Bagi kamu yang punya passion menari, koreografer adalah profesi yang bisa kamu pertimbangkan. Apalagi, prospek kariernya cukup luas, lho.
Seorang koreografer tidak hanya bekerja di industri seni, tapi juga dapat terjun ke industri lain, seperti olahraga dan televisi. Tapi, sebetulnya kerja koreografer itu seperti apa, sih?
Yuk, kenalan lebih jauh dengan profesi koreografer. Melalui artikel ini, kamu dapat mengetahui apa itu koreografer, tugas dan tanggung jawabnya, jenis-jenisnya, hingga cara untuk bekerja sebagai koreografer. Simak sampai habis, ya!
Menurut Berklee, koreografer adalah orang yang ahli dalam menyusun, menciptakan, dan mengarahkan tari dan gerakan dalam berbagai konteks pertunjukan, termasuk tari, teater, film, televisi, opera, dan siaran langsung.
Adapun proses menyusun, menciptakan, dan mengarahkan tari tersebut dikenal dengan istilah koreografi atau koreo.
Dari pengertian tersebut, kita bisa tahu bahwa terdapat perbedaan koreografi dan koreografer. Koreo merujuk pada aktivitas menciptakan dan menggubah gerak tari. Di lain sisi, koreografer adalah orang yang melakukan koreografi tersebut.
Ada berbagai macam tujuan menciptakan atau menggubah gerakan tari. Salah satu yang paling umum adalah untuk kebutuhan pertunjukan seni, seperti balet, produksi tari, dan musikal.
Di samping itu, gerak tari dari koreografer juga biasanya dibutuhkan untuk video musik, iklan, opera, marching band, hingga film dan acara televisi. Dengan banyaknya kebutuhan, prospek kerja koreografer pun cukup luas untuk kamu eksplor.
Dalam praktiknya, pekerjaan koreografer lebih dari sekadar menciptakan tarian. Masih ada berbagai tugas dan tanggung jawab lain yang diemban. Seperti apa, sih, tugas dan tanggung jawab yang dimaksud?
Job desc koreografer bisa berbeda satu sama lain tergantung pada kebutuhan industri. Namun, pada umumnya, tugas dan tanggung jawab koreografer adalah sebagai berikut.
Sebagai seorang koreografer, kamu akan bertugas merancang dan menyusun koreo tari yang akan dibawakan oleh penari. Namun, sebelum itu, biasanya koreografer akan menetapkan visi, tema, dan gaya pertunjukan terlebih dulu.
Dengan begitu, koreografer bisa menciptakan dan mengembangkan koreo tari yang sesuai dengan karya pertunjukan. Tujuannya agar tarian dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan melalui pertunjukan tersebut.
Selain merancang koreografi, tugas seorang koreografer adalah memilih musik untuk mengiringi tarian mereka. Musiknya pun harus sesuai dengan tema atau konsep tari yang dibawakan. Misalnya, untuk tari tradisional, koreografer menggunakan lagu atau instrumen tradisional.
Selain untuk mengiringi tarian, proses pemilihan musik yang tepat juga dapat mendukung keseluruhan suasana dari suatu pertunjukan.
Koreografer tidak bekerja sendirian, lho. Koreografer satu juga berkolaborasi dengan koreografer lain untuk menciptakan gerak yang menarik.
Di samping itu, koreografer juga bekerja sama dengan para penari dan staf produksi lain, mulai dari staf costume designer, music director, hingga sutradara.
Kolaborasi antara koreografer dengan tim lain penting agar koreografi bisa sesuai dengan kostum, musik, dan konsep pertunjukan. Dengan begitu, visi pertunjukan pun dapat akan terwujud secara menyeluruh.
Setelah menyusun gerak tari, tugas seorang koreografer selanjutnya adalah mengajarkan koreografi tersebut kepada para penari yang akan tampil. Koreografer bertanggung jawab mengarahkan dan melatih penari hingga mereka menguasai seluruh gerakan.
Bergantung pada kebutuhan, koreografer bisa mengajarkan dan melatih koreografi secara individu maupun berkelompok kepada para penari.
