7 Cara Membuat Project Timeline dan Contohnya di Dunia Kerja

7 Cara Membuat Project Timeline dan Contohnya di Dunia Kerja
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 24 October, 2024
Share

Dalam dunia kerja yang dinamis dan penuh tantangan, keberhasilan sebuah project sangat bergantung pada perencanaan yang matang dan eksekusi yang terkoordinasi dengan baik. 

Nah, salah satu elemen kunci dari perencanaan project adalah timeline yang berfungsi sebagai peta jalan untuk mengarahkan tim dalam mencapai tujuan project secara efektif dan efisien.

Dalam artikel ini, kita akan belajar soal project timeline, mulai dari manfaat hingga cara membuatnya. Pastikan kamu membaca sampai selesai karena ada juga contoh timeline project efektif yang bisa kamu terapkan dalam dunia kerja. Yuk, kita pelajari bersama!


⁠Pengantar Tentang Pentingnya Project Timeline 

Ilustrasi contoh timeline project dalam dunia kerja. (Sumber: Envato)

Membuat project timeline yang efektif adalah salah satu kunci keberhasilan dalam manajemen project.Timeline yang baik tidak hanya akan membantu tim dalam memahami dan mengatur tugas-tugas, tetapi juga memastikan project berjalan sesuai rencana dan jadwal.  

Apa itu project timeline?  

Project timeline adalah alat manajemen project berbentuk visual yang digunakan untuk menjadwalkan, merencanakan, dan mengawasi tugas-tugas serta tahapan dalam sebuah project

Timeline ini mencakup daftar tugas, durasi setiap tugas, urutan pengerjaan, dan tenggat waktu yang memungkinkan tim untuk melihat gambaran keseluruhan dari perjalanan project.  

Dengan adanya timeline, tim dapat memantau kemajuan, mengidentifikasi potensi hambatan, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk menjaga project tetap berjalan sesuai rencana. 

Mengapa project timeline penting dalam management project

Project timeline adalah salah satu alat paling penting dalam management project karena memberikan struktur, arah, dan kontrol untuk memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana. 

Timeline memberikan pandangan yang jelas tentang semua tugas yang harus diselesaikan, urutan pengerjaannya, dan siapa yang bertanggung jawab. Adanya timeline juga akan membantu semua anggota tim memahami peran dan tanggung jawab masing-masing. 

Dengan project management timeline, semua pemangku kepentingan dapat melihat kemajuan project secara real-time sehingga meningkatkan transparansi dan kepercayaan. 

Keberadaan timeline juga membantu memastikan bahwa semua sumber daya, termasuk tenaga kerja, anggaran, dan peralatan, dialokasikan dengan efisien dan tepat waktu. 

Dengan kata lain, keberadaan timeline akan membantu tim menghindari pemborosan dan penggunaan sumber daya yang tidak efektif. 


⁠Manfaat Utama Memiliki Project Timeline yang Efektif 

Ilustrasi contoh timeline project divisi perusahaan swasta. (Sumber: Envato)

Dengan melihat contoh timeline project dan mambuat satu timeline yang terstruktur dengan baik, project dapat dikelola dengan lebih efektif dan efisien. 

Berikut beberapa manfaat utama dari melihat contoh timeline kerja dan kemudian membuat timeline kerja yang efektif:

1. Peningkatan efisiensi dan produktivitas 

Timeline memastikan bahwa semua sumber daya digunakan dengan optimal dan tepat waktu. 

Dengan mengetahui kapan tugas-tugas harus diselesaikan, beban kerja juga dapat didistribusikan secara merata di antara anggota tim. 

Ketika beban kerja didistribusikan merata, anggota tim akan terhindar dari kelebihan beban kerja, sehingga bisa tetap fokus pada tugas masing-masing dan meningkatkan produktivitas.  

2. Menghindari keterlambatan project 

Salah satu alat paling efektif untuk menghindari keterlambatan project adalah dengan melihat contoh timeline pekerjaan dan membuat satu timeline yang terstruktur dengan baik. 

Dengan perencanaan yang rinci, durasi setiap tugas dapat diestimasi dengan lebih akurat, sehingga mengurangi risiko kesalahan perhitungan waktu. 

3. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi tim 

Timeline membantu dalam menyinkronkan tugas-tugas yang saling berkaitan dan memastikan bahwa semua anggota tim bekerja dengan irama yang sama.

Dengan memahami ketergantungan antar tugas, tim dapat mengkoordinasikan upaya penyelesaian tugas yang bergantung satu sama lain.


⁠Cara Membuat Project Timeline yang Efektif 

Dua orang karyawan swasta sedang melihat contoh timeline project milik atasannya. (Sumber: Envato)

Dikutip dari situs Teamwork, berikut adalah cara untuk membuat project timeline yang efektif:

1. Identifikasi tujuan project 

Langkah pertama yang harus kamu lakukan untuk membuat project timeline adalah menentukan visi dan misi project. Ini adalah langkah penting dalam perencanaan project yang akan membantu kamu menetapkan arah dan tujuan jangka panjang.  

Jadi, cobalah membuat daftar tujuan spesifik yang ingin dicapai terlebih dahulu. Mulailah dengan mendefinisikan tujuan utama project. Pastikan tujuan tersebut spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu.  

2. Tentukan ruang lingkup project 

Langkah kedua adalah mendefinisikan ruang lingkup project secara rinci. Ruang lingkup project adalah pernyataan terperinci tentang pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan project. Ruang lingkup ini mencakup semua tujuan, tugas, batasan, dan asumsi project.  

Setelah itu, cobalah mengidentifikasi batasan dan asumsi project. Batasan project adalah faktor-faktor yang membatasi atau mengendalikan opsi pelaksanaan project. Ini bisa berupa kendala yang harus diatasi atau dioperasikan dalam lingkup tertentu. 

Adapun asumsi project adalah faktor yang dianggap benar untuk tujuan perencanaan dan pelaksanaan project, meskipun tidak sepenuhnya dapat diverifikasi. Sebagai contohnya adalah asumsi bahwa sumber daya (manusia, material, peralatan) yang diperlukan akan tersedia sesuai jadwal. 

3. Buat daftar tugas dan milestones 

Langkah ketiga adalah menyusun daftar tugas yang perlu diselesaikan. Daftar tugas yang rinci akan membantu memastikan bahwa semua pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan project telah diidentifikasi dan diatur dengan baik.  

Setelah itu, tenentukan milestone penting dalam projectMilestone adalah titik penting dalam jadwal project yang menandai pencapaian signifikan atau penyelesaian tugas-tugas tertentu. 

Menentukan milestone penting untuk membantu tim dan pemangku kepentingan melacak kemajuan, mengevaluasi keberhasilan, dan menjaga project tetap di jalur. 

4. Tentukan urutan dan dan durasi tugas 

Langkah keempat adalah mengurutkan tugas berdasarkan prioritas. Hal ini akan membantu tim project fokus pada pekerjaan yang paling penting dan mendesak 

Setelah itu, tentukan perkiraan durasi waktu untuk setiap tugas. Untuk memmbuatnya, kamu memerlukan kombinasi antara pengalaman, data historis, teknik estimasi, dan konsultasi dengan tim. Dengan begitu, kamu dapat membuat perkiraan yang lebih akurat dan realistis. 

5. Alokasikan sumber daya dengan bijak 

Langkah kelimat adalah menentukan sumber daya yang dibutuhkan (tenaga kerja, bahan, dll). Ini sangat penting untuk memastikan semua komponen yang diperlukan tersedia tepat waktu dan dalam jumlah yang cukup.  

Setelah itu, alokasikan sumber daya secara efektif. Hal ini penting untuk memastikan project berjalan lancar dan mencapai tujuannya tepat waktu serta sesuai anggaran. Oleh sebab itu, dibutuhkan perencanaan yang cermat dan pemantauan terus-menerus.  

6. Gunakan alat manajemen project 

Langkah keenam adalah memilih alat dan software manajemen project yang tepat. Ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan project dan kemampuan perangkat lunak. 

Cobalah bandingkan dan coba alat sebelum memutuskan untuk memastikan bahwa alat atau software yang dipilih akan mendukung keberhasilan project

Ketika sudah menemukan software atau alat yang tepat, manfaatkan fitur timeline alat tersebut.

