Google Data Studio untuk Visualisasi Data dengan Tepat

Google Data Studio untuk Visualisasi Data dengan Tepat
Jobstreet tim kontendiperbarui pada 03 January, 2024
Share

Mau mencari tools yang bisa bantu kamu dalam membuat laporan? Atau kamu sering mengalami kesulitan membuat laporan karena ada banyak data yang harus dikumpulkan atau divisualisasikan?

Coba pelajari cara menggunakan Google Data Studio, atau yang sekarang bernama Google Looker Studio.

Secara garis besar, Google Data Studio dirancang untuk membantu membuat laporan pemasaran menarik dengan visual yang ciamik.

Tak ayal, Google Data Studio pun menjadi alat yang populer di kalangan digital marketer dan praktisi SEO.

Bagaimana tidak, dengan fitur-fitur canggihnya, Google Data Studio tidak hanya memudahkan membuat visualisasi data. Tapi, Google Data Studio juga memungkinkan pengguna untuk melakukan analisis data secara detail dan menyeluruh.

Penasaran ingin tahu lebih banyak tentang apa itu Google Data Studio, apa saja fiturnya, dan bagaimana cara menggunakannya? Mari kita bahas satu demi satu dalam artikel ini.

⁠Temukan lowongan kerja digital marketing hanya di situs dan aplikasi Jobstreet by SEEK.

Apa Itu Google Data Studio atau Google Looker Studio? 

Seorang karyawan sedang mengakses Google Data Studio atau Google Looker Studio di laptop.

Google Looker Studio atau Google Data Studio adalah platform analitik web yang powerful dan dibekali segudang fitur yang berguna.

Untuk yang belum tahu, Google Data Studio resmi berganti nama menjadi Google Looker Studio sejak 11 Oktober 2022.

Alasannya, ini merupakan upaya untuk mengintegrasikan produk-produk Cloud BI Google di bawah merek Looker.

Google sendiri telah mengakuisisi Looker sejak 2020. Namun, meski mengalami perubahan nama, Looker Studio tetap gratis dan mempertahankan fitur yang sama dengan versi Google Data Studio.

Dengan tool dari Google ini, kamu bisa membuat laporan dan dasbor berbasis data. Bahkan, tool ini juga memungkinkan kamu mengakses berbagai sumber data (data source) seperti Google Sheets, BigQuery, dan basis data SQL.

Kamu bisa mendapatkan keuntungan itu karena Google menyediakan konektor gratis untuk mengambil data dari berbagai platform, sistem, atau produk.

Bahkan, Google Looker Studio bisa dikoneksikan ke setiap data source yang dapat diakses di internet dengan lebih dari 600 konektor mitra.

Jadi, kamu bisa terhubung ke hampir semua jenis data tanpa perlu melakukan coding atau menggunakan software tambahan.

Proses membuat laporan yang menarik pun akan menjadi lebih mudah dan menarik dengan tambahan visual dari grafik, tabel, atau gambar.

Selain itu, kamu juga bisa dengan mudah membagikan laporan yang kamu buat dengan orang lain, baik di dalam maupun di luar tim.

Kamu bisa mengekspornya menjadi file PDF maupun mempublikasikannya secara online. Tak ketinggalan, kamu bisa menggunakan tool ini di desktop maupun perangkat mobile.

Tentu saja, tool ini berguna bagi siapa saja yang membutuhkan sarana untuk menyusun laporan dengan mudah.

Akan tetapi, Google Data Studio sangat bermanfaat bagi marketers karena bisa membantu mereka mencapai berbagai tujuan, antara lain:

  • Memvisualisasikan data secara dinamis dan kreatif.
  • Mengintegrasikan berbagai jenis data ke dalam satu presentasi.
  • Kustomisasi style laporan sesuai kebutuhan brand.
  • Menyajikan presentasi kapan saja, di mana saja.
  • Membagikan data dengan stakeholders

Jadi, kalau kamu tertarik berkarir di jalur digital marketing, mahir menggunakan Google Data Studio adalah salah satu technical skill yang perlu kamu kuasai.

Baca juga: Masa Depan Dunia Kerja, Ini 6 Digital Skills yang Wajib Dikuasai


⁠Fitur Utama Google Data Studio untuk Dunia Kerja
 

Seorang karyawan wanita sedang mengakses Google Data Studio atau Google Looker Studio di laptop.

Google Data Studio adalah tool yang bisa kamu gunakan untuk berbagai keperluan di dunia kerja, utamanya untuk analisis data, visualisasi data, dan juga kolaborasi tim. Berikut penjelasannya:

Untuk analisis data

Google Data Studio menawarkan berbagai fitur mumpuni untuk analisis data secara komprehensif, termasuk koneksi ke berbagai sumber data seperti Google Analytics, Google Ads, Spreadsheet, BigQuery, dan database lainnya.

Platform ini memungkinkan penggabungan data dari berbagai sumber untuk analisis menyeluruh, serta mendukung impor data manual dalam format CSV, JSON, dan Excel.

