Ini Jenis-jenis TOEFL untuk Kerja yang Bisa Kamu Gunakan

Ini Jenis-jenis TOEFL untuk Kerja yang Bisa Kamu Gunakan
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 06 December, 2024
Share

(Image by Freepik)

Kemampuan bahasa Inggris berperan penting dalam perjalanan karier, terutama jika kamu bekerja di lingkungan multinasional atau internasional. Lalu apa saja jenis-jenis TOEFL untuk kerja?

Dengan kemampuan bahasa Inggris yang kuat, kamu berpeluang mendapatkan kenaikan gaji hingga 80%. Angka tersebut berasal dari hasil survei yang dilakukan oleh Pearson.

Salah satu cara untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris-mu adalah dengan mengikuti TOEFL. TOEFL atau Test of English as a Foreign Language.

TOEFL adalah tes standar internasional untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris.

Sertifikat hasil TOEFL bisa kamu gunakan untuk melamar pekerjaan. Dengan sertifikat tersebut, kamu bisa terlihat lebih unggul di mata rekruter.

Namun, sebelum ikut tes, ketahui dulu jenis-jenis TOEFL untuk kerja. Dapatkan informasi selengkapnya di bawah ini!

Jenis-jenis TOEFL untuk kerja

Terdapat 4 jenis TOEFL yang umum digunakan untuk melamar kerja, yaitu TOEFL iBT, TOEFL PBT, TOEFL ITP, dan TOEFL Essentials. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. TOEFL PBT (Paper-based Test)

TOEFL PBT bisa dibilang sebagai versi awal dari tes TOEFL. Ia mengukur kemampuan bahasa Inggris secara tertulis. Sebagai peserta, kamu harus menjawab soal-soal yang dicetak pada kertas menggunakan pensil.

Pada umumnya, TOEFL PBT berlangsung selama kurang-lebih 2,5 jam yang dibagi ke dalam 4 bagian berikut:

  • Listening (30–40 menit): Menguji kemampuan peserta dalam memahami informasi yang disampaikan melalui audio pendek dan panjang.
  • Structure and written expression (25 menit): Peserta mengisi kolom kosong dengan kata atau kalimat yang tepat, serta mencari bagian yang salah dalam soal.
  • Reading (55 menit): Menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan yang disediakan dalam soal.
  • Writing (30 menit): Menulis esai pendek sesuai topik yang diberikan.

Penilaian TOEFL PBT menggunakan skala 310–677 yang mencakup bagian listening, structure and written expression, dan reading. Sedangkan, bagian writing dinilai secara terpisah dengan skala 0–6.

Namun, TOEFL PBT mulai ditinggalkan oleh para pelamar kerja. Semakin sedikit perusahaan yang menerima sertifikat TOEFL PBT. Selain itu, jenis TOEFL ini juga kurang komprehensif karena tidak mengukur kemampuan speaking.

2. TOEFL CBT (Computer-based Test)

TOEFL CBT tidak jauh berbeda dari TOEFL PBT. Jenis TOEFL satu ini juga mempunyai struktur penilaian yang mencakup aspek listening, structure and written expression, reading comprehension, dan writing.

Bedanya, peserta TOEFL CBT mengerjakan soal tes di komputer menggunakan software khusus. Selain itu, soal listening pada TOEFL CBT juga lebih beragam daripada TOEFL PBT.

Di Indonesia, TOEFL CBT sudah jarang ditemukan. Hampir tidak ada perusahaan yang meminta sertifikat TOEFL CBT sebagai syarat melamar kerja. Sebagai gantinya, TOEFL CBT mulai digantikan oleh TOEFL iBT.

3. TOEFL iBT (Internet-based Test)

Dari semua jenis-jenis TOEFL untuk kerja, yang paling umum digunakan adalah TOEFL iBT.

Mayoritas perusahaan, terutama perusahaan multinasional, akan meminta skor TOEFL iBT sebagai salah satu syarat kandidat.

Pada dasarnya, TOEFL iBT mirip dengan TOEFL PBT. Hanya saja, TOEFL iBT dilakukan secara online sehingga cenderung lebih fleksibel.

Jadi, peserta bisa mengerjakan tes TOEFL PBT menggunakan komputer atau laptop yang terhubung dengan internet.

Selain itu, penilaian TOEFL iBT juga lebih komprehensif karena mencakup speaking di samping listening, reading, dan writing.

Karena hal tersebut, durasi TOEFL iBT pun lebih lama daripada TOEFL PBT, yakni bisa lebih dari 3 jam.

Sedangkan untuk penilaiannya, TOEFL iBT menggunakan rentang skor 0–120. Masing-masing segmen memiliki bobot nilai maksimum yang sama, yaitu 30.

4. TOEFL Essentials

TOEFL Essentials merupakan versi lebih singkat dari TOEFL iBT. Sebab, TOEFL Essentials pada umumnya hanya berlangsung selama kurang-lebih 1,5 jam.