Fitur timeline pada alat manajemen project adalah komponen yang sangat berguna untuk memvisualisasikan jadwal project secara keseluruhan. Fitur ini membantu dalam menjaga project tetap sesuai dengan target waktu dan mengoptimalkan produktivitas tim. 

7. Pantau dan evaluasi secara berkala 

Langkat ketujuh adalah menetapkan metode pemantauan project. Sesuaikan metode pemantauan dengan kebutuhan spesifik project dan dinamika tim. Kemudian, terapkan metode pemantauan secara konsisten untuk memastikan konsistensi dalam pengelolaan project

Dalam pelaksanaannya, agendakan evaluasi rutin dan jangan lupa selalu membuat penyesuaian yang diperlukan. Tentukan jadwal untuk melakukan evaluasi rutin, seperti mingguan, dua mingguan, atau bulanan, tergantung pada kompleksitas dan durasi project

Tak kalah penting, pastikan seluruh tim project dan pemangku kepentingan yang relevan terlibat dalam sesi evaluasi. Kemudian, siapkan agenda evaluasi yang mencakup poin-poin kunci, seperti kemajuan project, masalah yang dihadapi, risiko yang muncul, dan langkah-langkah korektif yang diusulkan.  


⁠Tips dan Trik untuk Membuat Project Timeline 

Membuat project timeline yang sukses memerlukan perencanaan yang matang dan eksekusi yang teratur. Berikut beberapa tips dan trik untuk membantu kamu dalam proses tersebut: 

1. Komunikasi yang efektif dengan tim 

Tips pertama ini terbagi menjadi dua cara, yakni mengadakan pertemuan rutin dan membangung komunikasi yang transparan. Durasi pertemuan rutin bisa setiap minggu atau dua minggu sekali.

Pilih waktu yang cocok bagi sebagian besar anggota tim untuk memastikan partisipasi maksimal. Kemudian, fokuskan agenda pada topik yang relevan dengan kemajuan project, masalah yang sedang dihadapi, dan pengambilan keputusan penting. 

Dalam prosesnya, pastikan untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan efektif dengan seluruh tim project dan pemangku kepentingan. Sampaikan update secara teratur mengenai kemajuan project, perubahan timeline, atau masalah yang mempengaruhi jalannya project

2. Mengelola risiko dan perubahan 

Identifikasi risiko yang mungkin terjadi. Kenali dan dokumentasikan risiko potensial yang mungkin terjadi dalam project. Komunikasikan risiko itu kepada semua anggota tim dan pemangku kepentingan untuk mengoordinasikan tindakan pencegahan yang diperlukan. 

Selain itu, jangan lupa ,empersiapkan rencana kontingensi. Rencana ini bertujuan untuk memitigasi dampak negatif dari risiko yang diidentifikasi. 

Untuk setiap risiko yang diidentifikasi, tentukan solusi alternatif atau strategi yang dapat diterapkan jika risiko tersebut terjadi. Pastikan bahwa rencana kontingensi didukung oleh alokasi sumber daya yang cukup, termasuk anggaran atau personel tambahan yang diperlukan. 

3. Memanfaatkan teknologi dan alat bantu 

Agar pelaksanaan project berjalan lancar dan efektif, gunakan aplikasi dan software manajemen project terkini. 

Selain papan tulis, kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakan aplikasi dan software manajemen project, seperti Microsoft Project, Basecamp, Trello, Asana, atau lainnya. 

Penggunaan software manajemen project akan sangat membantu dalam mengoptimalkan efisiensi, kolaborasi tim, dan pengelolaan project secara keseluruhan. 

Dengan menggunakan teknologi, tim project dapat berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif, meskipun berada di lokasi yang berbeda. Alat kolaborasi online juga memungkinkan untuk berbagi informasi, memperbarui status tugas secara real-time, dan melakukan diskusi yang mempercepat pengambilan keputusan. 

4. Pelatihan dan pengembangan tim 

Untuk meningkatkan produktivitas kerja setiap anggota tim, berikan pelatihan yang diperlukan kepada mereka. Sediakan pelatihan langsung atau daring menggunakan webinar, kelas virtual, atau sesi interaktif untuk memfasilitasi pembelajaran yang efektif. 

