Anda saat ini berada di tahap akhir untuk mempersiapkan wawancara kerja Anda selanjutnya. Hanya satu hal yang belum cukup Anda kuasai: kostum. Busana memang bukan hal yang menjadi perhatian utama Anda (pun dengan maksud tertentu), terutama saat sampai pada bahasan busana yang akan dikenakan saat wawancara kerja. Dari apa yang sudah Anda baca dan dengar, melakukan sebuah kesalahan dalam memilih kostum dapat menjadi bencana bagi kesempatan Anda mendapatkan pekerjaan tersebut.
Kami tahu betapa rumitnya untuk memilih busana wawancara kerja yang tepat. Oleh karena itu, kami telah menyusun serangkaian pedoman berbusana yang sederhana dan praktis untuk memuluskan jalan Anda dalam proses ini.
Akan tetapi sebelum kami membahas detilnya, marilah kita mengetahui dasarnya terlebih dahulu. Jika kita memahami busana wawancara kerja sebagai sebuah spektrum, kita akan berakhir dengan pakaian bisnis yang formal di satu sisi (setelan dan dasi klise Anda) dan pakaian kasual yang santai di lain sisi (jeans dan kemeja). Akan tetapi, di spektrum manakah Anda seharusnya berada?
Aturan Umum yang Utama: Kenyamanan itu Nomor Satu
Apapun yang Anda kenakan haruslah nyaman. Kenyamanan Anda (atau kurangnya hal tersebut) akan secara langsung mempengaruhi postur tubuh dan bahasa tubuh Anda menjadi kurang baik. Jika Anda merasa gerah dan tidak nyaman, kemungkinan Anda tidak akan bersikap sesantai dan sepercaya diri seperti biasanya.
Dengan mengingat hal ini, pertimbangkan cuaca juga dalam memilih apa yang Anda kenakan. Jika cuacanya panas dan dingin, Anda tidak ingin memakai setelan jaket yang berat atau pakaian berlapis-lapis. Membawa bau keringat yang menyengat tidak akan meninggalkan kesan menyenangkan untuk pewawancara Anda. Pilihlah kain yang ringan dan dingin untuk cuaca tropis.
Apakah Anda melamar untuk jabatan level awal, manajemen menengah atau manajemen atas? Senioritas Anda membawa perbedaan besar. Jika Anda melamar untuk posisi yang murni administratif seperti Pegawai Keuangan, mengenakan setelan formal akan terlalu berlebihan. Demikian halnya, jika Anda melamar untuk posisi Kepala bagian di sebuah lingkungan kerja perusahaan, mengenakan pakaian berwarna warni akan menurunkan wibawa Anda (kecuali jika Anda berada di suatu bagian kerja kreatif).
Melayani Klien atau Di belakang Meja
Pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan interaksi temu muka dengan publik (misal: resepsionis kantor atau hotel) akan dengan sendirinya menuntut masing-masing pegawai untuk berpakaian menarik dan layak. Pekerjaan ini umumnya mengharuskan busana kerja yang lebih konservatif, menyesuaikan area bisnis perusahaan tersebut.
Kreatif atau Formal
Seorang desainer grafis tidak akan meyakinkan Anda bahwa ia memang kreatif jika ia mengenakan setelan hitam putih yang polos. Demikian juga halnya, jika Anda menghadiri wawancara untuk posisi Penasehat Hukum dimana Anda perlu menunjukkan kekuasaan dan kepercayaan diri, Anda tidak akan berpikir untuk mengenakan celana jeans sobek dan kaos.
Semakin spesifik, berikut adalah beberapa tips sederhana untuk memilih kostum yang tepat berdasarkan bidang kerja:
Kreatif
Misal: Desain grafis, ilustrasi, copywriting, animasi, video, fotografi, promosi penjualan visual
Formal
Misal: Keuangan, hukum, konsultan, ritel, keramahtamahan
Teknologi
Misal: Programmer, pengembang, teknisi perangkat lunak
Sales/Ritel/Layanan Pelanggan
Semuanya adalah tentang menyuguhkan keseimbangan yang tepat. Saat merasa ragu, ingatlah untuk tetap membuatnya sederhana dan nyaman. Jika Anda merasa bahwa memakai sepatu hak tinggi terlalu menyakitkan, pilihlah sepatu rata yang nyaman. Tetaplah fokus pada kepribadian Anda yang mudah disukai dan profesionalisme. Selamat wawancara!