Brainstorming adalah metode pencarian solusi untuk menghasilkan gagasan baru. Organisasi kerap menerapkan teknik ini untuk memecahkan suatu permasalahan.
Meski istilah ini sudah familier, tetapi belum semua memahaminya secara mendalam. Yuk, cari tahu apa itu brainstorming, tujuan, jenis, dan tips melakukannya di sini.
Brainstorming bermula dari gagasan Alex Osborn, advertising executive Madison Avenue pada tahun 1940-an. Ia mencari cara baru agar timnya terus mengembangkan berbagai gagasan untuk kampanye kreatif.
Lalu, ia menuangkan konsep kolaborasi pemikiran ini dalam buku berjudul Your Creative Power (1948) dan Applied Imagination (1953).
Osborn mendefinisikan brainstorming adalah upaya kelompok mencari solusi untuk suatu masalah spesifik dengan mengumpulkan ide-ide spontan para anggotanya.
Prinsip kunci Osborn termasuk menunda penilaian dan mendorong anggota mengembangkan ide sebanyak mungkin. Itu termasuk pula ide-ide liar dan gila yang out of the box.
Secara ringkas, pengertian brainstorming merujuk pada teknik pengumpulan gagasan untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan.
Penerapan metode ini memang menekankan kreativitas dan spontanitas. Dalam prosesnya, otak terstimulasi untuk terus melahirkan ide baru dalam waktu relatif singkat.
Arti brainstorming dalam dunia kerja dimaknai sebagai pendekatan pemecahan masalah dan pengumpulan ide.
Mayoritas organisasi menggunakan proses pertukaran gagasan ini sebagai ruang diskusi terbuka yang menghargai semua pendapat.
Perumpamaan “dua kepala lebih baik dari satu kepala” menegaskan bagaimana sesi kreatif ini dapat melahirkan banyak ide baru.
Dalam dunia kerja, tujuan brainstorming antara lain:
Sebuah pertanyaan terbuka yang dapat memantik diskusi. Setiap individu leluasa mengungkapkan pendapat dan gagasan baru yang belum pernah ada.
Gabungan semua ide tersebut dapat menghasilkan gagasan baru, revolusioner, sekaligus solutif.
Brainstorming bersifat open environment. Setiap orang merasa nyaman untuk mengutarakan pendapat individu.
Salah dan benar bukan batasan utama. Jadi, siapa pun dalam tim terdorong melontarkan ide dan konsep kreatif.
Brainstorming tidak hanya fokus pada upaya pemecahan masalah. Aktivitas ini juga mendorong setiap individu mengenali dan memahami rekan satu tim lebih baik.
Kelebihan dan kekurangan masing-masing justru jadi kekuatan tim untuk saling melengkapi satu sama lain.
Perbedaan latar belakang setiap anggota tim akan berpengaruh pada konsep pemikiran yang muncul.
Keberagaman pengetahuan tersebut membuat individu mengusung perspektif berbeda. Dengan perspektif berpikir demikian, alternatif solusi yang timbul pun jauh lebih beragam.
Aktivitas berpikir bersama mendorong tim melahirkan sejumlah gagasan dalam waktu relatif singkat.
Lewat segudang pemikiran, tim dapat menyaring ulang dan mendiskusikan konsepsi mana yang bisa jadi solusi final. Jadi, kerja pun lebih efisien karena sekali duduk bersama bisa mendapatkan solusi terbaik.
Aktivitas ini mendorong anggota tim untuk bekerja sebagai kelompok. Hindari memberi pujian atau kritik berlebih.
Hal demikian justru bisa menginspirasi setiap individu untuk berkomunikasi bebas dan terbuka. Maka, ketegangan konflik dapat berkurang.
Metode brainstorming adalah pendekatan untuk mengutarakan berbagai gagasan dalam rangka memecahkan masalah. Namun, penting untuk mengikuti aturan ini: kuantitas lebih penting daripada kualitas.
Brainstorming artinya sesi mencurahkan pendapat sebebasnya, sekalipun pemikiran kreatif itu tampak tidak relevan atau realistis.
