Apa itu Dropship? Ini Prospek Kerja Dropshipper yang Menguntungkan!

Apa itu Dropship? Ini Prospek Kerja Dropshipper yang Menguntungkan!
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 07 March, 2024
Share

Siapa bilang kamu harus menyiapkan banyak modal untuk mulai berbisnis? Ada, kokjenis bisnis yang bisa memberi kamu pemasukan tambahan tanpa butuh terlalu banyak modal dan waktu.  

Kalau kamu mencari bisnis seperti itu, dropship adalah opsi yang worth it untuk dipertimbangkan. Sistem dropship relatif mudah dipahami sehingga bisa dipraktikkan oleh siapa pun, termasuk pemula. 

Tapi, apa kamu sudah paham arti dropship? Seperti apa model bisnis dan cara kerjanya?  

Yuk, baca terus artikel ini untuk menemukan informasi lengkap seputar dropship, mulai dari pengertiannya, cara kerja, hingga margin keuntungannya! 


⁠Apa Itu Dropship? 

Pengertian dropshipping adalah bisnis yang memungkinkan kamu untuk menjual produk ke pembeli tanpa harus menyetok produk tersebut. Nah, orang yang melakukan usaha dropship disebut dropshipper.  

Karena tidak perlu menyetok produk terlebih dulu untuk berjualan, sistem dropship adalah pilihan bisnis yang minim modal. 

Sebagai dropshipper, tugas utama kamu adalah mempromosikan atau memasarkan produk kepada target pelanggan.  

Dengan sistem yang sederhana, bisnis dropship bisa kamu lakukan kapan pun dan di mana pun selama terhubung dengan jaringan internet. 


⁠Apa Perbedaan Dropship dan Reseller? 

Sampai di sini, kamu mungkin bertanya-tanya apa bedanya sistem dropship dengan reseller, mengingat keduanya sama-sama menjual kembali produk milik pihak lain. 

Nyatanya, dropship berbeda dari reseller walaupun keduanya sama-sama memiliki sistem kerja online dan tidak punya produk sendiri. 

Reseller adalah orang yang membeli produk milik brand atau orang lain untuk dipromosikan dan dijual kembali. Jadi, reseller akan menyetok produk terlebih dulu sebelum menjualnya kembali. Hal ini berbeda dari bisnis dropship yang tidak mengharuskanmu untuk menyetok barang. 

Lalu, bagaimana bisa memenuhi permintaan pelanggan jika tidak ada stok produknya? Nah, kamu perlu memahami cara kerja dropshipper untuk tahu jawabannya. 


⁠Cara Kerja dari Dropship 

Seorang dropshiper wanita sedang memeriksa nota pengiriman barang. (Image by pressfoto on Freepik) 

Bisnis dropship adalah bisnis yang simpel, sehingga banyak orang mencobanya saat pertama kali memulai bisnis sendiri. Memangnya, seperti apa cara kerja dropship? Berikut penjelasannya:

1. Penjual mencari supplier yang menawarkan produk yang ingin dijual 

Dropship artinya bisnis yang tidak perlu menyetok barang. Umumnya, sistem bisnis ini berawal ketika dropshipper berniat untuk menjual suatu produk, misalnya skincare atau pakaian. Lalu, dropshipper akan mencari supplier atau pemasok yang menjual produk tersebut. 

Proses ini biasanya butuh waktu cukup lama. Sebab, dropshipper harus memastikan bahwa supplier memiliki kualitas produk dan layanan yang baik.  

2. Penjual membuat toko online atau akun media sosial untuk memasarkan produk 

Jika sudah menemukan supplier yang menjual produk sesuai keinginan, dropshipper akan mulai mempromosikan produk tersebut. 

Banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk promosi. Tapi biasanya, dropshipper membuat toko online di situs e-commerce atau media sosial.  

Semakin gencar usaha promosi yang kamu lakukan, semakin besar pula peluang untuk menarik perhatian target pelanggan. 

