Cara Pindah Jalur Karier dan Tantangan Umum yang Sering Muncul

Cara Pindah Jalur Karier dan Tantangan Umum yang Sering Muncul
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 06 January, 2025
Share

Kamu pernah atau sering merasa tidak puas dengan pekerjaan saat ini? Jika iya, kamu mungkin bisa mempertimbangkan pindah jalur karier atau switch career.

Tenang! Switch career bukanlah hal yang aneh dalam dunia kerja, kok! Sebab, data menunjukkan bahwa ada 1,7 juta orang di dunia memutuskan pindah pekerjaan ke bidang lain pada tahun 2022.

Beberapa faktor yang sering jadi pertimbangan karyawan untuk pindah jalur karier adalah kepuasan kerja yang rendah, kurangnya kesempatan untuk berkembang, perubahan minat atau passion, lingkungan kerja, hingga gaji atau benefit.

Terlepas dari alasannya, kamu wajib punya persiapan yang matang jika ingin pindah jalur karier.

Lantas, apa yang harus dipersiapkan sebelum pindah jalur karier? Apa saja tantangan pindah jalur karier dan bagaimana cara menghadapinya dengan tepat? Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!


⁠Pengertian Pindah Jalur Karier

Pindah jalur karier adalah proses ketika seseorang memutuskan untuk beralih dari satu bidang pekerjaan ke bidang lain yang sepenuhnya berbeda.

Sebagai contohnya, seorang guru memutuskan untuk menjadi web developer, atau seorang akuntan beralih pekerjaan menjadi konsultan pemasaran.

Langkah ini sering kali memerlukan pembelajaran keterampilan baru, adaptasi dengan industri yang berbeda, serta penyesuaian terhadap lingkungan kerja yang baru.

Alasan pindah jalur karier juga sangat beragam, menurut US Chamber. Beberapa orang merasa jenuh dengan pekerjaan saat ini.

Tapi, ada juga yang pindah karier karena ingin menjalani tantangan baru, mencari work-life balance, atau terjun ke bidang yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.


⁠Manfaat Pindah Jalur Karier

Apa pun tujuan pindah jalur karier seseorang, langkah ini bisa membawa berbagai manfaat, baik secara pribadi maupun profesional.

Dari segi pribadi, pindah karier bisa memberimu kepuasan batin dan semangat baru dalam bekerja. Sebab, kamu bisa mengejar passion yang mungkin selama ini terpendam.

Sementara itu, dari sudut pandang profesional, career switching memberimu kesempatan mengembangkan keterampilan baru yang mungkin belum pernah kamu pelajari sebelumnya.


⁠Cara Pindah Jalur Karier dan Tips Suksesnya

Bagaimana cara pindah jalur karier dengan tepat agar kamu bisa sukses di bidang baru? Berikut adalah tipsnya:

1. Identifikasi dan pahami alasan utama pindah karir

Pertama, kamu perlu memahami alasan pindah jalur karier. Apakah karena kamu merasa jenuh, ingin mengejar passion, atau mencari keseimbangan hidup yang lebih baik?

Mengetahui alasan utama ini penting agar kamu memiliki motivasi yang kuat selama proses beralih karier.

Selain itu, alasan yang jelas juga membantumu menentukan tujuan pindah karier dan membuat keputusan yang lebih tepat.

2. Riset industri dan pekerjaan tujuan

Riset yang matang akan membantumu mengurangi risiko ketidakpastian dengan keputusan berbasis data.

Jadi, cobalah mempelajari tren, kebutuhan pasar, dan tantangan yang mungkin kamu hadapi di bidang baru ini.

Kemudian, kamu juga perlu memahami jenis pekerjaan yang tersedia, gaji yang ditawarkan, serta prospek karier di masa depan.

3. Evaluasi skill diri

Sebelum pindah jalur karier, sebaiknya kamu mengidentifikasi keterampilan yang relevan dan yang perlu dipelajari.

Dari hasil evaluasi tersebut, kamu bisa menyusun rencana pengembangan yang lebih terarah.

Sebagai contohnya, kalau ingin pindah ke industri teknologi, kamu mungkin perlu menguasai bahasa pemrograman tertentu atau memahami konsep digital marketing.

