkembang di tempat kerja.

2. Menghindari pembelajaran dan pengembangan diri

Bagi penganut fixed mindset, bakat dan keterampilan bawaan diri adalah segalanya.

Orang fixed mindset merasa bahwa kedua hal tersebut sudah cukup untuk membawa mereka menuju kesuksesan. Alhasil, mereka jadi enggan untuk belajar dan mengembangkan diri.

3. Sensitif terhadap kritik dan saran

Karena menghindari pengembangan diri, orang-orang dengan fixed mindset pun cenderung sensitif terhadap kritik dan saran.

Orang-orang dengan fixed mindset sering kali bersikap defensif dan bahkan play victim saat menerima masukan dari orang lain.

4. Kurang bersemangat dan mudah menyerah

Mayoritas orang dengan fixed mindset juga biasanya kurang bersemangat. Saat berhadapan dengan suatu isu atau tantangan, mereka enggan berusaha keras untuk mengatasinya.

Sebaliknya, orang dengan fixed mindset justru cenderung mudah menyerah.

5. Sulit beradaptasi dengan perubahan

Sikap enggan berkembang membuat pemilik fixed mindset cenderung sulit beradaptasi dengan perubahan. Ketika berada di situasi baru, mereka akan butuh waktu lama hingga dapat terbiasa. Hal ini kerap membuat mereka bersikap defensif.

Kabar baiknya, fixed mindset adalah pola pikir yang bisa diubah. Supaya terhindar dari berbagai dampak di atas, kamu bisa mengubah fixed mindset menjadi growth mindset.

Bagaimana caranya?

Cara mengubah fixed mindset menjadi growth mindset

Perbedaan fixed mindset dan growth mindset bisa dibilang sangat signifikan. Fixed mindset adalah orang yang sangat menghindari tantangan, sedangkan growth mindset justru menganggapnya sebagai bentuk pengembangan diri.

Untuk mengubah fixed mindset dan growth mindset, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan:

1. Yakini bahwa kemampuan dan bakat dapat dikembangkan

Fixed mindset meyakini bahwa bakat dan kemampuan merupakan bawaan lahir yang tidak bisa dikembangkan. Ubahlah keyakinan tersebut untuk mulai membangun growth mindset.

Katakan kepada diri sendiri bahwa kamu mampu untuk mengembangkan bakat dan kemampuan tersebut.

Berikan afirmasi positif bahwa mencoba hal baru merupakan peluang yang baik untuk meningkatkan value diri.

2. Terbuka terhadap pembelajaran dan pengalaman baru

Perbedaan fixed mindset dan growth mindset kadang hanya di keyakinan diri sendiri. Dengan keyakinan tersebut, sedikit demi sedikit kamu akan semakin terbuka terhadap pembelajaran dan pengalaman baru.

Supaya lebih termotivasi, tentukan tujuan khusus saat kamu mempelajari sesuatu. Hal ini dapat memudahkanmu untuk memonitor perkembangan belajar.

3. Anggap kegagalan sebagai kesempatan belajar

Ingatlah selalu bahwa gagal bukan berarti kamu tidak akan sukses. Kegagalan merupakan bagian normal dari proses pembelajaran.

Perbedaan fixed mindset dan growth mindset ada pada perbedaan kita melihat kegagalan. Anggaplah kegagalan sebagai kesempatan untuk berkembang.

Evaluasi kembali hal-hal yang membuatmu gagal. Pelajari apa yang kurang dan belum kamu lakukan. Kemudian, buatlah rencana untuk memperbaiki usahamu.

4. Berani mengambil risiko dan keluar dari zona nyaman

Berkembang artinya kamu harus bersedia keluar dari zona nyaman. Hanya dengan begitulah kamu bisa mengasah bakat dan keterampilan untuk menghadapi berbagai tantangan. Hal ini juga akan membuatmu lebih berani dalam mengambil risiko.

5. Rayakan proses dan kemajuan, bukan hanya hasil akhir

Growth mindset lebih fokus pada proses daripada hasil akhir. Maka dari itu, rayakan setiap kemajuan yang kamu raih, sekecil apa pun itu.

Dengan merayakan progress, kamu akan lebih termotivasi untuk terus maju dan menghadapi berbagai tantangan.

Kesimpulan tentang fixed mindset

Fixed mindset adalah pola pikir yang menganggap bahwa bakat dan keterampilan bersifat tetap sehingga tidak dapat diubah.

Orang dengan fixed mindset adalah individu yang percaya bahwa bakat dan keterampilan merupakan bawaan lahir.

Jadi, orang dengan fixed mindset merasa tidak perlu berusaha lebih keras untuk mencapai suatu tujuan.

Selain itu, pemilik fixed mindset juga biasanya sering mencari validasi dari orang lain, lebih fokus pada hasil daripada proses, serta sulit menerima feedback negatif.

Kabar baiknya, kamu bisa mengubah fixed mindset menjadi growth mindset. Berkebalikan dari fixed mindset, growth mindset percaya bahwa bakat dan keterampilan bisa berkembang. Salah satu cara menumbuhkan growth mindset adalah terus belajar.

Kamu bisa melakukannya dari berbagai sumber, termasuk melalui blog Jobstreet by SEEK. Tersedia banyak informasi menarik seputar dunia kerja untuk membantumu mengembangkan karier!

Agar lebih efisien, download aplikasi Jobstreet by SEEK melalui Google Play Store atau Apple App Store. Kemudian, perbarui profil Jobstreet-mu untuk mencari lowongan kerja di berbagai bidang. Good luck!

Pertanyaan seputar fixed mindset

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul seputar topik tentang fixed mindset

  1. Bagaimana cara mengetahui apakah saya memiliki Fixed Mindset?
    ⁠Kamu bisa pelajari ciri-cirinya. Beberapa ciri ciri fixed mindset adalah berikut ini:
    ⁠- Selalu mencari validasi dari orang lain
    ⁠- Lebih fokus pada hasil daripada proses
    ⁠- Sulit menerima umpan balik negatif
    ⁠- Cenderung menyalahkan orang lain atas kesalahan
    ⁠- Merasa terancam oleh kesuksesan orang lain.
  2. Apakah mungkin untuk mengubah Fixed Mindset menjadi Growth Mindset?
    ⁠Sangat mungkin. Kamu bisa melakukan Beberapa cara-cara ini untuk mengubah orang menjadi growth mindset dari sebelumnya fixed mindset adalah sebagai berikut:
    ⁠- Yakini bahwa kemampuan dan bakat dapat dikembangkan
    ⁠- Terbuka terhadap pembelajaran dan pengalaman baru
    ⁠- Anggap kegagalan sebagai kesempatan belajar
    ⁠- Berani mengambil risiko dan keluar dari zona nyaman
    ⁠- Rayakan proses dan kemajuan, bukan hanya hasil akhir.
  3. Bagaimana cara membantu orang lain yang memiliki fixed mindset?
    ⁠Beberapa cara untuk membantu orang lain dengan fixed mindset adalah sebagai berikut:
    ⁠- Ajak orang tersebut untuk mengobrol secara private
    ⁠- Tumbuhkan empati, dengarkan ia secara aktif
    ⁠- Bantu ia menentukan tujuan mengembangkan diri
    ⁠- Tunjukkan bahwa kamu tidak akan menghakiminya
    ⁠- Brainstorm solusi jika proses tidak berjalan sesuai rencana.

More from this category: Pengembangan karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.