3. Penjual menawarkan produk kepada pembeli 

Cara kerja dropshipper selanjutnya adalah menawarkan produk kepada pembeli. Dalam situasi ini, bisa jadi ada calon pelanggan yang tertarik dengan produkmu, tapi masih ragu untuk membelinya.  

Nah, kerja sebagai dropshipper artinya kamu harus berani untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian. Jika mereka bertanya, berikan jawaban sejelas dan secepat mungkin. 

Dengan pelayanan yang baik, calon pelanggan tenty akan lebih tertarik untuk membeli produk kamu. 

4. Saat pembeli melakukan pemesanan, penjual meneruskan pesanan tersebut ke supplier 

Ketika promosimu berhasil, calon pelanggan pun akan memesan produk. Pastikan kamu menyediakan channel pemesanan yang beragam untuk memudahkan pembeli, bisa melalui WhatsApp, toko online di situs e-commerce, atau Instagram. 

Setelah pesanan masuk, hubungi supplier untuk memastikan ketersediaan produk yang diminta. Jika stok masih aman, segera minta pembeli untuk membayar lunas pesanan mereka terlebih dulu.  

Nah, ketika pembayaran sudah berhasil, kamu baru bisa menyampaikan rincian pesanan kepada supplier. Dengan kata lain, sistem pembayaran dropship dilakukan di awal sebelum produk dikirimkan. 

Inilah salah satu keuntungan cara kerja dropshipper. Kamu tidak perlu menyetok barang karena pihak supplier yang akan menyediakannya. 

5. Supplier mengirimkan barang langsung ke pembeli 

Begitu menerima pesanan dari dropshipper, supplier akan langsung mengemas produk sesuai rincian pesanan. 

Setelah itu, supplier akan mengirimkan produk yang dipesan ke alamat pembeli dengan mencantumkan nama dropshipper sebagai pengirim. 

Artinya, pembeli akan menerima pesanan seolah-olah berasal dari toko online milikmu. Padahal, pihak supplier-lah yang mengemas dan mengirimkan produk pesanannya. 

Meski begitu, bukan berarti kamu tidak mendapat margin keuntungan ketika menjadi dropshipper, ya. Kamu tetap bisa mengantongi keuntungan dari selisih harga produk yang dijual supplier. 

Misalnya, ada supplier menjual skincare seharga Rp40.000 per item. Nah, kamu bisa menjualnya lagi dengan harga Rp50.000. Jadi, kamu akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp10.000 untuk penjualan setiap item. 

Lantas, apa saja produk yang bisa dijual jika kamu menjalankan model bisnis dropship

Baca Juga: Ini Dia Tips Sukses Pengembangan Karier di Industri Bisnis Retail! 


⁠Contoh Dropship 

Dropship adalah bisnis yang cukup variatif. Artinya, ada banyak jenis produk yang bisa kamu jual melalui peluang bisnis dropship. 

Berikut daftar produk contoh dropship yang cukup populer dan banyak dicari: 

  • Skincare dan makeup
  • Frozen food
  • Aksesoris gadget
  • Produk bayi
  • Pakaian dan aksesorisnya
  • Peralatan rumah tangga
  • Peralatan masak
  • Peralatan dan perlengkapan olahraga 

Baca Juga: Apa itu Pialang? Ini Tugas, Jenis dan Cirinya


Peluang Karir Dropship 

Seorang dropshiper wanita sedang memeriksa retur pembelian.(Image by tirachardz on Freepik) 

Ingin tahu seperti apa peluang karir untuk bidang produk dropship tertentu? Berikut beberapa bisnis dropship yang bisa kamu coba yang tentunya mudah dan menguntungkan:

1. Skincare 

Skincare adalah salah satu produk yang kini mulai digemari atau dicari banyak orang. Hal itu erbukti dari tingkat permintaan globalnya yang selalu naik dari tahun ke tahun menurut Market.us.

Karena itu, bisnis dropship skincare bisa menarget semua kalangan, sesuai dengan usia dan jenis kulitnya. Misalnya, serup untuk mencegah penuaan, pelembap untuk remaja, sheet mask untuk wajah berjerawat, hingga pembersih wajah untuk semua jenis kulit. 