Dengan fitur filter dan segmentasi, kamu dapat memfokuskan analisis pada subset data yang relevan berdasarkan kriteria seperti dimensi, metrik, tanggal, dan perilaku pengguna.

Google Data Studio juga memungkinkan pembuatan kalkulasi dan metrik kustom melalui rumus matematika, fungsi statistik, dan skrip, sehingga analisis data bisa dilakukan dari berbagai sudut pandang.

Selain itu, melalui tool ini, kamu juga bisa memanfaatkan kekuatan ekosistem Google untuk analisis data yang terintegrasi.

Kekuatan ekosistem Google yang dimaksud adalah Google Data Studio sudah terintegrasi dengan tools lain besutan Google, seperti Google Analytics, Google Ads, dan Google Search Console.

Visualisasi data

Dalam mengolah data secara visual, Google Data Studio menawarkan sejumlah fitur yang memungkinkan kamu untuk membuat laporan yang menarik dan informatif.

Salah satu fitur yang berguna adalah kemampuan untuk membuat laporan dalam berbagai format, seperti PDF, HTML, dan JSON. Kamu juga bisa memanfaatkan platform lain seperti Tableau Public untuk dasbor interaktif.

Selain itu, kamu dapat merancang tema laporan sesuai keinginanmu, mulai dari warna hingga logo, dan menyertakan konten eksternal seperti video dan gambar untuk meningkatkan interaktivitas.

Untuk memudahkan navigasi dan menemukan informasi, kamu dapat menambahkan daftar isi dalam laporan.

Tak ketinggalan, dengan fitur filter tingkat laporan, pembaca laporan dapat menyaring data sesuai kriteria tertentu. Alhasil, pembaca laporan bisa lebih fokus pada informasi yang relevan tanpa harus memperhatikan detail yang tidak penting.

Kolaborasi tim

Google Data Studio juga menyediakan sejumlah fitur kolaborasi tim yang mempermudah kerja tim.

Salah satu fitur utamanya adalah akses berbagi, sehingga kamu dapat memberikan akses edit atau view kepada anggota tim, klien, atau stakeholders lainnya.

Menariknya lagi, kamu bisa mengatur tingkat akses untuk setiap orang sesuai kebutuhan serta mengelola izin akses secara fleksibel.

Ada juga fitur komentar dan diskusi yang memungkinkan anggota tim meninggalkan komentar di elemen dashboard untuk memberikan umpan balik.

Selain itu, fitur aktivitas tim juga bisa membantu kamu melacak perubahan yang dilakukan dalam dashboard dan memahami alur kerja tim secara lebih baik.

Kamu juga dapat memanfaatkan riwayat versi untuk melihat perubahan yang telah dilakukan dan mengembalikan ke versi sebelumnya bila perlu.

Selanjutnya, untuk keperluan laporan dan presentasi, kamu dapat dengan mudah membagikan laporan dan dashboard secara publik atau terbatas pada anggota tim.

Kamu juga memiliki opsi untuk mengekspor laporan dan dashboard ke berbagai format, seperti PDF, PNG, dan JPEG, untuk keperluan yang berbeda.


Manfaat Google Data Studio untuk Data Analyst dan SEO 

Seorang karyawan wanita tampak sangat serius ketika membuat laporan menggunakan Google Data Studio atau Google Looker Studio.

Google Data Studio adalah alat yang sangat bermanfaat bagi Data Analyst dan profesional SEO.

Berkat berbagai fitur canggih yang mendukung visualisasi dan analisis data, beberapa manfaat utama yang ditawarkan Google Data Studio adalah sebagai berikut:

Membuat visualisasi data cepat dan akurat

Salah satu keunggulan utama Google Data Studio adalah kemampuannya untuk membuat visualisasi data secara cepat dan akurat.

Data Analyst dan profesional SEO dapat dengan mudah menghasilkan grafik, peta, dan tabel yang memudahkan pemahaman data.

Fitur ini sangat membantu dalam menganalisis data dan mengidentifikasi tren serta pola yang relevan.

Contohnya, seorang data analyst yang perlu memantau kinerja kampanye marketing bisa menggunakan Google Data Studio untuk membuat grafik garis yang menunjukkan tren peningkatan atau penurunan konversi dari waktu ke waktu.

Dengan visualisasi ini, mereka dapat dengan cepat melihat periode waktu tertentu dan menentukan apakah kampanye berjalan efektif atau memerlukan penyesuaian.

Opsi widget lengkap

Google Data Studio menyediakan berbagai macam widget yang lengkap untuk memenuhi berbagai kebutuhan visualisasi data.

Berbagai widget itu mencakup beragam jenis grafik, tabel, peta panas, dan tabel pivot yang dapat disesuaikan.

Dengan opsi widget ini, data analyst dan profesional SEO bisa membuat dashboard yang informatif dan kaya akan data.

Adapun seorang profesional SEO yang mengelola beberapa situs web juga bisa membuat dashboard interaktif melalui Google Data Studio.

Dashboard tersebut menampilkan metrik penting seperti jumlah pengunjung, tingkat konversi, dan sumber lalu lintas, semuanya dalam satu tampilan yang terorganisir.

