(Image by Freepik)
Bagi yang berpikir bakat dan keterampilan tidak bisa berubah, kemungkinan kamu memiliki fixed mindset. Namun ternyata fixed mindset adalah salah satu penyebab orang jadi sulit berkembang.
Ya! Saat ada sebuah isu di tempat kerja, muncul beragam reaksi dari orang-orang yang terlibat. Kondisi ini bisa terjadi karena para karyawan memiliki pola pikir atau mindset yang berbeda. Salah satunya adalah fixed mindset.
Lantas, apa yang dimaksud dengan fixed mindset? Seperti apa ciri-ciri dan contoh fixed mindset di dunia kerja? Jawaban selengkapnya bisa kamu temukan melalui ulasan berikut!
Fixed mindset adalah pola pikir yang menganggap bahwa bakat dan keterampilan bersifat tetap sehingga tidak dapat diubah.
Pada umumnya, orang dengan fixed mindset percaya bahwa bakat dan keterampilan merupakan bawaan lahir. Jadi, mereka merasa tidak perlu berusaha lebih keras untuk mencapai suatu tujuan.
Bagi orang dengan fixed mindset, bakat dan keterampilan bawaan tersebut sudah cukup menjadi bekal.
Karena pola pikir tersebut, pemilik fixed mindset di dunia kerja biasanya cenderung menghindari tantangan.
Saat harus berhadapan dengan tantangan atau masalah pun, orang dengan fixed mindset akan cenderung mudah menyerah.
Pola pikir seperti itu berbanding terbalik dari growth mindset. Agar lebih jelas, yuk, kita kenalan lebih jauh tentang perbedaan pola pikir growth mindset vs fixed mindset!
(Image by jcomp on Freepik)
Berbeda dari fixed mindset, growth mindset adalah pola pikir yang percaya bahwa bakat dan keterampilan bisa terus berkembang. Dengan catatan, kamu harus mengasahnya secara baik. Untuk itu, kamu akan membutuhkan usaha dan persistensi.
Orang-orang dengan growth mindset yakin bahwa kesuksesan dapat terwujud melalui kerja keras. Meski tidak mau hanya bergantung dari bakat dan keterampilan yang dimiliki.
Perbedaan pola pikir growth mindset vs fixed mindset juga terlihat dari respons seseorang terhadap tantangan.
Pemilik growth mindset melihat tantangan sebagai peluang untuk mengembangkan skill dan keterampilan.
Lalu, jika ternyata gagal dalam mengatasi tantangan, pemilik growth mindset akan menganggapnya sebagai pengalaman untuk belajar dan tumbuh. Mereka percaya bahwa kegagalan merupakan bagian dari proses belajar.
Reaksi tersebut sangat berbeda dari orang-orang yang memiliki fixed mindset. Mari kita kenali ciri-ciri pola pikir growth mindset dan fixed mindset pada poin di bawah ini!
Bagaimana caranya untuk tahu apakah seseorang mempunyai pola pikir growth mindset dan fixed mindset? Kamu bisa kenali ciri-cirinya. Beberapa ciri ciri fixed mindset adalah berikut ini:
Pemilik fixed mindset adalah orang yang percaya bahwa bakat bawaan saja dapat membawa mereka menuju kesuksesan.
Namun, di sisi lain, orang fixed mindset justru cenderung tidak percaya diri dan mencari zona nyaman.
Alhasil, orang-orang fixed mindset ini akan mencari validasi dari orang lain untuk mengonfirmasi bahwa mereka memiliki value.
Fixed mindset adalah pola pikir yang membuat seseorang cenderung lebih fokus pada hasil daripada proses.
Orang fixed mindset ingin mencapai kesuksesan, tapi enggan menjalani proses dan menghadapi tantangan.
Jadi, saat usaha yang dilakukan tidak memberikan hasil sesuai harapan, orang fixed mindset akan menganggap prosesnya mengalami kegagalan tanpa mau bangkit untk menghadapi tantangan lain.
Pada dasarnya, orang-orang dengan fixed mindset cenderung sulit untuk berkembang dan takut akan kegagalan.
Itulah kenapa kebanyakan dari orang fixed mindset sulit menerima feedback negatif. Terkadang, mereka bisa menganggap feedback tersebut sebagai serangan personal.
Sering menyalahkan orang lain atas kegagalan juga termasuk ciri ciri fixed mindset.
Bagi pemilik pola pikir fixed mindset, mengakui dia mengalami kegagalan sama saja dengan mengakui bahwa bakat mereka tidak relevan.
Padahal, kegagalan merupakan bagian normal dari proses pembelajaran.
Saat melihat kesuksesan orang lain antara pola pikir growth mindset dan fixed mindset, maka pemilik fixed mindset cenderung merasa terancam.
Pemilik fixed mindset hanya melihat hasil akhir kesuksesan tersebut tanpa mempertimbangkan proses di baliknya.
Itulah kenapa pemilik fixed mindset juga sering merasa iri, padahal mereka sendiri takut akan kegagalan.
Kini, coba luangkan waktu untuk refleksi diri. Apakah kamu pernah atau sering melakukan ciri ciri fixed mindset dan growth mindset di tempat kerja? Agar lebih jelas, Jobstreet akan memberikan beberapa contoh fixed mindset!
Pola pikir fixed mindset di tempat kerja dapat terlihat melalui sikap dan perilaku sehari-hari. Berikut beberapa contoh fixed mindset yang bisa kamu perhatikan:
Karyawan yang selalu mengeluhkan beban kerja, tapi tidak mau belajar dan berusaha untuk meringankan pekerjaan tersebut
Jika kamu pernah melakukan contoh-contoh fixed mindset tersebut, usahakan untuk mengubahnya pelan-pelan. Sebab, kalau diteruskan, fixed mindset bisa berdampak negatif terhadap kariermu.
