Jenis dan Cara Membuat Neraca Saldo bagi Profesi Akuntan Bisnis

Jenis dan Cara Membuat Neraca Saldo bagi Profesi Akuntan Bisnis
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 04 January, 2024
Share

Neraca saldo adalah laporan yang berisi daftar akun dan jumlah saldo yang terbagi antara debit dan kredit. Dalam hal ini, memahami jenis hingga contoh neraca saldo adalah keterampilan dasar yang harus dikuasai seorang akuntan.

Kamu tertarik bekerja membangun karir sebagai akuntan profesional? Yuk, pelajari seluk-beluk neraca saldo, mulai dari pengertian, maanfaat, jenis, hingga metode penyusunannya dalam artikel ini.


⁠Pengertian Neraca Saldo

Seorang akuntan sedang membuat neraca saldo. (Sumber: Pexels)

Dilansir dari Corporate Finance Institute, pengertian neraca saldo adalah laporan yang mencantumkan saldo semua akun buku besar perusahaan pada periode waktu tertentu.

Golongan akun yang dicatat dalam neraca saldo adalah semua item akuntansi utama, termasuk aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, biaya, keuntungan, dan kerugian.

Sementara menurut AccountingCoach, neraca saldo adalah laporan internal yang mencantumkan semua akun dalam buku besar atau semua akun yang memiliki saldo.

Dari pengertian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya pembukuan neraca saldo secara teratur. Karena dari sana, kamu bisa mengetahui seperti apa cash flow perusahaan dengan melihat keseimbangan debit dan kreditnya.  


⁠Manfaat Neraca Saldo bagi Akuntan

Seorang akuntan wanita sedang mememeriksa laporan neraca saldo perusahaan. (Sumber: Pexels)

Neraca saldo memiliki banyak manfaat bagi seorang akuntan dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Berikut beberapa manfaat utama neraca saldo:

1. Menyiapkan informasi keuangan

Neraca saldo dapat memberikan gambaran umum tentang saldo masing-masing akun pada suatu periode tertentu. Melalui informasi ini, akuntan pun bisa melihat bagaimana posisi keuangan perusahaan mereka dengan lebih cepat dan efisien.

2. Mempersiapkan pembuatan laporan akhir keuangan pada suatu perusahaan

Fungsi neraca saldo lainnya adalah sebagai dasar untuk menyiapkan laporan keuangan, seperti laporan laba rugi ataupun laporan arus kas. Dengan memiliki neraca saldo yang seimbang, akuntan dapat memastikan pencatatan transaksi telah dilakukan dengan benar.

3. Melakukan koreksi terhadap seluruh catatan serta siklus akuntansi yang telah dilakukan

Neraca saldo dapat membantu akuntan untuk mengidentifikasi kesalahan dalam pencatatan akuntansi. Akuntan dapat menelusuri kembali transaksi yang sudah dicatat untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan tersebut. Hal ini sangat dibutuhkan untuk memastikan tingkat akurasi sebuah laporan keuangan.

4. Melakukan pengawasan pada setiap akun dalam keuangan perusahaan

Dengan meninjau neraca saldo secara rutin, akuntan bisa memantau saldo setiap akun dan memastikan tidak ada anomali atau penyimpangan.

Pemeriksaan neraca saldo akan sangat membantu dalam pengawasan internal dan deteksi dini terhadap potensi masalah keuangan yang mungkin terjadi.

Jenis-jenis Neraca Saldo yang Umum Digunakan Akuntan

Ilustrasi neraca saldo. (Sumber : Pexels)

Dilansir dari Jurnal.id, berikut jenis neraca saldo yang umumnya digunakan oleh akuntan, yaitu:

1. Neraca saldo sebelum penyesuaian (unadjusted trial balance)

Neraca saldo sebelum penyesuaian biasa disebut saldo yang belum disesuaikan. Neraca saldo ini khusus dibuat setelah semua transaksi dicatat dan di-posting ke dalam buku besar.

Tujuan dari laporan Unadjusted Trial Balance adalah menentukan apakah ada kesalahan pencatatan total saldo debit atau kredit di buku besar. Di sisi lain, jenis neraca saldo ini juga dapat membantu dalam proses audit laporan keuangan.

2. Neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance)

Seperti namanya, Adjusted Trial Balance atau neraca saldo setelah penyesuaian menyediakan daftar saldo yang melalui proses penyesuaian di beberapa akun tertentu. Intinya, terdapat beberapa akun yang harus diatur ulang sebelum membuat laporan keuangan pada metode pencatatan akuntansi berbasis akrual.

Karena jika tidak disesuaikan, laporan keuangan yang dihasilkan mungkin tidak dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya atau hasilnya kurang valid.