Dengan widget yang lengkap, mereka dapat menganalisis berbagai aspek data tanpa perlu berpindah-pindah alat.

Laporan mudah dibaca

Laporan yang dihasilkan oleh Google Data Studio sangat mudah dibaca dan dipahami. Alat ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan visualisasi dengan warna, font, dan gaya yang sesuai.

Laporan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai diagram dan tabel yang disesuaikan dengan brand guidelines perusahaan.

Dengan begitu, laporan tidak hanya informatif dan mudah dipahami, tetapi juga secara visual menarik dan sesuai dengan identitas visual perusahaan.

Hal ini sangat penting untuk menyampaikan temuan analisis kepada tim atau klien dengan cara yang efektif.

Gratis dan mudah digunakan

Ini dia manfaat yang paling menarik. Kamu bisa mengakses Google Data Studio secara gratis!

Siapa saja bisa mengakses tool ini dan memanfaatkannya untuk keperluan membuat analisis dan laporan data. Terlebih, tidak ada batasan untuk jumlah laporan kustom yang bisa kamu buat.

Google Data Studio juga kompatibel dengan desktop maupun perangkat mobile, lho. Jadi, kamu bisa mengaksesnya dari mana saja.

Meski mengakses dengan smartphone, kamu bisa terhubung ke berbagai data source, seperti aplikasi Google Drive, BigQuery, basis data SQL, dan lainnya.

Kamu baru pertama kali menggunakan tool semacam ini? Jangan khawatir! Google Data Studio adalah salah satu tool yang sangat mudah digunakan, kok! Kamu bisa terhubung ke sumber data dalam beberapa menit dengan mengklik tombol "Data Source" di toolbar.

Untuk membuat laporan, klik tombol "Laporan Baru" dan pilih dari berbagai layout atau template yang tersedia.

Setelah menambahkan data ke laporan, kamu bisa memformatnya sendiri sesuai kebutuhan.

Meski tersedia secara gratis, Google Data Studio juga tersedia versi Pro yang berbayar dan merupakan versi upgrade dari Google Data Studio basic.

Nah, versi berbayar ini cocok untuk perusahaan yang memerlukan dukungan dan fitur canggih lebih banyak.

Kalau kamu upgrade ke Google Data Studio Pro, nantinya kamu bisa mengakses dukungan premium dan fitur pengelolaan konten tim yang lebih lengkap.

Fleksibel dan multifungsi

Selain gratis dan mudah digunakan, Google Data Studio juga menawarkan fleksibilitas dan multifungsi.

Dengan alat ini, kamu bisa menyesuaikan grafik dan tabel dengan mudah, termasuk mengubah jenis huruf, palet warna, ukuran teks, warna batas, latar belakang, dan penataan.

Selain itu, tersedia berbagai opsi untuk sorting dan manipulasi data.

Tak ketinggalan, Google Data Studio juga memiliki keunggulan untuk menampilkan metrik tunggal maupun beberapa data source. Bahkan, ada fitur pembuatan dasbor interaktif sesuai kebutuhan.

Tak lupa, Google Data Studio juga memungkinkan pengguna untuk menyajikan laporan dalam berbagai format.

Jadi, laporan yang telah kamu buat pun nantinya bisa dibagikan dengan berbagai metode, baik melalui publikasi online, ekspor menjadi file PDF, atau mempostingnya di situs web maupun blog.

Sangat multifungsi, kan? Selain fitur-fitur tersebut, masih banyak fitur lainnya yang akan kita bahas di segmen berikutnya.

Punya pembaruan rutin

Google Data Studio adalah tool dinamis yang dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis yang terus berkembang.

Jadi, Google pun terus berinovasi mengimbangi perkembangan bisnis dan menambahkan fitur-fitur baru ke platform ini secara berkala.

Dengan begitu, kita sebagai pengguna akan punya tool canggih dengan fitur-fitur terkini untuk membuat report.

Selain itu, Google juga pastinya akan terus menghadirkan inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi pengguna.

Bahkan, ada kemungkinan Google akan menambahkan channel baru untuk daftar data source, seperti platform media sosial, advertising network, dan lainnya.

Dapat diandalkan dan aman

Google Data Studio telah banyak digunakan dan dipercayai oleh jutaan orang di seluruh dunia. Bagaimana tidak? Tool besutan Google sudah pasti bisa diandalkan kapan pun kamu membutuhkannya.

Apalagi Google Data Studio menjamin keamanan maksimum data pengguna dengan menerapkan langkah-langkah keamanan yang kuat.

Misalnya, untuk melindungi data laporan, kamu bisa menambahkan password. Kamu juga bisa mengatur agar laporan tersebut bersifat private dan hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu.

Jadi, kamu bisa memilih dan menentukan siapa saja pengguna yang bisa melihat atau mengedit laporan yang kamu buat.

Bahkan, administrator Google Workspace atau Cloud Identity memiliki kendali penuh dalam memutuskan kepada siapa saja aset Looker Studio dibagikan. Jadi, data-data yang ada di Google Looker Studio bisa dipastikan aman.

