Image by Freepik
Tidak menutup kemungkinan kamu akan diminta membuat surat dinas. Meski terlihat sederhana, sebenarnya tugas ini memegang peranan yang penting, lho. Simak contoh surat dinas yang benar di artikel ini!
Sebab, surat dinas adalah salah satu cara untuk menunjukkan citra baik perusahaan tempat kamu bekerja dengan penulisannya.
Apalagi, mengingat fungsinya yang sangat penting. Tapi, apa yang dimaksud dengan surat dinas, dan apa saja kegunaannya?
Yuk, cari tahu jawabannya di sini, lengkap dengan cara membuat surat dinas dan contoh surat dinas yang tepat!
Pertama, mari kita mulai dengan membahas apa yang dimaksud dengan surat dinas terlebih dahulu.
Sederhananya, surat dinas adalah dokumen tertulis yang bertujuan menyampaikan informasi yang berkaitan dengan aspek pekerjaan secara mendetail. Misalnya, dari segi personalia, operasional, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, surat ini bersifat resmi dan hanya bisa diterbitkan oleh perwakilan dari sebuah instansi pemerintah maupun swasta.
Jadi, tidak sembarang orang dapat membuat apalagi mengedarkannya. Apalagi, mengingat surat dinas resmi memiliki kedudukan hukum yang cukup kuat sebagai rujukan untuk berbagai kasus perdata.
Surat dinas sangatlah penting untuk kelancaran kegiatan bisnis. Apa alasannya?
Agar kamu tidak bingung lagi, kamu bisa menyimak penjelasan lengkapnya di bagian ini yang juga mencakup jenis jenis surat dinas:
Image by DCStudio on Freepik
Saat kamu membaca berita atau menelusuri isi halaman media sosial, mungkin kamu pernah menemukan edaran surat instruksi dari pemerintah.
Nah, itu adalah salah satu contoh surat dinas resmi yang berfungsi sebagai petunjuk!
Umumnya, surat dinas satu ini berisikan rangkaian instruksi yang harus dilakukan oleh penerima.
Misalnya, kepada siapa mereka harus melapor, siapa saja yang akan berkoordinasi dengan mereka, langkah-langkah yang harus diikuti, dan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.
Melalui surat dinas resmi ini, pihak penerima diharapkan dapat menyelesaikan tugas penting mereka dengan baik untuk memenuhi target perusahaan maupun nasional.
Tidak semua surat dinas mengandung instruksi spesifik yang wajib diikuti oleh penerimanya. Justru, ada satu lagi kegunaan surat dinas yang juga sering dijumpai, yaitu sebagai sarana penyampaian pemberitahuan.
Contohnya, mungkin kamu pernah melihat contoh surat pengantar dinas yang menyatakan bahwa kamu akan ditugaskan ke kantor cabang di daerah lain.
Selain itu, ada juga surat dinas yang berfungsi sebagai ajakan untuk menghadiri acara resmi atau pelatihan penting bagi pihak terkait.
Tahukah kamu bahwa fungsi surat dinas juga mencakup arsip penting?
Misalnya, saat kamu ingin memastikan bahwa pihak lain yang bekerja sama denganmu mengetahui instruksi vital dari atasanmu, kamu bisa meneruskan surat resmi yang kamu terima kepada mereka.
Selain itu, surat dinas juga berfungsi sebagai bukti dokumentasi yang sudah pernah dibuat.
Tentunya, hal ini akan berguna jika perusahaan ingin menyelesaikan perselisihan atau sengketa dengan pihak lain karena ada arsip yang membuktikan hasil kesepakatan tersebut.
Maka dari itu, setiap surat dinas resmi harus disimpan secara rapi. Dengan demikian, kamu dapat menemukannya kapan pun kamu membutuhkannya.