Berikut adalah beberapa metode brainstorming yang bisa jadi inspirasi sesi diskusi tim kamu:
Tim memilih figur atau sosok untuk memulai diskusi. Figur ini bisa siapa saja, sepanjang tidak berada di ruangan yang sama. Mulai dari bos, karakter fiksi, atau figur publik.
Contoh brainstorming dengan teknik ini antara lain bagaimana direktur SDM menentukan pengembangan karier karyawan.
Lalu, setiap orang menyampaikan gagasan terkait pelatihan, kursus singkat, tugas belajar, serta jenjang promosi.
Metode round robin cocon untuk tim berskala sedang hingga besar. Round robin meminta semua orang yang duduk dalam lingkaran berkontribusi gagasan satu per satu. Setiap anggota memiliki kesempatan sama untuk urun pendapat.
Hindari mengembangkan gagasan hingga semua anggota sudah mengutarakan pendapatnya. Setiap pemikiran memiliki bobot sama, tidak ada satu pun lebih baik daripada lainnya.
Kadang ide pertama yang muncul bukan gagasan tepat, tetapi bisa memantik pemikiran lain yang lebih baik. Kali ini kamu bisa memakai metode mind mapping.
Satu konsep di tengah akan terhubung dengan sub-konsepsi yang muncul kemudian. Cara ini cocok untuk kamu yang senang berpikir secara visual dalam mencurahkan pendapat.
Setiap anggota menuliskan sebanyak mungkin gagasan dalam batasan waktu yang singkat. Rapid ideation mendorong semua orang mengungkapkan idenya sebelum membagikannya ke kelompok.
Semua ide memiliki kesempatan untuk bertumbuh, berubah, dan berkembang. Metode ini bekerja baik pada anggota tim yang tidak betah berlama-lama rapat atau mudah teralihkan.
Analisis SWOT sebetulnya metode perencanaan strategis untuk evaluasi produk, proyek, bisnis, atau orang. Namun, SWOT bisa membantu kamu dan tim fokus brainstorming pada empat aspek, yakni:
Metode brainstorming starbursting memposisikan kamu berpikir layaknya seorang reporter. Kamu harus mencari tahu 5W1H atas suatu gagasan utama: who, what, when, why, and how.
Lalu, kembangkan beberapa pertanyaan terkait ide utama pada setiap poin.
Starbursting populer karena mengikuti naluri alamiah manusia yang serba ingin tahu. Satu pertanyaan mengarah ke pertanyaan lainnya.
Seiring proses tersebut, perlahan kamu menemukan strategi solid untuk menjawab pertanyaan tadi.
Dalam brainwriting, masing-masing anggota menuliskan beberapa konsep secara anonim pada post-it.
Hal ini bertujuan mencegah bias kepribadian dan melekatnya ide pada orang tertentu. Plus, membuka jalan bagi rekan setim yang introvert untuk berani berkontribusi.
Alhasil, inspirasi lebih luas bermunculan. Kemudian aspirasi tersebut akan dibagi secara acak kepada anggota untuk pemberian feedback.
Pemimpin tim dapat juga mengumpulkan dan menyeleksi ide lebih dulu agar fokus pada hasil yang solutif.
Brainstorming terbagi dalam dua jenis, yaitu brainstorming pribadi dan kelompok. Tidak ada satupun di antara keduanya yang lebih baik.
Namun, kamu bisa mempertimbangkan faktor kompleksitas masalah dan tenggat waktu untuk tahu mana proses kolaborasi ide yang tepat.
Lantas, apa yang membedakan keduanya? Berikut penjelasannya:
Brainstorming pribadi melahirkan ide atas suatu topik tanpa pengaruh eksternal. Proses ini membuatmu bebas bereksplorasi secara privat dan fokus pada ide-ide pribadi.
Cara tersebut mendorong pemikiran mendalam ditunjang lingkungan kondusif.
Tidak ada batas waktu pada tiap sesi pencarian gagasan secara pribadi. Namun, biasakan mencatat semua pemikiran yang muncul, entah itu yang relevan maupun tidak.
Lalu, tinjau ulang untuk menyempurnakannya sehingga bisa memperoleh solusi terbaik.
Brainstorming grup merupakan pendekatan kolaboratif yang mengumpulkan suatu tim untuk menghasilkan ide-ide secara kolektif.
