Auditor Adalah Peninjau Keuangan, Ini Tugas Lengkapnya

Auditor Adalah Peninjau Keuangan, Ini Tugas Lengkapnya
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 08 March, 2024
Share

Auditor adalah profesi yang memiliki keahlian meninjau transaksi keuangan. Tugas utamanya memastikan semua alur keuangan sudah berjalan sesuai dengan prosedur.  

Profesi auditor sangatlah penting bagi perusahaan mengingat tugasnya melakukan peninjauan kepatuhan finansial sebuah bisnis. Apalagi, hampir semua jenis bisnis bersinggungan dengan finansial. 

Tak heran, auditor keuangan bisa ditemukan di berbagai industri, terutama sektor perbankan.

Tapi, apa saja tugas auditor dan kualifikasi yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut? Simak selengkapnya di sini! 


⁠Apa Itu Auditor? 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah auditor merujuk pada pengaudit. Arti pengaudit sendiri adalah pejabat yang berwenang menguji dan mengesahkan laporan keuangan. 

Sebagian orang mengenal auditor sebagai akuntan auditor. Keduanya memang sama-sama memerlukan pengetahuan akuntansi. Tetapi, sebenarnya akuntan dan auditor adalah pekerjaan yang berbeda. 

Proses auditing meliputi pemeriksaan pencatatan keuangan yang telah dilakukan oleh akuntan.

Hasil pekerjaan dari keduanya juga berbeda. Output pekerjaan akuntan adalah laporan laba rugi, arus kas, dan sebagainya. 

Di lain sisi, hasil akhir kerja auditor berupa pernyataan opini atau pendapat sesuai standar umum.

Seorang auditor memiliki wewenang untuk mengakses laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Tujuannya untuk memastikan bahwa laporan tidak melanggar aturan, terutama undang-undang perpajakan.

Seperti yang diketahui, kesalahan dapat menurunkan image perusahaan di mata investor dan stakeholder. 

Jika dirangkum, auditor adalah seseorang yang bertugas memeriksa kebenaran dan validitas laporan keuangan.

Auditor juga membantu organisasi untuk memberikan solusi terkait peningkatan efisiensi operasional. 


⁠Fungsi dan Tugas Auditor Adalah 

Bisa dibilang, auditor punya peranan penting bagi kesuksesan sebuah perusahaan. Profesi ini akan melakukan audit atau peninjauan terhadap keuangan perusahaan atau klien. 

Selain itu, ada beberapa fungsi dan tugas lain dari auditor, yaitu: 

Pemahaman sistem akuntansi 

Seorang auditor keuangan harus bisa memahami sistem akuntansi perusahaan. Hal ini berkaitan dengan pencatatan pemasukan dan pengeluaran finansial secara mendalam. 

Dengan begitu, tim audit bisa memastikan laporan keuangan telah mematuhi prinsip akuntansi.

Pencatatan ini juga berguna untuk mengurangi kesalahan dokumentasi yang berdampak pada reputasi bisnis. 

Oleh sebab itu, pemilik bisnis mana pun sangat memerlukan akuntan auditor. Merekalah yang akan meninjau dan meningkatkan prosedur akuntansi di perusahaan mereka. 

Pengendalian internal 

Setelah proses auditing, pengaudit akan mengeluarkan laporan tertulis. Nah, laporan inilah yang menjadi bahan pengawasan dan pengendalian finansial secara internal.  

Harapannya, pemilik bisnis bisa meningkatkan efisiensi perusahaan. Selain itu, pelaporan transaksi finansial akan lebih tertata dan meminimalisir kesalahan pencatatan. 

Pasalnya, pencatatan laporan keuangan yang tidak akurat akan membawa sejumlah dampak negatif kepada perusahaan seperti denda hingga berkurangnya reputasi perusahaan secara keseluruhan. 

Membuat perencanaan proses audit 

Untuk menjaga kepatuhan finansial bisnis, auditor juga harus melakukan perencanaan secara menyeluruh. Mereka akan membuat daftar pertanyaan audit atau dikenal audit checklist. 