Baca Juga: Inilah 20 Pekerjaan yang Dibutuhkan di Masa Depan
Perlu diingat bahwa isi surat dinas tidak sama dengan surat pribadi karena sifatnya yang lebih resmi. Bahkan, pemerintah pun juga sudah mengatur tata cara penulisannya dalam arsip BPK.
Jadi, agar kamu tidak salah membuat surat dinas, pastikan kamu mengetahui bagian bagian surat dinas yang baik dan benar sebagai berikut:
Surat tugas dinas atau jenis surat dinas lainnya selalu dimulai dengan adanya kepala atau kop.
Bagian ini merupakan salah satu unsur surat dinas terpenting karena di sinilah pihak penerima bisa mengetahui identitas perusahaan atau instansi yang berinteraksi dengan mereka.
Biasanya, kop surat dinas resmi mencakup logo, nama, alamat tujuan surat, nomor telepon, serta alamat email resmi dari sebuah organisasi.
Dengan adanya kelima unsur surat dinas tersebut, penerima dapat mengetahui ke mana mereka harus mengirimkan balasan.
Di bagian kiri atau kanan bawah kop surat dinas, biasanya terdapat tanggal surat untuk mengindikasikan kapan kamu menerbitkan dan mengedarkan surat tersebut.
Mengapa ini termasuk dalam bagian bagian surat dinas?
Alasannya, tanggal surat dapat menjadi bukti bahwa kamu telah mengirimkan sebuah informasi penting sesuai tenggat waktu yang sudah disepakati.
Tentunya, ketepatan waktu dapat menunjukkan itikad baik dengan pihak penerima.
Selain itu, adanya tanggal ini juga akan mempermudah proses pengarsipan surat dengan lebih rapi dan terstruktur agar alur kerja administrasi jadi lebih efisien.
Pembeda dengan surat pribadi mencakup keberadaan rangkaian kode surat dinas. Umumnya, kode ini terdiri dari nomor surat dinas yang dipadukan dengan huruf-huruf tertentu.
Tapi, pemilihan rangkaian nomor surat dinas tidak dilakukan secara sembarangan. Justru, penulisan nomor surat dinas yang benar adalah dimulai dengan angka kode surat dinas sesuai fungsinya dan nomor urutan surat yang dikeluarkan.
Kiat tepat berikutnya dalam penulisan nomor surat dinas yang benar adalah mencantumkan bulan surat tersebut diedarkan dalam format angka romawi, serta tahun berjalannya.
Setelah itu, barulah kamu bisa menuliskan perihal atau tujuan pembuatan surat dinas tersebut dalam satu kalimat singkat saja beserta jumlah lampiran yang disertakan, jika ada.
Setelah menuliskan kode surat dinas beserta perihal dan detail lampirannya, kini kamu bisa menjelaskan alasan kamu mengirimkan surat dinas.
Bisa dibilang, ini merupakan lanjutan dari bagian perihal.
Apakah kamu hanya ingin memberikan pengumuman penting atau instruksi bagi penerima melalui surat dinas yang dikirimkan?
Pastikan kamu mencantumkannya sejelas mungkin di bagian ini. Lalu, jangan lupa juga untuk menyertakan alamat penerima agar surat dinasmu tidak salah kirim.
Kini, kita bisa masuk ke bagian salam dari surat dinas. Mengingat sifatnya yang lebih resmi, pastikan kamu menyapa penerima dengan formal dan tepat.
Sebab, hal ini akan menunjukkan bahwa kamu menghormati pihak lain yang berkomunikasi denganmu.
Umumnya, salam dan kalimat pembuka dimulai dengan kata “Kepada Yang Terhormat”. Setelah itu, kamu bisa mencantumkan sapaan serta nama penerima, contohnya “Bapak Budi” atau “Ibu Ani”.
Setelah menyapa penerima dengan formal, kamu bisa langsung memulai paragraf awal berisikan kalimat pengantar.
Biasanya, kalimat pengantar dalam surat dinas resmi menggunakan variasi dari “Dengan ini kami beritahukan bahwa…” atau “Sehubungan dengan diadakannya…” bergantung dari situasi yang mengharuskanmu mengirimkan surat.