Tak lupa, Goole Looker Studio mengeluarkan ketentuan untuk memastikan compliance serta menjaga keakuratan dan keamanan.

Sebut saja regulasi penting seperti GDPR, CCPA, dan lainnya. Adanya sistem ini memastikan keamanan dan kepatuhan terhadap kebijakan organisasi.

Mudah dipelajari

Sekalipun masih pemula, kamu tidak akan menemukan kendala yang berarti saat pertama kali menggunakan Google Looker Studio.

Pasalnya, tool ini mudah dipelajari berkat antarmuka web intuitif dan ramah pengguna. Begitu menguasainya, kamu bisa menghasilkan laporan berkualitas tinggi dalam waktu singkat.

Selain user interface yang ramah pengguna, Google Data Studio juga menyediakan panduan yang lengkap terkait cara menggunakan semua fiturnya.

Selain itu, kamu juga bisa gabung ke komunitas Google Data Studio di mana kamu bisa mencari bantuan dan rekomendasi dari sesama pengguna.


Cara Menggunakan Google Data Studio untuk kerja 

Seorang karyawan wanita sedang mengakses Google Data Studio atau Google Looker Studio di laptop.

Penasaran bagaimana cara membuat laporan dengan Google Data Studio? Jangan khawatir! Berikut tutorial Google Data Studio untuk membuat laporan:

1. Masuk ke Google Looker Studio

Langkah pertama adalah kunjungi website Google Looker Studio. Kemudian, sign in ke akun Google kamu dan masuk ke Google Looker Studio.

Saat akan masuk, kamu akan diminta untuk memasukkan negara, nama perusahaan, serta menyetujui persyaratan layanan.

Begitu kamu masuk, kamu bisa mengakses situs Looker Studio dan klik tombol "USE IT FOR FREE" untuk melanjutkan.

2. Hubungkan ke sumber data

Untuk membuat laporan, kamu perlu menghubungkan ke data sources kamu. Caranya dengan mengklik tombol "Data Sources" di opsi menu.

Kamu bisa memilih integrasi ke banyak pilihan Google Connectors, seperti Google Sheets, Google Analytics, Google Ads, Facebook Ads, YouTube, BigQuery, Google Maps, Google Docs, SQL database, dan lainnya.

Setelah memilih data sources, kamu bisa melanjutkan untuk membuat laporanmu.

3. Buat report baru

Untuk membuat laporan baru, klik tombol "New Report" di toolbar. Kamu bisa menggunakan template yang sudah ada atau membuat dasbor dari awal dengan mengklik tombol "Blank Report".

Penting untuk dicatat, laporan baru yang kamu buat ini akan muncul sebagai "untitled report" atau “laporan tanpa judul.” Oleh karena itu, ada baiknya kamu segera menamai file report tersebut agar lebih mudah melacaknya nanti.

4. Pilih chart dan data controls

Google Data Studio memungkinkan kamu memilih salah satu dari berbagai opsi grafik yang berbeda saat membuat report.

Untuk menambahkan grafik pada report, pilih "Add a chart". Kamu bisa memilih dari grafik seperti column, bar, line, pie chart, scatter, geo map, dan lainnya.

Selain itu, kamu juga bisa menambahkan berbagai data controls seperti date range filters, drop-down menu, dan search boxes.

5. Pilih template (opsional)

Jika ingin menggunakan template untuk membuat laporan, Google Data Studio menyediakan sejumlah templat menarik.

Google Data Studio templates dikelompokkan berdasarkan integrasi data yang ingin kamu gunakan.

Misalnya, jika kamu ingin membuat laporan Google Analytics kustom, kamu bisa memilih dari beberapa tempat tersebut.

Begitu kamu klik template yang diinginkan, Google Looker akan secara otomatis membuatkan laporan berdasarkan template tersebut.

6. Masukkan data

Kalau ingin menambahkan data ke laporan, caranya cukup mudah. Kamu hanya perlu menggeser dan melepaskannya (drag and drop) dari panel data source di sisi kiri layar.

Kamu juga bisa menggunakan filters dan calculated fields untuk memanipulasi data kamu. Fitur ini dinamakan "Google Connectors" dan ada lebih dari 20 items yang bisa kamu pilih.

7. Format Data

Setelah memasukkan data, kamu bisa memformat data tersebut dengan berbagai cara. Kamu bisa mengubah font, skema warna, dan ukuran teks kamu, serta border, background color, dan alignment dari grafik dan tabel kamu.

Untuk mengubah tampilan setiap komponen di Google Data Studio dashboard, kamu bisa menggunakan tab style yang ada di sebelah kanan.

8. Bagikan report

Begitu selesai membuat laporan, kamu bisa membagikannya dengan orang lain, entah dalam file PDF atau mempostingnya di web.

Kamu juga bisa menyematkan laporan kamu di situs web atau postingan blog. Opsi untuk membagikan report ini bisa kamu temukan di sudut kanan atas layar dengan mengklik tombol share.