Tugas mereka termasuk memeriksa dokumen-dokumen keuangan dan seluruh kegiatan perusahaan. 

Pencatatan keuangan secara detail 

Tugas lainnya berkaitan dengan proses monitoring. Saat proses audit, seorang auditor harus membuat catatan terperinci pada setiap proses audit. Hal ini sering disebut jejak audit. 

Proses audit juga termasuk menentukan strategi dalam mengenali risiko finansial sebuah bisnis. Di dalamnya melibatkan pemahaman mendalam tentang model bisnis sebuah perusahaan. 

Meninjau kembali laporan keuangan 

Fungsi auditor berikutnya adalah me-review kembali akurasi laporan keuangan yang dilakukannya. 

Peninjauan ini dilakukan sebelum laporan tersebut diterbitkan secara lebih luas kepada bagian lainnya. Terutama, kepada investor yang sedang mempertimbangkan untuk mengucurkan dana kepada bisnis tersebut. 

Auditor-lah yang memastikan bahwa laporan mencerminkan kondisi bisnis yang sesungguhnya.

Pengecekan ini juga termasuk mencocokan dengan format laporan industri supaya perusahaan lebih profesional. 

Ketika ada indikasi kecurangan, tim audit akan ditugaskan melakukan investigasi secara menyeluruh. 

Menghasilkan bukti audit yang relevan 

Terakhir, tim audit juga berwenang menerbitkan bukti pendukung terkait hasil pengawasan keuangan.

Bukti ini sangat penting untuk mendukung akurasi dan validitas laporan yang dibuat. Tak hanya itu, hasil audit juga bakal menjadi bahan pertimbangan stakeholder. 

Hasil audit berisi rekomendasi yang objektif, tepat, dan menyeluruh. Auditor juga akan memberikan saran perbaikan untuk diterapkan pada periode berikutnya. 


⁠Jenis-jenis Profesi Auditor 

Auditor sedang memencet kalkulator dan rekan kerjanya sedang menunjuk grafis dengan pulpen. (Image by snowing on Freepik)

Dalam berbagai industri, kamu akan menemukan macam-macam auditor. Perbedaan ini dibedakan berdasarkan status kepegawaiannya maupun bidang yang menjadi keahliannya. 

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah jenis-jenis auditor yang paling umum: 

1. Auditor Pemerintah 

Pertama, ada profesi auditor pemerintah. Sesuai namanya, pengaudit ini bekerja untuk instansi milik negara.  

Mereka umumnya bertugas untuk memeriksa laporan keuangan yang diterbitkan oleh instansi pemerintahan. 

Tugas auditor pemerintah terkait dengan pencegahan praktik korupsi. Mereka juga melakukan identifikasi risiko yang dapat menghambat program pengawasan keuangan dan pembangunan. 

Di Indonesia, auditor pemerintah terdiri dari dua bagian yaitu:

  • Auditor eksternal yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
  • Auditor internal yaitu BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). 

2. Auditor Pajak 

Auditor pajak adalah jenis auditor yang bekerja khusus untuk Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Pekerjaan audit pajak berkaitan dengan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan swasta maupun individu yang sudah terdaftar sebagai wajib pajak. 

Petugas audit pajak akan memastikan bahwa semua wajib pajak telah taat pajak.

Maksud taat pajak adalah individu atau perusahaan sudah membayar dan melaporkan pajak penghasilan maupun bisnis dengan tepat. 

3. Auditor Independen 

Jenis selanjutnya adalah auditor independen yang juga dikenal dengan istilah akuntan auditor publik. Berbeda dengan jenis auditor lainnya, auditor independen tidak terikat dengan lembaga negara maupun swasta.  

Umumnya, mereka menawarkan jasa audit untuk semua orang yang memerlukannya, termasuk warga individu. Meski independen, mereka tetap harus menjalankan tugas sesuai standar objektivitas. Artinya, tidak boleh ada keberpihakan terhadap siapa pun ketika proses audit. 

4. Auditor Internal 

Auditor internal merujuk kepada tim audit yang bekerja untuk satu perusahaan swasta. Tugas auditor ini tetap bertanggung jawab mengawasi laporan keuangan sebuah bisnis non-pemerintah.  