Apapun kalimat pengantar yang akan kamu gunakan, pastikan kamu menjelaskan latar belakang atau alasan di balik surat dinasmu sesingkat dan sejelas mungkin.
Jadi, penerima dapat mengetahui konteks komunikasi tersebut dengan lebih baik.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 10 Perusahaan dengan Gaji Terbesar di Indonesia!
Bagian berikutnya dari surat dinas resmi setelah paragraf awal yang menjelaskan latar belakang surat adalah intinya itu sendiri.
Di sini, kamu dapat menjelaskan semua detail yang perlu diketahui oleh penerima selengkap mungkin. Misalnya, instruksi untuk koordinasi penyelenggaraan acara atau tugas tertentu.
Sama seperti prinsip penulisan paragraf awal surat dinas, pastikan kamu menghindari bahasa Indonesia yang terlalu panjang dan kasual saat menjabarkan isinya.
Sebab, pada hakikatnya, surat dinas adalah metode komunikasi tertulis yang resmi dan langsung ke intinya.
Terakhir, jangan lupa menyertakan salam penutup untuk mengakhiri suratmu. Sama seperti bagian pembuka, penutup sebuah surat dinas juga bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan rasa hormat serta goodwill terhadap pihak penerima.
Jadi, pastikan kamu mencantumkan penutup yang sopan, formal, serta ucapan terima kasih.
Untuk bagian ini, kamu dapat mengakhiri surat dengan variasi dari kalimat “Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan. Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.”
Penutup yang sopan dan penuh rasa hormat dalam surat dinas tidak hanya sebatas kalimat pada bagian sebelumnya.
Sebelum menyebutkan identitasmu sebagai pengirim, jangan lupa menyertakan salam seperti “Dengan hormat” atau “Hormat kami”.
Selain membuktikan itikad baikmu terhadap pihak lain yang menerima suratmu, bagian ini juga merupakan salah satu pengertian ciri ciri surat dinas yang membedakannya dengan surat pribadi. Dengan adanya salam ini, surat pun akan terasa lebih resmi.
Agar penerima bisa membalas suratmu dengan sapaan yang tepat, kamu juga perlu mencantumkan identitasmu sebagai pengirim selengkap-lengkapnya.
Apa saja yang harus kamu tuliskan? Mudahnya, pastikan surat dinasmu menyertakan nama lengkap beserta gelar dan jabatanmu di instansi.
Kalau ingin, kamu juga dapat menyertakan nomor induk pegawaimu.
Setelah menambahkan semua unsur surat dinas tersebut, jangan lupa bubuhkan tanda tangan sahmu di bagian kosong antara salam penutup dan identitas.
Jika disyaratkan oleh instansi tempat kamu bekerja, kamu juga bisa menyertakan cap resmi agar suratnya semakin sah.
Bagaimana kalau kamu ingin mengirim surat dinas kepada lebih dari satu orang selain penerima pertama? Inilah fungsi utama dari tembusan surat.
Bagian ini menyebutkan divisi atau individu lain yang berhak menerima informasi dalam surat dinasmu.
Sebab, pada umumnya, surat dinas bersifat rahasia, sehingga isinya hanya bisa diketahui oleh penerima yang tertera.
Dengan mencantumkan tembusan surat, kamu pun tidak perlu repot-repot membuat lebih dari satu salinan surat resmi yang isinya sama persis. Jadi, kamu bisa menghemat lebih banyak waktu.
Setelah mengetahui apa saja struktur surat dinas yang baik dan benar, sekarang kita bisa mulai mencoba cara membuat surat dinas secara langsung. Simak selengkapnya di bagian ini, yuk!
Langkah pertama yang paling penting dalam cara membuat surat dinas adalah mengenal siapa penerimanya sebaik mungkin.
Artinya, kamu harus mengetahui nama, gelar, dan jabatan dari orang yang akan menerima surat tersebut.