Itulah langkah-langkah membuat laporan dari awal hingga selesai. Mudah, kan?

Dengan Google Looker Studio, kamu bisa membuat laporan yang menarik secara visual dan informatif untuk menganalisis performa. Tool ini jelas sangat bermanfaat untuk marketer, business owner, maupun data analyst.


Cara Menggunakan Google Data Studio untuk Performa SEO 

Seorang karyawan sedang mengakses Google Data Studio atau Google Looker Studio untuk memantau performa SEO website perusahaan.

Sudah tahu cara menggunakan Google Data Studio, kan? Sekarang saatnya kita membahas cara memanfaatkan Google Looker Studio untuk menganalisis performa SEO.

Fungsi ini sangat membantu untuk para digital marketers dan data analyst. Berikut tutorial Google Data Studio untuk beberapa tujuan:

1. Analisis traffic website

Salah satu cara paling efektif untuk menggunakan Google Data Studio untuk SEO adalah dengan menganalisis traffic website.

Analisis ini dapat membantu kamu memahami sumber pengunjung, halaman yang mereka kunjungi, dan durasi kunjungan mereka di situs web kamu.

Untuk melakukan analisis ini, kamu perlu terhubung ke akun Google Analytics dan Google Search Console website kamu.

Setelah terhubung, kamu dapat membuat laporan yang menampilkan informasi berikut:

  • Total traffic situs web: Kamu dapat melihat total traffic yang diterima situs web kamu, serta jumlah kunjungan, pengunjung unik, dan tampilan halaman.
  • Traffic menurut sumber (pencarian organik, media sosial, traffic langsung, dll.): Kamu dapat menentukan dari mana asal traffic situs web kamu dan seberapa banyak yang bersifat organik, sosial, atau langsung.
  • Traffic menurut medium (email, Google Ads, pencarian organik, dll.): Kamu dapat melihat saluran yang berbeda yang mengarahkan traffic ke situs web kamu.
  • Traffic menurut lokasi (negara dan kota): Kamu dapat melihat lokasi pengunjung situs web kamu.
  • Traffic menurut browser dan sistem operasi: Kamu dapat melihat browser dan sistem operasi apa yang digunakan pengunjung kamu.
  • Pageviews per halaman: Kamu dapat melihat halaman-halaman yang paling banyak menarik traffic dan bagaimana distribusi traffic tersebut.
  • Durasi kunjungan rata-rata: Kamu dapat melihat waktu rata-rata yang dihabiskan oleh pengunjung di situs web kamu.
  • Bounce rate: Kamu dapat melihat persentase pengunjung yang meninggalkan situs web kamu setelah melihat hanya satu halaman.
  • Top page dan landing page: Kamu dapat melihat halaman mana yang paling populer (top page) dan halaman mana yang berfungsi sebagai landing page.
  • Exit page: Kamu dapat melihat halaman mana yang menjadi titik keluar pengunjung dari situs web kamu.
  • Tingkat konversi (conversion rate): Kamu dapat melihat jumlah pengunjung situs web yang berubah menjadi pelanggan.

Kamu juga dapat membuat funnel menggunakan Google Looker Studio yang menunjukkan pergerakan pengunjung melalui situs web kamu.

Pembuatan funnel ini dapat membantu kamu mengidentifikasi bottleneck atau area di mana kamu kehilangan traffic.

Untuk membuat funnel, buka akun Google Analytics kamu dan pilih tab "Conversions".

Setelah itu, pilih "Funnel Visualization" dan tambahkan halaman-halaman yang ingin kamu sertakan dalam funnel kamu.

Nantinya, google Looker Studio akan menampilkan berapa banyak pengunjung yang masuk dan keluar dari funnel kamu di setiap tahap.

2. Monitor ranking kata kunci

Kamu juga bisa memonitor peringkat kata kunci dengan Google Data Studio, lho.

Fungsi ini memungkinkan kamu untuk menilai efektivitas strategi SEO di website kamu dan menemukan peluang baru untuk meningkatkan peringkat website.

Untuk memantau peringkat kata kunci, kamu perlu menghubungkan akun Google Search Console kamu.

Setelah itu, kamu bisa customize laporan yang menampilkan informasi berikut:

  • Kata kunci utama
  • Posisi masing-masing kata kunci
  • Perubahan posisi untuk setiap kata kunci
  • Volume pencarian rata-rata bulanan untuk setiap kata kunci
  • Tingkat persaingan untuk setiap kata kunci
  • Tren untuk setiap kata kunci.

Kamu juga bisa menggunakan Google Looker Studio untuk melacak peringkat kata kunci pesaing kamu.

Dengan begitu, kamu bisa mengidentifikasi peluang baru dalam analisis SEO dan bersaing dengan kompetitor.

3. Analisis backlink dan anchor text

Kamu juga bisa menganalisis performa backlink dan anchor text dengan cara menghubungkan akun Google Search Console kamu melalui Google Looker Studio.

Dengan begitu, kamu akan memperoleh insights tentang sumber-sumber tautan website kamu dan distribusi anchor text.

