Apa Itu Filosofi Stoicism? Ini Arti dan Penerapannya di Dunia Kerja

Apa Itu Filosofi Stoicism? Ini Arti dan Penerapannya di Dunia Kerja
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 16 May, 2024
Share

Menerapkan stoicisme bisa membantu mengurangi stres di tempat kerja. Pelajari tentang filosofi stoicism dan cara menerapkannya di sini.

Bukan rahasia umum kalau dunia kerja seringkali penuh dengan tantangan dan tekanan. Tak heran banyak yang mengalami stres dan burn out di tempat kerja.

Hal ini bisa mengurangi kebahagiaan dan bahkan mengganggu kesehatan mental. Tentunya kamu tidak ingin hal ini terjadi, kan?

Kabar baiknya, kamu bisa mencoba menerapkan Stoicism atau stoicisme. Filosofi stoicism ini bisa membantumu menemukan ketenangan dan kebahagiaan, baik di kehidupan pribadi maupun di tempat kerja.

Lantas, apa arti stoicism dan bagaimana cara menerapkannya di dunia kerja? Yuk, kita bahas!

Apa itu stoicism? 

filosofi stoicism

Sumber : Pexels

Filosofi stoicism adalah aliran pemikiran kuno dari Yunani yang mulai digagas oleh Zeno dari Citium sekitar 300 tahun sebelum Masehi.

Arti stoicism atau "stoikisme" sendiri adalah karena konon Zeno sering mengajar di tempat terbuka yang disebut "Stoa Poikile" atau "Serambi Dicat".

Selain Zeno, ada juga tokoh filsuf lain seperti Cleanthes dan Epictetus yang ikut menyumbangkan pemikiran dalam aliran ini.

Bahkan, orang-orang Romawi seperti Seneca, Musonius Rufus, dan Kaisar Marcus Aurelius juga menganut filsafat stoisisme.

Pengertian stoicism 

Filsafat stoisisme sendiri merupakan sebuah filosofi tentang bagaimana mencapai kebahagiaan dan mengelola stres serta tekanan dalam hidup. 

Filosofi stoicism ini mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, bukan yang tidak bisa kita kendalikan. 

Inti dari teori stoikisme adalah bahwa kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri kita, seperti perasaan dan pikiran kita, bukan dari hal-hal di luar seperti uang, jabatan, atau pendapat orang lain. 

Filosofi stoicism ini mengingatkan bahwa kita tidak bisa mengontrol segala hal yang terjadi di sekitar kita. Kita hanya bisa mengendalikan reaksi dan sikap kita terhadap hal tersebut. 

Jadi, filsafat stoisisme membantu kita untuk hidup lebih bahagia dengan fokus pada hal-hal yang dapat kita kontrol dan menerima apa yang tidak dapat kita kendalikan. 

Teori stoikisme juga mengajarkan penggunaan akal dan cara pandang positif. Filosofi stoicism ini mengajarkan kita untuk melihat hal-hal yang negatif sebagai peluang untuk bertumbuh dan berkembang di masa depan.  

Contoh stoikisme 

Salah satu contoh stoikisme adalah kemampuan membedakan antara apa yang dapat kita kontrol dan apa yang tidak. 

Sebagai contoh, jam kerja, rekan kerja toxic, atau beban kerja yang berat, adalah hal-hal yang ada di luar kendali kita. Kita harus fokus pada apa yang dapat kita kendalikan, seperti sikap, usaha, dan reaksi kita terhadap situasi. 

Contoh lain stoicism adalah memahami bahwa hal-hal buruk pasti terjadi di tempat kerja. Kita harus belajar untuk menerimanya dengan tenang dan fokus pada solusi daripada memikirkan hal-hal yang tidak dapat diubah. 

Manfaat penerapan filosofi stoicism 

filosofi stoicism

Sumber : Pexels

Apa saja sih manfaatnya kalau kita menerapkan stoicism dalam kehidupan sehari-hari? Beberapa manfaat yang bisa kamu peroleh jika menerapkan stoicism adalah sebagai berikut. 

1. Fokus pada hal yang bisa kita kontrol 

Stoicisme mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan, yaitu pikiran dan perasaan kita. 

Di saat yang sama, ini berarti kita tidak perlu terlalu mengkhawatirkan hal-hal yang ada di luar kendali kita.  

Nah, dengan fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol, pikiran kita pun akan menjadi lebih tenang dan kita bisa mengambil tindakan penting dengan kepala dingin. 

2. Tidak terlalu peduli sama opini orang lain 

Stoicisme juga mengajarkan kita untuk tidak terlalu peduli pada pendapat negatif orang lain tentang kita. 