Namun, tips ini tidak hanya berlaku bagi penerima surat, tapi juga tujuan dibuatnya surat itu sendiri. Apa maksudnya?
Misalnya, surat tugas dinas dan surat edaran berisi pemberitahuan pastinya akan memiliki persyaratan konten yang berbeda.
Entah itu dari segi bahasa atau detail yang perlu dicantumkan. Jadi, pastikan sejelas-jelasnya sebelum mulai menulis.
Besar kemungkinan, organisasi tempat kamu bekerja sudah memiliki standar penulisan nomor surat untuk menyeragamkan alur pengarsipan surat serta proses administrasinya.
Nah, supaya surat dinasmu dapat diproses dengan baik dan segera diteruskan ke pihak penerima, pastikan kamu menulis nomor surat dinas secara akurat.
Pertama, periksa terlebih dahulu apakah kamu sudah mencantumkan kode surat dinas sesuai peruntukannya dengan merujuk ke SOP dari instansimu.
Kemudian, cocokkan dengan urutan sirkulasi surat yang sudah ada agar nomornya tidak salah, cantumkan singkatan divisi atau organisasimu sesuai standar, dan tulis bulan serta tahun penerbitan surat secara akurat.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, penampilan dan isi sebuah surat dinas akan sangat mencerminkan citra dari organisasimu.
Dengan kata lain, surat yang tata letaknya rapi dapat meningkatkan reputasimu di mata pihak penerima.
Lalu, seperti apakah surat dinas resmi yang rapi? Selain mengikuti struktur baku yang sudah ditentukan, pastikan format suratmu sudah rata kiri dan kanan.
Pastikan juga bahwa letak kop, alamat penerima, identitas pengirim, dan tanda tangan sudah berada di posisi yang tepat.
Perbedaan surat pribadi dan surat dinas yang paling utama terletak pada ragam bahasanya. Saat menulis surat pribadi, kamu bisa menggunakan sapaan yang akrab dan ragam bahasa Indonesia yang sangat kasual.
Bahkan, kamu juga dapat menyelipkan istilah bahasa daerah yang diketahui pihak penerima.
Tapi, hal tersebut tidak berlaku bagi penulisan yang resmi! Oleh sebab itu, jangan lupa untuk selalu menggunakan tata bahasa Indonesia dan ragam bahasa Indonesia yang baku.
Mudahnya, pastikan kamu hanya menggunakan kata yang ejaannya sudah sesuai dengan standar PUEBI.
Setelah selesai membuat surat dinas, jangan langsung mengirimkannya.
Sebaliknya, kamu perlu menyempatkan waktu untuk mengecek apakah ada kesalahan pada penulisan ejaan kata, terutama nama dan jabatan.
Tips ini berlaku untuk identitas pengirim dan penerima. Kalau kamu salah menulis nama dan posisi pihak penerima, hal ini bisa menunjukkan bahwa kamu tidak serius menanggapi mereka.
Sebaliknya, kesalahan ketik pada nama dan jabatanmu akan menyulitkan pihak lain mengirim surat balasan.
Jadi, jangan lupa cek ulang ejaan nama dan jabatan yang tertera di dalam surat dinas!
Surat dinas memiliki kedudukan hukum yang cukup kuat, jadi ada baiknya kamu memperlakukan setiap surat seolah bisa dijadikan bukti untuk prosedur hukum.
Salah satu cara untuk memperkuat keabsahan dari surat tersebut adalah dengan membubuhkan tanda tangan pihak pengirim.
Tanda tangan ini bisa bersifat fisik atau digital, bergantung dari format surat yang kamu kirimkan. Jadi, kamu bisa mengirimkan surat resmi secara online.
Sebab, dilansir dari pendapat ahli yang diterbitkan di Hukumonline, tanda tangan digital pada surat dinas resmi tetap sah. Tentunya, selama validitas identitas pihak yang menandatanganinya bisa dibuktikan.