Dengan membuat laporan, kamu bisa melihat jumlah backlink, distribusi anchor text, domain teratas yang merujuk ke situs web kamu, dan halaman terhubung teratas di situs kamu.

Selain itu, kamu juga bisa membandingkan backlink dan anchor text dari dua website berbeda sehingga bisa mengidentifikasi peluang membangun link yang potensial.

4. Analisis kompetitor

Google Looker Studio juga bisa melakukan analisis kompetitor dengan menunjukkan ranking kompetitormu, kata kunci yang mereka targetkan, dan dari mana asal link mereka.

Untuk mendapatkan analisis ini, kamu perlu menghubungkan akun Google Search Console dan membuat laporan yang menampilkan informasi berikut:

  • Website kompetitor teratas untuk setiap kata kunci
  • Posisi website pesaingmu untuk setiap kata kunci
  • Volume pencarian bulanan rata-rata untuk setiap kata kunci kompetitor
  • Tingkat persaingan untuk setiap kata kunci kompetitor
  • Tren untuk setiap kata kunci kompetitor.

Selain itu, kamu juga bisa membandingkan backlink dan anchor text dari website kompetitor.

Tentunya, fitur-fitur ini sangat bermanfaat untuk SEO specialist. Jadi, manfaatkan sebaik mungkin, ya!


⁠Cara Menggunakan Google Data Studio untuk Mengukur Performa Marketing 

Empat orang karyawan sedang mengukur performa marketing melalui Google Data Studio atau Google Looker Studio di laptop.

Jika kamu ingin mengukur performa marketing, Google Data Studio adalah alat yang sangat bermanfaat.

Pasalnya, Google Looker Studio bisa terhubung dengan berbagai data source periklanan, seperti Google Ads atau Facebook Ads, dan bahkan mengakses semua data marketingmu di satu tempat.

Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba:

1. Menyorot dan membandingkan KPI (key performance indicators)

Kamu bisa menggunakan scorecards untuk membuat highlights dari metrik kinerja utama dan membandingkan data.

Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan insights dari executive summary dashboard tanpa harus repot ataupun menunggu lama.

Insights yang kamu lihat di sini bisa membantumu membandingkan KPI dan menganalisis performa campaign yang kamu buat.

2. Mencampurkan data marketing untuk perhitungan metrik kombinasi

Dengan Google Looker Studio, kamu bisa menggabungkan data dari banyak sumber.

Bahkan, kamu bisa melacak total pengeluaran untuk periklanan atau return on ad spend (ROAS) dengan menggabungkan data ke dalam satu metrik. Dengan fungsi ini, kamu akan lebih mudah untuk melacak performa iklan.

3. Memantau tren demografi, geolokasi, dan cost

Dengan menambahkan grafik dan grafik ke dasbor, kamu bisa dengan mudah mengamati tren pada data performa marketing, termasuk menganalisis tren dengan parameter demografi, geolokasi, maupun cost.

Dengan begitu, kamu bisa mengukur tren dalam metrik dan dimensi data yang beragam sehingga nantinya kamu bisa merancang strategi periklanan yang lebih jitu.

4. Melihat keyword, audience, atau website dengan performa terbaik

Dengan Google Looker Studio, kamu bisa membuat segmentasi dan memfilter data untuk mendapatkan insights yang mungkin sulit ditemukan atau disampaikan kepada klien atau tim.

Misalnya, kamu bisa membuat keyword performance report menggunakan Google Looker Studio dengan menyajikan data granular.

Tanpa Google Looker Studio, data granular ini akan sulit ditemukan, dikompilasi, dan bahkan disajikan dalam laporan.


⁠Kekurangan Google Data Studio 

Seorang wanita sedang mengakses Google Data Studio atau Google Looker Studio di laptop.

Meski punya banyak kelebihan dengan segudang fitur yang bermanfaat, Google Looker juga punya segelintir kekurangan. Apa saja? Berikut di antaranya:

1. Ketiadaan update real-time di dashboard

Ketika menggunakan Google Looker Studio, meng-update data agar selalu real time terkadang bisa menjadi tantangan tersendiri.

Meskipun platform ini secara teknis memungkinkan kamu mengambil data terbaru kapan saja kamu membutuhkannya, prosesnya tidaklah instan. Terkadang, perlu beberapa langkah ekstra agar hasilnya sesuai keinginanmu.

Sayangnya, masalah ini umum dikeluhkan oleh para data analyst yang ingin memiliki data paling ter-update.

Untuk membantu mengatasi masalah ini, kamu bisa menggunakan plug-in untuk mempermudah update real-time.

Namun perlu dicatat, meski penggunaan plug-in cukup membantu, mungkin prosesnya tidak akan semulus yang kamu harapkan.

Kendala ini mungkin agak menyebalkan, terutama buat kamu yang bekerja di perusahaan yang menekankan pentingnya memiliki data yang paling update untuk membuat keputusan.

2. Tidak ada dukungan untuk Excel

Google Data Studio adalah platform yang luar biasa berguna karena mempermudah integrasi dengan sumber data yang dimiliki Google.