Tujuannya adalah untuk memastikan semua pemasukan dan pengeluaran terekam secara akurat. Laporan itu nantinya digunakan untuk menarik investor dan membantu eksekutif perusahaan mengambil keputusan dengan tepat. 

5. Auditor Forensik 

Selanjutnya ada petugas audit yang bekerja untuk lembaga penegak hukum, yakni auditor forensik. Profesi ini akan ditugaskan di kepolisian, badan keamanan dan intelijen negara, serta kejaksaan. 

Tugas auditor forensik melibatkan pemeriksaan laporan keuangan untuk mendeteksi tanda-tanda tindakan kriminal seperti money laundering (pencucian uang) dan fraud (penipuan). 

Auditor forensik akan menyampaikan laporannya sebagai dasar penyelidikan oleh tim penegak hukum terkait. 

6. Auditor Eksternal 

Terakhir ada jenis auditor yang tergabung secara khusus dalam firma konsultan auditor akuntansi. Sesuai namanya, firma ini berdiri sendiri dan tidak terikat dengan perusahaan atau lembaga mana pun. 

Nantinya, firma akan menugaskan auditor untuk melakukan pemeriksaan keuangan klien yang menyewa jasa mereka. Kliennya umumnya perusahaan atau lembaga non-profit yang memerlukan layanan auditing. 


⁠Gaji Auditor 

Besaran gaji spesifik seorang auditor sangat bergantung dari berbagai faktor. Hal yang mempengaruhi gaji auditor yakni tingkat pendidikan dan pengalaman kerja. 

Selain itu, sertifikasi yang dimiliki juga mempengaruhi. Semakin banyak sertifikasi yang dimiliki auditor, semakin besar juga gaji seorang auditor.

Menurut data Jobstreet by SEEK, rata-rata gaji auditor di Indonesia mencapai Rp 5.000.000 hingga Rp 7.400.000 per bulan.  

Pendapatan auditor bisa lebih tinggi jika ada bonus kinerja dan tunjangan, sesuai kebijakan perusahaan. 

Tetapi, besarannya juga tergantung dari perusahaan tempat bekerja. Perusahaan berskala besar tentu akan menawarkan gaji lebih tinggi daripada bisnis berskala kecil. 


⁠Jenjang Karir Auditor 

Seorang auditor berjas hitam sedang menaiki tangga. (Image by pressfoto on Freepik)

Berikut adalah tahapan-tahapan yang akan sering dilewati seorang auditor selama durasi kariernya: 

Auditor Junior 

Auditor yang sedikit pengalaman kerja atau fresh graduate memulai kariernya sebagai auditor junior. Dalam perusahaan, jenjang junior lebih sering dikenal dengan istilah staff auditor.  

Pada jenjang ini, kamu akan bertugas membantu senior auditor dalam mempersiapkan proses audit. Tugasmu termasuk membuat dokumen untuk keperluan audit serta memeriksa laporan keuangan klien.  

Seluruh proses audit yang kamu lakukan tergantung perintah, arahan, dan pengawasan auditor senior. 

Auditor Senior 

Jika selama 3-5 tahun menunjukkan kinerja memuaskan, kamu mendapat promosi menjadi auditor senior.  

Karena sudah punya pengalaman, kamu akan lebih terlibat dalam proses perencanaan audit secara langsung. Tak hanya itu, kamu juga melaksanakan strategi audit yang lebih kompleks. Bahkan, mengawasi kinerja para staf auditor juga menjadi tanggung jawabmu. 

Manajer Audit 

Auditor senior bisa saja mendapatkan kenaikan pangkat menjadi manajer audit. Syaratnya tentu menunjukan kinerja yang baik. 

Ketika sudah menjadi manajer, kamu akan berinteraksi dengan klien secara langsung. Tujuannya untuk mengetahui kebutuhan audit yang diperlukan dan target yang ingin dicapai. 

Mengawasi kinerja auditor senior dan mengelola para stafnya juga menjadi tanggung jawab manajer. 