Setelah mempelajari apa saja bagian bagian surat dinas dan cara membuatnya, mungkin kamu masih membutuhkan inspirasi lanjutan untuk mengetiknya.
Tidak perlu khawatir, kamu bisa menggunakan 17 contoh dari jenis-jenis surat resmi yang sering dikirimkan sebagai referensi.
Langsung saja temukan format surat yang kamu butuhkan sesuai peruntukannya di bawah ini:
1. Contoh surat dinas resmi undangan rapat
2. Contoh surat pengantar dinas resmi
3. Contoh surat dinas penugasan kerja
4. Contoh surat dinas pemberitahuan resmi
5. Contoh surat dinas permohonan berkas
6. Contoh surat dinas bukti keputusan
7. Contoh surat dinas rekomendasi
8. Contoh surat dinas hubungan kerja sama
9. Contoh surat dinas kepesertaan program pelatihan
10. Contoh surat dinas permohonan pengadaan barang
11. Contoh surat dinas permohonan mutasi
12. Contoh surat dinas pengalihan kuasa
13. Contoh surat dinas permohonan narasumber
14. Contoh surat dinas berisi instruksi
Selain menyalin contoh surat dinas yang sudah tertera pada bagian sebelumnya, kamu juga bisa langsung membuat surat dinas menggunakan template yang sudah jadi, lho.
Jadi, kamu cukup mengisi bagian yang kosong sesuai kebutuhan, mengecek ulang detailnya, dan langsung mengirimkan surat tersebut kepada pihak penerima.
Tenang, mencari template surat dinas resmi yang lengkap sama sekali tidak sulit karena kamu bisa men-download-nya di sini!
Setelah mengklik link tersebut, kamu dapat segera mencari struktur surat dinas yang sesuai dengan keperluanmu dan mengisi detailnya di aplikasi seperti Microsoft Word dan Google Docs. Bagaimana, lebih mudah, kan?
Sudah paham cara membuat surat dinas dengan tepat sesuai ciri-ciri utamanya? Untuk menghemat waktu kerja, kamu juga bisa mengandalkan template yang sudah disediakan secara online.
Dengan menguasai cara menulis surat resmi dengan baik dan benar, kamu bisa menunjang kesuksesanmu untuk jangka panjang, lho!
Sebab, hal ini menunjukkan bahwa kamu bisa berkomunikasi dalam latar formal, terutama saat bekerja.
Kalau kamu sudah menguasai tips menulis surat dinas dengan struktur yang tepat, kamu siap mengambil langkah berikutnya dalam perjalanan kariermu: mencari pekerjaan yang tepat.
Tidak perlu bingung, sebab JobStreet menyediakan ribuan lowongan untuk berbagai bidang dan perusahaan di website serta aplikasi smartphone (di App Store dan di Google Play Store).
Selain itu, kamu juga dapat melatih diri untuk persiapan wawancara kerja dan meriset gaji rata-rata berdasarkan posisimu dengan mudah, cukup melalui satu platform saja!
Yuk, kembangkan kariermu dengan JobStreet dan raih impianmu dari sekarang!
Pengertian surat dinas dan contohnya sangatlah beragam. Beberapa jenisnya mencakup antara lain:
- Surat pemberitahuan
- Surat mutasi
- Surat instruksi
- Surat rekomendasi
- Surat kuasa
- Surat memo
- Surat penugasan kerja
- Surat permohonan barang/narasumber/berkas
- Surat undangan
- Surat nota dinas
- Surat keterangan
- Surat keputusan
- Surat peringatan
- Surat laporan, dan masih banyak lagi.
Mudahnya, ingatlah bahwa surat dinas sudah pasti surat resmi, tetapi surat resmi belum tentu termasuk surat dinas.
Sebab, surat dinas adalah surat yang berkaitan erat dengan operasional sebuah organisasi atau instansi.