Gunakan studi kasus atau skenario realistis yang relevan dengan pekerjaan mereka untuk membantu anggota tim memahami penerapan praktis dari pelatihan yang diberikan. 

Nah, bagi kamu yang ditugaskan sebagai pimpinan proyek atau tugas, jangan lupa meningkatkan keterampilan manajemen project.

Ambil kursus atau sertifikasi dalam manajemen project seperti PMP (Project Management Professional) atau CAPM (Certified Associate in Project Management) untuk memperdalam pemahaman tentang metodologi, praktik terbaik, dan framework manajemen project

Manfaatkan juga platform pembelajaran daring yang menawarkan kursus-kursus tentang manajemen project, baik yang gratis maupun berbayar, seperti Coursera, edX, atau Udemy. 


⁠Studi Kasus: Contoh Timeline Project yang Berhasil 

Ilustrasi contoh timeline project yang berhasil. (Sumber: Envato)

Untuk memperdalam pemahaman kamu, berikut adalah contoh timeline project pembuatan aplikasi mobile yang efektif:

1. Tahap perencanaan (Minggu 1 - Minggu 2) 

  • Rencana project: Penetapan tujuan, ruang lingkup, dan batasan project. Pengumpulan persyaratan dan spesifikasi teknis. 

2. Desain dan pengembangan (Minggu 3 - Minggu 6) 

  • Desain UI/UX: Pembuatan wireframe dan desain antarmuka pengguna (UI/UX).
  • Pengembangan Front-end: Implementasi desain ke dalam antarmuka pengguna aplikasi.
  • Pengembangan Back-end: Pembangunan infrastruktur server and database untuk mendukung aplikasi. 

3. Implementasi fitur utama (Minggu 7 - Minggu 10) 

  • Implementasi fitur pendaftaran dan otentikasi pengguna.
  • Pengembangan fitur-fitur pendukung/tambahan 

4. Uji coba dan penyesuaian (Minggu 11 - Minggu 12) 

  • Uji coba aplikasi untuk memastikan semua fitur berfungsi dengan baik.
  • Peningkatan performa aplikasi dan penyesuaian berdasarkan umpan balik dari pengguna uji coba. 

5. Peluncuran dan penyerahan (Minggu 13 - Minggu 14) 

  • Persiapan dan peluncuran aplikasi di App Store dan Google Play Store.
  • Pelatihan untuk pengguna akhir terkait penggunaan aplikasi.
  • Penyerahan aplikasi kepada klien dengan dokumentasi lengkap dan dukungan pasca-implementasi. 

6. Pemeliharaan dan peningkatan (Minggu 15 - Minggu 16) 

  • Penanganan masalah dan permintaan dukungan dari pengguna setelah peluncuran.
  • Perencanaan dan implementasi peningkatan fitur berdasarkan umpan balik pengguna. 

Dengan mengikuti contoh timeline tersebut, project pembuatan aplikasi mobile dapat diselesaikan sesuai tenggat waktu.  


⁠Analisis Contoh Nyata dari Project yang Sukses 

Penggunaan timeline memungkinkan untuk memantau kemajuan project secara teratur. Penggunaan timeline juga memberikan visibilitas yang jelas terhadap milestone yang telah dicapai. 

Kemudian, timeline memungkinkan untuk mengidentifikasi secara dini jika ada keterlambatan atau masalah yang memerlukan perhatian. 

Timeline juga membantu dalam alokasi sumber daya, seperti tenaga kerja, waktu, dan anggaran menjadi lebih efektif.

Dengan mengatur waktu dengan baik untuk setiap fase pengembangan, tim dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan menghindari pemborosan.

⁠Pembelajaran dari Studi Kasus

Perencanaan yang matang pada tahap awal sangat penting untuk kesuksesan project secara keseluruhan. 

Perencanaan tidak hanya mencakup penetapan tujuan dan ruang lingkup project yang jelas, tetapi juga pengidentifikasian risiko potensial dan penyiapan rencana kontingensi. 

Dengan melakukan perencanaan yang komprehensif, project memiliki landasan yang kuat untuk menghadapi tantangan dan mengoptimalkan peluang. 