Dalam mengembangkan koreografi, seorang koreografer harus memastikan bahwa rangkaian dan gerak tarinya aman dibawakan oleh penari. Itulah kenapa koreografer juga bertugas membantu penari mempraktikkan gerakan dengan benar dan aman saat memantau latihan mereka.
Tugas utama koreografer memang membuat gerakan atau koreografi. Namun, koreografi sendiri sebetulnya melibatkan banyak elemen untuk menciptakan pertunjukan yang memukau penonton.
Jadi, selain gerak tari itu sendiri, biasanya koreografer juga ikut bertanggung jawab atas elemen pertunjukan lainnya. Misalnya, seperti tata letak dan pencahayaan panggung. Seorang koreografer bisa memberi masukan dan permintaan untuk kedua elemen tersebut agar sesuai dengan mood pertunjukan.
Nah, dalam praktiknya, detail tugas dan tanggung koreografer bisa beragam. Hal ini bergantung pada jenis-jenisnya. Memangnya, jenis koreografer ada apa saja, sih?
Jenis-jenis koreografer dapat dibedakan berdasarkan tipe karyanya. Secara umum, koreografer terdiri dari koreografer tari, pertunjukan, video musik, film, dan kontemporer. Berikut masing-masing perbedaannya:
Koreografer tari bisa dibilang menjadi jenis koreografer yang paling umum. Apa pun proyek atau pertunjukan yang sedang berlangsung, seluruh koreografer bisa disebut sebagai koreografer tari.
Namun, pada umumnya, koreografer tari merujuk pada profesi koreografer untuk pendidikan tari. Jadi, biasanya mereka bekerja sama dengan guru dan murid untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum tari.
Jika ada kompetisi, perlombaan, dan program pendidikan tari di sekolah, koreografer tari lah yang turun tangan untuk merangkai koreografinya.
Jika kamu ingin fokus mengatur koreografi untuk pertunjukan, jenis koreografer inilah yang akan menjadi profesimu. Koreografer pertunjukan bekerja untuk pertunjukan langsung, seperti teater musikal dan ballroom dance.
Untuk pertunjukan teater musikal, biasanya seorang koreografer harus menyusun rangkaian tari dan aksi panggung yang sejalan dengan lagu-lagu musikal dan alur cerita.
Adapun untuk ballroom dance, koreografer bertugas merancang gerak tari yang dapat dibawakan oleh kelompok atau pasangan penari.
Pernah melihat video musik yang menampilkan para penari? Atau mungkin kamu suka menonton grup K-pop yang menari di video musik mereka?
Nah, tarian yang mereka bawakan merupakan hasil rancangan koreografer video musik. Jadi, jenis koreografer satu ini memang fokus bekerja di industri musik. Koreografer video musik bertugas merancang gerak tari yang sesuai dengan konsep video dan lagu.
Selain dalam video musik, gerakan tari juga bisa muncul dalam film, lho. Biasanya, film-film musikal yang paling sering bekerja sama dengan koreografer film.
Namun, tidak menutup kemungkinan film-film lain juga membutuhkan tarian. Contohnya film tentang street dance seperti film “Step Up” dan “La La Land”, atau film yang memiliki adegan flash mob.
Sesuai namanya, koreografer kontemporer mempunyai keahlian dalam koreografi kontemporer. Pada koreografi kontemporer, tidak ada aturan khusus terkait ketentuan gerak tari.
Sehingga, koreografer bisa bebas merancang dan mengembangkan gerak tari mulai dari gaya hip-hop, K-pop, jazz, dan modern.
Lantas, dengan banyaknya jenis koreografer, apakah mereka menerima gaji yang sama? Kamu bisa menemukan jawabannya di bawah ini.
Baca Juga: Kompetensi: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya
Gaji koreografer cukup beragam. Pada umumnya, koreografer bisa mendapat gaji bulanan sebesar Rp2-18 juta. Nominal gaji masing-masing koreografer bergantung pada banyak aspek, mulai dari tingkat keahlian, pengalaman, dan jam terbang.
Semakin tinggi jam terbang seorang koreografer, biasanya akan semakin besar pula jumlah gaji yang bisa mereka dapatkan. Apalagi, jika portofolionya menarik, kemungkinan mendapat gaji besar juga semakin tinggi.