Partner Audit 

Partner audit merupakan pemegang jabatan tertinggi di sebuah lembaga konsultan audit eksternal. Tugas utamanya bertemu secara langsung dengan klien VIP. 

Selain itu, mereka juga mengambil keputusan strategis yang menentukan arah firma secara keseluruhan. Jadi, jika diibaratkan, peran partner audit mirip dengan CEO sebuah perusahaan pada umumnya.  

Tanggung jawab partner audit juga lebih luas lagi. Salah satunya menjamin tingkat pertumbuhan lembaga agar tetap menjadi pilihan utama para klien. Maka dari itu, ia juga wajib memastikan firma tetap mengikuti standar audit terkini. 


⁠Kualifikasi Menjadi Auditor 

Apa saja kriteria auditor yang harus dipenuhi sebelum bisa mulai berkarier? Berikut adalah penjelasan selengkapnya: 

Auditor Internal 

Kalau ingin menjadi auditor di perusahaan tertentu, berikut ini kualifikasi yang harus dipenuhi: 

  • Memiliki latar belakang pendidikan minimal lulusan S1.
  • Umumnya perusahaan mencari lulusan akuntansi, keuangan, dan/atau bisnis. Sebab, lulusan ini dibekali pengetahuan mengenai prinsip akuntansi dan peraturan perpajakan.
  • Memahami industri yang menjadi bidang utama perusahaan tujuanmu. Sebab, setiap industri memiliki proses audit yang berbeda. Contohnya, kalau ingin menjadi auditor bank, kamu perlu mengerti cara kerja sektor perbankan.
  • Memiliki sertifikasi terkait auditing. Misalnya Certified Internal Auditor (CIA) dari Institute of Internal Auditors (IIA) atau Professional Internal Auditor (PIA) dari Asosiasi Auditor Internal (AAI). 

Auditor Eksternal 

Secara umum, syarat menjadi auditor eksternal sama seperti auditor internal. Salah satunya pendidikan minimal lulusan S1 dari bidang akuntansi, keuangan, dan/atau bisnis.  

Namun, ada satu syarat lain, yakni memiliki kemampuan adaptasi dan komunikasi yang baik. Kemampuan itu diperlukan karena mereka akan bertemu dengan banyak klien dari berbagai industri. 

Perbedaan lainnya juga terletak dari jenis sertifikasi. Sebagai auditor eksternal, kamu tidak hanya harus mengantongi sertifikasi auditor internal yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Namun, kamu juga harus memiliki sertifikasi lain seperti Certified Public Accountant (CPA) dari Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Chartered Financial Analyst (CFA) dari CFA Institute yang berbasis di Amerika Serikat. 


⁠Kemampuan yang Perlu Dimiliki Auditor 

Untuk menjadi auditor, kamu tidak hanya harus memenuhi syarat kualifikasi. Kamu juga memerlukan sejumlah skill agar bisa melakukan tugas dengan baik. 

Secara umum, berikut ini sejumlah keahlian yang perlu dikuasai auditor: 

Menganalisis 

Tugas seorang auditor sangat berkaitan dengan review laporan keuangan. Artinya, mereka juga memerlukan kemampuan analitik dan logika yang baik. 

Dengan skill ini, mereka bisa meneliti kejanggalan dari sebuah laporan keuangan. Tak hanya itu, auditor juga harus memperhatikan setiap detail di balik sebuah perhitungan. Tujuannya untuk mengidentifikasi risiko finansial yang bisa saja dialami sebuah bisnis. 

Informasi tersebut menjadi dasar bagi rekomendasi yang mereka berikan kepada pemangku kepentingan usaha. 

Kemampuan menilai secara kritis 

Pengaudit harus bisa menyimpulkan penilaian berdasarkan data dan bukti audit yang ada. Penilaian ini harus objektif, tanpa dipengaruhi oleh emosi atau keberpihakan.  

Jika memberikan rekomendasi yang tidak tepat, banyak pihak yang akan dirugikan. Jadi, pengaudit harus bisa menilai alasan di balik hasil pengawasan dan mengambil langkah tepat. 