3. Neraca saldo penutup (post closing trial balance)

Neraca saldo setelah penutupan atau Post Closing Trial Balance biasanya dipakai untuk memastikan buku besar perusahaan memiliki saldo yang sesuai, guna memulai periode akuntansi berikutnya.

Bisa dikatakan bahwa Post Closing Trial Balance merupakan tahap akhir dalam siklus akuntansi. Lebih tepatnya setelah seluruh proses ayat jurnal penutup telah dilakukan.

Dalam neraca saldo penutup ini, semua akun dan saldonya juga akan dievaluasi untuk memastikan keselarasan dengan akun dan saldo neraca pada akhir periode yang dihitung.

Melalui proses evaluasi tersebut, kamu akan mendapat kepastian tentang setiap akun yang telah diperbarui, disesuaikan, ataupun siap digunakan pada awal periode berikutnya.

Itulah mengapa, jenis neraca saldo ini begitu pentingkarena prosesnya dibutuhkan dalam memastikan kelancaran pelaporan keuangan dan keberlanjutan aktivitas bisnis.


⁠Komponen Neraca Saldo

Seorang akunta wanita sedang memeriksa laporan neraca saldo perusahaan. (Sumber : Pexels)

Sebagai laporan keuangan yang penting bagi perusahaan, terdapat beberapa unsur utama dalam neraca saldo yang harus kamu ketahui, yaitu:

1. Nomor akun

Untuk membuat neraca saldo, unsur pertama yang harus ada adalah nomor akun. Bagian ini merujuk pada identifikasi unik setiap akun dalam sistem akuntansi perusahaan.

Nomor akun ini biasanya juga digunakan untuk memudahkan pengelompokan dan identifikasi setiap transaksi yang telah dicatat.

2. Nama akun

Selanjutnya, bagian yang harus ada dalam neraca saldo adalah nama akun. Bagian ini akan menjelaskan setiap jenis akun yang tercatat dalam neraca secara lebih spesifik. Misalnya saja, akun kas, piutang, atau modal.

Dengan menyertakan informasi mengenai nama akun, kamu akan lebih mudah dalam memahami sifat dan tujuan masing-masing akun.

3. Debit

Debit juga menjadi salah satu unsur utama dalam neraca saldo. Bagian ini secara khusus merujuk pada penambahan nilai atau peningkatan aset dalam suatu akun.

Saat suatu transaksi dicatat pada debit, artinya terjadi penambahan nilai pada sisi kiri akun tersebut. Contohnya, ketika perusahaan menerima uang tunai dari penjualan produk, pencatatan transaksi tersebut akan memakai debit pada akun kas.

3. Kredit

Kredit menjadi unsur keempat yang harus ada dalam neraca saldo. Bagian ini merujuk pada pengurangan nilai atau penurunan aset dalam suatu akun.

Transaksi yang dicatat dalam bagian kredit menandakan adanya pengurangan nilai pada sisi kanan akun tersebut. Sebagai contoh, pembayaran utang menggunakan kredit pada akun kas.

Selain keempat unsur tersebut, proses penyusunan neraca saldo juga mengacu pada beberapa elemen penting berikut ini:

  • Aktiva
    ⁠Elemen ini masuk kategori aset yang meliputi semua hal bernilai milik sebuah perusahaan. Aktiva menggambarkan nilai ekonomi yang bisa memberikan manfaat di masa depan, seperti kas, piutang, dan inventaris.
  • Pendapatan
    ⁠Mencakup informasi pendapatan yang diperoleh dari aktivitas penjualan perusahaan selama periode tertentu, termasuk semua penerimaan yang dihasilkan dari penjualan barang dan jasa.
  • Biaya Penjualan
    Ini adalah jenis dana yang digelontorkan perusahaan untuk mendukung kegiatan penjualan dan pemasaran. Biaya penjualan biasanya terdiri atas berbagai pengeluaran yang terkait penjualan, termasuk promosi, iklan, dan biaya distribusi.
  • Beban
    ⁠Beban adalah dana yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa yang tidak secara langsung terkait dengan kegiatan penjualan. Karena itu, beban biasanya melibatkan biaya operasional seperti gaji karyawan, biaya tagihan listrik, dan biaya sewa tempat.
  • Penyusutan
    ⁠Seperti namanya, penyusutan mengacu pada konsep depresiasi atau penurunan nilai untuk aset perusahaan. Bagian penyusutan biasanya berisi catatan perubahan nilai aset tetap dalam jangka waktu tertentu, yang menjadi akibat dari pemakaian atau faktor-faktor lain yang bisa memengaruhi nilai ekonomi aset.

Pemahaman mendalam terhadap semua unsur di atas dapat menjadi landasan yang kuat dalam penyusunan neraca saldo yang akurat.