4. Tingkatkan skill dan pendidikan

Untuk sukses pindah jalur karier, meningkatkan skill dan pendidikan sangatlah penting agar bisa menyelesaikan tugas di pekerjaan baru.

Kamu bisa mempertimbangkan kuliah lagi, mengikuti bootcamp pindah jalur karier, membaca buku terkait, atau mendapatkan sertifikasi yang relevan.

Selain itu, pelatihan atau seminar juga bisa memberi kamu pengetahuan praktis dan networking baru.

5. Perluas networking dan proaktif menghubungi profesional

Networking memiliki peran besar dalam mendukung perpindahan kariermu.

Jadi, mulailah memperluas jaringan dengan menghadiri acara industri, bergabung dengan komunitas online, atau mengikuti forum terkait.

Sebagai langkah pertama, kamu perlu proaktif dalam menghubungi profesional di bidang baru yang ingin kamu masuki.

Kamu bisa meminta saran, berbagi pengalaman, atau bahkan mendapatkan referensi pekerjaan.

6. Buat dan bagikan portofolio baru

Untuk menunjukkan kompetensimu di bidang baru, buatlah portofolio berisi proyek-proyek yang sudah kamu kerjakan, hasil pelatihan, atau karya yang menunjukkan skill barumu.

Jika memungkinkan, buatlah blog, website, atau profil di media sosial profesional untuk memamerkan portofolio ini.

Bagikan link tersebut kepada kontakmu dan di berbagai platform untuk menarik perhatian perusahaan yang kamu incar.

7. Tambah pengalaman dengan magang atau volunteer

Jika kamu merasa kurang pengalaman di bidang baru, jangan berkecil hati!

Justru, kamu bisa menambah pengalaman dengan ikut magang atau bekerja sebagai volunteer. Sebab, kegiatan ini bisa menambah nilai di CV-mu.

Dari sana, mungkin kamu tidak akan langsung mendapatkan bayaran yang besar. Tapi, pengalaman ini akan mengembangkan keterampilan maupun jejaring profesional kamu.

8. Sesuaikan CV dengan kebutuhan karir baru

Seorang karyawan pria tampak serius mempersiapkan CV untuk pindah jalur karier. (Image by lookstudio on Freepik)

Sebelum melamar pekerjaan baru, pastikan CV-mu sudah sesuai dengan kebutuhan karier yang kamu tuju. Alasannya, CV yang terstruktur dengan baik dan relevan akan meningkatkan peluangmu dipanggil untuk wawancara.

Kuncinya, soroti pengalaman, skill, dan pencapaian yang relevan dengan bidang baru.

Lalu, gunakan bahasa yang sesuai dengan industri tersebut dan hindari memasukkan informasi yang tidak relevan.

9. Lamar pekerjaan baru di Jobstreet

Setelah semua persiapan selesai, mulailah melamar pekerjaan di bidang yang kamu inginkan. Jangan ragu untuk melamar di berbagai perusahaan dan posisi yang sesuai dengan skill dan pengalamanmu.

Supaya lebih mudah menemukan lowongan kerja impian, kamu bisa menggunakan website atau aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store dan App Store!

Proses melamar kerja di Jobstreet saat ini jauh lebih mudah karena ada fitur A.I yang bisa membantu kamu menemukan lowongan terbaik sesuai dengan profil.

Jadi, pastikan kamu selalu meng-update profil Jobstreet secara berkala, ya!


⁠Tantangan Pindah Jalur Karier

Selama proses career switching, kamu harus siap menghadapi berbagai tantangan pindah jalur karier supaya bisa sukses di pekerjaan baru.

Lantas, apa saja contoh tantangan yang sering muncul? Berikut beberapa di antaranya:

1. Mengatasi rasa takut dan keraguan

Rasa takut dan keraguan adalah hal wajar saat berpindah karier. Kamu mungkin merasa khawatir apakah keputusanmu tepat atau tidak, serta apakah kamu mampu beradaptasi dengan bidang baru.

Akibatnya, rasa takut akan kegagalan dan ketidakpastian sering kali membuat langkahmu terhenti. Tapi jika kamu bisa mengatasi perasaan ini, perjalananmu akan lebih lancar.

Untuk mengelolanya, cobalah untuk memecah tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil yang bisa kamu capai satu per satu.