Ingat, kita tidak bisa mengontrol apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Alhasil, kita bisa menjadi lebih percaya diri dan lebih berani mengambil keputusan yang sesuai dengan nilai dan prinsip kita sendiri. 

3. Lebih bersyukur dengan hidup 

Stoicism juga mengajarkan kita untuk lebih menghargai apa yang sudah kita miliki dan bersyukur atas segala hal dalam hidup. 

Kita pun menjadi lebih bisa menikmati momen-momen kecil dan melihat sisi positif dari setiap situasi. 

4. Mengendalikan Emosi 

Filosofi stoicism menekankan bahwa kitalah yang memegang kendali atas pikiran dan perasaan kita, bukan sebaliknya. 

Artinya, kita bisa belajar untuk mengelola emosi dengan lebih baik, bukan dikendalikan oleh emosi. 

Kita bisa belajar untuk tidak terlalu terpengaruh oleh emosi negatif seperti amarah atau kecemasan. Hal ini membantu kita untuk tetap tenang dan berpikir jernih sekalipun dalam situasi sulit. 

5. Pandangan yang realistis 

Filosofi stoicism menekankan bahwa logos atau akal merupakan aspek terpenting untuk menjalani hidup dengan baik. 

Akal atau kemampuan berpikir inilah yang membuat manusia berbeda dengan makhluk lainnya. 

Dengan menerapkan filosofi stoicism, kita selalu didorong untuk menggunakan akal sehat dan melihat hidup dengan lebih realistis. 

Kita pun akan memahami bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana dan kadang-kadang kita akan mengalami kegagalan atau kesulitan. 

Namun, ini kesulitan dalam hidup tidak boleh membuat kita putus asa. Justru, ini bisa menjadi motivasi untuk terus maju dan berkembang. 

Prinsip dasar filosofi stoicism 

filosofi stoicism

Sumber : Pexels

Melansir ThoughtCo, ada sejumlah prinsip dasar stoicism yang bisa membantu kita menjalani kehidupan dengan lebih baik. Apa saja itu? 

Beberapa penjelasan tentang prinsip dasar stoicism adalah sebagai berikut: 

Alam 

Stoicism mengajarkan bahwa ada aturan alam yang mengatur segala sesuatu di alam semesta ini. 

Kita perlu hidup selaras dengan aturan alam ini dan menerima hal-hal yang tidak bisa kita ubah. 

Sebagai contohnya, ketika hujan turun, kita tahu bahwa itu adalah bagian dari siklus alam yang tidak bisa kita kendalikan. Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri dengan membawa payung. 

Hukum akal 

Saat menggunakan akal pikiran, kita tidak sekadar mengikuti keinginan dan nafsu kita. 

Sebaliknya, kita berpikir secara bijak dan mempertimbangkan akibat dari tindakan kita. Hal ini bisa membawa kita ke arah hidup yang lebih baik dan lebih berarti. 

Kebajikan (virtue) 

Prinsip stoicism adalah tentang pentingnya mengembangkan sifat-sifat baik seperti kebijaksanaan, keberanian, dan keadilan dalam hidup kita. 

Dengan memiliki kebajikan, kita bisa mencapai kebahagiaan dan kebijaksanaan yang sejati. 

Baca Juga: Cara Negosiasi Gaji yang Tepat

Kebijaksanaan 

Bersikap bijaksana artinya membuat keputusan yang baik berdasarkan pengalaman dan pemikiran yang matang. 

Sebagai contoh, sebelum membeli barang mahal, kita menunggu beberapa saat dan mempertimbangkan dengan matang untuk memastikan bahwa itu adalah keputusan yang tepat. 

Apati (ketenangan emosi) 

Filosofi stoicism mengajarkan kita untuk mencapai ketenangan emosi dan keteguhan batin. 

Ini bukan berarti kita tidak merasakan emosi, tetapi lebih kepada bagaimana kita bisa mengendalikan emosi negatif. 

Jangan sampai kita dikendalikan oleh emosi hingga mengambil tindakan yang tidak masuk akal. 

Kenikmatan 

Menikmati hal-hal baik dalam hidup boleh saja, tetapi kita harus ingat untuk tidak berlebihan. 

Sebagai contoh, makan kue enak memang menyenangkan, tetapi makan kue terlalu banyak bisa mendatangkan penyakit di kemudian hari. 

Keburukan (evil) 

Teori stoikisme mengatakan bahwa kehidupan punya tantangan dan kesulitan, tetapi itu bukan berarti bahwa hidup ini jahat. 

Misalnya, ketika kita baru belajar naik sepeda, kita akan jatuh dan merasakan sakit. Namun, rasa sakit ini hanyalah bagian dari belajar cara mengendarai sepeda. 