⁠Kesimpulan 

Secara keseluruhan, project timeline bukan hanya sekadar alat administratif, tetapi juga instrumen yang mendukung perencanaan kerja dan pengelolaan sumber daya optimal. 

Dengan implementasi yang tepat, timeline dapat membantu tim atau organisasi mencapai tujuan project dengan lebih baik serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih terkoordinasi dan terstruktur.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Contoh Timeline Project 

  1. Bagaimana cara mengidentifikasi tujuan project?
    Pelajari terlebih dulu latar belakang project, masalah yang ingin dipecahkan, dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Identifikasi semua pemangku kepentingan yang terlibat, termasuk sponsor project, tim project, dan pengguna akhir. Kemudian, definisikan tujuan secara spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu.
  2. Apa yang harus dilakukan jika terjadi perubahan dalam project?
    Dokumentasikan perubahan secara rinci, termasuk alasan perubahan, dampaknya terhadap project, dan alternatif yang dipertimbangkan. Kemudian, komunikasikan perubahan beserta analisis dampaknya kepada semua pemangku kepentingan terkait.

    ⁠Jika disetujui, sesuaikan rencana project, termasuk jadwal dan alokasi sumber daya, dengan perubahan tersebut. Setelah itu, berikan briefing kepada seluruh anggota tim mengenai perubahan yang disetujui dan dampaknya terhadap pekerjaan mereka.
  3. Bagaimana cara memilih alat manajemen project yang tepat?
    Sebelum memilih alat manajemen project, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, seperti:
    ⁠- Identifikasi terlebih dulu kebutuhan project. Tentukan fitur-fitur penting apa saja yang diperlukan, seperti penjadwalan, pelacakan tugas, pengelolaan sumber daya, kolaborasi tim, laporan, dan integrasi dengan alat lain.
    ⁠- Pertimbangkan anggaran yang tersedia untuk alat manajemen project. Beberapa alat menawarkan biaya berlangganan bulanan atau tahunan, sementara yang lain memerlukan investasi awal yang lebih besar.
    ⁠- Pastikan alat yang dipilih dapat mendukung jumlah anggota tim yang terlibat dalam project. Pasalnya, beberapa alat lebih cocok untuk tim kecil, sementara yang lain dirancang untuk mendukung tim besar dan distribusi global.
    ⁠- Pilih alat yang mudah digunakan dan memiliki user interface yang intuitif. Ini akan mengurangi waktu pelatihan yang diperlukan dan meningkatkan adopsi oleh tim.
    ⁠- Pastikan alat manajemen project dapat diintegrasikan dengan alat dan sistem lain yang sudah digunakan oleh tim kamu, seperti email, kalender, alat kolaborasi, dan perangkat lunak akuntansi.
    ⁠- Pastikan alat tersebut memiliki fitur keamanan yang kuat untuk melindungi data project.
  4. Seberapa sering harus melakukan evaluasi project?
    Pada dasarnya, frekuensi evaluasi project dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas dan durasi project. Namun, secara umum, lakukan evaluasi secara berkala setiap minggu atau bulan agar dapat memantau kemajuan project, mengidentifikasi masalah lebih awal, dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.

    ⁠Evaluasi juga harus dilakukan setiap kali project mencapai milestone penting. Ini membantu memastikan bahwa setiap fase project selesai sesuai dengan rencana sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
  5. Apa yang harus dilakukan jika project mengalami keterlambatan?
    Cari tahu penyebab utama keterlambatan. Apakah karena kekurangan sumber daya, masalah teknis, perubahan ruang lingkup, atau faktor eksternal lainnya. Setelah itu, evaluasi dampak keterlambatan terhadap jadwal project keseluruhan, biaya, kualitas, dan kepuasan pemangku kepentingan.

    ⁠Kemudian, berikan informasi yang jelas dan transparan kepada pemangku kepentingan tentang keterlambatan yang terjadi, penyebab, dan dampaknya. Terakhir, buat rencana pemulihan untuk mengatasi keterlambatan yang mencakup tindakan korektif, penyesuaian jadwal, dan alokasi ulang sumber daya.

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.