Apakah kamu pernah mengalami suasana hati tidak stabil di tempat kerja? Atau semangat dan kinerjamu sering menurun?
Sudah melakukan berbagai cara, tapi seperti tidak ada perubahan yang berarti? Kalau begitu, cobalah untuk mengenal lebih jauh tentang kecerdasan SQ.
SQ atau spiritual quotient merupakan konsep yang telah berkembang selama beberapa dekade untuk menggambarkan kecerdasan spiritual seseorang.
Berbeda dengan IQ dan EQ yang lebih umum dikenal, SQ cenderung kurang sering diperkenalkan atau dibahas secara terbuka di lingkungan kerja. Padahal, SQ bisa sangat membantu meningkatkan produktivitas jika diterapkan, lho.
Jadi, apa itu SQ? Apa saja manfaat SQ di tempat kerja? Bagaimana cara meningkatkan spiritual quotient di tempat kerja? Semua pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Yuk, kita pelajari bersama!
Menurut trainer berpengalaman, Sukhdeepak Malvai, spiritual quotient artinya kemampuan untuk memaknai, memahami, serta memanfaatkan pengalaman dan informasi spiritual.
Kecerdasan spiritual melibatkan banyak aspek, bukan hanya hubungan dengan Tuhan dan pencapaian ke tingkat kesadaran tertinggi. Namun, SQ juga mengenai koneksi dengan alam semesta, sesama manusia, dan diri sendiri.
Dikutip dari Psychreg, nilai SQ yang tinggi biasanya berkaitan dengan tiga aspek spiritual, yakni:
Mungkin kamu pernah berpikir, apa tujuan hidupmu dan kepada siapa harus bertanggung jawab? Pemikiran tersebut sering menghantui di tengah proses pencarian makna hidup atau jati diri.
Nah, dengan menyadari bahwa manusia tidak bisa hidup selamanya, kamu akan berusaha mengupayakan kontribusi terbaik dari setiap aktivitas. Dari sana, kamu akan lebih menghargai setiap waktu dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan.
Di tengah dunia yang terus berkembang, pasti ada banyak hal yang membuat kita merasa nyaman dan bahagia. Jika ingin meraih tingkat kecerdasan spiritual yang lebih tinggi, kamu harus bisa mengerti makna kebahagiaan terlebih dahulu.
Kita semua pasti tahu bahwa setiap manusia punya keunikan dan potensi diri masing-masing. Namun, kita juga harus meyakini bahwa ada "sesuatu" yang lebih besar daripada makhluk hidup yang mengendalikan kehidupan.
Kesadaran terkait hal itu secara tidak langsung akan mencegah kita berbuat hal negatif yang merugikan, serta menumbuhkan sisi rendah hati yang menentramkan.
IQ, EQ, dan SQ merupakan tiga jenis kecerdasan yang memiliki karakteristik tersendiri. Untuk membantu kamu memahami ketiganya, berikut adalah penjelasan perbedaan IQ, EQ, dan SQ:
IQ merupakan upaya untuk mengukur kecerdasan atau kemampuan kognitif manusia. Setiap orang mempunyai kekuatan sekaligus kelemahan kognitif yang berbeda-beda.
Akan tetapi, psikolog menemukan bahwa IQ memiliki komponen umum yang dinamakan “kecerdasan umum” atau “G”.
Dilansir dari The National Institute of Open Schooling, kecerdasan umum adalah kapasitas untuk memahami dunia, berpikir secara rasional, serta menggunakan sumber daya secara efektif ketika menghadapi tantangan.
Orang yang memiliki IQ tinggi biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti kreatif, mengandalkan logika, analitis, cepat belajar, mampu memecahkan masalah dengan baik, dan unggul di bidang akademik maupun nonakademik.
EQ adalah pengelolaan emosi diri sendiri dengan cara-cara positif sehingga individu dapat menghadapi berbagai perubahan hidup secara efektif.
Kecerdasan emosional dikembangkan oleh Daniel Goleman di pertengahan 1990-an dalam bukunya yang berjudul “Emotional Intelligence”.
Sebuah studi mengemukakan bahwa orang dengan skor EQ baik lebih mudah menciptakan hubungan interpersonal dan cocok dengan situasi kelompok sosial. Mereka juga lebih baik dalam memahami kondisi psikologi diri mereka sendiri secara mendalam.
Jadi, dengan EQ tinggi, kamu dapat mengelola stres secara efektif dan tidak mudah menderita depresi.
Kecerdasan spiritual berada di luar atau melebihi keterampilan emosional dan kognitif. Orang dengan SQ tinggi hidup dengan kerendahan hati, mengingat bahwa dirinya hanyalah sebagian kecil dari megahnya alam semesta.