Kendati demikian, menambahkan koneksi dan sumber data eksternal bisa menjadi tantangan tersendiri.

Pasalnya, meskipun seluruh rangkaian layanan Google telah tersedia, masih ada keterbatasan sumber pihak ketiga di Google Looker Studio, termasuk dukungan untuk Excel yang merupakan produk dari Microsoft.

Untuk urusan mengimpor data dari sumber-sumber non-Google, prosesnya terbilang cukup rumit dan mungkin memerlukan biaya tambahan.

3. Ketiadaan dukungan function yang komprehensif

Kekurangan berikutnya adalah tidak adanya dukungan function yang komprehensif.

Ya, Google Looker Studio memang dibekali dengan banyak fitur yang memudahkan pembuatan laporan dan analisis data.

Akan tetapi, kalau kamu menggunakan Google Looker Studio untuk agensi atau campaign, kamu perlu tahu bahwa ada beberapa keterbatasan dan kelemahan.

Sebagai contoh, ada keterbatasan 50 grafik per halaman data visualisasi. Keterbatasan ini bisa menjadi masalah jika kamu berurusan dengan klien besar atau campaign yang kompleks.

Selanjutnya, kelemahan Google Data Studio adalah ketiadaan API untuk mengaktifkan true data automation. Ini bisa menjadi masalah jika kamu perlu menyampaikan data ad-hoc secara reguler.

Pasalnya, tidak adanya otomatisasi bisa menghambat alur kerja pelaporan kamu. Kemudian, meskipun Google Looker Studio mudah digunakan untuk operasi dasar, kamu mungkin akan menemui kendala jika berurusan dengan data yang lebih kompleks.

Kendati demikian, kamu masih bisa menggunakan Google Looker Studio dengan efektif jika kamu sadar akan keterbatasan ini.

Hanya saja, mungkin perlu waktu lebih untuk melakukan proses manual atau menyusun solusi otomatisasi yang bersifat sementara.

4. Speed lambat dalam live connection

Fitur Live Connection dalam Google Looker Studio sejatinya menawarkan konsep yang menarik.

Hanya saja, beberapa pengguna mengalami kendala speed lambat dalam penggunaannya. Terlebih, ketika mereka sedang menggarap kueri dan sumber data yang semakin kompleks.

Ketika data queries atau sumber data yang digunakan menjadi lebih rumit, pengguna kadang mengalami keterlambatan atau waktu jeda. Tak ayal, speed yang lambat ini pun kemudian memengaruhi proses me-refresh laporan.

Namun, ada solusi praktis untuk mengatasi kendala ini, yaitu menggunakan ekstraksi terjadwal.

Ekstraksi terjadwal adalah metode yang mana kamu mengatur jadwal waktu tertentu untuk refresh data secara otomatis. Dengan begitu, kamu dapat memastikan bahwa data yang diakses dalam laporanmu tetap update dan akurat.

5. Visualisasi kompleks sulit dibuat

Kelemahan Google Looker Studio yang terakhir adalah sulitnya membuat visualisasi yang kompleks.

Sebetulnya, kelemahan ini merupakan dampak dari masalah-masalah kecil lain yang disebutkan sebelumnya, mulai dari speed lambat, kurangnya fungsi komprehensif, dan lain sebagainya.

Banyaknya masalah kecil tersebut kemudian menumpuk dan menciptakan kendala yang lebih besar, yaitu sulitnya membuat visualisasi kompleks.


⁠Kesimpulan

Dengan Google Looker Studio, kamu bisa membuat laporan dan dasbor berbasis data.

Bahkan, Google Looker Studio juga memungkinkan kamu mengakses berbagai sumber data (data source) seperti Google Sheets, BigQuery, dan basis data SQL.

Kamu bisa mendapatkan keuntungan itu karena Google menyediakan konektor gratis untuk mengambil data dari berbagai platform, sistem, atau produk.

Bahkan, Google Looker Studio bisa dikoneksikan ke setiap data source yang dapat diakses di internet dengan lebih dari 600 konektor mitra.

Jadi, kamu bisa terhubung ke hampir semua jenis data tanpa perlu melakukan coding atau menggunakan software tambahan.

Itulah serba-serbi tentang Google Looker Studio, termasuk manfaat, fitur, serta Google Data Studio tutorial.

Bagaimana? Tertarik menggunakan Google Looker Studio untuk mempermudah pekerjaanmu?

Apa pun pekerjaanmu, menguasai Google Looker Studio akan menjadi skill berharga yang bisa menunjang produktivitas, terutama jika kamu berkarier di bidang data.

Yuk, persiapkan diri kamu untuk menembus pekerjaan impian dengan membaca berbagai informasi dan Tips Karier di situs Jobstreet by SEEK. 

Kamu juga bisa mengakses ribuan konten pembelajaran gratis dan terhubung dengan pakar industri di KariKu dalam aplikasi Jobstreet.

Setelah itu, jangan lupa perbarui profil Jobstreet kamu dan temukan lowongan kerja yang tepat. 