Oleh karena itu, sebelum membuat laporan finansial ini, penting untuk memahami peran setiap unsur tersebut dalam mencerminkan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.

Baca Juga: Laporan Laba Rugi: Apa Itu, Fungsi, dan Contohnya


⁠Metode Penyusunan Neraca Saldo

Contoh neraca saldo. (Sumber : Majoo)

Ada dua metode umum yang digunakan untuk menyusun neraca saldo, yakni:

1. Neraca saldo total method

Pendekatan ini melibatkan pemindahan sisi debit dan kredit dari setiap akun dalam buku besar. Pada tahap awal, total sisi debit dari setiap akun akan ditempatkan secara terpisah di dalam kolom debet.

Sementara itu, untuk total sisi kredit, akan ditempatkan di dalam kolom saldo kredit. Selanjutnya, jumlah total dari kolom kredit dan debit pada setiap akun buku besar ditransfer ke neraca saldo.

Perlu diperhatikan bahwa jumlah total sisi debit harus seimbang dengan jumlah total sisi kredit. Hal itu ditujukan untuk memastikan bahwa pencatatan keuangan telah mengikuti prinsip dasar double-entry accounting, di mana setiap transaksi harus bisa mencatat dua sisi yang seimbang—antara kolom debit dan kredit.

Di sisi lain, keselarasan antara total debit dan kredit juga menjadi indikator bahwa penyusunan neraca saldo milikmu sudah akurat dan konsisten.

Kesimpulannya, metode ini tidak hanya memberi gambaran lengkap tentang posisi keuangan suatu perusahaan, tapi juga dapat menjamin keakuratan pencatatan dalam laporan akuntansi.

2. Neraca saldo balance method

Neraca saldo balance method hanya akan menampilkan saldo dari setiap akun transaksi dalam buku besar. Fokus utamanya ada pada jumlah akhir atau saldo akun, bukan pada total transaksi individual yang terjadi selama suatu periode.

Akan tetapi, balance method memiliki aturan khusus yang perlu diperhatikan, khususnya pada penempatan saldo akun dalam kolom debit atau kredit pada neraca saldonya.

Umumnya, metode ini akan melibatkan penempatan saldo akun tertentu ke dalam kolom debit, seperti aktiva, akun biaya, saldo tunai, saldo bank, dan kerugian.

Sementara itu, saldo akun lainnya yang mungkin dipakai adalah kewajiban, akun pendapatan, akun modal, dan profit, yang umumnya akan ditempatkan pada kolom saldo kredit.


⁠Cara Membuat Neraca Saldo agar Menjadi Akuntan Profesional

Ilustrasi neraca saldo.

Untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, penyusunan trial balance melibatkan beberapa langkah penting. Tujuannya agar tingkat keakuratan dan keseimbangan laporan keuangan bisa tercapai secara baik.

Nah, berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk menyusun contoh neraca saldo perusahaan dagang atau jenis bisnis lainnya:

1. Merekam transaksi keuangan dalam buku jurnal

Langah pertama ini merupakan tahapan awal dalam proses pencatatan keuangan perusahaan. Setiap transaksi akan dicatat secara terperinci dalam buku jurnal.

Kamu perlu mencatat setiap debet dan kredit yang terkait dengan transaksi tersebut. Informasi yang dicatat akan mencakup tanggal, deskripsi transaksi, dan jumlah uang yang tersedia.

Contoh:

Tanggal 

Keterangan 

Ref. 

Debit 

Kredit 

02 Maret  

Kas 

20.000.000 

Modal 

20.000.000 

03 Maret 

Sewa dibayar di muka 

4.000.000 

Kas 

4.000.000 


⁠2. Melakukan posting ke buku besar

Setelah semua transaksi tercatat rapi di buku jurnal, langkah berikutnya adalah melakukan posting ke buku besar. Umumnya, proses ini melibatkan transfer informasi dari buku jurnal ke akun-akun yang sesuai dalam buku besar.

Setiap akun mempunyai halaman tersendiri dalam buku besar, yang akan memudahkan dalam pengelompokan transaksi sesuai dengan jenis akun.

Contoh:

Akun

Kas Tunai

Tanggal

Keterangan

Debiit

Kredit

Saldo

01 Maret

6.000.000

03 Maret

Penerima Piutang

7.000.000

Akun 112

Piutang Usaha

7.000.000

Tanggal

Keterangan

Debit

Kredit

Saldo

01 Maret

02 Maret

Penjualan Kredit

3.000.000

10.000.000


⁠3. Memastikan Bahwa Jumlah Debit Sama dengan Jumlah ⁠Kredit

Penting untuk memastikan bahwa jumlah total debit pada buku besar sama dengan jumlah total kredit. Hal ini karena prinsip dasar akuntansi double-entry mengharuskan adanya keseimbangan antara debet dan kredit.