Selain itu, kamu bisa mendiskusikan kekhawatiranmu dengan mentor atau teman yang bisa memberi perspektif baru.

2. Keuangan dan penghasilan

Salah satu tantangan terbesar saat pindah jalur karier adalah bagaimana mengelola keuangan selama masa transisi. Sebab, penghasilan kamu bisa saja menurun atau bahkan terhenti sementara.

Maka dari itu, sebaiknya kamu memiliki tabungan yang cukup sebelum memutuskan pindah karier.

Idealnya, dana daruratmu harus bisa mencukupi kebutuhan hidup selama beberapa bulan.

Selain itu, cobalah mengelola uang dengan lebih ketat. Kurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting dan utamakan hal-hal yang mendukung proses transisimu, seperti biaya pendidikan atau bootcamp pindah jalur karier.

3. Kesulitan mencari pekerjaan baru

Mendapatkan pekerjaan di bidang baru bisa menjadi tantangan tersendiri. Kamu mungkin perlu bersaing dengan kandidat yang lebih berpengalaman atau harus menghadapi penolakan berulang kali.

Kesulitan saat mengalami penolakan berulang kali ini bisa membuat frustrasi, tapi jangan sampai berkecil hati.

Untuk meningkatkan peluangmu, fokuslah pada skill yang relevan dan pastikan CV-mu mencerminkan kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan di bidang baru.

Jangan ragu untuk melamar posisi entry-level karena ini bisa menjadi pintu masuk untuk membangun karier.

Selain itu, networking adalah kunci sukses dalam mencari pekerjaan baru. Cobalah bergabung dengan komunitas profesional di bidang baru, baik secara online maupun offline.

Hadiri acara industri, seminar, atau workshop untuk bertemu dengan orang-orang yang bisa membantumu mendapatkan peluang kerja.

4. Penyesuaian dengan lingkungan kerja baru

Setelah berhasil mendapatkan pekerjaan di bidang baru, tantangan pindah jalur karier yang berikutnya adalah menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang berbeda. Terutama, dari segi budaya, cara komunikasi, dan ekspektasi atasan.

Untuk beradaptasi, cobalah untuk terbuka terhadap perubahan. Lalu, perhatikan bagaimana rekan kerjamu saling berinteraksi dan alur kerja yang berlaku.

Lalu, kamu bisa mempercepat proses adaptasi dengan membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja.

Mulailah dengan bersikap ramah, mendengarkan dengan baik, dan aktif mengikuti kegiatan tim. Terakhir, jangan ragu untuk meminta bantuan jika kamu merasa kesulitan.


⁠Pengembangan Keterampilan Baru

Salah satu penentu kesuksesan career switching adalah keterampilan yang memadai. Oleh sebab itu, kamu tentu kamu perlu mengasah skill tersebut. Bagaimana caranya?

Pendidikan dan pelatihan

Salah satu cara terbaik untuk mengembangkan skill adalah melalui pendidikan lanjutan atau pelatihan.

Kamu bisa mengambil kursus, kuliah tambahan, atau program pelatihan yang sesuai dengan bidang baru yang kamu tuju untuk memahami konsep-konsep dasar.

Agar lebih efektif, sebaiknya pilihlah kursus atau sertifikasi yang relevan dengan pekerjaan yang kamu incar serta diakui di industri. Semisal kamu beralih ke pemasaran digital, kursus SEO atau media sosial bisa sangat membantu.

Pengalaman praktis

Selain pendidikan, pengalaman praktis sangat penting untuk membangun keterampilan yang dibutuhkan di karier baru.

Karena itu, tidak ada salahnya mencoba mencari pekerjaan magang atau part-time. Dari sana, kamu bisa belajar secara langsung dari para ahli di bidang tersebut dan memahami dinamika kerja yang beragam.

Jika kamu kesulitan menemukan pekerjaan paruh waktu atau magang, volunteering juga bisa menjadi alternatif yang bagus.

Dengan menjadi volunteer, kamu bisa mengembangkan keterampilan baru tanpa tekanan yang besar, sekaligus membangun jaringan profesional.