Pemahaman mendalam terhadap situasi atau permasalahan 

Auditor sedang menganalisis data grafis pada sebuah kertas. (Image by Freepik)

Auditor juga perlu memahami situasi atau masalah yang dialami oleh bisnis saat ini.

Sebab, informasi tersebut sangat diperlukan untuk merancang strategi dan merumuskan rekomendasi. 

Pemahaman ini termasuk dampak yang dirasakan personel bisnis dari pelaporan keuangan saat ini. Mereka juga menilai efeknya terhadap investor dan stakeholder. 

Sikap proaktif 

Tanggung jawab seorang auditor tidak hanya berhenti sampai menuliskan rekomendasi saja. Sebab, petugas audit juga harus bisa meningkatkan proses yang berlaku saat ini.

Dengan begitu, auditor perlu memiliki keberanian mengambil tindakan terlebih dahulu. 

Hasil audit tersebut harus disampaikan secara proaktif kepada pengambil keputusan. Dengan begitu, pemilik perusahaan dapat mengikuti langkah-langkah yang disarankan tersebut. 

Leadership 

Seiring dengan berkembangnya karier seorang auditor, mereka harus mampu mengelola timnya. Tim inilah yang memiliki peranan penting mensukseskan keberhasilan proses audit. 

Oleh karena itulah, seorang auditor juga harus memiliki kemampuan leadership yang baik.

Kemampuan ini terdiri dari komunikasi aktif, mendengarkan, empati, hingga manajemen waktu.

Tak kalah penting, auditor juga harus memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap standar auditing.


⁠Kode Etik Auditor 

Profesi auditor terikat oleh sejumlah kode etik. Tujuannya untuk memastikan semua pihak tidak merasa dirugikan dari proses pengawasan.  

Kode etik auditor tercantum dalam International Ethics Standards Board for Accountants dari IFAC, Federasi Akuntan Publik Internasional di Amerika Serikat. Berikut ini diantaranya: 

Berintegritas 

Integritas berarti kejujuran serta wibawa. Dalam konteks profesi auditor, seorang auditor harus transparan dalam menyampaikan hasil analisisnya, mulai dari proses perumusannya hingga hasil akhirnya. 

Nilai ini bertujuan untuk menjamin bahwa setiap laporan yang diterbitkan memang benar adanya.

Hasilnya juga dapat dijadikan bukti yang sah oleh bisnis. Pada akhirnya, akurasi hasil kerja seorang auditor juga akan memengaruhi reputasi profesionalnya. 

Tidak berpihak

Seorang auditor harus bisa menganalisis semua sisi informasi secara objektif. Auditor tidak boleh memanipulasi informasi karena tekanan eksternal ataupun keinginan sendiri. 

Kode etik ini berlaku untuk auditor yang bekerja di lembaga konsultan eksternal maupun yang terikat dengan instansi tertentu sebagai auditor internal.

Jadi, mereka harus bisa memberikan informasi secara independen berdasarkan fakta yang ada. 

Keahlian profesional dan ketelitian 

Seorang auditor harus menjunjung tinggi etika kerja. Pelaku profesi tersebut harus memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai. Dengan begitu, proses audit pun bisa berjalan dengan baik. 

Selain itu, perhatian terhadap detail juga menjadi hal yang tidak boleh luput dari perhatian auditor. Apalagi, setiap angka bisa mengungkap sebuah risiko keuangan atau kejanggalan tertentu.  

Akhirnya, penemuan tersebut akan berpengaruh pada langkah yang diambil perusahaan dan reputasi mereka. 

Bertanggung jawab 

Auditor internal maupun eksternal harus memiliki sikap tanggung jawab. Hal ini untuk memastikan bahwa mereka telah melakukan semua tahapan audit dengan baik dari awal hingga akhir.  

Selain itu, mereka juga harus memastikan telah melaksanakan proses dengan jujur tanpa memanipulasi informasi.

Tanggung jawab ini juga berlaku saat ada anggota tim mereka yang melakukan kesalahan. Mereka harus menunjukkan tanggung jawab dengan merevisi detail pada hasil penilaian hingga akurat. 