Tugas 

Filosofi stoicism juga mengajarkan kita untuk melakukan tindakan baik dan sesuai moral. 

Bukan karena mengharapkan penghargaan atau pujian dari orang lain, tetapi karena itu adalah hal yang benar dan sepatutnya dilakukan. 

Penerapan filosofi stoicism di dunia kerja 

filosofi stoicism

Sumber : Pexels

Filosofi stoicism mengajarkan ketenangan dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai situasi hidup. Ajaran ini bisa sangat berguna dalam dunia kerja yang penuh tekanan. 

Lalu, bagaimana kita bisa menerapkan teori stoikisme ini dalam lingkungan kerja sehari-hari? Yuk, simak beberapa tips berikut: 

1. Jangan membuat sesuatu lebih sulit dari yang seharusnya 

Dalam dunia kerja, kadang-kadang kita membuat masalah atau tugas menjadi lebih sulit dari yang seharusnya. 

Sebagai contoh, saat menggarap proyek besar di kantor, kamu membuat rencana yang rumit dengan memikirkan segala kemungkinan masalah. 

Alih-alih mempersulit diri dengan memikirkan hal-hal yang ada di luar kendali, fokuslah pada upaya-upaya yang bisa kamu lakukan. 

Gunakan energi kamu untuk memikirkan langkah-langkah yang paling efektif untuk menyelesaikan tugas dengan baik. 

2. Tidak mungkin tanpa persetujuan diri 

Di tempat kerja, kita harus memiliki keyakinan diri dan kepercayaan pada diri sendiri. 

Jangan biarkan pendapat orang lain menghalangi kita untuk mencapai tujuan atau melakukan hal yang kita yakini benar.  

Ingat, fokuskan energimu pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan. Adapun pendapat atau penilaian orang lain adalah hal yang tidak bisa kamu kendalikan. 

3. Terapkan mindset yang tepat 

Filosofi stoicism mengajarkan pentingnya memiliki mindset yang benar dalam menghadapi tantangan. 

Di dunia kerja, kita perlu mengadopsi sikap positif dan growth mindset. Lihat setiap masalah sebagai peluang untuk belajar dan berkembang, bukan sebagai hambatan yang tidak bisa diatasi. Daripada mengeluh, cobalah mencari solusi terbaik. 

4. Sederhanakan saja 

Kadang-kadang, kita cenderung memperumit segala sesuatu dengan berbagai detail dan perencanaan yang berlebihan. 

Filosofi stoicism mengajarkan bahwa kita perlu belajar untuk menyederhanakan berbagai hal, baik itu tugas atau keputusan, sehingga kita bisa lebih fokus dan efisien dalam mencapai tujuan. 

5. Jangan melakukan sesuatu hanya karena sudah biasa 

Tidak jarang kita melakukan sesuatu hanya karena sudah menjadi kebiasaan, bukan karena kita benar-benar yakin atau ingin melakukannya. 

Filosofi stoicism mengajarkan kita untuk selalu menggunakan akal dan bertanya pada diri sendiri. Apakah tindakan atau keputusan yang kita ambil benar-benar sesuai dengan nilai dan tujuan kita? 

Mulai sekarang, lakukan evaluasi terhadap rutinitas kerjamu secara berkala. Jika ada kebiasaan yang tidak lagi efektif, jangan ragu untuk mengubahnya atau meninggalkannya. 

6. Karir bukan hukuman seumur hidup 

Penting untuk diingat bahwa karir bukanlah hukuman seumur hidup. 

Sebaliknya, berkarya di tempat kerja adalah cara kita untuk menjadi lebih bermanfaat dan menjalani hidup dengan lebih bermakna. 

Tak lupa, karir hanyalah bagian dari hidup kita, bukan segalanya. 

Filosofi stoicism mengajarkan kita untuk tidak terlalu terpaku pada kesuksesan atau kegagalan dalam karir. Sebaliknya, selalu prioritaskan keseimbangan hidup dan personal wellbeing

7. Lindungi ketenangan pikiran 

Salah satu aspek penting dari Stoicism adalah menjaga ketenangan pikiran dalam menghadapi segala situasi. 

Di lingkungan kerja yang penuh tekanan, penting bagi kita untuk belajar bagaimana mengendalikan emosi dan tetap tenang, bahkan dalam situasi yang sulit atau stres. 

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kita dapat menjadi lebih efisien, tenang, dan bahagia dalam menjalani kehidupan profesional kita. 

Kesimpulan: Fokus Stoicisme pada hal yang bisa dikontrol 

filosofi stoicism

Sumber : Pexels

Stoicism atau Stoic adalah filosofi yang mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol dalam hidup. 

