6 Cara Ampuh Mengatur Keuangan dengan Gaji Magang!

6 Cara Ampuh Mengatur Keuangan dengan Gaji Magang!
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 30 June, 2022
Share

Apakah magang digaji? Sebagian besar perusahaan yang mengadakan program internship atau magang akan memberikan para anak magang sejumlah uang, baik itu dalam bentuk gaji bulanan atau uang makan setiap harinya. Tetapi, jumlah yang diberikan mungkin tidak akan sebanyak yang didapatkan pegawai full-time. Maka dari itu, sebagai intern atau anak magang, kamu juga perlu mengelola gaji yang kamu terima setiap bulannya dengan baik.

Namun, dengan gaji yang sedikit, memahami cara mengatur keuangan sejak dini, terutama saat masih menjalani masa magang, merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan mengatur keuanganmu sejak dini, kamu bisa membiasakan diri untuk meningkatkan literasi finansial dan mengaplikasikan cara efisien untuk meraih keamanan finansial.

Tetapi, sebelum memahami cara-cara mengelola keuangan saat magang, pahami dulu aspek-aspek yang akan kamu kelola nantinya. Adapun aspek-aspek tersebut, yakni:

  • Biaya makan setiap hari
  • Biaya transportasi ke kantor
  • Dana darurat yang perlu dipersiapkan
  • Uang untuk ditabung/diinvestasikan
  • Uang untuk kebutuhan tambahan di luar kebutuhan prioritas

Sebenarnya, ada banyak sekali hal-hal yang perlu kamu atur nantinya, seperti cicilan rumah, budget untuk anak sekolah, dan lain sebagainya. Namun, karena kamu masih berada di awal perjalanan kariermu, simak cara mengatur keuangan berikut ini!

baca Juga : Download Surat Lamaran untuk Magang

1. Ikuti Metode 50-20-30 ala Elizabeth Warren

Elizabeth Warren, seorang Senator Partai Demokrat di Amerika Serikat dulunya bekerja sebagai profesor. Beliau bukan hanya terkenal akan kebijakan-kebijakan yang dia usung atau citranya di dunia politik, melainkan dalam pengelolaan keuangan. Pasalnya, Warren menciptakan metode budgeting “50-20-30.”

Secara sederhana, angka-angka pada metode tersebut menjelaskan berapa persen dana yang harus kamu sisihkan setiap bulannya. Besaran pertama, yakni 50% (“needs”), sebaiknya dialokasikan untuk kebutuhanmu saat ini, seperti makanan, transportasi, dan komunikasi (pulsa atau paket data). Kemudian, untuk yang 20%, sisihkan dana tersebut sebagai tabungan atau investasi (“savings”) jangka panjang, seperti reksa dana.

Nah, lalu, untuk apa yang 30%-nya, ya? Sebanyak 30% dari gajimu dapat digunakan untuk memenuhi keinginanmu (“wants”), entah itu hobi, hiburan, dan lain sebagainya. Jadi, dalam setiap pemasukan, kamu bukan harus menabung dan memenuhi kebutuhan hidup. Kamu boleh tetap bersenang-senang, asalkan biaya yang dikeluarkan tetap masuk dalam budget yang ada.

2. Upayakan untuk Tetap Fleksibel dalam Mengatur Uang

Pengelolaan gaji magang jelas berbeda karena, selain uang yang diterima tidak banyak, kebutuhan individu yang berbeda menjadi faktor yang paling memengaruhi. Apabila kamu masih tinggal bersama orang tua, kamu tidak perlu mengalokasikan dana terlalu besar untuk kebutuhan karena sebagian mungkin telah ditanggung oleh mereka, seperti biaya listrik dan makanan sehari-hari. Namun, jika kamu merasa bertanggung jawab untuk menyisihkan sebagian pendapatanmu untuk kebutuhan rumah, jangan lupa untuk diskusikan hal tersebut dan tentukan besarannya.

Lalu, saat magang, sebaiknya dapatkan hiburan atau lakukan hobi yang tidak membutuhkan biaya besar. Sebagai contoh, jika kamu bisa menggunakan perlengkapan dan alat hobi yang sudah kamu miliki dan melanjutkan hobi yang lama, kamu bisa lebih menghemat persentase 30% dana “wants” seperti yang disebutkan di poin sebelumnya.

Intinya, utamakan menabung dan jangan ragu untuk mengatur ulang budget atau alokasi dana yang sudah ditentukan. Pasalnya, tiap individu memiliki kepentingan, kebutuhan, serta kewajiban yang berbeda-beda.