Bahkan, kamu bisa mengikuti jenis TOEFL ini secara online tanpa harus datang ke tempat tes.

Meski begitu, aspek bahasa Inggris yang dinilai tetap komprehensif karena mencakup listening, reading, writing, dan speaking. Hanya saja, jumlah soalnya memang lebih sedikit.

Hal tersebut membuat TOEFL Essentials lebih fleksibel dan mudah diakses. Cocok buat para pelamar kerja yang sibuk dan punya waktu terbatas.

Lalu, untuk sistem penilaiannya, TOEFL Essentials menerapkan rentang skor 1–12 dengan bobot maksimal 3 pada masing-masing aspek.

5. TOEFL ITP (Institutional Testing Program)

TOEFL ITP adalah tes TOEFL yang diselenggarakan oleh Educational Testing Service (ETS). Contohnya seperti lembaga kursus bahasa Inggris atau perguruan tinggi.

Jadi, selain untuk melamar kerja, sertifikat TOEFL ITP juga bisa kamu gunakan untuk keperluan akademis. Misalnya sebagai syarat lulus kuliah atau untuk mendaftar beasiswa S2.

Pada umumnya, TOEFL ITP hanya menilai 3 aspek, yaitu:

  • Listening comprehension (50 soal)
  • Structure and written expression (40 soal)
  • Reading (50 soal).

Sementara itu, skor untuk hasil TOEFL ITP sama dengan TOEFL PBT. TOEFL ITP juga menggunakan rentang nilai 310–677.

Biaya tes TOEFL di Indonesia

(Image by wirestock on Freepik)

Dari berbagai jenis TOEFL yang telah disebutkan, TOEFL PBT, TOEFL iBT, dan TOEFL ITP adalah yang paling umum diminta untuk melamar kerja.

Untuk mengikuti tes TOEFL tersebut, kamu perlu menyiapkan biaya. Jumlahnya berbeda-beda, bergantung pada jenis TOEFL dan kebijakan masing-masing penyelenggara tes.

Namun, secara umum, berikut kisaran biaya tes TOEFL di Indonesia:

  • TOEFL PBT: Rp1,7 juta – 2,5 juta.
  • TOEFL CBT: Rp750.000 – Rp850.000.
  • TOEFL iBT: Rp2 juta – 3 juta.
  • TOEFL ITP: Rp500 ribuan.
  • TOEFL Essentials: Rp1 juta – Rp1,5 juta.

Daftar pekerjaan yang membutuhkan sertifikat TOEFL

(Image by tirachardz on Freepik)

Pada era globalisasi seperti sekarang, kemampuan bahasa Inggris berperan penting untuk membantumu survive di dunia kerja.

Dari sekian banyak industri, berikut beberapa pekerjaan yang biasanya membutuhkan sertifikat TOEFL:

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Kementerian ESDM sering kali berinteraksi dengan lembaga internasional dan mengikuti konferensi internasional.

Sertifikat TOEFL dapat menjadi bukti bahwa kamu mampu menjalankan aktivitas tersebut dengan keterampilan bahasa Inggris yang baik.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)

Hampir semua posisi di Kemenlu membutuhkan kemampuan berbahasa Inggris yang sangat baik.

Sebagai contohnya, untuk melakukan diplomasi publik, menyebarkan informasi tentang kebijakan luar negeri Indonesia, atau mempromosikan produk Indonesia di pasar global.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)

Kamu butuh sertifikat TOEFL di Kemenkominfo untuk berkomunikasi dengan media internasional dan perusahaan teknologi asing.

Kemampuan bahasa Inggris juga dapat memudahkanmu mengikuti perkembangan teknologi informasi global.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)

Lingkungan PPPA membutuhkan kemampuan bahasa Inggris untuk berkoordinasi dengan lembaga internasional, khususnya dalam menjalankan program-program pemberdayaan perempuan.

Kementerian Perindustrian

Kemampuan bahasa Inggris juga dibutuhkan di Kementerian Perindustrian. Kamu bisa menggunakan kemampuan tersebut untuk mempromosikan produk-produk Indonesia di pasar internasional.

Kementerian PUPR

Kementerian PUPR sering berkolaborasi dengan konsultan asing dalam proyek-proyek infrastruktur besar. Itulah kenapa mereka membutuhkan kandidat yang memiliki skor TOEFL tinggi.

Badan Kepegawaian Negara (BKN)

BKN membutuhkan kemampuan bahasa Inggris untuk merumuskan kebijakan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi aparatur sipil negara.

Selain itu, kemampuan tersebut juga penting untuk menyusun soal-soal tes kompetensi bahasa Inggris bagi calon PNS.

Bagaimana cara mempersiapkan diri untuk tes TOEFL?