Download  aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!


⁠Pertanyaan Seputar Google Data Studio

  1. Google Data Studio atau Google Looker Studio untuk apa saja?
    Google Data Studio adalah tool online gratis yang digunakan untuk menganalisis dan memvisualisasikan data menjadi laporan yang mudah dibaca, mudah dibagikan, dan dapat disesuaikan. Kegunaan Google Looker Studio antara lain:
    ⁠- Membuat laporan komprehensif dengan menggabungkan data dari berbagai sumber.
    ⁠- Menyediakan kemampuan analisis data secara mendalam dan menyeluruh.
    ⁠- Memungkinkan pembuatan visualisasi data yang menarik dan mudah dimengerti.
    ⁠- Mengintegrasikan data dari banyak sumber termasuk database dan cloud.
    ⁠-
    Memudahkan sharing hasil analisis dan wawasan dengan orang lain.
    - ⁠Mendukung kolaborasi tim dalam proses pengambilan keputusan.
    - ⁠Menyediakan manajemen akses yang canggih untuk mengolah data dan laporan dalam skala besar.
    ⁠- Mengukur performa SEO dan performa marketing dengan integrasi data dari berbagai sumber.
  2. Google Looker Studio apakah gratis?
    Ya, Google Looker Studio adalah tool dari Google yang tersedia secara gratis. Namun, jika ingin mengambil data dari platform non-Google, kamu mungkin harus membayar penyedia konektor pihak ketiga. Selain Google Looker Studio yang gratis, ada juga Looker Studio Pro yang merupakan versi upgrade dan berbayar. Pelanggan yang upgrade ke Looker Studio Pro akan memperoleh dukungan dan fitur tambahan.
  3. Apa langkah-langkah menggunakan Google Looker Studio?
    Untuk menggunakan Google Looker Studio, berikut langkah-langkahnya:
    ⁠- Buka Google Looker Studio
    ⁠- Login ke Google Looker Studio menggunakan akun Google
    ⁠- Koneksikan Looker Studio dengan sumber data
    ⁠- Mulai dengan membuat laporan baru di Looker Studio
    ⁠- Pilih Chart dan Data Controls sesuai dengan informasi yang ingin disajikan.
    ⁠- Pilih Template (opsional) yang sesuai untuk menggunakan outline dan desain yang lebih menarik
    ⁠- Masukkan Data laporan dari sumber data yang telah terhubung
    ⁠- Format data dengan menyesuaikan warna, jenis huruf, atau elemen visual lainnya untuk menambah kejelasan data dan estetika visual laporan
    ⁠- Setelah selesai, bagikan laporan dengan pihak-pihak terkait. Gunakan fitur bagikan Google Looker Studio untuk mengirim laporan melalui email atau link berbagi.
  4. Apakah Google Looker Studio mudah dipelajari?
    Ya, Google Looker Studio mudah dipelajari berkat berkat antarmuka web yang intuitif dan ramah pengguna. Selain itu, Google Looker Studio juga menyediakan panduan lengkap tentang penggunaan semua fiturnya. Kamu juga dapat bergabung dengan komunitas Google Looker Studio untuk mengajukan pertanyaan kepada sesama pengguna apabila menjumpai kendala.
  5. Apa saja sumber data yang bisa dikoneksikan ke Google Looker Studio?
    Google Looker Studio bisa dikoneksikan dengan berbagai sumber data, termasuk:
    ⁠- Google Analytics: Platform analisis web untuk memahami perilaku pengunjung dan performa situs web.
    ⁠- Google Sheets: Aplikasi spreadsheet berbasis web untuk mengolah data dan menganalisis data kolaboratif.
    ⁠- Google Ads (sebelumnya bernama AdWords): Platform periklanan online Google untuk membuat iklan di hasil pencarian dan situs mitra.
    ⁠- Google Marketing Platform: Kumpulan alat pemasaran digital terintegrasi, termasuk Google Analytics 360 dan Campaign Manager.
    ⁠- BigQuery: Layanan penyimpanan dan analisis data cloud yang cepat dan skalabel.

    Berbagai sumber data di atas menggunakan konektor untuk mengambil data dari berbagai platform, sistem, atau produk tertentu. Namun, Google menyediakan konektor tersebut secara gratis untuk mengakses data.

    ⁠Selain itu, Konektor Komunitas dalam Google Looker Studio memungkinkan pengguna untuk mengambil data melalui berbagai metode, termasuk API Web, API JDBC, file datar seperti CSV, JSON, dan XML, serta Layanan Skrip Aplikasi.

More from this category: Keterampilan di tempat kerja

Telusuri istilah pencarian teratas

Tahukah Anda bahwa banyak kandidat yang menyiapkan resume dan meneliti suatu industri dengan menjelajahi istilah pencarian teratas?

Berlangganan Panduan Karir

Dapatkan saran karier dari ahli yang dikirimkan ke kotak masuk Anda.
Anda dapat membatalkan email kapan saja. Dengan mengklik 'berlangganan', Anda menyetujui Pernyataan Privasi Jobstreet.