Kamu bisa pilih skincare yang populer maupun sedang viral. Pastikan skincare-nya sudah terdaftar BPOM dan memiliki informasi kandungan yang aman, ya. 

2. Produk makeup 

Selain skincare, produk makeup juga punya tingkat permintaan yang positif dari tahun ke tahun. 

Untuk menarik perhatian lebih banyak pembeli, sebuah brand bisa menyediakan berbagai pilihan warna dan jenis produk makeup. Misalnya, foundation hybrid skincare, maskara serum-infused, dan lainnya. 

Nah, kamu bisa memilih sebagai dropshipper khusus brand tertentu atau multi brand. Masing-masing memiliki plus dan minusnya sendiri. 

3. Perlengkapan dekorasi kamar 

Produk dekorasi kamar, seperti lampu hias, poster dinding, bantal dekoratif, dan lainnya memiliki potensi desain yang beragam, sehingga margin keuntungannya bisa cukup menjanjikan.  

Jadi, brand bisa menarik pelanggan dengan tema dekorasi yang menarik dan estetis. Bisnis dropship perlengakapan dekorasi kamar terbilang menjanjikan, terutama karena berbagai kelompok usia seperti remaja dan pasangan muda yang suka menghias kamar mereka. 

4. Produk bayi  

Dikutip dari Salsify, lebih dari 50% orang tua mengutamakan kualitas dari produk yang mereka beli untuk bayinya. Selain itu, bayi selalu membutuhkan barang-barang baru seiring tumbuh kembang mereka. Alhasil, permintaan untuk produk dropship perlengkapan bayi akan terus ada. 

Jadi, sebelum memutuskan untuk menjadi dropshipper prduk perlengkapan bayi, kamu harus survei brand dan kualitas produknya terlebih dahulu. Kamu harus memiliki data banyak brand mulai dari yang terjangkau hingga premium untuk kalangan menengah ke atas agar bisa memetakan margin keuntungan. 

 

Kesimpulan 

Sama seperti bisnis lain, dropship punya plus dan minus tersendiri. Namun, mengingat cara kerjanya yang cukup mudah, kamu bisa coba menjadi dropshipper untuk menambah pemasukan.

Pengalaman menjadi dropshipper juga bisa mengasah skill kamu di bidang sales dan digital marketing, lho. Pasalnya, kamu harus memikirkan konsep promosi untuk memasarkan produk.

Jadi, jangan ragu meletakkan pengalaman dropshipping pada resume dan cover letter kamu.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KarirKu dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil! 


⁠Pertanyaan Seputar Dropship

  1. Apa perbedaan dropship dan reseller?
    Pengertian dropship adalah bisnis yang memungkinkan kamu untuk menjual produk ke pembeli tanpa harus menyetok produk tersebut. Di sisi lain, reseller adalah orang yang membeli produk milik brand atau orang lain untuk dipromosikan dan dijual kembali di e-commerce atau tempat lain. Jadi, reseller akan menyetok produk terlebih dulu sebelum menjualnya kembali.
  2. Bagaimana cara memulai bisnis dropship?
    ⁠Cara memulai bisnis dropship adalah sebagai berikut:
    ⁠- Tentukan produk yang akan kamu jual.
    ⁠- Cari dan pilihlah supplier terpercaya yang menjual produk pilihan kamu.
    ⁠- Buatlah toko online seperti e-commerce atau Instagram untuk mempromosikan produk.
    ⁠- Gencar lakukan pemasaran produk.
    ⁠- Evaluasi dan tingkatkan kinerja bisnis dropship.
  3. Apa saja tantangan bisnis dropship?
    ⁠Sama seperti jenis bisnis lainnya, sistem dropship juga tidak luput dari tantangan. Beberapa tantangan dalam menjalankan bisnis dropship adalah tingkat persaingan yang cukup tinggi di e-commerce, sulitnya menemukan supplier berkualitas dan terpercaya, membangun database pelanggan, pemasukan yang tidak menentu, serta sulitnya membangun reputasi toko online.

More from this category: Eksplorasi Karir

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.