Keragaman perspektif memperkaya variasi ide untuk di-review. Makin banyak pilihan gagasan, makin banyak pula alternatif solusi atas suatu masalah.
Agar proses curah pendapat lancar, kehadiran fasilitator dan pedomen yang jelas jadi kunci. Berbagai perspektif akan memicu inspirasi lewat ide-ide yang mengalir cepat.
Hal ini sulit terjadi jika kamu melakukan secara pribadi.
Menjaga brainstorming agar berjalan efektif pada jalurnya memang gampang-gampang susah. Apalagi, jika kamu melakukannya secara berkelompok.
Oleh karena itu, kamu perlu menetapkan beberapa aturan dasar. Apa saja kunci keberhasilan dari tahap brainstorming? Berikut rinciannya:
Memulai sesi tepat waktu penting agar diskusi berjalan kondusif. Begitu pula saat mendengarkan pendapat masing-masing anggota.
Beri waktu yang sama kepada setiap orang, misalnya 2–3 menit. Tetapkan aturan ini di awal sehingga anggota tim sudah memiliki ekspektasi seperti apa jalannya brainstorming.
Kamu bisa menugaskan salah satu anggota tim untuk menulis atau merekam semua ide yang muncul.
Bebaskan metode pencatatan sesuai kenyamanan sang notulis. Ia dapat mencatat dengan tangan, membuat mind mapping, atau mengetiknya langsung di laptop.
Bagaimana cara mendapatkan ide dari brainstorming? Jangan batasi ide, baik itu terdengar biasa, liar, ataupun gila.
Kamu dapat menggabungkan gagasan itu dan mengembangkannya menjadi beberapa solusi nyata. Tekankan juga perihal segera menyampaikan ide alih-alih mencari gagasan paling sempurna.
Tujuan brainstorming adalah menghasilkan ide sebanyak-banyaknya. Tidak masalah jika ada ide yang kurang relevan karena semua ide layak dikembangkan.
Fokus memunculkan banyak gagasan di awal jauh lebih penting. Kamu bisa menyortir, mengembangkan, dan menyunting mana yang jadi prioritas setelah semua ide muncul.
Hal yang harus dihindari dalam pencarian solusi dengan curah pendapat (brainstorming) adalah kritik, interupsi, atau pujian sebelum semua ide tersampaikan.
Lebih baik dorong semua orang berpikiran terbuka dan menerima pendapat berbeda lebih dahulu. Soal keberatan atau masukan dapat menunggu setelahnya.
Kamu dapat menerapkan teknik brainstorming berbeda sesuai situasi. Namun, untuk memperoleh hasil maksimal, coba praktikkan beberapa tips berikut ini:
Pada fase persiapan, menentukan waktu dan tempat adalah hal terpenting. Kamu dapat melakukannya lewat tatap muka maupun online.
Berdiskusi pagi hari boleh jadi lebih kondusif karena setiap orang masih dalam kondisi segar.
Plus, kirim email kepada tim lebih dahulu terkait masalah, topik, atau pertanyaan akan dibahas nanti.
Jadi, setiap anggota datang membawa ide dan pendapat sendiri yang siap mereka sampaikan saat berdiskusi.
Tentukan siapa yang akan memimpin sesi brainstorming sebagai fasilitator. Fasilitator juga akan memberikan panduan yang perlu disepakati anggota kelompok. Di dalamnya termasuk konteks dan tujuan akhir yang diharapkan dari sesi itu.
Dalam metode brainstorming tidak ada satu ide pun yang buruk. Kamu dan setiap anggota tim hanya perlu berpikiran terbuka.
Apalagi, masing-masing orang memiliki pengetahuan beragam. Wajar jika pendapat yang muncul akan berbeda.
Penerimaan terhadap berbagai gagasan akan membuat proses curah pendapat lebih dinamis. Setiap orang pun cukup percaya diri dan berani dalam menyuarakan pendapatnya.
Sesi berbagi buah pikiran dan inspirasi ini berlangsung dalam waktu terbatas. Begitu pula saat menyampaikan pendapat.
Maka, penting untuk mengetahui apa tujuan, konteks, dan hasil akhir yang diharapkan nantinya. Dengan mempersiapkan ide secara matang, proses penyampaian pendapat pun berjalan lancar.