Privasi 

Profesi auditor juga harus menjunjung tinggi privasi perusahaan atau klien yang menggunakan jasanya. Apalagi, mereka berurusan dengan informasi sensitif yang berkaitan dengan keuangan perusahaan maupun pemerintah. 

Informasi finansial tersebut bisa saja menjadi senjata untuk merugikan perusahaan atau lembaga. Pada akhirnya, ini menjadi tanggung jawab auditor jika jatuh ke tangan yang salah. 

Jadi, auditor tidak boleh mengungkapkan hubungan kerja dengan perusahaan tanpa seizin mereka, apalagi menyebarkan data yang telah diproses. 

Etika profesional 

Tiga orang auditor berjas menghadap ke belakang. (Image by pressfoto on Freepik)

Auditor yang profesional harus mampu menjunjung etika profesional dengan siapa pun, termasuk atasan, klien, maupun sesama anggota tim audit. 

Mereka harus bisa berinteraksi dengan sopan dan mematuhi standar profesi yang berlaku. Auditor juga wajib memenuhi tenggat waktu dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi saat mengaudit. 


⁠Kesimpulan 

Auditor adalah pekerjaan yang memiliki peranan penting di semua bisnis. Mereka dibutuhkan untuk memastikan bahwa semua informasi keuangan telah dicatat dengan benar.  

Ketika ada risiko kesalahan pelaporan keuangan atau kecurangan, merekalah yang melakukan identifikasi. Sebab, segala risiko finansial bisa berdampak buruk bagi sebuah perusahaan. 

Tak heran jika kriteria auditor sangat luas, mulai dari segi kualifikasi hingga karakter yang harus dimiliki.

Bekerja sebagai auditor bisa jadi pilihan karier yang tepat terutama untuk kamu lulusan akuntansi, ekonomi, atau bidang lain yang masih relevan.

Selain gaji yang kompetitif, kamu juga akan mendapatkan exposure dari berbagai industri secara mendalam.

Tentunya, hal ini akan sangat menguntungkan perkembangan kariermu dalam jangka panjang!

Kalau kamu tertarik membangun karier sebagai auditor, temukan lowongan kerja auditor hanya di situs atau aplikasi Jobstreet!

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di seekMAX dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Auditor 

  1. Apa saja job desk auditor? 
    ⁠Jobdesk auditor adalah sebagai berikut: 
    ⁠- Menentukan target pengawasan keuangan 
    - ⁠Membuat strategi monitoring dan melaksanakannya
    ⁠- Melaporkan hasilnya untuk menjadi bahan rekomendasi pemangku kepentingan. 

  2. Pekerjaan auditor itu apa? 
    ⁠Pekerjaan auditor adalah profesi yang bertugas memeriksa laporan keuangan sebuah perusahaan. Tujuannya untuk mengidentifikasi kesalahan pelaporan transaksi serta risiko kecurangan. 

  3. Berapa gaji seorang auditor? 
    ⁠Gaji seorang auditor ditentukan oleh pengalaman profesional, latar belakang pendidikan, dan tempat kerjanya. Menurut data Jobstreet by SEEK, rata-rata gaji auditor di Indonesia mencapai Rp 5.000.000 hingga Rp 7.400.000 per bulan. 

  4. Auditor termasuk jabatan apa? 
    ⁠Auditor termasuk dalam jabatan fungsional. Sebab, tim audit memiliki wewenang untuk mengakses informasi finansial perusahaan. Jadi, mereka harus memiliki kualifikasi pendidikan dan sertifikasi yang cukup spesifik. 

  5. Apa kualifikasi untuk menjadi seorang auditor? 
    ⁠Untuk menjadi seorang auditor, kamu perlu memiliki setidaknya gelar Sarjana di bidang akuntansi, keuangan, dan/atau bisnis. Lalu, kamu juga memerlukan sertifikasi CFA, CIA, CPA (akuntan publik), atau PIA. 

    ⁠Kamu juga harus memiliki pengetahuan yang baik tentang standar audit internasional, peraturan keuangan yang berlaku di sebuah negara (terutama pajak), dan proses sektor industri tertentu.

More from this category: Eksplorasi Karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.