(Image by DC Studio on Freepik)
Banyak dari kamu yang mungkin memiliki career goals. Akan sulit untuk mencapai goals tersebut apabila kamu memiliki fixed mindset. Pola pikir satu ini bisa memberikan dampak-dampak berikut:
Pada umumnya, orang-orang dengan fixed mindset cenderung menghindari tantangan.
Sebisa mungkin, mereka menjauhi tugas atau situasi yang dianggap sulit demi menghindari risiko kegagalan. Hal ini membuat mereka jadi sulit berkembang di tempat kerja.
Bagi penganut fixed mindset, bakat dan keterampilan bawaan diri adalah segalanya.
Orang fixed mindset merasa bahwa kedua hal tersebut sudah cukup untuk membawa mereka menuju kesuksesan. Alhasil, mereka jadi enggan untuk belajar dan mengembangkan diri.
Karena menghindari pengembangan diri, orang-orang dengan fixed mindset pun cenderung sensitif terhadap kritik dan saran.
Orang-orang dengan fixed mindset sering kali bersikap defensif dan bahkan play victim saat menerima masukan dari orang lain.
Mayoritas orang dengan fixed mindset juga biasanya kurang bersemangat. Saat berhadapan dengan suatu isu atau tantangan, mereka enggan berusaha keras untuk mengatasinya.
Sebaliknya, orang dengan fixed mindset justru cenderung mudah menyerah.
Sikap enggan berkembang membuat pemilik fixed mindset cenderung sulit beradaptasi dengan perubahan. Ketika berada di situasi baru, mereka akan butuh waktu lama hingga dapat terbiasa. Hal ini kerap membuat mereka bersikap defensif.
Kabar baiknya, fixed mindset adalah pola pikir yang bisa diubah. Supaya terhindar dari berbagai dampak di atas, kamu bisa mengubah fixed mindset menjadi growth mindset.
Bagaimana caranya?
Perbedaan fixed mindset dan growth mindset bisa dibilang sangat signifikan. Fixed mindset adalah orang yang sangat menghindari tantangan, sedangkan growth mindset justru menganggapnya sebagai bentuk pengembangan diri.
Untuk mengubah fixed mindset dan growth mindset, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan:
Fixed mindset meyakini bahwa bakat dan kemampuan merupakan bawaan lahir yang tidak bisa dikembangkan. Ubahlah keyakinan tersebut untuk mulai membangun growth mindset.
Katakan kepada diri sendiri bahwa kamu mampu untuk mengembangkan bakat dan kemampuan tersebut.
Berikan afirmasi positif bahwa mencoba hal baru merupakan peluang yang baik untuk meningkatkan value diri.
Perbedaan fixed mindset dan growth mindset kadang hanya di keyakinan diri sendiri. Dengan keyakinan tersebut, sedikit demi sedikit kamu akan semakin terbuka terhadap pembelajaran dan pengalaman baru.
Supaya lebih termotivasi, tentukan tujuan khusus saat kamu mempelajari sesuatu. Hal ini dapat memudahkanmu untuk memonitor perkembangan belajar.
Ingatlah selalu bahwa gagal bukan berarti kamu tidak akan sukses. Kegagalan merupakan bagian normal dari proses pembelajaran.
Perbedaan fixed mindset dan growth mindset ada pada perbedaan kita melihat kegagalan. Anggaplah kegagalan sebagai kesempatan untuk berkembang.
Evaluasi kembali hal-hal yang membuatmu gagal. Pelajari apa yang kurang dan belum kamu lakukan. Kemudian, buatlah rencana untuk memperbaiki usahamu.
Berkembang artinya kamu harus bersedia keluar dari zona nyaman. Hanya dengan begitulah kamu bisa mengasah bakat dan keterampilan untuk menghadapi berbagai tantangan. Hal ini juga akan membuatmu lebih berani dalam mengambil risiko.
Growth mindset lebih fokus pada proses daripada hasil akhir. Maka dari itu, rayakan setiap kemajuan yang kamu raih, sekecil apa pun itu.
Dengan merayakan progress, kamu akan lebih termotivasi untuk terus maju dan menghadapi berbagai tantangan.
Fixed mindset adalah pola pikir yang menganggap bahwa bakat dan keterampilan bersifat tetap sehingga tidak dapat diubah.
Orang dengan fixed mindset adalah individu yang percaya bahwa bakat dan keterampilan merupakan bawaan lahir.
Jadi, orang dengan fixed mindset merasa tidak perlu berusaha lebih keras untuk mencapai suatu tujuan.
Selain itu, pemilik fixed mindset juga biasanya sering mencari validasi dari orang lain, lebih fokus pada hasil daripada proses, serta sulit menerima feedback negatif.
Kabar baiknya, kamu bisa mengubah fixed mindset menjadi growth mindset. Berkebalikan dari fixed mindset, growth mindset percaya bahwa bakat dan keterampilan bisa berkembang. Salah satu cara menumbuhkan growth mindset adalah terus belajar.
Kamu bisa melakukannya dari berbagai sumber, termasuk melalui blog Jobstreet by SEEK. Tersedia banyak informasi menarik seputar dunia kerja untuk membantumu mengembangkan karier!
Agar lebih efisien, download aplikasi Jobstreet by SEEK melalui Google Play Store atau Apple App Store. Kemudian, perbarui profil Jobstreet-mu untuk mencari lowongan kerja di berbagai bidang. Good luck!
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul seputar topik tentang fixed mindset