⁠Persiapan Mental untuk Pindah Jalur Karier

Seorang karyawan pria tampak bahagia karena sudah mempersiapkan mental dengan baik untuk pindah jalur karier. (Image by lookstudio on Freepik)

Sama seperti keterampilan, kesiapan mental dan emosional juga tidak kalah penting untuk berkembang di bidang karier baru. Nah, ini dia cara untuk menyiapkannya:

Membangun ketahanan mental

Selama memutuskan untuk pindah karier, mungkin akan menghadapi banyak tekanan dan tantangan yang membutuhkan ketahanan mental yang kuat.

Agar pikiran tetap jernih, cobalah teknik-teknik mengelola stres seperti meditasi, olahraga, atau journaling.

Di saat seperti ini, dukungan dari keluarga dan teman juga tidak kalah penting. Sebab, mereka bisa menjadi sumber semangat dan motivasi ketika kamu sedang kesulitan.

Oleh sebab itu, jangan ragu-ragu untuk mendiskusikan rencana dan tantangan yang kamu hadapi dengan mereka agar kamu bisa mendapatkan nasihat objektif.

Mengembangkan pola pikir positif

Tidak selamanya proses career switching berjalan dengan mulus. Tapi, justru kamu perlu menganggap kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh, bukan akhir dari segalanya.

Dengan pola pikir menganggap kegagalan sebagai kesempatan belajar ini, kamu akan lebih mudah bangkit dan terus melangkah.

Untuk menjaga mindset positif, berfokuslah pada tujuan jangka panjang dan ingatkan dirimu bahwa kemajuan sekecil apa pun akan membawamu semakin dekat dengan karier impian.

Lalu, agar motivasimu tetap tinggi, jangan ragu-ragu mengapresiasi setiap pencapaian dan ingatkan dirimu tentang alasan awal kamu memutuskan untuk pindah karier.


⁠Kesimpulan

Dengan pindah jalur karier, kamu bisa mendapatkan banyak keuntungan dari segi peluang jejaring profesional, work-life balance, kesejahteraan hidup, dan keterampilan diri.

Namun, kamu harus punya persiapan yang baik karena proses career switching tidak terpisahkan dari risiko kegagalan dan rasa takut yang menjadi penghambat.

Untuk mengatasi berbagai tantangan itu, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menemukan alasan kuat sebelum melakukan switch career.

Setelah itu, lakukan riset terkait skill dan kualifikasi bidang pekerjaan baru yang kamu tuju. Hasil riset itu nantinya akan jadi panduan kamu untuk menyusun strategi pindah jalur karier.

Tak kalah penting, jangan lupa mempersipakan mental dan finansial, serta mulai membangun networking agar proses pindah jalur karirmu berjalan lancar.

Sudah siap pindah jalur karier? Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dari banyak pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet. Butuh teman diskusi soal karier untuk memperluas networking? Gabung Komunitas Jobstreet, sekarang!

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Pindah Jalur Karier

  1. Apakah saya terlalu tua untuk pindah karier?
    ⁠Tidak, karena data dari American Institute for Economic Research menunjukkan bahwa 82% orang yang berpindah karier pada usia 45 tahun ke atas juga bisa sukses di pekerjaan baru mereka.
  2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sukses di karier baru?
    ⁠Durasi spesifiknya bergantung dari seberapa jauh ketimpangan antara skillset yang dibutuhkan di pekerjaan baru dengan keterampilan pribadi serta pengalamanmu.
    ⁠Biasanya, waktu adaptasi dibutuhkan mencapai 6 bulan hingga 1 tahun.
  3. Bagaimana cara mengatasi penolakan saat mencari pekerjaan baru?
    ⁠Jangan berkecil hati dan belajarlah dari pengalaman, spesifiknya tentang apa yang bisa kamu tingkatkan pada kesempatan berikutnya. Dari sana, kamu bisa memutuskan untuk mencari posisi yang berbeda di tempat lain.
  4. Apakah perlu kembali ke sekolah untuk pindah jalur karier?
    ⁠Jika posisi yang kamu incar membutuhkan kemampuan teknis yang spesifik dalam level lebih tinggi, ada baiknya kamu menempuh pendidikan lanjutan sebelum berpindah jalur karier.
  5. Bagaimana cara membangun jaringan di bidang baru?
    ⁠Kamu bisa mulai dengan bergabung komunitas online untuk bidang yang kamu tuju, lalu aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan. Kuncinya, kamu perlu bersikap proaktif.

More from this category: Merubah karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.