Karena itu, saat menelusuri kesalahan pencatatan pada laporan keuangan, kamu bisa langsung mengeceknya pada total debet dan kredit, apakah seimbang atau tidak.


⁠4. Menyiapkan lembar kerja dengan empat kolom

Selanjutnya, siapkan lembar kerja dengan empat kolom. Kolom pertama untuk nomor akun, kolom kedua untuk nama akun (keterangan), kolom ketiga untuk debit, dan kolom keempat untuk kredit.

Lembar kerja ini akan memudahkanmu dalam menyusun trial balance yang akurat dan efisien.

Contoh:

Nomor Akun

Nama Akun

Debit

Kredit

(1)

(2)

(3)

(4)


5. Mengisi nama akun dan saldo pada keempat kolom tersebut

Setelah lembar kerja disiapkan, isilah nama akun dan saldo ke dalam kolom yang sesuai. Informasi ini perlu kamu ambil dari buku besar dan umumnya akan mencakup saldo awal serta transaksi yang telah di-posting.

Contoh: 

No Kode

Nama Akun

Debit

Kredit

111

Kas

20.000.000

112

Piutang Usaha

4.000.000

113

Perlengkapan

6.500.000


⁠6. Menjumlahkan kolom debit dan kredit

Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan kolom debit dan kredit pada lembar kerja. Langkah Ini membantu dalam memastikan keakuratan total jumlah transaksi yang tercatat. Pastikan hasil keduanya seimbang, ya.

Contoh :

512

Beban Listrik dan Telpom

90.000.000

513

Beban Administrasi dan Umum

450.000

31.850.000

31.850.000


7. Setelah balance, neraca saldo dapat ditutup

Keseimbangan debit dan kredit pada neraca saldo menunjukkan bahwa pencatatan keuangan telah dilakukan dengan benar dan sesuai prinsip akuntansi. Ini akan membantu kamu dalam menciptakan dasar yang kuat dalam penyusunan laporan finansial yang lebih akurat dan dapat dipercaya.

Setelah memastikan keseimbangan antara debit dan kredit, neraca saldo dapat ditutup. Proses penutupan ini melibatkan transfer saldo akhir dari neraca saldo ke laporan laba rugi atau modal. ⁠Tahapan ini juga menandakan bahwa kamu sudah berhasil menyelesaikan satu siklus akuntansi periode tertentu.


⁠Kesimpulan

Memahami neraca saldo tentunya sangat penting dalam manajemen keuangan. Pasalnya, ini bisa menjadi panduan utama dalam mengevaluasi kesehatan finansial sebuah perusahaan.

Bahkan, data pada neraca saldo juga dipakai untuk mengambil keputusan bisnis yang strategis.

Buat kamu yang tertarik untuk mengembangkan karier di bidang keuangan khususnya akuntan, manfaatkan Jobstreet untuk menemukan pekerjaan impianmu.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!

Baca Juga: Auditor Adalah Peninjau Keuangan, Ini Tugas Lengkapnya


⁠Pertanyaan Tentang Neraca Saldo

  1. Dari mana sumber penyusunan neraca saldo?
    Dilansir dari Kompas, sumber penyusunan neraca saldo adalah buku besar (ledger) perusahaan. Ini karena buku besar umumnya dipakai untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi selama periode akuntansi.
  2. Apa yang harus dilakukan akuntan dalam menyusun daftar saldo?
    ⁠Dalam menyusun daftar saldo, para akuntan harus melakukan beberapa langkah berikut:
    ⁠- Pertama, kumpulkan saldo akhir dari setiap akun dalam buku besar pada akhir periode akuntansi.
    ⁠- Kedua, kelompokkan akun-akun dalam buku besar tersebut berdasarkan jenisnya, seperti misalnya aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.
    ⁠- Ketiga, menyusun neraca saldo dengan memasukkan saldo akhir dari setiap akun ke dalam neraca saldo. Akun yang memiliki saldo debit dimasukkan di kolom debit, sementara akun yang memiliki saldo kredit dimasukkan di kolom kredit.
    ⁠- Keempat, pastikan hasilnya seimbang. Jika tidak, kamu tentu harus mengeceknya kembali untuk memastikan apakah ada kesalahan yang mungkin terjadi dalam pencatatan atau pemindahan saldo.
  3. Mengapa perusahaan perlu menyusun neraca saldo setelah penutupan?
    ⁠Perusahaan perlu menyusun neraca saldo karena dapat membantu para akuntan untuk memverifikasi apakah buku besar perusahaan tetap seimbang setelah penutupan akun-akun sementara. Tentunya, ini juga penting untuk membantu perusahaan memastikan bahwa catatan keuangannya akurat dan siap untuk dilaporkan kepada pemangku kepentingan.

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.