3. Mulai Persiapkan Dana Darurat

Apa, sih, dana darurat itu? Dana darurat atau emergency fund merupakan hal yang penting dalam cara mengatur keuangan, di mana kamu perlu menyiapkan uang yang dialokasikan untuk kebutuhan mendadak atau mendesak. Beberapa contoh dari kebutuhan tersebut adalah, biaya hidup jika mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), biaya pengobatan, handphone rusak, dan lain sebagainya.

Dana darurat dapat menjadi safety net utamamu, terutama karena anak magang pada umumnya tidak diberikan benefit berupa asuransi kesehatan. Kemudian, dana darurat bisa menjadi caramu untuk lebih mandiri dan tidak bergantung pada orang lain ketika mengalami kesulitan di masa yang akan datang.

Banyak teori seputar jumlah dana darurat yang perlu dimiliki seseorang. Ada yang bilang bahwa dana darurat setidaknya sejumlah biaya yang dibutuhkan untuk hidup 3 bulan hingga 6 bulan. Tetapi, ada pula yang menganggap dana darurat perlu disiapkan untuk kebutuhan hidup selama 1 tahun. Pengaturan dana darurat ini pun akan semakin kompleks untuk kepala keluarga yang sudah punya pasangan dan juga anak.

Tapi, pastikan untuk tetap fleksibel dalam membuat keputusan. Pasalnya, seperti yang disebutkan sebelumnya, kondisi setiap individu berbeda-beda dan dapat berubah setiap saat. Apabila dana darurat dirasa cukup untuk waktu yang kamu anggap relevan dengan keadaanmu, jangan ragu untuk menjadikan keadaan tersebut sebagai panduan untuk mencapai target alokasi dana darurat. Hal yang terpenting adalah caramu membuat keputusan yang menjamin tercapainya target tersebut.

4. Manfaatkan Sumber Daya yang Ada

Memanfaatkan sumber daya yang ada merupakan hal yang perlu dilakukan kalau kamu masih menerima gaji magang. Misalnya, jika kamu tipe orang yang harus minum kopi setiap hari. Banyak dari kita yang bisa menghabiskan Rp15.000 hingga Rp40.000 hanya untuk membeli kopi setiap hari. Padahal, kantor pada umumnya akan menyediakan stok kopi yang tiada habisnya untuk para karyawan. Daripada membeli kopi di luar, sebaiknya memanfaatkan sumber daya yang ada seperti kopi dari kantor dengan optimal.

Hal ini pun berlaku pada benefits atau sumber daya lainnya yang perusahaan tawarkan, misalnya program pembelajaran atau seminar gratis. Sebagai anak magang, kamu mungkin akan terkejut karena biaya seminar, kursus, atau program pembelajaran lainnya membutuhkan biaya yang di luar kemampuanmu. Untungnya, semakin banyak perusahaan yang menawarkan hal-hal tersebut secara gratis. Bahkan, sekarang tersedia berbagai platform online untuk mendapatkan webinar, kelas, dan sertifikat secara gratis. 

5. Bayangkan Masa Depan Kariermu

Jika dilihat sekilas, cara yang satu ini mungkin tidak ada hubungannya dengan keadaan finansial, tetapi lebih ke perjalanan karier. Tetapi, mengatur upah yang didapatkan ketika magang dan mengkalkulasikan prospek upahmu di masa depan sangatlah penting untuk menjamin masa depan kariermu. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa fokus untuk mencari peluang yang dapat membuatmu mendapatkan prospek karier dan gaji yang lebih besar saat kamu melamar kerja nantinya.

Pada dasarnya, sebagai anak magang, kamu digaji untuk terus belajar dan kamu dapat melakukannya secara fleksibel karena biasanya kamu hanya akan terikat kontrak selama 3-6 bulan. Kenapa tidak menggunakan waktu tersebut untuk mencoba menentukan langkah selanjutnya? Apa pun itu, pastikan untuk menyiapkan CV magang yang tepat agar kamu mendapatkan pekerjaan yang bisa mendukungmu meraih kondisi finansial ideal yang kamu harapkan.

6. Lakukan Rekapitulasi

Recap, recapitulation, atau rekapitulasi merupakan hal yang penting dalam pengelolaan keuangan. Terkadang, dana yang kita habiskan tidak sesuai dengan budget yang dibuat di awal. Ketika kamu melakukan evaluasi budget, kamu bisa belajar memahami pola dan biaya pengeluaranmu untuk menemukan solusi agar dana yang dipakai tidak di luar budget.