Menurut filosofi stoicism, rahasia untuk merasa tenang dan bahagia adalah dengan memikirkan hal-hal yang kita bisa kendalikan, sementara menerima dengan lapang dada hal-hal yang tidak bisa kita ubah.  

Dengan mengikuti prinsip-prinsip filosofi stoicism ini, kamu bisa menumbuhkan kebijaksanaan, ketenangan pikiran, dan keteguhan mental dalam menghadapi segala situasi, termasuk di tempat kerja. 

Jadi, untuk menghadapi tantangan apa pun yang kamu hadapi di tempat kerja, cobalah terapkan filosofi stoicism mulai sekarang. 

Jangan lupa juga untuk selalu mengembangkan diri dengan wawasan bermanfaat. Pantau terus laman Saran Karir Jobstreet untuk mendapatkan informasi menarik seputar dunia kerja. 

Mau cari peluang karir yang baru? Instal Jobstreet sekarang juga. instal Jobstreet sekarang juga. 

Dengan Jobstreet, kamu akan langsung mendapatkan akses ke ribuan lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan terkemuka. 

Jobstreet juga menyediakan tool pencarian canggih yang akan memudahkanmu untuk menemukan pekerjaan sesuai dengan keinginan dan keterampilanmu. 

Yuk, download aplikasi Jobstreet di Playstore atau Appstore!

Pertanyaan seputar filosofi stoicism 

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait dengan topik filosofi stoicism.  

1. Apa yang dimaksud dengan Stoisisme? 

Arti stoikisme adalah filosofi yang fokus pada upaya mencapai kebahagiaan dan ketenangan hidup. 

Aliran stoicisme ini didirikan oleh Zeno dari Citium di Athena pada abad ke-3 SM. Stoicisme mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada faktor eksternal, melainkan pada bagaimana kita menyikapi dan meresponsnya. 

2. Stoicisme mindset itu apa? 

Memiliki mindset Stoicisme artinya kamu: 

  • Dapat membedakan hal-hal yang dapat dan tidak dapat dikontrol. Fokus pada apa yang bisa diubah dan menerima apa yang tidak bisa diubah. 
  • Mengutamakan kebajikan seperti keberanian, keadilan, kebijaksanaan, dan moderasi sebagai kunci kebahagiaan. 
  • Menjalani hidup selaras dengan alam semesta dan menerima apa yang terjadi sebagai bagian dari tatanan kosmik. 

3. Bagaimana cara menjadi stoic? 

Beberapa langkah yang bisa kamu ikuti untuk menjadi stoic adalah sebagai berikut: 

  • Mulailah dengan memperhatikan pikiran dan emosi. Dengan menyadari hal ini, kamu dapat lebih baik mengendalikan diri dan merespons situasi dengan bijaksana. 
  • Fokuslah pada hal-hal yang dapat kamu kendalikan, seperti pikiranmu, tindakan, dan respons. Terimalah bahwa ada hal-hal di luar kendalimu, seperti situasi eksternal dan perilaku orang lain. 
  • Tingkatkan sifat-sifat positif seperti keberanian, keadilan, kebijaksanaan, dan moderasi dalam kehidupan sehari-hari. 
  • Hidup selaras dengan alam. Terimalah bahwa hidup itu naik turun, dan hadapilah dengan ketenangan dan kebijaksanaan. Dengan begitu, kamu akan lebih siap menghadapi tantangan dan menjaga ketenangan batinmu. 

4. Bagaimana menerapkan stoicism di dunia kerja? 

Beberapa cara yang bisa kamu coba di dunia kerja untuk menerapkan stoicism adalah sebagai berikut: 

  • Saat menghadapi tugas atau masalah di kantor, jangan membuat hal tersebut jadi lebih rumit dari yang sebenarnya. Fokuslah pada solusi yang sederhana dan efektif. 
  • Percayalah pada dirimu sendiri dan keputusan yang kamu ambil. Jangan terlalu terpengaruh oleh pendapat orang lain di sekitarmu. 
  • Ketika menghadapi tantangan, tetaplah berpikir positif dan fokus pada solusi. Lihatlah setiap masalah sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. 
  • Jangan memperumit segala sesuatu. Sebaliknya, sederhanakan tugas atau rencana agar lebih mudah dikelola dan dilaksanakan. 
  • Jangan pernah melakukan sesuatu hanya karena sudah biasa.  
  • Karir bukan hukuman seumur hidup. Jangan terlalu terpaku pada kesuksesan atau kegagalan di tempat kerja, dan prioritaskanlah keseimbangan hidupmu. 
  • Lindungi ketenangan pikiran. Saat situasi di tempat kerja menjadi stres, carilah cara untuk menjaga ketenangan batinmu.

More from this category: Mencari pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.