Gimana, apakah kamu jadi tertarik untuk menekuni profesi sebagai koreografer? Jika iya, sebaiknya ketahui terlebih dulu cara agar kamu bisa mengambil langkah yang tepat. Lalu, bagaimana cara menjadi koreografer?
Koreografer adalah profesi yang cocok untuk kamu yang memiliki passion di bidang tari. Namun, passion tersebut juga perlu diimbangi dengan usaha yang tepat. Kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini untuk menjadi seorang koreografer:
Meski memiliki passion tari, nyatanya tidak semua orang bisa menjadi koreografer. Kamu perlu memiliki pondasi pengetahuan yang kuat terlebih dulu tentang dunia tari. Kamu bisa belajar dari internet, buku, atau berguru langsung dengan koreografer profesional.
Tak kalah penting, kuasai juga dasar-dasar teknik tari. Sebaiknya, sesuaikan teknik tersebut dengan jenis koreografer yang ingin kamu tekuni, ya.
Soalnya, teknik tari tradisional tentu berbeda dari teknik tari kontemporer. Untuk menguasai teknik tari, kamu bisa bergabung dengan sanggar atau studio tari agar mendapat arahan langsung dari koreografer ahli.
Dalam merancang gerakan tari, kamu harus dapat menyesuaikannya dengan tema, konsep, atau visi suatu pertunjukan. Kemampuan interpretasi pun sangat dibutuhkan di sini. Kamu dituntut untuk bisa menuangkan konsep ke dalam berbagai gerakan tari.
Untuk mendukung kemampuan interpretasi tersebut, imajinasi dan kreativitas juga sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu, perbanyaklah referensi tarianmu. Lalu, gunakan waktu luang untuk menari freestyle agar kreativitasmu makin terasah.
Sebelum merekrut koreografer, penyelenggara pertunjukan biasanya akan mempertimbangkan pengalaman kamu terlebih dulu. Maka dari itu, bangunlah pengalamanmu sebagai koreografer profesional.
Kamu bisa mulai dari proyek-proyek kecil, seperti merancang koreografi untuk acara 17 Agustus atau menjadi koreografer untuk ekstrakurikuler tari di sekolah.
Lalu, dalam mengikuti berbagai proyek, bangunlah networking seluas mungkin. Jangan ragu untuk berkenalan dengan sesama koreografer maupun pelaku industri kreatif lainnya.
Dengan jaringan yang luas, kamu punya kesempatan lebih besar untuk mendapatkan proyek-proyek koreografi dari kenalanmu.
Setelah berhasil melakukan pertunjukan atau terlibat dalam suatu proyek tari, jangan lupa cantumkan ke dalam portofolio kamu, ya.
Kamu bisa membuat akun khusus portofolio di media sosial untuk menunjukkan hasil karyamu. Jangan lupa untuk memberi keterangan tentang karya tari yang kamu ciptakan, seperti konsep hingga pesan yang ingin kamu sampaikan.
Kemudian, promosikan diri kamu untuk menarik perhatian klien. Misalnya dengan membuat konten menarik di TikTok atau ikut tren dance challenge. Selain itu, kamu juga bisa menawarkan jasa koreografi ke orang-orang terdekat.
Koreografer adalah orang yang ahli dalam merancang gerakan tari untuk berbagai proyek atau pertunjukan. Di lapangan, jenis koreografer bisa bermacam-macam mengikuti gaya tari yang diciptakan atau dikuasainya. Ada banyak jenis koreografer mulai dari koreografer tari, koreografer kontemporer, hingga koreografer khusus video musik.
Untuk bisa menjadi seorang koreografer profesional, bermodal passion saja tidak cukup. Kamu perlu memahami berbagai teknik tari, penyelarasan irama, hingga tata letak panggung.
Tidak kalah penting, membangun portofolio dan networking dengan sesama koreografer dan tokoh-tokoh di industri seni juga akan sangat membantu dalam perjalananmu menjadi koreografer yang andal.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Baca Juga: Master of Ceremony (MC): Tugas, Skill dan Tipsnya