Dorong munculnya ide yang relevan, yang memang berkaitan erat dengan identifikasi masalah.
Karena jika kamu belum mengetahui apa masalah yang dihadapi, sulit rasanya untuk ikut urun pendapat secara efektif.
Mengidentifikasi masalah dengan cermat akan membantumu membangun gagasan yang “nyambung”.
Ini juga menunjukkan bagaimana persiapanmu dalam menghadapi sesi brainstorming.
Ya, brainstorming bicara soal kuantitas dan spontanitas ide. Maka, ide tidak harus sempurna. Coba untuk menemukan sisi positif setiap ide yang muncul dalam tim.
Pasti ada potensi manfaat atau atribut positif lain yang mungkin dikembangkan.
Jangan lupa bersikap suportif agar semua orang merasa nyaman berbagi ide. Berikan afirmasi positif kepada rekan setim saat mereka mengutarakan pendapat.
Jadi, mereka (atau kamu) terdorong untuk berkontribusi lebih.
Percuma melontarkan gagasan, tetapi tidak ada satu orang pun yang mencatat. Agar tidak berjalan sia-sia, tugaskan satu orang untuk mencatat sebagai minutes of meeting.
Jadi, semua anggota dapat meninjau lagi ide yang telah muncul. Bersama fasilitator, kamu dan tim merumuskan ulang, mengembangkan, menggabungkan, hingga menentukan mana prioritas ide yang perlu eksekusi segera.
Brainstorming bertujuan menumbuhkan ide yang berkembang menjadi solusi. Maka, butuh tindak lanjut untuk mewujudkan gagasan tersebut. Lantas, bagaimana caranya? Berikut adalah lima langkah yang bisa kamu lakukan setelah sesi brainstorming:
Dari daftar ide sebelumnya, tuliskan dalam sticky notes. Lalu, susun ide tersebut di papan. Dengan sticky notes, kamu mudah memindah-mindahkan ide tadi tanpa harus mencatat ulang satu per satu.
Sembari berdiskusi, mulai gabungkan beberapa ide yang berkaitan. Kamu boleh memakai daftar pro kontra suatu ide atas masalah yang akan diselesaikan. Pilihan lain, gunakan matriks keputusan dengan beberapa kriteria untuk membandingkan masing-masing ide.
Menggali kreativitas dan berbagi pemikiran adalah proses yang melelahkan. Jangan paksakan diri dan tim untuk langsung menyelesaikannya dalam satu kali duduk. Atur waktu jeda sehingga pikiran segar kembali saat berdiskusi.
Buat skala urgensi terkait masalah yang dihadapi. Urutkan dari level tertinggi mana masalah yang perlu penyelesaian lebih dulu.
Buat prioritas sesuai dampak dan tingkat kemudahan eksekusi agar proses brainstorming berjalan efektif.
Cek juga bagaimana kesiapan tim dalam mengimplementasikan suatu ide. Begitu pula dengan faktor biaya, manfaat, dan risiko.
Apakah brainstorming jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah organisasi? Tidak selalu, karena metode ini pun memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Jika dilakukan secara efektif, sesi kolaborasi pemikiran ini memberikan keuntungan bagi organisasi, antara lain:
Jika kamu tidak berhati-hati ketika melakukan brainstorming, ada beberapa hal yang dapat mengganggu aktivitas organisasi seperti:
Dari ulasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa brainstorming tidak hanya membantu mengumpulkan gagasan kreatif tetapi juga meningkatkan kreativitas, efisiensi, serta memudahkan kita mencari alternatif solusi.
Semoga dengan memahami konsep ini, kamu dapat menerapkannya dalam keseharian di tempat kerja atau kehidupan pribadi.
Adapun jika kamu membutuhkan informasi seputar karier, pengembangan keterampilan, atau strategi produktivitas lainnya, silakan kunjungi langsung halaman Tips Karier Jobstreet by SEEK.
Jangan lupa download aplikasi Jobstreet di smartphone kamu! Aplikasi Jobstreet by SEEK sudah tersedia di Apple App Store maupun Google Play Store, ya!
Selamat menjelajahi berbagai ide baru dengan cara menyenangkan, ya!