Pemahaman yang mendalam terhadap SQ akan memotivasi diri sendiri untuk menyeimbangkan pertumbuhan dalam diri, waktu bersama keluarga, serta komitmen kerja.
Spiritual quotient menawarkan banyak manfaat untuk meningkatkan performa di tempat kerja. Mau tahu apa saja? Berikut beberapa di antaranya:
SQ yang baik dapat membantu kamu meningkatkan konsentrasi dan fokus saat bekerja. Pasalnya, ada niat dan tujuan yang jelas sehingga kamu dapat lebih mudah mengabaikan hal-hal yang kurang penting atau mengganggu pekerjaan.
SQ juga bisa membantu kamu membangun tujuan dan makna hidup, sehingga kamu bisa termotivasi saat bekerja. Motivasi yang meningkat tentunya akan membuahkan etos kerja yang maksimal.
Kecerdasan spiritual juga bisa membantumu meningkatkan resiliensi atau kemampuan untuk tangguh dalam menghadapi tantangan dan kegagalan.
Selain itu, SQ yang baik juga mempermudah individu mengatasi stres. Pasalnya, mereka sudah memiliki tujuan, makna, serta hubungan dengan Tuhan.
Resiliensi dan kemampuan mengelola stres tentunya sangat berguna dalam dunia kerja yang dinamis. Dengan memiliki keduanya, kamu bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
SQ yang baik sangat membantu membangun hubungan positif dengan atasan berdasarkan rasa pengertian, empati, serta rasa menghargai yang setara. Dengan begitu, kamu bisa berkolaborasi dan bekerja sama dengan tim di tempat kerja secara lebih optimal.
Kecerdasan spiritual juga bisa membuat kamu berpikir secara mendalam dan kritis sebelum mengambil keputusan di tempat kerja, lho.
SQ secara tidak langsung memberikan gambaran dalam mempertimbangkan keputusan yang etis dan sesuai moral. Pada akhirnya, kamu bisa mengambil pilihan secara bertanggung jawab.
Kamu pernah merasa kurang puas dengan pekerjaan yang sedang dijalani? Perasaan seperti itu secara tidak langsung membuat kamu kekurangan atau bahkan kehilangan motivasi dalam bekerja.
Namun dengan meningkatkan SQ, kamu akan membiasakan diri untuk bersyukur dengan pilihan yang diambil. Kamu pun akan lebih tenang ketika mengusahakan kesempatan yang lebih baik di masa depan.
Work-life balance merupakan keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan tuntutan pekerjaan.
Kunci dari work-life balance adalah alokasi waktu, energi, pengelolaan batasan, serta peran dalam konflik. Jika SQ meningkat, kamu bisa memelihara kunci-kunci dari work-life balance secara lebih optimal.
Baca Juga: Tujuh Kebiasaan untuk Menumbuhkan Mental yang Kuat
Bagaimana? Kamu ingin mengaplikasikan aspek-aspek spiritual intelligence dalam keseharian di tempat kerja? Berikut beberapa contoh penerapannya:
Spiritual quotient bisa dilatih dengan langkah kecil seperti memulai hari dengan doa atau meditasi. Berdoalah dengan hati yang tulus dan sungguh-sungguh agar kamu bisa melaksanakan pekerjaan dengan lancar.
Kamu juga dapat bermeditasi untuk memperoleh ketenangan jiwa dan pikiran, sehingga nantinya bisa menyelesaikan tugas dengan konsentrasi yang baik.
Kecerdasan spiritual sangat berkaitan erat dengan nilai-nilai positif, tak terkecuali integritas dan kejujuran. Jadi, bersikaplah jujur sekaligus penuh integritas selama bekerja, sekalipun berbuat kesalahan.
Misalnya, kamu punya tugas mengurus keuangan perusahaan. Jagalah amanah tersebut dengan menghindari hal-hal tidak jujur, seperti mencuri atau mengarang catatan keuangan.
Contoh spiritual quotient selanjutnya adalah menjaga kedisiplinan kerja dan menghargai waktu.
Sebagai contoh, jika kamu mendapat tugas dengan tenggat waktu, kerjakanlah secara disiplin dan jangan melebihi batas waktu yang telah ditentukan. Ingat selalu bahwa setiap detik sangatlah berharga.
SQ yang baik bisa ditunjukkan melalui cara komunikasi dengan orang-orang di tempat kerja.