Beberapa contohnya adalah menyiapkan bekal agar tidak perlu habiskan uang untuk jajan dan makan siang di kantor, menggunakan moda transportasi umum yang lebih hemat dibandingkan taksi atau ojek, serta mengurangi pemakaian paket data smartphone dengan memanfaatkan jaringan internet yang terpancar melalui WiFi kantor dan rumah.

Tapi, bukan hanya itu saja, yang terpenting kamu akan mendapatkan insight atau pembelajaran tentang pola dan biaya belanjamu. Jika saat rekapitulasi kamu melihat biaya pengeluaran untuk sesuatu yang tidak perlu, total dari biaya tersebut dapat digunakan untuk bahan evaluasi untuk membuat budgeting di masa yang akan datang. Dengan penyesuaian ini, kamu dapat menahan keinginanmu untuk menggunakan uang secara kurang bijak.

Nah, itulah tadi pembahasan seputar cara mengatur keuangan yang para first jobbers dan anak magang yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulannya, sebelum kamu mendaftar program internship di sebuah perusahaan, carilah terlebih dulu apakah magang digaji atau tidak. Lalu, setelah diterima sebagai anak magang, lakukan budgeting atau pengalokasian dana.

Kemudian, pahami bahwa budgeting atau cara mengatur keuangan secara umum akan bersifat unik bagi setiap orang. Jadi, alokasi dana seseorang dan orang lainnya pasti akan berbeda. Temukan sistem budgeting yang cocok untuk kamu.

Untuk menemukan lowongan magang, jangan ragu untuk mengunjungi website resmi JobStreet dan membuat akun baru atau memperbarui profilmu saat ini. Di JobStreet, ada banyak lowongan kerja yang bisa kamu temukan yang diharapkan dapat menemukanmu dengan pekerjaan yang sesuai minat dan juga bakatmu.

Lalu, untuk proses melamar kerja yang lebih mudah lagi, download saja aplikasi JobStreet Google Play Store atau Apple App Store di smartphonemu. Nantinya, kamu akan bisa mengakses banyak lowongan kerja, di mana pun kamu berada.

Tetapi, kalau ingin memperoleh cara mengatur keuangan seperti ini atau tips seputar dunia kerja, jangan ragu untuk kunjungi laman Tips Karier. Di sana, kamu bisa memperoleh berbagai macam informasi seputar melamar kerja, persiapan wawancara, berita seputar berbagai bidang industri, tips pengembangan diri dan keterampilan, serta berbagai macam informasi lainnya. 

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, kunjungi website JobStreet sekarang dan temukan kesempatan impianmu selanjutnya. Selamat mencoba, semoga berhasil, dan tetap semangat, ya!

Di JobStreet kami selalu berupaya mengantarkan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Sebagai Partner Karier, kami berkomitmen membantu pencari kerja menemukan passion dan tujuan dalam setiap langkah karier. Sebagai Partner Talent nomor 1 di Asia, kami menghubungkan perusahaan dengan kandidat tepat yang dapat memberikan dampak positif dan berkualitas kepada perusahaan.

Temukan pekerjaan yang bernilai untuk Anda. Kunjungi JobStreet hari ini.

Tentang SEEK Asia

SEEK Asia, gabungan dari dua merek ternama Jobstreet dan jobsDB, adalah portal lowongan pekerjaan terkemuka dan destinasi pilihan untuk pencari dan pemberi kerja di Asia. Kehadiran SEEK Asia menjangkau 7 negara yaitu Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam. SEEK Asia adalah bagian dari SEEK Limited Company terdaftar di Bursa Efek Australia, portal lowongan pekerjaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. SEEK Asia dikunjungi lebih dari 400 juta kali dalam setahun.

Tentang SEEK Limited

SEEK adalah grup perusahaan yang beragam, dengan portofolio yang kuat  yang mencakup usaha lowongan pekerjaan daring , pendidikan, komersial dan relawan. SEEK hadir secara global (termasuk di Australia, Selandia Baru, Cina, Hong Kong, Asia Tenggara, Brazil dan Meksiko), yang menjangkau lebih dari 2,9 miliar orang dan sekitar 27 persen PDB global. SEEK memberikan kontribusi positif kepada orang-orang dalam skala global. SEEK terdaftar dalam Bursa Efek Australia, yang menempatkannya sebagai 100 perusahaan teratas dan telah diperingkat sebagai 20 Perusahaan Paling Inovatif oleh Forbes.

More from this category: Saran gaji

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.