Jadi, mereka bisa mengirimnya kepada sesama lembaga lain atau seorang individu. Namun, seorang individu tidak bisa mengirim surat dinas ke sebuah lembaga.
Contoh surat dinas yang baik dan benar punya beberapa ciri yaitu:
- Menggunakan bahasa baku
- Ditulis dengan singkat dan jelas
- Memiliki kop
- Disertai kode surat dinas dengan format yang sesuai
- Memiliki detail identitas organisasi yang lengkap
- Memiliki salam pembuka dan penutup yang formal
Contoh surat dinas terdiri dari lima hal utama yaitu:
- Segi bahasa yang digunakan
- Ketaatan terhadap struktur
- Pencantuman kode secara akurat
- Pemenuhan kaidah formalitas
- Dikirim dari sebuah instansi.
Isi surat dinas bisa berbeda-beda tergantung dari jenis dan peruntukannya.
Misalnya, ada surat dinas yang menjabarkan petunjuk untuk penerimanya, rekomendasi saran yang harus diambil, dan masih banyak lagi.
Selain itu, ada juga surat dinas yang berisikan surat undangan resmi atau penunjukan personalia untuk peranan tertentu, umumnya ditemukan dalam surat penugasan.
Unsur surat dinas haruslah mencakup beberapa hal yaitu:
- Kop surat
- Nomor dan perihal
- Identitas dan alamat tujuan lengkap penerima
- Salam pembuka dan kalimat pengantar yang formal
- Konten yang tidak bertele-tele
- Salam penutup yang sopan
- Nama dan jabatanmu sebagai pengirim
- Tanda tangan yang sah
- Lampiran dan tembusan jika ada.
Fungsi dari surat dinas bisa mencakup banyak hal, mulai dari pemberitahuan hingga instruksi.
Namun, terlepas dari kegunaannya, semuanya tetap memiliki satu tujuan yang sama: arsip atau bukti tertulis dari komunikasi dengan pihak lain.
Bukti ini bisa menjadi rujukan jika ada perselisihan antara kedua belah pihak, sehingga isi maupun format surat harus mengikuti ketentuan yang ada.
Perbedaan yang paling utama adalah ragam bahasa dan ketersediaan kop surat.
Surat dinas memiliki kepala surat dan menggunakan bahasa formal. Sementara itu, surat pribadi bisa ditulis dengan bahasa kasual tanpa harus menyertakan kop.
Salah satu unsur terpenting dalam surat dinas adalah tanda tangan pengirim dan kop surat berisikan identitas nama lembaga pengirimnya.
Kedua hal itu tidak boleh dipalsukan, sebab hal itu termasuk dalam tindak kejahatan. Sehingga hanya badan lembaga yang boleh menerbitkan surat dinas.
Apalagi, dokumen ini memiliki kedudukan hukum yang setara dengan surat perjanjian atau kontrak.
Beberapa istilah lainnya adalah surat resmi, korespondensi bisnis, dan surat bisnis.
Tidak menutup kemungkinan orang yang akan menerima surat dinasmu memiliki jadwal sibuk. Sehingga mereka harus bisa memahami isi surat yang tertulis hanya dengan membacanya sekilas.
Dengan demikian, komunikasi tetap lancar, dan hubungan baik juga akan terjaga. Jadi, usahakan untuk tidak menulis surat dinas dengan bertele-tele.
Hanya instansi swasta atau pemerintah yang bisa menulis, apalagi mengirimkan surat dinas. Sebab, surat ini membutuhkan kop surat serta tanda tangan/stempel sah dari lembaga terkait.
Pertama, kamu harus mengetahui peruntukan surat yang akan dikirimkan dan siapa penerimanya. Lalu, kamu bisa menulis surat dari awal atau menggunakan template yang sesuai.
Setelah selesai menulis, pastikan kamu mengecek setiap detail dan ejaan pada surat. Kalau sudah baik, barulah kamu dapat menandatanganinya dan membubuhkan cap resmi.