Untuk mendapatkan skor tinggi saat tes TOEFL, persiapkan dirimu secara matang. Kamu bisa melakukan cara-cara berikut:

1. Sumber belajar yang direkomendasikan

Kunci sukses tes TOEFL adalah rajin belajar. Banyak sumber yang bisa kamu gunakan, seperti buku kumpulan soal TOEFL, kursus online, hingga aplikasi mobile simulasi tes. Selain itu, kamu juga bisa belajar melalui Jobstreet English Language Assessement (JELA).

2. Strategi dan teknik belajar efektif

Pelajari detail format setiap struktur tes agar kamu tahu apa yang akan diujikan. Latih kemampuan listening dengan mendengarkan film atau podcast berbahasa Inggris.

Untuk meningkatkan pemahaman reading, perbanyak baca artikel, jurnal, atau teks berbahasa Inggris.

Lalu, coba tulislah esai bahasa Inggris secara rutin untuk meningkatkan kemampuan writing. Tak kalah penting, latih kemampuan speaking dengan berbicara bahasa Inggris bersama teman.

3. Latihan dan simulasi tes

Kerjakan sebanyak mungkin soal latihan dari berbagai sumber. Tujuannya untuk mengukur kemampuan dan mengetahui area yang perlu kamu perbaiki.

Di samping itu, kamu juga bisa ikut simulasi tes agar lebih terbiasa mengerjakan soal TOEFL dalam waktu terbatas.

4. Manajemen waktu saat mengerjakan tes TOEFL

Pelajari alokasi waktu untuk setiap bagian tes. Hindari menghabiskan waktu terlalu lama untuk satu soal.

Kalau menemui kesulitan pada suatu soal, sebaiknya lewati dulu dan kerjakan lagi nanti. Jangan lupa latih kecepatan membaca agar bisa menyelesaikan soal reading tepat waktu.

Kesimpulan tentang jenis-jenis TOEFL untuk kerja

Jenis-jenis TOEFL untuk kerja terdiri dari TOEFL PBT, CBT, iBT, Essentials, dan ITP. Pada umumnya, perusahaan membutuhkan jenis TOEFL PBT, iBT, atau ITP sebagai syarat melamar kerja.

Masing-masing jenis TOEFL memiliki struktur tes dan penilaian yang berbeda. Biaya tesnya juga cukup beragam, mulai dari Rp500.000 hingga Rp3 juta.

Agar hasil TOEFL-mu tinggi, persiapkan diri dengan baik. Rajinlah mengerjakan latihan soal dan ikut simulasi.

Kamu juga bisa mengikuti tes online seperti yang tersedia di platform JELA dari Jobstreet by SEEK.

Nantinya, hasil tes dari JELA bisa kamu cantumkan pada profil Jobstreet untuk melamar kerja. Makanya, yuk, buruan download aplikasi Jobstreet by SEEK melalui App Store atau Play Store.

Kamu juga bisa mengakses rubrik Tips Karier untuk mendapatkan info menarik seputar tren dunia kerja, lho!

Pertanyaan seputar jenis-jenis TOEFL untuk kerja

Selain berbagai informasi di atas, simak berbagai pertanyaan yang paling sering ditanyakan seputar jenis-jenis TOEFL untuk kerja berikut ini!

  1. Apakah TOEFL ITP diterima oleh semua perusahaan?
    ⁠Tidak semua perusahaan menerima TOEFL ITP. Hal ini bergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.
  2. Berapa lama masa berlaku sertifikat TOEFL?
    ⁠Pada umumnya, masa berlaku sertifikat TOEFL adalah dua tahun sejak tanggal tes berlangsung.
  3. Apakah skor TOEFL iBT bisa ditingkatkan dengan mengulang tes?
    ⁠Ya, kamu bisa meningkatkan skor TOEFL iBT dengan mengulang tes selama melakukan persiapan yang lebih matang.
  4. Apakah ada batas usia untuk mengikuti tes TOEFL?
    ⁠Tidak ada batas usia untuk mengikuti tes TOEFL.
  5. Mana yang lebih baik: TOEFL iBT atau TOEFL PBT?
    ⁠TOEFL iBT menilai kemampuan bahasa Inggris secara lebih menyeluruh karena mencakup aspek listening, reading, writing, dan speaking.
    ⁠Sementara itu, TOEFL PBT tidak menguji kemampuan speaking.
  6. Apakah ada TOEFL khusus untuk sektor tertentu (misalnya teknologi atau pendidikan)?
    ⁠Tidak ada TOEFL khusus yang dirancang untuk sektor tertentu. TOEFL dirancang untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris secara umum, yang dapat diterapkan di berbagai sektor.

More from this category: Melamar pekerjaan

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Jelajahi topik terkait

Pilih bidang minat untuk menelusuri karier terkait.

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Dengan memberikan informasi pribadi Anda, Anda menyetujui Pemberitahuan Pengumpulan dan Kebijakan Privasi. Jika Anda berusia di bawah 21 tahun, Anda memiliki izin dari orang tua agar Jobstreet dan afiliasinya memproses data pribadi Anda. Anda dapat berhenti berlangganan kapan saja.