Ketika bertemu dengan rekan kerja, sapalah mereka dengan baik dan sopan, serta tidak menggunakan bahasa-bahasa yang menyinggung hati. Tak hanya itu, kamu juga perlu berbicara dan berdiskusi secara sopan dan santun juga saat bersama atasan.
Tidak semua tugas di tempat kerja bisa diselesaikan sendiri. Ada kalanya kamu harus berkolaborasi, baik atas niat sendiri atau berdasarkan arahan atasan, saat diperlukan.
Inisiatif untuk aktif membantu dan bekerja sama dengan rekan kerja menunjukkan bahwa kamu telah menerapkan SQ dengan baik.
Terapkan kecerdasan spiritual saat berhasil mencapai target di pekerjaan dengan cara bersyukur dan tetap rendah hati. Sementara itu, jika kamu gagal dalam mencapai tujuan, tidak perlu bersedih berlarut-larut atau putus asa.
Hal terbaik yang bisa kamu lakukan saat menghadapi kegagalan adalah mempelajarinya agar tidak terulang lagi pada masa depan.
Ketika kamu atau tim sedang menghadapi masalah di tempat kerja, sebaiknya fokuslah terlebih dahulu untuk menyelesaikannya. Setelah solusi ditemukan, biasakan diri untuk memaafkan kesalahan rekan kerja agar suasana di tempat kerja tetap kondusif.
Kamu bisa menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan personal dengan beberapa penerapan SQ.
Misalnya, tidak membiasakan perfeksionisme, menjadwalkan waktu penggunaan gawai, berolahraga dan meditasi, batasi waktu dari kegiatan atau orang-orang yang kurang penting, serta memulai dari langkah kecil.
Ada beberapa cara yang bisa membantu kamu meningkatkan kualitas SQ. Apa saja? Berikut beberapa cara yang bisa kamu terapkan:
Cara ini bisa dilakukan dengan rutin mempertanyakan setiap tindakan, ucapan, pikiran, atau keputusan yang kamu ciptakan.
Misalnya, apakah tindakanmu sudah benar? Apakah ucapanmu rasional dan tidak menyakiti orang lain? Apa dampak dari keputusan yang kamu ambil?
Cobalah untuk selalu menjalin hubungan dengan nilai-nilai spiritual, seperti harmoni, kebenaran, keyakinan, harapan, serta kedermawanan. Menjaga nilai spiritual akan membantu kelancaran dalam kehidupan kamu di tempat kerja.
Kamu bisa mengembangkan apresiasi dan rasa syukur dengan menulis jurnal. Tuliskan jurnal syukur dan apresiasi setiap hari yang mengingatkanmu tentang hadiah, manfaat, nikmat, ataupun hal-hal baik yang kamu senangi.
Meditasi dan mindfulness adalah salah satu cara jitu untuk meningkatkan SQ. Pasalnya, meditasi membantu kamu terhubung dengan batin, mengurangi stres dan kecemasan, serta membangun pemahaman yang lebih dalam terhadap emosi dan pikiranmu.
Sementara itu, praktik mindfulness membantumu mengenali emosi dan pikiranmu tanpa menghakimi, menyadari masa kini, serta memelihara kesadaran dan keikhlasan.
Cara ini bisa diterapkan melalui langkah-langkah sederhana. Misalnya, menerima dan merayakan perbedaan, mendengarkan secara efektif, memberi waktu untuk seseorang, belajar memercayai orang lain, atau belajar mengambil dan memberi masukan.
Tingkatkan SQ-mu dengan memberi kontribusi kepada sosial dan alam. Contohnya, kamu bisa mulai dengan memisahkan sampah organik maupun anorganik, mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna, atau mendonasikan pakaian yang masih layak kepada orang-orang yang terkena musibah.
SQ adalah jenis kecerdasan manusia yang memiliki banyak manfaat di berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dalam aspek pekerjaan.
Manfaat SQ mencakup peningkatan konsentrasi, resiliensi, hingga motivasi. Tak hanya itu, melalui SQ kamujuga bisa menciptakan keseimbangan kehidupan dan pekerjaan, serta membangun hubungan baik dengan sesama rekan kerja.
Melihat berbagai manfaat besar dapat yang dihasilkan, SQ sangat perlu diterapkan dan ditingkatkan dalam lingkungan kerja.
Dengan mengikuti berbagai contoh dan cara yang telah disampaikan di atas, kamu bisa mulai mengembangkan dan memperbaiki kualitas diri di dunia kerja profesional.
Yuk, persiapkan diri kamu untuk menggapai pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK.
Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.
Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat.
Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Baca Juga: Apa Itu Filosofi Stoicism? Ini Arti dan Penerapannya di Dunia Kerja